1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi
1.1.1 Gambaran Umum Perkembangan Kuliner Di Bandung
Berwisata di kota Bandung bukan hanya menikmati panorama alamnya. Bandung dikenal dengan Paris Van Java karena keindahan kotanya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner (sumber: Wikipedia, kota Bandung). Dengan demikian saat ini kota Bandung mendapat citra baru sebagai kota wisata kuliner. Wisatawan yang berkunjung ke Bandung tidak hanya dari wisatawan lokal tetapi juga ada wisatawan mancanegara (wisman). Secara kumulatif, selama Januari - Desember 2012, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 8.044.462 orang, yang berarti meningkat 5,16% dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2011. Kenaikan jumlah wisman ini terjadi di sebagian besar pintu masuk utama, dengan persentase kenaikan tertinggi tercatat di pintu masuk Bandara Husein Sastranegara Bandung, sebesar 27,28%. (sumber: Badan Pusat Statistik, 2013). Bisa di katakan kota Bandung menjadi kota kunjungan wisata yang paling banyak diminati dari wisatawan lokal sampai wisatawan mancanegara.
Setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Tabel 1.1
Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung Tahun 2009 – 2011
Tahun Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara Jumlah Wisatawan 2009 168.712 2.928.157 3.096.869 2010 180.603 3.205.269 3.385.872 2011 194.062 3.882.010 4.076.072
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung, 2012
Berdasarkan Tabel 1.1, salah satu faktor penyebab tingginya jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara ini dikarenakan wisatawan datang ke Bandung tertarik untuk mengunjungi objek wisata kuliner. Wisata kuliner di Bandung sangatlah beragam, dari mulai panganan kaki lima, restoran, kafe, bahkan hingga kantin-kantin makanan. Kuliner yang ada di Bandung menyuguhkan berbagai jenis makanan, mulai dari batagor alias baso tahu digoreng, surabi, dan masih banyak lagi, Semua jenis makanan tersebut sering menjadi tujuan utama bagi para pelancong di seluruh penjuru negeri. (sumber: Anneahira.com). Kondisi faktual ini ditandai dengan kemacetan di jalan-jalan kota Bandung dan ramainya tempat makan seperti restoran dan café oleh pengunjung disetiap akhir pekan.
2
Fenomena ini dipertegas dengan pendapat Kardigantara dan Goeltom (2007:6), yang menyatakan bahwa belakangan muncul suatu trend baru dalam dunia kepariwisataan, yaitu wisata gastronomi atau yang lebih populer dikenal di masyarakat Indonesia dengan istilah wisata kuliner.
Perkembangan wisata kuliner di kota Bandung saat ini sedang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal tersebut, terlihat dari banyaknya perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dari skala kecil, menengah, sampai besar. Kemajuan wisata kuliner yang semakin pesat tersebut dapat dilihat dari data Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung, sebagai berikut:
Tabel 1.2
Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PAD Kota Bandung Tahun PAD Kota Bandung (Rp) Kontribusi Sektor Pariwisata
2009 372.423.970.433 49%
2010 443.331.559.083 44%
2011 609.122.000.000 67%
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung, 2012
Berdasarkan Tabel data di atas terlihat bahwa pariwisata memiliki peran penting terhadap PAD kota Bandung. Dapat dilihat pada tahun 2009 dan tahun 2010 kontribusi pariwisata mencapai hampir setengahnya dari hasil pendapatan daerah. Bahkan pada tahun 2011, pariwisata menyumbangkan lebih dari setengah hasil pendapatan daerah kota Bandung. Sektor pariwisata yang berkontribusi terhadap PAD menurut Dispenda Kota Bandung, meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan retribusi objek pariwisata. Dari setiap aspek tersebut, wisata kuliner menjadi satu hal yang terkait didalamnya.
Dengan berbagai macam wisata yang tersedia di kota Bandung dan semakin bertambahnya wisatawan yang datang ke kota Bandung, maka menjadikan restoran-restoran menjamur di kota yang disebut sebagai Paris Van Java ini. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2012, menyebutkan bahwa restoran atau rumah makan yang ada di Kota Bandung ini semakin bertambah banyak dari tahun 2008-2011. Data pertambahan jumlah restoran/rumah makan di Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.3
Pertumbuhan Restoran/Rumah Makan di Kota Bandung Periode 2008-2011
Tahun 2008 2009 2010 2011
Jumlah Restoran 415 431 439 512
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2012
Dari Tabel 1.3 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan jumlah restoran ataupun rumah makan di kota Bandung. Usaha Restoran di kota Bandung beragam jenisnya, mulai dari Oriental Food
3
Restaurant yang terdiri dari berbagai hidangan dari Negara Asia, serta Continental Food Restaurant
yang menyediakan berbagai macam hidangan dari luar negeri, salah satunya adalah restoran yang menyajikan menu masakan Eropa. Banyak warga Bandung yang menyukai Western Food, oleh karena itu ada beberapa restoran di Bandung yang menyediakan hidangan internasional, seperti :
1. Sierra Café and Lounge terletak di Jl. Bukit Pakar Timur No.33, menyajikan makanan dari
Indonesian food sampai western food.
Foto 1.1
2. Maja House terletak di Jl. Sersan Bajuri No. 72. Foto 1.2
3. The Valley Bistro Café terletak di Jl. Lembah Pakar Timur No. 28. Terdapat makanan favorit seperti Zuppa Soup dan Crab Soup.
Foto 1.3
4. Atmosphere terletak di Jl. Lengkong Besar No. 97, menyediakan makanan Indonesia, Asia sampai Barat.
4
5. The Peak terletak di Kompleks Girindah, Jl. Desa Karyawangi. Foto 1.5
(sumber: Candrika, Sendokgarpu.com, 2013)
Dalam hal kuliner, Bandung bisa dikatakan berada pada urutan kedua setelah Jakarta. Namun jika dihitung berdasarkan tingkat kepadatannya, Bandung mungkin menempati urutan pertama. Luas kota Bandung yang hanya sekitar 17.000 hektar lebih sudah dipenuhi oleh tempat makan yang lokasinya tersebar dari pusat kota sampai ke daerah utara yang merupakan kawasan perbukitan. Pertumbuhan tempat-tempat makan tersebut terjadi sejak krisis moneter tahun 1997. Perkembangan tempat-tempat makan tersebut membuat ekonomi kota Bandung semakin meningkat hingga saat ini Bandung mendapat julukan baru sebagai “Kota Kuliner” (Suganda, 2011:189).
1.2 Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat, perkembangan media sosial menjadi salah satu tren yang cukup pesat di dunia saat ini. Setiap hari, semakin banyak orang yang terekspos melalui dunia media sosial, mulai dari Twitter, Facebook, LinkedIn, Path, Blog, dan media lainnya. Dapat kita amati perkembangan media sosial ini dari hari ke hari betapa signifikan pertambahan pengguna media sosial. Sebut saja, Facebook, menunjukkan perkembangan penggunanya yang telah mencapai 1.110.000.000 user per tanggal 23 Juni 2013. (Smith, 2013).
Munculnya fenomena baru tentang penggunaan media sosial ini sangat menarik perhatian banyak massa. Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi melalui blog, social network (jejaring sosial), wiki, forum, dan dunia virtual. (sumber: Wikipedia, Media sosial) Sedangkan jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar di dunia antara lain Facebook dan Twitter. Media sosial seperti Facebook dan Twitter dapat mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi, dapat memberi kontribusi dan feedback secara langsung dan terbuka dalam memberi komentar dan berbagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Pengguna Twitter di Indonesia sendiri tercatat menjadi salah satu yang terbanyak di dunia. Indonesia duduk di peringkat ke lima dunia dengan jumlah user Twitter mencapai 29 juta akun. Berikut adalah data statistik pengguna Twitter di beberapa Negara di dunia.
