• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBAIKAN SISTEM STARTER DAN PENGISIAN OTO.KR05.006.03

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBAIKAN SISTEM STARTER DAN PENGISIAN OTO.KR05.006.03"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

! ! ! "

SISTEM STARTER Uraian

(3)

MOTOR STARTER

(4)

KOMPONEN-KOMPONEN MOTOR STARTER 1. Yoke dan Pole Core

Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup.Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

2. Field Coil

Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkit medan magnet.

Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core.

(5)

Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot,poros,komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

4. Brush

Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.

a. Dua buah disebut dengan brush positif.

b. Dua buah disebut dengan brush negative.

(6)

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.

6. Drive Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

7. Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.

(7)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama.

CARA KERJA MOTOR STARTER

(8)

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama.Seperti pada gambar diatas.

Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak kea rah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch kea rah posisi berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut:

Bateraiterminal 50hold in coilmassa

Bateraiterminal 50pull in coilfield coilarmaturemassa

Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.

(9)

Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan mulai menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut:

Bateraiterminal 50hold in coilmassa

Bateraimain switchterminal cfield coilarmaturemassa

Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field

coilarmaturemassa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan

(10)

c. Pada saat starter Switcf OFF.

Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagai berikut:

Bateraiterminal 30main switchterminal C

Field coilarmaturemassa

Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:

Bateraiterminal 30main switchterminal C

Pull in coilHold in coilmassa

(11)

5. SISTEM PENGISISAN Uraian

Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen listrik pada mobil tersebut seperti motor starter, lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterai sangatlah terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus.

Dengan demikian, baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen-komponen listrik.Untuk itu pada mobil diperlukan siatem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterai selalu terisi penuh.

Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk menngsi kembali baterai dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat mesin dihidupkan.

Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan arus bolak-balik yang lebih baik dari pada dynamo yang menghasilkan arus searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.

(12)

ALTERNATOR

Fungsi alternator adalah untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin tenaga listrik . Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang memutarkan roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.

Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang menyearahkan arus.

Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.

Konstruksi alternator bagian-bagiannya terdiri dari : a. Puli (pulley) d. Startor coil

b. Kipas (fan) e. Rectifier (silicon diode)

c. Rotor coil

a. Pull (pully)

Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.

b. Kipas (fan)

Fungsi kipas adalah untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.

c. Rotor

(13)

Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan kipas, sedangkan di bagian belakang terdapat slip ring.

d. Stator

(14)

e. Rectifier (Diode)

Pada gambar diatas memperlihatkan konstruksi dan hubungan antara stator coil dengan diode. Ketiga ujung dari stator dihubingkan dengan kedua macam diode. Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode negative (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar daripada yang negative (-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negative.

Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik dari baterai ke alternator.

REGULATOR

Tegangan listrik dari alternator tidak selalu constant hasilnya. Karena hasil listrik alternator tergantung daripada kecepatan putaran motor. Makkin cepat putarannya makin besar hasilnya demikian juga sebaliknya.

Rotor berfungsi sebagai magnet.Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coilpun akan terpengaruh.Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik yang masuk ke rotor coil.

(15)

Gambar diatas memeperlihatkan fungsi dari regulator, alternator dan baterai. Apabila alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya dari baterai saja untuk mengatasi kebutuhan kelistrikan, bila hal ini terjadi maka regulator akan bekerja memberi tanda pada pengemudi (lampu CHG).

Ada dua tipe regulator yaitu tipe point (point type) dan tipe tanpa point (pointless type). Tipe tanpa point juga biasa disebut IC regulator karena terdiri dari intergrated circuit.

Adapun cirri-ciri IC regulator yang dibuat jadi satu dengan alternator adalah sebagai berikut :

a) Ukuran kecil dan output-nya tinggi

b) Tidak diperlukan penyetelan voltage (tegangan)

c) Mempunyai silet konpensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki

(16)

Apikasi dalam Sistem Pengisian (Charging System)

Gambar diatas menunjukan sirkuit/ranngkaian dari system pengisian yang memakai regulator dua titik kontak. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari terminal F. Arus ini diatur dalam arti ditambah atau dikurangi oleh regulator sesuai dengan tegangan terminal B. Listrik dihasilkan oleh stator alternator yang disuplai dari terminal B, dan dipakai untuk mensuplai kembali beban-beban yang terjadi pada lampu-lampu besar (head llights), wipers, radio, dan lain-lain dalam penambahan untuk mengisi kembali baterai. Lampu pengisian akan menyala, bila altenator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal.Hal tersebut terjadi apabila tegangan dari teminal N alternator kurang dari jumlah yang ditentukan.

Seperti telah ditunjukan oleh gambar diatas, bila sekering terminal IG putus, listrik tidak akan mengalir ke rotor dan akibatnya alternator tidak membangkitkan listrik.Walaupun

(17)

1. Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati

Bila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).

Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut :

a. Arus yang ke field coil

Terminal(+)bateraifusible linkkunci kontak (IG switch)sekeringterminal IG

regulatorpoint PLpoint PLterminal F regulatorterminal F

alternatorbrushslip ringrotor coiilslip ringbrushterminal E

alternatormassabodi.

Aibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini disebut araus medan (field current).

b. Arus ke lampu charge

Terminal (+) bateraifusibler linksakjelar kunci kontak IG (IG switch)

sekeringlampu CHGterminal L regulatortitik kontak Ptitik kontak

Pterminal E regulatormassa bodi.

Akibatnya lampu charge akan menyala.

2. Cara kerja mesi dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.

Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay, karena itu lampu charge jadi mati.Pada waktu yang sama, tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator.

(18)

Catatan :

Bila gerakan P dari voltage relay, membuat hubungan dengan titik kontak P, maka pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama. Sehingga pada aris tidak akan mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing peristiwa sebagai berikut :

a. Tegangan Netral

Terminal N alternatorterminal N regulatormagnet coil dari voltage

relayterminal E reguilatormassa bodi.

Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik kontak P dari P dan selanjutnya P akan bersatu dengan P. Dengan demikian lampu pengisian (charge) jadi mati.

b. Tegangan yang keluar (output Voltage)

Terminal B alternatortrminal B regulatortitik kontak Ptitik kontak Pmagnet coil dari voltage regulatorterminal E regulatormassa bodi.

Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL.

Dalam hal ini PL akan tertarik dari PL sehingga pada kecepatan sedang PL akan mengambang (seperti terlihat pada gambar diatas).

c. Arus yang ke field

Termional B alternatorIG switchFuseterminal IG regulatorPoint PLPoint

PLReristor RTerminal F regulatorTerminal F alternatorRotor

coilterminal E alternatormassa bodi.

Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang masuk ke rotor coil bias melalui dua saluran.

→Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL dari PL,

maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor R.Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil-pun kecil (berkurang).

d. Out Put current

(19)

3. Cara Kerja Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan Tinggi

Bila putaran mesin bertambah , voltage yang dihasilkan oleh kumparan stato naik, dan gaya tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat. Dengan daya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittently).Dengan kata lain , gerakan titik kontak PL dari voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan titik kontak PL . Catatan :

Bial gerakan titik kontak PL pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL,field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga point dari voltage relay tidak akan terpisah dari point P,sebab tegangan netral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adalah senagai berikut :

a. Voltage Netral (Tegangan Netral)

Terminal N alternatorterminal N regulatormagnet coil dari voltage

relayterminal E regulatormassa bodi.

Arus ini juga sering disebut netral voltage.

b. Out Put Voltage

Terminal B alternatorterminal B regulatorpoint Ppoint Pmagnet coil dari N

regulatorterminal E regulator.

Inilah yang disebut dengan Output voltage. c. tidak ada arus ke Field Current

Terminal B alternator IG switchfuseterminal IG regulatorreristor

RTerminal F regulatorterminal F alternatorrotor coilataupoint PLPoint

Pground (NO.F.C)Terminal E alternatormassa (F Current).

Bila arus resistor Rmengalir teminal Fregulatorrotor coilmassa, akibatnya arua yang ke rotor ada, tapi kalau PL-maka arus mengalir ke massa sehingga yang ke rotor coil tidak ada.

d. Out Put Current

Gambar

gambar konstruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase. Bgian tengah
Gambar diatas memeperlihatkan fungsi dari regulator, alternator dan baterai.  Apabila alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya dari baterai saja untuk mengatasi kebutuhan kelistrikan, bila hal ini terjadi maka regulator akan bekerja memberi tanda
Gambar diatas menunjukan sirkuit/ranngkaian dari system pengisian yang memakai regulator dua titik kontak

Referensi

Dokumen terkait

Arus yang dihasilkan oleh alternator adalah arus bolak-balik (AC), tetapi pada altenator terpasang dioda yang berfungsi menyearahkan arus, jadi keluaran arus dari altenator

Gambar 3.2 Skema Arus CDI ( Capacitor Discharge Ignition ).. Karena ada putaran mesin, pick-up coil menghasilkan arus listrik yang kemudian mengaktifkan, dan

Arus yang dihasilkan oleh alternator adalah arus bolak-balik (AC), tetapi pada altenator terpasang diode yang berfungsi menyearahkan arus, jadi keluaran arus dari altenator

Pada saat pulse pengapian sejajar dengan pic up magnet, pulse kehilangan arus sehingga arus dari CDI ke kumparan primer terputus. akibatnya kumparan primer coil

Hasil penelitian yang dihasilkan yaitu pengisian daya tegangan dan arus listrik yang keluar dari kiprok dan masuk ke baterai dengan waktu pengujian 2 menit pada 1200 rpm sampai 1500

Cara kerja dari sistem ini adalah menggunakan sinyal dari sebuah transduser yang besarnya sinyal sebanding dengan arus listrik yang mengalir ke medan magnet Main Generator..

Prinsip dan Mekanisme Generator AC Arus listrik bolak-balik dihasilkan dari putaran kumparan kawat penghantar coil dalam medan magnet atau sebaliknya, yaitu memutar medan magnet pada

 Rangkaian berjalan dari sumber listrik / baterai + ke baterai - dibantu oleh fuse sebagai pemutus arus saat terjadi korsleting listrik dan coil yang membantu membesarkan tegangan