Daftar Isi
Akses Jamban yang
Layak dan BABS
Tanam Satu Tumbuh
Seribu
Profil Ketua Pokja
AMPL Barru
Sosialisasi STBM
bagi Imam Desa
1
2
4
6
Pemicuan STBM dalam
Program Pamsimas
9
Upaya Kepemimpinan Kreatif Menggerak
Jajaran Pemerintah dan Elemen Masyarakat
No. 01 Desember 2015
JURNAL AMPL KABUPATEN BARRU
WASH
Tanam Satu
Tumbuh Seribu
Tanam Satu
Tumbuh Seribu
Upaya Kepemimpinan Kreatif Menggerak
Jajaran Pemerintah dan Elemen Masyarakat
WASHNews Desember 20151
INFO
GRAFIS
erbagai Inovasi yang dilakukan
B
Charlly R. Fischer tidak terlepas dari kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat yang ada di Kecamatan Soppeng Riaja. Fonemena Buang Air Besar Sembarangan (BABS)masih banyak ditemukan di Kecamatan tersebut, khususnya di wilayah pesisir. Ku ra n g nya Ke s a d a ra n m a sya ra ka t m e n j a d i t a n t a n g a n u t a m a u n t u k mengubah kebiasaan BABS tersebut. Ia s e l a l u m e n e k a n k a n b a h w a s u a t u k e b i a s a a n h a r u s d i l a w a n d e n g a n kebiasaan juga. Dipicu oleh pelaksanaan P r o g r a m S a n i t a s i To t a l B e r b a s i s Masyarakat (STBM) pada 2013, Charrly mulai menggerakkan berbagai organisasi, komunitas Masyarakat, Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), perangkat desa dan lembaga-lembaga yang ada di d e s a d a n d i k e c a m a t a n u n t u k b e r k a l o b o r a s i d a n b e r k o m i t m e n menggaungkan sosialisasi Stop BABS. Charlly juga membentuk tim relawan sanitasi yang terdiri dari tokoh agama, para penyuluh, tokoh pemuda, petugas KUA, tokoh pemuda, PKK, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPTD) Puskesmas, Komandan Rayon Militer (Danramil) dan
Tanam
Satu
Tumbuh
Seribu
WASHNews Desember 20152GERAKAN
S T B M
PROSENTASE PRAKTIK BAB
DI KECAMATAN Sumber Data : POKJA AMPL Kab. Barru - UNICEF 2015 Penulis DARWIS
Di awal pemicuan yang dilaksanakan
oleh UNICEF pada tahun 2013
tercatat kurang lebih 31% rumah
tangga yang masih melakukan praktek
Buang Air Sembarangan (BABS),
namun terjadi penurunan pada
tahun 2015, praktek BABS di
Kabupaten Barru per November 2015
sebesar 10,61% dan akses jamban
yang layak secara keseluruhan
mencapai 89,39%.
Kabupaten Barru terdiri
dari 7 kecamatan.
Untuk kecamatan yang
prosentase BABS paling
rendah adalah Kecamatan
Soppeng Riaja (1,05%).
Sementara kecamatan yang
masih tinggi prosentase
BABSnya adalah
Kecamatan Pujananting
(27,97%).
Perkembangan akses masyarakat Kabupaten Barru
terhadap fasilitas jamban yang baik
terus meningkat
dari tahun ke tahun.
AKSES JAMBAN YANG
LAYAK DAN BABS
Sumber Data : POKJA AMPL Kab. Barru - UNICEF 201589,39%
10,61%
Akses Jamban yang Layak BABS %4,38
Barru %13,74
Balusu Soppeng Riaja %21,66
Mallusetasi %9,84
Tanete Riaja %9,93
Tanete Rilau %27,97
Pujananting %1,05
WASHNews Desember 20151
INFO
GRAFIS
erbagai Inovasi yang dilakukan
B
Charlly R. Fischer tidak terlepas dari kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat yang ada di Kecamatan Soppeng Riaja. Fonemena Buang Air Besar Sembarangan (BABS)masih banyak ditemukan di Kecamatan tersebut, khususnya di wilayah pesisir. Ku ra n g nya Ke s a d a ra n m a sya ra ka t m e n j a d i t a n t a n g a n u t a m a u n t u k mengubah kebiasaan BABS tersebut. Ia s e l a l u m e n e k a n k a n b a h w a s u a t u k e b i a s a a n h a r u s d i l a w a n d e n g a n kebiasaan juga. Dipicu oleh pelaksanaan P r o g r a m S a n i t a s i To t a l B e r b a s i s Masyarakat (STBM) pada 2013, Charrly mulai menggerakkan berbagai organisasi, komunitas Masyarakat, Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), perangkat desa dan lembaga-lembaga yang ada di d e s a d a n d i k e c a m a t a n u n t u k b e r k a l o b o r a s i d a n b e r k o m i t m e n menggaungkan sosialisasi Stop BABS. Charlly juga membentuk tim relawan sanitasi yang terdiri dari tokoh agama, para penyuluh, tokoh pemuda, petugas KUA, tokoh pemuda, PKK, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPTD) Puskesmas, Komandan Rayon Militer (Danramil) dan
Tanam
Satu
Tumbuh
Seribu
WASHNews Desember 20152GERAKAN
S T B M
PROSENTASE PRAKTIK BAB
DI KECAMATAN Sumber Data : POKJA AMPL Kab. Barru - UNICEF 2015 Penulis DARWIS
Di awal pemicuan yang dilaksanakan
oleh UNICEF pada tahun 2013
tercatat kurang lebih 31% rumah
tangga yang masih melakukan praktek
Buang Air Sembarangan (BABS),
namun terjadi penurunan pada
tahun 2015, praktek BABS di
Kabupaten Barru per November 2015
sebesar 10,61% dan akses jamban
yang layak secara keseluruhan
mencapai 89,39%.
