• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLUEPRINT MCQ SP1 FEB2016 (REKAP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BLUEPRINT MCQ SP1 FEB2016 (REKAP)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

BLUEPRINT UJI KOMPETENSI NASIONAL SPESIALIS OBGIN

HASIL LOKAKARYA 19-21 FEB 2016

BLUE PRINT KEDOKTERAN MATERNAL

Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi

3.3 Kegugura

n spontan 1.u Mamp menjelask an definisi keguguran spontan

1. Mampu menjelaskan insidensi keguguran spontan yang disebabkan abortus aneuploidi

1. Mampu menjelaska n

patofisiologi keguguran spontan 2. Mampu

menjelaska n berbagai faktor fetus keguguran spontan 3. Mampu

menjelaska n faktor maternal keguguran spontan 4. Mampu

menjelaska n faktor sosial dan perilaku kasus keguguran spontan

1. Mampu melakukan diagnosis kasus keguguran spontan 2.Mampu

melakukan diagnosis berbagai faktor risiko kasus keguguran spontan

1. Mampu melakukan tatalaksana kasus keguguran spontan karena faktor risiko dari fetus 2. Mampu

melakukan tatalaksana kasus keguguran spontan karena faktor risiko maternal 3. Mampu

melakukan informed consent kasus keguguran spontan karena

1. Mampu

menjelaskan risiko terjadinya

keguguran spontan kehamilan

berikutnya pada kasus abortus aneuploidi

(2)

faktor sosial dan perilaku 4. Mampu

melakukan konseling dan edukasi pada kasus keguguran spontan

2.Kehamil an

dengan penyakit jantung

1.Mampu menjelask an definisi kehamilan dengan penyakit jantung (rematik,b awaan, iskemik)

1.Mampu menjelaskan insiden kehamilan dengan penyakit jantung (rematik, bawaan, iskemik)

1.Mampu menjelaska n

Patofisiolog i kehamilan dengan penyakit jantung (rematik, bawaan, iskemik) 2.Mampu menjelaska n

mekanisme terjadinya komplikasi kehamilan dengan penyakit jantung 3.Mampu

1. Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan penyakit jantung berdasarka n

anamnesis, pemeriksaa n fisik, dan pemeriksaa n

penunjang 2. mampu melakukan diagnosis komplikasi akibat kehamilan dengan

1.Mampu melakukan tatalaksana awal kehamilan dengan penyakit jantung

2. Mampu Melakukan pemantau an ibu dan pemantau an

kesejahter aan janin pada kehamilan dengan penyakit jantung

1. Mampu menjelaskan resiko kehamilan dengan penyakit jantung

2. Mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan penyakit jantung

3. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan selanjutnya pada kehamilan dengan penyakit jantung

(3)

menjelaska n resiko kehamilan dengan penyakit jantung 4. mampu menjelaska n fisiologi perubahan kardiovask ular pada kehamilan

penyakit jantung terhadap ibu dan janin

3.mampu melakukan tatalaksan a

komprehen sif bersawa sejawat penyakit dalam, ahli jantung dan

(4)

berempati dengan ibu dan

keluarga pada kasus kehamilan dengan penyakit jantung 6.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan penyakit jantung 3.kehamil

an dengan Diabetus mellitus Gestasion al

1.Mampu menjelask an definisi Diabetes Melitus Gestasion al

berdasark an CDC dan WHO .

1.Mampu menjelaskan angka

kejadian dan insiden Diabetes Melitus Gestasional

1.Mampu menjelaska n

Patofisiolog i Diabetes Melitus Gestasional 2.Mampu menjelaska n

mekanisme terjadinya komplikasi dari Diabetes

1. Mampu melakukan diagnosis Diabetes Melitus Gestasional 2. Mampu mengenali kedarurata n dan komplikasi pada Diabetes Melitus Gestasional

1. Mampu melakukan tatalaksana Diabetes Melitus Gestasional

2..mampu melakukan konseling dan edukasi pada Diabetes Melitus Gestasiona

1. mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional 2. mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional 3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional 4.mampu menjelaskan hasin pemantauan kesejahteraan janin

Williams obstetrics 24th ed. Konsensus Penanganan Diabetes Mellitus Gestasional, 2007.

Standar Pelayanan Medis Obstetri dan

(5)

Melitus Gestasional pada ibu dan janin 3.Mampu menjelaska n berbagai faktor resiko Diabetes Melitus Gestasional

3.Mampu melakukan interpretasi pemantauan kesejahteraan janin pada kasus Diabetes Melitus

Gestasional 4. mampu

melakukan penilaian peri-operatif pada Diabetes Melitus Gestasional

l

3.mampu berempati dengan ibu dan

keluarga pada kasus kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasiona l

4.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional

pada kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional

PB-POGI, 2003. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, JNPK-POGI.

4.kehamil an dengan infeksi HIV

1.Mampu menjelask an definisi infeksi HIV pada kehamilan

1.Mampu menjelaskan insiden infeksi HIV pada kehamilan .

1.Mampu menjelaska n

Patofisiolog i infeksi HIV pada kehamilan

2.Mampu

1. Mampu melakukan diagnosis infeksi HIV pada kehamilan

2. Mampu mengenali

1. Mampu melakukan tatalaksana infeksi HIV pada kehamilan 2..mampu melakukan konseling

1. mampu menjelaskan prognosis infeksi HIV pada kehamilan

2. mampu menjelaskan luaran infeksi HIV pada kehamilan

3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan

(6)

menjelaska n

mekanisme terjadinya komplikasi infeksi HIV pada kehamilan pada ibu dan janin 3.Mampu menjelaska n berbagai faktor resiko infeksi HIV pada kehamilan 4. mampu menjelaska n

pencegaha n

penularan infeksi HIV dari ibu ke janin/bayi

kedarurata n dan komplikasi pada infeksi HIV pada kehamilan

dan edukasi pada infeksi HIV pada kehamilan 3.mampu berempati dengan ibu dan

keluarga pada kasus infeksi HIV pada kehamilan

4.mampu melakukan informed consent pada infeksi HIV pada kehamilan 5. mampu menjelaska n

pencegaha n

penularan infeksi HIV dari ibu ke

(7)

janin/bayi 5.

Kehamila n dengan penyakit Tiroid

1.Mampu menjelask an definisi kehamilan dengan penyakit Tiroid .

1.Mampu menjelaskan angka

kejadian dan insiden kehamilan dengan penyakit Tiroid

1.Mampu menjelaska n fisilogi hormone tiroid pada kehamilan 2.Mampu menjelaska n

mekanisme terjadinya komplikasi akibat kehamilan dengan penyakit Tiroid

1. Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan penyakit Tiroid berdasarka mengenali kedarurata n dan komplikasi kehamilan dengan penyakit Tiroid (ie. Krisis tiroid, aritmia) 3.Mampu melakukan interpretasi pemantauan kesejahteraan janin pada

1. Mampu melakukan tatalaksana kehamilan dengan penyakit Tiroid bersama dengan sejawat penyakit dalam, metabolic endokrin, penyakit jantung, dan

perawatan intensif serta merujuk apabila dibutuhkan

2..mampu melakukan konseling dan edukasi pada kehamilan dengan penyakit

1. mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan penyakit Tiroid 2. mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan penyakit Tiroid 3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan penyakit Tiroid 4.mampu menjelaskan hasin pemantauan kesejahteraan janin pada kehamilan

dengan penyakit Tiroid

(8)

kasus kehamilan dengan

penyakit Tiroid 5. mampu

melakukan penilaian peri-operatif pada kehamilan dengan penyakit Tiroid

Tiroid 3.mampu berempati dengan ibu dan

keluarga pada kasus kehamilan dengan penyakit Tiroid 4.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan penyakit Tiroid 6.Keh

amilan denga n SLE

1.Mampu menjelask an definisi kehamilan dengan dengan SLE.