5 Tabel 1.4
Negara Pengguna Twitter Terbanyak Tahun 2012
Sumber : www.semiocast.com/
Saat ini penggunaan media sosial tidak hanya dilakukan oleh individu tapi juga oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengetahui bagaimana media sosial itu dimanfaatkan untuk kepentingan perusahannya. Ada hal-hal yang harus diperhatikan seperti menurut pendapat Chris Heuer seorang yang menggagas Social Media Club mengemukakan bahwa terdapat 4C dalam mengoperasikan social media yaitu : context, communication, collaboration, connection.
Hal yang harus diperhatikan adalah isi pesan yang dibuat harus semenarik mungkin dan disesuaikan dengan jenis audien yang dihadapi, melakukan komunikasi untuk menyamakan pendapat atau kesepakatan dan menjalin hubungan yang berkelanjutan, Hal tersebut dilakukan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan di media sosial, musalnya untuk melakukan pemasaran ataupun untuk melakukan pencitraan.
Beberapa perusahaan besar di Indonesia sudah mulai menggunakan media sosial sebagai salah satu strategi bisnis dalam menyampaikan segala informasi, promosi dan memperluas pasar, seperti :
Blackberry dengan menggunakan media Facebook, ada 3.987.521 fans Blackberry dan berada di
peringkat pertama, kemudian Yamaha Motor Indonesia, 3.443.243 fans page dari Facebook. (sumber: www.social bakers.com, 10 Juli 2013).
Tidak hanya perusahaan besar yang menggunakan media sosial, penggunaan teknologi dalam industri kecil dan menengah (IKM) merupakan wujud tindakan perusahaan untuk merespon perkembangan lingkungan bisnis yang makin kompetitif sehingga menuntut perusahaan untuk mampu meningkatkan daya saingnya tidak hanya melalui pencapaian keunggulan biaya maupun diferensiasi produk melainkan juga mampu memberikan pelayanan yang cepat dan memusakan bagi konsumen.
6
Dalam kondisi ini, hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan konsumen maupun partner bisnis dapat dikelola dengan baik melalui komunikasi untuk menjalin kerja sama jangka panjang. Penggunaan teknologi internet sebagai media komunikasi merupakan solusi dalam menjalin kerja sama perusahaan dengan pihak lain yang terkait dengan perusahaan. Anatan & Ellitan (2009:7).
Dari fenomena diatas yaitu wisata kuliner dan media sosial yang menjadi tren yang cukup pesat, terdapat fenomena yang hampir serupa di daerah Sukabirus Bandung. Di Sukabirus yang merupakan lingkungan Universitas Telkom memang bukan salah satu objek wisata di Bandung tetapi di daerah ini terdapat pertumbuhan dari kuliner yang di sebabkan karena lingkungan Universitas Telkom.
Universitas Telkom adalah Sebuah Universitas yang diprakarsai oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi serta pelatihan guna mengembangkan sumber daya manusia yang profesional di bidang infokom.Universitas Telkom memiliki tiga lembaga pendidikan tinggi dan satu pusat pelatihan yaitu IT Telkom, IM Telkom, STISI Telkom, Politeknik Telkom dan Telkom PDC. (Sumber: http://www.ypt.or.id/ 10 Juli 2013). Data mahasiswa/i Universitas Telkom dapat di lihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5
Jumlah Mahasiswa/i Universitas Telkom
Jurusan/Tahun 2009 2010 2011 2012 Jumlah IT Telkom / Mhs 866 1200 1665 2194 5925 IM Telkom / Mhs 928 1212 1450 1862 5452 POLTEK Telkom / Mhs 267 806 783 545 2401 STISI Telkom / Mhs 11 76 188 266 501 Total 14279
