• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. L K j I P - 1 P a g e

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. L K j I P - 1 P a g e"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

L K j I P - 1 | P a g e

KATA PENGANTAR

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Medan, dengan mengucap puji syukur

kehadirat Allah SWT, telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan Tahun 2017 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2018. Laporan Instansi Pemerintah ini dibuat dalam rangka memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 1003A/SEK.OT.01.2/11/2017, perihal : Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)Tahun 2017 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2018 yang berpedoman pada Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini merupakan perwujudan kongkrit hasil dari evaluasi pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan selama 1 (satu) tahun anggaran yang diharapkan mampu menjadi alat penilai kinerja kuantitatif yang secara transparan menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Dengan dibuatnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 ini tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu kami mengharapkan masukan, usulan, saran dan kritik yang positif, demi lebih membangun kinerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan di masa yang akan datang.

Medan, Februari 2018

Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan

H.BAMBANG EDY SUTANTO SOEDEWO, SH.,MH NIP. 195407171985031006

(2)

L K j I P - 2 | P a g e

IKHTISAR EKSEKUTIF

Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan Tahun 2017 ini disusun. Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan ini menyajikan pencapaian kinerja dari Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan selama tahun 2017 yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Meskipun Inpres No. 7 Tahun 1999 mengisyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan ( LKjIP ) Tahun 2017 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, maupun sebagai Pengadilan Tingkat Banding sesuai dengan Visi dan Misi “Mendukung Terwujudnya Peradilan

Yang Agung pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan”, melalui

Misi mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien, serta mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik.

(3)

L K j I P - 3 | P a g e

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

engadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan merupakan sebuah lembaga peradilan di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota Provinsi. Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memiliki tugas dan wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding. Selain itu, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan juga bertugas dan berwenang untuk memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam daerah hukumnya.

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dibentuk melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 1986. Pengadilan Tinggi TUN Medan dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1990 dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi yang berada di Pulau Sumatera dari Provinsi Banda Aceh sampai dengan Provinsi Lampung.

Perubahan kedua atas undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun 2004 jo Undang-Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara secara organisasi, administrasi dan financial menganut dan membawahi 9 (sembilan) peradilan TUN meliputi :

1. PTUN Medan yang berada di ibukota propinsi Sumatera Utara 2. PTUN Banda Aceh yang berada di ibukota provinsi Aceh 3. PTUN Jambi yang berada di ibukota provinsi Jambi

4. PTUN Pekanbaru yang berada di ibukota provinsi Riau

5. PTUN Padang yang berada di ibukota provinsi Sumatera Barat 6. PTUN Palembang yang berada di ibukota provinsi Sumatera Selatan 7. PTUN Bengkulu yang berada di ibukoya provinsi Bengkulu

8. PTUN Lampung yang berada di ibukota provinsi Lampung

9. PTUN Tanjung Pinang yang berada di ibukota provinsi Kepulauan Riau (Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 18 tahun 2011)

(4)

L K j I P - 4 | P a g e

Penegakan Hukum yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tidak terlepas dari birokrasi yang merupakan salah satu wahana dalam penyelenggaran kekuasaan kehakiman. Aparatur peradilan bertugas mengelola pelayanan kegiatan operasional maupun melaksanakan Putusan Perkara TUN secara teknis. Birokrasi merupakan faktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda program termasuk dalam rangka mewujudkan aparatur peradilan yang bersih dan bebas dari KKN sehingga para birokrat yang ada di Pengadilan Tinggi TUN Medan dapat mewujudkan Pemerintahan Yang Baik (Good Government).

Sebagai organisasi tertinggi, Pengadilan Tinggi TUN sebagai Pengadilan Tingkat Banding di Wilayah Pulau Sumatera Pengadilan Tinggi TUN Medan mempunyai visi yang mengacu pada visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu :

“ PENGADILAN TINGGI TUN MEDAN MENJADI PERADILAN TUN YANG AGUNG ”.

Sebagai organisasi yang membawahi 9 (sembilan) Peradilan Tata Usaha Negara di Wilayah Sumatera, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan harus mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam melaksanakan tugasnya, baik tugas-tugas yang bersifat teknis maupun administrasi berkewajiban melaksanakan program-programnya secara transparan sehingga kebutuhan publik khususnya masyarakat pencari keadilan mengharapkan suatu lembaga Peradilan TUN yang mandiri dan terakomodir.

Program-program yang ada di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan diprioritaskan terkait dengan akses publik sehingga dengan program-program tersebut tercipta :

1. Transparansi pengadilan dan akuntabilitas Pejabat Peradilan Tata Usaha Negara.

2. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap sistem peradilan dan akses publik.

(5)

L K j I P - 5 | P a g e

B. Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dan Peradilan Tata Usaha Negara Sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan merupakan lingkungan peradilan TUN dibawah Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Tinggi sebagai kawal depan (voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat banding dan Pengadilan TUN bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.

Tugas pokok Peradilan Tinggi TUN Medan adalah sebagai berikut :

1. Membina peradilan TUN baik teknis maupun administrasi lainnya sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan.

2. Memeriksa, mengadili dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada masing-masing PTUN sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN.

3. Menyelesaikan administrasi Peradilan TUN dan Administrasi kesekretariatan pada masing-masing Peradilan Tata Usaha Negara diwilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan

4. Tugas dan wewenang lainnya yang diberikan oleh dan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada masing-masing Peradilan Tata Usaha Negara se Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan.

Fungsi Peradilan Tata Usaha Negara :

1. Menyelenggarakan peradilan yang seadil-adilnya kepada pencari keadilan. 2. Memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat berupa pertimbangan

hukum kepada Lembaga Pemerintah atau masyarakat yang membutuhkan. 3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan intern terhadap aparatur

Peradilan TUN oleh masing-masing PTUN sewilayah hukum PTTUN Medan dan selaku tingkat banding PTTUN juga melaksanakan pengawasan dan pembinaan ke seluruh Pengadilan Tata Usaha Negara sewilayah hukum

(6)

L K j I P - 6 | P a g e

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan juga pembinaan dan pengawasan intern.

4. Melaksanakan penyuluhan hukum terhadap institusi lain oleh masing-masing Peradilan Tata Usaha Negara.

Adapun tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan adalah sebagai berikut : 1. Ketua dan Wakil Ketua:

a. Sebagai kawal depan (voorj post) Mahkamah Agung.

b. Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural lainnya dan fungsional, serta perangkat administrasi peradilan di daerah hukumnya

c. Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.

d. Wakil Ketua melaksanakan tugas-tugas ketua apabila berhalangan dan melaksankan tugas-tugas yang didelegasikan.

e. Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama.

2. Majelis Hakim :

a. Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya. b. Memeriksa dan mengadili perkara.

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan dibidang hukum.

3. Sekretaris :

a. Sekretaris bertugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, dan mengatur tugas Kabag Umum dan Keuangan, Kabag Perencanaan dan Kepegawaian, para pejabat Struktural Kasub Kepegawaian dan Teknologi Informasi, Kasub Rencana Program dan Anggaran, Kasub Tata Usaha dan Rumah Tangga, Kasub Keuangan dan Pelaporan serta seluruh pelaksana di bagian kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan.

(7)

L K j I P - 7 | P a g e

b. Sekretaris bertugas menyelenggarakan administrasi umum, mengatur tugas -tugas di jabatan struktural kesekretariatan, para Kabag, para Kepala Sub Bagian, Pejabat administrasi umum, serta seluruh pelaksana di bagian kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan.

c. Sekretaris selaku Pengguna Anggaran (Kuasa pengguna Anggaran) bertanggung jawab atas penggunaan anggaran.

d. Sekretaris selaku Pengguna Barang (Kuasa Pengguna Barang) bertanggung jawab atas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara (BMN).

4. Panitera :

a. Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana dibagian teknis Pengadilan Tinggi. b. Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti

bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

c. Panitera membuat daftar perkara perkara tata usaha negara yang diterima di kepaniteraan.

d. Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang-undang yang berlaku

e. Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga, barang bukti, dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan.

5. Wakil Panitera :

a. Membantu Panitera didalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas administrasi perkara.

b. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, serta membuat berita acara persidangan sampai pada penjilidan berkas perkara.

(8)

L K j I P - 8 | P a g e

c. Melaksanakan tugas panitera apabila panitera berhalangan. d. Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya.

6. Panitera Muda Perkara :

a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan.

b. Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengaan masalah perkara perdata.

c. Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan Perdata.

d. Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya.

e. Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara bila diminta.

f. Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan kembali.

g. Menyerahkan arsip berkas in aktif perkara kepada Panitera Muda Hukum.

7. Panitera Muda Hukum:

a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan.

b. Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara atau permohonan grasi dan tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku.

8. Panitera Pengganti:

a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan.

b. Membantu hakim dalam hal :

(9)

L K j I P - 9 | P a g e

2. Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang berikutnya.

3. Mengetik keputusan.

4. Menyerahkan berkas perkara kepada panitera muda bersangkutan bila telah selesai diminutasikan.

9. Jurusita Pengganti :

Melaksanakan eksekusi putusan berkekuatan hukum tetap dan melaksanakan panggilan sidang, pemberitahuan amar putusan

10. Kabag Umum dan Keuangan :

Melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan pengelola keuangan, pemantauan, evaluasi, dokumentasi serta penyusunan laporan.

11. Kabag Perencanaan dan Kepegawaian :

Melaksanakan urusan perencanaan program dan anggaran, kepegawaian, organisasi dan tatalaksana serta pengelolaan Teknologi Informasi.

12. Kasub bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga :

Tugasnya melaksanan urusan surat menyurat, kearsipan dan pengadaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana, perlengkapan, perpustakaan, keamanan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

13. Kasub bagian Keuangan dan Pelaporan

Melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan keuangan, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengelola barang milik Negara, dan pelaporan keuangan, serta pelaksanaan pemantauan penyusunan laporan.

14. Kasub bagian Rencana Program dan Anggaran

(10)

L K j I P - 10 | P a g e

b. Pelaksanaan program dan anggaran, pemantauan evaluasi dan dokumentasi,

c. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

15. Kasub bagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi

Melaksanakan penyiapan bahan urusan kepegawaian organisasi dan tatalaksana pengelola Teknologi Informasi dan statistik.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan agar pelaksanaan tugas tersebut mencapai sasaran, Tahun 2017 Pengadilan Tinggi TUN Medan telah membuat Standar

Operasional Prosedur (SOP), sebagai berikut :

1. SOP Hakim 7 SOP

2. SOP Kepaniteraan Muda Hukum 11 SOP 3. SOP Kepaniteraan Muda Perkara 15 SOP

4. SOP Kepegawaian dan IT 9 SOP

5. SOP Juru Sita 5 SOP

6. SOP Panitera Pengganti 4 SOP

7. SOP Rencana Program dan Anggaran 14 SOP

8. SOP Keuangan dan Pelaporan 10 SOP

9. SOP Tata Usaha dan Rumah Tangga 5 SOP 10. Pengadaan Barang dan Jasa 5 SOP

C. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, telah disusun struktur dan fungsi Pengadilan Tinggi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Secara garis besar struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan sebagai berikut :

(11)

L K j I P - 11 | P a g e

(12)

L K j I P - 12 | P a g e

D. Permasalahan Utama (Strategic Issued) Pengadilan Tinggi TUN Medan)

Permasalahan yang dihadapi Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kelengkapan berkas perkara dari Pengadilan TK I ke Pengadilan Tinggi TUN Medan;

2. Kurangnya sinkronisasi data perkara di SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara);

3. Kurangnya sinkronisasi data SIMAK BMN dengan data asset real/fakta dilapangan;

4. Kurangnya Tenaga IT yang mumpuni;

5. Kurang memadainya sarana dan prasarana pada kesekretariatan, terutama pelayanan publik;

6. Belum optimlanya tata kelola organisasi sejak Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan;

Potensi Dan Permasalahan

Pembahasan potensi dan permasalahan di Pengadilan Tinggi TUN Medan dapat dikelompokkan menjadi analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) dan analisis faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

Analisis Faktor Internal

1. Kekuatan (strength)

a. Kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung di wilayah pulau Sumatera

b. Membawahi 10 (sepuluh) Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah hukum di pulau Sumatera.