1.Mampu menjelaskan angka

kejadian dan insiden kehamilan dengan SLE

1.Mampu menjelaska n

patofisiolog i kehamilan dengan SLE 2.Mampu menjelaska n

mekanisme terjadinya komplikasi akibat

1. Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan SLE berdasarka n

anamnesis, pemeriksaa n fisik, dan pemeriksaa n

penunjang

1. Mampu melakukan tatalaksana kehamilan dengan SLE bersama dengan sejawat penyakit dalam, imunologi, dan

perawatan intensif

1. mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan SLE

2. mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan SLE

3.mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan SLE

4.mampu menjelaskan hasin pemantauan kesejahteraan janin pada kehamilan

(9)

kehamilan

dengan SLE 2. Mampu mengenali kedarurata n dan komplikasi kehamilan dengan SLE 3.Mampu melakukan interpretasi pemantauan kesejahteraan janin pada kasus kehamilan dengan SLE 6. mampu

melakukan penilaian peri-operatif pada kehamilan dengan SLE

serta merujuk apabila dibutuhkan

2..mampu melakukan konseling dan edukasi pada kehamilan dengan SLE 3.mampu berempati dengan ibu dan

keluarga pada kasus kehamilan dengan SLE 4.mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan SLE

dengan SLE

(10)

Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi 2.34

Kehamilan dengan infeksi lainnya

2. Mamp

u

mendefini sikan infeksi virus dalam kehamilan

3. Mamp

u

mendefini sikan infeksi bakteri dalam kehamilan

4. Mamp

u

mendefini sikan infeksi protozoa dalam kehamilan

5. Mamp

u

mendefini sikan infeksi jamur dalam kehamilan

2. Mampu menjelaskan angka kejadian infeksi virus dalam kehamilan 3. Mampu

menjelaskan angka kejadian infeksi bakteri dalam

kehamilan 4. Mampu

menjelaskan angka kejadian infeksi protozoa dalam

kehamilan 5. Mampu

menjelaskan angka kejadian infeksi jamur dalam

kehamilan 6. Mampu

melakukan penelitian angka kejadian infeksi dalam kehamilan

3. Mampu menjelaska n patologi infeksi virus dalam kehamilan 4. Mampu

menjelaska n patologi infeksi bakteri dalam kehamilan 5. Mampu

menjelaska n patologi infeksi protozoa dalam kehamilan 6. Mampu

menjelaska n patologi infeksi jamur dalam kehamilan

2. Mampu menginterpr etasikan hasil laboratoriu m kasus infeksi virus dalam kehamilan 3. Mampu

menginterpr etasikan hasil pemeriksaa n

laboratoriu m kasus infeksi bakteri dalam kehamilan. 4. Mampu protozoa dalam kehamilan 5. Mampu

5. Mampu melakukan tatalaksana infeksi virus dalam kehamilan 6. Mampu

melakukan tatalaksana infeksi bakteri dalam kehamilan 7. Mampu

melakukan tatalaksana infeksi protozoa dalam kehamilan 8. Mampu

melakukan tatalaksana infeksi jamur dalam kehamilan 9. Mampu

melakukan penelitian tatalaksana infeksi dalam kehamilan

2. Mampu

menjelaskan risiko komplikasi infeksi virus dalam kehamilan 3. Mampu

menjelaskan risiko komplikasi infeksi bakteri dalam kehamilan 4. Mampu

menjelaskan risiko komplikasi infeksi protozoa dalam kehamilan 5. Mampu

menjelaskan risiko komplikasi infeksi jamur dalam kehamilan

(11)

menjelaskan jamur dalam kehamilan.

2.22.

Pemeriksaan ultrasonogra fi obstetri dan

kardiotokogr afi

1. Mampu memaha mi indikasi pemeriksa dengan tepat dengan benar 3. Mampu

membaca

1. Mampu menjelaskan angka akurasi ultrasonografi dan hal-hal yang

mempengaruhi nya

2. Mampu menjelaskan angka akurasi kardiotokografi dan hal hal n korelasi antara titer b-HCG dengan gambaran sonografi pada umur kehamilan sangat awal 3. Mampu

menjelaska n

perjalanan fase

1. Mampu menegakkan korionisitas pada kehamilan kembar secara sonografis 2. Mampu

memahami gambaran anensefali secara sonografis 3. Mampu

menegakkan diagnosis pertumbuha n janin terhambat melalui bantuan

1. Mampu menunjukka n langkah tatalaksana pemeriksaa n indeks cairan ketuban secara tepat n gambaran grading plasenta yang kurang dari seharusnya berdasar

1. Mampu menjelaskan prognosis pada kelainan soliter pada janin berupa gambaran

sonografis gastroskisis dibandingkan dengan omfalokel. 2. Mampu

menjelaskan prognosis pada keselamatan janin dengan hasil KTG kategori 2.

Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23

(12)

hasil pemeriksa an

ultrasonog rafi dengan benar 4. Mampu

menentuk an

langkah lanjutan setelah melakuka

embrional dan kaitannya dengan gambaran sonografi 4. Mampu

menjelaska n gambaran disfungsi saraf pusat pada janin dan kaitannya dengan gambaran kardiotokog gambaran deselerasi variabel pada i gambaran deselerasi dini dan

pemeriksaan sonografis 4. Mampu

menyimpulk an diagnosis hipoksia akut/ distress pada janin dari gambaran kardiotokogr afi

5. Mampu menunjukka n kondisi hipoksia yang bersifat kronis melalui gambaran kardiotokogr afi

6. Mampu menunjukka n proses terjadinya TTTS sesuai dengan kriteria Quintero berdasar sonografi 7. Mampu

umur kehamilan, serta tatalaksana lanjutan pemeriksaa n

konfirmatif. 3. Mampu

menunjukka n

disproporsi antara ukuran tulang kepala dengan tulang pada ekstrimitas serta tatalaksana pemeriksaa n

konfirmatif 4. Mampu

mengambil langkah medik pada temuan NST non reaktif. 5. Mampu

(13)

lambat membedaka n antara fetal death yang baru saja terjadi dengan telah terjadi beberapa saat melalui gambaran sonografi

positif

2.24.

Penatalaksa naan kehamilan dengan hipertensi, preeklampsi hipertensi dalam kehamilan 2. Mampu

membeda kan jenis hipertensi dalam

1. Mengerti angka kejadian preeklamsia 2. Mengerti

angka proporsi preeklamsia dengan komplikasi HELLP syndrome edema paru, dan

insufisiensi ginjal dengan ekspresi fenotipik 2. Mampu

menjelaska n invasi trofoblas yang abnormal sebagai

1. Mampu menegakka n diagnosis Preeklamsia 2. Mampu

menegakka n diagnosis HELLP Syndrome 3. Mampu

menegakka n diagnosis insufisiensi ginjal pada preeklamsia 4. Mampu

1. Mampu memberika n anti hipertensi yang sesuai pada kasus preeklamsia 2. Mampu

memberika n

magnesium sulfat secara tepat pada preklamsia 3. Mampu

1. Mampu menjelaskan prognosis pada ibu yang sudah terjadi kejang (eklamsia) 2. Mampu menjelaskan

prognosis janin bila mendapatkan

pemberian magnesium sulfat dalam jangka waktu yang lama > 5 hari

(14)

a yang tepat untuk tiap jenis hipertensi dalam kehamilan 4. Mampu

menata laksana preeklams ia dengan dan tanpa komplikasi

dasar terjadinya preeklamsia 3. Mampu

menjelaska n

keterkaitan antara faktor imunologis dengan kejadian preeklamsia 4. Mampu

menjelaska n

keterkaitan faktor nutrisi dengan terjadinya preeklamsia 5. Mampu

memperliha tkan peran Nitric Oxide dalam jalur patogenesis preeklamsia 6. Mampu

menunjukka n

ketidakseim bangan antara

menegakka n diagnosis impending eklamsia 5. Mampu

membedak an tingkat keparahan pada preeklamsia 6. Mampu

membedak an

trombositop enia terjadi akibat preeklamsia atau proses patologi lainnya seperti ITP 7. mampu

membedak an antara diagnosis Acute Fatty Liver dengan HELLP Syndrome pada preeklamsia

memahami mengenai deteksi dini preeklamsia dan langkah pencegahan nya.

4. Mampu memilih cara persalinan serta waktu persalinan yang tepat pada kasus preeklamsia dengan komplikasi. 5. Mampu

(15)

faktor angiogenik dan

antiangioge ni, terlibat dalam kehamilan dengan penyakit jantung

1. Mampu megidenti fikasi jenis-jenis penyakit jantung yang diderita sebelum kehamilan dan dampak terhadapn ya secara dua arah. 2. Mampu terhadap ibu hamil dengan problem jantung 3. Mampu

1. Mampu memahami proporsi penyakit jantung dalam kehamilan terhadap jenis komplikasi lain dalam

kehamilan 2. Mampu

menyebutkan secara

epidemiologis angka kejadian penyakit jantung yang diturunkan pada anak. jantung durante persalinan (intraparttu supresi nyeri dengan ILA terhadap perbaikan kondisi payah jantung saat proses persalinan. 3. Mampu

menjelaska

1. Mampu menegakkan diagnosis peripartum cardiomyopa ti

2. Mampu membaca hasil

ekhokardiog rafi ibu. 3. Mampu

membedaka n diagnosis mitral stenosis dengan mitral insufisiensi 4. Mampu

menegakkan diagnosis dekompensa sio kordis beradar kelas fungsinya

1. Mampu memilih cara persalinan dan waktu persalinan yang tepat untuk sindroma Marfan 2. Mampu

memahami tata laksana yang tepat untuk peripartum kardiomiop ati

3. Mampu memberika n diuretik pada kasusedem a pulmo akibat dekompens asio kordis

1. Mampu

memperlihatkan prognosis kehamilan pada umur kehamilan 32-34 minggu bagi penderita dengan hipertensi pulmonal 2. Mampu

memperlihatkan perbandingan risiko endokarditis pada penggunaan AKDR antara mitral stenosis dengan PDA

(16)

menjelask an dengan prognosis pada kehamilan dengan penyakit jantung, baik bawaan maupun akibat kehamilan

n

farmakodin amika obat-obat jantung 4. Mampu

menjelasak an

patofisiologi hipertensi pulmonal 5. Mampu

menjelaska n

patofisiologi peripartum cardiomiopa ti

6. Mampu menjelaska n proses terjadinya endokarditis pada kehamilan

5. Mampu memahami gajala klinis (simtom) terkait penyakit jantung dalam kehamilan

dengan tetap memperhati kan

kesejahtera an janin 4. Mampu

memberika n prenatal care yang optimal pada kasus ibu hamil dengan VSD 5. Mampu

memahami perbedaan efek samping pemberian warfarin dengan LMWH 6. Mampu

memahami konseling pasca salin yang tepat bagi penderita sindroma Eisenmenge r.

