• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Perbaikan Sistem Pengapian Sepeda Motor [Repaired]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Perbaikan Sistem Pengapian Sepeda Motor [Repaired]"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Komp

Kompetenetensisi DasaDasar r 

▪▪MenMengindgindentifentifikasiikasi kompkomponenonen sistesistemm pengpengapiaapiann ▪▪MeMendndiagiagnosnosisis gaganggngguanuan padpadaa sisistestemm pepengangapipianan ▪▪MemMemperbperbaikiaiki ganggangguanguan sistesistemm pengpengapiaapian.n.

SMK

SMK MIFT MIFT HULHUL ULUM

ULUM CIMER CIMER P NG ND R N P NG ND R N

▸ Baca selengkapnya: rangkaian pengapian mio

(2)

Informasi Umum

Informasi Umum Deskripsi UmumDeskripsi Umum Petunjuk Penggunaan Petunjuk Penggunaan Tujuan Akhir

Tujuan Akhir PembelajaPembelajaranran

Dasar-Dasar Sistem Kelistrikan

Dasar-Dasar Sistem Kelistrikan  Asal Mula Listri Asal Mula Listrikk Simbol

Simbol -- Simbol Simbol KelistrikanKelistrikan Cara Kerja Komponen Listrik Cara Kerja Komponen Listrik Magnet Magnet Electromagnet Electromagnet Kumparan Kumparan

Dasar Transformasi Tegangan Dasar Transformasi Tegangan

Prinsip Kerja Dan Konstruksi System Prinsip Kerja Dan Konstruksi System Pengapian

Pengapian

Konstruksi Cara Kerja

Konstruksi Cara Kerja Komponen Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian

Gangguan Pada System Pengapian Gangguan Pada System Pengapian (Trobleshooting)

(Trobleshooting)

Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Busi Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Busi

Prosedure Perbaikan Pada System Prosedure Perbaikan Pada System Pengapian

Pengapian

Pemeriksaan Komponen Sistem Pengapian Pemeriksaan Komponen Sistem Pengapian

Evaluasi

(3)

Informasi Umum

Informasi Umum Deskripsi UmumDeskripsi Umum Petunjuk Penggunaan Petunjuk Penggunaan Tujuan Akhir

Tujuan Akhir PembelajaPembelajaranran

Dasar-Dasar Sistem Kelistrikan

Dasar-Dasar Sistem Kelistrikan  Asal Mula Listri Asal Mula Listrikk Simbol

Simbol -- Simbol Simbol KelistrikanKelistrikan Cara Kerja Komponen Listrik Cara Kerja Komponen Listrik Magnet Magnet Electromagnet Electromagnet Kumparan Kumparan

Dasar Transformasi Tegangan Dasar Transformasi Tegangan

Prinsip Kerja Dan Konstruksi System Prinsip Kerja Dan Konstruksi System Pengapian

Pengapian

Konstruksi Cara Kerja

Konstruksi Cara Kerja Komponen Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian

Gangguan Pada System Pengapian Gangguan Pada System Pengapian (Trobleshooting)

(Trobleshooting)

Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Busi Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Busi

Prosedure Perbaikan Pada System Prosedure Perbaikan Pada System Pengapian

Pengapian

Pemeriksaan Komponen Sistem Pengapian Pemeriksaan Komponen Sistem Pengapian

Evaluasi

(4)

Deskripsi Umum

Deskripsi Umum

Deskripsi Umum

Deskripsi Umum

s

so

oft

ftw

wa

arre

e P

Pe

em

mb

be

ella

ajja

arra

an

n M

Ma

an

nd

diirrii ((S

SP

PM

M)) y

ya

an

ng

g b

be

errjju

ud

du

ull M

Me

ella

ak

ku

uk

ka

an

n P

Pe

errb

ba

aiik

ka

an

n

S

Siis

stte

em

m P

Pe

en

ng

ga

ap

piia

an

n y

ya

an

ng

g m

me

em

mb

ba

ah

ha

as

s tte

en

ntta

an

ng

g d

da

as

sa

arr--d

da

as

sa

arr k

ke

eli

lis

sttrriik

ka

an

n,, ffu

un

ng

gs

sii,,

ko

komp

mpon

onen

en--ko

kom

mp

pon

one

en

n da

dan

n ca

cara

ra ke

kerj

rja

a sy

syst

stem

em pe

pen

nga

gap

pia

ian.