c. Memiliki kekuasaan dan kewenangan mengadili perkara tingkat banding di wilayah hukum 10 propinsi di pulau Sumatera.

d. Memiliki kewenangan dalam pembuatan Surat Keputusan Jabatan Struktural Eselon V dan kenaikan pangkat golongan III/d kebawah e. Pengambil keputusan dalam pertimbangan promosi dan mutasi

(13)

L K j I P - 13 | P a g e

pegawai sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan

2. Kelemahan (weakness)

a. Sumber daya manusia masih kurang memadai karena rekrutmen pegawai yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan keahlian yang dibutuhkan (proporsional), sehingga masih ada pegawai yang memiliki pekerjaan rangkap.

b. Sarana dan prasarana yang mendukung tupoksi masih kurang memadai karena alokasi anggaran yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan yang diajukan

Analisis Faktor Eksternal

1. Peluang (opportunities)

a. Sebagai unsur Muspida memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Sumatera Utara.

b. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam hal penempatan dalam suatu jabatan perlu mempertimbangkan individu yang tepat dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja dari Pengadilan Tinggi TUN Medan menjadi lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif.

c. Telah memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan kemudahaan akses bagi para pihak dan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang transparan.

d. Dalam melaksanakan tupoksi dan wewenang sebagai pengadilan tingkat banding diatur dalam undang undang

2. Ancaman (threats)

a. Masyarakat semakin kritis dan adanya sorotan masyarakat terhadap lembaga peradilan, sehingga Pengadilan Tinggi TUN Medan sebagai lembaga peradilan yang memberikan pelayanan kepada publik harus terus meningkatkan kinerja agar dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat pencari keadilan.

b. Tingkat biaya hidup yang mahal sehingga diperlukan tunjangan kemahalan untuk pegawai pada wilayah Pengadilan Tinggi TUN Medan agar kinerja pegawai semakin meningkat

(14)

L K j I P - 14 | P a g e

E. Pelayanan Publik Yang Prima

Akreditasi Penjaminan Mutu

Upaya untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada pencari keadilan dilakukan oleh Mahkamah Agung khususnya Badan Peradilan TUN sebagai pedoman untuk melakukan penilaian dan penjaminan mutu pada pengadilan tata usaha negara dan Pengadilan Tinggi TUN seluruh Indonesia sesuai dengan standard Sertifikasi ISO 9001 : 2008 dan yang dalam pelaksanaannya disempurnakan dengan penerapan ISO 9001 : 2015.

Pengadilan Tinggi TUN Medan telah menjalani Audit dari Tim Akreditasi Penjamin Mutu (TAPM) dan Tim Konsultan Pelayanan Publik /Administrasi dan Layanan lainnya di Pengadilan dari PT. TUV Nord Indonesia yang bertujuan untuk :

 Penerapan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan  peningkatan Kompotensi sumber daya manusia aparat

peradilan

 Pemberian layanan peradilan yang tidak memihak, tepat

waktu dan biaya ringan dengan penerapan layanan : one day one service, one day court service, one day minutering dan one gate service.

 Pemberian akses informasi proses layanan peradilan dengan

dukungan teknologi informasi.

Berdasarkan Akreditasi Penjamin Mutu dan hasil dari Audit Tim TUV Nord Indonesia yang dilakukan Tanggal 1 Maret 2016 ISO 9001 : 2008 dan melakukan perubahan Tanggal1 September 2017 ISO 9001 : 2015, Pengadilan Tinggi TUN Medan telah mendapat nilai "A Excellent” dibidang Manajemen Sistem Manual Mutu. Berikut daftar Pengadilan Tata Usaha Negara yang sudah Akreditas Penjamin Mutu maupun dari TUV Nord Indonesia sewilayah Hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan, yaitu ;

(15)

L K j I P - 15 | P a g e

No Pengadilan Tata Usaha Negara

Tahun

Assesment Nilai Ket

1. Medan - - - 2. Banda Aceh - - - 3. Pekan Baru - - - 4. Jambi - - 5. Padang - - - 6. Tanjung Pinang 11-13/10/2017 2016 A (Excellent) A

TIM Akreditasi (TAPM) TIM ISO 9001 : 2018 7. Pangkal Pinang - - - 8. Palembang - - - 9. Bengkulu 2017 A ISO 10. Bandar Lampung - - - D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika Laporan yang dianjurkan adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Pada bab ini di sajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategis issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II Perencanaan Kinerja dan Penetapan Kinerja

Pada bab ini di uraikan ringksan/ikhtisan perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III Akuntatabilitasi Kinerja

A. Capaian kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian

(16)

L K j I P - 16 | P a g e

kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menegah yang terhadap dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional(jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi pengunaan sumber daya; 7. Analisis Program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja);

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini di uraikan realisasi anggaran yang di gunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

BAB IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan di lakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran:

1) perjanjian kinerja

(17)

L K j I P - 17 | P a g e

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019

ahun 2017 merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi TUN Medan 2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah Pengadilan Tinggi TUN Medan yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Pengadilan Tinggi TUN Medan beserta trategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

Penyusunan Renstra Pengadilan Tinggi TUN Medan telah mengacu pada RPJM Nasional tahun 2015 - 2019 yang telah ditetapkan pemerintah, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan bidang Hukum dan Aparatur. Proses penyusunan juga telah dilakukan secara partisipatif antara PTUN pada wilayah hukum pengadilan tinggi tun medan dan stake holder internal kantor Pengadilan Tinggi TUN Medan. Secara ringkas subtansi Renstra Pengadilan Tinggi TUN Medan dan sewilayah hukum Pengadilan Tinggi TUN Medan dapat diilustrasikan sebagai berikut:

A.1. VISI DAN MISI

1. Visi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan

Sebelum menguraikan visi dari masing-masing PTUN sewialyah hukum PTTUN Medan, ada baiknya kami menguraikan pengertian dari Visi tersebut. Adapun visi adalah "Mendukung Terwujudnya Peradilan Yang Agung

Pada Pengadilan Tinggi Tata usaha Negara Medan". Pengadilan Tinggi

Tata Usaha Negara Medan mengusung cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Mahkamah Agung yakni “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung” dengan menuangkan dalam visi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan yaitu: “Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan Menjadi Peradilan Tata Usaha Negara Yang Agung”

(18)

L K j I P - 18 | P a g e

2. Misi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan

Misi adalah : "Supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mendiri, efektif, efisien, serta mendapat kepercayaan publik, profesional dan memberikan peyalanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab

panggilan pelayanan public". Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan

dan PTUN sewilayah Hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan melakukan misi yang akan dilakukan secara konsisten, yaitu :

1) Meningkatkan kualitas pelayanan publik;

2) Meningkatkan pelaksanaan reformasi birokrasi:

3) Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur peradilan;

5) Mewujudkan institusi Peradilan TUN pada wilayah hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan yang efektif, efisien, dan bermartabat serta dihormati;

6) Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien; 7) Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif

dan efisien;

8) Mengupayakan tersediannya sarana dan prasarana yang lengkap dan sesuai dengan stándar.

