• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PJKR 1101794 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PJKR 1101794 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

81

Risky Triana Putra, 2016

ANALISIS KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA D I SMAN KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan data di lapangan, analisis dan dokumentasi

yang telah dipaparkan pada BAB sebelumnya, pada BAB V ini penulis menarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1a. Proses pelaksanaan kebijakan ekstrakurikuler olahraga di SMAN Kota Bandung

sudah mengacu pada kebijakan Pemerintah berlandaskan Permendikbud No 62

Tahun 2014 dan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kegiatan ekstrakurikuler olahraga dilaksanakan dengan baik dan efektif jadwal

pelaksanaan sudah terstruktur, pelaksanaannya dilakukan di luar jam pelajaran

yaitu setelah pulang sekolah, penyelenggaraan pelaksanaan ekstrakurikuler

olahraga mengacu pada kebijakan sekolah baik dari segi pengelolaan,

pelaksanaan, pendanaan dan evaluasi semua dilakukan atas dasar kebijakan

sekolah.

b. Kontribusi sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga sangat jelas yaitu

pengadaan sarana dan prasarana yaitu dalam bentuk lapangan dan alat

pendukung lainnya, pihak sekolah juga selalu membantu dan mendukung

kegiatan ekstrakurikuler olahraga yakni dalam hal penyewaan lapangan atau gor

olahraga di luar sekolah jika penggunaan lapangan sekolah bentrok dengan

jadwal lain.

c. Kendala yang dialami saat pelaksaan kebijakan penyelenggaraan ekstrakurikuler

olahraga yaitu sarana prasarana yang masih sangat minim, yakni rata-rata SMAN

di Kota Bandung hanya memiliki satu lapangan yang digunakan bersama-sama

dalam proses pelaksanaan ekstrakurikuler. Sarana prasarana adalah faktor yang

sangat menentukan dan yang sangat mendukung dalam keberlangsungan

(2)

82

Risky Triana Putra, 2016

ANALISIS KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA D I SMAN KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Peran Pemerintah baik Pusat, Provinsi, Kota dan Dinas pendidikan telah

memberikan bantuan anggaran dana yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS),

Bantuan tersebut digunakan oleh sekolah untuk berbagai kebutuhan dan termasuk

diantaranya yaitu untuk kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler.

2. Penyelenggaraan ekstrakurikuler yang ideal harus mengacu kepada kebijakan

Peraturan Menteri dan Kebudayaan No 62 Tahun 2014 tentang kegiatan

ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Yang di

dalamnya berisi tentang pengembangan, pelaksanaan, penilaian, evaluasi, dan

daya dukung, daya dukung tersebut meliputi kebijakan satuan pendidikan,

ketersediaan Pembina, dan ketersediaan sarana prasarana satuan pendidikan.

Kemudian pihak yang terlibat dalam proses pengembangan kegiatan

ekstrakurikuler yaitu satuan pendidikan diantaranya, kepala sekolah, tenaga

pendidik, tenaga kependidikan, dan Pembina ekstrakurikuler bersama-sama

mewujudkan keunggulan dalam ragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan

sumber daya yang dimiliki oleh tiap satuan pendidikan. Selanjutnya komite

sekolah selaku mitra sekolah memberikan dukungan, sarana, dan kontrol dalam

mewujudkan keunggulan ragam kegiatan ekstrakurikuler. Dan kemudian ang

terakhir orang tua memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap

keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan.

1.2 Implikasi

1. Penerapan dari kebijakan ekstrakurikuler olahraga di sekolah mengarah pada

pengembangan minat dan bakat siswa yang ditunjang dengan kegiatan belajar

mengajar penjas yang ada di sekolah. Hal itu menunjukan bahwa kegiatan belajar

mengajar penjas di sekolah mengadopsi sebagian dari kebijakan pemerintah.

2. Feedback yang didapatkan ketika implikasi sesuai dengan program yang

dicanangkan, maka akan terwujud kegiatan belajar mengajar penjas di sekolah

(3)

83

Risky Triana Putra, 2016

ANALISIS KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA D I SMAN KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.3 Rekomendasi

1. Peneliti merekomendasikan untuk penelitian selanjutnya meneliti tentang peran

Dinas Pendidikan terhadap ekstrakurikuler olahraga.

2. Kepada pemegang kebijakan baik di Dinas Pendidikan maupun di sekolah agar

lebih memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler olahraga sehingga ketercapaian

sasaran, tujuan dapat lebih ditingkatkan.

3. Bagi Kepala Sekolah hendaknya melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam

mengambil keputusan yang melibatkan kegiatan ekstrakurikuler

4. Rekomendasi selanjutnya untuk meneliti pelatih atau pembina dalam cabang

Referensi

Dokumen terkait

Dampak ekstrakurikuler olahraga permainan dan ekstrakurikuler beladiri terhadap bentuk kepemimpinan siswa dalam pembelajaran penjas di SMAN 2 kota Sukabumi. Universitas

Dampak ekstrakurikuler olahraga permainan dan ekstrakurikuler beladiri terhadap bentuk kepemimpinan siswa dalam pembelajaran penjas di SMAN 2 kota Sukabumi!. Universitas

Dampak ekstrakurikuler olahraga permainan dan ekstrakurikuler beladiri terhadap bentuk kepemimpinan siswa dalam pembelajaran penjas di SMAN 2 kota Sukabumi.. Universitas

MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH AKTIVITAS RITMIK LINE D ANCE TERHAD AP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA D I SMK BALAI PERGURUAN PUTRI (BPP) BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROFIL PEMBINAAN D AN PENGEMBANGAN OLAHRAGA PEND ID IKAN D I SMAN KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. DAFTAR

PERBED AAN KEBUGARAN JASMANI SISWA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER SOFTBALL D I SMAN 27 BAND UNG KELAS X D AN XI YANG MENGGUNAKAN TREAD MILL D AN FARTLEK.. Universitas Pendidikan Indonesia

PERBED AAN KEBUGARAN JASMANI SISWA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER SOFTBALL D I SMAN 27 BAND UNG KELAS X D AN XI YANG MENGGUNAKAN TREAD MILL D AN FARTLEK. Universitas Pendidikan Indonesia