Kabupaten Barru terdiri
dari 7 kecamatan.
Untuk kecamatan yang
prosentase BABS paling
rendah adalah Kecamatan
Soppeng Riaja (1,05%).
Sementara kecamatan yang
masih tinggi prosentase
BABSnya adalah
Kecamatan Pujananting
(27,97%).
Perkembangan akses masyarakat Kabupaten Barru
terhadap fasilitas jamban yang baik
terus meningkat
dari tahun ke tahun.
AKSES JAMBAN YANG
LAYAK DAN BABS
Sumber Data : POKJA AMPL Kab. Barru - UNICEF 201589,39%
10,61%
Akses Jamban yang Layak BABS %4,38
Barru %13,74
Balusu Soppeng Riaja %21,66
Mallusetasi %9,84
Tanete Riaja %9,93
Tanete Rilau %27,97
Pujananting %1,05
s e l u r u h j a j a ra n nya u n t u k bergabung dalam suatu Forum K o m u n i k a s i S T B M . Bagi Charlly, syarat menjadi relawan sanitasi itu mudah, yang penting dia mau berbuat sekecil apapun dan ikhlas.
Charlly S. Fischer yang juga merupakan Camat Soppeng Riaja Kabupaten Barru selalu menekankan bahwa program STBM yang ada di Kecamatan Soppeng Riaja, hanya sebagai pemicu untuk menghidupkan p r o g r a m - p r o g r a m l a i n . Kebiasaan BABS dengan segala macam alasan klasiknya tidak bisa diselesaikan langsung dalam satu periode waktu, karena kebiasaan itu perlu d i u b a h d a r i p e r u b a h a n m i n d s e t - n y a . P r o g r a m pembangunan jamban tidaklah cukup untuk menjadi solusi perubahan mindset tersebut. M a s y a r a k a t p e r l u d i b e r i pemahaman, diajak berpikir d a n m e r a s a k a n a p a y a n g menjadi masalahnya.
Melalui ide kolaborasi dan komitmennya, Charlly telah berhasil mewujudkan dua desa Open Defecation Free (ODF) tidak ada lagi masyarakat BABS di Kecamatan Soppeng Riaja. Tidak berhenti sampai di sana. I a m a s i h b e r m i m p i u n t u k m e w u j u d k a n K e c a m a t a n S o p p e n g R i a j a s e b a g a i Kecamatan ODF. Tentunya Pe r j u a n ga n C h a rl ly u n t u k mewujudkan Kecamatan ODF, Perlu didukung komitmen dari semua pihak.
WASHNews Desember 20153
e m b a n g u n a n d i l a k u k a n u n t u k m e n i n g k a t k a n
P
kesejahteraan masyarakat. Agar mencapai hasil maksimal, maka pemerataan pembangunan dilakukan dengan melakukan percepatan pembangunan di segala sektor. Salah satunya adalah keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan yang ditandai dengan adanya kenaikan kualitas kesehatan.KETUA POKJA AMPL
KAB. BARRU
WASHNews Desember 20154PROFIL
“Kebiasaan BABS dengan segala
macam alasan klasiknya tidak
bisa diselesaikan langsung dalam
satu periode waktu, karena
kebiasaan itu perlu diubah dari
perubahan mindset-nya”
Ir. H. Nahruddin
KETUA POKJA AMPL
KAB. BARRU
KETUA POKJA AMPL
KAB. BARRU
s e l u r u h j a j a ra n nya u n t u k bergabung dalam suatu Forum K o m u n i k a s i S T B M . Bagi Charlly, syarat menjadi relawan sanitasi itu mudah, yang penting dia mau berbuat sekecil apapun dan ikhlas.