Upaya untuk mencapai visi dan misi tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi Mahkamah Agung dan rencana serta strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya lembaga Peradilan Tata Usaha Negara se Wilayah Hukum Pengadilan Tingggi Tata Usaha Negara Medan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati, tegaknya supremasi hukum.

A.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 1. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi. Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi TUN Medan seperti termuat dalam rencana strategis adalah

(19)

L K j I P - 19 | P a g e

sebagai berikut :

1. Peningkatan terhadap penyelesaian perkara.

2. Peningkatan tertib administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel 3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur Pengadilan yang profesional. 4. Peningkatan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.

5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 6. Peningkatan sarana dan prasarana layanan publik Peradilan.

2. Sasaran Strategis

Berdasarkan atas tujuan Kementerian PAN dan RB dan Kementerian PPN/Bapennas menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis satker Pengadilan Tinggu TUN Medan yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra 2015 - 2019.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Hasil review Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Medan mempertajam sasaran yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2015-2019, sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

a) Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

b) Peningkatan efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

c) Peningkatan Kualitas SDM

d) Peningkatan Sarana dan Prasarana Layanan Perkantoran

e) Peningkatan Pembinaan/Pengawasan Layanan Peradilan

Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2015-2019 adalah dalam tabel sebagai berikut :

(20)

L K j I P - 20 | P a g e

Tabel 1. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

1. Terwujudnya manajemen peradilan yang efektif dan efisien

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu

c. Persentase penurunan sisa perkara

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum :  Kasasi  PK 2. Keterjangkauan pelayaan badan peradilan 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 2. Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju tepat waktu.

(21)

L K j I P - 21 | P a g e

A.3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK a. Program Utama

Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan target selama kurun waktu tertentu.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi TUN Medan , perlu ditetapkan berbagai program dan dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program-program dan kegiatan pokok tersebut adalah : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara merupakan program untuk mencapai sasaran strategis :

1. Peningkatan penyelesaian perkara

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah :

• Penyelesaian "perkara sengketa TUN" ; Biasa dan sengketa TUN Khusus Pilkada dan sengketa TUN TK Banding sebagai tingkat pertama.

• Penyelesaian "sisa perkara sengketa TUN" Biasa dan sengketa TUN Khusus Pilkada dan sengketa TUN TK Banding sebagai tingkat pertama.

• Penyelesaian "perkara sengketa TUN" Biasa dan sengketa TUN TK Banding sebagai tingkat pertama, waktu paling lama 3 (tiga) bulan

• Penyelsaian "memutus Perkara Sengketa TUN" Khusus Pilkada paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterima Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Tata Usaha Negara Mahkamah Agung.

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara adalah :

• Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap

• Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu

(22)

L K j I P - 22 | P a g e

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis :

1. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan

aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)adalah :

• Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (one day publish)

• Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik

Sasaran tersebut yang memiliki progres yang merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan sepanjang tahun 2015 - 2019. Untuk mewujudkan visi dan misi serta sasaran strategis, maka Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan mengusulkan program sebagai berikut :

KEBIJAKAN

beberapa kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk melaksanakan program dan kegiatan diatas adalah :

 Kebijakan peningkatan penyelesaian putusan perkara

 Kebijakan pengembangan sistem informasi berbasis IT untuk meningkatkan pelayanan publik

Hubungan antara sasaran, program, kegiatan dan kebijakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(23)

L K j I P - 23 | P a g e

Tabel 2. Sasaran, Kebijakan, Program, Kegiatan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan

No SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN

1 Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 1. Peningkatan penyelesaian putusan perkara

Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN

Peningkatan manajemen Peradilan TUN

b. Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu 2. Meningkatkan putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN

Peningkatan manajemen Peradilan TUN

c. Persentase penurunan sisa perkara Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer/TUN

Peningkatan manajemen Peradilan TUN

d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :

 Kasasi

 PK 2 Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

1. Pengembangan sistem informasi berbasis IT untuk meningkatkan pelayanan publik Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN

Peningkatan manajemen Peradilan TUN

b. Persentase perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses dalam 1 hari setelah perkara putus

2. Melaksanakan rapat bulanan dan rapat koordinasi Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN

Peningkatan manajemen Peradilan TUN

(24)

L K j I P - 24 | P a g e 3 Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

1. Peningkatan penyelesaian putusan perkara

Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN

Peningkatan manajemen Peradilan TUN

b. Persentase perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses dalam 1 hari setelah perkara putus

2. Meningkatkan putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN

Peningkatan manajemen Peradilan TUN

4 Peningkatan Kualitas

SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial 1. Melaksanakan rapat bulanan dan rapat koordinasi

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial

Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker

Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker

5 Peningkatan sarana dan prasarana Layanan Perkantoran

a. Persentase anggara Layanan Perkantoran

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

b. Gaji dan Tunjangan Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker

Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker

c. Persentase anggaran sarana dan prasarana Operasional dan Pemeliharaan kantor.

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

6 Peningkatan kualitas Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

a. Layanan dukungan Penyelesain Perkara 1. Melaksanakan pengawasan eksternal dan internal oleh Hakim Tinggi Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker

Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker

(25)

L K j I P - 25 | P a g e pengawas daerah dan Hakim Tinggi pengawas bidang Peningkatan kualitas Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

b. Layanan Perkantoran Pengawasan dan Pembinaan Persentase temuan yang ditindak lanjuti

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

(26)

L K j I P - 26 | P a g e

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2017

Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Tinggi TUN Medan memuat angka target kinerja tahun 2017 seluruh indikator kinerja yang ada pada tingakt sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan mejadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2017. Selain itu, dokumen rencana Kerja tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performence agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.