n. S

Sy

ys

ste

tem

m iini

ni d

dig

igun

unak

akan

an

pa

pad

da

a mo

moto

torr be

bens

nsiin

n kh

khus

usus

usny

nya

a p

pad

ada

a se

sep

ped

eda

a m

mot

otor

or,, tu

tujju

uan

an da

darrii so

soft

ftw

war

are

e in

inii ag

agar 

ar 

si

sisw

swa

a me

memi

mililiki

ki su

subk

bkom

ompe

pete

tens

nsii ya

yait

itu

u ma

mamp

mpu

u me

meng

ngid

iden

enti

tifik

fikas

asi,

i, me

mema

maha

hami

mi fu

fung

ngsi

si,,

c

ca

arra

a k

ke

errjja

a,, d

da

an

n m

me

ella

allu

uk

ka

an

n p

pe

errb

ba

aiik

ka

an

n p

pa

ad

da

a k

ko

om

mp

po

on

ne

en

n--k

ko

om

mp

po

on

ne

en

n s

siis

stte

em

m

pen

(5)

Petunjuk Penggunaan Sofwere

Petunjuk Penggunaan Sofwere

Petunjuk Penggunaan software Petunjuk Penggunaan software

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan software ini, maka Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan software ini, maka langkah-lang

langkah-langkah yang kah yang perlu dilaksanakan antara lain:perlu dilaksanakan antara lain: 1.

1. Bacalah dan pahamBacalah dan pahami dengan seksama uraian mai dengan seksama uraian materi yang ada dalam sofware ini. Bila adateri yang ada dalam sofware ini. Bila ada yang kurang jelas, peserta didik dapat bertanya k

yang kurang jelas, peserta didik dapat bertanya k epada guru atau peserta didik yangepada guru atau peserta didik yang mengampu kegiatan pembelajaran tersebut

mengampu kegiatan pembelajaran tersebut 2.

2. Kerjakan evaluasi untuk menKerjakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana pemahamgukur sejauh mana pemahaman yang telah an yang telah dimiliki olehdimiliki oleh peserta didik terhadap materi-materi yang dibahas dalam software ini

peserta didik terhadap materi-materi yang dibahas dalam software ini 3.

3. Untuk kegiatan belaUntuk kegiatan belajar yang terdiri dari praktek , perhatikanjar yang terdiri dari praktek , perhatikanlah hal hal berkut:lah hal hal berkut: a. Perhatikan petunjuk petunjuk keselamatan kerja

a. Perhatikan petunjuk petunjuk keselamatan kerja b. Pahami setiap langkah kerja dan prosedur  b. Pahami setiap langkah kerja dan prosedur  c. Lakukan identifikasi peralatan sebelum praktek c. Lakukan identifikasi peralatan sebelum praktek d. Gunakan alat

d. Gunakan alat sesuai fungsinyasesuai fungsinya

e. Untuk melakukan pratikum yang belum jelas, peserta didik harus meminta izin kepada e. Untuk melakukan pratikum yang belum jelas, peserta didik harus meminta izin kepada

guru atau instruktur, setelah selesai kembalikan alat dan bahan ketempatnya. guru atau instruktur, setelah selesai kembalikan alat dan bahan ketempatnya.

(6)

Tujuan Akhir Pembelajaran

Tujuan Akhir Pembelajaran

Tujuan Akhir Pembelajaran

Tujuan Akhir Pembelajaran

Setelah melakukan proses pem

Setelah melakukan proses pembelajaranbelajaran Melakukan perbaikan sistem pengMelakukan perbaikan sistem pengapian diharapkanapian diharapkan peserta didik mampu:

peserta didik mampu: 1.

1. Menentukan pengeMenentukan pengetahuan dasar dan pengetahuan dasar dan pengertian pokok dalam sistem Listrirtian pokok dalam sistem Listrik .k . 2.

2. Fungsi simbolFungsi simbol-simbol dalam sistem kelistrikan s-simbol dalam sistem kelistrikan sepeda motor dan cara kerja kompoepeda motor dan cara kerja komponen listrik.nen listrik. 3.

3. Menentukan dan mengiMenentukan dan mengidentifikasi singkatan dan warna kabel pada sistem kelistrikan sedentifikasi singkatan dan warna kabel pada sistem kelistrikan sepedapeda motor.

motor. 4.

4. Menentukan Fungsi SisteMenentukan Fungsi Sistem Pengapian dan komponm Pengapian dan komponen sistem Pengapian beseen sistem Pengapian beserta prinsiprta prinsip Kerjanya.

Kerjanya. 5.

5. Menentukan MaMenentukan Macam-macam Gangguan pada scam-macam Gangguan pada system penggapian dan kemystem penggapian dan kemungkinanungkinan penyebabnya.

penyebabnya. 6.