Charlly S. Fischer yang juga merupakan Camat Soppeng Riaja Kabupaten Barru selalu menekankan bahwa program STBM yang ada di Kecamatan Soppeng Riaja, hanya sebagai pemicu untuk menghidupkan p r o g r a m - p r o g r a m l a i n . Kebiasaan BABS dengan segala macam alasan klasiknya tidak bisa diselesaikan langsung dalam satu periode waktu, karena kebiasaan itu perlu d i u b a h d a r i p e r u b a h a n m i n d s e t - n y a . P r o g r a m pembangunan jamban tidaklah cukup untuk menjadi solusi perubahan mindset tersebut. M a s y a r a k a t p e r l u d i b e r i pemahaman, diajak berpikir d a n m e r a s a k a n a p a y a n g menjadi masalahnya.
Melalui ide kolaborasi dan komitmennya, Charlly telah berhasil mewujudkan dua desa Open Defecation Free (ODF) tidak ada lagi masyarakat BABS di Kecamatan Soppeng Riaja. Tidak berhenti sampai di sana. I a m a s i h b e r m i m p i u n t u k m e w u j u d k a n K e c a m a t a n S o p p e n g R i a j a s e b a g a i Kecamatan ODF. Tentunya Pe r j u a n ga n C h a rl ly u n t u k mewujudkan Kecamatan ODF, Perlu didukung komitmen dari semua pihak.
WASHNews Desember 20153
e m b a n g u n a n d i l a k u k a n u n t u k m e n i n g k a t k a n
P
kesejahteraan masyarakat. Agar mencapai hasil maksimal, maka pemerataan pembangunan dilakukan dengan melakukan percepatan pembangunan di segala sektor. Salah satunya adalah keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan yang ditandai dengan adanya kenaikan kualitas kesehatan.KETUA POKJA AMPL
KAB. BARRU
WASHNews Desember 20154PROFIL
“Kebiasaan BABS dengan segala
macam alasan klasiknya tidak
bisa diselesaikan langsung dalam
satu periode waktu, karena
kebiasaan itu perlu diubah dari
perubahan mindset-nya”
Ir. H. Nahruddin
KETUA POKJA AMPL
KAB. BARRU
KETUA POKJA AMPL
KAB. BARRU
WASHNews Desember 20155
KEGIATAN KEMITRAAN
WASHNews Desember 20156
Hal ini sangat di pahami oleh Kepala Bappeda Kabupaten Barru yang juga merupakan Ketua POKJA A i r M i n u m d a n P e n y e h a t a n Lingkungan (AMPL) Kabupaten Barru, Ir.H.Nahruddin.
I r. H . N a h r u d d i n l a h i r d i Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 2 Mei 1958. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di Kabupaten Barru. Lulus sarjana Hama dan Penyakit Tumbuhan pada tahun 1985 dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Pada tahun 2 0 1 6 I r. H . N a h r u d d i n y a n g sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru diangkat menjadi Kepala BAPPEDA Kab.Barru dengan sendirinya menjabat sebagai Ketua POKJA AMPL Kabupaten Barru. POKJA AMPL Kabupaten Barru sendiri terdiri dari beberapa SKPD dengan BAPPEDA sebagai Leading Sector, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Lingkungan Hidup, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD.)
Usaha yang perlu dilakukan d a l a m m e n i n gka t ka n d e ra j a t kesehatan yang setinggi-tingginya s e s u a i a m a n a t p e r u n d a n g -u n d a n g a n n o . 3 6 t a h -u n 2 0 0 9 tentang kesehatan adalah fokuskan
p e m b a n g u n a n p a d a u p a y a peningkatan kesehatan melalui p e r b a i k a n k o n d i s i h i d u p , p e n i n g k a t a n p e n g e t a h u a n masyarakat tentang kesehatan s e r t a p e r b a i k a n p e r i l a k u masyarakat dan peningkkatan akses pelayanan kesehatan. Selaku ketua POKJA AMPL Kabupaten B a r r u , I r. N a h r u d d i n s a n g a t mendukung penguatan STBM yang dilakukan pemerintah Kabupaten B a r r u b e k e r j a s a m a d e n g a n lembaga Donor UNICEF. Ditengah-tengah kesibukannya sehari-hari s e b a g a i K e p a l a B A P P E D A kabupaten Barru, beliau sering meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan pemicuan STBM ke pedesaan.
“ S a y a s a n g a t b e r h a r a p Kabupaten Barru bisa mencapai Open Defecation Free (ODF) sesuai d e n g a n a p a y a n g t e l a h direncanakan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) pada tahun 2017 mencapai 100%, namun jika itu dapat tercapai pada tahun 2016 kenapa tidak? Untuk itu saya selalu menekankan kepada a n g g o t a P O K JA A M P L u n t u k melakukan yang terbaik dalam pemicuan perubahan perilaku masyarakat sehingga tujuan bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) ini bisa tercapai.”
