• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Celebrity Endorser (Indra Bekti) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Pasta Gigi Ciptadent.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Celebrity Endorser (Indra Bekti) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Pasta Gigi Ciptadent."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In economics situation in Indonesia like this time much companies that in concurrence to compete specially in advertising. A strategy popular advertising is used to move culture meaning into product and brand is by exploit roof celebrity to follow guarantee a certain product. Trend that expanded at this time is usage Celebrity Endorsements, either that actors or actress, atlet and also other celebrity. then this research will discuss in general on how influence Celebrity Endorsers to enthusiasm buy consumer Celebrity Endorsers can be assessed from 3 dimensions that is Attractiveness, Trustworthiness and Expertise.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam situasi perekonomian di Indonesia seperti sekarang ini banyak perusahaan yang saling bersaing khususnya dalam periklanan. Suatu strategi periklanan yang populer digunakan untuk memindahkan makna budaya ke dalam produk dan merek adalah dengan memanfaatkan para selebriti untuk ikut menjamin suatu produk tertentu. Trend yang berkembang saat ini adalah pemakaian Celebrity Endorsements,

baik itu para aktor atau aktris, atlet maupun selebritis lainnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan membahas secara umum tentang bagaimanakah pengaruh Celebrity Endorsers Indra Bekti pada iklan pasta gigi ciptadent terhadap minat beli konsumen yang dilakukan di sekitar Universitas Kristen Maranatha Bandung. Celebrity Endorsers dapat dinilai dari 3 dimensi yaitu

Attractiveness, Trustworthiness dan Expertise.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 150 responden dimana respondennya adalah mahasiswa/mahasiswi di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung yang pernah menonton iklan pasta gigi ciptadent. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 12.0.

Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa Sig. (α) Attractiveness 0.014 berarti sig < 0,05 H0 ditolak, Expertise

0.010 berarti sig < 0,05 H0 ditolak, Trustworthiness 0.051 berarti sig ≥ 0,05 H0 diterima, Source credebility 0.000 berarti α < 0,05 H0 ditolak atau koefisien regresi signifikan, yang berarti ada pengaruh antara Celebrity Endorsers Indra Bekti terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi ciptadent di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung yaitu dengan menggunakan regresi berganda

Attractiveness, Trustworthiness, Expertise mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 33.33 % sedangkan sisanya 66.67 % dipengaruhi oleh faktor lain, dengan regresi sederhana Source credibility mempengaruhi minat beli konsumen 33.42 % sedangkan sisanya 66.58 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Dari kesimpulan di atas, maka penulis mencoba untuk memberikan saran yaitu sebaiknya perusahaan tidak menggunakan Celebrity Endorsers yang sama pada setiap iklan dari produk yang sama dan sebaiknya membuat iklan yang memiliki ciri yang khas dalam iklannya sehingga konsumen dapat dengan mudah mengingat pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut dan dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap produk yang diklankan tersebut.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4Kegunaan Penelitian ... 9

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.9.7 Analisis Pengujian Reliabilitas ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I

Tabel Operasional Variabel………..28

Tabel II

Kuesioner Penelitian Celebrity Endorser dan minat beli

konsumen………...37

Tabel III

KMO Keiser Meyer Olkin………...42

Tabel IV

Bartlett’s Test of spehericity………...43

Tabel V

Anti Image Matrices………....44

Tabel VI

Communalities……….46

Tabel VII

Total Variance Explained

………47

Tabel VIII Component Matrix

………..49

Tabel IX

Pengujian Reabilitas………....51

Tabel X

Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin….53

Tabel XI

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………54

Tabel XII

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran

PerBulan………..55

Tabel XIII

Uji Anova………....56

Tabel XIV

Uji Coeffisients………...57

Tabel XV

Uji Model Summary………....61

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner...77

Lampiran B Tabel KMO...80

Lampiran B Tabel Bartlett’s test...80

Lampiran B Anti image matrices………..81

Lampiran B Communalities………..82

Lampiran B Total variance explained………...83

Lampiran B Component matrix...84

Lampiran C Pengujian Reliabilitas………85

Lampiran D Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pengeluaran per bulan………87

