• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rekapitulasi Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rekapitulasi Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat yang sekaligus menjadi ibu kota Provinsi Jawa Barat dengan julukan lain sebagai kota kembang yang katanya dahulu kota ini ditanami banyak pohon-pohon dan bunga-bunga yang banyak tumbuh di kota ini. Kota yang menyuguhkan keindahan alamnya ini juga penuh dengan keunikan budaya, sejarah serta tatanan kota yang rapih, membuat kota ini banyak diminati wisatawan lokal bahkan mancanegara. Setiap tahun kunjungan wisatawan selalu meningkat. Pariwisata yang disuguhkan di kota Bandung sangatlah beragam. Masing-masing kabupatennya memiliki potensi luarbiasa dalam pariwitasa yang berbeda-beda. Keberagaman pariwisata alam, peninggalan bersejarah hingga tempat-tempat

hangout yang menarik terletak di kota ini. Berikut rekapitulasi data kunjungan

wisatawan yang datang ke Kota Bandung:

Gambar 1.1 Rekapitulasi Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2010-2015

(Sumber : BPS Kota Bandung 2015 diakses pada Sabtu, 24 September 2016 pukul 00.35)

(2)

2 Dari data diatas dapat dilihat bahwa minat wisatawan cenderung meningkat setiap tahunnya. Bisa dikatakan hal ini menunjukkan bahwa wisatawan lokal dan mancanegara tertarik berkunjung ke Kota Bandung, dan meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap situasi dan kondisi yang berada di wilayah Kota Bandung sendiri. Pemerintah Kota Bandung sendiri memberikan perhatian lebih dalam meningkatkan pariwisata Kota Bandung untuk memperoleh dampak yang baik bagi peningkatan pemasukan daerah serta peningkatan ekonomi masyarakat.

Tabel 1.1 Jumlah Tempat Wisata di Bandung Tahun 2011

Lokasi Alam Budaya Minat

Khusus Jumlah Kota Bandung 3 2 6 11 Kab Bandung 39 14 2 55

(Sumber: disparbud.jabarprov.go.id diakses pada Senin, 24 Oktober 2016 pukul 00.08 WIB)

Pada data diatas menunjukkan bahwa jumlah tempat wisata di Bandung sudah cukup banyak menjadikan kompetisi di bidang industri wisata semakin ketat saja. Hal ini didukung juga dengan wisata-wisata urban yang semakin banyak di Bandung, banyaknya alternatif pilihan wisata di Bandung menjadi sebuah ancaman khusus pada wisata budaya yang ada. Salah satu tujuan wisata di Bandung sendiri adalah wisata ke museum. Banyak museum yang terletak di kota ini dengan berbagai keunikan museumnya masing-masing. Diantaranya terdapat Museum Geologi, Museum Pos Indonesia, Museum Konferensi Asia Afrika, Museum Pendidikan Nasional UPI dan Puspa Iptek Sundial. Dikutip dari Pikiran Rakyat pada Kamis, 6 Oktober 2016 pukul 00:41, Dewi Kaniasari mengatakan bahwa peningkatan kunjungan museum disebabkan tingkat kreativitas pengelola museum yang semakin tinggi dalam menyampaikan informasi. Penyampaian informasi sudah banyak menggunakan alat-alat modern dan interaktif, sehingga

(3)

3 para pengunjung menjadi lebih antusias. Berikut tabel perbandingan Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan dengan museum lainnya:

Tabel 1.2 Tabel Perbandingan Puspa Iptek Sundial

No Nama Perbandingan

1 Museum Geologi Preservasi

2 Museum Pos Indonesia Preservasi

3 Museum Konferensi Asia Afrika Preservasi 4 Museum Pendidikan Nasional

UPI

Preservasi

5 Puspa Iptek Sundial Preservasi dan Alat Peraga Interaktif (Sumber: diolah penulis berdasarkan hasil observasi Tahun 2016) Perkembangan teknologi saat ini membuat lapisan masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, banyak hal yang harus diketahui dalam pengembangan teknologi yang dirasa kurang diketahui oleh masyarakat khususnya di Indonesia. Pengetahuan tentang hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas masyarakat dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat. Indonesia memiliki potensi besar dalam meningkatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam meningkatkan kualitas masyarakat.

