• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengapian 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pengapian 1"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SISTEM PENGAPIAN

SISTEM PENGAPIAN

 A

 A . . SisSis tetem Penm Pen ggapapian ian BBaterater aiai

Motor pembakaran dalam (internal combustion engine) Motor pembakaran dalam (internal combustion engine) menghasilkan tenaga dengan jalan membakar campuran udara dan bahan menghasilkan tenaga dengan jalan membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam

bakar di dalam silsilinder. Pinder. Pada mada motor botor bensensin, loncatan bunin, loncatan bunga api pada busga api pada busii diperlukan untuk menyalakan campuran udara-bahan bakar yang telah diperlukan untuk menyalakan campuran udara-bahan bakar yang telah dikompresikan oleh torak di dalam silinder. Sedangkan pada motor diesel dikompresikan oleh torak di dalam silinder. Sedangkan pada motor diesel udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi sangat udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi sangat panas, dan bila bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder, akan terbakar panas, dan bila bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder, akan terbakar secara serentak.

secara serentak.

Karena pada motor bensin proses pembakaran dimulai oleh Karena pada motor bensin proses pembakaran dimulai oleh loncatan api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh busi, beberapa metode loncatan api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh busi, beberapa metode diperlukan untuk menghasilkan arus tegangan tinggi yang diperlukan.

diperlukan untuk menghasilkan arus tegangan tinggi yang diperlukan.

Sistem pengapian (ignition system) pada automobile berfungsi Sistem pengapian (ignition system) pada automobile berfungsi untuk me-naikkan tegangan baterai menjadi 10 KV atau lebih dengan untuk me-naikkan tegangan baterai menjadi 10 KV atau lebih dengan mempergunakan ignition dan kemudian membagi-bagikan tegangan tinggi mempergunakan ignition dan kemudian membagi-bagikan tegangan tinggi seb

sebut kut ke e mmasing-asing-mmasasing busi ing busi mmelalui elalui disdistrtributibutor kabel or kabel tegtegangan tinggi. Tangan tinggi. Tipeipe s

sisisttem em pengappengapian ian baterai baterai ini ini dipergunakan dipergunakan pada pada sseluruh eluruh mmotor otor bensbensinin u

u nn ttuu k k mmobobil il mmododerern.n.

Sistem pengapian baterai biasanya terdiri dari baterai, ignition coil, Sistem pengapian baterai biasanya terdiri dari baterai, ignition coil, distributor, kabel tegangan tinggi dan busi seperti diperlihatkan di bawah distributor, kabel tegangan tinggi dan busi seperti diperlihatkan di bawah ini.

ini.

1. Sistem pengapian konvensional 1. Sistem pengapian konvensional 2. Sistem pengapian transistor 2. Sistem pengapian transistor

• Tipe semi-transistor • Tipe semi-transistor •

• TTipe full-ipe full-trtransansistoristor P

Pada pasal ini hanyada pasal ini hanya akan a akan ditditerangkan erangkan mmengenai engenai ssistem istem pengapianpengapian konvensional.

(3)

B.

B. Fungsi Fungsi KompKomponen-Kompoonen-Komponen nen Sistem Sistem PePengapianngapian 1. Baterai

1. Baterai

Menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12V) untuk ignition coil. Menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12V) untuk ignition coil. 2.

2. Ignition Ignition CCoiloil

Menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang Menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang

diperlukan

diperlukan untuntuk uk pengapian.pengapian. 3. Distributor

3. Distributor 1).

1). CCam am (nok)(nok) Membuk

Membuka breaker point a breaker point (plati(platina) pada sudut crankshaft na) pada sudut crankshaft (poros enkol) (poros enkol) yangyang tepat untuk masing-masing silinder.

tepat untuk masing-masing silinder. 2).

2). BBreaker reaker point point (plati(platina)na)

Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil; untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada ignition coil; untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kurmparan sekunder dengan jalan (cara) induksi magnet listrik kurmparan sekunder dengan jalan (cara) induksi magnet listrik (electromagnetic induction). (electromagnetic induction). 3) Capasitor/Condenser 3) Capasitor/Condenser 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5

Gb. 1. Rangkaian system pengapian konvensional Gb. 1. Rangkaian system pengapian konvensional

(4)

Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point (pada Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point (pada platina) pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil platina) pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.

sekunder. 4)

4) CCentrentrifugal ifugal GGovernor overnor AdvancerAdvancer

Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin. Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin. 5)

5) VVacuum acuum AAdvancerdvancer

Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vakum intake Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vakum intake

manifold). manifold). 6) Rotor

6) Rotor

Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.

tiap-tiap busi. 7)

7) DisDistrtributibutor or CCapap

Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing-masing silinder.

untuk masing-masing silinder.