Lampiran E Uji anova Expertise, Attractiveness, Trustwhorthiness……….88

Lampiran E Uji coefficients Attractiveness, Trustwhorthiness, Expertise………88

Lampiran E Uji model summary Expertise, Attractiveness, Trustwhorthiness….88 Lampiran E Uji anova Source credibility………..89

Lampiran E Uji coefficientsSource credibility……….89

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring pertumbuhan ekonomi, iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang ia akan beli. Fungsi iklan selain sebagai promosi juga berfungsi menginformasikan suatu produk atau jasa ataupun profit perusahaan dan sebagai media untuk mengingatkan konsumen terhadap suatu produk atau jasa (Kotler : 2000). Menurut Kamins (1990); Hovland dan Weiss (1951), untuk meningkatkan perhatian konsumen, membangun afinitas merek, dan menyediakan kredibilitas di dalam segmen konsumen spesifik sebuah strategi iklan sulit di pisahkan dari penggunaan selebritis dari pengaruh selebritis dalam mengiklankan.

Obsesi terhadap selebritis yang ada di media massa mempengaruhi para audiens dengan citra selebritis tersebut. Dari figur olah raga, para aktor, aktris, seniman dan penghibur, para audiens merasakan bahwa mereka secara pribadi tahu ini profil terkenal (Schickel : 1985). Menurut Ohanian (1990) mengemukakan skala pengukuran untuk mengukur expertise celebrity endorsers,

(9)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha pengaruh selebriti, bagaimanapun, fakta bahwa mereka adalah digunakan oleh

perusahaan untuk meningkatkan pendapatan.

Pengaruh selebritis menambahkan nilai pada perusahaan, merek atau produk. Literatur menyiratkan pengaruh selebritis itu menambahkan nilai melalui proses transfer maksud dan arti (McCracken 1986, 1989). Dapat disimpulkan dari penjelasan McCracken di atas bahwa transfer model mengusulkan sebagai fakta pengaruh selebritis itu mengembangkan satu persona melalui jenis peran yang mereka mainkan didalam masyarakat sebagai bagaimana mereka adalah digambarkan dalam media. Secara kolektif, secara kultural Masyarakat memberikan maksud dan arti kepada selebritis tersebut.

Joseph (1982) mempelajari daya tarik selebritis Khususnya, dia menguji dampaknya daya tarik di atas terhadap evaluasi produk, dan efektivitas. Penelitian menyimpulkan dimana daya tarik selebritis menarik mempunyai satu dampak yang lebih positif terhadap produk yang mereka promosikan, bagaimanapun daya pikat adalah efektif dalam meningkatkan iklan.

Sebagai contoh PT Lion Wings yang didirikan pada tahun 1981. Dan perusahaan induknya didirikan pada tahun 1891, Lion Corporation bertekad untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan memperkaya kehidupan umat manusia. Inovasi produk yang menawarkan nilai tambah maksimum senantiasa diupayakan untuk mengantisipasi keinginan konsumen kami. Lion Corporation memiliki

(10)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha ditunjang dengan brand yang kuat dan market share yang tinggi di tiap-tiap

(11)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Menurut Erni Yulianai, Spot iklan Pasta gigi ciptadent ini menarik karena

dibuat seperti dialog yang bisa membuat pendengar tidak bosan dan melibatkan selebritis yang dikenal oleh masyarakat luas yaitu Indra Bekti. Selain itu dalam spot ini juga melibatkan 2 anak kecil. Kata-kata yang digunakan dalam iklan ini pun cukup di mengerti namun sayang nya ada beberapa kata-kata ilmiah yang tidak terlalu jelas karena terlalu cepat sehingga membingungkan pendengar. Tapi keseluruhan iklan ini cukup bagus karena sudah bersifat persuasif karena dalam iklan ini mengajak anak-anak menjaga gigi nya sejak kecil agar bisa mencapai cita-cita nya karena kebersihan gigi itu sangat penting. (Yulianai , 2009).

Menurut Tjiptono (1997) : Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

(12)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang

bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.