Museum merupakan tempat untuk melayani kebutuhan publik secara terbuka dengan cara megkonservasi serta memamerkan benda yang nyata kepada masyarakat untuk segala jenis kebutuhan studi, kesenangan serta pendidikan. Berkurangnya kunjungan pada museum yang ada di Indonesia menjadi kekhawatiran tersendiri terhadap terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Pengetahuan yang seharusnya di kembangkan melalui apa yang sudah

(4)

4 terpreservasi melalui museum merupakan salah satu cara untuk mencintai peninggalan sejarah serta kebudayaan yang terkandung didalamnya (Sumber: http://indonesiabusinesscenter.com/listingcategory/entertainment/museums/

diakses pada Selasa, 21 Desember 2016 pukul 00.11 WIB).

Adapun bentuk preservasi melalui museum yang disuguhkan di Kota Baru Parahyangan yaitu Puspa Iptek Sundial, yang menyuguhkan pembelajaran tentang teknologi dan menjadi Science Centre terbesar di Kota Bandung. Menurut Nurwulan selaku Science Communicator pada wawancara Rabu, 7 September 2016 menyatakan bahwa Puspa Iptek Sundial dilengkapi lebih dari 180 alat peraga yang berfungsi dengan baik serta merupakan gedung sundial horisontal terbesar se-Asia Tenggara dengan bangunan yang unik hal ini yang membuat pengunjung tertarik untuk mengunjungi Puspa Iptek Sundial. Puspa Iptek Sundial berbeda dengan museum biasanya karena pengunjung bisa menyentuh bahkan mempergunakan alat peraga yang ada, sedangkan museum biasanya hanya memperbolehkan pengunjung melihat dari jauh koleksi-kolesi yang disediakan.

Kota Baru Parahyangan merupakan proyek berskala kota pertama di area Bandung Raya yang akan menampung segala fasilitas dan fungsi perkotaan. Dengan proyeksi jumlah penduduk 100.000 orang lebih. Kota Baru Parahyangan sendiri merupakan kota yang diharapkan menjadi kota mandiri yang tentunya masih terletak di Kota Bandung. Kota mandiri disini memiliki tujuan tidak membebani kota Bandung dan sekitarnya yang bisa dibilang sangat padat penduduk dan padat dengan tatanan kota yang sekarang. Sehingga letak Kota Baru Parahyangan ini terbilang cukup jauh dari letak pusat kota, dan harus menempuh jarak sekitar 1 hingga 1,5 jam dari pusat kota (Sumber: http://www.kotabaruparahyangan.com/id/tentang diakses pada Senin, 24 Oktober 2016 pukul 01.20 WIB).

(5)

5 Gambar 1.2 Konfigurasi Bumi, Bulan, dan Matahari di Kota Baru

Parahyangan

(Sumber: http://thebiggestsundial.com/tentang-kami diakses pada Kamis, 22 September 16 pukul 19.30)

Kota Baru Parahyangan mendirikan gedung Puspa Iptek Sundial yang memiliki tujuan untuk merefleksikan semangat pendidikan dan sebagai “Science Center”. Puspa Iptek Sundial menjadi gerbang sekaligus landmark dari Kota Baru Parahyangan sendiri. Dengan berwawasan pendidikan dan sebagai konselasi astronomi yaitu (Bumi, Bulan dan Matahari) yang merefleksikan semangat pendidikan.

Gambar 1.3 Logo (kiri) dan Maskot (kanan) Puspa Iptek Sundial

(Sumber: http://thebiggestsundial.com/tentang-kami diakses pada Kamis, 22 September 16 pukul 19.45)

(6)

6 Puspa Iptek Sundial sendiri merupakan wahana pendidikan yang disediakan oleh Kota Baru Parahyangan di Padalarang, Bandung. Gedung ini diresmikan pada tanggal 11 Mei 2002, yang kemudian bertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional. Keberadaan Gedung Puspa Iptek merupakan upaya penting bagi perwujudan Kota Baru Parahyangan sebagai Kota Mandiri yang berwawasan Pendidikan. Mulai tahun 2013 area alat peraga di Puspa Iptek Sundial juga diperluas serta fasilitasnya diperlengkap, seiring dengan semakin tingginya minat dan kepedulian masyarakat terhadap dunia sains dan teknologi. Sekitar lebih dari 180 buah alat peraga interaktif disediakan sehingga pengunjung dapat mencoba sendiri dan mengeksplorasi alat-alat peraga tersebut. Nama Puspa Iptek Sundial merupakan perpaduan antara Puspa Iptek dan Sundial. Puspa Iptek sendiri merupakan singkatan dari Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sedangkan Sundial berarti jam Matahari. Kata Sundial tersebut melekat karena Puspa Iptek Sundial berada di sebuah bangunan yang unik. Keunikannya adalah gedungnya sekaligus berfungsi ganda sebagai jam Matahari. Jam Matahari yang terdapat di Puspa Iptek pun tidak hanya satu, melainkan dua buah yaitu jam Matahari horisontal dan jam Matahari vertikal yang menjadi satu kesatuan. Jam Matahari horisontal yang terdapat di Puspa Iptek itu juga merupakan jam Matahari horisontal terbesar di Indonesia. Puspa Iptek Sundial mendapatkan 2 buah penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), yaitu untuk kategori Jam Matahari Horisontal Terbesar di Indonesia dan Jam Matahari Vertikal dan Horisontal Terpadu Pertama di Indonesia. Gedung Puspa Iptek Sundial bersama dengan Gerbang Utama Kota Baru Parahyangan merupakan sebuah tatanan terpadu. Kedua bangunan tersebut merupakan refleksi konfigurasi Matahari, Bumi, dan Bulan. Di Gerbang Utama terdapat replika Bumi dari batu utuh berdiameter 2 meter dengan bobot hampir 12 ton yang diambil dari daerah sekitar Padalarang. Batu bulat tersebut dikelilingi oleh 12 tiang yang melambangkan 12 bulan dalam sistem kalender. Di masing-masing tiangnya terdapat ragam hias kalender tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Sementara bundaran tempat gedung Puspa Iptek Sundial berada melambangkan Matahari. Puspa Iptek Sundial memiliki logo yang unik, yang didominasi warna

(7)

7 merah dan terdiri dari 3 buah goresan yang mencerminkan bentuk gedung Puspa Iptek Sundial jika dilihat dari samping. Selain itu, Puspa Iptek Sundial juga memiliki maskot yang diberi nama Si Elmu yang merupakan makhluk cerdas dengan sosok Sundial Horisontal jika dilihat dari atas. Si Elmu juga selalu memegang lup (kaca pembesar), yang berarti bahwa Si Elmu merupakan makhluk yang membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta selalu mengamati lingkungan sekitarnya untuk mencari tahu segala hal yang menarik untuk dipelajari (Sumber: http://thebiggestsundial.com/tentang-kami diakses pada Kamis, 22 September 16 pukul 19.40).

Bukan hanya itu saja, Puspa Iptek Sundial ini merupakan sundial terbesar di Asia Tenggara dikunjungi rata-rata 176 ribu pengunjung setiap tahun dengan area display hanya 2.000 meter persegi yang jika dihitung kepadatannya pertahun, Puspa Iptek Sundial merupakan science center terpadat di Indonesia. Orang-orang yang tinggal pada jaman dahulu kala mengandalkan hidup dengan melihat waktu dengan cara melihat bayangan matahari bukan dengan jam digital yang sudah canggih seperti saat ini. Teknologi jam matahari ini yang digunakan masyarakat peradaban dahulu seperti bangsa yunani dan sebagainya. Jam ini beroperasi dengan memanfaatkan cahaya matahari lewat bayang-bayang gnomon yang terpasang sedemikian rupa. Puspa Iptek Sundial sendiri berbeda dengan science

center lainnya yang hanya terpaku ke alat peraga sainsnya saja, melainkan adanya

20 lebih paket program edukasi yang bisa dipilih dan bisa disesuaikan dengan kurikulum ataupun kebutuhan sekolah. Berikut ini merupakan data jumlah kunjungan ke Puspa Iptek Sundial:

Tabel 1.3 Data Jumlah Pengunjung Puspa Iptek Sundial

Bulan Tahun

2013 2014 2015

Januari 9448 8783 7642

Februari 15540 12379 17443

(8)

8 April 11311 9251 26700 Mei 17478 10560 13662 Juni 19460 13357 8381 Juli 2029 916 2248 Agustus 1396 2449 2357 September 1497 2183 3300 Oktober 9307 10395 17043 November 9002 15065 14449 Desember 21672 19645 27598 Jumlah 140134 125625 155709

(Sumber: Data Asli dari Puspa Iptek Sundial 2016 berdasarkan wawancara dengan Nurwulan selaku Science Communicator)

Data yang dilampirkan diatas merupakan data yang ada 3 tahun belakangan ini. Dari tahun 2013 terdapat 140.134 orang yang berkunjung ke Puspa Iptek Sundial. Kemudian terjadi penurunan ditahun 2014 menjadi 125.625 orang pengunjung. Namun di tahun 2015 pengunjung mulai meningkat kembali menjadi 155.709 orang pengunjung. Menurut Nurwulan selaku Science Communicator pada wawancara Rabu, 7 September 2016 menyatakan bahwa naik turunnya jumlah pengunjung merupakan hal yang menjadi masalah, ini yang menjadi tugas Puspa Iptek Sundial untuk meningkatkan jumlah pengunjung setiap tahunnya melalui berbagai cara. Salah satu caranya Puspa Iptek Sundial memiliki strategi pemasaran berupa program pendidikan yang masuknya ke promosi dalam bentuk produk yang terdiri dari 20 buah jenis.