4.

4. KKabel abel Tegangan Tegangan TTlnglnggl gl (High (High TTension ension CCord)ord)

Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. 5. Busi

5. Busi

Mengeluarkan arus listrik tega.ngan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui Mengeluarkan arus listrik tega.ngan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui ectrodanya.

ectrodanya.

Gb. 2. Rangkaian system pengapian konvensional Gb. 2. Rangkaian system pengapian konvensional

(5)

1.

1. IIgngn itiiti on on CoilCoil

Ignition coil bertungsi merubah arus listrik 12V yang dfterima dari Ignition coil bertungsi merubah arus listrik 12V yang dfterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan baterai menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi.

loncatan bunga api yang kuat pada celah busi. P

Pada ignition coil, kumada ignition coil, kumparan primparan primer dan ser dan sekunder diguluekunder digulung pada inti besi.ng pada inti besi. Kumpa-ran-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari Kumpa-ran-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi melalui (dengan cara) induksi baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi melalui (dengan cara) induksi elektromagnet/induksi magnet listrik (induksi sendiri dan induksi bersama). elektromagnet/induksi magnet listrik (induksi sendiri dan induksi bersama).

Inti besi (core), yang dikelilingi oleh kumparan, terbuat dari baja Inti besi (core), yang dikelilingi oleh kumparan, terbuat dari baja silicon tipis yang digulung ketat.Kumparan sekunder terbuat dari kawat silicon tipis yang digulung ketat.Kumparan sekunder terbuat dari kawat tembaga tipis (~ 0,05 - 0,1 mm) yang digulung 15.000 sampai 30.000 kali tembaga tipis (~ 0,05 - 0,1 mm) yang digulung 15.000 sampai 30.000 kali lilitan pada inti besi, sedangkan kumparan primer terbuat dari kawat lilitan pada inti besi, sedangkan kumparan primer terbuat dari kawat tembaga yang relatif tebal (~ 0,5 -1.0 mm) yang digulung 150 sampai 300 tembaga yang relatif tebal (~ 0,5 -1.0 mm) yang digulung 150 sampai 300 kali lilitan mengelilingi kumparan sekunder.

kali lilitan mengelilingi kumparan sekunder.

Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short circuit) antara Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short circuit) antara lapisan kumparan yang berdekatan, antara lapisan satu dengan lapisan lapisan kumparan yang berdekatan, antara lapisan satu dengan lapisan yang lain disekat dengan kertas yang mempunyai tahanan sekat yang yang lain disekat dengan kertas yang mempunyai tahanan sekat yang tinggi. Seluruh ruangan kosong di dalam tabung kumparan diisi dengan tinggi. Seluruh ruangan kosong di dalam tabung kumparan diisi dengan minyak atau campuran penyekat untuk menambah daya tahan terhadap minyak atau campuran penyekat untuk menambah daya tahan terhadap panas.

panas.

Salah satu ujung dari kumparan primer dihubungkan dengan Salah satu ujung dari kumparan primer dihubungkan dengan terminal, negatif primer, sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan terminal, negatif primer, sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan terminal positif primer. Kumparan sekunder dihubungkan dengan cara terminal positif primer. Kumparan sekunder dihubungkan dengan cara serupa, dimana salah satu ujungnya dihubungkan dengan kumparan primer serupa, dimana salah satu ujungnya dihubungkan dengan kumparan primer lewat (pada) terminal positif sedangkan ujung yang lain dihubungkan lewat (pada) terminal positif sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan tegangan tinggi melalui sebuah pegas. Kedua kumparan digulung dengan tegangan tinggi melalui sebuah pegas. Kedua kumparan digulung dengan arah y

dengan arah yang saang samma, dengan kuma, dengan kumparan paran primprimer berada per berada pada bagianada bagian luar.

(6)

2.

