RESISTENSI MASYARAKAT NELAYAN TERHADAP
KEBERADAAN INDUSTRI DI DESA LALANG
KECAMATAN MEDANG DERAS
KABUPATEN BATU BARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
HAPPY ANJALINA SAGALA
NIM. 309422003
PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
HAPPY ANJALINA SAGALA. 309422003. Resistensi Masyarakat Nelayan Terhadap Keberadaan Industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara. Jurusan Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Nelayan sebagai mata pencaharian banyak menghadapi tantangan, baik yang disebabkan oleh keadaan cuaca atau alam maupun disebabkan oleh ulah manusia. Daerah yang mayoritas nelayan berdampingan dengan keberadaan industri tentu juga memberikan dampak dikehidupan nelayan, termasuk di sini adalah masyarakat Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara. Keberadaan industri yang berdampingan dengan kehidupan nelayan memberikan dampak dari berbagai hal.
Permasalahan dalam penelitian ini, adalah: apa yang terjadi dikehidupan nelayan sehingga adanya perlawanan terhadap keberadaan industri yang meliputi: Bagaimana kehidupan masyarakat nelayan di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara? Kapan berdirinya industri-industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara? Apa bentuk-bentuk dampak sosial budaya yang terjadi akibat keberadaan industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara? Bagaimana bentuk resistensi yang dilakukan nelayan terhadap industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan (verifikasi).
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Kehidupan Masyarakat Nelayan di Desa Lalang sangat bergantung pada alam untuk melangsungkan kehidupan terutama dari Laut Batu Bara. Nelayan berharap bantuan yang diberikan tepat sasaran dan pecemaran limbah yang dilakukan salah satu industri di perairan laut yang menganggu kegiatan nelayan menangkap ikan dipinggiran laut dapat diperhatikan. Masyarakat mengetahui sebenarnya apa yang dilakukan salah satu industri tersebut tetapi nelayan tidak dapat banyak menuntut haknya dikarenakan mereka tergolong lemah untuk melakukan perlawanan kembali terhadap industri yang menganggu perairan laut. Adapun saran yang dapat diberikan, antara lain kiranya pemerintah menangani permasalahan yang dialami masyarakat industri dengan nelayan haruslah seimbang. Maka dalam penanganannya diperlukan kerjasama antara masyarakat sekitar dalam menjaga lingkungan di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara agar tidak terjadi kekecewaan antara kedua belah pihak.
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Resistensi Masyarakat Nelayan Terhadap Keberadaan Industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.”
Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari
bahwa penulis banyak mengalami kesulitan, terutama karena keterbatasan
pengalaman, dalam kemampuan pengetahuan, penggunaan bahasa, tetapi berkat
bantuan dan dorongan serta bimbingan dari Dosen, Orang tua, dan rekan-rekan
mahasiswa akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap
skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan
dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu dengan tulus hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu,M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta
stafnya.
3. Ibu Dra.Puspitawati,M.Si, selaku Ketua Program Sudi Pendidikan
Antropologi.
4. Ibu Dra.Trisni Andayani,M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan waktu, pikiran, bimbingan dan Pengarahan yang sangat
mendukung dari awal sampai akhir penyelesaian skripsi ini.
5. Orang tua, A.Sagala dan P.br.Harianja juga Op.br.Siboro yang selalu tabah
memberikan bimbingan dan telah banyak memberikan moril maupun
iii
6. Bapak Drs.Waston Malau selaku dosen Pembimbing Akademik peneliti
yang telah banyak memberikan masukan-masukan serta nasehat selama
perkuliahan maupun dalam penyusunan Skripsi.
7. Bapak dan Ibu dosen tim penguji yang telah banyak memberikan
masukan-masukan maupun saran dalam penyusunan skripsi.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Antropologi
terimakasih atas didikan dan pengajarannya selama ini.
9. Seluruh masyarakat di Desa Lalang terkhusus para nelayan yang banyak
memberikan bantuan kepada peneliti selama mengadakan penelitian.
10.Bapak Kepala Desa beserta stafnya.
