• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELUARAN PERINATAL PENGELOLAAN KONSERVATIF KEHAMILAN BELUM GENAP BULAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KELUARAN PERINATAL PENGELOLAAN KONSERVATIF KEHAMILAN BELUM GENAP BULAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)

Referensi

Dokumen terkait

Insidensi sepsis pada ibu dengan lama ketuban pecah kurang 12 jam adalah 2,7% dibandingkan 5,2% pada subjek dengan lama ketuban pecah lebih 12 jam, kasus sepsis

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Luaran

=1 dan p value = 0,000 lebih kecil dari 0,05; maka H 0 ditolak yang artinya ada hubungan antara usia ke- hamilan dengan kejadian ketuban pecah dini.Untuk nilai OR didapat

Oleh karena itu membutuhkan pengelolaan yang agresif seperti diinduksi untuk mempercepat persalinan dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan resiko

Periksa dalam dilakukan bila akan dilakukan penanganan aktif (terminasi kehamilan) antara lain untuk menilai skor pelvik dan dibatasi sedikit mungkin.1 Pada kehamilan yang

Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan.Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh

Dari data tersebut ditemukan adanya resiko tinggi karena menurut teori kasus KPD bisa terjadi pada umur > 35 tahun dan bisa terjadi pada ibu bersalin primi

Robyanoor AR2 1 Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi 2 Divisi Fetomaternal Obstetri dan Ginekologi RSUD.Ulin Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat