Peserta dapat:
Memahami makna
literasi dan
keterkaitannya dengan
pendidikan
Memahami Gerakan
Literasi Sekolah sebagai
kebijakan nasional
Menyadari pentingnya
melakukan gerakan
literasi di sekolah
TU
JUA
N M
ATA
DIK
LAT
TU
JUA
N M
ATA
DIK
LAT
LINGKUP MATERI
1.
Apa, dan mengapa
literasi
2.
Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) dari
Kemendikbud
3.
Manfaat gerakan
literasi sekolah (GLS)
LIN
GKU
P M
ATE
RI
LIN
GKU
P M
Sk
en
ar
io
Pe
m
be
la
ja
ra
n
Pemaparan Materi
Diskusi/Tanya Jawab
Refleksi
Diskusi/Tanya Jawab
Refleksi
Pendahuluan
Pendahuluan
10 menit
50 menit
30 menit
LITERASI
“
“Literasi lebih dari sekedar
membaca dan menulis. Literasi juga
mencangkup bagaimana seseorang
berkomunikasi dalam masyarakat.
Literasi juga bermakna praktik dan
hubungan sosial yang terkait
dengan pengetahuan, bahasa, dan
MENGAPA PERLU LITERASI
•
Pada tahun 2012, Indonesia berada di
posisi ke-64 dari 65 negara peserta PISA.
Pada tahun 2016, ada di posisi ke-60 dari
61 negara, satu tingkat di atas Botswana.
Sangat menyedihkan kemampuan siswa
Indonesia dalam kecepatan membaca,
menyimak bacaan, bernalar
menerjemahkan isi bacaan dengan benar,
sangatlah rendah
.
Anak-anak Indonesia membaca
27 halaman buku per tahun atau
1 halaman 15 hari (Ajip Rosidi,
2006)
Sejak Indonesia merdeka tidak ada satu
pun buku sastra yang wajib dibaca di
sekolah. Telah terjadi Tragedi Nol Buku di
Indonesia (Taufik Ismail, 2006)
•
Ahmad Baedowi terhadap para wisudawan
terungkap bahwa para mahasiswa pada saat
menjalani pendidikan di perguruan tinggi
rata-rata hanya mampu menamatkan buku satu
sampai dua judul saja (
Republika
, 7 April 2014)
•
Abdul Mu’ti, mengakui sikap malas membaca
buku bukan hanya di tingkat kalangan
mahasiswa tingkat sarjana (S1), tapi juga pada
kelompok mahasiswa pascasarjana (S2). (
Media
Indonesia
, 15 Januari 2011).
Budaya baca masyarakat Indonesia
menempati posisi terendah dari 52
negara di kawasan Asia Timur
berdasarkan data yang dilansir
Organisasi Pengembangan Kerja sama
Ekonomi (OECD). Rendahnya budaya
baca tersebut menyebar secara
LANDASAN HUKUM
•
Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 3: “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.”
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan.
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan.
•
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
•
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang Pelaksanaan
UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
•
Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 3: “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.”
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan.
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan.
•
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
DARI KEMENDIKBUD
•
Permendikbud RI Nomor 23 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti, mengisyaratkan
pengembangan dan pembelajaran,
khususnya potensi unik dan utuh
setiap anak melalui kegiatan wajib
pembiasaan membaca buku
non-pelajaran setiap hari.
•
Seluruh kegiatan dalam tahapan
pembiasaan, pengembangan dan
pembelajaran adalah aktivitas yang
harus dilakukan oleh siswa, guru,
dan tenaga kependidikan yang
bertujuan untuk menumbuhkan
kebiasaan yang baik dan
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh dan berkelanjutan untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan
publik.
TUJUAN GLS
Menumbuhkembangkan budi pekerti
peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah agar
KOMPONEN LITERASI
PELAKSANAAN LITERASI DI SEKOLAH
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6RANCANGAN PROGRAM LITERASI SEKOLAH
RANCANGAN PROGRAM LITERASI SEKOLAH
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
TAHAPAN PELAKSANAAN GLS
TAHAPAN PELAKSANAAN GLS
S T R A T E G I
S T R A T E G I
PENINGKATAN KAPASITAS
PENINGKATAN KAPASITAS
TARGET PENCAPAIAN
1
1 RANCANGAN PROG
RAM LITERASI SEK
OLAH
RANCANGAN PROG
RAM LITERASI SEK
OLAH
•
Kesuksesan program literasi sekolah membutuhkan partisipasi
aktif semua unit kerja di lingkungan internal Kemendikbud
(Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015) dan juga kolaborasi
dengan lembaga di luar Kemendikbud.
•
Pelaksanaan program literasi di semua satuan pendidikan
melibatkan semua pemangku kepentingan, meliputi
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
• Pada lingkup internal Kemendikbud, kolaborasi literasi melibatkan: Badan Bahasa, LPMP, Balitbang (Puskurbuk dan Puspendik), dan Pustekkom
2
3
3 TAHAPAN
PELAKSANAAN GL S
TAHAPAN PELAKSA
4
4
S T R A T E G I
S T R A T E G I
I Pembiasaan III Pembelajaran II Pengembangan
Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi
membaca di semua mata pelajaran (ada tagihan akademik)
S T R A T E G I
S T R A T E G I
Pembiasaan
Pembiasaan PengembanganPengembangan PembelajaranPembelajaran
Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah
Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan
dan terhadap kegiatan membaca dalam diri
warga sekolah. Penumbuhan minat baca
merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik. Pengembangan minat baca untuk
meningkatkan kemampuan literasi
Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan
mengembangkan kemampuan
memahami bacaan dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan
komunikasi secara kreatif melalui kegiatan
menanggapi bacaan pengayaan (Anderson
& Krathwol, 2001).
Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi
Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013
yang mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks
pelajaran yang dapat berupa buku tentang pengetahuan
umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal,
dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku
laporan kegiatan membaca pada tahap pembelajaran ini
5
5 PENINGKA
TAN KAPASITAS
PENINGKATAN KAPA
SITAS
1. Pengembangan sarana literasi membutuhkan sumber daya yang memadai.
2. Partisipasi komite sekolah, orang tua, alumni, dan dunia bisnis dan industri dapat
membantu memelihara dan
mengembangkan sarana sekolah agar capaian literasi peserta didik dapat terus ditingkatkan.
3. Dengan keterlibatan semakin banyak pihak, peserta didik dapat belajar dari figur teladan literasi yang beragam.
4. Ekosistem sekolah menjadi terbuka dan sekolah mendapat kepercayaan yang semakin baik dari orang tua dan elemen masyarakat lain.
5. Sekolah belajar untuk mengelola dukungan dari berbagai pihak sehingga akuntabilitas sekolah juga akan meningkat.
1. Memulai dengan kalangan terdekat yang memiliki hubungan emosional dengan sekolah, misalnya Komite Sekolah, orang tua, dan alumni.
2. Melibatkan komunitas tersebut dalam perencanaan awal program dan membangun partisipasi dan rasa memiliki terhadap program.
3. Melibatkan Komite Sekolah, orang tua, dan alumni sebagai relawan membaca 15 menit sebelum pelajaran.
4. Membuat kegiatan-kegiatan untuk menyambut kedatangan alumni ke sekolah.
5. Apabila kegiatan telah berjalan, sekolah perlu menyampaikan apresiasi dengan mencantumkan nama donatur (misalnya, dalam properti
prasarana seperti perabotan, buku, dan lain-lain atau buletin atau
majalah dinding sekolah) atau mengundang mereka dalam kegiatan dan seremoni sekolah.
6
6 TARGET P
ENCAPAIAN
MANFAAT DAN DAMPAK LITERASI
Memiliki Sikap Harga diri
Memiliki Prestasi
Mensejahterakan Diri
PENCAPAIAN LITERASI
2010 -2012
Bekerja di lingkungan
Departemen Pendidikan Australia
Selatan
2012-2016
Fasilitator kerjasama
pendidikan antara
Indonesia dengan Australia
Selatan
2015
Juara 1 SEAMEO Australia Education
Link Award
(Kompetisi Projek Pendidikan
Internasional 10 negara ASEAN dengan
AUSTRALIA)
Mia Damayanti,
Guru SMAN 1 Biologi
Cisarua
PENCAPAIAN LITERASI
Ade Sabarudin S.Pd
Guru SD Pertiwi Kota Bandung
Guru Berprestasi Ke 2 Tingkat Nasional Th 2012 Juara Ke 1 Tingkat Nasional Guru PKn Tahun 2012
PENCAPAIAN LITERASI
• SAYEMBARA PENULISAN BUKU PENGAYAAN BUKU SD TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011
(PUSKURBUK) KEMDIKNAS
• PRESTASI : JUARA 2
• JUDUL BUKU : GUPY SI MUNGIL NAN CANTIK
• DESKRIPSI : BUKU PENGAYAAN TENTANG TEKNIK BUDIDAYA IKAN GUPY
• SAYEMBARA PENULISAN BUKU PENGAYAAN BUKU SD TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012
(PUSKURBUK) KEMDIKNAS
• PRESTASI : JUARA 2
• JUDUL BUKU : BERKEBUN ORGANIK, YUK !
• DESKRIPSI : BUKU PENGAYAAN TENTANG TEKNIK BERKEBUN SECARA ORGANIK
Surahman, S.Pd
Guru SD Pertiwi Kota Bandung
•
FORUM KREATIFITAS
DAN INOVASI TAHUN
2013
•
P4TKIPA
•
PRESTASI : JUARA 1
•
INOVASI: ALAT
PERAGA IPA (MODEL
PAPA MAMA)
PENCAPAIAN LITERASI
Putri Gayatri
Siswi SMPN dari Kab. Bandung Barat
Presentasi di PBB Tahun 2013