• Tidak ada hasil yang ditemukan

informasi hilal syawal 1436h

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "informasi hilal syawal 1436h"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM

KAMIS, 16 DAN JUMAT, 17 JULI 2015 M

PENENTU AWAL BULAN SYAWAL 1436 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadlan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam

penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari

Terbenam, Kamis, 16 dan Jumat, 17 Juli 2015 M: Penentu Awal Bulan Syawal 1436 H sebagai

berikut.

1.

Waktu Konjungsi (

Ijtima’

) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau

ijti

ma’

adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan

sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Peristiwa

ini akan kembali terjadi pada hari Kamis, 16 Juli 2015 M, pukul 01 : 24 UT atau pukul 08 : 24 WIB

atau pukul 09 : 24 WITA atau pukul 10 : 24 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan

Bulan tepat sama 113,234

o

. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi)

adalah 4,745

o

. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat

tersebut, yaitu 0,516

o

. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga

konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 11 jam 19 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di

horizon-teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter

Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl).

Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap

16’, efek refraksi

atmosfer

dianggap 34’ dan

elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann,

1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 16 Juli 2015

paling awal terjadi pada pukul 17 : 35 WIT di Merauke dan paling akhir terjadi pada pukul 18 : 58

WIB di Sabang.

Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi

terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 16 Juli 2015 di wilayah Indonesia. Maka, secara

astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1436 H di Indonesia adalah setelah

Matahari terbenam tanggal 16 Juli 2015. Mengingat ketinggian Hilal saat Matahari terbenam pada

tanggal 16 Juli 2015 tersebut masih cukup rendah, sebaiknya dilakukan kembali rukyat Hilal setelah

(2)

2

2.

Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel terlampir ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari untuk beberapa kota

di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 16 dan 17 Juli 2015 M. Informasi ini adalah informasi

dasar penentu awal bulan Syawal 1436 H. Pada tabel tersebut, sebagaimana penentuan waktu

terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di

horizon-teramati. Dalam perhitungan standar waktu terbenam Bulan, efek refraksi atmosfer

dianggap 34’

, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan semi diameter Bulan adalah nilainya pada

saat tersebut (Seidelmann, 1992).

Azimuth adalah besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (

True North

) menyusuri

bidang horizon ke arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang

horizon. Benda langit yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai

ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter

dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak

sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi

dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan.

Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan antara luas

piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi

dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel tersebut di atas dapat juga diperoleh informasi umur

Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya

konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

d

a

a

0

,

(1)

dengan

a

adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan

a

o

adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat.

Adapun

d

pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (

dip

) yang dinyatakan oleh

h

d

0

,

02917

,

(2)

dengan

h

adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter (Seidelmann,

1992).

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 16 Juli 2015 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi lokasi pengamat 52,685 meter dpl. Berdasarkan Tabel

terlampir untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh

a

o

adalah 2

o

52,65

. Berdasarkan persamaan (2) di

atas, nilai

d

adalah 0,2117

o

. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh nilai

a

adalah 3,0892

o

. Dengan demikian, setelah memperhitungkan elevasinya, tinggi Bulan di Pelabuhan

Ratu dari horizon-teramati saat Matahari terbenam tanggal 16 Juli 2015 adalah 3

o

05,35

. Prosedur

(3)

3

3.

Peta Ketinggian Hilal

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60o LS

Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 17 Juli 2015 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60o LS

Pada Gambar 1 dan 2 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60

o

LU

sampai dengan 60

o

LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan

Bumi pada tanggal 16 dan 17 Juli 2015. Pada kedua gambar tersebut ditampilkan pula ketinggian

Hilal untuk pengamat yang berada di Indonesia. Tinggi Hilal yang ditampilkan pada kedua gambar

di atas dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi

pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam

perhitungan. Sebagaimana terlihat pada kedua gambar di atas pada daerah dengan ketinggian Hilal

kurang dari 0

o

, Hilal mustahil akan teramati karena saat Matahari terbenam Hilal sudah di bawah

horizon. Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 16 Juli 2015 berkisar antara

(4)

4

4.

Peta Elongasi

Pada Gambar 3 dan 4 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia saat matahari

terbenam tanggal 16 dan 17 Juli 2015. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan

pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi

atmosfer Bumi diabaikan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, elongasi saat Matahari terbenam

tanggal 16 Juli 2015 di Indonesia berkisar antara 5,31

o

sampai dengan 6,43

o

. Sebagaimana terlihat

pada Gambar 4, elongasi saat Matahari terbenam tanggal 17 Juli 2015 di Indonesia berkisar antara

14,74

o

sampai dengan 16,38

o

.

Gambar 3.

Peta Elongasi tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat di Indonesia

(5)

5

5.

Peta Umur Bulan

Pada Gambar 5 dan 6 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal 16 dan 17

Juli 2015. Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya

konjungsi. Sebagaimana terlihat pada Gambar 5, umur Bulan di Indonesia pada tanggal 16 Juli

2015 berkisar antara 7,17 jam sampai dengan 10,55 jam. Adapun umur Bulan di Indonesia pada

tanggal 17 Juli 2015 berkisar antara 31,17 jam sampai dengan 34,55 jam.

Gambar 5.

Peta Umur Bulan tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat di Indonesia

(6)

6

6.

Peta Lag

Pada Gambar 7 dan 8 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 16 dan

17 Juli 2015. Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Sebagaimana terlihat pada kedua gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari

di Indonesia pada tanggal 16 Juli 2015 berkisar antara 7,64 menit sampai dengan 15,13 menit dan

pada tanggal 17 Juli 2015 berkisar antara 55,00 menit sampai dengan 64,66 menit.

Gambar 7.

Peta Lag tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat di Indonesia

(7)

7

7.

Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Pada Gambar 9 dan 10 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia

pada tanggal 16 dan 17 Juli 2015. Fraksi Illuminasi Bulan adalah perbandingan antara luas piringan

Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas

seluruh piringan Bulan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 9, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal

16 Juli 2015 berkisar antara 0,22 % sampai dengan 0,32 %. Adapun Fraksi Illuminasi Bulan pada

tanggal 17 Juli 2015 berkisar antara 1,65 % sampai dengan 2,04 %.

Gambar 9.

Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat di Indonesia

(8)

8

8.

Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal

dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh

dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet,

misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek

astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 16 Juli 2015, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek

astronomis lainnya dengan jarak sudut kurang dari 5

o

dari Bulan. Demikian juga pada tanggal 17

Juli 2015, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya

dengan jarak sudut kurang dari 5

o

dari Bulan.

Referensi

Seidelmann P.K. (Ed.) (1992),

Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac

,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu

Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu

Gedung Operasional Baru Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon

: (021) 4246321 ext. 3309

situs

:

http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

(9)

KONJUNGSI / IJTIMA':KAMIS, 16 JULI 2015 M, PUKUL 8 : 24 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %

1 SABANG 95 21,00 BT 5 54,00 LU 18 : 58 WIB 19 : 9 WIB 291 34,69 285 44,28 2 8,42 6 25,91 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,32 2 BANDA ACEH 95 45,00 BT 5 31,00 LU 18 : 55 WIB 19 : 7 WIB 291 33,44 285 44,86 2 9,80 6 24,87 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,31 3 MEULABOH 96 7,00 BT 4 11,00 LU 18 : 52 WIB 19 : 4 WIB 291 29,54 285 46,90 2 16,30 6 22,53 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,31 4 GUNUNG SITOLI 97 42,30 BT 1 10,00 LU 18 : 41 WIB 18 : 54 WIB 291 23,46 285 54,98 2 29,15 6 16,40 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,30 5 MEDAN 98 40,60 BT 3 33,70 LU 18 : 41 WIB 18 : 53 WIB 291 28,03 285 49,19 2 15,05 6 18,55 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,30 6 SIBOLGA 98 53,70 BT 1 33,10 LU 18 : 36 WIB 18 : 49 WIB 291 24,06 285 54,22 2 25,06 6 15,49 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,30 7 PADANG 100 21,30 BT 0 53,00 LS 18 : 27 WIB 18 : 40 WIB 291 21,51 286 3,30 2 34,62 6 10,41 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,29 8 PEKANBARU 101 26,70 BT 0 27,70 LU 18 : 25 WIB 18 : 37 WIB 291 22,67 285 58,57 2 25,99 6 10,94 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,29 9 JAMBI 103 38,30 BT 1 38,10 LS 18 : 13 WIB 18 : 26 WIB 291 21,29 286 7,35 2 32,34 6 5,50 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,28 10 BENGKULU 102 20,30 BT 3 51,80 LS 18 : 14 WIB 18 : 29 WIB 291 21,70 286 18,08 2 45,29 6 4,06 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,28 11 PALEMBANG 104 42,10 BT 2 54,20 LS 18 : 6 WIB 18 : 20 WIB 291 21,32 286 13,50 2 36,47 6 2,56 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,28 12 BANDAR LAMPUNG 105 14,40 BT 5 14,40 LS 18 : 0 WIB 18 : 15 WIB 291 23,07 286 26,47 2 46,32 5 58,84 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 13 BATAM 104 6,80 BT 1 7,10 LU 18 : 15 WIB 18 : 27 WIB 291 23,56 285 57,36 2 17,92 6 8,69 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,29 14 TANJUNG PINANG 104 31,80 BT 0 55,00 LU 18 : 13 WIB 18 : 25 WIB 291 23,30 285 58,12 2 18,18 6 7,93 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,29 15 RANAI 108 27,00 BT 3 50,00 LU 18 : 2 WIB 18 : 12 WIB 291 28,97 285 53,01 1 56,44 6 7,43 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,29 16 PANGKAL PINANG 106 8,40 BT 2 8,70 LS 18 : 2 WIB 18 : 15 WIB 291 21,28 286 10,22 2 30,25 6 1,90 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,28 17 TANJUNG PANDAN 107 45,20 BT 2 45,10 LS 17 : 54 WIB 18 : 8 WIB 291 21,37 286 13,39 2 30,21 5 59,23 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 18 MERAK 106 0,00 BT 5 56,00 LS 17 : 56 WIB 18 : 11 WIB 291 24,05 286 30,88 2 48,06 5 57,05 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 19 PANDEGLANG 106 6,00 BT 6 18,00 LS 17 : 55 WIB 18 : 10 WIB 291 24,63 286 33,27 2 49,52 5 56,45 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 20 SERANG 106 9,00 BT 6 6,00 LS 17 : 55 WIB 18 : 10 WIB 291 24,31 286 31,97 2 48,53 5 56,66 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 21 RANGKAS BITUNG 106 14,00 BT 6 22,00 LS 17 : 55 WIB 18 : 9 WIB 291 24,75 286 33,72 2 49,57 5 56,21 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 23 JAKARTA 106 50,47 BT 6 9,31 LS 17 : 53 WIB 18 : 7 WIB 291 24,42 286 32,38 2 47,51 5 55,79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 24 PELABUHAN RATU 106 33,46 BT 7 1,74 LS 17 : 52 WIB 18 : 7 WIB 291 25,97 286 38,21 2 52,65 5 54,98 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 25 BANDUNG 107 35,00 BT 6 54,00 LS 17 : 48 WIB 18 : 3 WIB 291 25,75 286 37,39 2 49,45 5 53,96 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 26 LEMBANG 107 36,96 BT 6 49,55 LS 17 : 48 WIB 18 : 3 WIB 291 25,61 286 36,88 2 49,82 5 54,02 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27 27 SEMARANG 110 22,80 BT 6 59,00 LS 17 : 37 WIB 17 : 52 WIB 291 25,99 286 38,11 2 44,68 5 50,67 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 28 YOGYAKARTA 110 26,00 BT 7 47,00 LS 17 : 36 WIB 17 : 50 WIB 291 27,69 286 43,68 2 48,07 5 49,58 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 29 PANGGUNG REJO 112 13,00 BT 8 20,00 LS 17 : 28 WIB 17 : 42 WIB 291 29,07 286 47,70 2 47,16 5 46,87 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 30 TANJUNG KODOK 112 21,00 BT 6 52,00 LS 17 : 29 WIB 17 : 44 WIB 291 25,82 286 37,44 2 40,56 5 48,62 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 31 NGLIYEP 112 26,00 BT 8 21,00 LS 17 : 27 WIB 17 : 41 WIB 291 29,12 286 47,82 2 46,83 5 46,61 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 32 PRAPAT,BAWEAN 112 35,00 BT 5 48,00 LS 17 : 30 WIB 17 : 44 WIB 291 24,03 286 30,68 2 35,41 5 49,75 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 33 SURABAYA 112 47,10 BT 7 23,00 LS 17 : 27 WIB 17 : 41 WIB 291 26,87 286 40,95 2 42,02 5 47,47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 34 PASIBAN 113 20,00 BT 8 20,00 LS 17 : 23 WIB 17 : 38 WIB 291 29,10 286 47,70 2 45,11 5 45,63 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,25 35 AMBAT,PAMEKASAN 113 25,00 BT 7 13,00 LS 17 : 25 WIB 17 : 39 WIB 291 26,54 286 39,84 2 40,14 5 46,98 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,26 36 TERANGULASI 114 22,00 BT 8 40,00 LS 17 : 19 WIB 17 : 33 WIB 291 30,00 286 50,17 2 44,63 5 44,07 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,25 37 PONTIANAK 109 24,50 BT 0 8,60 LS 17 : 52 WIB 18 : 4 WIB 291 22,29 286 3,13 2 14,69 6 0,86 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,28 38 SINTANG 111 28,60 BT 0 3,90 LS 17 : 44 WIB 17 : 55 WIB 291 22,41 286 3,49 2 10,60 5 58,63 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0,27

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM

KAMIS, 16 JULI 2015 M

PENENTU AWAL BULAN SYAWAL 1436 H

AZIMUTH FI

BULAN BULAN

POSISI BULAN RELATIF TERHADAP MATAHARI (ELONGASI) MATAHARI BULAN

BUJUR

TINGGI NO NAMA LOKASI POSISI LOKASI WAKTU TERBENAM

(10)
(11)

KONJUNGSI / IJTIMA':KAMIS, 16 JULI 2015 M, PUKUL 8 : 24 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %

1 SABANG 95 21,00 BT 5 54,00 LU 18 : 58 WIB 19 : 56 WIB 291 24,63 282 32,57 13 2,53 16 22,51 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 2,04 2 BANDA ACEH 95 45,00 BT 5 31,00 LU 18 : 55 WIB 19 : 54 WIB 291 23,39 282 38,01 13 5,30 16 21,31 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 2,03 3 MEULABOH 96 7,00 BT 4 11,00 LU 18 : 52 WIB 19 : 51 WIB 291 19,51 282 57,01 13 16,45 16 19,01 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 2,02 4 GUNUNG SITOLI 97 42,30 BT 1 10,00 LU 18 : 41 WIB 19 : 42 WIB 291 13,47 283 43,92 13 38,11 16 12,55 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 2,00 5 MEDAN 98 40,60 BT 3 33,70 LU 18 : 41 WIB 19 : 40 WIB 291 18,02 283 7,34 13 17,03 16 13,61 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 2,00 6 SIBOLGA 98 53,70 BT 1 33,10 LU 18 : 37 WIB 19 : 37 WIB 291 14,07 283 38,23 13 32,92 16 10,84 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,99 7 PADANG 100 21,30 BT 0 53,00 LS 18 : 27 WIB 19 : 29 WIB 291 11,52 284 18,97 13 48,15 16 5,40 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,97 8 PEKANBARU 101 26,70 BT 0 27,70 LU 18 : 25 WIB 19 : 26 WIB 291 12,69 283 56,77 13 36,44 16 4,94 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,97 9 JAMBI 103 38,30 BT 1 38,10 LS 18 : 13 WIB 19 : 14 WIB 291 11,31 284 32,94 13 47,12 15 58,59 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,94 10 BENGKULU 102 20,30 BT 3 51,80 LS 18 : 14 WIB 19 : 18 WIB 291 11,70 285 12,86 14 3,69 15 58,53 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,94 11 PALEMBANG 104 42,10 BT 2 54,20 LS 18 : 6 WIB 19 : 9 WIB 291 11,33 284 55,73 13 53,35 15 55,27 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,93 12 BANDAR LAMPUNG 105 14,40 BT 5 14,40 LS 18 : 1 WIB 19 : 4 WIB 291 13,05 285 39,48 14 6,09 15 51,79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,91 13 BATAM 104 6,80 BT 1 7,10 LU 18 : 15 WIB 19 : 15 WIB 291 13,58 283 47,15 13 26,53 16 0,85 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,95 14 TANJUNG PINANG 104 31,80 BT 0 55,00 LU 18 : 13 WIB 19 : 13 WIB 291 13,32 283 50,52 13 27,28 15 59,86 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,95 15 RANAI 108 27,00 BT 3 50,00 LU 18 : 2 WIB 19 : 0 WIB 291 18,96 283 8,03 12 56,71 15 56,20 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,93 16 PANGKAL PINANG 106 8,40 BT 2 8,70 LS 18 : 2 WIB 19 : 4 WIB 291 11,30 284 42,55 13 45,78 15 53,48 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,92 17 TANJUNG PANDAN 107 45,20 BT 2 45,10 LS 17 : 54 WIB 18 : 56 WIB 291 11,38 284 53,72 13 46,64 15 49,89 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,91 18 MERAK 106 0,00 BT 5 56,00 LS 17 : 56 WIB 19 : 