(27)

L K j I P - 27 | P a g e

Tabel 3. Rencana Kinerja Pengadilan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM KEGIATAN

INDIKATOR KEGIATAN TARGET ANGGARAN/ RP 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 95% Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN Peningkatan manajemen Peradilan TUN Persentase sisa perkara yang diselesaikan 95% 209,000,000

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu 80% Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN Peningkatan manajemen Peradilan TUN Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 80% 8,000,000

c. Persentase penurunan sisa perkara 80% Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer/TUN Peningkatan manajemen Peradilan TUN Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 80% 20,000,000

d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :  Kasasi  PK 0% 0% 0 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

100% Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN Peningkatan manajemen Peradilan TUN Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 100% 0

b. Persentase perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses dalam 1 hari setelah

100% Proram Peningkatan manajemen Peningkatan manajemen Peradilan Persentase perkara yang diselesaikan 100% 0

(28)

L K j I P - 28 | P a g e

perkara putus Peradilan

Militer dan TUN

TUN tepat waktu

3. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

100% Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN Peningkatan manajemen Peradilan TUN Persentase sisa perkara yang diselesaikan 95% 209,000,000

b. Persentase perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses dalam 1 hari setelah perkara putus 100% Proram Peningkatan manajemen Peradilan Militer dan TUN Peningkatan manajemen Peradilan TUN Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 80% 8,000,000 4. Peningkatan

Kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial 100% Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan 100% 189,000,000

b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial 100% Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker 100% 244.394.000 5. Peningkatan sarana dan prasarana Layanan Perkantoran

a. Persentase anggara Layanan Perkantoran 100% Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan 100% 189,000,000

(29)

L K j I P - 29 | P a g e b. Persentase anggaran sarana dan prasarana

Operasional dan Pemeliharaan kantor.

100% Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan 100% 189,000,000 6. Peningkatan kualitas Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

a. Layanan dukungan Penyelesain Perkara 100% Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker Pengawasan dan Pembinaan ke daerah 9 Satker 100% 244.394.000 7. Peningkatan kualitas Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

a. Layanan Perkantoran Pengawasan dan Pembinaan Persentase temuan yang ditindak lanjuti

100% Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan 100% 189,000,000

(30)

L K j I P - 30 | P a g e

C. PERJANJIAN KIINERJA

Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun 2017 merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2017. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2017 yang disusun pada awal tahun 2017.

Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI MEDAN

TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 95% b. Persentase perkara yang diselesaikan

tepat waktu

80%

c. Persentase penurunan sisa perkara 80%

d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :  Kasasi  PK 0% 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

100%

b. Persentase perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses dalam 1 hari setelah perkara putus

100%

3. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

100%

b. Persentase perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses dalam 1 hari setelah perkara putus

100%

4. Peningkatan Kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis

non yudisial

100% 5. Peningkatan sarana dan

prasarana Layanan Perkantoran

a. Persentase anggara Layanan Perkantoran 100% b. Persentase anggaran sarana dan prasarana

Operasional dan Pemeliharaan kantor.

(31)

L K j I P - 31 | P a g e 6. Peningkatan kualitas

Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

a. Layanan dukungan Penyelesain Perkara 100%

7. Peningkatan kualitas Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

b. Layanan Perkantoran Pengawasan dan Pembinaan Persentase temuan yang ditindak lanjuti

100%

Anggara DIPA 01 : Rp. 11.227.876.000,-

(Sebelas miliar dua ratus dua puluh tujuh juta delapa ratus tujuh puluh enam ribu rupiah)

Anggara DIPA 05 : Rp. 207.000.000,-

(Dua ratus tujuh juta rupiah)

(32)

L K j I P - 32 | P a g e

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017

A. Pengukuran Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan Tahun 2017

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun 2017 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun 2017 berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI *CAPAIAN

(%)

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang

Pasti, Transparan dan Akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 95% 100% 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 80% 83,5% 100% c. Persentase penurunan sisa perkara 80% 80% 100% d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :  Kasasi  PK 0% 0% 100%

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses dalam 1 hari setelah perkara putus 100% 100% 100%

3. Peningkatan Kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis

(33)

L K j I P - 33 | P a g e

yudisial b. Persentase

pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial

100% 100% 100%

4. Peningkatan sarana dan prasarana

Layanan Perkantoran a. Persentase anggara Layanan Perkantoran

100% 100% 100%

b. Gaji dan Tunjangan 100% 100% 100%

c. Persentase anggaran sarana dan prasarana Operasional dan Pemeliharaan kantor. 100% 100% 100%

5. Peningkatan kualitas Pembinaan dan

pengawasan Layanan Peradilan a. Layanan dukungan Penyelesain Perkara

100% 100% 100%

6. Peningkatan kualitas Pembinaan dan pengawasan Layanan Peradilan

b. Layanan Perkantoran Pengawasan dan Pembinaan Persentase temuan yang ditindak lanjuti 100% 100% 100% *. Capaian = Realisasi X 100 Target

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2017 secara umum Pengadilan Tinggi TUN Medan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian 100 % sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan. Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan belum tercapai realisasinya.

B. Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Tinggi Medan telah melaksanakan seluruh

(34)

L K j I P - 34 | P a g e

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

Capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2017, dan dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :

Capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2017, dan dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :

SASARAN 1 : TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

Tabel 5. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara Indikator Kinerja Target 2017 (%) Realisasi 2017 (%) Capaian 2017 ( %) Capaian 2016 (%) 2015 (%)

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

1. TUN TK Banding 100% 96.94% 96.94% 96.94% 83,62% 2. TUN Banding sebagai TK I

TK I

100% 100% 100% 100% 100%

b. Persent ase perkara yang diselesaikan

1. TUN TK Banding 100% 96.94% 96.94% 96.94% 83,62% 2. TUN Banding sebagai TK I 100% 100% 100% 100% 100%

c. Persentase perkara penurunan sisa perkara

1. TUN TK Banding

100% 96.94% 96.94% 96.94% 83,62%

(35)

