SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN BERMOTOR
“Sistem Starter”
Dosen Pengampu : Helmi Wibowo,M.T.
OLEH :
Kelompok 4
Ardika Satriawan (21031003)
Ni Komang Meta Jayanti.P (21031020)
Tri Widiyanto (21031029)
Kelas : D-III TO A
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN TEGAL TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Alat dan Bahan : 1. Trainer Sistem Starter
2. Accu 3. Multimeter 4. Kabel Jumper 5. Tang Meter B. Rangkaian
C. Waktu dan Tempat :
Hari : Rabu
Tanggal : 23 November 2022
Tempat : Laboratorium TKO Kampus 1 PKTJ Tegal
D. Cara kerja rangkaian :
1. Siapkan peralatan berupa aki, trainer sistem starter, kabel jumper, dan multimeter.
2. Sambungkan trainer sistem pengapian konvensional dengan aki 12 V dengan kabel jumper.
3. Kemudian setelah disambungkan
Hubungkan baterai (+) ke fuse (1)
Hubungkan fuse (2) ke kunci kontak B
Hubungkan kunci kontak IG ke lampu indikator (+)
Hubungkan lampu indikator (-) ke baterai (-)
Hubungkan kunci kontak (ST) ke terminal starter (30)
Tegangan sesudah Tegangan sebelum
Arus sebelum Arus sesudah
Rangkaian berjalan dari sumber listrik / baterai (+) ke baterai (-) dibantu oleh fuse sebagai pemutus arus saat terjadi korsleting listrik dan coil yang membantu membesarkan tegangan listrik dari semula 12 V menjadi 20.000 V sehingga dengan adanya komponen tersebut sistem starter dapat berjalan secara sempurna dan dapat membantu pengapian saat posisi start atau awal kendaraan di jalankan/ dihidupkan.
4. Setelah rangkaian terhubung seluruhnya hidupkan kunci kontak (sistem ON), jika sistem starter berjalan secara normal maka trainer siap digunakan.
5. Ukur tegangan dan arus listrik rangkaian menggunakan multimeter atau tang ampere.
E. Tabel pengamatan
Rangkaian Tegangan (V) Arus (I) Daya (P)
Sebelum Beroperasi 12,28 V 0 A 0 Watt
Sesudah Beroperasi 6,29 V 0,195 A 1,22655 Watt
F. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kelompok kami lakukan dapat dianalisa hasil perhitungannya yaitu sebagai berikut :
1. Rangkaian sebelum dioperasikan tegangan, arus, dan daya listrik yang dihasilkan berturut-turut sebesar 12,28 V, 0 A, dan 0 Watt.
2. Rangkaian sesudah dioperasikan / saat dioperasikan tegangan, arus, dan daya listrik yang dihasilkan berturut-turut sebesar 6,29 V, 0,195 A, dan 1,22655 Watt.
3. Tegangan listrik saat dioperasikan mengalami penurunan yang cukup banyak / hampir setengah dari nilai aslinya, karena sistem starter merupakan sistem pembantu saat mobil start atau awal dihidupkan sehingga tenaga atau sumber listrik yang dihasilkan harus cukup besar agar dapat membangkitkan mesin sehingga mesin dapat berjalan.
Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa rangkaian berjalan secara normal dan tidak ditemukan suatu kendala apapun sehingga trainer siap dioperasikan secara berkala.
G. Rangkaian pada Trainer Sistem Pengapian Kovensional