(7)

 Asal Mula Listrik

Teori Elektron

BAHAN

MOLEKUL

SIFAT = BENDA ASLI

ATOM

SIFAT BERBEDA BENDA ASLI + - + -+ -INTI (+) (Proton) INTI (+) (Proton) ELEKTRON (-) ELEKTRON (-) +

-Semua material terdiri dari molekul, dan molekul juga terdiri dari atom. Atom mempunyai suatu inti dengan elektron yang beredar disekitarnya. Inti atom terdiri dari kutub positif (proton) dan negatif  (elektron). Kebanyakan atom dikenal hanya memiliki proton dan elektron. Elektron memiliki muatan listrik negatif (-), sedangkan proton memiliki muatan positif (+). Netron tidak memiliki muatan listrik atau netral. Muatan listrik negatif yang dimiliki oleh elektron seimbang dengan muatan listrik positif  yang dimiliki oleh proton Hal ini dikenal sebagai ikatan elektron

Teori ElektronElektron Bebas Arah Aliran Listrik

(8)

 Asal Mula Listrik

Elektron Bebas

Teori ElektronElektron Bebas Arah Aliran Listrik

Elektron yang berada di luar ikatan, dapat beredar bebas dari aplikasi gaya luar, seperti pergerakan melalui medan magnet, friksi atau pengaruh kimia. Elektron tersebut dikenal sebagai elektron bebas. Elektron bebas dapat meninggalkan garis edarnya, dimana dapat diisi oleh elektron yang memaksa keluar dari garis edar pada atom yang lain. Elektron bebas berpindah satu atom ke atom berikutnya, disitulah arus elektron diproduksi. Ini adalah prinsip dasar dari kelistrikan

(9)

 Asal Mula Listrik

Arah Aliran Listrik

Teori ElektronElektron Bebas Arah Aliran Listrik

Beban

+

-+

Arah arus listrik

Listrik Mengalir dari positif ke negatif pada batray

Arah arus elektron

Elektron mengalir dari negatif ke positif 

Syarat terjadinya aliran listrik adalah :

1. Ada beda potensial (tegangan listrik), ada positif dan negatif 

(10)

Simbol Simbol Kelistrikan

Simbol Sumber Listrik ▪Batray ➢ Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor   Arti Simbol:

Garis yang dibuat merah dan lebih panjang pada simbol batray menandakan plat positif didalam batray, sedangkan garis hitam merupakan plat negatif.

Jika simbol terdiri dari 1 plat positif dan 1 plat negatif berarti batray memiliki voltase 2 Volt

Jika simbol digambarkan dengan 3 plat positif dan 3 plat negatif berarti voltase batray adalah 6 volt

2 VOLT Plat +

Plat

(11)

Simbol Simbol Kelistrikan

Simbol Sumber Listrik ▪Generator 

Generator berfungsi sebagai penghasil listrik AC ( arus bolak balik) pada sepeda motor. Generator:

1.Pengisian batray 2.Sistem pengapian 3.Sistem penerangan ➢ Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi

(12)

Simbol Simbol Kelistrikan

Kabel Kabel ▪Kabel Massa

▪Kabel Persimpangan

Untuk menyederhanakan rangkaian pada sistem kelistrikan maka massa batray cukup digambarkan seperti gambar   disamping

Simbol kabel disamping menggambarkan bahwa kabel tersebut tidak berhubungan

Simbol kabel disamping dengan adanya titik disetiap persimpangan menggambarkan bahwa kabel tersebut berhubungan ➢ Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor 

(13)

Simbol Simbol Kelistrikan

Saklar / Swicth ▪Saklar Satu Arah

▪Saklar Tekan

▪Saklar Tekan Tarik

▪Saklar dua arah

Simbol yang menggambarkan saklar kunci kontak pada sepeda motor 

Simbol yang menggambarkan saklar Klakson dan stater pada sepeda motor 

Simbol yang menggambarkan saklar lampu kepala pada sepeda motor 

Simbol yang menggambarkan saklar sein/ lampu tanda belok pada sepeda motor 

Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor 

(14)

Simbol Simbol Kelistrikan

Alat Daya ▪Fuse/ Sekring

▪Platina

Fuse berfungsi sebagai pengaman pada sistem kelistikan

Platina berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus primer pada sistem pengapian konvensional

Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor 

(15)

Simbol Simbol Kelistrikan

Alat Daya ▪Transistor 

Transistor 

Komponen dasar pada Rectifier Regulator dan CDI berfungsi sebagai saklar listrik arus DC yang ON OFF nya diatur oleh arus yang mengalir dari Base ke Emitornya (PNP) atau sebaliknya (NPN).

emiter colector base PNP TRANSISTOR  emiter colector base NPN TRANSISTOR  ➢ Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor 

(16)

Simbol Simbol Kelistrikan

Alat Daya ▪Coil ▪Lampu ▪Diode Previous Next HOME Coil

Kumparan yang dialiri listrik dan menghasilkan magnet

Lampu

Sebagai Penerangan Pada Kendaraan

Diode

Sebagai Penyearah arus pada sistem pengisian

Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor 

(17)

Simbol Simbol Kelistrikan

Alat Daya

▪Tranformator/ Ignition Coil

Coil sepeda motor 

Previous Next HOME

Ignition Coil

Pembangkit arus tegangan tinggi pada sistem pengapian yang diteruskan ke busi

Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator Kabel KabelKabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth ➢ Saklar satu arah

Sakalar Tekan ➢ Saklar Tekan Tarik

Saklar dua arah ➢  Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor 

(18)

By : Muhammad Ifwandi, S.Pd Simbol Simbol Kelistrikan

Alat Daya ▪Tahanan / Resistor  ▪Busi ▪Kondensor  Previous Next HOME Resistor 

Sebagai tahanan arus listrik pada rangkaian sistem kelistrikan

Busi

Memercikkan bunga api kedalam silinder dan membakar campuran bahan bakar dan udara

Kondensor 

Menyimpan arus sementara

➢ Sumber Listrik ➢ Batray ➢ Generator  ➢ Kabel Kabel ➢ Kabel Massa ➢ Kabel Persimpangan ➢ Saklar/ Swicth

➢ Saklar satu arah

➢ Sakalar Tekan

➢ Saklar Tekan Tarik

➢ Saklar dua arah

➢ Alat Daya ➢ Fuse/ skring ➢ Platina ➢ Transistor  ➢ Coil ➢ Lampu ➢ Diode ➢ Transformer  ➢ Tahanan/ Resistor  ➢ Busi ➢ Kodensor 

(19)

Cara Kerja Komponen Listrik

▪ Diode

Komponen dasar pada Rectifier Regulator sebagai penyearah arus listrik.

Previous Next HOME ➢ DiodeDiode Zener SCR ➢ Transistor  ➢ Tipe PNP ➢ Tipe NPN

Cara Kerja Diode

 Arus Listrik Hanya bisa mengalir dari anoda ke katoda

A

K

A

K

(20)

Cara Kerja Komponen Listrik

▪ Diode Zener 

Komponen dasar pada Rectifier Regulator sebagai penyearah arus listrik dan sebagai pembatas out put pengisian / pengecasan batray.

Previous Next HOME

Cara Kerja Diode

 Arus Listrik tidak bisa mengalir dari anoda ke katoda

A

K

A

K

 Arus listrik hanya bisa mengalir dari Katoda Ke anoda

DiodeDiode Zener SCR ➢ Transistor  ➢ Tipe PNP ➢ Tipe NPN

(21)

Cara Kerja Komponen Listrik

▪ Thyristor/SCR(Silicon Controlled Regulator) 

Komponen dasar pada Rectifier Regulator dan CDI berfungsi sebagai saklar listrik arus AC yang ON OFF nya diatur oleh arus yang mengalir pada kaki gatenya.

Previous Next HOME

Cara Kerja:

 Arus listrik tidak akan bisa mengalir dari anode ke katode kalau tidak ada arus kecil yang mengalir dikaki gatenya (play  Animasinya)

 Arus bisa mengalir dari anode ke katode apabila Gate dialiri arus (Play Animasinya)

ANODE

A

KATHODE

G

GATE

(+)

(-)

NO CURRENT FLOW NO CURRENT FLOW

play

ANODE

A

KATHODE

GATE

(+)

(-)

CURRENT FLOW WHEN SCR ON

play

VOLTAGE ➢ DiodeDiode Zener SCR ➢ Transistor  ➢ Tipe PNP ➢ Tipe NPN

(22)

Cara Kerja Komponen Listrik

▪ Transistor 

Komponen dasar pada Rectifier   Regulator dan CDI berfungsi sebagai saklar listrik arus DC yang ON OFF nya diatur oleh arus yang mengalir   dari Base ke Emitornya (PNP) atau sebaliknya (NPN). Terdiri 2 Jenis : 1. Tipe PNP 2. Tipe NPN Previous Next HOME

E

B

C

Base Current

PRINSIP KERJA TRANSISTOR PNP

Prinsip kerja transistor PNP

 Arus listrik yang besar akan mengalir  dari Emitor ke Collector, jika ada arus kecil mengalir dari Emitor ke base ( Play  Animasi)

play

DiodeDiode Zener SCR ➢ Transistor  ➢ Tipe PNP ➢ Tipe NPN

(23)

Cara Kerja Komponen Listrik

▪ Transistor 

Previous Next HOME

Prinsip kerja transistor NPN

 Arus listrik yang besar akan mengalir dari Collector ke Emitor, jika ada arus kecil mengalir dari Base ke Emitor (Play  Animasi)

E

B

C

PRINSIP KERJA TRANSISTOR NPN

Base Current

play

DiodeDiode Zener SCR ➢ Transistor  ➢ Tipe PNP ➢ Tipe NPN

(24)

Magnet

▪ Pengertian Magnet Magnet adalah Logam yg

mempunyai gaya tarik terhadap besi lainnya Gaya tarik terbesar terdapat

pd ujung magnet Yaitu Kutub magnet

 Arah gaya tarik magnet dinyatakan dengan gari-garis gaya magnet dan di luar batang magnet bergerak dari kutup Utara ke kutup Selatan.