2. DistributoDistributo r r 

Fungsi distributor dapat dibagi dalam 4 bagian seperti diperlihatkan di bawah Fungsi distributor dapat dibagi dalam 4 bagian seperti diperlihatkan di bawah ini.

ini.

a., Bagian Pemutus (arus) a., Bagian Pemutus (arus)

P

Pada bagian ini terdiri dari breaker point ada bagian ini terdiri dari breaker point (atau biasa (atau biasa disedisebut contbut contact pointact point atau "point" saja), camlobe (nok) dan kondenser.

atau "point" saja), camlobe (nok) dan kondenser.

Fungsi breaker point adalah untuk memutuskan arus listrik dan Fungsi breaker point adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil. Induksi terjadi pada saat breaker point diputus pada kumparan sekunder coil. Induksi terjadi pada saat breaker point diputus atau terbuka.

atau terbuka.

GAMB

GAMB AR AR PENAMPANG PENAMPANG IGNITION IGNITION HUBUNGAN HUBUNGAN IGNITION IGNITION COILCOIL

Gb.3. Ignition coil ( koil pengapian ) Gb.3. Ignition coil ( koil pengapian )

Gb. 4. Break point Gb. 4. Break point

(7)

Fungsi camlobe untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus Fungsi camlobe untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil.

dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil.

Condenser berfungsi untuk menghilangkan atau mencegah terjadinya Condenser berfungsi untuk menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Konstruksinya dapat loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di bawah. Kemampuan dari suatu kondenser dapat dilihat pada gambar di bawah. Kemampuan dari suatu kondenser dapat ditunjukkan dengan berapa besar kapasitasnya. Kapasitas kondenser diukur ditunjukkan dengan berapa besar kapasitasnya. Kapasitas kondenser diukur dalam mikro farad (pf).

dalam mikro farad (pf). P

Pada kendaraan Tada kendaraan Toyota, kondenser yang diperoyota, kondenser yang dipergunakan ada tiga mgunakan ada tiga macamacam yaitu :

yaitu :

Condenser dengan kabel warna hijau, kapasitasnya adalah 0,15 pf. Condenser dengan kabel warna hijau, kapasitasnya adalah 0,15 pf. Condenser dengan kabel warna kuning, kapasitasnya adalah 0,22 gf. Condenser dengan kabel warna kuning, kapasitasnya adalah 0,22 gf. Condenser dengan kabel warna biru, kapasitasnya adalah 0,25 pf. Condenser dengan kabel warna biru, kapasitasnya adalah 0,25 pf.

Gb.6. kondenso Gb.6. kondenso Gb. 5. Break point ( platina)

(8)

 Te

 Terrbbaakkaarrnnyya a bbrreeaakkeer r ppooiinnt t sseerriinng g jjuugga a ddiiaakkiibbaattkkaan n oolleeh h ccoonnddeennseser r yyaanng g ttiiddaakk sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.

sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal. b. Bagian Distributor

b. Bagian Distributor

Bagian ini berfungsi membagi-bagikan (mendistribusikan) arus Bagian ini berfungsi membagi-bagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan sekunder pada tegangan tinggi yang dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap-tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian ignition coil ke busi pada tiap-tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian (ignition order). Bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor.

(ignition order). Bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor.

c.

c. Bagian Bagian GGoverovernor nor AdvancerAdvancer

Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengaan sesuai dengan Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengaan sesuai dengan pertambahan putaran mesin. Bagian ini terdiri dari governor weight dan pertambahan putaran mesin. Bagian ini terdiri dari governor weight dan governor spring (pegas governor).Gambar di bawah menunjukkan governor spring (pegas governor).Gambar di bawah menunjukkan konstruksi dari Governor Advancer.

konstruksi dari Governor Advancer.

Gb.7 Distributor Gb.7 Distributor

(9)

d. Bagian Vakum Advancer d. Bagian Vakum Advancer

Bagian ini berfungsi untuk memundurkan memajukan saat pengapian Bagian ini berfungsi untuk memundurkan memajukan saat pengapian pada saat beban bertambah atau berkurang.Bagian ini terdiri dari breaker pada saat beban bertambah atau berkurang.Bagian ini terdiri dari breaker plate dan vaku vancer, yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang plate dan vaku vancer, yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.

terjadi di dalam intake manifold. G

Gb. b. 9 9 SSaat aat kerjkerjaa Gb. 8. Sebelum kerja Gb. 8. Sebelum kerja

(10)

3.