Tabel 1.4 Program Paket Pendidikan

No Nama Paket Pendidikan

1 Puspa Iptek Sundial

2 Birthday Party at Puspa Iptek Sundial

(9)

9

4 Wonder Chemistry

5 Laboratorium Astronomi

6 Art Play

7 Art and Science Carnival

8 Science is Beautiful

9 Robotic Learning Activities

10 Fun with Science and Art

11 Fun with Science and Theater

12 Science on the Move

13 Science Camp

14 Wisata Giling Wesi

15 Science Show

16 Water Rocket Fun

17 Electronic in a Fun

18 Ayo Kejar Ikan

19 Natural Activities

20 Fun Glider

(Sumber: Data Asli dari Puspa Iptek Sundial 2016 berdasarkan wawancara dengan Nurwulan selaku Science Communicator)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Nurwulan selaku staff Puspa Iptek Sundial, data diatas menunjukkan program paket pendidikan apa saja yang sedang dijalankan oleh Puspa Iptek Sundial. Program ini diadakan untuk membangun engagment, interaksi, dan emosional dari pengunjung. Dilihat dari data yang ada program yang banyak diambil diantaranya Fun with Science and

Art, Fun with Science and Theater, dan Artplay dikarenakan program ini sudah

ada lebih dulu. Sedangkan sisanya banyak program baru seperti Science Camp mengingat dari harga yang ditawarkan per orangnya cukup merogoh kocek, juga program Birthday Party at Puspa Iptek Sundial yang belum pernah diambil oleh pengunjung karena kedua program ini merupakan program baru yang disuguhkan

(10)

10 oleh Puspa Iptek Sundial dan program tersebut belum dikomunikasikan dengan baik dan maksimal kepada pengunjung. Selain itu Puspa Iptek Sundial melakukan

engage customer dengan cara memberikan promosi pada repeater customer

berupa diskon berbeda setiap programnnya dari 0-30% biasanya repeater customer ini banyak dari sekolah-sekolah dan travel-travel. Cara lain dalam melakukan promosinya adalah dengan rutin kirim surat ucapan lebaran, natal, atau sekedar mengirim surat promosi program yang datanya diambil dari database pengunjung bahkan dari google untuk para calon customer yang belum pernah berkunjung untuk mendorong mereka supaya datang.

Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan ini juga dibangun dengan tujuan khusus yaitu meningkatkan mutu pendidikan dan wujud nyata sumbangsih masyarakat Indonesia. Dimana saat ini sudah banyak masyarakat yang sadar betul tentang pentingnya teknologi dan pentingnya mengetahui dengan jelas apa fungsi dan manfaat bagi kehidupan. Alat peraga yang disediakan di Puspa Iptek Sundial merupakan cara sederhana untuk membuat pengunjung mengetahui fungsi yang mungkin nantinya akan bermanfaat dikemudian hari dengan cara mencari tahu sendiri fungsi dan manfaat apa yang terdapat dalam alat perga tersebut.

Dengan melihat adanya fenomena ini, maka penulis hendak mengangkat penelitian yang berjudul “ANALISIS PROMOTION MIX PUSPA IPTEK SUNDIAL KOTA BARU PARAHYANGAN”

1.2 Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana promotion mix yang digunakan oleh Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan dalam melakukan strategi komunikasi pemasarannya?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui promotion mix yang digunakan dalam melancarkan pemasaran yang dilakukan Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif dan tambahan referensi ilmu pengetahuan kajian ilmu komunikasi khususnya di bidang

(11)

11

Marketing Communication. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat

menjelaskan bagaimana strategi komunikasi pemasaran dalam melancarkan program pemasaran Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan sehingga penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian yang ada.

1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif yang dapat digunakan sebagai referensi tinjauan ilmiah di bidang ilmu komunikasi khususnya di bidang komunikasi pemasaran dalam upaya mengkomunikasikan kegiatan yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif didasarkan pada tujuan penelitian deskriptif. Hasil yang ingin didapatkan pada penelitian ini adalah penerapan strategi komunikasi pemasaran Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan melalui cara yang dilakukan dalam memperoleh hubungan yang baik dengan stakeholder.