Previous Next HOME

Pengertian MagnetSifat- sifat Magnet

U

S

(25)

Magnet

▪ Sifat Sifat Magnet

Previous Next HOME

Jika Kutup kutup magnet yang berbeda atau berlawanan didekatkan, maka garis gaya magnetnya akan saling tarik menarik

U

S

U

U

U

S

S

S

U

U

U

U

U

U

U

U

Jika Kutup kutup magnet yang sama didekatkan, maka garis gaya magnetnya akan saling tolak menolak

Pengertian MagnetSifat- sifat Magnet

(26)

Electromagnet

▪ Electromagnet

Previous Next HOME

Jika Kawat dialiri dengan listrik maka akan menimbulkan kemagnetan hal ini disebut Elektromagnet

ElectromagnetGaris Gaya Magnet

Arah Arus

Garis Gaya Magnet

Garis-garis gaya magnet

bergerak menurut arah perputaran jarum jam, kalau dilihat dari arah datangnya arus listrik.

(27)

Electromagnet

▪ Arah Arus dan garis gaya magnet

 Arah arus listrik pada sebuah penghantar mempengaruhi terhadap garis gaya magnet yang ditimbulkan

Previous Next HOME

X

Arus listrik menjauhi kita,

garis gaya magnet searah

 jarum jam

Arus listrik mendekati

kita, garis gaya magnet

berlawanan arah jarum

 jam

ElectromagnetGaris Gaya Magnet

(28)

Kumparan

▪ Prinsip kumparan

Previous Next HOME

Prinsip KumparanKumparan dengan terasi

Besi

➢ Prinsip tegangan induksi

S

U

 Apabila suatu kawat beraliran listrik dilengkungkan membentuk lingkaran maka garis-garis gaya magnetnya menuju satu arah

Gaya medan magnet ini akan bertambah besar   jika kawat membentuk gulungan/ kumparan

Kuat medan magnet tergantung pada :

Besarnya aliran listrikBanyaknya kumparan

Letak kutup magnet pada kumparan sesuai dengan datangnya arus listrik searah jarum  jam = kutup Selatan

 Apabila sebuah kumparan diberi arus listrik maka kumparan tersebut akan menjadi magnet hal ini disebut Induksi Magnet

(29)

Kumparan

▪ Kumparan Dengan Terasi Besi

Previous Next HOME

S

S

S

S

U

U

U

U

Jika Sebuah kumparan diberi dengan teras/ inti besi,maka jumlah

garis gaya magnetnya akan bertambah banyak

(±6000 X)

Prinsip KumparanKumparan dengan terasi

Besi

(30)

Kumparan

▪ Prinsip Tegangan Induksi

Previous Next HOME

Jika saklar atau kontak pada kumparan primer di ON dan OFF kan, medan magnet pada kumparan primer akan berubah-ubah sehingga kumparan skunder akan menghasilkan induksi listrik. Induksi listrik pada kumparan Skunder terjadi pada saat kontak mulai membuka.

Prinsip KumparanKumparan dengan terasi

Besi

➢ Prinsip tegangan induksi

+

Kumparan Primer 

Kumparan Sekunder 

play

(31)

Dasar Trasformasi Tegangan

▪ Tegangan induksi Previous Next HOME ➢ Tegangan InduksiTransformator Perbandingan Tegangan ➢ Transformator Arus Searah

play

Jika magnet digerak-gerakkan dekat sebuah kumparan, maka : ▪ Akan terjadi perubahan medan magnet

▪ Akan timbul tegangan listrik pada kumparan sehingga lampu menyala ▪Tegangan tersebut disebut “Tegangan Induksi”

Magnet

Kumparan

(32)

Dasar Trasformasi Tegangan

▪ Transformator 

Previous Next HOME

play

Jika pada sambungan primer transformator dihubungkan dengan arus bolak – balik makaakan terjadi :

▪ Ada perubahan arus listrik pada kumparan primer  ▪Terjadi perubahan medan magnet

▪Terjadi tegangan induksii pada kumparan skunder  ▪Sehingga lampu menyala

Kumparan skunder 

Kumparan Primer 

 Arus AC ➢ Tegangan InduksiTransformator Perbandingan Tegangan ➢ Transformator Arus Searah

(33)

By : Muhammad Ifwandi, S.Pd Dasar Trasformasi Tegangan

▪ Perbandingan Tegangan

Previous Next HOME

Perbandingan tegangan sebanding dengan perbandingan jumlah lilitan ▪Jumlah lilitan sedikit tegangan induksi kecil

▪Jumlah lilitan banyak tegangan induksi besar 

Kumparan skunder  Kumparan Primer  ➢ Tegangan InduksiTransformator Perbandingan Tegangan ➢ Transformator Arus Searah

(34)

Dasar Trasformasi Tegangan

▪ Transformator Arus Searah

Previous Next HOME

Bagaimana jika transformator diberi arus searah?

