PENGARUH IKLAN MEDIA SOSIAL TWITTER
TERHADAP INTENSI MEMBELI (STUDI PADA
MAHASISWA UKSW FOLLOWERS TWITTER PASCO
SALATIGA)
Oleh: Ramos Julian NIM: 212011033KERTAS KERJA
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian Dari
Persyaratan – Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan diponegoro 52-60
:(0298) 321212, 311881 Salatiga 50711- Indonesia Fax. (0298) -321433
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan diponegoro 52-60
:(0298) 321212, 311881 Salatiga 50711- Indonesia Fax. (0298) -321433
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ramos Julian
NIM : 212011033
Program Studi : Manajemen - Pemasaran
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Kertas Kerja :
Judul : Pengaruh Iklan Media Sosial Twitter Terhadap
Intensi Membeli (Studi Pada Mahasiswa UKSW
Followers
Twitter Pasco Salatiga)
Pembimbing : Yenny Purwati, SE, MBA.
Tanggal diuji : 30 Januari 2015
Adalah benar-benar karya saya.
Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 5 Januari 2015 Yang memberi pernyataan,
ABSTRACT
Social media have grown into a powerful marketing communications tool in the global economy. Many companies use social media to promote and sell their products and services. Through the most popular social media outlets such as Facebook, Twitter, LinkedIn, blogs and forums, companies can reach potential clients who are in need of their products or services. The present research aims to examine the influence of online social advertising of the product buzzed on twitter toward purchase intention. The sample of 150 respondents were taken using judgemental and snowball sampling. Linear regression analysis was performed to test the research hypothesis. This research found that online social advertising on Twitter is significantly influence purchase intention. Furthermore, this research also found that advertising appeal and interactivity of online social advertising on Twitter play an important role to foster intention to buy.
Keywords: online advertising, social media, advertising appeal, interactivity, purchase intention, twitter
SARIPATI
Sosial media telah berkembang menjadi salah satu alat komunikasi pemasaran yang kuat dalam ekonomi global. Banyak perusahaan menggunakan media sosial untuk mempromosikan dan menjual produk dan layanan mereka. Media sosial yang umum digunakan adalah Facebook, Twitter, LinkedIn, blog dan forum. Penggunaan media sosial memfasilitasi perusahaan guna menjangkau klien potensial yang membutuhkan produk atau jasa mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh iklan online pada media sosial Twitter terhadap niat beli konsumen. Sebanyak 150 responden dijadikan sampel dalam penelitian ini. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
judgemental sampling dan snowball sampling. Analisis regresi linier digunakan sebagai alat analisis dalam pengujian hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini menemukan
bahwa iklan online pada media sosial Twitter secara signifikan mempengaruhi niat beli konsumen terhadap produk Pasco. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa daya tarikiklan dan interaktivitasiklan online memegang peranan penting dalam mendorong terciptanya niat beli konsumen
Keywords: iklan online, media sosial, daya tarik iklan, interaktivitas, intensi membeli, Twitter
v
KATA PENGANTAR
Rasa penuh syukur dan hormat penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan perkenan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik.
Penelitian ini memfokuskan pada iklan media sosial twitter, yang pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak digunakan pemasar dalam beriklan. Dalam
twitter terdapat fasilitas untuk penyampaian informasi oleh pemilik akun kepada followers, dengan bentuk lebih sederhana sehinhha lebih mudah diterima dan
ditanggapi oleh followers. Informasi di posting dalam bentuk tweet yang terlihat lebih sederhana. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melihat pengaruh dari iklan media sosial twitter terhadap intensi pembelian.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dan penulis berhadap dimasa yang akan datang, ada yang dapat melengkapi penelitian ini agar menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga penelitian ini berguna untuk penelitian selanjutnya dan berguna untuk pihak – pihak yang membutuhkan referensi.
Salatiga, 5 Januari 2015
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mempeoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan kertas kerja ini sering menemui beberapa kesulitan dan penulis tidak bekerja sendiri. Namun berkat bantuan motivasi, bimbingan serta doa dari berbagai pihak, maka kertas kerja ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus, dimana Beliau merupakan pribadi yang sangat luar biasa, yang memberikan hikmat, kecerdasan, tenaga, pengharapan dan segala yang peneliti butuhkan secara lahir dan batin dalam proses pemikiran topik hingga proses penyelesaian kertas kerja ini.
2. Ibu Yenny Purwati, S.E., MBA., selaku pembimbing, yang selalu penuh dengan kesabaran dalam memberikan waktu, tenaga, pikiran, arahan, saran perhatian serta semagat kepada penulis dari awal pemilihan topik hingga proses penyelesaian kertas kerja.
3. Mama Aling, Gaby dan Ricco sebagai sumber motivasi, dan orang-orang yang selalu member peneliti semagant. Mama, kertas kerja ini saya buat untuk mama.
4. Lucky, Handoko, Joeng, Tole, Abet, Sendi, Bobby, Sule yang merupakan teman seperantauan penulis. Teman, kita keluar dari kota kita bersama, dan kedepannya kita harus membuat kota asal kita bangga memiliki kita. Break a leg for u all!
vii
5. Nana melati, Shelien, Goyaya, Sara, Vita, Chintia, Brian, Handoko, Refa, Roy, Josh sebagai teman seperjuangan penulis dari awal perkuliahan hingga akir perkuliahan, membagi kesenangan kesedihan bersama. Go LHFC! 6. Ivan, Mulyawan, Apew, Cipta, Handoko, Ayrton, Adit, Toper, Ryan
sebagai sahabat peneliti yang selalu memberikan nasihat dorongan serta wejangan dalam proses penulisan kertas kerja ini. “OWN” isn’t about DOTa, “OWN” is about family!
7. Kelompok Studi Manajemen, Jaya, Ruri, Genjiks, Julia, Hendra, Yogi, Jeje, Cindul, Ardi, Keket, Jordy, afad, Cherry Sandra Wijaya dan Rahajeng Prakasita Ken Laksmi Wardani yang peneliti jadikan sebagai rekan dalam berorganisasi dan belajar. KSM is not about organitation. KSM is Family dude.
8. Keluarga Besar BESWAN DJARUM Indonesia, dan Keluarga BESWAN DJARUM Semarang. Saudara dari berbagai suku bangsa dan agama. Bersyukur bisa menjadi bagian dari orang-orang hebat seperti kalian. Beswan Djarum luar biasa, fantastis, yes yes yes, beswan beswan djarum YES!
9. Sahabat peneliti, Jack, Poppy, Talisa, Talita yang terkadang selalu memberikan dorongan kepada peneliti untuk segera menyelesaikan kertas kerja ini. Yang terkadang memberikan semangat sekaligus menjatuhkan peneliti dalam penulisan kertas kerja ini.
10. Meirista, Nadia, Taufan, Yogi, Jesica dan teman-teman penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Salatiga, 5 Januari 2015
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA ... iii
ABSTRACT ... KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMAKASIH ... vi
DAFTAR ISI ... viii
PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang ... 1
Persoalan Penelitian ... 4
Tujuan Penelitian ... 4
LANDASAN TEORI ... 4
Iklan Media Sosial ... 4
Intensi Membeli ... 6
Perumusan Hipotesa ... 7
METODE PENELITIAN ... 8
Jenis dan Sumber Data ... 8
Populasi dan Sampel ... 8
Aras Ukur Konsep ... 9
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 10
Teknik Analisis ... 12
PEMBAHASAN ... 12
Karakteristik Responden ... 12
Uji validitas dan Reliabilitas ... 14
Uji Asumsi Klasik ... 14
Hasil Uji Hipotesis ... 15
KESIMPULAN ... 18
IMPLIKASI TEORITIS ... 19
IMPLIKASI TERAPAN ... 19
ix KETERBATASAN PENELITIAN ... 20 PENELITIAN MENDATANG ... 20 DAFTAR PUSTAKA ... 21 LAMPIRAN ... Lampiran 1 ... Lampiran 2 ... Lampiran 3 ... Lampiran 4 ... Lampiran 5 ... Lampiran 6 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 22
1
PENDAHULUAN Latar Belakang
Usaha yang sukses tidak lepas dari pemasaran, dikarenakan penjualan yang besar merupakan indikator kesuksesan dunia bisnis (Dharma, 2006). Virgorito dan Dyah (2009) juga menyebutkan hal serupa, bahwa strategi pemasaran yang dipilih pada suatu bidang bisnis akan mempengaruhi penjualan. Dalam melakukan pemasaran, salah satu caranya adalah beriklan. Dalam iklan terdapat proses penyebar luasan informasi guna memperkenalkan dan membujuk konsumen agar bersedia mencoba, serta mengingatkan konsumen agar selanjutnya tetap menggunakan produk yang dipasarkan (Virgorito dan Dyah, 2009).
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini terdapat banyak media yang dapat digunakan pemasar dalam mengiklankan produknya, salah satunya dengan menggunakan media sosial. Hal ini terjadi dikarenakan media sosial merupakan media beriklan yang efektif dan berbiaya murah (Riyanto & Harmoni, 2012). Kelebihan beriklan melalui media sosial adalah dapat mendistribusikan pesan atau informasi melalui posting secara langsung dan cepat, sehingga apabila ada pesan atau informasi yang ingin disampaikan, pemasar langsung dapat melakukan posting (Ilhamsyah, 2012). Dalam beriklan melalui media sosial terdapat beberapa jenis media sosial yang sering digunakan oleh pemasar seperti facebook, blog dan twitter (Riyantoro & Harmoni, 2012).
Di Indonesia twitter merupakan media yang potensial sebagai media promosi karena Indonesia tercatat sebagai negara urutan nomor 5 dengan pengguna twitter terbesar di dunia setelah Inggris, Amerika Serikat, dan 2 negara maju lainnya yaitu
dengan jumlah pengguna hamper 20 juta pada tahun 2014
(id.berita.yahoo.com/pengguna-aktif-twitter-di-indonesia-hampir-mencapai-angka-041051047.html). Pada twitter terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan atau informasi, diantaranya adalah tweet, mention, dan pictweet. Fitur-fitur ini memungkinkan adanya interaktivitas antara pemasar
2
(pemilik akun) yang melakukan tweet tentang informasi-informasi yang berkaitan dengan produk dan followers dengan mudah dapat memberikan umpan balik dalam bentuk reetweet, mention maupun direct message (Ristofa, 2014). Hal ini memungkinkan informasi tentang produk dapat tersampaikan dengan jelas, dikarenakan terjadinya aliran informasi dua arah (Puspitasari, 2012).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Rehmani & Khan (2011) yang menyatakan bahwa media sosial mempengaruhi intensi pembelian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah, dalam penelitian ini peneliti lebih berfokus pada salah satu media sosial yaitu twitter, bukan media sosial secara keseluruhan. Dalam penelitiannya Ristofa (2014) menyatakan terdapat banyak jenis media sosial yang masing-masing jenis media tersebut mempunyai keunggulan yang spesifik. Adapun keunggulan pada twitter adalah untuk melakukan satu kali tweet hanya terbatas dengan 140 karakter, sehingga lebih sederhana dan informasi yang di
posting dapat berupa poin-poin, sehingga followers langsung dapat memberikan
tanggapan per poin-poin yang di posting dalam bentuk tweet. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh media sosial lainnya, informasi yang di posting langsung dalam bentuk paragraf-paragraf, sehingga perlu waktu untuk proses penerimaan informasi (Ristofa, 2014). Fasilitas-fasilitas sederhana yang disediakan oleh twitter merangsang seseorang (followers) untuk dengan mudah menerima dan menanggapi informasi yang di tweet oleh pemasar (Chou, 2013). Zhou & Dong (2014) dan Chou (2013) menyatakan bahwa interaktivitas pada media sosial twitter berpengaruh pada intensi pembelian. Interaktivitas merupakan salah satu sikap yang dilakukan followers dikarenakan adanya rasa ingin tahu tentang informasi yang telah disampaikan (tweet) oleh pemasar (pemilik akun). Rasa ingin tahu ini akan mendorong terjadinya intensi pembelian (Zhou & Dong). Puspita (2012) juga menyampaikan hal yang serupa, bahwa fasilitas-fasilitas sederhana pada pada twitter akan lebih memungkinkan adanya interaktivitas daripada facebook dan media sosial lainnya. Putra (2014) menyebutkan daya tarik iklan media sosial merupakan salah satu aspek yang cukup dominan dalam beriklan pada media sosial, dikarenakan daya tarik merupakan
3
penentu apakah iklan tersebut diterima dan ditanggapi atau tidak. Dalam penelitian ini daya tarik pesan iklan media sosial dan interaktivitas dijadikan sebagai aspek pengukur iklan media sosial.
Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen followers twitter Pasco di Salatiga. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang merupakan followers akun twitter Pasco Salatiga dengan sampel sejumlah 150 orang (Malhotra, 370 ; 2007). Putra (2012) menyebutkan seseorang yang melakukan follow kepada suatu akun twitter bukan berarti, followers tersebut mempunyai rasa ingin melihat tweet yang di post oleh akun twitter tersebut, hal ini dikarenakan terdapat beberapa alas an untuk seseorang melakukan follow kepada suatu akun twitter, salah satunya adalah agar ingin terlihat bahwa dirinya sudah mengikuti trend yang ada. Oleh karena itu seseorang yang sudah melakukan
follow belum tentu mempunyai rasa ingin tahu terhadap informasi-informasi yang di post oleh suatu akun twitter. Oleh karena itu penelitian ini melihat pengaruh iklan
media sosial terhadap intensi membeli mahasiswa UKSW yang merupakan followers Pasco Salatiga. Pasco merupakan salah satu merek dagang franchise yang memiliki manajemen pusat di Kota Solo. Pasco memiliki lebih dari 228 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang salah satu outlet terletak di Jl. Cemara Raya 11B Salatiga (www.passionofchocolate.com). Media sosial twitter digunakan sebagai media salah satu media promosi Pasco. Menurut Yosua, selaku admin dari akun
twitter Pasco Salatiga, kemudahan menyampaikan pesan atau informasi
menggunakan fitur-fitur pada media sosial twitter mampu menghilangkan jarak dan waktu yang ada. Hal ini membuat admin dapat menyampaikan iklan dalam bentuk informasi yang berkaitan maupun yang tidak berkaitan dengan produk secara langsung. Informasi tersebut langsung dapat di post (tweet) yang kemudian dapat langsung terakses dengan mudah oleh target pasar yang dalam hal ini adalah
followers Pasco Salatiga. Dalam akun twitter Pasco Salatiga, terdapat 2237 followers
(12/12/2014). Menurut Yosua, followersnya sebagian besar adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, sehingga populasi penelitian ini adalah mahasiswa
4
Universitas Kristen Satya Wacana yang menjadi followers akun twitter Pasco Salatiga. Dari penjabaran diatas, masalah penelitian yang dirumuskan adalah Pengaruh Iklan di Media Sosial Twitter Terhadap Intensi Membeli (Studi terhadap Mahasiswa UKSW followers twitter Pasco Salatiga).
Persoalan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan persoalan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah iklan pada media sosial twitter berpengaruh terhadap intensi pembelian Pasco Salatiga?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah iklan media sosial twitter oleh Pasco Salatiga berpengaruh terhadap intensi membeli.
LANDASAN TEORI Iklan Media Sosial
Iklan merupakan segala bentuk informasi tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada masyarakat sebagai target pasar (Niken, 2007). Niken (2007) juga menjelaskan bahwa tujuan iklan adalah untuk mendorong, membujuk target pasar dengan informasi yang disampaikan guna timbul rasa ketertarikan pada barang atau jasa yang dipasarkan.
Kotler (2005: 289) membagi media iklan dalam dua jenis, yaitu media cetak dan elektronik. Media cetak merupakan media yang dapat dilihat secara langsung tanpa bantuan alat elektronik yang berhubungan dengan teknologi seperti koran, majalah, billboard, dll. Sedangkan media elektronik merupakan media yang perlu perantara untuk menerima iklan, diperlukan sentuhan teknologi dalam mengakses
5
iklan pada media ini. Contoh media elektronik adalah televisi, radio, dan internet (media sosial).
Kotler (1988: 281) menjabarkan tujuan utama dalam beriklanan, yaitu periklanan sebagai fungsi informasi, dimana iklan memuat informasi-informasi untuk memberikan detail tentang produk ataupun bagaimana cara mendapatkannya, dan periklanan sebagai fungsi pengingat, dimana iklan digunakan untuk meyakinkan calon konsumen tentang eksistensi produk. Oleh karena itu media sosial merupakan salah satu alternatif media yang efektif dalam menyebarkan informasi (Puspitasari, 2012).
Media sosial merupakan sebuah aplikasi untuk berpartisipasi, memberikan sebuah jalur komunikasi yang multidireksional antara satu pengguna dengan pengguna lain yang Mampu menyampaikan pesan, tautan dan tema diskusi tepat pada layar pengguna. Pengguna akan dengan mudah mengakses dikarenakan aplikasi media sosial telah memiliki variasi platform yang banyak (Hanafi, 2009).
Situs media sosial merupakan media percakapan dimana orang-orang saling terhubung satu sama lain. Situs media sosial mempunyai banyak bentuk seperti blog,
microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan Linkedln), situs media-sharing
(Youtube). Tentunya setiap bentuk situs media sosial memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing, misalnya Twitter menonjolkan percakapan interaktif dalam pesan text yang disebut tweet, Facebook menonjolkan jaringan relasi pertemanan,
Youtube menonjolkan database dan sharing video (Mubarok, 2014). Dari penjelasan
tersebut, iklan media sosial didefinisikan sebagai iklan yang masuk dalam jenis media elektronik dan menggunakan menggunakan sebuah aplikasi untuk dapat mempunyai akses, dimana akses tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemasar untuk menyampaikan informasi kepada konsumennya dan memungkinkan untuk adanya komunikasi dua arah (Mubarok, 2014).
Gurnelius (2011:16) menyebutkan inti dari pemasaran melalui media sosial adalah adanya minat membaca, atau melihat isi dari informasi. Sebuah post dikatakan sebuah iklan apabila post tersebut mengandung unsur membangun hubungan dengan
6
konsumen, membangun merek, riset pasar dan promosi. (Gurnelius, 2011; 15). Dalam penelitiannya Gurnelius (2011; 16) menjelaskan bahwa pilar utama dari pemasaran pada media sosial adalah konten yang menarik (daya tarik iklan), dan interaksi dengan konsumen dalam bentuk diskusi maupun individu (interaktivitas).
Indiarto (2006) menjabarkan bahwa iklan yang disampaikan dengan kata-kata, ilustrasi yang menarik dan mudah dipahami akan menarik perhatian konsumen. Hal ini menyebabkan daya tarik pesan iklan penting, dikarenakan aspek daya tarik pesan iklan akan meningkatkan suksesnya penyampaian informasi yang dimuat dalam suatu
tweet (Sutisna, 2003; 278).
Mangold & faulds (2009) menjelaskan bahwa interaksi dalam beriklan terkhususnya pada media sosial merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan dengan adanya interaksi, menandakan adanya rasa ingin tahu terhadap informasi-informasi yang di tweet pada twitter, dan rasa ingin tahu merupakan faktor yang akan memunculkan intensi pembelian.
Intensi Membeli
Ajzen (2005) menjabarkan bahwa Intensi dapat dijelaskan melalui teori perilaku terencana (planned behavior theory). Teori perilaku terencana mengasumsikan bahwa individu memperhitungkan dan mengolah informasi-informasi yang didapat dari berbagai media atau sumber informasi-informasi untuk pembentukan intensi (Ajzen, 2005). Menurut Ajzen (2005) intensi merupakan faktor motivasioal yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga semakin besar intensi maka semakin besar kemungkinan seseorang melakukan perilaku.
Teori perilaku terencana menjelaskan bahwa sebelum melakukan perilaku, individu dibimbing oleh evaluasi secara rasional terhadap konsekuensi perilaku yang akan dilakukan. Teori perilaku terencana juga menjelaskan tentang batasan situasional. Saat individu membentuk intensi, individu tersebut akan menilai kesulitan atau hambatan-hambatan yang ada dalam melakukan suatu perilaku.
7
Evaluasi perilaku, batasan situasional, dan informasi-informasi yang dapat memperkuat keyakinkan perilaku akan membentuk intensi (Ajzen, 1991; 179-211)
Rizkina (2010) menyatakan intensi membeli merupakan kemampuan subjektif konsumen dalam proses membuat keputusan atau tindakan dalam melakukan pembelian dan menggunakan produk yang dipasarkan. Didalam intensi membeli terkandung makna rencana individu atau kelompok untuk membeli, dimana rencana ini dipengaruhi oleh evaluasi individu atas perilakunya dan potensi untuk mewujudkan perilakunya. Oleh karena itu intensi membeli dapat digunkan sebagai dasar prediksi awal dari perilaku membeli (Peter & Olson, 2002).
Perumusan Hipotesa
Pengaruh iklan pada media sosial twitter terhadap intensi pembelian Pasco Salatiga
Rehmani & Khan (2012) menyatakan bahwa beriklan lewat media sosial akan mempengaruhi intensi pembelian. Menurut Melisa (2013) dan Ginting (2013) iklan media sosial dapat diukur dari daya tarik pesan iklan dan interaktivitas. Putra (2014) menyatakan daya tarik pesan iklan merupakan hal yang dominan dalam iklan media sosial khususnya pada twitter, karena daya tarik pesan iklan merupakan faktor penentu dari iklan media sosial. Apabila daya tarik iklan lemah, maka followers tidak akan memberikan perhatian pada iklan tersebut, dan sebaliknya. Hal ini menyebabkan pemasar (admin) harus memberikan perhatian lebih pada daya tarik pesan iklan. Perhatian yang diberikan dapat berupa gaya bahasa yang komunikatif, informasi tentang promosi, dan informasi yan disertai dengan gambar (twitpict) (Putra,2014). Fatma (2013) juga menyampaikan bahwa dalam beriklan menggunakan twitter sesekali harus diselingi dengan informasi diluar internal perusahaan. Ginting (2013) menyatakan interaktivitas juga merupakan hal yang sangat penting dalam beriklan dalam media sosial khususnya pada twitter. Interaktivitas yang terjadi pada iklan menggunakan media twitter merupakan tolak ukur bahwa informasi sudah
8
tersampaikan kepada followers. Salah satu poin utama dalam beriklan di media sosial adalah interaktivitas yang terjadi anatara followers dan pemilik akun (admin). Dengan terjadinya interaktivitas dapat diasumsikan bahwa informasi yang sudah diberikan (posting) sudah diterima, dan followers ingin tahu, atau menanggapi iklan yang ada sehingga terjadi retweet atau komunikasi dua arah secara personal (Ginting, 2013). Oleh karena itu peneliti memfokuskan penelitian ini pada twitter.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merumuskan hipotesa sebagai berikut:
H1 :Iklan pada media sosial twitter berpengaruh terhadap intensi pembelian Pasco
Salatiga.
METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada para responden, yaitu mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, yang merupakan followers dari akun twitter Pasco Salatiga. Data primer yang dikumpulkan untuk mendukung analisis statistik deskriptif mencakup jenis kelamin, fakultas, pengeluaran per bulan responden. Didalam kuisioner yang disebar, tercantum karakteristik lama menjadi followers, frekuensi melihat tweet, dan frekuensi membuka akun twitter Pasco Salatiga.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang merupakan followers akun twitter Pasco Salatiga. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling Pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan data seadanya atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat kereprensentatifannya (Istijanto, 2005). Peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling untuk mencari responden dengan karakteristik yang serupa. Snowball sampling adalah metode yang digunakan untuk
9
mengidentifikasi dan memilih kasus-kasus dari sebuah jaringan dengan menggunakan analogi bola salju, yang mana dipilih dari kecil dan kemudian menggelinding menjadi besar (Neuman, 2000;199). Peneliti memilih, dan menyebarkan kuisioner kepada salah satu orang yang memiliki karakteristik sesuai dengan penelitian dari salah satu fakultas, kemudian peneliti menggali informasi kepada responden terkait tentang keberadaan rekan satu fakultasnya yang memiliki karakteristik sejenis. Peneliti melakukan teknik tersebut ke beberapa fakultas yang ada di UKSW. Interval waktu penyebaran kuisioner selama 8 hari. Setelah mendapatkan data, peneliti memilih 6 responden yang mudah untuk diwawancara, dikarenakan proses wawancara bersamaan dengan libur akhir perkuliahan Universitas Kristen Satya Wacana. Tujuanya adalah untuk memperdalam analisis data. Wawancara ini digunakan untuk menembangkan jawaban yang telah diisi oleh responden untuk memperdalam analisis data (Mulyana, 2001;180). Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki oleh admin
twitter dari Pasco Salatiga mengenai jumlah pasti followers yang merupakan
mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Peneliti menetapkan jumlah minimal sampel tentang iklan yaitu sebanyak 150 orang (Malhotra, 370 ; 2007).
Aras Ukur Konsep
Pada penelitian ini terdapat satu variabel dependen yang mempengaruhi satu variabel independen. Variabel independen pada penelitian ini yaitu iklan media sosial
twitter yangakan berpengaruh pada intensi membeli. Iklan media sosial tidak dapat
diukur dengan angka dan tidak memiliki interval sehingga aras ukur konsepnya adalah ordinal. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu intensi membeli, yang akan dipengaruhi oleh iklan media sosial twitter. Intensi membeli mempunyai aras ukur konsep ordinal dikarenakan tidak dapat diukur dengan angka dan tidak mempunyai interval.
10 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel akan dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Operasionalisasi konsep
Variabel Definisi Aspek Definisi Indikator Empirik
Iklan Media Sosial Iklan yang mempersuasi dan memotivasi calon pembeli untuk membeli suatu produk melalui media sosial (Rahman, 2009). Daya tarik pesan Iklan Media sosial (Putra, 2014) Pesan yang mampu membujuk, membangkitk an rasa ingin tahu
1. Gaya bahasa komunikatif (Putra, 2014)
2. Kredibilitas informasi (Riyantoro dan Harmoni, 2012) 3. Informasi tentang Promosi (Putra, 2014)
4. Adanya twitpict yang di
tweet (Putra, 2014) Interaktivitas iklan twitter (Ginting, 2013) Komunikasi dua arah yang terjadi melalui fasilitas-fasilitas yang terdapat pada twitter 1. Penggunaan fasilitas (Puspitasari, 2012)
2. Adanya respon dari pemasar (Lesmana, 2012)
3. Respon sesuai dengan harapan (Lesmana, 2012)
4. Interaksi yang efektif (Lesmana, 2012) Intensi Membel i kemampuan subjektif konsumen
1. Inisiatif mencari informasi lebih lanjut tentang Produk (Ginting, 2013)
11 (Rizkina , 2010) dalam proses membuat keputusan atau tindakan dalam melakukan pembelian dan menggunakan produk yang dipasarkan (Rizkina, 2010). 2. Mempunyai pengetahuan tentang produk (Sari, 2011) 3. Keinginan untuk mencoba (Sari, 2011)
4. Mempertimbangkan untuk membeli produk pasco (Jaafar et al., 2012)
5. Merencanakan untuk menyisihkan waktu untuk membeli (Haryanto dan Andriyanto, 2010) 6. Merencanakan untuk menyisihkan uang untuk membeli (Haryanto dan Andriyanto, 2010)
7. Tertarik untuk memilih Pasco Salatiga dibandingkan dengan produk sejenis (Ginting, 2013)
12 Teknik Analisis
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif sehingga untuk menjawab permasalahan penelitian digunakan analisis regresi sederhana, yang merupakaan analisis hubungan antara variabel bebas (Iklan media sosial) kepada variabel terikat (Intensi membeli).
Model regresi sederhana dalam penelitian ini dapat disusun dalam fungsi atau persamaan berikut :
Y = a + bX+ e Dimana :
Y = Intensi membeli a = Konstanta
b = Koefisien regresi yang hendak ditaksir X1 = Iklan Media Sosial
e = error / variabel pengganggu
PEMBAHASAN Karakteristik Responden
Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 150 responden, tetapi pada kenyataannya dari 150 responden ada 3 responden memiliki jawaban yang bernilai ekstrim pada setiap indikator, sehingga peneliti mengganti 3 responden tersebut dengan responden baru, sehingga total responden adalah 153 orang. Peneliti mengklasfikasikan responden berdasarkan beberapa karakteristik yaitu jenis kelamin, fakultas, usia, dan pengeluaran perbulan. Dari total 150 responden diketahui didominasi oleh followers yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 77 orang dengan persentase 51,3%. Berdasarkan usia, responden yang berumur 18-20 Tahun berjumlah lebih besar, yaitu sebanyak 78 orang dibandingkan dengan persentase 52%. Hal ini dikarenakan responden penelitian ini merupakan mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 yang sebagian beradapada interval tersebut. Berdasarkan Pengeluaran, responden yang mempunyai pengeluaran Rp. 1.000.000 - Rp. 1.499.000 berjumlah
13
lebih besar, yaitu sebanyak 63 orang responden dengan persentase 42%. Hal ini terjadi dikarenakan seluruh responden merupakan mahasiswa. Berdasarkan fakultas, responden yang berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis berjumlah lebih besar, yaitu sebanyak 83 orang responden dengan persentase 55,3%. Jumlah responden dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis mempunyai jumlah lebih besar responden lain dikarenakan peneliti merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, sehingga peneliti mempunyai lebih banyak relasi yang dapat dijadikan responden dibandingkan dengan fakultas lainnya. Untuk masing-masing Fakultas peneliti menggunakan teknik snow ball sampling, mencari 1-3 orang yang masuk kriteria penelitian lalu menanyakan responden yang masuk kriteria penelitian lainnya (Lampiran 2).
Seseorang yang menjadi followers akun twitter berarti seseorang tersebut mempunyai keinginan untuk mengetahui informasi-informasi yang di tweet oleh akun
twitter yang terkait (Fajar & Riani, 2014). Sama halnya dengan responden yang
menjadi followers, berarti responden tersebut ingin mengetahui informasi-informasi yang yang di tweet oleh @PASCOsalatiga. Dari hasil olah data dan wawancara kepada beberapa orang responden dapat ditarik kesimpulan, responden yang cukup lama (1-6 bulan) menjadi followers @PASCOsalatiga merasa bahwa akun twitter dapat membantu responden untuk mengetahui informasi-informasi terbaru dari akun tersebut, Hal ini menyebabkan responden akan cukup sering (4-7 kali dalam seminggu) membuka akun twitter @PASCOsalatiga (23,3%), sedangkan responden yang baru menjadi followers @PASCOsalatiga tidak terlalu mengetahui informasi-informasi tentang @PASCOsalatiga, karena kebanyakan responden yang baru menjadi followers @PASCOsalatiga sebagian besar melihat 1-3 tweet dari @PASCOsalatiga (14,7%) (Lampiran 3). Membuka akun twitter @PASCOsalatiga sebanyak 4-7 kali dalam seminggu ternyata lebih banyak dilakukan oleh responden berjenis kelamin perempuan, sedangkan responden laki-laki lebih sering membuka akun twitter @PASCOsalatiga sebanyak 1-3 (Lampiran 3). Menurut hasil wawancara, dapat disimpulkan ketika responden sedang membuka twitter, responden wanita akan
14
mencari informasi-informasi yang memancing rasa ingin tahunya, sedangkan responden laki-laki cenderung cuek akan informasi-informasi yang dianggapnya tidak terlalu penting. Temuan ini juga didukung oleh artikel yamg ditulis dalam Niemanlab (2009) yang menyatakan mengambil perhatian perempuan lebih mudah dilakukan, sehingga perempuan lebih aktif menggunakan sosial media dibandingkan laki-laki (www.niemanlab.org/2009/10/women-use-social-media-more-than-men-whats-news-orgs-response).
Uji validitas dan Reliabilitas
Pada tahap pertama peneliti menyebarkan sebanyak 30 kuisioner kepada 30 responden guna melakukan uji validitas dan reliabilitas dari pertanyaan yang menjadi indikator empiris variabel iklan media sosial dan intensi pembelian. Hasil dari uji validitas, diketahui semua butir pertanyaan bernilai >0,361 atau dapat dikatakan semua butir soal valid. Dari uji reliabilitas diketahui nilai Cronbach’s Alpha untuk semua variabel adalah reliabel, karna lebih dari 0,6 (Lampiran 4).
Setelah mengetahui bahwa semua butir pertanyaan valid dan reliable, peneliti menyebarkan 120 kuisioner, sehingga total responden sebanyak 150 orang. Dari hasil olahan data menunjukan pada setiap butir pertanyaan dari variabel Iklan Media Sosial
Twitter (x_1 – x_8) dan Intensi Membeli (y_1 – y_8) valid. Dari Uji reliabilitas
variabel X dan Y mempunyai nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,834. Variabel X mempunyai nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,777. Variabel Y mempunyai
Cronbach's Alpha sebesar 0,687. Semua nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0,6,
oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua variabel adalah reliabel (Lampiran 5).
Uji Asumsi Klasik
Setelah diketahui bahwa data dinyatakan reliabel dan valid, peneliti melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan uji regresi. Didalam uji asumsi klasik terdapat uji normalitas dan linearitas. Dari hasil olahan data, diketahui nilai
15
signifikansi variabel Iklan Media Sosial Twitter (X) 0.032, dan Intensi Membeli (Y) 0.19 lebih besar dari alpha (0.05) (normal), kemudian didapatkan nilai deviation from
liniarity sebesar 0.71 lebih besar dari taraf signifikansi yang diambil (5%)
(berhubungan liniear). Dari hasil olahan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa data telah lolos uji asumsi klasik (Lampiran 5).
Hasil Uji Hipotesis
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Sederhana Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .621a .386 .381 2.34747
a. Predictors: (Constant), total_x Sumber : Data diolah, 2014
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 511.763 1 511.763 92.869 .000a
Residual 815.570 148 5.511
Total 1327.333 149
a. Predictors: (Constant), total_x a. Dependent Variable: total_y Sumber : Data diolah, 2014
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.106 1.530 5.952 .000 total_x .513 .053 .621 9.637 .000
a. Dependent Variable: total_y Sumber : Data diolah, 2014
Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa Iklan Media Sosial berpengaruh terhadap Intensi Membeli mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, hal tersebut ditunjukan dengan melihat harga r hitung (0,621) yang lebih besar dari
16
pada r table (0,196). Cara lain yaitu dengan melihat harga t, dimana t hitung (9,637)
lebih besar dari pada t table (1,976), sehingga Ha di terima yaitu “Iklan pada media sosial twitter berpengaruh terhadap intensi pembelian Pasco Salatiga”. Koefisien determinasi r square sebesar 0,386 yang berarti 38,6% perubahan pada variabel Intensi
Membeli (Y) dapat diterangkan oleh Iklan Media Sosial twitter (X). Hasil tersebut dapat digambarkan oleh beberapa indikator empiris pada variabel iklan media sosial yang diukur dari aspek interaktivitas maupun daya tarik iklan. Rata-rata skor tertinggi terdapat pada aspek interaktivitas butir 4 yang menyebutkan @PASCOsalatiga sudah melakukan interaksi secara efektif dengan konsumen dengan rata-rata skor 3,73 (Lampiran 6). Aspek interaktivitas butir 4 berhubungan dengan aspek interaktivitas pada butir 3 dengan rata-rata skor 3,71 yang menyebutkan bahwa respon atau balasan dari akun twitter @PASCOsalatiga membantu responden mendapatkan informasi yang diinginkan atau diharapkan, karena ketika responden mendapatkan informasi-informasi yang diinginkan dapat disimpulkan bahwa informasi-informasi sudah tersampaikan dengan baik atau dapat disimpulkan Pasco Salatiga sudah melakukan interaksi secara efektif. Menurut hasil wawancara dari salah seorang responden yang memberikan skor tinggi pada aspek interaktivitas pada butir 3 dan 4 menyebutkan
“Ya, kalau aku nanya-nanya langsung ke akun twitter pasco, jawabannya itu langsung to the point. Jadi kalo penasaran atau ga ngerti sama tweetnya, tinggal mention aja. Semuanya jadi serba gampang kan” (wawancara, 16/12/2014).
Dari hasil wawancara kepada salah satu responden tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa interaktivitas dapat meningkatkan pengetahuan informasi tentang produk, sehingga iklan media sosial merupakan media yang efektif dalam menyampaikan informasi (Fatma, 2013). Dari aspek daya tarik iklan pada butir 2 dengan rata-rata skor 3,64 merupakan butir yang memiliki rata-rata skor terbesar berikutnya yang menyatakan bahwa responden menganggap informasi yang dimuat dalam tweet oleh @PASCOsalatiga kredibel (Lampiran 6). Menurut hasil wawancara
17
dari salah seorang responden yang memberikan skor tinggi pada aspek daya tarik iklan pada butir 2 menyebutkan,
“Tweet yang di posting sama @PASCOsalatiga ga mungkin boong. Kan tweetnya juga buat nyebarin informasi-informasi gitu. jadi percaya-percaya aja” (wawancara, 16/12/2014).
Dari hasil wawancara kepada salah satu responden tersebut, dapat diambil kesimpulan ketika tweet yang di posting berisi informasi-informasi yang kredibel, maka akan meningkatkan rasa percaya responden akan suatu informasi. Dalam interaktivitas dan daya tarik iklan terdapat masing-masing 1 indikator yang mempunyai rata-rata skor rendah. Skor yang paling rendah terdapat pada aspek interaktivitas pada butir pertama, yang menyatakan responden akan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada pada twitter untuk melakukan interaksi dengan @PASCOsalatiga. Menurut hasil wawancara dari salah seorang responden yang memberikan skor rendah pada butir tersebut menyatakan,
“Aku mention, retweet atau direct message kalau ada yang yang ga aku ngerti, atau kalau ada informasi yang aku pengen tahu lebih detail” (wawancara, 16/12/2014).
Dari hasil wawancara kepada salah satu responden tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa ketika responden merasa cukup terhadap informasi, maka prosentase untuk terjadinya interaksi kecil. Skor terendah berikutnya terdapat pada aspek daya tarik pesan iklan pada butir 4, yang menyatakan twitpict yang dimuat dalam tweet @PASCOsalatiga menarik. Menurut hasil wawancara dari salah seorang responden yang memberikan skor rendah pada butir tersebut,
“@PASCOsalatiga jarang posting twitpict di timeline. Kalau posting
juga pictweetnya biasa-biasa aja” (wawancara, 16/12/2014).
Dari hasil wawancara kepada salah satu responden tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa @PASCOsalatiga kurang memberikan perhatian pada twitpict, sehingga responden merasa twitpict yang di posting pada twitter Pasco Salatiga tidak terlalu menarik.
18
Setiap aspek yang mengukur iklan media sosial twitter mempunyai rata-rata skor yang hampir sama, yaitu 3,57 untuk aspek interaktivitas dan 3,56 untuk aspek daya tarik iklan. Dari rata-rata skor tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa daya tarik iklan dan interaktivitas tidak saling mendominasi sebagai pengukuran iklan media sosial twitter, hal ini dikarenakan adanya Menurut hasil wawancara dari salah seorang responden yang memberikan skor tinggi pada kedua aspek tersebut menyatakan,
“Ya kedua aspek tersebut sama-sama penting, kalo daya tarik iklannya ga
menarik kan jadi males baca. Kalo menarik kan jadi pengen baca. Setelah baca, kalo ada yang menarik atau aku pengen tahu informasi yang lebih detail, baru deh mention” (wawancara, 16/12/2014).
Dari hasil wawancara tersebut menunjukan adanya alur untuk penerimaan informasi oleh responden. Dapat disimpulkan ketika aspek daya tarik iklannya rendah, maka responden tidak akan terjadi interaktivitas. Dengan terjadinya interaktivitas dapat diasumsikan bahwa informasi yang sudah diberikan (Posting) sudah diterima, dan followers ingin tahu, atau menanggapi iklan yang ada sehingga terjadi retweet atau komunikasi dua arah secara personal (Ginting, 2013).
KESIMPULAN
Iklan media sosial twitter oleh Pasco Salatiga berpengaruh sgnifikaan dan positif terhadap intensi membeli. Dalam penelitian ini, aspek daya tarik iklan dan interaktivitas sebagai pengukur iklan media sosial merupakan aspek yang sama-sama penting. Hal ini dikarenakan daya tarik iklan merupakan poin pertama yang dilihat oleh responden, kemudian terjadi interaktivitas.
19
IMPLIKASI TEORITIS
Implikasi teoritis berisi tentang kontribusi yang diperoleh dari penelitian terhadap teori yang ada. Implikasi yang diharapkan pada peneliitan ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rehmani & Khan (2011), Zhou & Dong (2014) dan Chou (2013) dimana iklan media sosial, terkhususnya twitter berpengaruh pada intensi pembelian.
2. Aspek daya tarik iklan mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan daya tarik iklan. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata skor dari aspek interaktivitas dengan nilai rata-rata skor 3,6 dan daya tarik iklan dengan nilai rata-rata skor 3,57. Dapat disimpulkan bahwa aspek interaktivitas dan daya tarik iklan mempunyai pengaruh yang sama-sama kuat dalam iklan media sosial twitter. Dari hasil analisis tersebut, ada sedikit perbedaan terhadap penelitian Putra (2014) yang menyatakan bahwa daya tarik iklan merupakan aspek dominan dalam iklan media sosial twitter dan penelitian Ginting (2013) yang menyatakan interaktivitas merupakan hal yang dominan dalam iklan media sosial
twitter.
IMPLIKASI TERAPAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka implikasi terapan yang dapat diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pasco Salatiga perlu memberikan perhatian pada aspek daya tarik iklan media sosial terkhusus pada twitpict, karena dalam aspek daya tarik iklan kemenarikan twitpict mempunyai skor rata-rata paling rendah (Lampiran 6).
20
2. Pasco Salatiga perlu memberikan informasi-informasi yang memancing rasa ingin tahu dari followers, sehingga followers terpancing untuk melakukan interaksi menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada pada twitter. Hal ini dikarenakan dalam aspek interaktivitas, penggunaan fasilitas untuk melakukan interaksi mempunyai skor rata-rata paling rendah (Lampiran 6).
Contoh: Memberikan tweet tentang rencana promosi-promosi atau produk baru, sehingga hal ini dapat memancing followers untuk melakukan interaksi.
KETERBATASAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Belum ada batasan yang jelas tentang isi dari tweet @PASCOsalatiga, yang membedakan antara informasi yang di post sekedar informasi atau sebuah iklan yang sifatnya hanya sekedar informasi atau merupakan sebuah iklan yang bersifat mendorong, membujuk target pasar dengan informasi yang disampaikan guna timbul rasa ketertarikan pada barang atau jasa yang dipasarkan
PENELITIAN MENDATANG
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka saran untuk penelitian mendatang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konten analisis terhadap tweet yang di post, sehingga terdapat batasan yang jelas antara sifat informasi yang terdapat pada suatu tweet.
2. Penelitian ini hanya menguji apakah media sosial twitter berpengaruh pada intensi pembelian pada Pasco Salatiga studi kasus pada mahasiswa UKSW. Diharapkan kedepannya peneliti selanjutnya dapat meneliti tidak hanya sebatas intensi pembelian, tetapi dapat sampai pembelian, atau pembelian berulang.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behaviour. Organizational Behavior and Human Decision Processes.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior. New York. Open University Press.
Chow, Louise. (2013). How Tweets Influence Brand Consideration and Purchase
intent by UK Customers.
Dharma, Surya Heru. (2006). Perencanaan Bisnis Bagi Pemula. Magister Manajemen Sistem Informasi, Universitas Gunadarma.
Fatma, Sofi Kumala. (2013). Hubungan Antara Terpaan Tweet Iklan pada Akun
Twitter @infotembalang. Universitas Diponegoro.
Ginting, Magdalena Lestari. (2013). Pengaruh Interaktivitas Akun Twiter
Perusahaan Dengan Efektivitas Kominikasi Terhadap Penjualan. Universitas
Sebelas Maret.
Hanafi, Ahmad. (2009). Media Sosial Sebagai Penunjang Proses Perkuliahan. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jendral Achmad Yani.
Haryanto, Jony Oktavian & Andriyanto, Richard Darmawan. (2010). Analisis
Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy. Universitas Kristen
Satya Wacana.
Ilhamsyah. (2012). Trasformasi Media Periklanan Dalam Sosial Media (Analisa
Iklan Pada Fan Page Facebook WRP). STISI Telkom.
Indriarto, Fidelis. (2006). Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses
Penyampaian Pesan Iklan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
Istijanto. (2005). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran: Plus 36 Topik Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Jaafar, Siti Nurafifah; Lalp, Pan Ein; Mohamed, Mohaini. (2012). Consumers’
Perceptions, Attitudes and Purchase Intention towards Private Label Food Products in Malaysia. Asian Journal of Business and Management Sciences
22
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.
Lesmana, I Gusti Ngurah Aditya. (2012). Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter
Terhadap Pembentukan Brand Attachment. Universitas Indonesia.
Malhotra, Naresh K. (2007). Marketing Research an Applied Orientation 5th edition.
New Jersey : Pearson Education.
Mangold, GW & Faulds, D.J. (2009). Social Media : The New hybrid Element of the
Promotion Mix. Business Horizon, Kelley School of Business. Indiana
University.
Melissa, Febe. (2013). Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan di Jejaring Sosial Terhadap
Minat Beli Pada Perempuan. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Mubarok, Husni. (2014). Jejaring Sosial Sebagai Media Komunikasi Pemasaran. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Neuman, William Laurence. (2000). Social Research Methods, Qualitative and
Quantitative Approach, 4th Edition. USA:Allyn & Bacon.
Niemanlab Article, (2009). Women use social media more than men: what’s news
orgs’ response?. Diakses dari ( www.niemanlab.org/2009/10/women-use-social-media-more-than-men-whats-news-orgs-response). Tanggal akses (9/01/2015).
Niken, (2007). Pengantar Periklanan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, UMB
Peter, P. J. and Olson, J. C. (2002). Consumer behavior and marketing strategy. New York: MCGraw-Hill.
Putra, Afif Raihan Andika Putra. (2014). Analisis Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan,
Persepsi Kemanfaatan, Citra Merek pada Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Brand Awareness. FEB Universitas Diponegoro.
Putra, Arbitya Pradiza. (2012). Ekspresi Afeksi Dalam Twitter (Studi Pada Remaja
23
Puspitasari, Ninda. (2012). Efektifitas Iklan Sosial Media (Analisis EPIC Model
Iklan “Maicih” Pada Konsumen Follower Twitter di Kota Yogyakarta ).
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Rehmani, Mehmood & Khan, Muhammad Ishfaq. (2011). The Impact of E-Media on
Customer Purchase Intention. Mohammad Ali Jinnah University.
Riyantoro, Bagus & Harmoni, Ati. (2012). Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial
Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Keripik Maicih Dengan Menggunakan Metode Epic.
Ristofa, Maja. (2014). The Advantage of Social Media. Professional paper.
Rizkina, Nya Soraya. (2010). Faktor-Faktor Psikologis Ynag Mempengaruhi Intensi
Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah.
Sari, Novita. (2011). Pengaruh Batasan Waktu, Promosi, dan Diskon Harga
Terhadap Intensi Pembelian dan Pembelian Impulsive. Universitas Kristen
Satya Wacana.
Sutisna. (2003). Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Virgorito, Dony dan Dyah, Susilowati. (2009). Pengaruh Iklan Dan Kehumasan
Terhadap Penjualan Rumah Makan Nasi Timbel Rahma. Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma.
Yahoo News, (2014). Pengguna aktif twitter di Indonesia hampir mencapai angka 20
juta. Diakses dari
(id.berita.yahoo.com/pengguna-aktif-twitter-di-indonesia-hampir-mencapai-angka-041051047.html). tanggal akses (8/12/2014).
Zhou, Xuan & Dong Chuanyuan (2014). Study on the Impact of Network Interactivity
on Purchase Intention in the Social Media Era. International Journal of
Business and Social Science.
1 LAMPIRAN Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang sedang saya lakukan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FEB UKSW), maka saya melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Iklan Media Sosial Twitter terhadap intensi membeli (Studi terhadap Konsumen Pasco Salatiga).
Adapun salah satu cara untuk mendapatkan data adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan Saudara/i sekalian untuk mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
2 Bagian I
Peryataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden. Berilah tanda (√ ) pada poin yang sesuai dengan anda.
Nama : __________________
Fakultas :__________________
Usia : ( ) < 18 tahun
( ) 18-20 tahun ( ) > 20 tahun
Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Pengeluaran Per bulan: ( ) < Rp. 1000.000
( ) Rp. 1.000.000 – Rp. 1.499.000 ( ) Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 ( ) > Rp. 2.000.000
Lama Menjadi Followers ( ) < 1 bulan ( ) 1 - 6 bulan ( ) > 6 bulan
Frekuensi melihat tweet ( ) <3 kali dalam seminggu Pasco Salatiga ( ) 4-7 kali dalam seminggu
( ) >7 kali dalam seminggu Frekuensi membuka akun ( ) <3 kali dalam seminggu
Twitter Pasco Salatiga ( ) 4-7 kali dalam seminggu ( ) >7 kali dalam seminggu
3 Bagian II
Pernyataan pada bagian II merupakan pernyataan yang berkaitan dengan faktor internal dimana digunakan sebagai tolak ukur pengarug variabel iklan media sosial terhadap intensi pembelian. Oleh karena itu, saudara/i dimohon untuk memberikan tanda (√ ) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan : (SS) Sangat Setuju (S) Setuju
(N) Netral
(TS) Tidak Setuju
(STS) Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Untuk Daya Tarik Iklan Media Sosial
Pernyataan 5 4 3 2 1
SS S N TS STS
1. Gaya bahasa yang digunakan akun twitter Pasco Salatiga
komunikatif
2. Informasi yang dimuat dalam tweet Pasco merupakan informasi yang kredibel
3. Informasi promosi yang dimuat dalam tweet Pasco
Salatga menarik
4. Twitpict yang dimuat dalam tweet Pasco Salatiga menarik
Pernyataan Untuk Interaktivitas Iklan Media Sosial
Pernyataan
5 4 3 2 1
SS S N TS STS
1. Penggunaan fasilitas-fasilitas yang ada pada twitter untuk
melakukan interaksi dengan akun twitter pasco
2. Menurut saya @PASCOsalatiga dapat diandalkan karena saya mendapatkan respon yang cepat ketika menanyakan
informasi yang terkait
3. Menurut saya balasan/respon @PASCOsalatiga membantu saya untuk mendapatkan informasi yang saya inginkan
4. Menurut saya pasco telah melakukan interaksi secara efektif
4
Pertanyaan Untuk Variabel Intensi Membeli
Pernyataan
5 4 3 2 1
SS S N TS STS
1. Saya tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut
tentang produk Pasco Salatiga
2. Saya mengetahui jenis-jenis produk yang dijual oleh Pasco Salatiga setelah melihat tweet dari Pasco
Salatiga
3. Saya ingin mencoba produk Pasco Salatiga setelah melihat tweet dari akun twitter Pasco Salatiga
4. Saya melakukan pertimbangan untuk membeli setelah
melihat tweet dari akun twitter Pasco Salatiga
5. Saya merencanakan menyisihkan waktu untuk
membeli Pasco setelah melihat tweet dari akun twitter
Pasco Salatiga
6. Saya merencanakan menyisihkan uang untuk membeli
Pasco Salatiga
7. Saya lebih tertarik untuk membeli Pasco disbanding dengan produk minuman sejenis setelah melihat tweet
5 Lampiran 2
Statistik deskriptif
Jenis Kelamin Responden
Jenis
Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 73 48,7%
Perempuan 77 51,3%
Total 150 100%
Sumber : Data diolah, 2014
Usia Responden
Usia Frekuensi Presentase
<18 Tahun 8 5.4%
18-20 Tahun 78 52%
>20 Tahun 64 42.6%
Total 150 100
Sumber : Data diolah, 2014
Fakultas Responden
Fakultas Frekuensi Presentase
Bahasa Dan Sastra 19 12,7%
Ekonomika dan Bisnis 83 55,3%
Hukum 5 3,3%
Ilmu Sosial dan
Komunikasi 13 8,7%
Psikologi 7 4,7%
Sains dan Matematika 1 0,7%
Seni Pertunjukan 6 4,0%
Teknik Elektro 1 0,7%
Teknologi Informasi 15 10%
Total 150 100%
6
Pengeluaran Responden
Pengeluaran Frekuensi Persentase
< Rp. 1.000.000 37 24.70%
Rp. 1.000.000 - Rp. 1.499.000 63 42%
Rp. 1.499.000 - Rp. 2.000.000 30 20%
> Rp. 2.000.000 20 13.30%
Sumber : Data diolah, 2014
Lama Responden Menjadi Followers Lama menjadi
followers Frekuensi Persentase
< 1 bulan 34 22.70%
1 - 6 bulan 68 45.40%
> 6 bulan 48 32%
Total 150 100%
Sumber : Data diolah, 2014
Frekuensi Responden Melihat Tweet
Frekuensi Melihat tweet Pasco
Salatiga Frekuensi Persentase
1-3 kali dalam seminggu 51 34%
4-7 kali dalam seminggu 84 56%
>7 kali dalam seminggu 15 10%
Total 150 100%
Sumber : Data diolah, 2014
Frekuensi Responden Membuka Akun Twitter Pasco
frekuensi membuka akun twitter
Pasco Salatiga Frekuensi Persentase
1-3 kali dalam seminggu 76 50,7%
4-7 kali dalam seminggu 62 41,3%
>7 kali dalam seminggu 12 8%
Total 150 150%
7 Lampiran 3
Uji Korelasi
lama_follow * frekuensi_membuka Crosstabulation
frekuensi_membuka Total 1-3 kali dalam seminggu 4-7 kali dalam seminggu 7-9 kali dalam seminggu
lama_follow < 1 bulan Count 22 12 0 34
% of Total 14.7% 8.0% .0% 22.7% 1 - 6 bulan Count 28 35 5 68 % of Total 18.7% 23.3% 3.3% 45.3% > 6 bulan Count 15 26 7 48 % of Total 10.0% 17.3% 4.7% 32.0% Total Count 65 73 12 150 % of Total 43.3% 48.7% 8.0% 100.0%
Sumber : Data diolah, 2014
Uji Korelasi
jenis_kelamin * frekuensi_membuka Crosstabulation
frekuensi_membuka Total 1-3 kali dalam seminggu 4-7 kali dalam seminggu 7-9 kali dalam seminggu
jenis_kelamin Laki-laki Count 35 32 6 73
% of Total 23.3% 21.3% 4.0% 48.7%
Perempuan Count 30 41 6 77
% of Total 20.0% 27.3% 4.0% 51.3%
Total Count 65 73 12 150
% of Total 43.3% 48.7% 8.0% 100.0%
8
Uji Korelasi
pengeluaran * frekuensi_membuka Crosstabulation
frekuensi_membuka Total 1-3 kali dalam seminggu 4-7 kali dalam seminggu 7-9 kali dalam seminggu pengeluaran < Rp. 1.000.000 Count 23 13 1 37 % of Total 15.3% 8.7% .7% 24.7% Rp. 1.000.000 - Rp. 1.499.000 Count 26 33 4 63 % of Total 17.3% 22.0% 2.7% 42.0% Rp. 1.499.000 - Rp. 2.000.000 Count 12 14 4 30 % of Total 8.0% 9.3% 2.7% 20.0% > Rp. 2.000.000 Count 4 13 3 20 % of Total 2.7% 8.7% 2.0% 13.3% Total Count 65 73 12 150 % of Total 43.3% 48.7% 8.0% 100.0%
9 Lampiran 4
Uji Validitas Sampel 30
Butiran
Pertanyaan Corrented r tabel Kesimpulan x_1 0,361 < 0,423 Valid x_2 0,361 < 0,501 Valid x_3 0,361 < 0,509 Valid x_4 0,361 < 0,459 Valid x_5 0,361 < 0,638 Valid x_6 0,361 < 0,497 Valid x_7 0,361 < 0,727 Valid x_8 0,361 < 0,788 Valid y_1 0,361 < 0,794 Valid y_2 0,361 < 0,519 Valid y_3 0,361 < 0,704 Valid y_4 0,361 < 0,691 Valid y_5 0,361 < 0,807 Valid y_6 0,361 < 0,808 Valid y_7 0,361 < 0,808 Valid
Sumber : Data diolah, 2014
Sampel 150
Butiran
Pertanyaan Corrented r tabel Kesimpulan x_1 0,159 < 0,256 Valid x_2 0,159 < 0,364 Valid x_3 0,159 < 0.309 Valid x_4 0,159 < 0.352 Valid x_5 0,159 < 0.427 Valid x_6 0,159 < 0.375 Valid x_7 0,159 < 0.503 Valid x_8 0,159 < 0.513 Valid y_1 0,159 < 0.539 Valid y_2 0,159 < 0553 Valid y_3 0,159 <0,653 Valid y_4 0,159 < 0,602 Valid y_5 0,159 < 0,691 Valid y_6 0,159 < 0.477 Valid y_7 0,159 < 0.608 Valid
10 Uji Reliabilitas Variabel X dan Y Sampel 30 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .906 16
Sumber : Data diolah, 2014
Sampel 150 Tabel 9 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .834 15
Sumber : Data diolah, 2014
Variabel X Sampel 30 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .873 8
Sumber : Data diolah, 2014
Sampel 150 Tabel 10 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .777 8
11 Variabel Y Sampel 30 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .854 7
Sumber : Data diolah, 2014
Sampel 150 Tabel 10 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .687 7
12 Lampiran 5
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total_x total_y
N 150 150
Normal Parametersa Mean 28.5200 23.7333
Std. Deviation 3.61340 2.98467
Most Extreme Differences Absolute .117 .124
Positive .117 .124
Negative -.049 -.081
Kolmogorov-Smirnov Z 1.436 1.524
Asymp. Sig. (2-tailed) .032 .019
a. Test distribution is Normal. Sumber : Data diolah, 2014
Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. total_y * total_x Between Groups (Combined) 586.915 18 32.606 5.769 .000 Linearity 511.763 1 511.763 90.545 .000 Deviation from Linearity 75.151 17 4.421 .782 .711 Within Groups 740.419 131 5.652 Total 1327.333 149
13 Lampiran 6
Skor Jawaban Responden
Iklan Media Sosial
Butir Daya Tarik Iklan Interaktivitas
1 3,55 3,32
2 3,64 3,52
3 3,61 3,71
4 3,4 3,77
Rata-rata 3,6 3,57
Sumber : Data diolah, 2014
Daya Tarik Iklan
Intensi Membeli
Butir Intensi Membeli
1 3,43 2 3,56 3 3,52 4 3,47 5 3,33 6 3,05 7 3,4 Rata-Rata 3,39