2.35

Penatalaksa

1. Mampu megidenti

1. Mampu menyebutkan

1. Mampu menjelaska

1. Mampu membedak

1. Mampu memberika

1. Mampu menunjukkan prognosis ibu hamil

(17)

naan kehamilan dengan penyakit tiroid

fikasi penyakit tiroid dalam konseling yang tepat.

angka

kejadian efek samping pemberian beta blocker terhadap janin

n

patofisiologi terjadinya hipertiroid dalam terjadinya hipotiroid pasca tindakan operatif struma. 3. Mampu

menjelaska n jalur terapi pada pemberian propil tio urasil 4. Mampu

menjelaska n

patofisiologi terjadinya still-birth pada kondisi badai tiroid 5. Mampu

menjelaska n

an

diagnosis antara Struma Nodusas Non Toksik dengan Hashimoto 2. Mampu

melakukan pemeriksa an profil tiroid yang tepat secara laboratoris terhadap kondisi tirotoksikos is

4. Mampu membedak an prediksi antara struma jinak dan

n arahan terapi kausatif yang tepat terhadap struma nodusa non toksik 2. Mampu

menampilka n

pemberian obat-obat simtomatik terkait hipertiroid secara tepat 3. Mampu

menampilka n

pemberian obat anti-hipotiroid secara tepat tiroid dan melakukan penyesuaia n jenis dan

dengan irotoksikosis baik pada janin maupun ibu

2. Mampu menunjukkan prognosis kecacatan janin akibat

penggunaan mathimazole

dibandingkan dengan PTU.

(18)

mekanisme henti jantung pada kondisi hipertiroid yang tidak terkontrol

ganas dari pemeriksa an klinis 5. Mampu

membedak an antara kondisi tirotoksikos is dengan penyakit autoimun seperti lupus 6. Mampu

mendeskri psikan dampak hormon tiroid yang tidak terkontrol terhadap kondisi janin intrauterin secara klinis dan sonografis.

dosis obat beradasar hasi evaluasi berkala.

2.45

Penatalaksa naan kehamilan gemeli dengan komplikasi

1. Mampu mengiden tifikasi kehamilan kembar, 2. Memaham

i

1. Mampu menunjukkan angka kejadian kembar

berasarkan tiap tipe presentasi. 2. Mampu

1. Mampu memahami patofisiologi terjadinya persalinan prematur pada

1. Mampu memahami kriteria diagnosis TTTS berdasarka n Quintero

1. Mampu memilih cara persalinan yang tepat untuk janin pertama

1. Mampu menjelaskan prognosis janin hidup pada janin lain meninggal di usia kehamilan kurang dari 12 minggu.

2. Mampu menjelaskan

(19)

perbedaa n jenis, jenis kehamilan kembar serta perbedaa n

prognosis nya 3. Mamaham

i problem medik sebagai akibat kehamilan kembar

menunjukkan kejadian TTTS terkait jenis korionisitas 3. Mampu

menunjukkan rata-rata waktu persalinaan berdasarkan jumlah janin

kehamilan kembar 2. Mampu

memahami patofisiologi terjadinya perdarahan postpartum pada persalinan kembar. 3. Mampu

memahami patofisiologi TTTS

4. Mampu memahami perbedaan fisiologi kehamilan monozigotik dan

kehamilan dizigotik 5. Mampu

memahami proses terjadinya interlocking pada kembar presbo-preskep

2. Mampu menunjukk an

diagnosis kehamilan kembar berdasarka n palpasi pada pemeriksa an obstetri 3. Mampu

menunjukk an

diagnosis kehamilan kembar berdasar pemeriksa an pola denyut jantung janin. 4. Mampu

membedak an antara kehamilan dizigotik melalui pemeriksa presentasi kepala. 2. Mampu

memilih tata laksana yang tepat pada triplet 3. Mampu

memahami langkah versi internal pada janin kedua dengan presentasi bukan kepala 4. Mampu

menatalaks ana partus prematurus iminens pada kehamilan kembar 5. mampu

menjelaska n prosedur serklase dan

perbanding an

efektifitas

perbedaan prognosis antara TTTS dengan TAPS.

(20)

kehamilan dikorionik dengan monokorio nik melalui sonografi. 6. Mampu

mendiagno sis

diskordansi pertumbuh an janin kembar 7. mampu

melakukan pemeriksa an

plasenta terkait kehamilan kembar secara sonografis 8. Mampu

menegakka n diagnosis kembar siam

antara kehamilan kembar dengan tunggal 6. mampu

menjelaska n langkah tata laksana TTTS secara tepat

7. mampu menjelaska n tata laksana sIUGR dengan tepat 8. mampu

menjelaska n tata laksana single fetal death pada trimester 2 kehamilan dengan tepat

2.50.

Penanganan bedah perdarahan obstetrik

1. Mampu melakuka n

penangan an bedah pada kasus

1. Mampu menunjukkan data

epidemiologi terkait perdarahan obstetrik

1. Mampu memamaha mi

patogenesis hematoma post partum 2. Mampu

1. Mampu mendiagno sis ruptura uteri 2. Mampu

membedak an antara

1. Mampu mendeskrip sikan tata laksana inversio uteri secara tepat

1. Mampu menjelaskan risiko B-Lynch suture terhadap terjadinya nekrosis

2. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan berikutnya pada pasca

(21)

perdaraha nan Bedah pada

sebagai salah satu penyebab utama

kematian ibu. 2. Mampu

menunjukkan data

epidemiologi keberhasilan tamponade hidrostatik intrauterin dalam penanganan atonia

3. Mampu menunjukkan data

epidemiologi dampak klinis hematoma postpartum

menjelaska n

patogenesis terjadinya levator sling injury

3. Mampu menjelaska n

patogenesis atonia uteri sekunder akibat 4. Mampu

menjelaska n cara kerja B'lynch suture sebagai terapi operatif atonia uter 5. Mampu

menjelaska n

mekanisme ligasi arteria hipogastrika sebagai terapi perdarahan postpartum 6. Mampu

menjelaska

diagnosis perdarahan antepartu m oleh karena plasenta previa dengan solusio plasenta karena laserasi jalan lahir dengan atonia uteri 4. Mampu

mendefinisi kan kondisi atonia yang tidak respon terhadap uterotonika dan

membutuh kan tindakan operatif tindakan penjahitan ruptur perineum derajat 4 secara tepat. 3. Mampu

mendeskrip sikan tatalaksana cairan dan transfusi darah pada perdarahan post partum masif

4. Mampu menyebutk an dengan lengkap prosedur B'Lynch suture 5. Mampu

menyebutk an dengan lengkap prosedur pamesanga n

tamponade

hiterorafi ruptura uteri 3. Mampu menjelaskan

prognosis berdasar estimasi kehilangan darah

4. Mampu menjelaskan perbedaan prognosis inversio uteri ditinjau dari durasi terjadinya.

(22)

n

patogenesis terjadinya ruptur uteri

sis awal kegagalan aplikasi tampon hidrostatik intrauterin 6. Mampu

membedak an

perbedaan diagnosis antara surgical bleeding dengan medical bleeding

hidrostatik intrauterin 6. Mampu

menunjukka n diagnosis kelainan koagulasi darah pada perdarahan postpartum untuk membedak an degan surgical bleeding 7. Mampu

memilih antara jenis tindakan bedah dengan konservasi uterus dan histerektom i per kasus secara individual 8. Mampu

(23)

bleeding

2.36

Penatalaksa naan kehamilan dengan sistemik lupus eritematosis (SLE)

1. Mampu mendeskri psikan efek SLE dalam kehamilan pada maternal dan fetal 2. Mampu

menyusun prosedur diagnosis dan terapi pada SLE

prognosis kehamilan dengan SLE

1. Mampu menjelaskan data

epidemiologi terakhir terakait SLE dan survivalnya untuk 20 years survival rate.