SOSIALISASI STBM
BAGI IMAM DESA
“Saya sangat berharap Kabupaten Barru bisa mencapai
sesuai dengan apa yang
Open Defecation Free (ODF)
telah direncanakan dalam dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) pada tahun 2017 mencapai 100%”
a n i t a s i T o t a l B e r b a s i s
S
Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan m e t o d e p e m i c u a n , y a n g d a p a t dilakukan melalui berbagai metode ataupun media komunikasi.Imam desa merupakan salah satu tokoh yang memegang peranan penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Tugas dan perannya sehari-hari sebagai Imam di mesjid, memberikan khutbah, juga merupakan penghulu pada acara pernikahan, menjadikan Imam mesjid sebagai
WASHNews Desember 20155
KEGIATAN KEMITRAAN
WASHNews Desember 20156
Hal ini sangat di pahami oleh Kepala Bappeda Kabupaten Barru yang juga merupakan Ketua POKJA A i r M i n u m d a n P e n y e h a t a n Lingkungan (AMPL) Kabupaten Barru, Ir.H.Nahruddin.
I r. H . N a h r u d d i n l a h i r d i Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 2 Mei 1958. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di Kabupaten Barru. Lulus sarjana Hama dan Penyakit Tumbuhan pada tahun 1985 dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Pada tahun 2 0 1 6 I r. H . N a h r u d d i n y a n g sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru diangkat menjadi Kepala BAPPEDA Kab.Barru dengan sendirinya menjabat sebagai Ketua POKJA AMPL Kabupaten Barru. POKJA AMPL Kabupaten Barru sendiri terdiri dari beberapa SKPD dengan BAPPEDA sebagai Leading Sector, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Lingkungan Hidup, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD.)
Usaha yang perlu dilakukan d a l a m m e n i n gka t ka n d e ra j a t kesehatan yang setinggi-tingginya s e s u a i a m a n a t p e r u n d a n g -u n d a n g a n n o . 3 6 t a h -u n 2 0 0 9 tentang kesehatan adalah fokuskan
p e m b a n g u n a n p a d a u p a y a peningkatan kesehatan melalui p e r b a i k a n k o n d i s i h i d u p , p e n i n g k a t a n p e n g e t a h u a n masyarakat tentang kesehatan s e r t a p e r b a i k a n p e r i l a k u masyarakat dan peningkkatan akses pelayanan kesehatan. Selaku ketua POKJA AMPL Kabupaten B a r r u , I r. N a h r u d d i n s a n g a t mendukung penguatan STBM yang dilakukan pemerintah Kabupaten B a r r u b e k e r j a s a m a d e n g a n lembaga Donor UNICEF. Ditengah-tengah kesibukannya sehari-hari s e b a g a i K e p a l a B A P P E D A kabupaten Barru, beliau sering meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan pemicuan STBM ke pedesaan.
“ S a y a s a n g a t b e r h a r a p Kabupaten Barru bisa mencapai Open Defecation Free (ODF) sesuai d e n g a n a p a y a n g t e l a h direncanakan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) pada tahun 2017 mencapai 100%, namun jika itu dapat tercapai pada tahun 2016 kenapa tidak? Untuk itu saya selalu menekankan kepada a n g g o t a P O K JA A M P L u n t u k melakukan yang terbaik dalam pemicuan perubahan perilaku masyarakat sehingga tujuan bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) ini bisa tercapai.”
SOSIALISASI STBM
BAGI IMAM DESA
“Saya sangat berharap Kabupaten Barru bisa mencapai
sesuai dengan apa yang
Open Defecation Free (ODF)
telah direncanakan dalam dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) pada tahun 2017 mencapai 100%”
a n i t a s i T o t a l B e r b a s i s
S
Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan m e t o d e p e m i c u a n , y a n g d a p a t dilakukan melalui berbagai metode ataupun media komunikasi.Imam desa merupakan salah satu tokoh yang memegang peranan penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Tugas dan perannya sehari-hari sebagai Imam di mesjid, memberikan khutbah, juga merupakan penghulu pada acara pernikahan, menjadikan Imam mesjid sebagai
WASHNews Desember 20157 WASHNews Desember 20158
s a l a h s a t u to ko h ya n g c u ku p berpengaruh dalam memberikan p e r u b a h a n p e r i l a k u b a g i masyarakat.
