• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pkn 0806971 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pkn 0806971 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

156

Zaenal Ginan, 2012

Pengaruh Peran Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi Terhadap Pemantapan Militansi Kader Partai Politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab I, II, III, IV, dan V, serta setelah peneliti

melakukan pengujian hipotesis mengenai korelasi antara peran kepemimpinan dan

perilaku organisasi terhadap pemantapan militansi kader DPD Partai Golkar Kota

Bandung, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan Umum

Kepemimpinan dan perilaku organisasi merupakan dua hal yang memiliki

pengaruh dominan dalam menetukan sukses atau tidaknya sebuah partai politik

dalam melakukan pemantapan militansi para kader, dalam penelitian ini DPD

Partai Golkar Kota Bandung terbukti telah mampu melakukan pemantapan

militansi kader dengan baik.

Kebehasilan DPD Partai Golkar Kota Bandung dalam melakukan

pemantapan militansi kader tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan Ketua DPD

Partai Golkar Kota Bandung dalam menjalankan peran kepemimpinan, serta

keberhasilan partai dalam menjalankan perilaku organisasi dengan baik.

Adanya pemenuhan dimensi-dimensi kepemimpinan seperti fungsi tugas

dan fungsi pemeliharaan dan pemenuhan dimensi-dimensi perilaku organisasi

(2)

157

Zaenal Ginan, 2012

Pengaruh Peran Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi Terhadap Pemantapan Militansi Kader Partai Politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menjadi kunci sukses yang membuat militansi kader DPD Partai Golkar Kota

Bandung menjadi mantap.

2. Kesimpulan Khusus

1. Peran kepemimpinan memiliki pengaruh yang sedang terhadap pemantapan

militansi kader DPD Partai Golkar Kota Bandung. Jika diinterpretasikan

dalam bentuk koefisien determinasi, maka dapat disimpulkan bahwa peran

kepemimpinan memiliki pengaruh dalam memantapkan militansi kader

sebesar 23%.

2. Perilaku organisasi DPD Partai Golkar Kota Bandung memberikan

pengaruh yang kuat terhadap pemantapan militansi kader DPD Partai

Golkar Kota Bandung, jika diinterpretasikan dalam bentuk koefisien

determinasi, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi memiliki

pengaruh dalam memantapkan militansi kader sebesar 61%.

3. Peran kepemimpinan memberikan pengaruh yang sedang terhadap perilaku

organisasi DPD partai Golkar Kota Bandung, jika diinterpretasikan dalam

bentuk koefisien determinasi, maka dapat disimpulkan bahwa peran

kepemimpinan memiliki pengaruh dalam membentuk perilaku organisasi

DPD Partai Golkar Kota Bandung sebesar 19,36%.

4. Peran kepemimpinan dan perilaku organisasi DPD Partai Golkar Kota

Bandung secara bersama-sama memiliki pengaruh yang kuat terhadap

pemantapan militansi kader DPD partai Golkar Kota Bandung. Jika

(3)

158

Zaenal Ginan, 2012

Pengaruh Peran Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi Terhadap Pemantapan Militansi Kader Partai Politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

disimpulkan bahwa peran kepemimpinan dan perilaku organisasi memiliki

pengaruh terhadap pemantapan militansi kader sebesar 63,04%, sementara

faktor-faktor lain yang berada di luar penelitian ini memiliki pengaruh

dalam memantapkan militansi kader sebesar 36,96%.

B. Saran

1. Bagi DPD Partai Golkar Kota Bandung

a. Peran kepemimpinan merupakan hal yang penting dalam menetukan

keberhasilan partai politik untuk mencapai berbagai tujuan partai, salah

satunya adalah tujuan untuk memantapkan militansi kader. Mengingat

kontribusi peran kepemimpinan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung

dalam memantapkan militansi kader masih dalam kategori sedang, maka

perlua adanya usaha yang lebih keras untuk mningkatkan peran

kepemimpinan Ketua DPD.

b. Selain meningkatkan militansi kader, Ketua DPD partai Golkar juga harus

melakukan optimalisasi peran kepemimpinan untuk meningkatkan kualitas

perilaku organisasi DPD Partai Golkar Kota Bandung, peningkatan peran

kepemimpinan tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan peran dalam

menciptakan suatu sistem kerja yang dapat mendukung pelaksanaan

dimensi-dimensi perilaku organisasi dalam internal partai.

c. DPD Partai Golkar Kota Bandung harus mampu mempertahankan atau

bahkan meningkatkan kualitas perilaku organisasi yang sudah memiliki

(4)

159

Zaenal Ginan, 2012

Pengaruh Peran Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi Terhadap Pemantapan Militansi Kader Partai Politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bagaimanapun militansi kader akan sangat berpengaruh bagi usaha

pemenuhan tujuan partai.

d. Peran kepemimpinan dan perilaku organisasi DPD Partai Golkar Kota

Bandung harus lebih mampu melakukan sinergitas satu sama lain,

mengingat hal ini akan bermanfaat bagi penguatan kelembagaann partai

yang juga akan berdampak positif bagi pemantapan militansi partai.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kelembagaan partai politik merupakan objek kajian yang penting untuk

diteliti, mengingat partai politik memiliki peran yang cukup besar dalam

pelaksanaan demokrasi di negara kita. Peneliti selanjutnya harus mampu

memperdalam kajian mengenai peran kepemimpinan dan perilaku organisasi

partai dengan melakukan penelitian dengan metode studi kasus, sehingga kajian

Referensi

Dokumen terkait

Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas. MODUL KELOMPOK

Tujuan khusus penelitian adalah untuk mengetahui pola pemberian ASI pada ibu nifas; mengetahui lama masa nifas pada ibu yang menyusui secara penuh; mengetahui lama masa nifas pada

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam rangka penyelesaian Emis Madrasah dilingkungan Kantor Kemenrerian Agama Kabupaten Ponorogo, bersama ini kami mohon kcpada Kepala Madrasah Negeri/Swasta unruk

Sehingga dalam tugas akhir ini akan dimodelkan batang kantilever dengan pemasangan material cerdas berupa material piezoelektrik sebagai sensor dan aktuator untuk

[r]

[r]

For regression through the origin (the no-intercept model), R Square measures the proportion of the variability in the dependent variable about the origin explained by