1. Mampu menjelaska n

patofisiologi SLE sebagai jalur kegagalan kehamilan awal pada pasien SLE 3. Mampu

mendefinisi kanjalur patogenesis drugs-induced lupus 4. Mampu

menjelaska n

patogenesis SLE sebagai riskio preeklamsia

1. Mampu menegakkan diagnosis SLE dalam kehamilan 2. Memahami

ANA profile sebagai salah satu penunjang penting pada penegakan diagnosis SLE 3. Mampu

mendiagnosi s

bradiaritmia pada janin sebagai salah satu dampak SLE 4. Mampu

menegakkan diagnosis SLE flare pada kehamilan

1. Mampu memahami pantauan fungsi ginjal dan hepar

memahami langkah persiapan untuk menangani persalinan dengan prediksi neonatal lupus 3. Mampu

memahami congenital heart block dan sebagai

1. Mampu menjelaskan prognosis fetal pada lupus flare tidak berhasil dikontrol dengan steroid 2. Mampu menjelaskan

prognosis ds-DNA dan SM positif dibandingkan dengan parameter ANA profile lainnya.

3. Mampu menjelaskan kapan obat-obat

imunosupresif diberikan pada SLE dalam

(24)

terapi SLE dalam kehamilan

Blue print kompetensi

dasar obsgin

Topik

Definisi

2.4. Rancang bangun

instruksional

1. Mampu menjelaskan

prinsip cara belajar

orang dewasa

1. Mampu membuat

persiapan sesi pengajaran

2. mampu menjelaskan

cara memberi umpan

balik positif

2. Mampu merencanakan

pengajaran pada kelompok

kecil (<10) dan besar

(>20) dan pada bedside

3. mampu menjelaskan

ketrampilan seorang

pelatih

3. Mampu membuat materi

pengajaran

4. mampu menjelaskan

cara-cara

(25)

Topic 2.30

Kehamilan

dengan

penyakit

paru lain

Definisi

Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis

Tatalaksana

Prognosis

referen

si

1. mampu

menjelaskan

definsi

penyakit

asma

2. mampu

menjelaskan

klasifikasi

severitas

asma dalam

kehamilan

3. mampu

menjelaskan

definisi

community

acquired

pneumonia

(CAP) dan

1.

menjelaskan

insiden

penyakit

paru yang

sering

terjadi

selama

kehamilan

2.

menjelaskan

insiden

terjadinya

pneumonia

pada

kehamilan

1. mampu

menjelaskan

perubahan

fisiologi

pernapasan

saat

kehamilan

2.mampu

menjelaskan

patofisiologi

asma

3. mampu

menjelaskan

patofisiologi

CAP dan

HCAP

1. mampu

melakukan

diagnosis

asma dalam

kehamilan

2. mampu

melakukan

diagnosis

pneumonia

dalam

kehamilan

3. mampu

mendiagnos

is gagal

nafas

(respiratory

failure)

karena

1. mampu

melakukan

tata laksana

terapi asma

kronik dalam

kehamilan

2. mampu

melakukan

tatalaksana

asma akut

dalam

kehamilan

3. mampu

memilih cara

persalinan dan

pemberian

uterotonika

pada pasien

1.

mengetah

ui efek

asma

dalam

kehamilan

(hipertens

i

gestasion

al,

preterm

delivery,

growth

restriction

2.

menjelask

an efek

pneumoni

(26)

health care

associated

pneumonia

(HCAP)

asma pada

kehamilan

asma dalam

kehamilan

3. mampu

melakukan

tatalaksana

pneumonia

dalam

kehamilan

a dalam

kehamilan

(KPD,

preterm

delivery)

Topic 2.61

Pengambila

n

keputusan

klinik kasus

dismenorea

primer

Definisi

Epidemiologi Patofisiologi Diagnosi

s

Tatalaksana

Prognosis

referen

si

1. mampu

menjelaskan

definisi

dismenore

1. mampu

menjelaskan

insiden

dismenore

pada

perempuan

usia

reproduksi

1. mampu

menjelaskan

patofisiologi

dismenore

primer dan

sekunder

2.

menjelaskan

sekresi

1.

mampu

melakuk

an

diagnosi

s

dismenor

e primer

1. mampu

melakukan tata

laksana

dismenore primer

2.mampu

mengambil

keputusan

pemberian terapi

untuk dismenore

1.mampu

melakuka

n edukasi

bagi

penderita

dismenor

e primer

Sperof

8

th

ed

(27)

endometriu

m yang

mempengar

uhi

dismenore

primer

(PGE2,

PGF2)

primer

3. mengetahui

indikasi terapi

NSAID,OC, GnRH

dan operatif

untuk dismenore

primer

BLUE PRINT

Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi

2.1. rasikan hasil

7. Mampu menjelaskan angka akurasi pemeriksaan klinik obstetri dasar

8. Mampu menjelaskan proporsi pitfall pemeriksaan klinik obstetri dasar

9. Mampu menjelaskan proporsi populasi yang melakukan pemeriksaan klinik obstetri dasar oleh tenaga medis

7. Mampu menjelaska n

perubahan fisiologis uterus untuk tiap umur kehamilan 8. Mampu

menjelaska n fisiologi terdengarny a uterine souffle dan funic souffle serta plano test secara kualitatif terhadap diagnosis kehamilan dan

perkembang annya. 7. Mampu

menginterpr etasikan hasil pemeriksaa n Leopold 1 8. Mampu

menjelaskan perbedaan

10. Mampu melakukan tatalaksana pada hasil pemeriksaa n tinggi fundus uteri lebih dari umur kehamilan berdasar hari pertama menstruasi terakhir. 11. Mampu

melakukan tatalaksana pada hasil pemeriksaa n tinggi

6. Mampu

menjelaskan risiko komplikasi

pertolongan pervaginam pada presentasi bokong yang didapatkan dari hasil

pemeriksaan klinik dasar obstetri 7. Mampu

menjelaskan prognosis DKP ringan dari hasil pemeriksaan Osborn test

(28)

pemeriksa an dasar klinik dasar obstetri dengan pemeriksa an

penunjang lainnya misal klinik obstetri untuk

10. Mamp u

mengguna kan pemeriksa

yang

berkompeten pada layanan kesehatan formal sesuai standar WHO 10. Mampu menjelaskan keterkaitan epidemiologis korelasi antara makin

seringnya melakukan pemeriksaan klinis obstetri dasar dengan menurunnya angka kematian ibu dan bayi 11. Mampu

menyebutkan kapan rata-rata seorang ibu dapat merasakan gerakan janin yang

dikandungnya berdasar data epidemiologis

menjelaska n proses fisiologis perubahan pada kulit dan b-hCG pada kehamilan 11. Mampu

menjelaska n

mekanisme dirasakanny a gerakan oleh ibu.

penggunaan pemeriksaa n Leopold 3 dengan 4 terhadap suatu diagnosis obstetrik 9. Mampu

menjelaskan hasil periksa dalam terkait kesempitan pintu tengah panggul obstetri terhadap kecurigaan janin kembar

fundus uteri kurang dari dari umur kehamilan berdasar hari pertama menstruasi terakhir. 12. Mampu

memberika n langkah kongkrit lanjutan terhadap hasil pemeriksaa n mengarah pada presentasi bokong 13. Mampu

memilih pemeriksaa n

penunjang yang sesuai terhadap hasil pemeriksaa n yang menunjukka n

(29)

an klinis dasar obstetri dalam konteks prenatal care

pertumbuha n janin terhambat

2.22.

Pemeriksaan ultrasonogra fi obstetri dan

kardiotokogr afi

5. Mampu memaha mi indikasi pemeriksa dengan tepat dengan benar 7. Mampu

membaca hasil pemeriksa an

ultrasonog rafi dengan

3. Mampu menjelaskan angka akurasi ultrasonografi dan hal-hal yang

mempengaruhi nya

4. Mampu menjelaskan angka akurasi kardiotokografi dan hal hal n korelasi antara titer b-HCG dengan gambaran sonografi pada umur kehamilan sangat awal 9. Mampu

menjelaska n

perjalanan fase embrional dan kaitannya dengan gambaran sonografi

8. Mampu menegakkan korionisitas pada kehamilan kembar secara sonografis 9. Mampu

memahami gambaran anensefali secara sonografis 10. Mampu

menegakkan diagnosis pertumbuha n janin terhambat melalui bantuan pemeriksaan sonografis 11. Mampu

menyimpulk an diagnosis hipoksia

6. Mampu menunjukka n langkah tatalaksana pemeriksaa n indeks cairan ketuban secara tepat n gambaran grading plasenta yang kurang dari seharusnya berdasar umur kehamilan, serta tatalaksana lanjutan pemeriksaa

3. Mampu menjelaskan prognosis pada kelainan soliter pada janin berupa gambaran

sonografis gastroskisis dibandingkan dengan omfalokel. 4. Mampu

menjelaskan prognosis pada keselamatan janin dengan hasil KTG kategori 2.

