• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Prinsip dan prosedur

dasar modifikasi perilaku

Positive reinforcement, extinction, intermittent reinforcement

Rizka Putri Utami, M.Psi., Psi.

Psikologi

Psikologi

(2)

Pengertian

Reinforcement

Reinforcement adalah proses untuk

memperkuat perilaku yang diinginkan dengan

cara memberikan konsekuensi secara langsung

setelah perilaku yang diinginkan muncul.

(3)

Reinforcement

Positif reinforcement: memberikan sesuatu

yang menyenangkan segera setelah perilaku

yang diharapkan muncul

Negatif reinforcement: mengambil/ mencabut

hal yang kurang menyenangkan setelah

perilaku yang diharapkan muncul

(4)

Reinforcement Positif atau Negatf?

• Sejak Rita kecil, kira-kira mulai usia 4 tahun dia mulai hobi mencorat-coret di buku tulis. Corat-coretannya berbentuk gambar-gambar abstrak. Dari hal itu orang tua Rita melihat bakat menggambarRita. Setiap kali Rita menyelesaikan sebuah gambar, mereka memujiRita dan kemudian memberinya

hadiah berupa pensil, dan pensil warna. Karena ada respon yang baik dan adanya hadiah dari orang tua,Rita menjadi lebih percaya diri untuk melanjutkan hobi

menggambarnya. Akhirnya, hingga saat ini Rita menjadi benar-benar hobi menggambar.

(5)

Reinforcement Positif atau Negatf?

Dahulu ketika masih dalam masa-masa

TK, Donny dan adikknya sering bertengkar

untuk karena berebut mainan. Melihat hal ini,

setiap kali Donny dan adikknya mulai berebut

mainan, Ayah Donny mengambil dan

menyimpan mainan tersebut. Hal tersebut

dilakukan beberapa kali, sehingga Donny dan

adiknya tidak lagi bertengkar dan main secara

bergantian.

(6)

Reinforcement Positif atau Negatf?

Seorang anak yang pada dasarnya memiliki sifat

pemalu diminta oleh guru maju ke depan kelas untuk

menceritakan sebuah gambar yang dibuat oleh anak

itu sendiri. Setelah anak tersebut membacakan cerita,

guru memberikan pujian kepada anak tersebut dan

teman-teman sekelasnya bertepuk tangan. Ketika hal

tersebut berlangsung berulang-ulang, maka pada

akhirnya anak tersebut menjadi lebih berani untuk

maju ke depan kelas, bahkan kemungkinan sifat

pemalunya akan hilang.

(7)

Reinforcement Natural, Reinforcement Sosial,

dan Reinforcment Otomatis

Reinforcement Natural:

terjadi secara alamiah dan

spontan

Contoh: senyum kepada seseorang akan membuat orang itu tersenyum kembali kepada kita, ketika kita mengulurkan tangan untuk bersalaman kepada sso ia juga akan

menyambut uluran tangan kita.

Reinforcemen Sosial: ketika penguatan terjadi melalui

aksi atau

tingkah laku orang lain.

a. Reinforcement Sosial Positif: meminta teman untuk mengambilkan minum

b. Reinforcement Sosial Negatif: meminta teman untuk mengecilkan suara di tv

(8)

Reinforcement Natural, Reinforcement

Sosial, dan Reinforcment Otomatis

Reinforcement Otomatis: Ketika perilaku

menghasilkan penguatan dari kontak langsung

dengan lingkungan.

a. Reinforcement Otomatis Positif, contoh:

Mengambil minum sendiri di kulkas.

b. Reinfoecement Otomatis Negatif, contoh:

Mengecilkan suara di tv

(9)

Premack Principle

Merupakan tipe positif reinforcement yang

memberikan penguatan dengan melakukan

kegiatan yang menyenangkan setelah

melakukan kegiatan yang kurang

menyenangkan

Contoh: Seorang ibu memperbolehkan anaknya untuk bermain jika ia telah selesai mengerjakan PRnya.

(10)

Istilah dalam negatif reinforcement

Escape (melarikan diri): menampilkan perilaku

yang diharapkan sehingga hal-hal yang tidak

menyenangkan bisa berkurang

Avoidance (menghindari): menampilkan

perilaku yang diharapkan sehingga hal- hal

yang tidak menyenangkan tidak muncul

(11)

Conditioned and Unconditioned

Reinforcer

Penguatan alami (natural reinforcement) disebut

unconditioned reinforcement

Stimulus natural memiliki kekuatan sebagai reinforcer pada

perilaku manusia karena stimulus ini memiliki “survival

value”- nilai untuk bertahan hidup”

Contoh: makanan, air dan stimulasi seksual adalah penguatan positif (+ reinforcers) yang natural karena berkaitan dengan kemampuan untuk bertahan hidup pada individu.

Contoh: Lari dari stimulus yang menyakitkan atau stimulus yang berlebihan adalah penguatan negatif (- reinforcers) yang natural karena hal tersebut berkontribusi terhadap kemampuan untuk bertahan hidup.

(12)

Conditioned and Unconditioned

Reinforcers

A conditioned reinforcer = secondary reinforcement

Stimulus yang bersifat netral dan tidak berfungsi

sebagai reinforcer Æ Stimulus menjadi reinforcer

ketika ia dipasangkan dengan unconditioned

reinforcerment

Contoh: perhatian org tua ketika dikaitkan dgn

datangnya makanan pada bayi, maka menjadi

conditioned reinforcer

Uang jika dapat digunakan untuk membeli kebutuhan

maka menjadi conditioned reinforcer.

(13)

Faktor yang mempengaruhi efektifitas

reinforcement

Contoh

Immediacy A stimulus is more effective as a reinforcer when it is delivered

immediately after the behavior.

Kamu mau melatih anjing untuk duduk dan kamu kasih hadiah makanan anjing 5 menit setelah anjing itu menunjukkan perilaku duduk. Makanan tidak akan menjadi reinforcemen yang efektif.

Contingency A stimulus is more effective as a reinforcer when it is delivered

contingent (depends) on the behavior.

Setiap kali kamu memutar kunci untuk menyalakan motor, motor akan menyala. Perilaku memutar kunci motor diperkuat oleh menyalanya mesin motor. Kalau mesin hanya menyala kadang2, maka perilaku memutar kunci tidak akan menguat.

Establishing Operations

Deprivation and other events make a stimulus more

effective as a reinforcer at a particular time

Makanan Æ akan menjadi penguat yang efektif jika diberikan pada orang yang belum makan 3 hari.

Individual Differences

Reinforcers vary from person to person.

Pujian Æ bagi sebagian orang tidak berarti apa2, walaupun bagi orang lain itu menjadi sangat berarti Coklat/permenÆtidak akan efektif diberikan pada anak yang alergi coklat/permen

Magnitude Generally, a more intense stimulus is a more

Seseorang akan lebih giat bekerja jika dia digaji besar, daripada digaji kecil.

(14)

Jadwal Penguatan

I.

Continuous reinforcement schedule (CRF schedule)

Æ Acquisition

:

jadwal yang digunakan ketika

seseorang mempelajari perilaku baru.

(15)

Jadwal Penguatan

Penguatan intermiten: pemberian reinforcer dengan

memperhatikan selang waktu, tidak memberikannya

setiap kali perilaku yang diinginkan muncul

Fixed Ration (FR), Fixed Interval (FI), Variable Ratio

(VR), Variable Interval (VI)

(16)

Penguatan yang terjadwal

a. Fixed Ratio (FR): membutuhkan sejumlah perilaku yang

diharapkan untuk pemberian sekali reinforcement/

penguatan. (Contoh: menukar 10 stamp di minimarket untuk menukarkan hadiah gelas, 20 stamp dapat payung)

b. Variable Ratio (VR): pemberian reinforcement/ penguatan

untuk sejumlah perilaku/respon yang jumlahnya bervariasi. (contoh: mesin slot Jackpot di casino).

c. Fixed Interval (FI): setiap selang waktu tertentu diberikan

penguatan. Contoh: setiap 2 tahun sekali ada bonus

c. Variable Interval (VI): pemberian reinforcement/ penguatan

tidak ditentukan waktunya. Contoh: pemberian hadiah kpd anak kadang 1 bulan sekali, kadang 1 tahun sekali, kadang2 setiap 6 bulan (tunggu naik kelas).

(17)
(18)

Extinction (kepunahan)

Perilaku yang sebelumnya mendapat

penguatan, tidak lagi mendapatkan penguatan

(diabaikan) Æ perilaku yang tidak diinginkan

akan berhenti/hilang.

Extinction fokus untuk menghilangkan perilaku

yang tidak diinginkan

(19)
(20)

Extinction burst

• Contoh: ketika seseorang tidak mendapatkan sekaleng minuman setelah memasukkan uang ke dalam mesin minuman (vending machine) maka orang tersebut cenderung menekan tombol lebih sering (secara frekuensi) dan menekan tombol lebih keras lagi (intensitas yang makin naik) sebelum akhirnya menyerah).

• Contoh lain: ketika seseorang tidak bisa membuka pintu, maka apa yang ia lakukan?

Meningkatnya frekuensi, durasi, ataupun intensitas perilaku

yang tidak mendapat penguatan selama proses ekstingsi

(21)

Extinction burst

• Ketika ekstingsi dilakukan maka ada dua hal yang terjadi: 1. ketika perilaku tidak mendapat penguatan maka

perilaku yang muncul menjadi lebih tinggi frekuensi, durasi dan intensitasnya sebelum akhirnya berhenti (Lerman & Iwata, 1995).

2. Munculnya perilaku yang biasanya tidak muncul

dikejadian lainnya, akan terjadi pada waktu yang singkat setelah proses ekstingsi dilakukan dan hal tersebut adalah hal yang alami sebelum akhirnya perilaku tersebut berhenti.

(22)

Extinction burst

The extinction burst ini bertujuan untuk “siapa tau”

mendapat penguatan. Contoh: anak

menangisÆmungkin orang tuanya akan memberi

perhatian

Dan biasanya bukan merupakan hal yang dilakukan

secara sadar akan tetapi merupakan hal yang

natural/alamiah dalam situasi extinction.

(23)

Kesimpulan dari Extinction Burst

Ketika perilaku tidak lagi diberi penguatan ada

3 hal yang bisa terjadi:

1. Peningkatan intensitas, durasi, dan frekuensi dari

perilaku

2. Perilaku yang tidak biasanya dilakukan

(24)

Kesalahpahaman terhadap konsep

extinction

Extinction: sama artinya dengan mengabaikan

perilaku. Hal ini kurang tepat karena extinction

adalah menghilangkan penguatan atau

“reinforcement” pada perilaku tertentu.

Tidak semua “teknik extinction” cocok untuk

semua kasus

“mengabaikan” sebagai bentuk extinction bisa

dilakukan jika mengabaikan tersebut memiliki

“efek penguatan”

(25)

Kesalahpahaman terhadap konsep

extinction

• Contoh: orang mengutil di toko Æ diabaikan (dengan prinsip extinction) Æhal ini kurang tepat karena perilaku mengutil tidak akan berhenti.

• Contoh: anak selalu lari ketika diminta untuk makan sayuran Æ diabaikan Æ maka perilaku tersebut tidak akan hilang (karena perilaku lari dari makan sayur-sayuran diperkuat atau di

reinforce) sehingga mengabaikan sebagai extinction bukan

(26)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas

Mengontrol reinforcer untuk perilaku yang

akan dikurangi

Dalam extinction diperlukan lingkungan yang mendukung, yakni orang-orang diskitar proses extinction

berlangsung.sehingga extinction dapat benar-benar mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.

• Contoh :

• Seorang anak usia 4 tahun, selalu berteriak-teriak ketika dimandikan oleh ibunya. Perilaku tersebebut diabaikan saja oleh ibu. Akan tetapi pada suatu saat ketika nenek sedang berkunjung kemudian melihat cucunya berteriak, sang nenek

(27)

Extinction dihubungkan dengan positive

reinforcement untuk sebuah perilaku

alternatif

Extinction lebih efektif (lebih cepat) bila dikombinasikan dengan positive reinforcement untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.

Reinforcement yang digunakan haruslah benar-benar dapat untuk menurunkan perilaku.

• Contoh :

• Seorang anak usia 5 tahun selalau merengek-rengek ketika ayah dan ibunya sedang mengobrol. Oleh orang tuanya kemudian diabaikan, sampai kemudian capek dan berhenti. Beberapa saat kemudian anak diberi pujian oleh ibu, lambat laun anak akan mengerti bahwa bila tidak merengek akan mendapat pujian, dan bila merengek selama orang tuanya mengobrol dia tidak mendapat apa-apa.

(28)

Setting dimana extinction berlangsung

Setting diubah sedemikian rupa sehingga saat

extinction berlangsung tidak ada pengaruh

dari orang lain yang memberikan penguatan

sehingga dapat mengoptimalkan proses

(29)

Instruksi: menggunakan aturan-aturan

Untuk mengurangi perilaku yang tidak

diinginkan, behavior modifier menggunakan

aturan-aturan untuk mengendalikan

extinction. Positive reinforcement ataupun

extinction bisa diberikan tanpa pemberitahuan

sebelumnya.Tetapi pengurangan perilaku akan

terjadi lebih cepat apabila diberitahukan

(30)

Extinction akan lebih cepat setelah continous

reinforcement

Contoh :

Seorang anak ingin diubah perilaku manjanya.

Perilaku manjanya akan cepat berubah apabila

setiap merajuk dia diacuhkan (continous

reinforcement), dan hal itu dilakukan terus

menerus. Perilakunya akan berubah lambat

apabila setiap 5 kali dia merajuk dia (sang anak

) diperhatikan (intermittent reinforcement ).

(31)

Extinction bisa tidak berhasil

Sebelum pemberian extinction berhasil ,

kadangkala extinction gagal dilakukan. Hal ini

disebabkan kadangkala pemberi perlakuan

extinction berhenti melakukan extinction

ditengah – tengah pemberian extinction.

Karena pemberian extinction bisa berhenti

ditengah pemberian, maka seseorang akan

mempelajari hal itu.

(32)

Hal yang membuat seseorang mempelajari

prosedur dari extinction dinamakan extinction

burst. Extinction Burst terjadi karena:

Peningkatan intensitas, durasi dan frekuensi dari

perilaku.

Perilaku yang tidak biasanya dilakukan.

Respon emosional ataupun perilaku agresif.

Agar extinction dapat berhasil perlu dilakukan

pemberian exttinction yang terus – menerus

sampai perilaku yang diinginkan dicapai.

(33)

Extinction kadangkala menghasilkan agresi

Kemunculan perilaku kembali setelah

(34)

Cara melakukan extinction yang efektif :

Memilih perilaku yang akan dihilangkan

Mempersiapkan pelaksanaan

Mencatat kemunculan perilaku yang ingin diubah.

Memilih reinforcement apa yang akan diberikan.

Menentukan perilaku yang diinginkan untuk

muncul.

Menentukan reinforcement untuk perilaku yang

diinginkan.

(35)

Membuat rencana yang matang

Memberitahukan kepada obyek tentang program

extinction yang akan dilakukan.

Memberikan positif reinforcement pada perilaku

yang diinginkan

(36)

Referensi

Dokumen terkait