3. TypType e Fully-Fully-TransistoTransistor r 

Sistem pengapian konvensional menghasilkan Tegangan tinggi pada Sistem pengapian konvensional menghasilkan Tegangan tinggi pada kum

kumparan sparan sekunder dengan Jekunder dengan J alan memalan memututuskan uskan arus arus listrik primlistrik primer pada er pada ignitignition.ion. Oleh karena itu sistem pengapian kanvensional terdiri dari breaker point, cam Oleh karena itu sistem pengapian kanvensional terdiri dari breaker point, cam (nok) dan kondensor.

(nok) dan kondensor. P

Pada sada sistem istem pengapian fullypengapian fully-transis-transisttor, signaor, signal generatl generator dipor dipasasangkanangkan sebagai pengganti cam (nok) dan breaker point pada distributor. Signal generator sebagai pengganti cam (nok) dan breaker point pada distributor. Signal generator akan

akan mmenghasenghasilkan tegangan, ilkan tegangan, yang berguna untuk myang berguna untuk menyalakan enyalakan trtransansistor-tistor-transis ransis--tor di dalam igniter untuk memutuskan arus primer pada ignition coil. Karena tor di dalam igniter untuk memutuskan arus primer pada ignition coil. Karena transistor-transistor yang dipergunakan untuk memutuskan arus primer tidak transistor-transistor yang dipergunakan untuk memutuskan arus primer tidak melibatkan bagian-bagian yang bergerak yang saling bersinggungan, maka tidak melibatkan bagian-bagian yang bergerak yang saling bersinggungan, maka tidak terjadi keausan dan tidak terjadi penurunan tegangan sekunder yang dihasilkan. terjadi keausan dan tidak terjadi penurunan tegangan sekunder yang dihasilkan.

G

Gb. 10. Sb. 10. Sebelum ebelum bekerbekerjaja diafragma

diafragma

Gb. 11 Saat bekerja Gb. 11 Saat bekerja

(11)

4.

4. Kabel Tegangan TinggKabel Tegangan Tinggii

Kabel-kabel tegangan tinggi (High-Tension Cord) harus mampu Kabel-kabel tegangan tinggi (High-Tension Cord) harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan di dalam ignition coil mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan di dalam ignition coil ke busi-busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran. Oleh sebab itu ke busi-busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran. Oleh sebab itu

Gb. 12. Sistem pengapian transistor Gb. 12. Sistem pengapian transistor

Dis

Distrtributibutor paor padasdasistem pengapiistem pengapianan tipe fully-transistor ada kalanya tipe fully-transistor ada kalanya ignition coil dan igniter

ignition coil dan igniter dipas

dipasangkan didalamnyangkan didalamnya.a. Ignition Coil

Ignition Coil

I g n I t e r I g n I t e r

(12)

penghantar (core) dibungkus dengan insulator karet yang tebal seperti penghantar (core) dibungkus dengan insulator karet yang tebal seperti tampak pada gambar untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik tampak pada gambar untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik tegangan tinggi. Insulator karet (rubber insulator) kemudian dilapisi oleh tegangan tinggi. Insulator karet (rubber insulator) kemudian dilapisi oleh pembungkus (sheath). Kabel resistive terbuat dari fiberglass yang dipadu pembungkus (sheath). Kabel resistive terbuat dari fiberglass yang dipadu (dicampur) dengan carbon dan karet sintetis yang digunakan sebagai core (dicampur) dengan carbon dan karet sintetis yang digunakan sebagai core untuk memberikan peregangan yang cukup kuat untuk meredam bunyi untuk memberikan peregangan yang cukup kuat untuk meredam bunyi pengapian (ignition noise) pada radio. Tanda tahanan dicetak pada pengapian (ignition noise) pada radio. Tanda tahanan dicetak pada permukaan pembungkus (sheath) sebagai pertanda bahwa inti dari kabel permukaan pembungkus (sheath) sebagai pertanda bahwa inti dari kabel tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistive wire).

tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistive wire).

PENTING ! PENTING !

Untuk melepaskan kabel Untuk melepaskan kabel tegangan tinggi (hightension cord), tegangan tinggi (hightension cord), pegang dan tariklah setalu pada baglan pegang dan tariklah setalu pada baglan pangk

pangkalnya (talnya (tututupnupnya). Jya). J angan sangan sekaliekali-kali-kali memegang dan menarik pada memegang dan menarik pada pembungkusnya, sebab dapat pembungkusnya, sebab dapat mengakibatkan kabel terlepas darl mengakibatkan kabel terlepas darl tutupnya (pangkalnya) dan dapat tutupnya (pangkalnya) dan dapat merusak kabel, mlsalnya terputus pada merusak kabel, mlsalnya terputus pada intinya (internal open circuit).

intinya (internal open circuit).