B e r d a s a r k a n p e m i k i r a n tersebut, maka Lembaga Ibu dan A n a k ( L e m I N A ) - U N I C E F bekerjasama dengan Departemen A g a m a K a b u p a t e n B a r r u ,
mengadakan kegiatan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bagi Imam Mesjid. Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 1 Desember 2015, dan dihadiri oleh 55 orang Imam mesjid se-Kabupaten Barru dan Penyuluh agama dari 7 (tujuh) kecamatan di Barru.
Kegiatan yang berlangsung s e l a m a s a t u h a r i t e r s e b u t , mendapatkan apresiasi yang cukup b a i k d a r i Pe m e r i n t a h D a e ra h Kabupaten Barru dengan hadirnya bapak Asisten I Drs. H. Baharuddin J M.Si yang mewakili Sekretaris Daerah. Selain Asisten I, kegiatan ini juga dihadiri oleh Drs. Mukmin, M.Si, selaku Kabag. Kesra, Charlly R. Fischer yang merupakan Camat Soppeng Riaja yang juga merupakan relawan STBM.
Bertempat di Baruga Singkerru Adae, Sosialisasi STBM bagi Imam Mesjid diharapkan menjadi motor perubahan melalui dakwa, dihapakan juga para iman desa menyampaikan ceramah-ceramahnya bertemahkan kebersihan dalam sambutannya, Drs. H. Baharuddin, M.Si mengatakan tokoh agama/dai biasanya lebih di hormati dimasyarakat.
Kepala bagian Kesra, Drs Mukmin, M.Si, memberikan apresiasi terhadap p r o g r a m ' T i n j u T i n j a ' y a n g dilaksanakan oleh UNICEF sebagai langkah pengembangan dari Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dimana masyarakat bebas untuk b e r p a r t i s i p a s i d a l a m
membebaskan Indonesia dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Beliau mengatakan bahwa salah satu c a r a ya n g d a p a t d i l a k u k a n o l e h Imam Mesjid dalam m e l a k u k a n a k s i Tinju Tinja adalah menyelipkan pesan-p e s a n s a n i t a s i khususnya tidak BABS pada saat melakukan k h u t b a h d i m e s j i d , diharapkan dapat dipahami sekaligus diamalkan oleh masyarakat. Selanjutnya beliau menegaskan bahwa seorang Imam Mesjid tidak hanya sekedar menyampaikan pesan saja, t e t a p i h a r u s t e r l e b i h d a h u l u m e m b e r i k a n c o n t o h k e p a d a masyarakat.
M a t e r i i n t i d a l a m ke g i a t a n sosialisasi ini adalah ceramah umum
yang berjudul “Perilaku BABS ditinjau dari aspek agama” oleh Ustadz Syamsul Bahri. Beliau mengawali ceramahnya dengan memberikan apresiasi terhadap UNICEF yang telah memberikan kontribusi yang besar d a l a m m e n i n g k a t k a n d e r a j a t kesehatan masyarakat, khususnya dalam membebaskan Indonesia dari Buang Air Besar Sembarangan. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa p e r i l a k u B u a n g A i r B e s a r Sembarangan merupakan salah satu kemudaratan yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, dan agama Islam tidak menyukai segala sesuatu yang kotor. Beliau juga menambahkan beberapa ayat d a l a m A l Q u r ' a n y a n g m e n d a s a r i p e r l u n y a menjaga kebersihan termasuk diantaranya d e n g a n t i d a k mebuang kotoran sembarangan. P e n u t u p d a r i acara tersebut yang juga menjadi bagian paling meriah adalah pemberian doorprize, seluruh peserta sangat a n t u s i a s d a n s a l i n g berlomba untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber dan panitia. Diharapkan dari kegiatan ini, peserta dapat memahami semua materi yang disampaikan dan yang t e r p e n t i n g a d a l a h d a p a t mengimplementasikan dalam praktik sehari-hari di tengah masyarakat. (*Lynn)
“seorang Imam Mesjid
tidak hanya sekedar
menyampaikan pesan
saja, tetapi harus
terlebih dahulu
memberikan contoh
kepada masyarakat”
WASHNews Desember 20157 WASHNews Desember 20158
s a l a h s a t u to ko h ya n g c u ku p berpengaruh dalam memberikan p e r u b a h a n p e r i l a k u b a g i masyarakat.
B e r d a s a r k a n p e m i k i r a n tersebut, maka Lembaga Ibu dan A n a k ( L e m I N A ) - U N I C E F bekerjasama dengan Departemen A g a m a K a b u p a t e n B a r r u ,
mengadakan kegiatan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bagi Imam Mesjid. Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 1 Desember 2015, dan dihadiri oleh 55 orang Imam mesjid se-Kabupaten Barru dan Penyuluh agama dari 7 (tujuh) kecamatan di Barru.
