• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN ADSORPSI TANAH JENIS LEMPUNG (LOAM) TERHADAP TEMBAGA SEBAGAI BAHAN AKTIF PESTISIDA PADA LAPANGAN GOLF - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN ADSORPSI TANAH JENIS LEMPUNG (LOAM) TERHADAP TEMBAGA SEBAGAI BAHAN AKTIF PESTISIDA PADA LAPANGAN GOLF - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN ADSORPSI

TANAH JENIS LEMPUNG (LOAM) TERHADAP

TEMBAGA SEBAGAI BAHAN AKTIF PESTISIDA

PADA LAPANGAN GOLF

ABSTRAK

Penggunaan pestisida yang memiliki kandungan bahan aktif tembaga (II) pada suatu lapangan golf akan menimbulkan kemungkinan terjadinya pencemaran air tanah oleh kontaminan tembaga. Tembaga yang merupakan komposisi terbanyak dalam bahan aktif pestisida merupakan senyawa yang bersifat toksik dan termasuk dalam kategori limbah B3 sehingga diperlukan penelitian untuk menganalisis kemampuan adsorpsi tanah terhadap kontaminan tembaga sebagai bahan aktif pestisida. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium yang dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu eksperimen batch dan eksperimen kolom kontinyu. Eksperimen batch dilakukan untuk mengukur kemampuan adsorpsi tanah terhadap kontaminan tembaga dalam kondisi statis kemudian digunakan model penjerapan Langmuir dan Freundlich untuk mengolah data eksperimen secara batch. Eksperimen kolom kontinyu untuk mengukur kemampuan adsorpsi tanah terhadap kontaminan tembaga dalam kondisi dinamis yang dilakukan dengan percobaan pada unggun tanah. Percobaan ini dilakukan pada berbagai macam debit dan konsentrasi. Kemampuan tanah mengadsorpsi tembaga pada eksperimen batch akan mengikuti persamaan Freundlich sedangkan pada eksperimen kolom kontinyu akan mengikuti persamaan Thomas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah jenis lempung (loam) yang ada pada lapangan golf Candi Semarang Golf Club (CSGC) memiliki kemampuan adsorpsi terhadap tembaga sebagai bahan aktif pestisida yang cukup baik yaitu memiliki efisiensi penyisihan sebesar 98,20% pada eksperimen batch dan mencapai 98-100% pada eksperimen kolom kontinyu. Pada eksperimen kolom kontinyu diperoleh kapasitas adsorpsi tanah yang paling optimal pada debit 40 ml/hari dan konsentrasi influen 30 mg/l dengan waktu untuk mencapai titik jenuh 37 hari. Selain itu juga diperoleh nilai Koefisien distribusi (Kd) tanah yang cukup besar yaitu 128,8 l/Kg dan faktor retardasi (R) sebesar 5,88 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kecil kemungkinan terjadi pencemaran air tanah oleh kontaminan tembaga sebagai bahan aktif pestisida.

(2)

ABSTRACT

The used of pesticide contains copper (II) as an activated material on a golf field can cause ground water pollution. Copper as the largest composition on the activated material in pesticide is a toxic and hazardous compounds therefore this research is needed to find out the adsorption capability of soil with copper as contaminant. The research is done in a laboratory scale with two (2) phases which is, batch and continues columns. Batch experiment is to analyse adsorption capability of soil with copper as contaminant in a static condition. Freundlich and Langmuir isotherm is used to process the data. Continues columns is used to measure soils’s adsorption capability on copper in a dynamic condition by using piled-up soil. This experiment is done on varies of debits and influent concentration. Adsorption capabilty of soil in the batch experiment will follow the Freundlich equation, while continues columns will follow the Thomas equation. The research shows that clay soil (loam) on the Candi Semarang Golf Club (CSGC) has a good capability in setting aside copper in the pesticide wich have removal efficiency of copper about 98,20% on the batch experiment and 98-100% on the continues columns. Continues columns experiment show that the optimum adsorption capacity is in condition of debits 40 ml/day and influent concentration 30 mg/l which is 37 days to get an exhaustion conditions. Besides that coefficient distribution (Kd) of soil about 128,8 l/Kg and retardation factor about 5,88. The conclusion is there is a very small possibility that the ground water will be contaminated by copper as the active material in pesticide.

Referensi

Dokumen terkait

Terbukti dari hasil analisis tes pemahaman konsep yang baik dan pada saat proses pembelajaran pun model NHT memberikan pengaruh yang baik terhadap pemahaman

Ditinjau dari segi keluasan penjelasan tafsirnya, kitab tafsir al-Ibri>z menggunakan metode ijmali>, yaitu cara menafsirkan al-Qur’an secara global 52 sehingga

Dalam menampilkan Webapps ada dua pilihan untuk membukanya, pilihan pertama seperti berikut, buka browser http://tanahair.indonesia.go.id/portal/landingpage , kemudian

Konsep-konsep cakupan perlindungan ekspresi budaya tradisional sangat erat kaitannya dengan daerah sebagai “pengemban” budaya tradisional, sehingga pemerintah daerah,

Faktor-faktor yang mendukung reformasi pengelolaan keungan daerah dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pada Pemerintah Kota Malang adalah adanya

Kesulitan dalam menulis huruf-huruf di atas, dapat dialami oleh siswa- siswa tunanetra karena berorientasikan pada 6 (enam) titik dengan posisi dan bentuk yang

Pelaksanaan perjanjian pengangkutan terjadi setelah para pihak sepakat dengan isi perjanjian dan menandatangani perjanjian tersebut.Bentuk pertanggungjawaban pengangkutan

Tahapan ini biasanya menggunakan data berbasis zona untuk memodelkan besarnya pergerakan yang terjadi (baik bangkitan maupun tarikan), misalnya tata guna lahan,