11.Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan Antropologi Stambuk
2009.
12.Buat my special in heart Ronald Sinaga yang selalu sabar dan tidak pernah
berhenti mengingatkanku untuk selalu belajar dan semangat.
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita
semua. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
dengan itu penulis dengan segala rendah hati membuka diri untuk menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih, dan Tuhan memberkati.
Medan, Agustus 2013
Penulis
Happy Anjalina Sagala
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK………... i
KATAPENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI……… iv
DAFTAR SKEMA……… vii
DAFTAR TABEL………. . viii
DAFTAR GAMBAR……… ix
BAB I.PENDAHULUAN………... 1
1.1. Latar Belakang………... 1
1.2. Identifikasi Masalah………. 4
1.3. Pembatasan Masalah……… 4
1.4. Rumusan Masalah……… 5
1.5. Tujuan Penelitian………. 5
1.6. Manfaat Penelitian………... 6
BAB II.KAJIAN PUSTAKA………... 7
2.1. Kerangka Konseptual……… 7
2.1.1. Resistensi………. 7
2.1.2. Masyarakat……….……. 9
2.1.3. Nelayan……… 9
2.1.4. Industri………. 10
2.1.5. Konsep Ketidakadilan dalam Pembangunan……… 11
v
2.2.1. Kebudayaan………. 13
2.2.2. Perubahan Kebudayaan………...………… 14
2.2.3. Perubahan Sosial………...…….. 15
2.2.4. Teori Radikal...………... 17
2.2.5. Stratifikasi Sosial……….. 18
2.3. Kerangka Berpikir………. 20
BAB III. METODE PENELITIAN……….. 22
3.1. MetodePenelitian………. 22
3.2. Lokasi Penelitian……….. 23
3.3. Subjek dan Objek Penelitian………. 23
3.4. Teknik Pengumpulan Data……… 25
3.5. Teknik Analisis data………. 27
BAB IV. HASIL PENELITIAN...……… 30
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 30
4.1.1. Sejarah Desa Lalang…...……… 30
4.1.2. Visi dan Misi Desa Lalang………. 32
4.1.3. Keadaan Geografis Desa Lalang………. 34
4.1.4. Keadaan Penduduk……….. 35
4.1.5. Bentuk Rumah Nelayan di Desa Lalang….…………..……….. 37
4.1.6. Keadaan Masyarakat Nelayan di Desa Lalang………... 38
vi
4.2. Kehidupan Masyarakat Nelayan di Desa Lalang Kecamatan Medang
Deras Kabupaten Batu Bara…...……. 40
4.3. Industri-Industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara……...……… 47
4.3.1. PT Indonesia Aluminium (INALUM) milik kerja sama antara Jepang dan Indonesia……….………...……… 47
4.3.2. PT Multimas Nabati Asahan (MNA) ………….………...……. 50
4.3.3. PT Domba Mas (PT Bakrie Sumatera Plantations) ….……….. 53
4.2.4. PT Gunung Pantara Barisan bergerak di bidang pengolahan se- men….………...……….………...……. ………….… 54
4.4. Bentuk-bentuk Dampak Sosial Budaya yang Terjadi Akibat Keberadaan Industri... 55
4.4.1. Dampak Positif……….………...……….………. 56
4.4.2. Dampak Negatif...………….………...………….….. 64
4.5. Bentuk Resistensi yang dilakukan Nelayan Terhadap In- dustri………….………...……….………...………... 67
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 70
5.1. Kesimpulan….………...……….………...…..……….……… 70
5.2. Saran….………...……….………...…..…….…..…….……… 71
viii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Jumlah Penduduk Desa Lalang Berdasarkan Jenis Kelamin
dan Kewarganegaraan….………...……….………...…..…… 33
Tabel II. Jumlah penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian….………...…. 34
Tabel III. Jumlah Penduduk Desa Lalang Berdasarkan Agama….………... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peneliti saat berada di depan Kantor Kepala Desa Lalang..… 32 Gambar 2. Rumah panggung nelayan yang berada di pinggiran pantai… 37 Gambar 3. Soni adalah anak tauke pemilik alat pengrebus ikan asin…... 38 Gambar 4. Perumahan Griya didaerah simpang sono……….. 39 Gambar 5.Perumahan Tanjung Gading milik PT.Inalum………... 39 Gambar 6. Hendra Dermawan adalah anak dari Bapak Suwardi Ginting 41 Gambar 7. Bapak Japridin adalah tukang pembuat perahu……….. 42 Gambar 8. Tempat Pengurus Rukun Nelayan-Himpunan Nelayan Seluruh