Williams Obstetrics edisi 24. Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23

(30)

benar 8. Mampu

menentuk an

langkah lanjutan setelah melakuka n

pemeriksa an

ultrasonog rafi dan kardiotoko grafi

10. Mampu menjelaska n gambaran disfungsi saraf pusat pada janin dan kaitannya dengan gambaran kardiotokog rafi

11. Mampu menjelaska n

patofisiologi gambaran deselerasi variabel pada kardiotokog rafi.

12. Mampu membedak an antara patofosiolog i gambaran deselerasi dini dan lambat

akut/ distress pada janin dari gambaran kardiotokogr afi

12. Mampu menunjukka n kondisi hipoksia yang bersifat kronis melalui gambaran kardiotokogr afi

13. Mampu menunjukka n proses terjadinya TTTS sesuai dengan kriteria Quintero berdasar sonografi 14. Mampu

membedaka n antara fetal death yang baru saja terjadi dengan

n

konfirmatif. 8. Mampu

menunjukka n

disproporsi antara ukuran tulang kepala dengan tulang pada ekstrimitas serta tatalaksana pemeriksaa n

konfirmatif 9. Mampu

mengambil langkah medik pada temuan NST non reaktif. 10. Mampu

(31)

telah terjadi beberapa saat melalui gambaran sonografi

2.24.

Penatalaksa naan kehamilan dengan hipertensi, preeklampsi a dan eklampsia

5. Mampu memaha mi proses hipertensi dalam kehamilan 6. Mampu

membeda kan jenis hipertensi dalam kehamilan 7. Mampu

memberik an

tatalaksan

3. Mengerti angka kejadian preeklamsia 4. Mengerti

angka proporsi preeklamsia dengan komplikasi HELLP syndrome edema paru, dan

insufisiensi ginjal

7. Mampu menjelaska n

etiopathoge nesis preeklamsia dengan ekspresi fenotipik 8. Mampu

menjelaska n invasi trofoblas yang abnormal sebagai

8. Mampu menegakka n diagnosis Preeklamsia 9. Mampu

menegakka n diagnosis HELLP Syndrome 10. Mampu

menegakka n diagnosis insufisiensi ginjal pada preeklamsia 11. Mampu

6. Mampu memberika n anti hipertensi yang sesuai pada kasus preeklamsia 7. Mampu

memberika n

magnesium sulfat secara tepat pada preklamsia 8. Mampu

3. Mampu menjelaskan prognosis pada ibu yang sudah terjadi kejang (eklamsia) 4. Mampu menjelaskan

prognosis janin bila mendapatkan

pemberian magnesium sulfat dalam jangka waktu yang lama > 5 hari

(32)

a yang tepat untuk tiap jenis hipertensi dalam kehamilan 8. Mampu

menata laksana preeklams ia dengan dan tanpa komplikasi

dasar terjadinya preeklamsia 9. Mampu

menjelaska n

keterkaitan antara faktor imunologis dengan kejadian preeklamsia 10. Mampu

menjelaska n

keterkaitan faktor nutrisi dengan terjadinya preeklamsia 11. Mampu

memperliha tkan peran Nitric Oxide dalam jalur patogenesis preeklamsia 12. Mampu

menunjukka n

ketidakseim bangan antara

menegakka n diagnosis impending eklamsia 12. Mampu

membedak an tingkat keparahan pada preeklamsia 13. Mampu

membedak an

trombositop enia terjadi akibat preeklamsia atau proses patologi lainnya seperti ITP 14. mampu

membedak an antara diagnosis Acute Fatty Liver dengan HELLP Syndrome pada preeklamsia

memahami mengenai deteksi dini preeklamsia dan langkah pencegahan nya.

9. Mampu memilih cara persalinan serta waktu persalinan yang tepat pada kasus preeklamsia dengan komplikasi. 10. Mampu

(33)

faktor angiogenik dan

antiangioge ni, terlibat dalam kehamilan dengan penyakit jantung

4. Mampu megidenti fikasi jenis-jenis penyakit jantung yang diderita sebelum kehamilan dan dampak terhadapn ya secara dua arah. 5. Mampu terhadap ibu hamil dengan problem jantung 6. Mampu

3. Mampu memahami proporsi penyakit jantung dalam kehamilan terhadap jenis komplikasi lain dalam

kehamilan 4. Mampu

menyebutkan secara

epidemiologis angka kejadian penyakit jantung yang diturunkan pada anak. jantung durante persalinan (intraparttu supresi nyeri dengan ILA terhadap perbaikan kondisi payah jantung saat proses persalinan. 9. Mampu

menjelaska

6. Mampu menegakkan diagnosis peripartum cardiomyopa ti

7. Mampu membaca hasil

ekhokardiog rafi ibu. 8. Mampu

membedaka n diagnosis mitral stenosis dengan mitral insufisiensi 9. Mampu

menegakkan diagnosis dekompensa sio kordis beradar kelas fungsinya

7. Mampu memilih cara persalinan dan waktu persalinan yang tepat untuk sindroma Marfan 8. Mampu

memahami tata laksana yang tepat untuk peripartum kardiomiop ati

9. Mampu memberika n diuretik pada kasusedem a pulmo akibat dekompens asio kordis

3. Mampu

memperlihatkan prognosis kehamilan pada umur kehamilan 32-34 minggu bagi penderita dengan hipertensi pulmonal 4. Mampu

memperlihatkan perbandingan risiko endokarditis pada penggunaan AKDR antara mitral stenosis dengan PDA

(34)

menjelask an dengan prognosis pada kehamilan dengan penyakit jantung, baik bawaan maupun akibat kehamilan

n

farmakodin amika obat-obat jantung 10. Mampu

menjelasak an

patofisiologi hipertensi pulmonal 11. Mampu

menjelaska n

patofisiologi peripartum cardiomiopa ti

12. Mampu menjelaska n proses terjadinya endokarditis pada kehamilan

10. Mampu memahami gajala klinis (simtom) terkait penyakit jantung dalam kehamilan

dengan tetap memperhati kan

kesejahtera an janin 10. Mampu

memberika n prenatal care yang optimal pada kasus ibu hamil dengan VSD 11. Mampu

memahami perbedaan efek samping pemberian warfarin dengan LMWH 12. Mampu

memahami konseling pasca salin yang tepat bagi penderita sindroma Eisenmenge r.

2.35

Penatalaksa

2. Mampu megidenti

2. Mampu menyebutkan

6. Mampu menjelaska

7. Mampu membedak

5. Mampu memberika

3. Mampu menunjukkan prognosis ibu hamil

(35)

naan kehamilan dengan penyakit tiroid

fikasi penyakit tiroid dalam konseling yang tepat.

angka

kejadian efek samping pemberian beta blocker terhadap janin

n

patofisiologi terjadinya hipertiroid dalam terjadinya hipotiroid pasca tindakan operatif struma. 8. Mampu

menjelaska n jalur terapi pada pemberian propil tio urasil 9. Mampu

menjelaska n

patofisiologi terjadinya still-birth pada kondisi badai tiroid 10. Mampu

menjelaska n

an

diagnosis antara Struma Nodusas Non Toksik dengan Hashimoto 8. Mampu

melakukan pemeriksa an profil tiroid yang tepat secara laboratoris terhadap kondisi tirotoksikos is

10. Mampu membedak an prediksi antara struma jinak dan

n arahan terapi kausatif yang tepat terhadap struma nodusa non toksik 6. Mampu

menampilka n

pemberian obat-obat simtomatik terkait hipertiroid secara tepat 7. Mampu

menampilka n

pemberian obat anti-hipotiroid secara tepat tiroid dan melakukan penyesuaia n jenis dan

dengan irotoksikosis baik pada janin maupun ibu

4. Mampu menunjukkan prognosis kecacatan janin akibat

penggunaan mathimazole

dibandingkan dengan PTU.

(36)

mekanisme henti jantung pada kondisi hipertiroid yang tidak terkontrol

ganas dari pemeriksa an klinis 11. Mampu

membedak an antara kondisi tirotoksikos is dengan penyakit autoimun seperti lupus 12. Mampu

mendeskri psikan dampak hormon tiroid yang tidak terkontrol terhadap kondisi janin intrauterin secara klinis dan sonografis.

dosis obat beradasar hasi evaluasi berkala.