Transformator tidak dapat berfungsi dengan arus searah, karena :

▪ Arus tetap

▪Tidak tejadi perubahan medan magnet

▪Tidak ada induksi Kumparan skunder 

Kumparan Primer 

play

Kumparan skunder 

Kumparan Primer  Bagaimana agar terjadi

perubahan medan magnet ? Dengan memberi saklar pada sambungan primer 

Jika saklar dibuka / ditutup (on / off ), maka :

 Arus primer terputus – putus  Ada perubahan medan magnet

Sehingga Terjadi induksi pada kumparan skunder lampu menyala Saklar  ➢ Tegangan InduksiTransformator Perbandingan Tegangan ➢ Transformator Arus Searah

(35)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Fungsi Sistem Pengapian

Menyediakan percikan api pada saat yang tepat untuk menyalakan campuran bensin dan udara dalam ruang bakar.

Besarnya api busi pada saat yang tepat sesuai kondisi mesin sangat menentukan kesempurnaan pembakaran

Previous Next HOME

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(36)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Jenis Sistem Pengapian

Previous Next HOME

CDI-AC

2. Magneto : a. Konvensional (Platina) b. CDI→ CDI-AC

CDI-DC

1. Battery : a. Konvensional (Platina) b. CDI→ CDI-DC

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(37)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Alternator  Previous Next HOME

Stator (Kumparan)

Rotor (Magnet)

Fungsi Alternator :

 Alat untuk pembangkit arus listrik AC yang digunakan untuk sistem

pengisian, pengapian dan penerangan

Bekerja berdasarkan prinsip elektro magnetik.`

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(38)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Cara Kerja Alternator 

Previous Next HOME

Prinsip kerja :

▪ Magnet melintasi kumparan, maka akan timbul garis gaya magnet di sekitar kumparan.

▪ Saat magnet melintasi kumparan, maka garis gaya medan magnet di sekitar kumparan hilang.

▪  Akibat berubah-ubahnya garis gaya medan magnet, maka akan dihasilkan tegangan induksi listrik pada kumparan. Besarnya induksi tergantung :

▪ Kecepatan gerakan magnet ▪ Besarnya medan magnet ▪ Jumlah gulungan

magnet

kumparan

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(39)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Generator Pembangkit Pulsa

Previous Next HOME

Fungsi :

Menghasilkan tegangan pulsa untuk mengatur  kerja SCR pada CDI.

Konstruksi :

Generator Pulsa terdiri dari sebuah magnet permanen yang dililiti kumparan.

Cara Kerja :

▪ Signal rotor mendekati atau meninggalkan generator pulsa, akan terjadi perubahan garis-garis gaya magnet.

▪ Perubahan garis-garis gaya magnet akan menghasilkan tegangan pulsa (listrik)

▪ Signal rotor mendekati kumparan → Tegangan pulsa positif 

▪ Signal rotor meninggalkan kumparan →Tegangan pulsa negative

▪ Pada saat pulsa sejajar dengan pic up (tonjolan magnet) arus listrik terputus.

Magnit

Pulsar 

To Scr 

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(40)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Ignition Coil

Previous Next HOME

Fungsi :

Meningkatkan tegangan listrik dari sumber arus baik dari accu maupun dari alternator sampai mencapai tegangan lebih dari 10.000 V, sehingga mampu membentuk loncatan api di busi. Terdiri 2 Kumparan :

▪Kumparan Primer ➔Diameter kawat lebih besar, lilitan lebih sedikit ± 300-400 lilitan

dengan tegangan induksi sekitar 300 – 400 volt

▪Kumparan Sekunder ➔Diameter kawat lebih kecil, lilitan lebih banyak ± 10.000 – 25.000

lilitan dengan tegangan sekitar 10.000 – 25.000 volt

Magnet Pulsa

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

Kumparan primer 

Kumparan skunder 

Cara Kerja COIL

Saat SCR ON: arus mengalir ke kumparan primer dan kumparan primer terinduksi maknet.

Saat SCR OFF : arus berhenti mengalir kek umparan primer induksi maknet hilang secara tiba-tiba, mengakibatkan:

Kumparan primer : timbul induksi listrik sebesar 300  – 400 volt diserap kondensor 

Kumparan skunder : timbul induksi listrik sebesar 10.000 -25.000 volt yang diteruskan ke busi dan SCR

COIL

Busi

(41)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ CDI = CAPASITIVE DISCHARGE IGNITION

Previous Next HOME

CDI Berfungsi sebagai Pengganti platina untuk Mengontrol arus listrik ke

Ignition Coil

Keunggulan CDI >< Platina :

▪Tidak memerlukan penyetelan.

▪Menghasilkan tegangan listrik lebih besar dan stabil.

▪Saat pengapian lebih tepat, sesuai putaran mesin.