Sumber: Bagian Kemahasiswaan Universitas Telkom
Dari Tabel 1.5 menggambarkan mahasiswa/i Universitas Telkom dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ada total 14.279 mahasiswa/i aktif yang tercatat di Universitas Telkom. Mahasiswa/i yang ada di Universitas Telkom rata rata berasal dari luar Bandung atau bisa di katakan sebagai pendatang. Dan dari hasil observasi peneliti dengan adanya peningkatan mahasiswa/i Universitas Telkom mengakibatkan mulai bermunculan bisnis kuliner baru di Sukabirus. Faktor lainnya adalah dengan realisasi Telkom University di tahun 2013, sehingga dari tahun 2010, 2011, dan 2012 ada pemindahan kampus yang mengakibatkan mahasiswa/i ikut pindah ke daerah Dayeuh Kolot. sehingga mahasiswa/i meningkat di sekitar sukabirus, dan dari situ mulai muncul dan berkembang kuliner kuliner yang ada di lingkungan kampus. Puncaknya adalah di tahun 2012 mulai muncul beberapa kuliner seperti Dapur Pizza, Aussy Burger, Oto Bento yang terdapat di kawasan kampus Telkom khususnya di Sukabirus dengan mahasiswa/i Universitas Telkom sebagai target pasarnya. jadi, dengan adanya peningkatan mahasiswa/i ini menguatkan fenomena kuliner yang ada di Bandung dan menciptakan potensi bisnis bidang kuliner di Sukabirus. Tren media sosial yang lagi berkembang pesat dimanfaatkan juga oleh para usaha kuliner dalam menyampaikan produk dan memberikan pelayanan,
7
dengan menggunakan Twitter, BBM, Facebook, dll. Dari observasi peneliti makanan yang ada di Sukabirus kampus Universitas Telkom sangat beragam dan berbagai jenis makanan dari makanan Indonesia sampai makanan modern / asing, rinciannya adalah seperti pada Tabel 1.6.
Tabel 1.6
Daftar Makanan Lokal & Nonlokal Di Sukabirus
No. Nama Makanan Lokal / Indonesian Food Jenis Makanan Media Sosial
1 Kantin Amanah Indonesian food BBM
2 Nasi Bebek Goreng Pedas Indonesian food -
3 Warung Nasi Tegal Bahari Indonesian food -
4 Nasi Lumintu Indonesian food -
5 RM Mitra Minang Masakan Padang Indonesian food BBM
6 Bakso Jabrig Indonesian food -
7 Warung Fatimah khas Bali Indonesian food Twitter, Blog
8 Warung Nasi Ibu Yuyun Sari Bandung Indonesian food -
9 Soto Khas Betawi Pak Odang Indonesian food -
10 MI Bakso Setia Indonesian food FB, Twitter
11 Warung Solo Mas Gondrong Indonesian food FB
12 Ayam Penyet Cinta Laras 2 Indonesian food -
13 Ayam Kremes Carlis Khas Madiun Indonesian food -
14 Sate & Soto Khas Suramadu Indonesian food -
15 Nasi Uduk Jakarta Indonesian food -
16 Rumah Makan Sinar Indah Masakan Padang Indonesian food -
17 Kantin Tegal Sukabirus Indonesian food -
18 Warung Nasi Tampomas II khas sunda Indonesian food -
19 Warung Lotek Indonesian food -
20 Raja Baso Misabi Indonesian food -
21 Kedai Lele Indonesian food FB, Twitter
22 RM Megaria 2 Masakan padang Indonesian food -
23 Ayam Tulang Lunak Khas Bandung Indonesian food -
24 Mi Bakso Setia Indonesian food FB, Twitter
25 Mie Aceh Special Indonesian food -
26 Warteg Barokah Indonesian food -
27 Warteg Idola Indonesian food -
28 Warung Nasi Kuning Indonesian food -
29 Warkop Biru Indonesian food -
30 Warung Nasi Tampomas II khas sunda Indonesian food -
31 Ayam Penyet Cinta Laras 2 Indonesian food -
32 Warung Nasi Tegal Berkah Indonesian food -
8
(Lanjutan)
No. Nama Makanan Lokal / Indonesian Food Jenis Makanan Media Sosial 33 RM Boga Raso Masakan padang Indonesian food -
34 Waroeng D'Gallery Indonesian food BBM
35 Mas Bos Indonesian food Twitter, Blog
36 Reggae House Café Indonesian food BBM
37 Kedai Omlet Indonesian food Twitter
38 Nasi Uduk Caesar Indonesian food Twitter
39 Kameumeut Rasa Indonesian food Twitter
40 Nasi Goreng Padang Indonesian food BBM, Twitter
41 Aussy Burger Australian Food FB, Twitter, BBM
42 Chicken Attack American food FB
43 Café Bambu zeze American food Twitter, Blog
44 Kedai Soe – Soe American food Twitter, FB, BBM
45 Martabak Mini Afrika Waka – Waka African food FB, Twitter
46 Kedai Elang Vamos Chinesse food Twitter, BBM
47 Dapur Pizza Italian Food Blog
48 Roti Maryam Indian food FB, Twitter
49 Oto Bento Japanese food FB, Twitter, BBM
50 Mister Tako Japanese food FB, Twitter
51 Gaby Pizza Italian food Web
52 Doramen Japanese food -
53 Sugoimasa Japanese food BBM, Twitter
54 Batagor Jepang Takashimura Japanese food Twitter
55 Kebab Turki Baba Rafi Mediteranian Food Blog, FB, Twitter
56 Burger Bank Basonk Western food BBM, Twitter
57 Paulet de Crispy Western food BBM
Sumber : Observasi Peneliti 2013
Dari Tabel 1.6 dapat disimpulkan terdapat 57 usaha kuliner yang berada di daerah Sukabirus Kampus Telkom dan usaha kuliner tersebut ada yang menggunakan media sosial dan tidak dalam penyampaian produknya. seperti yang terlihat di Tabel 1.6 (sumber: observasi peneliti 2013). Dari hasil observasi ditemukan bahwa usaha kuliner yang menggunakan media sosial adalah sebanyak 30. Berikut adalah presentase penggunaan media sosial bisnis kuliner di Sukabirus pada Gambar 1.1.
9
Gambar 1.1
Sumber : Olah Data Peneliti 2013
Dari Gambar 1.1 yang terlampir bisa ditarik kesimpulan bahwa usaha kuliner di Sukabirus yang menggunakan media sosial menunjukkan presentase sebanyak 52,63% sedangkan yang tidak menggunakan sebanyak 47,37% . Hal itu membuktikan bahwa fenomena trend media sosial sudah memasuki area bisnis di bidang kuliner khususnya di Sukabirus. Para usaha kuliner sudah mulai fokus menggunakan media sosial. Faktanya adalah data usaha kuliner yang menggunakan media sosial di Sukabirus bisa dilihat pada Tabel 1.7.
Tabel 1.7
Daftar Usaha Makanan Lokal & NonLokal Yang Menggunakan Media Sosial No Indonesian Food & International Food Lama Usaha Media Sosial Keterangan
1 Kantin Amanah 1 th BBM Indonesian Food
2 RM Mitra Minang Masakan Padang 4 th BBM Indonesian Food
3 Warung Fatimah khas Bali 4 th Twitter, Blog Indonesian Food
4 Mi Bakso Setia 3 th FB. Twitter Indonesian Food
5 Warung Solo Mas Gondrong 3 th FB Indonesian Food
6 Kedai Lele 2 th FB. Twitter Indonesian Food
7 Waroeng D'Gallery 3 th BBM Indonesian Food
8 Mas Bos 2 bln Twitter, Blog Indonesian Food
9 Reggae House Café 1,5 th BBM Indonesian Food
10 Kedai Omlet 8 bln Twitter Indonesian Food
11 Nasi Uduk Caesar 4 bln Twitter Indonesian Food
12 Kameumeut Rasa 3 th Twitter Indonesian Food
13 Nasi Goreng Padang 2 bln BBM, Twitter Indonesian Food
14 Aussy Burger 1 th FB, Twitter, BBM Australian food
15 Chicken Attack 3 th FB American food
16 Café Bambu zeze 2 th Twitter, Blog American food
17 Kedai Soe – Soe 1 th Teitter, FB, BBM American food
10
(Lanjutan)
No Indonesian Food & International Food Lama Usaha Media Sosial Keterangan 18 Martabak Mini Afrika Waka – Waka 6 bln FB, Twitter African food
19 Kedai Elang Vamos 6 bln Twitter Chinesse food
20 Dapur Pizza 1 th Blog Italian food
21 Gaby Pizza 8 bln Web Italian food
