• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKR 0909010 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKR 0909010 Chapter3"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Bab ini membahas tentang objek dan desain penelitian. Adapun sub bab terdiri dari objek

dan metode penelitian, operasional variabel penelitian, sumber data, populasi, teknik dan alat

pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, uji persyaratan teknik analisis data, teknik

analisis data, serta uji hipotesis.

1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Divisi Human Capital Management PT. INTI (Persero)

Bandung yang berada di Jalan Moh. Toha No. 77 . Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu

komunikasi antarpribadi yang menjadi variabel bebas (independent variable). Sedangkan

variabel terikatnya (dependent variable) adalah Kinerja karyawan. Variabel bebas diberi simbol

variabel X dan variabel terikat diberi simbol variabel Y.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Mei 2014 sampai dengan penelitian ini berakhir.

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah karyawan Divisi Human Capital

Management PT. INTI (Persero) Bandung yang berjumlah 39 orang. Adapun beberapa

karakteristik responden dijelaskan di bawah ini.

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 3.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Pria 18 46%

2. Wanita 21 54%

Total 39 100%

(2)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa responden wanita lebih banyak dibandingkan responden

pria. Yaitu sebanyak 21 orang atau 54% dibandingkan responden pria sebanyak 18 orang atau

46%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan usia.

Tabel 3.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1. 20-25 5 13%

2. 26-30 4 10%

3. 31-35 5 13%

4. 36-40 10 25%

5. 41-45 7 18%

6. 46-50 3 8%

7. 51 5 13%

Total 39 100%

Sumber:Hasil P enyebaran Angket, 2014

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa responden paling banyak berada pada usia 36-40 tahun

yaitu sebanyak 10 orang dan paling sedikit berada pada usia 46-50 tahun yaitu sebanyak 3 orang.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

(3)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase

1. SMA 8 21%

2. Diploma 7 18%

3. S1 18 46%

4. S2 6 15%

Total 39% 100%

Sumber: Hasil P enyebaran Angket, 2014

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa responden sebagian besar ditempati oleh karyawan dengan

pendidikan S1 yaitu sebanyak 18 orang atau 40% dan sebagian kecil ditempati oleh karyawan

dengan jenjang pendidikan S2 yaitu sebanyak 6 orang atau 15%.

1.2 Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey Method.

Menurut Sugiyono (2009,hlm.11) menyatakan bahwa:

Metode penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya menyebarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey) ini, penulis

melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel

komunikasi antarpribadi dan variabel kinerja karyawan, karena metode penelitian ini tertuju pada

pemecahan masalah yang ada pada saat penelitian.

1.3 Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

(4)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesamaan dalam landasan berfikir ke arah pembahasan yang lebih lanjut, maka variabel yang

perlu didefinisikan akan dijelaskan dalam sebuah tabel operasionalisasi variabel penelitian

berikut ini:

3.3.1 Operasional Variabel Komunikasi Antarpribadi

Menurut Devito (dalam Effendy, 2003,hlm.30) komunikasi antarpribadi adalah

penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan lawan bicara atau sekelompok kecil

orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.

Selanjutnya menurut Devito (dalam Aw, 2011,hlm.82) komunikasi antarpribadi akan terjadi

apabila kedua belah pihak memiliki sikap: keterbukaan, sikap mendukung, sikap positif, empati

dan kesetaraan.

Uraian dari indikator komunikasi antarpribadi tersebut secara lebih rinci akan dibahas

dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4

Operasional Variabel X (Komunikasi Antarpribadi)

Variabel Indikator Ukuran Skala Item

Soal Komunikasi

Antarpribadi (Variabel X)

1. Keterbukaan 1. Menerima masukan

dari orang lain

Interval 1

2. Bereaksi secara jujur terhadap stimulus terhadap lawan bicara

Interval 5

3. Pengambilan kesimpulan bersifat

(5)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akomodatif

keberadaan orang lain sebagai orang penting

Interval

8

4.Empati 1. Usaha untuk

merasakan apa yang dirasakan orang lain

Interval 9

2.Dapat memahami sikap dan perilaku orang lain

Interval 10

5.Kesetaraan 1. Menempatkan diri

setara dengan orang

kehadiran orang lain Interval

13

4. Tidak memaksakan

kehendak Interval

14

3.3.2 Operasional Variabel Kinerja Karyawan

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah Kinerja.

Menurut Gomes (2003,hlm.123) kinerja merupakan outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi

pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini. Selanjutnya menurut Gomes

(2003,hlm.134) indikator-indikator kinerja karyawan terdiri dari job knowledge, quality of work,

quantity of work, creativeness, dependa bility, initiative, personal qualities, cooperation.

Uraian dari indikator kinerja karyawan tersebut secara lebih rinci akan dibahas dalam tabel

3.5.

Tabel 3.5

Operasional Variabel Y (Kinerja Karyawan)

Variabel Indikator Ukuran Skala Item

(6)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

(7)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

(8)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tingkat

sekunder. Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan penulis

(9)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, yaitu karyawan Divisi Human Capital Management PT. INTI (Persero) Bandung

.

2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak berhubungan

langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi

untuk bahan penelitian. Data sekunder ini didapat melalui bahan-bahan kepustakaan sebagai

data referensi, seperti: struktur organisasi sekolah, sejarah sekolah, buku-buku yang

berhubungan dengan komunikasi antarpribadi dan kinerja karyawan, dan karya ilmiah seperti

skripsi, jurnal dan tesis yang berhubungan dengan komunikasi antarpribadi dan kinerja

karyawan.

1.5 Populasi

Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan populasi yaitu semua

karyawan Divisi Human Capital Management PT. INTI (Persero) Bandung sebanyak 39 orang.

Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1993,hlm.100-102) bahwa “apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”

Menurut Sontani dan Muhidin (2011,hlm.131) populasi adalah keseluruhan elemen atau

unit penelitian atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai

objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).

1.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder. Pelaksanaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara

atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu angket.

Pada penelitian ini digunakan angket tertutup, dengan jawaban untuk setiap butir

pernyataan telah tersedia. Penyebaran angket dilakukan kepada karyawan Divisi Human Capital

Management PT. INTI (Persero) Bandung. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa

prosedur berikut:

a. Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu komunikasi antarpribadi (variabel

(10)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan indikator- indikator dari variabel X dan variabel Y.

c. Menyusun kisi-kisi instrumen yang dilengkapi dengan indikator dan ukurannya.

d. Membuat pertanyaan-pertanyaan dari setiap variabel yang disertai dengan alternatif

jawaban.

e. Menetapkan kriteria penilaian atau bobot skor untuk masing-masing alternatif jawaban

baik variabel X maupun variabel Y dengan menggunakan skala Likert. Kriteria

penilaian atau bobot skor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban untuk Variabel X dan Y

Alternatif jawaban Bobot

Sangat tinggi/Sangat efektif 9,1-10

Tinggi/Efektif 8,1-9,0

Cukup tinggi/Cukup efektif 7,1-8,0

Rendah/Kurang efektif 6,1-7,0

Sangat rendah/Tidak efektif <6

Sumber :Diadaptasi dari Penilaian Kinerja Karyawan PT. INTI (Persero) Bandung

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan

instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian

pun akan menjadi valid dan reliabel.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang

(11)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut:

]

(Sontani dan Muhidin, 2011,hlm.117)

Keterangan :

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Bertujuan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

(12)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item soal dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel, jadi membandingkan nilai rhitung

dan nilai rtabel dengan kriteria kelayakannya sebagai berikut :

1) jika rxy hitung > r tabel, maka valid

2) jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

3.7.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel X (Komunikasi Antarpribadi)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X (komunikasi antarpribadi) yang terdiri

atas 5 indikator, yaitu keterbukaan, sikap mendukung, sikap posiif, empati dan kesetaraan.