Kegiatan yang berlangsung s e l a m a s a t u h a r i t e r s e b u t , mendapatkan apresiasi yang cukup b a i k d a r i Pe m e r i n t a h D a e ra h Kabupaten Barru dengan hadirnya bapak Asisten I Drs. H. Baharuddin J M.Si yang mewakili Sekretaris Daerah. Selain Asisten I, kegiatan ini juga dihadiri oleh Drs. Mukmin, M.Si, selaku Kabag. Kesra, Charlly R. Fischer yang merupakan Camat Soppeng Riaja yang juga merupakan relawan STBM.
Bertempat di Baruga Singkerru Adae, Sosialisasi STBM bagi Imam Mesjid diharapkan menjadi motor perubahan melalui dakwa, dihapakan juga para iman desa menyampaikan ceramah-ceramahnya bertemahkan kebersihan dalam sambutannya, Drs. H. Baharuddin, M.Si mengatakan tokoh agama/dai biasanya lebih di hormati dimasyarakat.
Kepala bagian Kesra, Drs Mukmin, M.Si, memberikan apresiasi terhadap p r o g r a m ' T i n j u T i n j a ' y a n g dilaksanakan oleh UNICEF sebagai langkah pengembangan dari Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dimana masyarakat bebas untuk b e r p a r t i s i p a s i d a l a m
membebaskan Indonesia dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Beliau mengatakan bahwa salah satu c a r a ya n g d a p a t d i l a k u k a n o l e h Imam Mesjid dalam m e l a k u k a n a k s i Tinju Tinja adalah menyelipkan pesan-p e s a n s a n i t a s i khususnya tidak BABS pada saat melakukan k h u t b a h d i m e s j i d , diharapkan dapat dipahami sekaligus diamalkan oleh masyarakat. Selanjutnya beliau menegaskan bahwa seorang Imam Mesjid tidak hanya sekedar menyampaikan pesan saja, t e t a p i h a r u s t e r l e b i h d a h u l u m e m b e r i k a n c o n t o h k e p a d a masyarakat.
M a t e r i i n t i d a l a m ke g i a t a n sosialisasi ini adalah ceramah umum
yang berjudul “Perilaku BABS ditinjau dari aspek agama” oleh Ustadz Syamsul Bahri. Beliau mengawali ceramahnya dengan memberikan apresiasi terhadap UNICEF yang telah memberikan kontribusi yang besar d a l a m m e n i n g k a t k a n d e r a j a t kesehatan masyarakat, khususnya dalam membebaskan Indonesia dari Buang Air Besar Sembarangan. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa p e r i l a k u B u a n g A i r B e s a r Sembarangan merupakan salah satu kemudaratan yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, dan agama Islam tidak menyukai segala sesuatu yang kotor. Beliau juga menambahkan beberapa ayat d a l a m A l Q u r ' a n y a n g m e n d a s a r i p e r l u n y a menjaga kebersihan termasuk diantaranya d e n g a n t i d a k mebuang kotoran sembarangan. P e n u t u p d a r i acara tersebut yang juga menjadi bagian paling meriah adalah pemberian doorprize, seluruh peserta sangat a n t u s i a s d a n s a l i n g berlomba untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber dan panitia. Diharapkan dari kegiatan ini, peserta dapat memahami semua materi yang disampaikan dan yang t e r p e n t i n g a d a l a h d a p a t mengimplementasikan dalam praktik sehari-hari di tengah masyarakat. (*Lynn)
“seorang Imam Mesjid
tidak hanya sekedar
menyampaikan pesan
saja, tetapi harus
terlebih dahulu
memberikan contoh
kepada masyarakat”
Kegiatan ini berusaha menyentuh masyarakat dari sisi rasa jijik, ketidaknyamanan, rasa takut sakit, rasa berdosa, rasa malu, harga diri dan l a i n - l a i n y a n g b e r t u j u a n a g a r m a s ya ra k a t m e n j a d i m a l u d a n m e m i l i k i k e i n g i n a n u n t u k menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) dan keinginan serta prilaku buang air besar di jamban.
Dari kegiatan pemicuan CLTS dapat diperoleh informasi berbagai faktor yang menyebabkan masyarakat masih banyak yang buang air besar di s e m b a r a n g a n t e m p a t ( B A B S ) diantaranya ; faktor biaya, faktor lokasi yang menyulitkan untuk mengangkut material ke tempat tinggal mereka, faktor tanah tempat tinggal mereka yang hanya menumpang, keterbatasan air, dan juga yang mengharapkan bantuan. Tidak hanya itu tim kerja yang melaksanakan pemicuan juga berusaha membuat masyarakat merasa jamban itu menjadi prioritas utama walaupun berbagai keluhan disampaikan masyarakat tentang keterbatasan yang dimiliki yaitu salah satunya karena minimnya biaya (masyarakat merasa jamban itu m a h a l ) , b a g i m e r e k a y a n g b e r p e n g h a s i l a n m i n i m j a m b a n sesuatu yang istimewa jadi sanitarian m e n y a m p a i k a n j a m b a n b i s a t e r b a n g u n d a l a m b e n t u k ya n g sederha na , b isa mema nfa a t ka n sumber daya alam dan dapat juga memanfaatkan barang –barang bekas yang masih bisa dipakai.