L K j I P - 35 | P a g e

Analisis ketiga indikator kinerja dari sasaran pertama ni sebagai berikut :

a. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE SISA PERKARA YANG

DISELESAIKAN

Tabel 6. Indikator 1 Sasaran 1 Indikator Kinerja Target 2017 (%) Realisasi 2017 (%) Capaian 2017 (%) Capaian 2016 (%) 2015 (%)

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

1. TUN TK Banding 100% 96,94% 96,94% 96,94% 83,62% 2. TUN Banding sebagai TK I

TK I

100% 100% 100% 100% 100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase sisa perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan. Pada tahun 2017 persentase sisa perkara yang diselesaikan mencapai target 96,94%. Capaian tersebut diperoleh dari sisa perkara Pengadilan Tinggi TUN Medan tahun 2016 yang harus diselesaikan pada tahun 2017, yaitu TUN TK Banding sejumlah 37 perkara, TUN Banding sebagai TK I 0 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2017. Sehingga realisasi persentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2017 dapat mencapai target 96,94%.

Ditinjau dari tahun 2015, tahun 2016, hingga tahun 2017, persentase sisa perkara yang diselesaikan selalu mencapai target 100%. Hal ini menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi TUN Medan telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya.

Berikut ini grafik dan tabel penyelesaian sisa perkara TUN TK Banding, dan TUN TK Banding sebagai TK I pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017.

(36)

L K j I P - 36 | P a g e

b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE SISA PERKARA YANG

DISELESAIKAN

Tabel 7. Penyelesaian Sisa Perkara PTTUN Tingkat Banding Tahun 2015 - 2017

Data Perkara TUN Tingkat Banding Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 23 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 203 Perkara

Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 23 Perkara 100% 100 % 100 % Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 189 Perkara

Sisa akhir 37 Perkara

Data Perkara TUN Tingkat Banding Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 37 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 225 Perkara

Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 37 Perkara 100% 100 % 100 % Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 225 Perkara

Sisa akhir 37 Perkara

Data Perkara TUN Tingkat Banding Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 31 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 256 Perkara

Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 37 Perkara 100% 100 % 100 % Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 285 Perkara

Sisa akhir 24 Perkara

b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN

83,62% 96,94% 96,94% 2015 2016 2017 75,00% 80,00% 85,00% 90,00% 95,00% 100,00% 105,00% 1 2 3

Grafik Capaian Perkara Putus

Capaian Perkara Putus Tahun

(37)

L K j I P - 37 | P a g e 95 67 14 8 2 23 1 1 4 40

Statistik Jenis Perkara Banding

Yang Masuk pada PTTUN Medan Tahun 2017

Pertanahan Kepegawaian Perizinan Lelang / Tender

Fiktif Negativ Kades P A W Lingkungan Hidup

(38)

L K j I P - 38 | P a g e

STATISTIK JENIS PERKARA MASUK PADA PTTUN MEDAN.

PTUN BNA = 23 PTUN MDN = 87 PTUN PDG = 16 PTUN PBR = 32 PTUN TPI = 15 PTUN PLG =51 PTUN BKL = 9 PTUN JBI = 15 PTUN BL = 18

Statistik Perkara Banding

Sewilayah Hukum PTTUN Medan Tahun 2017

PTUN BNA = 23 PTUN MDN = 87 PTUN PDG = 16 PTUN PBR = 32 PTUN TPI = 15 PTUN PLG =51 PTUN BKL = 9 PTUN JBI = 15 PTUN BL = 18

(39)

L K j I P - 39 | P a g e

PRESENTASE PERKARA MASUK PADA PTTUN MEDAN.

95 67 14 8 2 23 1 1 4 40

Statistik Jenis Perkara Banding

Yang Masuk pada PTTUN Medan Tahun

2017

Pertanahan Kepegawaian Perizinan Lelang / Tender

Fiktif Negativ Kades P A W Lingkungan Hidup

(40)

L K j I P - 40 | P a g e

LAPORAN PENANGANAN PENGADUAN PADA PTTUN MEDAN TAHUN 2017

Tabel 10. Indikator 2 Sasaran 1

Indikator Kinerja Target 2017 (%) Realisasi 2017 (%) Capaian 2017 (%) Capaian 2016 (%) 2015 (%)

Persentase perkara yang

diselesaikan

1. TUN TK Banding 100% 100% 100% 100% 100% 2. TUN Banding sebagai TK I

TK I

100% 100% 100% 100% 100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa perkara tahun sebelumnya dtambah perkara yang masuk pada tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara realisasi perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan. Capaian indikator persentase perkara yang diselesaikan tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya, seperti dijelaskan pada tabel diatas sebagai berikut :

 Pada perkara TUN Sebagai TK Banding, capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 96.94%, mengalami penurunan dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 96.94%. Hal ini karena kenaikan jumlah perkara masuk tahun 2017 (256 perkara) lebih besar dari tahun 2016 (225 perkara), sehingga peluang untuk peningkatan target tahun 2017 dapat terlaksana

 Pada perkara TUN Sebagai TK Pertama (I), capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 100%, mengalami penurunan dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 100%. Hal ini karena kenaikan jumlah perkara masuk tahun 2017 (203 perkara) lebih besar dari tahun 2016 (perkara), sehingga peluang untuk peningkatan target tahun 2017 dapat terlaksanaHal ini karena banyak perkara yang masuk pada akhir tahun sehingga penyelesaiannya dilaksanakan pada tahun berikutnya

(41)

L K j I P - 41 | P a g e

Berikut ini uraian pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara TUN TK Banding pada tahun 2017.

Grafik 3. Capaian Persentase Penyelesaian TK Banding Tahun 2015-2017

1. Persentase Perkara TK Banding yang diselesaikan

Pada tahun 2017 capaian persentase perkara TUN TK Banding yang diselesaikan sebesar 96,94%. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara TUN TK Banding yang diselesaikan sebesar 100% dengan target yang ditetapkan sebesar 96.94 %.

Realisasi persentase penyelesaian perkara TUN TK Banding sebesar 96,94% diperoleh dari perbandingan jumlah perkara TUN TK Banding yang sudah selesai minutasi pada tahun 2017 sebesar 225 perkara dengan seluruh jumlah perkara TUN TK Banding pada tahun 2017 sebesar 256 perkara.