Indonesia (RN-HNSI)……….. 43 Gambar 9. Gerbang depan PT Indonesia Aluminium (INALUM)…….. 47 Gambar 10. Pintu masuk PT Multimas Nabati Asahan (MNA)……….. 50 Gambar 11. Pintu masuk PT Domba Mas (PT Bakrie Sumatera Plantations) 53 Gambar 12. Pintu masuk PT Gunung Pantara Barisan (Pabrik Semen) 54 Gambar 13. SMA Mitra milik PT.Inalum yang berada didaerah Tanjung
Gading ……….. 58
vii
DAFTAR SKEMA
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kabupaten Batu Bara terletak di provinsi Sumatera Utara, dan di daerah
pesisir dari kabupaten ini terdapat Desa Lalang Kecamatan Medang Deras yang
penduduknya mayoritas berprofesi sebagai nelayan tradisional.Nelayan sebagai
mata pencaharian banyak menghadapi tantangan, baik yang disebabkan oleh
keadaan cuaca atau alam maupun disebabkan oleh ulah manusia, misalnya dengan
pembuangan limbah ke laut.Salah satunya menjadikan kehidupan nelayan
umumnya berada di bawah garis kemiskinan, bahkan jarang anak-anak nelayan ini
yang memiliki pendidikan tinggi.Padahal salah satu bekal untuk merubah
kehidupan yang layak harus melalui pendidikan.
Berdasarkan observasi awal, daerah Batu Bara berdiri berbagai macam
industri, baik milik pemerintah maupun yang di bangun kerjasama antara
pemerintah Indonesia dengan Jepang seperti PT Indonesia Aluminium (INALUM)
milik kerja sama antara Jepang dan Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan
(MNA), PT Domba Mas (PT Bakrie Sumatera Plantations), PT Gunung Pantara
Barisan bergerak di bidang pengolahan semen, kini menyusul lagi beberapa
perusahaan besar, yang mungkin akan beroperasi dalam waktu dekat ini seperi
PLTU, PT Dairi Prima, PT AAA, dan lain sebagainya.
Berdirinya industri-industri ini tidak serta-merta kehidupan nelayan
2
dipenuhi oleh anak-anak para nelayan, hanya sebagian kecil, itupun sebagian
buruh kasar.Bekerja di industri untuk di bagian perkantoran atau posisi yang lebih
baik harus berpendidikan tinggi sementara rata-rata anak nelayan berpendidikan
rendah, berdirinya industri tidak lantas merubah kehidupan para nelayan menjadi
lebih baik.
Hasil observasi sementara dan bincang-bincang dengan para nelayan di
peroleh keterangan kehidupan mereka dalam mencari ikan di laut bertambah
sulit.Kesulitan mencari ikan disebabkan industri-industri membuang limbahnya ke
laut menganggu perairan laut dipinggiran pantai.Biasanya nelayan tradisional
menangkap ikan di dekat pinggiran pantai tetapi tidak lagi bisa sehingga harus ke
tengah laut sementara kapal dan alat mencari ikan masih tradisional, yang
berakibat penghasilan mereka semakin berkurang, dan beban kesulitan hidup
bertambah besar.
Keberadaan industri tentu akan berdampak dikehidupan masyarakat
nelayan di Desa Lalang. Salah satu dampak akanmenyebabkan perubahan di
kehidupan masyarakat nelayan yaitu akan menghilangkan profesi nelayan di Desa
Lalang dan masyarakat nelayan tidak lagi mencari ikan di perairan laut Batu
Bara.Masyarakat nelayan sebelumnya tidak mengetahui akan dampak lain yang
terjadi pada mereka setelah berdirinya industri-industri tersebut, karena
masyarakat nelayan masih akan menolak berdirinya industri apabila menganggu
sistem mata pencaharian mereka sebagai nelayan.
