• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

AREA PERTEMPURAN BANGKO PADA MASA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-1949

Oleh :

Jepmi Nopfrilian,1 Kaksim, M.Pd,2Drs. Kharles, M.Hum,3

Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This thesis examines the Area of battle in Bangko in maintaining the independence of Indonesia. When the first Aggression of Netherlands, Bangko don't get meaningful attack from the Netherlands, but on the second Aggression Bangko attacked Netherlands. The results of this study showed that : after the Netherlands attacked the Jambi City on second aggression, Netherlands continue to assault Bangko, with the purpose to control rubber plantations and attacked military Government that moved from jambi to the Tanjung Dalam(Jangkat). Second after the Netherlands Entered terrain Bangko began thinking about the steps that will be taken by forming the youth keep security like API, PRI, BPKM and BKR, a battle in the region of Kewedanaan Bangko, Batang Asai, Sarolangun, and Lubuk Resam. This is evidenced from the many battles that occurred in the region such as : the battle at Mandiangin, Sarolangun, Dusun Tanjung, Kubang Ujo, Sungai Pinang, Rantau Panjang, and Merkeh.

keywords: revolution, battle, struggle, and military

1

Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

2

Dosen Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

3

Dosen Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

(2)

PENDAHULUAN

Jambi pada awal Indonesia merdeka adalah sebuah keresidenan yang berada di wilayah Provinsi Sumatera. Jabatan yang memegang wilayah tersebut yaitu Residen Republik Indonesia. Wilayah Keresidenan Jambi yang tadinya satu wilayah menjadi dua wilayah, yaitu wilayah Jambi Hulu (Merangin) yang berkedudukan di Bangko dan wilayah Jambi Hilir berkedudukan di Jambi.4

Bangko merupakan ibukota dari Kabupaten Merangin (sekarang Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun). Pada saat itu, wilayah Bangko meliputi Bangko dan Sarolangun dengan dipimpin satu orang Bupati yaitu M. Kamil .

Area pertempuran gerilya di wilayah Bangko meliputi Kewedanaan Bangko, Kewedanaan Sarolangun, Kecamatan Lubuk Resam, dan Kecamatan Batang Asai.5

Untuk menjaga situasi pasca kemerdekaan daerah Bangko membentuk barisan-barisan pemuda menjaga keamanan, seperti Angkatan Pemuda Indonesia API,

4

Dewan Harian Daerah Angkatan 45 Provinsi Jambi , Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I (1945-1949) di Provinsi Jambi (Jambi, 1990), Hlm 20

5

Susunan Staf Pertempuran gerilya di wilayah Bangko, Arsip Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45, Kabupaten Merangin Hlm 8

PRI, BKR dan BPKM sedangkan di Sarolangun dibentuk API dan HIZBULWATHON (Laskar Hisbullah).6

Pada Agresi militer kedua, Belanda datang ke Jambi, Setelah berhasil menguasai Jambi, Belanda melanjutkan penyerangan ke daerah Merangin karena selain dianggap sebagai tempat pemerintahan darurat baik pemerintahan sipil yang berpusat di Muara Tebo, maupun militer yang berpusat di Bangko, Belanda juga ingin menguasai perkebunan karet di Bangko.

Pertempuran perjuangan yang pernah terjadi di wilayah Kewedanaan Bangko ini adalah pertempuran di Mandiangin, di Sarolangun, di Dusun Tanjung, di Kubang Ujo dan Pemenang, di Sungai Pinang, kemudian pertempuran di Rantau panjang, dan pertempuran di Dusun Merkeh.

Secara umum tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan kondisi awal Bangko pada masa Revolusi dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Mendeskripsikan markas-markas yang digunakan para pejuang dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.

6

Daftar Organisasi Pemuda dan Ikut Berjuang, Arsip Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45, Kabupaten Merangin Hlm 6

(3)

Mendeskripsikan Area pertempuran dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Bangko pada 1945-1949.