Menurut hasil kuesioner yang di sebarkan sebanyak 90 lembar, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Hasil dari responden yang menyatakan bahwa Indra Bekti memiliki keahlian dalam mengkomunikasikan dan mempromosikan produk pasta gigi ciptadent adalah 86,67 menjawab ya dan yang menjawab tidak sebesar 13,33%.

2. Hasil dari responden yang menyatakan bahwa percaya dengan pesan iklan pasta gigi ciptadent yang disampaikan oleh Indra Bekti adalah 77,78% menjawab ya dan yang menjawab tidak sebesar 22,22%.

3. Hasil dari responden yang menyatakan bahwa Indra Bekti memiliki daya tarik dalam mengiklankan produk pasta gigi ciptadent adalah 88,89% menjawab ya dan yang menjawab tidak sebesar 11,11%.

4. Hasil dari responden yang menyatakan bahwa setelah melihat iklan pasta gigi ciptadent yang dibintangi Indra Bekti berminat untuk membeli produk pasta gigi ciptadent adalah 83,33% menjawab ya dan yang menjawab tidak sebesar 16,67%.

(13)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha mengiklankan produk pasta gigi ciptadent. Dan hasil survei lainnya menunjukkan

bahwa ± 83% Indra Bekti dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk pasta gigi ciptadent.

Meta analysis mengkonfirmasikan satu bagian dari selebritis untuk literatur penggunaan. sebagian besar dari literatur itu menghasilkan dalam satu gambar yang lebih dapat memutuskan. Informasi Negatif tentang selebritis dampak paling besar di atas terhadap efektivitas penggunaan selebritis dalam mengiklankan. Hal ini menggaris bawahi resiko tinggi berhubungan dengan menggunakan celebrity endorser demikian pula dampak negatif informasi tentang

celebrity endorser bisa berakibat pada persepsi konsumen. Temuan ini juga meyakinkan itu ketika informasi negatif tentang seorang selebritis muncul, bisa melemahkan hak kekayaan dari produk dan merek yang berhubungan dengan selebritis tersebut. Hasil dari meta analysis demikian juga menyimpulkan menduga dimana informasi positif dari selebritis bisa juga mentransfer pada produk dan merek. sama pentingnya, hasil ini menyimpulkan menduga informasi negatif beralih kepada produk dan merek juga. Ini menyiratkan perusahaan harus memberikan perhatian lebih ketika memilih seorang selebritis. Perusahaan harus juga mengembangkan cepat rencana lain untuk membatalkan informasi negatif yang mungkin terjadi. Keahlian Sumber dan trustworthiness tanpa alternatif berperan untuk sumber kredibilitas. Tetapi penelitian utama lebih dulu menyiratkan keahlian sumber dan trustworthiness dapat membuat kontribusi independen pada efektivitas sumber (Mowen & Minor 2006). Dalam satu cara

(14)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Expertise‟ bersama-sama dengan „Attractiveness‟ masing-masing lebih banyak

pengaruh di atas terhadap efektivitas dibandingkan melakukan „kredibilitas‟ efek sumber pada selebritis. Ini meyakinkan bahwa satu kredibilitas sumber dari

trustworthiness, Expertise , dan dimensi Attractiveness adalah kredibilitas boleh saja meliputi lain dimensi. Trustworthiness dan Expertise secara tradisional berhubungan dengan kredibilitas sumber, dengan keahlian secara umum mengidentifikasikan dimensi penting (Homer & Kahle 1990). Tetapi sintesa kuantitatif trustworthiness adalah bersifat prediksi.

Menurut hasil survei peneliti diatas dapat disimpulkan dari penjelasan yang menyatakan celebrity endoser dapat mempengaruhi minat beli ternyata tidak bisa dijadikan hal yang mendasar yang mempengaruhi minat beli, bahwa informasi positif dan negatif seorang selebritis dapat juga mempengaruhi produk dan merek yang diiklankan selebritis tersebut, terhadap persepsi konsumen yang akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk dan merek (Mowen & Minor 2006); (Homer & Kahle 1990).

Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk membahas mengenai celebrity endorser lebih lanjut. Adapun judul yang penulis pilih adalah “Pengaruh Celebrity Endorser (Indra Bekti) terhadap Minat Beli konsumen produk pasta gigi Ciptadent”.