Kegiatan ini tidak hanya sampai di pemicuan tetapi juga dibuat Rencana Tindak Lanjut mengenai kegiatan apa
yang akan dilakukan untuk mencapai target bebas BABS/Open Defecation Free (ODF) diantaranya dengan membentuk komite, melakukan monitoring secara berkala khususnya kepada mereka yang sudah terpicu, menggunakan dana dari desa misalnya dana zakat untuk pembangunan jamban. Dari ke 5 desa yang di intervensi oleh Program PAMSIMAS II tahun 2014 ada 8 (38,1%) dusun yang telah ODF dari total 21 dusun yang di intervensi. Sedangkan dusun ODF untuk desa intervensi PAMSIMAS II tahun 2015 sebanyak 6 dusun (24%) dari total 25 dusun yang ada. Dusun yang belum ODF masih terus di monitoring oleh Sanitarian dibantu oleh kader, dan Natural leader yang t e l a h d i p i l i h u n t u m e m b a n t u mempercepat capaian ODF di dusun intervensi.
Untuk mempercepat capaian ODF juga perlu dilakukan pendekatan ke pihak aparat desa/kelurahan. Perlu adanya kegiatan koordinasi dan advokasi kepada Kepala desa, camat dan lintas sektor terkait tentang program akses sanitasi dan target yang ingin dicapai, mensosialisasikan kembali Surat Edaran Gubernur tentang STBM kepada SKPD terkait, mensosialisasikan surat advokasi Menteri Kesehatan kepada kepala desa serta koordinasi dengan KORAMIL t e n t a n g s i n e r g i T N I d e n g a n masyarakat dalam hal pembangunan sarana sanitasi.
WASHNews Desember 20159 WASHNews Desember 201510
PROGRAM
alah satu wilayah kerja Program
S
Pe nye d i a a n A i r M i n u m d a n Sanitasi (PAMSIMAS) komponen kesehatan Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Barru dengan jumlah d e s a / k e l u r a h a n s e b a n y a k 5 5 desa/kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan dan 12 wilayah puskesmas. Dalam rangka peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Barru berbagai kegiatandilaksanakan mulai dari Pemicuan di desa, Kampanye Hygiene dan sanitasi sekolah, kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah dan di masyarakat serta ke g i a t a n s u r vey ku a l i t a s a i r. Program PAMSIMAS turut andil dalam kegiatan-kegiatan STBM ini. Adapun desa /kelurahan intervensi PAMSIMAS pada tahun 2015 yaitu Kelurahan Mattappawalie, Desa Gattareng, Desa Harapan, Desa Lempang dan Desa Palakka. Kelima desa/kelurahan ini dibina oleh sanitarian masing-masing serta di dampingi oleh Fasilitator STBM dan Tim Tekhnis dari Dinas Kesehatan. Salah satu kegiatan dalam STBM yang dilakukan oleh PAMSIMAS adalah pemicuan Comunnity Lead Total Sanitation (CLTS). Kegiatan pemicuan dilaksanakan di masing-m a s i n g d u s u n d e n g a n c a r a m e n g u m p u l k a n m a s y a r a k a t . Untukmempercepat capaianODFjugaperlu dilakukanpendekatanke pihakaparat desa/kelurahan.Perlu adanyakegiatankoordinasi danadvokasikepadaKepala desa,camatdanlintas sektorterkait
PEMICUAN
STBM DALAM
PROGRAM
PAMSIMAS
DI BARRU
Penulis Herman Syamsu
Untukmempercepat capaianODFjugaperlu dilakukanpendekatanke pihakaparat desa/kelurahan.Perlu adanyakegiatankoordinasi danadvokasikepadaKepala desa,camatdanlintas sektorterkait
Kegiatan ini berusaha menyentuh masyarakat dari sisi rasa jijik, ketidaknyamanan, rasa takut sakit, rasa berdosa, rasa malu, harga diri dan l a i n - l a i n y a n g b e r t u j u a n a g a r m a s ya ra k a t m e n j a d i m a l u d a n m e m i l i k i k e i n g i n a n u n t u k menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) dan keinginan serta prilaku buang air besar di jamban.
Dari kegiatan pemicuan CLTS dapat diperoleh informasi berbagai faktor yang menyebabkan masyarakat masih banyak yang buang air besar di s e m b a r a n g a n t e m p a t ( B A B S ) diantaranya ; faktor biaya, faktor lokasi yang menyulitkan untuk mengangkut material ke tempat tinggal mereka, faktor tanah tempat tinggal mereka yang hanya menumpang, keterbatasan air, dan juga yang mengharapkan bantuan. Tidak hanya itu tim kerja yang melaksanakan pemicuan juga berusaha membuat masyarakat merasa jamban itu menjadi prioritas utama walaupun berbagai keluhan disampaikan masyarakat tentang keterbatasan yang dimiliki yaitu salah satunya karena minimnya biaya (masyarakat merasa jamban itu m a h a l ) , b a g i m e r e k a y a n g b e r p e n g h a s i l a n m i n i m j a m b a n sesuatu yang istimewa jadi sanitarian m e n y a m p a i k a n j a m b a n b i s a t e r b a n g u n d a l a m b e n t u k ya n g sederha na , b isa mema nfa a t ka n sumber daya alam dan dapat juga memanfaatkan barang –barang bekas yang masih bisa dipakai.
Kegiatan ini tidak hanya sampai di pemicuan tetapi juga dibuat Rencana Tindak Lanjut mengenai kegiatan apa
yang akan dilakukan untuk mencapai target bebas BABS/Open Defecation Free (ODF) diantaranya dengan membentuk komite, melakukan monitoring secara berkala khususnya kepada mereka yang sudah terpicu, menggunakan dana dari desa misalnya dana zakat untuk pembangunan jamban. Dari ke 5 desa yang di intervensi oleh Program PAMSIMAS II tahun 2014 ada 8 (38,1%) dusun yang telah ODF dari total 21 dusun yang di intervensi. Sedangkan dusun ODF untuk desa intervensi PAMSIMAS II tahun 2015 sebanyak 6 dusun (24%) dari total 25 dusun yang ada. Dusun yang belum ODF masih terus di monitoring oleh Sanitarian dibantu oleh kader, dan Natural leader yang t e l a h d i p i l i h u n t u m e m b a n t u mempercepat capaian ODF di dusun intervensi.
Untuk mempercepat capaian ODF juga perlu dilakukan pendekatan ke pihak aparat desa/kelurahan. Perlu adanya kegiatan koordinasi dan advokasi kepada Kepala desa, camat dan lintas sektor terkait tentang program akses sanitasi dan target yang ingin dicapai, mensosialisasikan kembali Surat Edaran Gubernur tentang STBM kepada SKPD terkait, mensosialisasikan surat advokasi Menteri Kesehatan kepada kepala desa serta koordinasi dengan KORAMIL t e n t a n g s i n e r g i T N I d e n g a n masyarakat dalam hal pembangunan sarana sanitasi.
WASHNews Desember 20159 WASHNews Desember 201510
PROGRAM
alah satu wilayah kerja Program
S
Pe nye d i a a n A i r M i n u m d a n Sanitasi (PAMSIMAS) komponen kesehatan Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Barru dengan jumlah d e s a / k e l u r a h a n s e b a n y a k 5 5 desa/kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan dan 12 wilayah puskesmas. Dalam rangka peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Barru berbagai kegiatandilaksanakan mulai dari Pemicuan di desa, Kampanye Hygiene dan sanitasi sekolah, kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah dan di masyarakat serta ke g i a t a n s u r vey ku a l i t a s a i r. Program PAMSIMAS turut andil dalam kegiatan-kegiatan STBM ini. Adapun desa /kelurahan intervensi PAMSIMAS pada tahun 2015 yaitu Kelurahan Mattappawalie, Desa Gattareng, Desa Harapan, Desa Lempang dan Desa Palakka. Kelima desa/kelurahan ini dibina oleh sanitarian masing-masing serta di dampingi oleh Fasilitator STBM dan Tim Tekhnis dari Dinas Kesehatan. Salah satu kegiatan dalam STBM yang dilakukan oleh PAMSIMAS adalah pemicuan Comunnity Lead Total Sanitation (CLTS). Kegiatan pemicuan dilaksanakan di masing-m a s i n g d u s u n d e n g a n c a r a m e n g u m p u l k a n m a s y a r a k a t . Untukmempercepat capaianODFjugaperlu dilakukanpendekatanke pihakaparat desa/kelurahan.Perlu adanyakegiatankoordinasi danadvokasikepadaKepala desa,camatdanlintas sektorterkait
PEMICUAN
STBM DALAM
PROGRAM
PAMSIMAS
DI BARRU
Penulis Herman Syamsu
Untukmempercepat capaianODFjugaperlu dilakukanpendekatanke pihakaparat desa/kelurahan.Perlu adanyakegiatankoordinasi danadvokasikepadaKepala desa,camatdanlintas sektorterkait