Sirkuit terbuka atau hubungan yang kurang baik dari kabel tegangan tinggi dapat Sirkuit terbuka atau hubungan yang kurang baik dari kabel tegangan tinggi dapat diketahui dengan mengukur tahanan inti (core) Seperti diperlihatkan pada diketahui dengan mengukur tahanan inti (core) Seperti diperlihatkan pada halaman berikut.

halaman berikut.

G

Gb. 14b. 14. Melepas K. Melepas Kabelabel  Teg

 Tegananggaan n TiTinnggggii

G

(13)

karet sintetis yang digunakan sebagai core untuk memberikan peregangan yang karet sintetis yang digunakan sebagai core untuk memberikan peregangan yang cukup dan untuk ' meredam bunyi pengapian (ignition noise) pada radio. ' Tanda cukup dan untuk ' meredam bunyi pengapian (ignition noise) pada radio. ' Tanda tahanan dicetak pada permukaan pembung- ; kus (sheath) sebagai pertanda tahanan dicetak pada permukaan pembung- ; kus (sheath) sebagai pertanda bahwa inti dari kabel tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistive wire). bahwa inti dari kabel tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistive wire). 5. BUSI

5. BUSI

Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan (membangkitkan) bunga api dengan temperatur tinggi ,diantara (membangkitkan) bunga api dengan temperatur tinggi ,diantara elektroda tengah dan masa dari busi untuk menyalakan campuran elektroda tengah dan masa dari busi untuk menyalakan campuran udara-bahan bakar yang telah dikompresikan. Meskipun konstruksi dari udara-bahan bakar yang telah dikompresikan. Meskipun konstruksi dari busi sederhana, tetapi busi tersebut beroperasi pada kondisi yang busi sederhana, tetapi busi tersebut beroperasi pada kondisi yang sangat berat. Temperatur elektroda busi dapat mencapai kira-kira sangat berat. Temperatur elektroda busi dapat mencapai kira-kira 2000

2000°°C (3632C (3632°°F) selama langkah pembakaran (kerja), tetapi kemudianF) selama langkah pembakaran (kerja), tetapi kemudian akan turun drastis pada langkah hisap karena didinginkan oleh akan turun drastis pada langkah hisap karena didinginkan oleh cam

campuran udara dan bahan bakar. Ppuran udara dan bahan bakar. P erubahan yang sangat cepat darierubahan yang sangat cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi berulang-ulang kali pada setiap dua panas ke dingin tersebut terjadi berulang-ulang kali pada setiap dua putaran poros engkol.

putaran poros engkol.

Lebih jauh lagi, tekanan di dalam silinder juga bervariasi antara 1 Lebih jauh lagi, tekanan di dalam silinder juga bervariasi antara 1 atm (760 mm Hg atau 29,92 in Hg atau 101.33 kPa) pada saat langkah atm (760 mm Hg atau 29,92 in Hg atau 101.33 kPa) pada saat langkah hisap, tetapi kemudian naik mencapai 45 atm pada langkah hisap, tetapi kemudian naik mencapai 45 atm pada langkah pembakaran (kerja). Busi harus bisa menjaga kemampuan penyalaan pembakaran (kerja). Busi harus bisa menjaga kemampuan penyalaan untuk jangka waktu

untuk jangka waktu.. yang lama, meskipun mengalami temperatur tinggiyang lama, meskipun mengalami temperatur tinggi

dan perubahan tekanan, dan menjaga tahanan insulator dari tegangan dan perubahan tekanan, dan menjaga tahanan insulator dari tegangan tinggi antara 10 sampai 30 KV.

tinggi antara 10 sampai 30 KV.

Komponen utama busi yaitu insulator, casing dan elektroda tengah. Komponen utama busi yaitu insulator, casing dan elektroda tengah.