Berdasarkan sumber arus CDI :

▪CDI – AC : Astrea Series, GL Series, Tiger, NSR 150R

▪CDI – DC : GL Neotech, Karisma, Kirana, NSR 150RR, Sonic

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(42)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Cara Kerja CDI AC (Arus Bolak Balik)

Previous Next HOME

Pada saat sepeda motor di start, exiter pada maknet menghasilkan arus listrik kemudian diteruskan menuju SCR pada CDI. Pada saat yang sama pulsa pengapian juga menghasilkan arus yang diteruskan ke gate SCR yang terlebih dahulu arusnya telah disesuaikan oleh trigger. Akibatnya arus dari anode dapat mengalir ke kadode diteruskan ke kumparan primer coil dan kondensor sehingga kumparan primer coil menjadi magnet.

Pada saat pulse pengapian sejajar dengan pic up magnet, pulse kehilangan arus sehingga arus dari CDI ke kumparan primer terputus. akibatnya kumparan primer coil kehilangan kemagnetan. Pada saat itu juga kumparan skunder coil terinduksi tegangan tinggi sebesar  20.000 s/d 25.000 volt yang diteruskan ke busi.

Lihat Animasi CDI AC

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(43)

Magnit

Pulsar 

Busi

Exiter 

CDI

Coil

CDI- AC

PRINSIP KERJA

CDI - AC

Previous

(44)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Cara Kerja CDI DC (Arus Searah)

Previous Next HOME

Pada saat kunci kontak di ON kan , Arus dari batray mengalir ke dioda D1 dan kumparan primer trafo, arus diteruskan ke transistor. Trafo menaikkan tegangan batray dar 12 volt menjadi 250 volt yang diteruskan ke kapasitor utama dan arus disimpan.

Pada saat sepeda motor di start magnet berputar sehingga PC coil menghasilkan arus yang diteruskan ke triger dan ke kaki Gate SCR. Sehingga arus mengalir dari anoda ke katode yang diteruskan ke primer coil, Mengakibatkan primer coil menjadi magnet.

Pada saat pulse pengapian sejajar dengan pic up magnet, pulse kehilangan arus sehingga arus dari CDI ke kumparan primer terputus. akibatnya kumparan primer coil kehilangan kemagnetan. Pada saat itu juga kumparan skunder coil terinduksi tegangan tinggi sebesar  20.000 s/d 25.000 volt yang diteruskan ke busi.

Lihat Animasi CDI DC

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(45)

Trigger Circuit

PC Coil

ACG

Unit

CDI

IGN.

Ign. Coil Busi Battery Kapasitor Utama Trafo D1 D2 D3 SCR  Transistor Kapasitor 2 12 V

Trigger Circuit

Rotor 250V

PRINSIP KERJA CDI - DC

play

(46)

Konstruksi dan Komponen Sistem Pengapian

▪ Busi

Previous Next HOME

Fungsi :

Menghasilkan percikan bunga api listrik

Tingkat panas (Heating Range) = Kemampuan busi melepaskan panas 1.Busi Panas (Nomor Kecil) Pelepasan panas lambat

2.Busi Dingin (Nomor Besar)

Pelepasan panas cepat, cocok untuk kecepatan tinggi.

SPESIFIKASI BUSI

Fungsi Sistem PengapianJenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian ➢ Alternator 

➢ Prinsip Kerja

Pulsar Ignition CoilCDI

Cara Kerja CDI ACCara Kerja CDI DCBusi

(47)

Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Busi HOME Previous Next

Trobleshooting

PERIKSA BUSI TIDAK BAIK ❑GANTI/SETEL

BAIK PERIKSA LETIKAN

API DARI KABEL BUSI

GANTI TUTUP BUSI

BAIK TIDAK BAIK LEPAS CONECTOR, PERIKSA STATOR DAN PULSER BAIK ❑GANTI/PERBAIKI TIDAK BAIK

(48)

Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Busi HOME Previous Next BAI K PERIKSA KOIL PENGAPIAN ❑GANTI/PERBAIKI TIDAK BAIK BAI K

Tidak ada pengapian (Lanjutan )

Trobleshooting PERIKSA KOIL PENGAPIAN BAI K PERIKSA KUNCI KONTAK ❑GANTI/PERBAIKI TIDAK BAIK

(49)

Tidak Ada Percikan Bunga Api Pada Busi HOME Previous Next

Tidak ada pengapian (Lanjutan )

Trobleshooting

GANTI/PERBAIKI

CDI RUSAK BAI

K

PERIKSA POSISI KUMP PULSA DAN PICK UP DI

FLY WHEEL ❑GANTI FLY WHEEL/PERBAIKI TIDAK BAIK ❑GANTI/PERBAIKI TIDAK BAIK PERIKSA KABEL-KABEL SIRKUIT PENGAPIAN BAI K

(50)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Pemeriksaan Batray

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

TINGGI dan BJ ELECTROLIT

Pastikan tinggi electrolit berada antara Upper Level dan Lower Level STD BJ 1,26

TERMINAL BATTERY

Bila terjadi endapan putih (karatan), bukalah konektor siram dengan air hangat.

