• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN REKSI PANTAI MARINA SEMARANG (Protection Design Of Marina Shore Rection Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN REKSI PANTAI MARINA SEMARANG (Protection Design Of Marina Shore Rection Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB X KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Bangunan Pengaman Reklamasi Pantai Marina Semarang

X - 1

BAB X

KESIMPULAN DAN SARAN

10.1 Kesimpulan

Berdasarkan Laporan Tugas Akhir dapat di simpulkan bahwa :

Proses pengurugan pada kegiatan reklamasi dapat mengakibatkan perubahan garis

pantai, berupa bahaya erosi dan sedimentasi.

Daerah reklamasi bukan merupakan daerah tampungan sementara dari limpasan

air hujan, maka dampak bahaya banjir tidak akan terjadi

Program Evolusi perubahan garis pantai dengan metode N – Garis dapat

dilakukan untuk memperkirakan perubahan garis pantai. Penggunaan input

tunggal untuk input simulasi tidak dapat di lakukan karena selain besarannya

berubah-ubah juga pengukuran yang tepat sangat sulit dilakukan di lapangan.

Oleh karenanya peramalan menggunakan beberapa nilai input yang logis

diharapkan dapat memberikan perkiraan bahwa garis pantai yang sebenarnya

berada pada bentang tersebut.

Program dapat memberitahukan jika terjadi ketidakstabilan di dalam proses

perhitungan garis pantai. Ketidakstabilan di dalam peramalan dapat terjadi jika

nilai parameter yang diinput ke dalam program melebihi batas-batas yang telah

ditentukan.

Pengunaan GENESIS dimaksudkan untuk melakukan pengujian terhadap

daerah-daerah di sepanjang pantai yang berpotensi mengalami abrasi. Genesis juga di

gunakan untuk menentukan kondisi Layout bangunan pengaman yang sesuai

dengan kondisi lapangan.

Setelah melalui beberapa pertimbangan desain maka digunakan revetment sebagai

altenatif terakhir penanganan. Penggunaan revetment revetment relatif lebih cepat

di dalam penanganan masalah.

10.2 Saran

Untuk mengatasi masalah erosi dan sedimentasi tersebut maka dibuat bangunan

(2)

BAB X KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Bangunan Pengaman Reklamasi Pantai Marina Semarang

X - 2

Proses pengurugan harus dilakukan secara bertahap lapis demi lapis dengan arah

urugan dari daerah daratan kearah perairan.

Perlu dilakukan survei lapangan sehingga didapatkan beberapa parameter secara

lebih teliti.

Di dalam peramalan gelombang perlu dilakukan perbandingan antara hasil

perhitungan dengan hasil pengukuran tinggi gelombang di lapangan. Sehingga

dapat diketahui tingkat perbedaan yang terjadi.

Dengan adanya pembatasan grid yang dapat disimulasi maka jarak grid tidak

dapat sedekat mungkin, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap akurasi

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata – 1 (S1) pada Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Data pasang surut dilakukan untuk menentukan HHWL, MHWL, LWL, dan MSL yang digunakan dalam perencanaan dimensi bangunan pengaman pantai.. Data pasang surut yang kami gunakan

Tahap pengumpulan data merupakan langkah awal setelah tahap persiapan dalam proses pelaksanaan eveluasi dan perencanaan yang sangat penting, karena dari sini dapat

Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Program Strata – 1. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami menghaturkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami, baik itu berupa tenaga, pemikiran, biaya,

Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut maka dalam perencanaan bangunan pelindung pantai untuk Pantai Muarareja ditentukan periode ulang gelombang rencana yaitu 10 tahun. Gelombang

Dalam melakukan pemilihan terhadap alternatif tersebut, juga digunakan program GENESIS untuk melihat pengaruh perubahan garis pantai yang akan terjadi terhadap bangunan

Hal ini sesuai dengan UU 32/2004 yang menyatakan bahwa wilayah laut dari Kabupaten/Kota adalah sepertiga dari wilayah laut Propinsi berarti sepanjang 4 (empat) mil laut dari