Tulisan Julida, tentang ”Perjuangan di front Utara Kerinci Pada Masa Agresi militer Belanda II Studi Tentang Perjuangan RI 1945-1949”. Skripsi (Padang : Fakultas Sastra Unand, 2001)

Sudarto tentang “Sejarah Perjuangan Perang Kemerdekaan RI di Kabupaten Batanghari 1945-1949”, Skripsi (Jambi : Universitas Jambi, 1995)

Yusdi Andra tentang “Sejarah Perjuangan Rakyat Bungo Tebo dalam perang Kemerdekaan 1945-1949”. Skripsi (Jambi : Universitas Jambi, 1997)

Tim penyusun DHD 45 Propinsi Jambi”Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI 1945-1949 di Propinsi Jambi”. Buku (Jambi : Provinsi Jambi, 1990)

Usman Meng“Napak Tilas Provinsi Jambi”. Buku (Jambi : Provinsi Jambi, 2007)

Secara garis besar metode penelitian ini melalui empat tahap:

1. Heuristik (pengumpulan data).

2. Kritik sumber (pengelolaan data dan analisa data.

3. Interpretasi (menggabungkan data yang satu dengandata yang lainnya).

4. Historiografi (mengkaji hasil penelitian).

PEMBAHASAN

Bangko merupakan ibukota dari Kabupaten Merangin (sekarang Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun). Pada saat itu, wilayah Bangko meliputi Bangko dan Sarolangun dengan dipimpin satu orang Bupati yaitu M. Kamil .

Tersiarnya berita Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, disambut gembira oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia umumnya, khususnya masyarakat Bangko. Berita proklamasi ini diperoleh pertama kali dari tentara Jepang Kansiso penjaga menara di atas bukit Pasar Bawah (Sekarang bukit Jam Gento), lalu disampaikan kepada kepala pos Bangko yaitu Ismail PC dan dilaporkan kepada M. Nasir Kaisi (setingkat komisaris polisi) tentang berita yang beliau dengar.7

Pada masa awal kemerdekaan daerah Bangko membentuk organisasi perjuangan seperti API, PRI, BKR, BPKM dan juga membentuk staf pertempuran gerilya, yaitu wilayahnya Bangko, Sarolangun, Batang Asai dan Lubuk Resam. Pada Agresi Militer pertama, daerah Bangko tidak mendapatkan serangan yang berarti, hal ini dikarenakan karena pada saat itu Belanda memperkirakan

7

Wawancara dengan Ismail Kasim, umur 84 tahun ,(Pensiunan Polri), tanggal 10 desember 2013 di Bangko jam 16:15 Wib.

(4)

Jambi mempunyai persenjataan lengkap yang didatangkan dari luar negeri, yang didapatkan dari hasil perdagangan barternya dengan Singapura, seperti Anti Air Craft (AAC), senapan mesin 12,7 di samping senjata-senjata ringan.8

Pada masa perjuangan daerah Bangko merupakan bagian dari Divisi VIII Garuda Sumatera Selatan (Lahat), dengan markas di Sarolangun yang tergabung dalam Dan yon III Sarolangun dipimpin oleh Kapten M. Teguh, sedangkan di Bangko di bentuk Batalyon Gajah Mada. Setelah Belanda menduduki kota Jambi dan melancarakan operasi militernya ke berbagai tempat dalam Keresidenan Jambi, maka pasukan TNI yang tersebar di berbagai tempat melakukan konsolidasi kesatuannya untuk melakukan serangan balasan dengan menggunakan taktik perang gerilya. Demikian juga dengan pasukan-pasukan pejuang rakyat dalam kesatuan laskar rakyat dan barisan perjuangan. Oleh sebab itu Tentara STD (Sub Teritorium Djambi) Membagi wilayah Keresidenan Jambi menjadi dua front, yaitu front Utara dipimpin oleh letnan Kolonel Harun Sohar dengan wilayah Kuala Tungkal, Merlung

8

Payo Sembiring. Laporan Penelitian Revolusi Kemerdekaan di Jambi Hulu. Universitas Jambi. Hlm 9

dan Muara Tembesi. dan front Selatan dipimpin langsung Kolonel Abunjani dengan wilayah Merangin (Muara Tebo, Muara Bungo, Bangko dan Sarolangun).