TEGANGAN BATRAY

Set Multitester posisi 50 volt DC, ukur tegangan batray STD 12 Volt

(51)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Memeriksa Sekring

Set selektor Multitester pada posisi X 1 Ohm

Periksa Kontinuitas sekring dari kemungkinan Putus seperti gambar disamping.

Pada saat diperiksa jarum multi tester harus bergerak. Tipe Blade

F1= Fuse 2ATipe Blade F1= Fuse 2A F2= Fuse 6A Tipe Cartridge Merah = 10 A Biru = 15 A Kuning= 20 A

Hasil pemeriksaan Berhubungan

Type Blade

Type Cartridge

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

(52)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Memeriksa ignition Swicht

Set Multi tester pada posisi X 1 Ohm.

Periksa hubungan Kunci Kontak Pada Saat ON dan OFF Kontak 2 Terminal kondisi bagus adalah

ON = Berhubungan OFF = Tidak berhubungan

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

(53)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Memeriksa CDI (Suzuki Smash)

Set Selektor pada posisi X 1 K Ohm ukur CDI sesuai Tabel Spesifikasi Berikut

Catatan:

Bila kapasitor rusak, jarum akan bergerak kemudian kembali ke posisi tak terhingga H/P : Hitam/ Putih Hi/P : Hijau/ Kuning O : Orange

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

(54)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Memeriksa COIL

Memeriksa Kumparan Primer Coil

Ukur tahanan antara terminal kabel primer dan massa (multitester posisi X 1 Ohm kemudian lalukan kalibrasi)

Hasil ukur harus berkisar sesuai standar  STANDAR: 0,2 – 1,5 Ohm

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

(55)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Memeriksa COIL

Mengukur Kumparan Skunder Coil

Ukur tahanan kumparan sekunder antara masa dan tutup busi. (set-multi tester posisi X 1 K Ohm dan lakukan kalibrasi )

STANDAR: 10 – 20 k Ohm

Hasil Pengukuran Harus berada diantara rank standar 

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

(56)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Memeriksa Busi

1.Pemeriksaan Loncatan api busi

2.Bersihkan Busi dari Kotoran dan terak 3.Periksa dari kemungkitan Keramik retak

4.Stel Celah Busi dengan STD Celah 0.7 s/d 0.8 mm

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

(57)

Pemeriksaan Komponen sistem Pengapian HOME Previous Next

Memeriksa Tegangan Pulsar (Smash)

A. tegangan Pic Up Coil Lepaskan sambungan unit CDI Set multitester pada posis 10 V AC

Ukur tegangan pic up coil ( Pulsar) dengan multitester Kutup - ( Negatif) multitester dengan kebel biru bergaris kuning

Kutup + (positif) multutester dengan kabel hijau bergaris putih

STD Tegangan primer Pic Up Coil : lebih dari 4 V

Memeriksa BatrayMemeriksa SekringMemeriksa ignition swich ➢ Memeriksa CDI

➢ Memeriksa Ignition Coil

Memeriksa Kumparan Primer Memeriksa Kumparan Skunder Memeriksa Busi

Memeriksa Pulser CoilTegangan Pic Up CoilTahanan Pic Up Coil

Referensi

Dokumen terkait

86,49% Sangat Layak Berdasarkan dari data respon siswa terhadap penggunaan trainer sistem pengapian CDI pada saat uji penyebaran yang terdapat pada tabel 4.14, dapat

Pada penelitian ini digunakan sistem pengapian CDI sebagai sumber tegangan yang digunakan sebagai sarana pembakaran bahan bakar pada mesin bensin 100cc.. Penelitian

Objek penelitian ini adalah mengukut kadar kandungan karbon monoksida (CO) gas buang yang dihasilkan oleh sepeda motor 4 langkah 110ccdengan sistem pengapian CDI

Kondensor dalam sistem pengapian konvensional berfungsi untuk menyerap/meredam loncatan bunga api pada kontak platina yang terjadi pada saat kontak platina mulai membuka

Prinsip kerja dari sistem pengapian ini adalah pada saat kunci kontak di ON-kan, arus akan mengalir dari baterai menuju saklar. Selanjutnya, arus disearahkan melalui dioda dan

Jika komutator tidak terbelah coil akan berputar sampai medan magnet dan coil utara dan kutub selatan sejajar, tetapi karena komutator dengan arah putaran arus melalui coil juga

Merupakan serangkaian komponen elektronik yang berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang dimanfaatkan untuk melakukan

Rotor berfungsi sebagai magnet.Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor coil