Pada Tahun 2017 penyelesaian perkara TUN TK Banding mencapai target 100% dimana terdapat target yang ditetapkan sebelumnya 95%, jadi terdapat peningkatan target penyelesaian perkara. Hal ini disebabkan karena pada Tahun 2017 jumlah perkara yang masuk dan sisa perkara sebelumnya 31 perkara. Dan pada Tahun 2017 dapat diselesaikan minutasi perkara sebanyak 255 perkara. Dan juga target penyelesaian perkara Tahun 2017 sebesar 96.94 % sama dengan target Tahun 2016 sebesar 96.94%

83,62% 96,94% 96,94% 2015 2016 2017 75,00% 80,00% 85,00% 90,00% 95,00% 100,00% 105,00% 1 2 3

Grafik Capaian Perkara Putus

Capaian Perkara Putus Tahun

(42)

L K j I P - 42 | P a g e

1. Persentase Perkara TUN Tingkat Banding yang diselesaikan.

Pada tahun 2017 capaian persentase perkara TUN sebagai TK Banding yang diselesaikan sebesar 96.94%. Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara TUN yang diselesaikan sebesar 96.94% dengan target yang ditetapkan sebesar 100%.

Realiasasi persentase penyelesaian perkara pidana mencapai target 96.94% diperoleh dari perbandingan jumlah perkara pidana yang sudah selesai minutasi pada tahun 2017 sebesar 256 perkara dengan seluruh jumlah perkara sengketa TUN TK Banding pada tahun 2017 sebesar 256 perkara.

Pada Tahun 2017 penyelesaian perkara sengketa TUN Tk Banding mencapai 96.94%, jadi terdapat peningkatan target penyelesaian perkara. Hal ini disebabkan karena pada Tahun 2017 jumlah perkara yang masuk dan sisa perkara sebelumnya 31 perkara. Dan pada tahun 2017 dapat diselesaikan minutasi perkara sebanyak 255 perkara. Dan juga target penyelesaian perkara Tahun 2017 sebesar 96.94% sama dengan Target 2016 sebesar 96.94%. Berikut tabel mengenai keadaan perkara TUN TK Banding pada tahun 2014, tahun 2015, dan tahun 2016.

Tabel 11. Keadaan Perkara di Pengadilan Tinggi TUN Sebagai TK Banding Tahun 2015 - 2017

Data Perkara TUN Tingkat Banding Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 23 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 203 Perkara

Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 23 Perkara 100% 100 % 100 % Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 189 Perkara

Sisa akhir 37 Perkara

Data Perkara TUN Tingkat Banding Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 37 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 225 Perkara

Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 37 Perkara 100% 100 % 100 % Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 225 Perkara

Sisa akhir 37 Perkara

Data Perkara TUN Tingkat Banding Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 31 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 256 Perkara

Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 37 Perkara 100% 100 % 100 % Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 285 Perkara

(43)

L K j I P - 43 | P a g e

Sisa akhir 24 Perkara

2. Persentase Perkara TUN Tingkat Banding Sebagai TK I yang diselesaikan.

Pada tahun 2017 capaian persentase perkara TUN sebagai TK Banding yang diselesaikan tidak ada gugatan TUN sebagai tingkat pertama atau Nihil (0%). Capaian tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara TUN yang diselesaikan sebesar 100% dengan target yang ditetapkan sebesar 100%.

Realiasasi persentase penyelesaian perkara pidana mencapai target Nihil diperoleh dari perbandingan jumlah perkara pidana yang sudah selesai minutasi pada tahun 2017 sebesar Nihil perkara dengan seluruh jumlah perkara sengketa TUN TK Banding pada tahun 2017 sebesar Nihil perkara. Pada Tahun 2017 penyelesaian perkara sengketa TUN Tk Banding mencapai Nihil (0%), jadi terdapat peningkatan target penyelesaian perkara. Hal ini disebabkan karena pada Tahun 2017 jumlah perkara yang masuk dan sisa perkara sebelumnya Nihil perkara. Dan pada tahun 2017 dapat diselesaikan minutasi perkara sebanyak 0% perkara. Dan juga target penyelesaian perkara Tahun 2017 sebesar 100% sama dengan Target 2016 sebesar 100%.

Tabel 12. Keadaan Perkara di Pengadilan Tinggi TUN Sebagai TK I Tahun 2015 - 2017

Data Perkara TUN Tingkat Banding Sebagai TK ITahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 0 Perkara

7 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 20 Perkara

Jumlah Perkara 20 Perkara 100% 100 % 100 %

Perkara selesai minutasi 18 Perkara % % %

Sisa akhir 2 Perkara

Data Perkara TUN Tingkat Banding Sebagai TK I Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 2 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 0 Perkara

Jumlah Perkara 0 Perkara 100% 100 % 100 %

Perkara selesai minutasi 2 Perkara % % %

Sisa akhir 0 Perkara

Data Perkara TUN Tingkat Banding Sebagai TK I Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 0 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 0 Perkara

(44)

L K j I P - 44 | P a g e

Perkara selesai minutasi 0 Perkara % % %

Sisa akhir 0 Perkara

c. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PENURUNAN SISA PERKARA

PTTUN Tingkat Banding Tahun 2015 - 2017

Data Perkara TUN Tingkat Banding

Tahun 2017 Jumlah Realisasi (%) Target (%) Capaian (%)

Penurunan Sisa Perkara

(%) Sisa perkara tahun 2016 37 Perkara

Perkara 96.94%

Perkara masuk tahun 2017 256 Perkara

Jumlah Perkara 287 Perkara

Perkara selesai minutasi 255 Perkara 96.94% 100% 96.94%

Sisa akhir 31 Perkara

PTTUN Tingkat Banding Sebagai TK I Tahun 2015 - 2017 Data Perkara TUN Tingkat Banding

Sebagai TK I Tahun 2017 Jumlah

Realisasi (%) Target (%) Capaian (%) Penurunan Sisa Perkara (%) Sisa perkara tahun 2016 037 Perkara

Perkara 100%

Perkara masuk tahun 2017 0 Perkara

Jumlah Perkara 0 Perkara

Perkara selesai minutasi 0 Perkara 0% 100% 0%

Sisa akhir 0 Perkara

SASARAN 2 : PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA 1. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Tahun 2017

Jumlah Salinan Putusan yang dikirim x100% : 11111. x 100% = 100% Jumlah Putusan Perkara 11111

2. Persentase Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara Online Dalam Waktu 1 Hari Setelah Diputus (One Day Publish)

Selama Tahun 2017 tidak ada perkara yang menarik perhatian masyarakat, sehingga One day publish belum bisa terlaksana di Pengadilan Tinggi TUN Medan.