22 Roti Maryam 4 bln FB, Twitter Indian food
23 Oto Bento 3 th FB, Twitter, BBM Japanese food
24 Mister Tako 1 th Twitter, FB Japanese food
25 Sugoimasa 3 bln Twitter Japanese food
26 Batagor Jepang Takashimura 2 bln Twitter Japanese food
27 Doramen 1 th BBM, Twitter Japanese food
28 Kebab Turki Baba Rafi 8 bln Blog, FB, Twitter Mediteranian food
29 Burger Bank Basonk 1 th BBM, Twitter Western Food
30 Paulet de Crispy 3 bln BBM Western Food
Sumber : Observasi Peneliti 2013
Gambar 1.2
Sumber : Olah Data Peneliti 2013
Dari Tabel 1.7 dapat disimpulkan terdapat 30 usaha kuliner beserta media sosial yang digunakan dalam penyampaian produknya. Media sosial yang digunakan masing masing usaha kuliner berbeda-beda (sumber: observasi peneliti). Pada Gambar 1.2 di atas berdasarkan lama usaha kuliner tersebut, menunjukkan bahwa < 1 tahun terakhir bisnis kuliner di Sukabirus mengalami peningkatan. Semakin banyak kuliner-kuliner yang bermunculan dengan menggunakan media sosial sebagai sarana promosi atau berinteraksi dengan konsumen. Dan dapat dilihat jenis makanan yang ada adalah bervariasi mulai dari makanan Indonesia sampai makanan modern. Berikut adalah pemetaan lokasi dari usaha kuliner yang coba digambarkan penulis untuk menginformasikan penyebaran usaha kuliner yang ada di Sukabirus, bisa dilihat pada Gambar 1.3
11 In
Chicken attack Kantin Amanah
Café Bambu Zee Nasi Bebek goreng Pedas
Warung Nasi Tegal Bahari Nasi Lumintu
RM Minang Masakan Padang IM TELKOM
Bakso jabrig Warung Fatimah Khas Bali
Warung Nasi Ibu Yuyun
Soto Khas Betawi Pak Odang Mie Bakso Setia Warung makan Mandiri
Ayam Penyat Cinta Laras 2 Ayam Kremes Carlis
Sate & Soto Khas Suramadu Nasi Uduk Jakarta
Rumah Makan Sinar Indah Kantin Tegal Sukabirus Dapur Pizza
Warung Nasi Tampomas I Warung lotek
Kebab Turki Raja Baso Misabi Aussy Burger
Kedai lele RM Megaria 2
Kebab van Java Ayam tulang lunak khas Bandung
Oto Bento Angkringan Kameumeut Rasa Mie Aceh Warteg Barokah Mister Tako Warkop Warteg idola Warung Nasi Kuning
Warkop Biru
Baghdad fried Chicken
Warung Nasi Tampomas II Ayam Penyet cinta Laras 2 Smart Cafe
Kedai soe soe Waroeng D’Gallery Nasi Goreng Mas Jono RM Boga Raso masakan Padang Warung Nasi Tegal Berkah
De’ Chick Sushi kita Doramen Segaku
Orange Cafe
Gambar 1.3
Pemetaan Lokasi Usaha Kuliner di Sukabirus Sumber : Olah Data Peneliti, 2013
12
Berdasarkan fenomena tersebut ternyata di daerah Sukabirus yang merupakan kabupaten Kota Bandung, terdapat juga usaha kuliner yang mulai bermunculan. Usaha kuliner tersebut muncul karena fenomena kuliner yang lagi berkembang dan faktor lain sebagai dampak peningkatan mahasiswa/i karena realisasi Telkom University, tren media sosial yang berkembang saat ini dimanfaatkan juga oleh beberapa usaha kuliner untuk memberikan pelayanan yang cepat dan memuaskan bagi konsumen yaitu mahasiswa/i Universitas Telkom. Tetapi media sosial tidak hanya sekedar digunakan. Ada hal hal yang harus diperhatikan, menurut pendapat Chris Heuer mengemukakan bahwa terdapat 4C dalam mengoperasikan social media yaitu: Context, Communication, Collaboration, dan Connection. (Solis, 2010;263). Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Context,
Communication, Collaboration, Connection Pada Media Sosial Terhadap Pengembangan Bisnis
Kuliner Di Sukabirus Lingkungan Kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung.”