1.2 Identifikasi Masalah

(15)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 1. Apakah expertise celebrity endorsers berpengaruh terhadap minat beli

konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent?

2. Apakah trustworthiness celebrity endorsers berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent?

3. Apakah attractivenesscelebrity endorsers berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent?

4. Apakah expertise celebrity endorsers, trustworthiness celebrity endorsers, dan attractiveness celebrity endorsers berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah expertise celebrity endorsers berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent.

2. Apakah trustworthiness celebrity endorsers berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent.

3. Apakah attractivenesscelebrity endorsers berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi Ciptadent.

(16)

Bab I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini peulis berharap dapat memberikan kegunaan dan manfaat bagi semua pihak, antara lain:

1. Pihak Penulis

a. Menambah pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan ilmu yang diteliti.

b. Dapat mewujudkan suatu bentuk skripsi, sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

2. Pihak Perusahaan

Untuk dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran dan masukan di dalam melaksanakan expertise celebrity endorsers, trustworthiness celebrity endorsers, dan attractiveness celebrity endorsers yang dituangkan dalam bentuk saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Pihak Universitas

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi referensi yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama yang tertarik dalam masalah

expertise celebrity endorsers, trustworthiness celebrity endorsers dan

attractiveness celebrity endorsers. 4. Pihak Lain

(17)

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu hubungan celebrity endorser sebagai penyampaian pesan iklan dengan minat beli konsumen pada produk pasta gigi ciptadent, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai signifikan (α) pada attractiveness (daya tarik) yang diperoleh dari analisis

regresi berganda sebesar 0.014, yang berarti H1 diterima karena nilai signifikan dari faktor attractiveness (daya tarik) nilainya < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa attractiveness (daya tarik) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi ciptadent. Dalam hal ini menurut responden, penampilan Indra Bekti dalam iklan tersebut dapat memperlihatkan daya tariknya yang besar (menarik, berkelas, tampan, elegan dan menawan) terhadap konsumen, sehingga konsumen terpengaruh oleh daya tarik Indra Bekti pada iklan tersebut untuk membeli produk pasta gigi ciptadent.

(18)

Bab V Simpulan Dan Saran 71

Universitas Kristen Maranatha konsumen, sehingga konsumen tidak terpengaruh oleh kepercayaan kepada Indra Bekti pada iklan tersebut untuk membeli produk pasta gigi ciptadent. 3. Nilai signifikan (α) pada expertise (keahlian) yang diperoleh dari analisis

regresi berganda 0.010, yang berarti H3 diterima karena nilai signifikan dari faktor expertise (keahlian) nilainya < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

expertise (keahlian) berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi ciptadent. Dalam hal ini menurut responden, penampilan Indra Bekti dalam iklan tersebut dapat memperlihatkan keahlian yang besar (memiliki keahlian yang memadai, pengalaman yang memadai, pengetahuan yang memadai, memenuhi syarat dan cukup terlatih) terhadap konsumen, sehingga konsumen terpengaruh oleh keahlian Indra Bekti pada iklan tersebut untuk membeli produk pasta gigi ciptadent.

4. Nilai signifikan (α) pada source credibility yang diperoleh dari analisis regresi sederhana sebesar 0.000 yang berarti H4 diterima karena nilai signifikan dari

source credibility nilainya < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa source credibility berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk pasta gigi ciptadent.

5.2Keterbatasan Penelitian

(19)

Bab V Simpulan Dan Saran 72

Universitas Kristen Maranatha 2. Penelitian hanya dilakukan di sekitar UKM Universitas Kristen Maranatha

tetapi dapat dilakukan di berbagai tempat lain seperti pusat perbelanjaan. 3. Penelitian hanya menggunakan produk pasta gigi dengan celebrity endorser

nya Indra Bekti tapi bisa menggunakan produk dengan celebrity endorser yang lain.

5.3Saran

1. Penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel attractiveness, trustwhorthiness, expertise dalam menguji pengaruh terhadap minat beli tetapi menggunakan faktor lain yaitu atmosfer, loyalitas.