(14)

a.

a. InsulatoInsulato r r KeramikKeramik

Insulator keramik (ceramic insulator) berfungsi untuk memegang Insulator keramik (ceramic insulator) berfungsi untuk memegang elektroda tengah dan berguna sebagai insulator antara elektroda elektroda tengah dan berguna sebagai insulator antara elektroda tengah dan casing. Gelombang yang dibuat pada permukaan insulator tengah dan casing. Gelombang yang dibuat pada permukaan insulator keramik berguna untuk memperpanjang jarak permukaan antara keramik berguna untuk memperpanjang jarak permukaan antara terminal dan casing untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api terminal dan casing untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api tegangan tinggi.

tegangan tinggi.

Insulator terbuat dari porselen aluminium murni yang mempunyai daya Insulator terbuat dari porselen aluminium murni yang mempunyai daya tahan panas yang sangat baik, kekuatan mekanikal,kekuatan dielektrik tahan panas yang sangat baik, kekuatan mekanikal,kekuatan dielektrik pada temperatur tinggi dan penghantar panas (thermal conductivity). pada temperatur tinggi dan penghantar panas (thermal conductivity). b. Casing

b. Casing

Casing bertungsi- untuk menyangga insulator keramik dan juga Casing bertungsi- untuk menyangga insulator keramik dan juga sebagai mounting busi terhadap mesin.

sebagai mounting busi terhadap mesin. c.

c. ElektroElektro da da TengahTengah

Elektroda tengah terdiri dari komponen-komponen : Elektroda tengah terdiri dari komponen-komponen :

Gb. 16 Konstruksi Busi Gb. 16 Konstruksi Busi Glass seal Glass seal Resistor Resistor Gasket Gasket Copper core Copper core Nose insulator Nose insulator Ground electrode Ground electrode

(15)

1.

1. SSumumbu pusat (centbu pusat (center shaft) : mer shaft) : mengalirkan arengalirkan arus dan mus dan meradiaseradiasikanikan panas yang ditimbulkan oleh elektroda.

panas yang ditimbulkan oleh elektroda.

2. Seal glas (kaca) : membuat kerapatan (merapatkan) (untuk 2. Seal glas (kaca) : membuat kerapatan (merapatkan) (untuk menghindari kebocoran udara), antara center shaft dan insulator menghindari kebocoran udara), antara center shaft dan insulator keramik dan mengikat antara center shaft dan elektroda tengah.

keramik dan mengikat antara center shaft dan elektroda tengah. 3.

3. RResesistor istor : : mmenguranengurangi gi suara suara pengapian untuk pengapian untuk mmengurangiengurangi gangguan frekw

gangguan frekwensi ensi radio.radio. 4.

4. CCoppercooppercore (intre (intitemitembaga) : baga) : mmerambaterambatkan kan panaspanasdari elektroda dari elektroda dandan ujung

ujung 5.

5. insulator insulator agar agar cepat cepat radiasi/ radiasi/ dingin.dingin. 6.

6. EElektroda lektroda tengah tengah : m: memembangkitkan bangkitkan loncaloncattan bunga an bunga api kapi ke me masasaa 7.

7. (elektr(elektroda oda mmasasa).a).

d.

d. ElektroElektro da da MMasaasa

Elektroda masa dibuat sama dengan elektroda tengah. Alur U Elektroda masa dibuat sama dengan elektroda tengah. Alur U (U-groove), Alur V (V-groove) dan bentuk khusus dari elektroda yang (U-groove), Alur V (V-groove) dan bentuk khusus dari elektroda yang lain dibuat dengan tujuan agar memudahkan loncatan api agar lain dibuat dengan tujuan agar memudahkan loncatan api agar menaikkan kemampuan pengapian.

menaikkan kemampuan pengapian.

S

Referensi

Dokumen terkait

Ignition coil rusak, dapat menyebabkan tenaga mesin berkurang, karena ignition coil tidak dapat membangkitkan tegangan sekunder dengan baik yang akan dialirkan ke busi.

Kunci kontak menghubungkan rangkaian primer sistem pengapian dengan massa kunci kontak. Walaupun kendaraan distarter arus listrik yang dihasilkan alternator akan selalu mengalir

Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil ( kumparan ) yang dibuat dari Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil ( kumparan ) yang dibuat

Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan

Untuk mengetahui arah putaran motor searah atau perlawanan dengan arah jarum jam (lihat gambar) pada gambar a arus listrik yang mengalir melalui sisi kumparan

Pada skema transformator di bawah, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan

Pada kumparan primer akan mengalir arus jika kumparan primer dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik, sehingga pada inti tansformator yang terbuat dari bahan

Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet