• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKN 1202383 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKN 1202383 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Putri Intan Oktaviani, 2016

IMPLEMENTASI GOTONG ROYONG D I PESANTREN D ALAM PENGEMBANGAN CIVIC D ISPOSITION SANTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

IMPLEMENTASI GOTONG ROYONG DI PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SANTRI (Studi Kasus Pesantren Miftahul Ulum Rajasinga Indramayu)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh memudarnya budaya gotong royong yang dulunya dibiasakan di dalam lingkungan pesantren yang mengakibatkan menurunya rasa kepedulian santri terhadap lingkungan sosial dan lingkungan sekitanya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi gotong royong yang masih dilakukan oleh Pondok Pesantren Miftahul Ulum untuk mengembangkan civic disposition para santrinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitiatif dengan metode studi kasus. Sedangkan pengumpulan data yang dilakukan yakni dalam bentuk wawancara, observasi, studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Pertama, bahwa kegiatan-kegiatan gotong royong yang dapat mengembangkan civic disposition santri ialah gugur gunung dan tahlilan. Kedua, bahwa langkah-langkah dalam kegiatan gotong royong ini yakni meliputi : rapat dan pengumuman, pengarahan, serta pelaksanaan dari gotong royong itu sendiri. Ketiga langkah dalam ini dapat menjadikan santri terbiasa dalam melaksanakan kegiatan gotong royong. Pembiasaan gotong royong oleh santri di lingkungan pesantren ini juga dapat membuat santri cenderung memiliki kesediaan untuk melaksanakan kegiatan gotong royong tersebut di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai civic disposition yang berkembang dalam kegiatan gotong royong diantaranya yakni nilai religius, nilai toleransi atau menghargai keberagaman, nilai demokrasi, nilai komitmen, nilai kepatuhan terhadap aturan sosial, nilai tanggung jawab, nilai kejujuran, nilai dalam berfikir kritis, logis, dan inovatif, nilai kecerdasan, nilai kepedulian, nilai nasionalisme, nilai kemandirian, serta nilai kesediaan. Ketiga, dimana kendala yang dihadapi dalam implementasi gotong royong ini berupa sikap manja dan membangkang para santri, ketersediaan sarana dan prasarana,sikap orang tua yang lepas kontrol terhadap anaknya, serta ketersediaan sumber informasi. Keempat, bahwa solusi untuk memecahkan kendala tersebut ialah dengan Memberi motivasi, dorongan, serta sanksi terhadap santri yang membangkang, menambah sarana dan prasarana yang ada, memberikan pemahaman kepada orang tua, serta menambah sumber informasi yang ada. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa dimana pondok pesantren yang telah meninggalkan budaya gotong royong ini agar mengimplementasikan kembali budaya gotong royong tersebut, sedangkan untuk pondok pesantren lain yang belum mengimplementasikan budaya gotong royong tersebut agar tidak hanya menjadikan gotong royong sebagai materi semata tetapi juga hendaknya gotong royong tersebut mulai dibiasakan di lingkungan para santri.

(2)

Putri Intan Oktaviani, 2016

IMPLEMENTASI GOTONG ROYONG D I PESANTREN D ALAM PENGEMBANGAN CIVIC D ISPOSITION SANTRI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF GOTONG ROYONG AT BOARDING SCHOOL

TO EXPAND STUDENT’S CIVIC DISPOSITION

(Case Study Pesantren Miftahul Ulum Rajasinga Indramayu)

This research was motivated by the waning of gotong royong’s culture that were once accustomed in boarding schools which resulted in decreasing the sense of concern of student’s social life and the surrounding environment. Therefore, this study aimed to analyze the implementation of gotong royong are still performed by Pesantren Miftahul Ulum to expand civic disposition of their students. The approach used in this study is Qualitative approach with case study method. While collecting data is by using interviews, observation, documentation. The results of this study indicate : Frist, the activities of gotong royong to expand civic disposition of students is gugur gunung and tahlilan. Second, The steps in this gotong royong’s activities which include : meeting and announcement, guidance, and implementation of gotong royong itself. These three steps

can make students feel habitual in doing gotong royong’s activity. Habituation of gotong

royong by students in boarding schools can also make students tend to have the willingness to implement the gotong royong activities in the community. The values of

civic disposition that expand from the gotong royong’s activity among the religious value,

the value of tolerance or respect for diversity, democratic values, the value of commitment, the value of adherence to social rules, values of responsibility, honesty, values in critical, logical, and innovative thinking , the value of intelligence,the value of concern, the value of nationalism, the value of independence and the value of willingness. Thrid, the obstacles encountered of Impementation in gotong royong is spoiled and rebellious attitude of the students, the availability of facilities and infrastructure, the attitude of parents who let go their control to their children, and the availability of resources infromation. Fouth, the solution to solve these problems is by Giving motivation, encouragement, and sanctions against the defiant students, adding to the existing infrastructure, provide insight to the parents, and adding the infomation’s resources. The result of this study recommend that boarding school that had been left the culture of gotong royong should reimplement the culture of gotong royong itself. While for boarding school that hasn’t implement this gotong royong’s culture’s should not make gotong royong as learning material only but also should begin to make gotong royong as usual as possible for the student.

Referensi

Dokumen terkait

Preventive maintenance adalah aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem atau komponen, dimana sebelumnya sudah

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

Tabel 10 menggambarkan bahwa, jika dilihat dari jumlah keseluruhan berita non pertanian pada SKH Kompas dan Jurnal Bogor persentase terbesar dimiliki oleh sumber berita yang

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut ini. a) Variabel independen partisipasi dan motivasi secara bersama-sama memberikan

Pemberian parit pada areal tidak meningkatkan berat biji per hektar dibandingkan tanpa parit namun pemberian bahan organik di dalam parit meningkatkan berat biji per

Dengan tujuan menghasilkan potensi gas Landfill yang dihasilkan dari penguraian limbah organik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Kabupaten Bekasi sebagai

Berdasarkan hasil wawancara dengan penyidik di kantor Wilayatul Hisbah Provinsi Aceh, beliau mengatakan jika terjadi kasus khalwat, maka kasus khalwat tersebut dapat

Pengetahuan peserta mengenai Perencanaan Bisnis dan Model Bisnis sebelum pelatihan ( pretest ) memiliki nilai cukup (13,04), sedangkan setelah pelatihan ( postest )