Kelima indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 14 butir pernyataan angket. Rekapitulasi

hasil perhitungan uji validitas variabel X (komunikasi antarpribadi) dengan menggunakan

Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel X (Komunikasi Antarpribadi)

No. Item

Nilai Hitung Korelasi (r hitung)

Nilai Tabel Korelasi (r tabel)

Keterangan

1 0,491 0,334 Valid

2 0,770 0,334 Valid

3 0,679 0,334 Valid

4 0,623 0,334 Valid

5 0,529 0,334 Valid

6 0,585 0,334 Valid

7 0,694 0,334 Valid

8 0,593 0,334 Valid

9 0,563 0,334 Valid

10 0,491 0,334 Valid

11 0,507 0,334 Valid

12 0,667 0,334 Valid

13 0,497 0,334 Valid

14 0,474 0,334 Valid

(13)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel 3.6 diperoleh bahwa dari 14 item angket untuk variabel komunikasi

antarpribadi secara keseluruhan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data.

3.7.1.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel Y (kinerja karyawan) yang terdiri atas 8

indikator, yaitu job knowledge, quality of work, quantity of work, creativeness, dependability,

initiative, personal qualities dan cooperation. Kedelapan indikator tersebut kemudian diuraikan

menjadi 22 butir pernyataan angket. Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y

(kinerja karyawan) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di

bawah ini,hlm.

Tabel 3.8

(14)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 0,189 0,334 Tidak valid

22 0,492 0,334 Valid

23 0,529 0,334 Valid

24 0,454 0,334 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2014

Berdasarkan tabel 3.7 diperoleh bahwa dari 24 item angket untuk variabel kinerja

karyawan, 22 item angket dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data sedangkan 2 item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan

untuk mengumpullkan data yaitu no 17 dan 21.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur

yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Somantri

dan Muhidin (2011,hlm.123),

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari istrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien

Alfa (α) dari Cronbach (dalam Sontani dan Muhidin, 2011,hlm.123) sebagai berikut:

r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

(15)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reabilitas instrumen

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Tabel 3.9

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas

No responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing- masing item dan varians total. Tabel 3.10

Contoh Format Tabel Perhitungan Varians Item dan Varians Total

No Responden X X2

7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi derajat bebas (db=n-2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0.05.

9. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi P roduct Moment

yang terdapat dalam tabel.

10.Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :

Jika r11 > rtabel, maka reliabel

(16)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sambas Ali Muhidin, 2010,hlm.31-35)

3.7.2.1 Hasil Uji Realiabilitas Variabel X (Komunikasi Antarpribadi)

Hasil uji reabilitas variabel X (komunikasi antarpribadi) digambarkan pada tabel 3.10,

berikut:

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

No. Variabel

1 Komunikasi Antarpribadi 0,849 0,334 Reliabel

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2014

Berdasarkan tabel 3.10 diketahui bahwa pada variabel komunikasi antarpribadi diperoleh

rhitung = 0,849 dan dari tabel r product moment dengan n = 37, sehingga pada db = n – 2 = 37 – 2

= 35 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh nilai rtabel sebesar 0, 334. Hal ini berarti rhitung lebih

besar dari rtabel (0,835>0,334) dengan demikian angket variabel komunikasi antarpribadi

dinyatakan reliabel.

3.7.2.2 Hasil Uji Realiabilitas Variabel Y (kinerja karyawan)

Hasil uji reabilitas variabel Y (kinerja karyawan) digambarkan pada tabel 3.10, berikut:

Tabel 3.12

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

No. Variabel

(17)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Uji Persyaratan Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis parametrik. Oleh karena

itu, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis data untuk melihat apakah data yang

diperoleh memenuhi atau tidak untuk dilakukannya analisis parametrik. Sebelum hipotesis diuji

kebenarannya, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan pengolahan data. Uji persyaratan

pengolahan data untuk uji hipotesis penelitian ini meliputi uji normalitas, homogenitas dan

linieritas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak, jika data berdistribusi normal maka proses selanjutnya menggunakan perhitungan statistik

parametrik, sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka untuk perhitungannnya

menggunakan statistik non parametrik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian

normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan dari teknik ini adalah penggunaan/perhitungannya

yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Rasyid dalam

Muhidin,2010,hlm.93). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Rasyid

dalam Muhidin, 2010,hlm.93), sebagai berikut: Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data

ditulis sekali, meskipun ada data yang sama

1. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis). 2. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

3. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 4. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical P roportion pada table z 5. Menghitung Theoritical P roportion.

6. Bandingkan Empirical P roportion dengan Theoritical P roportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

7. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah

(Harun Al Rasyid, 2004):

H0: X mengikuti distribusi normal

(18)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Uji Linieritas

Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi

linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat

dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Sambas Ali Muhidin (2010,hlm.99-101)

adalah sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a)) dengan rumus:

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi ba (JK reg ba), dengan rumus:

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:

JKres = Y2– JKreg(b/a)– JKReg(a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a)) dengan rumus:

RJK(reg(a) = JKreg(a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a)) dengan rumus:

RJK(reg(b/a) = JKreg(b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

(19)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Urutkan data x mulai dari data yang paling kecil samapai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKT C) dengan rumus:

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKT C) dengan rumus:

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

12.Mencari nilai uji F dengan rumus:

13.Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier

14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% mengunakan rumus:

Ftabel = F(1-α)(db T C, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k

15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni:

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier

 Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linier

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisi terhadap data,

(20)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan

berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk

membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter)

berdasarkandata yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan (b)

membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik

populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis

data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

i. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

ii. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen

pengumpulan data.

iii. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat

dalam instrumen pengumpulan data menurut Variabel-Variabel yang diteliti. Dalam tahap

ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan

ketentuan yang ada.

iv. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam

hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh

item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.13

Rekapitulasi Hasil Skoring

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ... N

1.

2.

N

Sumber : Ating dan Sambas (2006,hlm.39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam

(21)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9.1 Teknik Analisa Data Deskriptif

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan rumusan

masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk

mengetahui gambaran tingkat efektivitas komunikasi antarpribadi, dan untuk mengetahui

gambaran tingkat efektivitas kinerja karyawan Divisi Human Capital Management PT. INTI

(Persero) Bandung . Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian

data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan Variabel penelitian, digunakan kriteria

tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.

Interval pertama memiliki batas dibawah 6; interval kedua memiliki batas 6,1-7,0;

interval ketiga memiliki batas 7,1-8,0; interval keempat memiliki batas 8,1-9,0; dan interval

kelima memiliki batas 9,1-10. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.14

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Skor Penafsiran

X Y

<6 Sangat Tidak Efektif Sangat Rendah

6,1 – 7,0 Tidak Efektif Rendah

7,1 – 8,0 Cukup Efektif Cukup Tinggi

8,1 – 9,0 Efektif Tinggi

9,1 – 10 Sangat Efektif Sangat Tinggi

Sumber : Diadaptasi dari skor penilaian kinerja karyawan PT. INTI (Persero) Bandung

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala interval seperti yang dijelaskan

(22)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9.2 Teknik Analisa Data Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan

ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam

penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan

masalah no.3 yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh komunikasi antarpribadi terhadap kinerja

karyawan Divisi Human Capital Management PT. INTI (Persero) Bandung.

a. Analisis Regresi

Analisis regresi linier sederhana untuk melihat pengaruh variabel independen (X) dan

variabel dependen (Y) dan menjawab rumusan masalah no. 3 mengenai adakah pengaruh

komunikasi antarpribadi terhadap kinerja karyawan.

Dalam Muhidin (2010,hlm.104) mengungkapkan bahwa:

Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks.

Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Muhidin (2010,hlm.105-106) adalah: Ŷ= a + bX

Keterangan:

= Variabel tak bebas (terikat)

a = Intersap

b = Koefisien regresi

X = Variabel bebas

(23)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

= Rata-rata skor variabel X

= Rata-rata skor variabel Y

= Jumlah Data Populasi

b. Uji Keberartian/Uji Signifikasi

Menurut Somantri dan Muhidin (2006,hlm.245) menyatakan bahwa “Pemeriksaan

keberartian dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien-koefisien regresi

khususnya koefisien arah b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol”.

Langkah Uji Keberartian Regresi:

1. Menentukan rumusan hipotesis dan

: = 0 : Tidak ada pengaruh variabel x terhadap variabel y : ≠ 0 : Ada pengaruh variabel x terhadap variabel Y

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F, yaitu:

Menghitung F dengan rumus:

3. Menentukan nilai kritis (α) dengan derajat kebebasan untuk = 1 dan = n-2

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai

= ( ( )

Kriteria yang digunakan yaitu:

1. ditolak dan diterima, apabila ≥ dinyatakan signifikan

(diterima)

2. diterima dan ditolak, apabila ≤ dinyatakan tidak signifikan

(ditolak).

5. Membuat kesimpulan.

(24)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi/ pengaruh

dari variabel X (komunikasi antarpribadi) terhadap variabel Y (kinerja karyawan). Seperti yang

diungkapkan oleh Muhidin (2010,hlm.109) mengemukakan bahwa “koefisien determinasi

digunakan supaya untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.”

Berikut adalah rumus dari koefisien determinasi:

KD = r2 × 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

Nilai r diperoleh dengan rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

(Muhidin, 2010,hlm.97)

Jika r hitung > r tabel, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan

signifikan sebesar r2 x 100%

3.10 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis.

Menurut Sontani dan Muhidin (2011,hlm.78), “Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.

Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

cukup signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Langkah-langkah pengujian hipotesis yang dapat dilakukan dalam penelitian populasi ini

(25)

Sinta Anjelina , 2015

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang

diajukan.

ii. Menentukan taraf kemaknaan/ nyata α (level of significance α). Taraf kebermaknaan α = 5%.

iii. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan, misalnya analisis hubungan, maka nilai koefisien yang digunakan adalah koefisien korelasi.

iv. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

v. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan?

vi. Berikan kesimpulan.

Gambar

Tabel  3.1  menunjukkan  bahwa  responden  wanita  lebih  banyak  dibandingkan  responden  pria
Tabel  3.3  menunjukkan  bahwa  responden  sebagian  besar  ditempati  oleh  karyawan  dengan  pendidikan  S1  yaitu  sebanyak  18  orang  atau  40%  dan  sebagian  kecil  ditempati  oleh  karyawan  dengan  jenjang  pendidikan  S2 yaitu  sebanyak  6 orang
Tabel 3.13  Rekapitulasi Hasil Skoring

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN D EMOKRATIS KEPALA SEKOLAH TERHAD AP PROD UKTIVITAS KERJA GURU D I SMK PASUND AN 3 KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN D EMOKRATIS KEPALA SEKOLAH TERHAD AP PROD UKTIVITAS KERJA GURU D I SMK PASUND AN 3 KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENGARUH KOMPETENSI PED AGOGIK GURU TERHAD AP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN PAD A MATA PELAJARAN PROD UKTIF D I SMK PASUND AN 3 BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

PENGARUH MOTIVASI TERHAD AP KINERJA GURU D I SMK NEGERI 11 BAND UNG D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI!. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI GURU D I SMK NEGERI 3 BAND UNG!. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI GURU D I SMK NEGERI 3 BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL SERTIFIKASI PROFESI GURU D I SMK NEGERI 3 BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH EFEKTIVITAS COMPETENCY BASED TRAINING TERHAD AP KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN PEMINATAN KEJURUAN D I SMK PASUND AN 1 BAND UNG. Universitas Pendidikan Indonesia |