Berdasarkan pendapat yang saya terima dari salah satu masyarakat di Desa
3
berdiriindustri-industri yang tidak peduli pada perkembangan masyarakat nelayan
di Desa Lalang. Pernyataan ini akan membuat masyarakat nelayan sewaktu-waktu
akan melakukan pertentangan. Walaupun, mereka juga mengatakan pernah
melakukan pertentangan dengan aksi demo terhadap salah satu industri yang
menyebabkan pencemaran limbah di perairan laut yang membuat ikan-ikan di laut
Batu Bara bermatian.
Peneliti mendapatkan tanggapan dari masyarakat nelayan yang
mengatakan salah satu industri yang menyebabkan pencemaran limbah tersebut
sebelumnya menyatakan bahwa limbah industri telah mereka lakukan pengolahan
ulang.Namun kenyataannya terjadi pencemaran limbah di perairan laut yang tidak
disangka masyarakat nelayan hal itu akan terjadi. Melihat hal ini tentunya
masyarakat nelayan tidak bisa menerima sepenuhnya keberadaan industri di
daerah Desa Lalang karena sewaktu-waktu pencemaran limbah itu akan
berdampak lebih besar.
Hal ini akanmembuat kehidupan masyarakat nelayan berubah dari segala
aspek termasuk perubahan sosial budaya, maka terlihat masyarakat yang bekerja
di industri tersebut akan mempengaruhi pola kehidupan masyarakat nelayan serta
menimbulkan berbagai dampak dari industri-industri yang ada.Melihat latar
belakang seperti di uraikan diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan sebuah
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul yakni :
1. Pendidikan anak nelayan rendah
2. Alat mencari ikan masih tradisional
3. Pencemaran limbah Industri di laut
4. Kehidupan nelayan yang semakin sulit
5. Resistensi masyarakat nelayan terhadap keberadaanindustridi Desa Lalang
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara
6. Berdirinya industri-industridi Desa Lalang Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang teridentifikasi maka peneliti
membatasi pada masalahResistensi Masyarakat Nelayan Terhadap Keberadaan
5
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian yang telah dituliskan diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kehidupan masyarakat nelayan di Desa Lalang Kecamatan
Medang Deras Kabupaten Batu Bara?
2. Kapanberdirinya industri-industri di Desa Lalang Kecamatan Medang
Deras Kabupaten Batu Bara?
3. Apa bentuk-bentuk dampak sosial budaya yang terjadi akibat keberadaan
industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara?
4. Bagaimana bentukresistensi yang dilakukan nelayan terhadap industri di
Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat nelayan di Desa Lalang
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
2. Untuk mengetahuiberdirinya industri-industri di Desa Lalang Kecamatan
Medang DerasKabupaten Batu Bara.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dampak sosial budaya yang terjadi
akibat keberadaan industri di Desa Lalang Kecamatan Medang
DerasKabupaten Batu Bara.
4. Untuk mengetahuibentuk resistensi yang dilakukan nelayan terhadap
6
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Secara Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi mahasiswa
khususnya jurusan Antropologi dan Sosiologi yang mempelajari mata kuliah
Perubahan Sosial dan Budaya.
2. Secara Praktis
Diharapkan penelitian ini sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah
Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara dan pihak
industri-industri yang berada di daerah dekat Desa Lalang dalam memperhatikan dampak
sosial yang timbulkan akibat beroperasinya industri-industri di lingkungan
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kehidupan Masyarakat Nelayan di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara sangat bergantung pada alam sekitar untuk
melangsungkan kehidupannya terutama dari Laut Batu Bara. Nelayan
memiliki pengetahuan yang tinggi dalam hal menangkap ikan terutama
nelayan tradisional di Desa Lalang yang sangat menjaga biota laut.
2. Berdirinya industri-industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara memberikan perubahan pada masyarakat. Perubahan
yang mereka dapatkan yaitu berada didaerah yang dulunya kebanyakan
nelayan dan petani kini mereka juga berinteraksi dengan masyarakat
industri yang bertempat tinggal disitu. Perubahan yang lainnya seperti
selama ini yang mereka tidak ketahui menjadi dapat mereka lakukan
misalnya mengenai pengolahan yang ada pada masing-masing industri
dibidangnya.
3. Bentuk-bentuk dampak sosial budaya yang terjadi akibat keberadaan
industri di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara
memiliki dua dampak, yakni dampak positif dan negatif. Dampak positif
yang terjadi pada masyarakat mengenai perkembangan SDM dan dampak
31
yang tidak tepat sasaran serta pencemaran limbah industri yang
menganggu kegiatan nelayan diperairan laut Batu Bara.
4. Bentuk resistensi yang dilakukan nelayan terhadap industri di Desa Lalang
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara terdapat dua bentuk yaitu
dengan bentuk demonstrasi dan kontravensi sederhana. Bentuk resistensi
yang nelayan lakukan tidak sesuai dengan hasil yang didapat nelayan,
karena nelayan merasa rakyat kecil yang tidak dapat melakukan
perlawanan yang berlebihan terhadap industri besar padahal industri
tersebut dapat menganggu kegiatan nelayan kemudian hari.
5.2. Saran
Kiranya pemerintah menangani permasalahan yang dialami
masyarakat industri dengan nelayan haruslah seimbang. Masyarakat
BatuBara harusnya menyadari secara detail lagi bahwa kelalaian yang
dilakukan salah satu perusahaan itu dalam pembuangan limbah terkhusus
di perairan laut, tentunya akan memberikan dampak kembali pada
masyarakat sekitar. Hal ini juga akan berpengaruh besar dalam
kesejahteraan hidup nelayan untuk menangkap ikan dilaut. Maka dalam
penanganannya diperlukan kerjasama antara masyarakat sekitar dalam
menjaga lingkungan di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen. Jakarta: Pustaka Amani
Basrowi dan Sukidin. 2003. Teori-teori Perlawanan dan Kekerasan Kolektif. Surabaya: Penerbit Insan Cendikia
Koentjaraningrat. 1983. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia
.1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
.1990. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: UI – Press
Marbun, Leonardo dan Ika Krishnayanti. 2002. Masyarakat Pinggiran yang Kian Terlupakan. Jakarta: Konphalindo
Mardimin, Johanes. 2000. Dimensi Kritis Proses Pembangunan di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI)
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers
M.S, Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia Anggota IKAPI
Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Parker, S.R. Dkk. 1990. Sosiologi Industri. Jakarta: PT Rineka Cipta
Purwanti, Pudji. 2010. Model Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Sekala Kecil. Malang: UB Press
Salim & Syahrum. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media
Simanjuntak, B.A. 2010. Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Soekanto, Soerjono. 1994. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media
Team Rafapustaka. 2010. Kamus Sosiologi. Rafa Pustaka
Untara, Wahyu. 2013. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap dan Praktis. Yogyakarta: Indonesia Tera
Wie, Thee Kian. 1988. Industrialisasi Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Sumber lain :
http://beritasore.com/2008/09/17/gubsu-letakkan-batu-pertama-pembangunan-pabrik-semen-di-batubara/ di akses pada tanggal 10 Mei 2013
http://id.scribd.com/doc/100791034/Sejarah-Singkat-PT-INALUM di akses pada tanggal 10 Mei 2013
http://id.scribd.com/doc/100939406/Mna di akses pada tanggal 10 Mei 2013
http://www.antaranews.com/berita/1279713857/pabrik-oleokimia-bakrie-segera-beroperasi di akses pada tanggal 10 Mei 2013
Jayanti, Gusti Ngurah. 2011.
varianwisatabudayasundakecil.blogspot.com/p/varian-tenun
ikat.html?zx=406b89d54b1d7ab/di akses pada tanggal 15 Maret 2013