Pada agresi militer Belanda kedua banyak pertempuran yang terjadi di daerah Bangko yang menimbulkan korban dari rakyat sipil maupun anak-anak. Seperti pertempuran di Mandiangin, Sarolangun, Dusun Tanjung, Dusun Kubang Ujo, Sungai Pinang, Rantau Panjang dimana posisinya terdesak karena berada di tengah-tengah, di sebelah Utara adalah Muara Tebo dan Muara Bungo, yang mana keduanya sudah jatuh ke tangan Belanda, dan sebelah selatan adalah Sarolangun dan Bangko yang juga sudah diduduki Belanda. Kemudian pertempuran di Merkeh Gedang.9

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diperoleh tentang

Perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memang benar-benar terjadi di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Tidak hanya satu daerah saja, melainkan terjadi di berbagai daerah, dan perjuangan tersebut tidaklah mudah karena

9

Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Perjuangan Rakyat Sarolangun Dalam Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II 1949-1950 (Jambi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, 2009), Hlm 13

(5)

menyangkut pengorbanan melawan penjajahan.

Area pertempuran di Bangko meliputi Bangko, Sarolangun, Batang Asai, dan Lubuk Resam. banyak pertempuran yang terjadi seperti di daerah Mandiangin, Sarolangun Kubang Ujo (Pemenang), Sungai Pinang dan Kasiro sampai ke daerah Rantau Panjang dan Merkeh.

Demikianlah perjuangan yang terjadi di daerah Bangko yang diiringi dengan semangat yang tinggi, meski menimbulkan kekacauan dan korban jiwa yang berjatuhan, namun akhirnya membuahkan hasil dengan diakuinya kedaulatan R.I oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.

DAFTAR PUSTAKA

Arsip Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45 Kabupaten Merangin

Arsip Dewan Harian Daerah (DHD) Angkatan 45 Provinsi Jambi

Payo Sembiring. Laporan Penelitian

Revolusi Kemerdekaan di Jambi Hulu. Universitas

Jambi..

DHD’45. 1990. Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan RI (1945-1949) di Provinsi Jambi :

Jambi. DHD’45.

Gusti Asnan, dkk. 2003. Sejarah

Perjuangan Rakyat

Kabupaten Solok

19451949 : Sumatera Barat, DHD’45.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi. 2009.Perjuangan Rakyat Sarolangun Dalam Menghadapi agresi Militer Belanda II 1949-1950 : Jambi, Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Jambi.

Usman Meng . 2007. Napak Tilas

Provinsi Jambi

:Pemerintah Provinsi Jambi.

Referensi

Dokumen terkait

SK NO SURAT REKOMENDASI DARI PROVINSI NO NAMA PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN / KOTA NO DAN TAHUN SK WILAYAH

Tembung jamboran wuutuh , yen tembunge ngarep wandane wekasan sigeg saliyane ka tembunge sing buri apurwa aksara ha pamacane miturut sastra laku , nanging panulise

Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua, yakni harga bahan baku tidak stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada petani tidak stabil,

Tim peneliti dari Australian Catholic University dan Erebus International (2008) mereviu berbagai definisi well-being, yang pada kesimpulan bahwa kesejahteraan siswa

1) Sebagai daya tarik bagi penabung dan individu, isntitusi, atau lembaga yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. 2) Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat

Hasil yang ingin didapatkan pada penelitian ini adalah penerapan strategi komunikasi pemasaran Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan melalui cara yang dilakukan dalam

Dialysis pertitoneal merupakan terapi pilihan bagi pasien gagal ginjal yang tidak mampu atau tidak mau menjalani hemodialsis atau transplantasi ginjal. Pasien yang rentan

Pemesanan dan penyimpanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian pengendalian persediaan barang atau inventory control dalam suatu perusahaan, baik