Jumlah Perkara yang menarik Perhatian Masyarakat (One Day Publish) x 100% = 0 x 0 % Jumlah Putusan Perkara 0

3. Persentase Putusan Perkara Yang Dimasukkan Dalam Aplikasi SIPP

Jumlah Perkara yang sudah masuk di SIPP x 100% : 1111 x 100% = 100% Jumlah Perkara yang putus 1111

Sisa Perkara Tahun Sebelumnya - Sisa Perkara Tahun Berjalan x 100%

(45)

L K j I P - 45 | P a g e

C. Realisasi Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi TUN Medan, pada awal tahun 2017 Pengadilan Tinggi TUN

Medan mendapatkan total alokasi anggaran untuk DIPA 01 sebesar Rp. 9.715.516.000 (Sembilan miliar tujuh ratus lima belas ribu lima ratus enam

belas ribu rupiah) dan DIPA 05 sebesar Rp. 209.000.000 (Dua ratus sembilan juta rupiah). Pada DIPA 01 anggaran tersebut mengalami revisi berupa penambahan belanja pegawai akibat pagu minus sehingga jumlah anggaran menjadi Rp. 11.859.329.000 (Sebelas miliar delapan ratus lima puluh sembilan

juta tiga ratus dua puluh sembilan ribu rupiah), dan DIPA 05 tetap yaitu Rp.209.000.000,-, dengan rincian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

sebagai berikut :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administerasi (BUA)

Anggaran DIPA (01) sebesar Rp. 11.859.329.000,-, yang meliputi : a. Belanja Pegawai : Rp. 10.043.579.000,-

b. Belanja Barang : Rp. 1.608.248.000,- c. Belanja Modal : Rp. 207.502.000,-

DIPA (01) Badan Urusan Administerasi (BUA) digunakan untuk melaksanakan 2 (dua) program kerja yaitu :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung, sebesar Rp. 11.651.827.000,- (Sebelas miliar delapan ratus lima puluh sembilan juta tiga ratus dua puluh sembilan ribu rupiah)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, sebesar Rp. 207.502.000,- (Dua ratus tujuh juta lima ratus dua ribu rupiah)

(46)

L K j I P - 46 | P a g e

2. DIPA (05) Dirjen Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara (Badilmiltun)

Anggaran DIPA (03) (Dirjenmiltun) berupa Belanja Barang sebesar Rp. 209.000.000,- (Dua ratus sembilan juta rupiah).

DIPA (05) digunakan untuk melaksanakan 1 (satu) program kerja yaitu : Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara, sebesar Rp. 209.000.000,- (Dua ratus sembilan juta rupiah).

Realisasi Anggaran Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tahun 2017 pada DIPA (01) dan DIPA (05) berdasarkan rincian belanja dan berdasarkan program kerja, dijelaskan pada tabel-tabel berikut ini :

Tabel 13. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2017

Uraian TA 2017 TA 2016 Naik (Turun) Rp % Belanja Pegawai 9.967.777.941 8.268.237.707 1.699.540.234 20,55 Belanja Barang 1.513.585.858 1.355.337.529 158.248.329 11,67 Belanja Modal 207.273.000 271.158.000 (63.885.000) (23,56) Total Belanja 11.688.636.799 9.894.733.236 1.793.903.563 18,12

Tabel 14. Realiasi Anggaran Belanja DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun 2017

JENIS BELANJA Pagu Realisasi Sisa

Rp. Rp. % Rp. %

Belanja Pegawai 10.043.579.000 9.967.777.941 99,52 75.801.059 0,48

Belanja Barang 1.608.248.000 1.513.585.858 94,11 94.662.142 5,89

Belanja Modal 207.502.000 207.273.000 99,89 229.000 0,11

(47)

L K j I P - 47 | P a g e

Tabel 15. Realiasi Anggaran Belanja DIPA (05) Dirjen Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara (Badilmiltun)Tahun 2017

JENIS BELANJA Pagu Realisasi Sisa

Rp. Rp. % Rp. %

Belanja Barang 209.000.000 142.696.848 68,27 66.303.152 31,73

Total 209.000.000 142.696.848 68,27 66.303.152 31,73

Tabel 16. Realiasi Anggaran Per Program Tahun 2017

No. Program Pagu Rp. Realisasi Sisa Rp % Rp %

1 Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan

Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung

10.043.579.000 9.967.777.941 99,25 75.801.059 0,75 2 Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung 207.502.000 207.273.000 99,89 229.000.000 0,11

3 Program Layanan

Dukungan Manajemen

Pengadilan 1.608.248.000 1.513.585.858 94,11 94.662.142 5,89

Rincian pagu awal dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (05) Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara adalah sebagai berikut :

 Pagu dan Realisasi DIPA (01) Badan Urusan Administrasi

1. BELANJA PEGAWAI

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan.

Gambar

Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja  PERJANJIAN KINERJA  PENGADILAN TINGGI MEDAN
Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja
Tabel 5. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara
Tabel 6. Indikator 1 Sasaran 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Daerah Tahun 2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran pada

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang

Tujuan penelitian adalah untuk menghitung nilai aktivitas tanah dan dayadukung tanah, serta meng- identifikasi sifat mengembang dari tanah hasil pelapukan breksi

Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang

Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian kinerja dengan tingkat capaian (target) dari masing-masing indikator disetiap tahunnya,

Piutang maka kemungkinan terjadinya peningkatan Laba Bersih semakin rendah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli bahwa Perputaran piutang

Rancangan Awal Rencana Kerja (Renja) PD adalah dokumen perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar untuk periode 1 (satu) tahun yang disusun dengan maksud

Array adalah suatu tipe data tersetruktur yang terdapat dalam memory yang terdiri dari sejumlah elemen (tempat) yang mempunyai tipe data yang sama dan merupakan gabungan