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana pengaruh context pada media sosial terhadap pengembangan bisnis kuliner di Sukabirus lingkungan kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung ?
2. Bagaimana pengaruh communication pada media sosial terhadap pengembangan bisnis kuliner di Sukabirus lingkungan kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung ?
3. Bagaimana pengaruh collaboration, pada media sosial terhadap pengembangan bisnis kuliner di Sukabirus lingkungan kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung ?
4. Bagaimana pengaruh connection pada media sosial terhadap pengembangan bisnis kuliner di Sukabirus lingkungan kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung ?
5. Seberapa besar pengaruh context, communication, collaboration, dan connection secara simultan pada media sosial terhadap pengembangan bisnis kuliner di Sukabirus lingkungan kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh context, communication, collaboration, connection secara simultan dan parsial pada media sosial terhadap pengembangan bisnis kuliner di Sukabirus, lingkungan kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung.
13 1.5 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dan kontribusi yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah : a. Bagi Akademisi
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan tentang pengaruh context,
communication, collaboration, connection pada media sosial terhadap pengembangan bisnis
kuliner di Sukabirus lingkungan kampus Dayeuh Kolot Universitas Telkom Bandung.
2. Sebagai bahan kajian dan informasi pendahuluan bagi penelitian di masa mendatang yang berkaitan dengan masalah ini.
b. Bagi Praktisi
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan serta menambah wacana dengan adanya realisasi Telkom University berdampak pada peningkatan perekonomian di lingkungan sekitar dengan bermunculan usaha di bidang kuliner. Beberapa usaha kuliner tersebut mengaplikasikan media sosial. jadi penelitian ini bertujuan mengetahui mengenai pengaruh context, communication, collaboration, connection sebagai atribut pada media sosial terhadap pengembangan bisnis kuliner di sukabirus lingkungan kampus dayeuh kolot Universitas Telkom Bandung. Sehingga dapat bermanfaat bagi para praktisi untuk mengetahui dan menambah wawasan dari adanya penelitian ini.
c. Bagi Organisasi / Para Pengusaha Kuliner di Sukabirus
Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara lebih jelas tentang penggunaan media sosial. dapat memberikan pengetahuan bahwa media sosial memiliki atribut context,
communication, collaboration, connection yang dapat digunakan dalam mengoperasikan media
sosial, tidak hanya itu, hasil ini dapat memberikan manfaat sebagai evaluasi kinerja dari media sosial yang digunakan atau di operasikan apakah sudah cukup maksimal dan berdampak positif bagi usaha kuliner tersebut..
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, objek penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini terdapat uraian umum tentang teori-teori yang digunakan dan literature yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan perbandingan dalam meneliti masalah yang terjadi sehingga akan diperoleh gambaran yang cukup jelas.
14 BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, variabel penelitian, operasional variabel, teknik pengumpulan data, teknik sampling, dan teknik analisa data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang proses analisa dan evaluasi terhadap sistem pengukuran. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan kesimpulan terhadap hasil pembahasan dan memberikan masukan serta saran yang dapat diimplementasikan bagi para pelaku bisnis.