2.45

Penatalaksa naan kehamilan gemeli dengan komplikasi

4. Mampu mengiden tifikasi kehamilan kembar, 5. Memaham

i

4. Mampu menunjukkan angka kejadian kembar

berasarkan tiap tipe presentasi. 5. Mampu

6. Mampu memahami patofisiologi terjadinya persalinan prematur pada

9. Mampu memahami kriteria diagnosis TTTS berdasarka n Quintero

9. Mampu memilih cara persalinan yang tepat untuk janin pertama

3. Mampu menjelaskan prognosis janin hidup pada janin lain meninggal di usia kehamilan kurang dari 12 minggu.

4. Mampu menjelaskan

(37)

perbedaa n jenis, jenis kehamilan kembar serta perbedaa n

prognosis nya 6. Mamaham

i problem medik sebagai akibat kehamilan kembar

menunjukkan kejadian TTTS terkait jenis korionisitas 6. Mampu

menunjukkan rata-rata waktu persalinaan berdasarkan jumlah janin

kehamilan kembar 7. Mampu

memahami patofisiologi terjadinya perdarahan postpartum pada persalinan kembar. 8. Mampu

memahami patofisiologi TTTS

9. Mampu memahami perbedaan fisiologi kehamilan monozigotik dan

kehamilan dizigotik 10. Mampu

memahami proses terjadinya interlocking pada kembar presbo-preskep

10. Mampu menunjukk an

diagnosis kehamilan kembar berdasarka n palpasi pada pemeriksa an obstetri 11. Mampu

menunjukk an

diagnosis kehamilan kembar berdasar pemeriksa an pola denyut jantung janin. 12. Mampu

membedak an antara kehamilan dizigotik melalui pemeriksa presentasi kepala. 10. Mampu

memilih tata laksana yang tepat pada triplet 11. Mampu

memahami langkah versi internal pada janin kedua dengan presentasi bukan kepala 12. Mampu

menatalaks ana partus prematurus iminens pada kehamilan kembar 13. mampu

menjelaska n prosedur serklase dan

perbanding an

efektifitas

perbedaan prognosis antara TTTS dengan TAPS.

(38)

kehamilan dikorionik dengan monokorio nik melalui sonografi. 14. Mampu

mendiagno sis

diskordansi pertumbuh an janin kembar 15. mampu

melakukan pemeriksa an

plasenta terkait kehamilan kembar secara sonografis 16. Mampu

menegakka n diagnosis kembar siam

antara kehamilan kembar dengan tunggal 14. mampu

menjelaska n langkah tata laksana TTTS secara tepat

15. mampu menjelaska n tata laksana sIUGR dengan tepat 16. mampu

menjelaska n tata laksana single fetal death pada trimester 2 kehamilan dengan tepat

2.50.

Penanganan bedah perdarahan obstetrik

4. Mampu melakuka n

penangan an bedah pada kasus

4. Mampu menunjukkan data

epidemiologi terkait perdarahan obstetrik

7. Mampu memamaha mi

patogenesis hematoma post partum 8. Mampu

7. Mampu mendiagno sis ruptura uteri 8. Mampu

membedak an antara

9. Mampu mendeskrip sikan tata laksana inversio uteri secara tepat

5. Mampu menjelaskan risiko B-Lynch suture terhadap terjadinya nekrosis

6. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan berikutnya pada pasca

(39)

perdaraha nan Bedah pada

sebagai salah satu penyebab utama

kematian ibu. 5. Mampu

menunjukkan data

epidemiologi keberhasilan tamponade hidrostatik intrauterin dalam penanganan atonia

6. Mampu menunjukkan data

epidemiologi dampak klinis hematoma postpartum

menjelaska n

patogenesis terjadinya levator sling injury

9. Mampu menjelaska n

patogenesis atonia uteri sekunder akibat 10. Mampu

menjelaska n cara kerja B'lynch suture sebagai terapi operatif atonia uter 11. Mampu

menjelaska n

mekanisme ligasi arteria hipogastrika sebagai terapi perdarahan postpartum 12. Mampu

menjelaska

diagnosis perdarahan antepartu m oleh karena plasenta previa dengan solusio plasenta karena laserasi jalan lahir dengan atonia uteri 10. Mampu

mendefinisi kan kondisi atonia yang tidak respon terhadap uterotonika dan

membutuh kan tindakan operatif tindakan penjahitan ruptur perineum derajat 4 secara tepat. 11. Mampu

mendeskrip sikan tatalaksana cairan dan transfusi darah pada perdarahan post partum masif

12. Mampu menyebutk an dengan lengkap prosedur B'Lynch suture 13. Mampu

menyebutk an dengan lengkap prosedur pamesanga n

tamponade

hiterorafi ruptura uteri 7. Mampu menjelaskan

prognosis berdasar estimasi kehilangan darah

8. Mampu menjelaskan perbedaan prognosis inversio uteri ditinjau dari durasi terjadinya.

(40)

n

patogenesis terjadinya ruptur uteri

sis awal kegagalan aplikasi tampon hidrostatik intrauterin 12. Mampu

membedak an

perbedaan diagnosis antara surgical bleeding dengan medical bleeding

hidrostatik intrauterin 14. Mampu

menunjukka n diagnosis kelainan koagulasi darah pada perdarahan postpartum untuk membedak an degan surgical bleeding 15. Mampu

memilih antara jenis tindakan bedah dengan konservasi uterus dan histerektom i per kasus secara individual 16. Mampu

(41)

bleeding

2.36

Penatalaksa naan kehamilan dengan sistemik lupus eritematosis (SLE)

4. Mampu mendeskri psikan efek SLE dalam kehamilan pada maternal dan fetal 5. Mampu

menyusun prosedur diagnosis dan terapi pada SLE

prognosis kehamilan dengan SLE

2. Mampu menjelaskan data

epidemiologi terakhir terakait SLE dan survivalnya untuk 20 years survival rate.

5. Mampu menjelaska n

patofisiologi SLE sebagai jalur kegagalan kehamilan awal pada pasien SLE 7. Mampu

mendefinisi kanjalur patogenesis drugs-induced lupus 8. Mampu

menjelaska n

patogenesis SLE sebagai riskio preeklamsia

5. Mampu menegakkan diagnosis SLE dalam kehamilan 6. Memahami

ANA profile sebagai salah satu penunjang penting pada penegakan diagnosis SLE 7. Mampu

mendiagnosi s

bradiaritmia pada janin sebagai salah satu dampak SLE 8. Mampu

menegakkan diagnosis SLE flare pada kehamilan

5. Mampu memahami pantauan fungsi ginjal dan hepar

memahami langkah persiapan untuk menangani persalinan dengan prediksi neonatal lupus 7. Mampu

memahami congenital heart block dan sebagai

4. Mampu menjelaskan prognosis fetal pada lupus flare tidak berhasil dikontrol dengan steroid 5. Mampu menjelaskan

prognosis ds-DNA dan SM positif dibandingkan dengan parameter ANA profile lainnya.

6. Mampu menjelaskan kapan obat-obat

imunosupresif diberikan pada SLE dalam

(42)

terapi SLE dalam kehamilan

BLUE PRINT

Topik

Definisi

Epidemiologi

Patofisiologi

Diagnosis

Tatalaksana

Prognosis

2.2.9

Tuberculo

sis dalam

kehamilan

1. Mampu megidentifikasi

penyakit tuberkulosis pada

kehamilan

2. Mampu menentukan

gejala klinis tuberculosis

dalam kehamilan

3. Mampu menentukan

pemeriksaan penunjang yang

diperlukan untuk menegakkan

diagnosis tuberculosis dalam

kehamilan

4. Mampu menyebutkan

komplikasiyang bisa terjadi pada

janin pada ibu

dengan penyakit tuberkulosis

dalam kehamilan

1. Mampu

memahami

epidemiologi

penyakit

tuberkulosis

dalam

kehamilan di

dunia

2. Mampu

menyebutkan

angka

insidensi bblr

dan preterm

serta

kematian

perinatal

pada ibu

dengan

tuberculosis

dengan

kehamilan

1. Mampu

menjelaska

n

patofisiologi

terjadinya

persalinan

prematur

pada ibu

dengan

tuberculosis

dalam

kehamilan

14.Mampu

menentukan

pemeriksaan

penunjang yang

diperlukan untuk

menegakkan

tuberkulosis dalam

kehamilan

2. Mampu

menginterpretasi tes

tuberkulin

1.Mampu

melaksanakan

tatalaksana yang

tepat terhadap

tuberculosis dalam

kehamilan

15.Mampu

Menyebutkan

obat obatan

anti tuberculosis

yang aman

untuk diberikan

pada orang

hamil

16.Mampu

melakukan

penatalaksanaan

yang komprehensif pada

ibu yang terkena HIV

dan TBC dalam kehamilan

1. Mampu

menjelaska

n prognosis

pengobata

n

tuberculosi

s pada ibu

menggunak

an MDR TB

dibandingk

an dengan

XDR TB

tuberculosi

s dengan

kehamilan

2. Mampu

mengetahui

(43)

janin

2.36

Perdaraha

n Uterus

Disfungsio

nal

3. Mampu menjelaskan definisi

perdarahan uterus

disfungsional

4. Mampu menjelaskan siklus

haid yang normal

5. Mampu menjelaskan tentang

mekanisme kerja

penggunaan NsAid untuk

terapi pud

.1.. Dapat

menjelaskan

tentang insidensi

perdarahan

uterus abnormal

pada usia

reproduktif dan

pada usia

perimenopausal

2. Mampu

menjelaskan

epidemiologi

penggunaan

NsAid pada terapi

pud

3. Mampu

menjelaskan

tentang insidensi

komplikasi pada

penatalaksanaan

operatif pada pud

9. Mampu

menjelaska

n

perbedaan

tentang

patofisiologi

perdarahan

uterus

disfungsion

al yang

anovulasi

dan yang

ovulatoar

10.

9. Mampu melakukan

pemeriksaan

penunjang untuk

membedakan

antara pud

anovulatorik dan

ovulatorik

1. Mampu melakukan

penatalaksanaan

perdarahan uterus

disfungsonal

2. Mampu

menjelaskan

penatalaksanaan

non medis dan

medis pada

perdarahan uterus

disfungsional

1. mampu

menjelasak

an

prognosis

pengobatan

dengan

penggunaa

n NsAid

2. Mampu

menjelasak

an tentang

prognosidila

tasi

kuretase

dibandingka

n dengan

destruktif

endometrial

(44)

Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi

2.6. Upaya peningkatan praktik klinik 11.

12.

17.

2.33. HIV/AIDS dalam kehamilan

2.65. Pelayanan Pencegahan transmisi vertikal HIV /AIDS ibu ke janin 9. Mampu menjelaskan defenisi HIV /AIDS dalam kehamilan

10.Mampu menjelaskan defenisi transmisi vertikal HIV/AIDS ibu ke janin

1.Mampu menjelaskan insiden HIV/AIDS pada kehamilan berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention 2013 2.Mampu menjelaskan penurunan insiden transmisi vertikal HIV/AIDS ibu ke janin dengan pemberian ART.

13. Mampu menjelaskan causative agents yang berperan dalam etio patogenesis HIV/AIDS 14. Mampu menjelaskan infeksi neonatus akibat infeksi virus HIV/AIDS

(45)

15. Mampu menjelaskan tes serologi sebagai prenatal HIV screening

16. Mampu menjelaskan gejala klinis dan hasil laboratorium sebagai penegakan diagnosis defenitif pada HIV/AIDS.

5.Mampu menjelaskan tatalaksana HIV/AIDS pada kehamilan. 6.Mampu menjelaskan jenis-jenis ART

7.Mampu menjelaskan dosis ART pada HIV/AIDS

8.Mampu menjelaskan efek samping dari pemberian ART

9.Mampu menjelaskan waktu pemantauan setelah pemberian ART

10. Mampu melakukan kerjasama tim merujuk kasus HIV dalam kehamilan

11. Mampu menjelaskan pilihan terminasi kehamilan untuk mengurangi transmisi vertikal HIV/AIDS dari ibu ke janin. 12. Mampu menjelaskan tatalaksana postpartum kehamilan dengan HIV/AIDS

13. Mampu menjelaskan pilihan kontrasepsi pada HIV/AIDS

1. Mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan HIV/AIDS yang mendapatkan ART dan yang tidak mendapatkan ART 2. Mampu menjelaskan prognosis pilihan terminasi kehamilan terhadap transmisi vertikal HIV/AIDS dari ibu ke janin

Williams Obstetrics edisi 24.

Williams Manual of Pregnancy Complications edisi 23

BLUE PRINT MASALAH GINEKOLOGI -2.62 Topik

Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi Endometriosis

(46)

Mampu menjelaskan insiden kejadian dari endometriosis Mengetahui fisiologi dari menstruasi normal

Mengetahui patofisiologi dari endometriosis mempengaruhi menstruasi dan fertilitas

Mampu menegakkan diagnosis dari endometriosis (anamnesis, pemeriksaan fisik ginekologik dan pemeriksaan penunjang dan hasil pemeriksaan patologi anatomik dari sediaan)

Dapat menjelaskan pilihan terapi dari endometriosis (usia reproduktif, non reproduksi) Dapat menjelaskan konseling pasien dengan endometriosis dengan infertilitas

Dapat menjelaskan prognosis dari endometriosis terhadap fungsi reproduksi selanjutnya Dapat menjelaskan angka rekurensi terjadinya endometriosis

Dapat menjelaskan prognosis fertilitas pada pasien dengan endometriosis

Novak’s Gynecology 15th ed

Konsensus Tatalaksana Nyeri Haid pada Endometriosis HIFERI 2013

BLUE PRINT KEDOKTERAN MATERNAL - 2.31 Topik

Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi

Kehamilan dengan penyakit malaria

Mampu menjelaskan definisi kehamilan dengan penyakit malaria .

Mampu menjelaskan angka kejadian dan insiden kehamilan dengan penyakit malaria Mampu menjelaskan resiko kehamilan dengan penyakit malaria

Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya komplikasi akibat kehamilan dengan penyakit malaria

Mampu melakukan diagnosis kehamilan dengan penyakit malaria berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang Mampu mengenali kedaruratan dan komplikasi kehamilan dengan penyakit malaria

(47)

Mampu melakukan tatalaksana kehamilan dengan penyakit Malaria bersama dengan sejawat penyakit dalam, dan perawatan intensif serta merujuk apabila dibutuhkan Mampu melakukan konseling dan edukasi pada kehamilan dengan penyakit malaria

Mampu berempati dengan ibu dan keluarga pada kasus kehamilan dengan penyakit malaria Mampu melakukan informed consent pada kehamilan dengan penyakit malaria

Mampu menjelaskan prognosis kehamilan dengan penyakit Malaria Mampu menjelaskan luaran kehamilan dengan penyakit Malaria

Mampu menjelaskan resiko pada ibu dan janin pada kehamilan dengan penyakit Malaria

Mampu menjelaskan hasil pemantauan kesejahteraan janin pada kehamilan dengan penyakit Malaria Williams obstetrics 24th ed.

BLUE PRINT

Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi

2.24.

Penatalaksa naan kehamilan dengan penyakit hati

9. Mampu memaha mi perubaha n fisiologi hati dalam kehamilan 10. Mamp

u

mendiagn osis penyakit hati dalam kehamilan 11. Mamp u menata laksana penyakit hati dalam kehamilan

5. Mengerti angka kejadian penyakit hati dalam

kehamilan 6. Mengerti

angka prevalen penyakit hati pada tiap trimester kehamilan

13. Mampu menjelaska n

perubahan fisiologis fungsi hati dalam penyakit hati dalam kehamilan penyakit

15. Mampu

mendeteksi dini penyakit hati 16. Mampu

menegakkan diagnosis Intrahepatic Cholestasis dalam kehamilan 17. Mampu

menegakkan diagnosis Acute Fatty Liver pada kehamilan 18. Mampu

menegakkan diagnosis hepatitis dalam kehamilan masing2 penyakit hati 12. Mampu

menangani kegawatan penyakit hati dalam kehamilan (AFLP dan chronic liver disease)

5. Mampu menjelaskan prognosis ibu pada penyakit hati dan kegawat

daruratannya dalam kehamilan 6. Mampu

menjelaskan prognosis janin bila terdapat liver failure dalam kehamilan

(48)

hati 16. Mampu

menjelaska n

perjalanan penyakit hati kronik dalam kehamilan

membedakan kegawatan pada penyakit hati

BLUE PRINT PENATALAKSANAAN KEHAMILAN DENGAN KOMPLIKASI 1 PENYAKIT TROFOBLAS GESTASIONAL

Topik

Definisi

Epidemiologi

Patofisiologi

Diagnosis

Tatalaksana

Prognosis

Pustaka

1. Penyakit Trofoblas Gestasional

Mampu mendefinisikan Penyakit Trofoblas Gestasional, klasifikasinya, dan karakteristik khusus kehamilan mola

1. Mampu menyebutkan insidens kehamilan mola 2. Mampu

menyebutkan insidensi mola komplit menjadi Tumor Trofoblas Gestasional

1. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya kehamilan Mola komplit dan mola parsial

2. Mampu menjelaskan perbedaan kehamilan mola komplit dengan mola parsial 3. Mampu

menjelaskan faktor-faktor risiko kehamilan mola menjadi Tumor Trofoblas Gestasional

1. Mampu menjelaskan signs and symptoms kehamilan Mola 2. Mampu

menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan apa saja untuk menegakkan diagnosis kehamilan Mola 3. Mampu

menjelaskan faktor-faktor risiko terjadinya kehamilan mola

1. Mampu menjelaskan 2 dasar

penatalaksanaa n kehamilan mola 2. Mampu

menjelaskan prosedur evakuasi kehamilan mola 3. Mampu

menjelaskan prinsip-prinsip dalam prosedur follow up kehamilan mola pasca evakuasi 4. Mampu

menjelaskan

Mampu menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi dalam

penatalaksanaan kehamilan mola

Gestational Trophoblast Disease in Williams Manual of Pregnancy Complications 23rd ed.

(49)

kriteria diagnosis Tumor Trofoblas Gestasional postmolar 2. Sindroma

Antibodi Antifosfolipid (APAs)

Mampu mendefinisikan kehamilan dengan Sindroma Antibodi Antifosfolipid

Mampu menjelaskan prevalensi kehamilan dengan Sindroma Antibodi Antifosfolipid (APAs)

1. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya keguguran berulang akibat adanya antibodi antifosfolipid 2. Mampu

menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan antibodi antifosfolipid terhadap kehamilan 3.

1. Mampu menjelaskan signs and symptoms APAs pada wanita hamil 2. Mampu

menjelaskan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis APAs

1. Mampu menjelaskan prinsip penatalaksanaa n APAs 2. Mampu

menjelaskan obat-obat yang digunakan dalam penatalaksana an APAs

3. Mampu menjelaskan komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan APAs

Williams obstetrics 24th ed.

Basic science in obstetrics and gynaecology a textbook for MRCOG part 1

3. Infeksi Saluran Kemih Bawah selama Kehamilan

1. Mampu mendefinisikan infeksi saluran kemih bawah dalam kehamilan 2. Mampu

menjelaskan bakteriuri asimptomatik

1. Mampu menyebutkan insidensi bakteriuri asimptomatik 2. Mampu

menjelaskan bakteri tersering yang

menyebabkan insidens infeksi saluran kemih bawah dalam kehamilan

1. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya infeksi saluran kemih bawah pada kehamilan

1. Mampu

menjelaskan signs and symptoms infeksi saluran kemih bawah 2. Mampu

menjelaskan pemeriksaan penunjang ISK

1. Mampu menjelaskan obat-obat yang dipergunakan dalam

pengobatan ISK bawah

Mampu menjelaskan komplikasi ISK pada kehamilan

Williams obstetrics 24th ed.

Williams Manual of Pregnancy Complications 23rd ed.

(50)

BLUE PRINT ASUHAN KELAHIRAN

Topik

Definisi

Epidemiologi

Patofisiologi

Diagnosis

Tatalaksana

Prognosis

Pustaka

4. Asuhan Antenatal Dasar

Mampu mendefinisikan asuhan antenatal dasar

Mampu menyebutkan persentase

kunjungan antenatal selama kehamilan

1. Mampu menjelaskan tanda dan gejala khas pada kehamilan 2. Mampu

menjelaskan pemeriksaan hCG pada kehamilan

1. Mampu menjelaskan diagnosis kehamilan 2. Mampu

menjelaskan pemeriksaan USG trimester pertama 3. Mampu

menjelaskan evaluasi prenatal awal

4. Mampu menjelaskan beberapa terminologi parturien 5. Mampu

menentukan usia kehamilan 6. Mampu

menjelaskan pemeriksaan laboratorium rutin/ khusus

7. Mampu menjelaskan pemeriksaan skrining genetik

1. Mampu menjelaskan pemeriksaan klinis awal kehamilan 2. Mampu

menjelaskan penilaian risiko kehamilan dan interval kunjungan antenal

3. Mampu menjelaskan kondisi yang membutuhkan rujukan spesialistik lain/fetomaternal 4. Mampu

menjelaskan kerangka konsep antenatal komprehensif dan terpadu

5. Mampu menjelaskan pemberian nutrisi pada kehamilan 6. Mampu

menjelaskan imunisasi pada

Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi dalam kehamilan

(51)

kehamilan 7. Mampu

menjelaskan pekerjaan yang berpengaruh terhadap kehamilan

BLUE PRINT PENATALAKSANAAN KEHAMILAN DENGAN RIWAYAT OBSTETRI BURUK

Topik

Definisi

Epidemiologi

Patofisiologi

Diagnosis

Tatalaksana

Prognosis

Pustaka

5. Penatalaksanaa n kehamilan dengan riwayat obstetri buruk

Mampu mendefinisikan riwayat obstetri buruk

3. Mampu menyebutkan persentase kejadian kejadian IUFD 4. Mampu

menjelaskan kelainan bawaan yang menyebabkan mortaalitas nenonatal

1. Mampu menjelaskan patofisiologi IUFD dan kemungkinan-kemungkinanny a

2. Mampu memahami kesejahteraan janin dan compromise 3. Mampu

memahami struktur dan penggunaan partograf 4. Mampu

menjelaskan struktur anatomi dan sistem pembuluh darah organ genitalia

8. Mampu menjelaskan riwayat medis sebelumnya 9. Mampu

menjelaskan penyakit genetik 10. menjelaska

n riwayat reproduksi 11.Mampu

menjelaskan tes skrining

8. Mampu menjelaskan pelaksanaan konseling pre konsepsional pada kehamilan berikutnya 9. Mampu

menjelaskan tes skrining untuk kehamilan 10. Mampu

menjelaskan pengelolaan penyulit yang menyertai kehamilan baik prekonsepsi maupun antenatal

Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan dengan riwayat obstetri buruk

(52)

eksterna

BLUE PRINT ONKOLOGI GINEKOLOGI (TATALAKSANA PALIATIF KEGANASAN GINEKOLOGI STADIUM LANJUT)

Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi

1. Tatalaksana paliatif pada keganasan ginekologi stadium lanjut dan memberikan konseling

1. Mampu menjelaskan definisi keganasan ginekologi stadium lanjut 2. Mampu

menjelaskan definisi perawatan paliatif

1. Mampu menjelaskan insiden kanker ginekologi stadium lanjut: kanker serviks, kanker endometrium, kanker ovarium, dan kanker vulva

1. Mampu menjelaskan patofisiologi masing-masing keganasan ginekologi 2. Mampu

menjelaskan patofisiologi terjadinya efusi pleura dan ascites 3. Mampu

menjelaskan patofisiologi gejala keganasan stadium lanjut

1. Mampu menjelaskan klasifikasi stadium kanker ginekologi 2. Mampu

menjelaskan diagnosis keganasan ginekologi stadium lanjut

1. Mampu menjelaskan tatalaksana kanker serviks, kanker endometrium, kanker vulva dan kanker ovarium stadium lanjut 2. Mampu

menjelaskan pengelolaan gejala yang sering menyertai keganasan stadium lanjut: lemah, nyeri, mual-muntah, diare,

konstipasi, dan malnutrisi

1. Mampu menjelaskan angka ketahanan hidup kegansan ginekologi stadium lanjut

Di Saia. Clinical Gynecology Oncology. 8th ed.

BLUE PRINT MASALAH GINEKOLOGI (HISTEREKTOMI)

Topik Definisi Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana Prognosis Referensi

Histerektomi 1. Mampu

Referensi

Dokumen terkait

Hemolisis sering menyebabkan kenaikan dalam billirubin serum, dan pada malaria falsifarum ia dapat cukup kuat untuk mengakibatkan hemoglobinuria (blackwater fever).

Metode angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai korelasi antara nilai PAI dengan perilaku keagamaan siswa dengan responden adalah peserta didik kelas

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah

Ironisnya kenakalan yang tergolong berat, menurut data dari bimbingan dan konseling dilakukan secara kelompok atau kolektif meskipun diancam dengan skors tidak boleh

 %ika peserta didik menjawab namun kurang jelas atau tepat sesuai dengan kajian teori pada buku pembelajaran. Sk)r  %ika peserta didik menjawab tidak sesuai dengan kajian

11 Masa lalu merupakan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, terangkum menjadi sebuah ingatan yang diaktualisasikan menjadi sebuah cerita suka duka yang dimuat dalam karya

Berawal dari ketertarikan akan karya Sapardi Djoko Damono dalam membuat karya sastra puisi dengan kata yang sederhana tetapi memiliki makna terutama tentang

Karena massa, dalam kerangka waktu historis adalah kerumunan di dalam ruang: orang dalam jumlah besar yang tidak mampu mengekspresikan dirinya sebagai umat manusia karena