2. Penelitian selanjutnya tidak hanya dilakukan di sekitar UKM Universitas Kristen Maranatha tetapi dapat dilakukan di berbagai tempat lain seperti pusat perbelanjaan.

3. Penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan produk pasta gigi dengan

celebrity endorser nya Indra Bekti tapi bisa menggunakan produk lain dengan

(20)

73

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Albari. (2002). Mengenal perilaku Konsumen Melalui Penelitian Motivasi. Jurnal siasat bisnis, Vol. 1, No. 7.

Anoraga, Pandji. (2000). Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta.

Amos, Clinton., Holmes, Gary., and Strutton, David (2008). Exploring the

relationship between celebrity endorser effects and advertising effectiveness A quantitative synthesis of effect size. International Journal of Advertising, 27(2), pp. 209–234.

Berman Barry and Evan, Joel R. (1995). Principels of Marketing. 3 rd Edition, Prentice Hall Internasional, Inc., New Jersey.

Buchari, Alma (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta.

Choi Marina Sejung and Rifon J Nora (2007). Who Is the Celebrity in Advertising? Understanding Dimensions of Celebrity Images. The Journal of Popular Culture, Vol. 40, No. 2.

Erdogan, B.Z. & Baker, M.J. (2000) Towards a practitioner-based model of selecting celebrity endorsers. International Journal of Advertising, 19(1), pp. 25–43. Ferdinand A, (2002). Structural Equation Modelling Dalam Peneltian Manajemen.

Edisi 2, Seri Pustaka Kunci 03/BP UNDIP.

Forehand, R Mark., Perkins, Andrew (2005). Implicit Assimilation and Explicit Contrast: A Set/Reset Model of Response to Celebrity Voice-Overs. Journal of Consumer Research. Inc, Vol. 32.

Friedman, H.H (1976). The effectiveness of advertisements utilizing four types of endorsers. Journal of Advertising, 5(3), pp. 22–24.

(21)

74

Universitas Kristen Maranatha Gohzali, Imam (2005). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, edisi

tiga, Semarang: Universitas Diponogoro.

Gujarati, D.N., (2003), Basic Econometrics, 4th Edition, McGraw-Hill International

Editions, Singapore.

Hair, JF., Anderson, RE., Tatham, R.L., and black W.C., (1998), Mutivariate Data Analysis, 5th ed.,Upper Sadlle River, New Jersey: Prentice Hall.

Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersey.

Hasan, Iqbal (2002). Pokok-pokok materi Statistik 1, edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara.

Homer, P.M. & Kahle, L.R. (1990) Source expertise, time of source identification, and involvement in persuasion: an elaborative processing perspective. Journal of Advertising, 19(1), pp. 30–40.

Horai, J.M., Naccari, N., and Fatoullah, E. (1974) Effects of Expertise and Physical Attractiveness Upon Opinion Agreement and Liking. Sociometry 37. Hovland, Carl I. and Walter Weiss (1951), "The Influence of Source

Credibility on Communication Effectiveness," Public Opinion Quarterly, 15 (4), 635-50.

Hovland, C., Irving, J. & Harold, K. (1953) Communication and Persuasion; Psychological Studies of Opinion Change. New Haven, CT: Yale University Press.

Jogiyanto, H.M (2007). Metode penelitian bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Joseph, W.B. (1982) The credibility of physically attractive communicators: a review.

Journal of Advertising, 11(3), pp. 15–25.

Kahle, L.R. & Homer, P. (1985) Physical attractiveness of the celebrity endorser: a social adaptation perspective. Journal of Consumer Research, 11(4), pp. 954– 961.

(22)

75

Universitas Kristen Maranatha Kerlinger. F.N. (2002). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Terjemahan Landung R

Simatupang. Foundation of Behavioral Research. 1964. Cetakan ke-8. New York : Holt Rinehart and Winston.

Kotler, Philip. 1994. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan pengendalian, Erlangga, Gelora Aksara Pratama.

Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke-8. Terjemahan Damos Sihombing, MBA. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2000. “ Manajemen Pemasaran ”. Edisi Millenium, Jilid Kedua. PT. Prenhalindo. Jakarta.

MacKenzie, Scott B. and Richard J. Lutz. and George E. Belch, (1986) “The Role of Ad as a Mediator of Advertising Effectiveness: A Test of Competing

Explanations,” Journal of Marketing Research.

McCracken, G. (1986) Culture and consumption: a theoretical account of the

structure and movement of the cultural meaning of consumer goods. Journal ofConsumer Research, 13(1), pp. 71–85.

McCracken, G. (1989) Who is the celebrity endorser? Cultural foundations of the endorsement process. Journal of Consumer Research, 16(3), pp. 310–322. McGinnies, E. & Ward, C. (1980) Better liked than right: trustworthiness and

expertise as factors in credibility. Personality and Social Psychology Bulletin, 6(3), pp. 467–472.

Miller, G.P. & Basehart, J. (1969) Source trustworthiness, opinionated statements, andresponse to persuasive communication. Speech Monographs, 36(1), pp. 1– 7.

Mohamad, Nazir (1998), Metode Penelitian, Jakarta: Salemba Empat.

Mowen, J.C. & Minor, M. (2006) Consumer Behavior: A Framework. Mason, OH: Thompson.

(23)

76

Universitas Kristen Maranatha Ohanian, Roobina. (1990). Construction and Validation of Scale to Measure

Celebrity journal of Advertising,19,3 ABI/INFORM Global, page. 39.

Celebrity Endorsers Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness

Journal of Advertising Volume 19, Number 3 ABI/INFORM Global, page. 39-52.

Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis, edisi enam, Bandung: Alfabeta. Schiffman, L.G., and L.L. Kanuk. (2004). 8th edition. Consumer Behavior Upper

Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Schiffman, L.G., and L.L. Kanuk. (1994). Consumer Behavior. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Schickel, Richard (1985). Intimate Strangers: The Culture of Celebrity. New York: Doubleday.

Sekaran, Uma (2003). Research Menthod for Bussiness A skill-Building Approach, 4th ed., New York: John Wiley and Sons,inc.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

Sumarwan, Ujang (2003). Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama. Ghalia indonesia, Jakarta.

Swastha Basu DH dan Handoko Hani (2000). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen, Penerbit liberty, Yogyakarta.

Tjiptono, Chandra., dan Diana. (2004). Marketing Scale. ANDI, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. (1997). Edisi 2. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. Wibisono, Dermawan. (2000). Riset Bisnis. BPFE. Yogyakarta.

PT Lion Wings Developed by SysnetSoft Copyright 2004 diakses dari

http://www.lionwings.com/id/afterlogin.htm. pada tanggal 10 Maret 2009. Yulianai, Erni (2009). TUGAS 1 Analisa SPOT IKLAN COPYWRITING Radio di

Referensi

Dokumen terkait

Audio Amplifier mempunyai fungsi untuk menguatkan sinyal suara yang masuk ke rangkaian, untuk membuat inovasi terbaru maka penulis menambahkan sebuah kendali pada aplikasi

Dengan adanya selisih biaya penyusutan maka akan mengakibatkan akumulasi penyusutan yang disajikan juga terdapat selisih, maka dapat disimpulkan bahwa perolehan laba rugi

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL (INSTRUCTIONAL LEADERSHIP) KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN GURU TERHADAP MUTU KINERJA MENGAJAR GURU SMP NEGERI DI KOTA SUKABUMI..

Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna pada selisih jumlah hitung folikel antral bulan kedua dengan bulan pertama baik pada

Sehubungan dengan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2013 bersama ini kami mengundang saudara/i

Ragi yang paling sering digunakan pada fermentasi glukosa menjadi etanol adalah Saccharomyces cerevisiae karena jenis ini mampu menghasilkan produk yang cukup

mempunyai komitmen yang tinggi pada organisasi atau perusahaan.. hal

Ada, para bhikkhu, hal-hal yang menjadi landasan bagi faktor pencerahan perhatian: tidak berulang-ulang memperha- tikan dengan kewaspadaan terhadapnya adalah penelantaran