0 WIB 291 14,01 285 53,05 14 8,38 15 49,68 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,91 19 PANDEGLANG 106 6,00 BT 6 18,00 LS 17 : 56 WIB 19 : 0 WIB 291 14,59 286 0,29 14 10,10 15 49,12 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,90 20 SERANG 106 9,00 BT 6 6,00 LS 17 : 56 WIB 19 : 0 WIB 291 14,27 285 56,35 14 8,97 15 49,24 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,90 21 RANGKAS BITUNG 106 14,00 BT 6 22,00 LS 17 : 55 WIB 18 : 59 WIB 291 14,71 286 1,62 14 10,19 15 48,81 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,90 23 JAKARTA 106 50,47 BT 6 9,31 LS 17 : 53 WIB 18 : 57 WIB 291 14,38 285 57,51 14 7,94 15 47,92 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,90 24 PELABUHAN RATU 106 33,46 BT 7 1,74 LS 17 : 53 WIB 18 : 57 WIB 291 15,92 286 14,89 14 13,07 15 47,54 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,90 25 BANDUNG 107 35,00 BT 6 54,00 LS 17 : 49 WIB 18 : 53 WIB 291 15,70 286 12,38 14 10,30 15 45,80 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,89 26 LEMBANG 107 36,96 BT 6 49,55 LS 17 : 49 WIB 18 : 53 WIB 291 15,56 286 10,89 14 10,07 15 45,82 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,89 27 SEMARANG 110 22,80 BT 6 59,00 LS 17 : 37 WIB 18 : 41 WIB 291 15,94 286 14,26 14 5,40 15 40,63 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,87 28 YOGYAKARTA 110 26,00 BT 7 47,00 LS 17 : 36 WIB 18 : 40 WIB 291 17,62 286 30,42 14 9,11 15 39,72 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,87 29 PANGGUNG REJO 112 13,00 BT 8 20,00 LS 17 : 28 WIB 18 : 32 WIB 291 18,99 286 41,75 14 8,22 15 35,92 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,85 30 TANJUNG KODOK 112 21,00 BT 6 52,00 LS 17 : 30 WIB 18 : 33 WIB 291 15,77 286 12,10 14 1,09 15 37,17 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,86 31 NGLIYEP 112 26,00 BT 8 21,00 LS 17 : 27 WIB 18 : 31 WIB 291 19,03 286 42,10 14 7,88 15 35,51 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,85 32 PRAPAT,BAWEAN 112 35,00 BT 5 48,00 LS 17 : 30 WIB 18 : 33 WIB 291 14,00 285 51,25 13 55,20 15 37,85 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,86 33 SURABAYA 112 47,10 BT 7 23,00 LS 17 : 27 WIB 18 : 31 WIB 291 16,81 286 22,45 14 2,77 15 35,85 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,85 34 PASIBAN 113 20,00 BT 8 20,00 LS 17 : 23 WIB 18 : 28 WIB 291 19,02 286 41,78 14 6,10 15 33,89 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,84 35 AMBAT,PAMEKASAN 113 25,00 BT 7 13,00 LS 17 : 25 WIB 18 : 28 WIB 291 16,49 286 19,15 14 0,77 15 34,87 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,85 36 TERANGULASI 114 22,00 BT 8 40,00 LS 17 : 19 WIB 18 : 23 WIB 291 19,90 286 48,68 14 5,60 15 31,68 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,83 37 PONTIANAK 109 24,50 BT 0 8,60 LS 17 : 52 WIB 18 : 52 WIB 291 12,31 284 9,45 13 25,94 15 49,79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,91 38 SINTANG 111 28,60 BT 0 3,90 LS 17 : 44 WIB 18 : 44 WIB 291 12,44 284 8,86 13 21,50 15 46,13 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 1,89

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM

JUMAT, 17 JULI 2015 M

PENENTU AWAL BULAN SYAWAL 1436 H

AZIMUTH FI

BULAN BULAN

POSISI BULAN RELATIF TERHADAP MATAHARI (ELONGASI) MATAHARI BULAN

BUJUR

TINGGI NO NAMA LOKASI POSISI LOKASI WAKTU TERBENAM

(12)

Gambar

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat antara 60o LU s.d
Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 5. Peta Umur Bulan tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 7. Peta Lag tanggal 16 Juli 2015 untuk pengamat di Indonesia
+2

Referensi

Dokumen terkait

Serta pada KD 2.1 dengan menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pengembang telah berhasil memproduksi media CAI Menggunakan Kamera Digital

Dari semua proses yang dilakukan tersebut record dari setiap tabel akan masuk kedalam proses membuat laporan yang berguna untuk entitas admin adapun laporan tersebut

Berdasarkan hasil ujicoba yang dilakukan baik evaluasi expert maupun one-to-one evaluation, small group evaluation serta field test dinyatakan bahwa produk

Penulisan bahasa pemrograman FORTRAN 77 memiliki struktur dan aturan yang baku, dan bisanya akan lebih mudah jika dilakukan dalam suatu lembar penulisan program

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-2015, merupakan tindak lanjut pelaksanaan : (i) Undang-Undang

Padahal loncatan ini maksudnya adalah ke akhir paragraph yang diproses oleh PERFORM, maka harus dibuat suatu paragraph dummy yang berisi statement EXIT, karena loncatan tidak

Ide ini ditanggapi oleh HD Milis, yang beranggapan bahwa pemrograman terstruktur semestinya tidak hanya dihubungkan dengan tanpa penggunaan GOTO, tetapi yang lebih utama adalah