1.4.2 Aspek Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan hubungan yang baik dengan stakeholder. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan terhadap apa yang sedang dikembangkan dalam strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Puspa Iptek Sundial Kota Baru Parahyangan.

1.5 Tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian kualitatif, perlu untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam sebuah penelititan dan penelitian tersebut harus sistematis agar diperoleh hasil yang maksimal. Berikut ini adalah alur tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

(12)

12 Pra Penelitian

Merumuskan Masalah Penelitian

Menentukan Topik Meneliti Masalah Yang Akan

Dibahas

Menentukan Objek dan Subjek

Data Primer (Observasi, wawancara)

Data Sekunder (Studi pustaka, buku,

skripsi terdahulu)

Proses Pendekatan

Mempersiapkan Catatan Lapangan

Melakukan analisis Studi deskriptif Mengolah Data Penarikan Kesimpulan Penulisan Laporan Hasil Penelitian

Hasil Akhir Penelitian

Gambar 1.4 Tahap Penelitian

(Sumber: Diadaptasi dari Wiratna Sujarweni alam buku Metode penelitian 2014)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Penyusunan penelitian dilakukan dengan cara menganalisis strategi komunikasi pemasaran Puspa Iptek Sundial melalui cara-cara yang dilakukan, oleh sebab itu lokasi penelitian dilakukan di kawasan Kota Baru

(13)

13 Parahyangan tepatnya pada Puspa Iptek Sundial. Penelitian ini dimulai sejak bulan Agustus 2016. Adapun waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh penulis seperti tertera pada tabel 1.1 berikut ini

1.6.2 Waktu Penelitian

Tabel 1.5 Jadwal Penelitian Tahun 2016

Kegiatan

Bulan

Agustus September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pra Riset Merumuskan Masalah Penelitian Lapangan Wawancara Narasumber Pengumpulan Data Pengolahan Data Menyusun Proposal Desk Evaluation Menyusun Skripsi

(14)

14 1.7 Sistematika Penulisan

BAB I: Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penilitian, tujuan peneilitian, fokus penelitian, rumusan masalah, kegunaan penelitian, manfaat penelitian, aspek penelitian, tempat dan waktu peneitian dan sistematika penulisan.

BAB II :Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian

Berisi mengenai teori-teori pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang di teliti juga tentang penelitian terdahulu. BAB III: Metode Penelitian.

Berisi tentang paradigma penelitian, metode, pengumpulan data, teknik pengumpulan data dan keabsahan data.teknik analisis data dan wawancara.

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang hasil penelitian yang di analisis serta pembahasan yang di kaitkan dengan teori yang ada guna menyelaraskan hasil penelitian dengan teori yang ada.

BAB V: Simpulan dan Saran

Berisi tentang simpulan penelitian dan saran dari peneliti untuk perushaan dan penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 1.1 Rekapitulasi Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota  Bandung Tahun 2010-2015
Tabel 1.1 Jumlah Tempat Wisata di Bandung Tahun 2011
Tabel 1.2 Tabel Perbandingan Puspa Iptek Sundial
Gambar 1.3 Logo (kiri) dan Maskot (kanan) Puspa Iptek Sundial
+4

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu contoh penerapan solusi Smart City khususnya terkait keselamatan dan keamanan di Kota Bandung adalah solusi aplikasi panic button, di mana awalnya

Suasana took yang menyenangkan, menarik, nyaman dan mampu menciptakan store atmosphere yang secara positif dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga menimbulkan

Menganalisa strategi komunikasi yang dilakukan dalam kampanye oleh CALEG PSI terpilih untuk mendapat kursi di DPRD Kota Bandung periode 2019-2024.. 1.5 Manfaat penelitian

Untuk mengetahui secara mendalam tentang Strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan kedai kopi di daerah Merjosari Kota Malang.

Tingkat kunjungan yang meningkat atau menurun merupakan gambaran keberhasilan suatu destinasi wisatasebagai gambaran dari hasil pengembangan suatu destinasi wisata dan

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan juga masukan yang membangun dalam hal permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan berkaitan dengan

Dengan cara teknik wawancara secara lebih dalam (in-depth interview) peneliti inggin menggali informasi bagaimana strategi komunikasi pemasaran online yang dilaksanakan oleh

Rencana pembangunan satu pusat kota baru pada SWK Gede Bage di kawasan Bandung Timur yang termuat dalam RTRW Kota Bandung 2011-2031 memberikan potensi