• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meraih Kepercayaan dengan Perlindungan Investor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Meraih Kepercayaan dengan Perlindungan Investor"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

05

�������������

����������

Edisi

Tahun 2012

Dari Redaksi

uara gamelan Bali dan tarian Hano­ man mengawali pertemuan rutin tahunan The Asia-Pacific Central

Se-curities Depository Group (ACG) General Mee-ting yang kembali diselenggarakan untuk

yang ke­16 kalinya. Di hadapan 86 delegasi dari 26 institusi di kawasan Asia Pasifik

serta 42 undangan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam­LK) dan asosiasi­asosiasi pasar modal, Ngalim Sawega, Ketua Bapepam­LK secara resmi membuka perhelatan yang digelar di Intercontinental Resort Jimba­ ran, Bali. Bertindak sebagai tuan rumah,

S

������������� �������������� ��������������� ����������������� ������������������ Toll Free 0800 -1- 865734

Call Center KSEI

021 - 515 2855

Website KSEI

www.ksei.co.id

KSEI dan KPEI sukses menyelenggarakan The ACG General Meeting

ke-16 di Pulau Dewata. Mengangkat tema perlindungan investor

sebagai topik utama.

1

DaftaR iSi

7

Memacu aktivitas Mengakses aKSes

4

Meraih Kepercayaan

dengan Perlindungan

investor

email helpdesk@ksei.co.id ������������� �������������� ��������������� ����������������� ������������������

Mengintip Resep Pasar Modal Korea

The 16th ACG General Meeting

Meraih Kepercayaan dengan Perlindungan investor

aKtivitaS & StatiStiK

8

Dengan dihadiri 86 delegasi, keindahan Pulau Dewata, Bali, men­ jadi saksi penyelenggaraan ACG16. Tema yang dipilih adalah “Building

Investors’ Confidence Through Inves-tor Protection Fund”, simak laporan­

nya dalam tulisan utama edisi ini. Memacu Aktivitas Mengakses AKSes, bercerita tentang para pemenang pro­ gram Undian Berhadiah Kartu AKSes. Kegiatan ini berhasil mendorong in­ vestor yang telah memiliki Kartu AKSes untuk memanfaatkan fasilitas ini.

Artikel lainnya seputar pasar modal Korea Selatan, yang memba­ has tentang Korea Exchange (KRX),

Korea Financial Investment Association

(KOFIA) dan Korea Computing

Corpora-tion (Koscom). Berbagai informasi dari

pelaku utama industri pasar modal Ko­ rea Selatan yang diulas dapat menjadi bahan referensi industri pasar modal tanah air.

Ulasan berikutnya soal pengemba­ ngan terkini Single Investor

Identifica-tion (SID) dan Rekening Dana Nasabah

(RDN), yang diharapkan bisa memper­ cepat proses transaksi yang dilakukan nasabah.

Seperti biasa, Aktivitas menam­ pilkan kegiatan KSEI sepanjang dua bulan terakhir, dan data statistik yang mengulas berbagai data terakhir yang tercatat di sistem KSEI.

Selamat Membaca.

Redaksi

Pengembangan terkini SiD & RDN

5

(2)



Fo ku ss E di si 0 5,  01 

Linda Sari selaku Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam­LK, David White dari Asian Development Bank dan Samuel Wong dari Securities Future Commission.

Yunita memaparkan pentingnya per­ lindungan investor yang harus dikem­ bangkan regulator dan pelaku pasar modal serta menjabarkan program dan arah kebijakan Bapepam­LK terkait perlindungan investor di pasar modal Indonesia. Sementara itu, David White memberikan perbandingan program­ program perlindungan investor di be­ berapa negara Asia Pasifik, sedangkan Samuel Wong memaparkan skema pe­ ngembangan perlindungan nasabah de­ ngan studi kasus di Hong Kong.

Menjelang siang, diskusi panel yang membahas peran CSD dalam penerapan program perlindungan investor menjadi agenda selanjutnya. Topik diskusi panel ini cukup menarik terutama bagi pasar modal Indonesia yang tengah memberi­ kan perhatian besar pada perlindungan investor dengan dimulainya implemen­ tasi Kartu AKSes, Single Investor

Identifica-tion (SID), Rekening Dana Nasabah (RDN)

serta pengembangan penerapan Investor

Protection Fund (IPF) di Indonesia.

kawasan secara bilateral atau unilateral. Tema utama yang diangkat tahun ini adalah “Building Investors’ Confidence

Through Investor Protection Program” ka­

rena perlindungan investor sangat pen­ ting untuk meraih kepercayaan dalam berinvestasi dan merupakan kunci ke­ suksesan pasar modal di suatu negara.

Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo dalam sambutannya menekankan pen­ tingnya program perlindungan bagi investor pasar modal. “Perlindungan in­ vestor menjadi sangat krusial, dimana beberapa negara telah mengambil langkah­langkah penting untuk me­ lindungi investor dari skema produk dan praktek pelanggaran hukum, dan mem­ bawa transparansi pasar modal ke tingkat yang lebih tinggi”. Lebih lanjut Ananta menambahkan, setiap investor berhak mendapatkan perlindungan yang layak sehingga regulator terus mendasari la­ yanan dan jasanya pada perlindungan in­ vestor. Ia juga menyatakan kegembiraan selaku tuan rumah dan berharap acara dapat terselenggara dengan baik.

Rangkaian kegiatan ACG16 diawali dengan seminar bertema “Skema Perlin­ dungan Investor” dengan pembicara Yunita

“Setiap investor

berhak mendapatkan

perlindungan yang

layak sehingga regulator

terus mendasari layanan

dan jasanya pada

perlindungan investor.”

Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penasihat: Direksi KSEI • Dewan Redaksi:

Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Ahmad Nooriman, M. Ridwan, Rachmat Irfan, Adisty Widyasari, Dimas Prayogo • Penanggung Jawab: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI • alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52­53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • Sirkulasi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tidak hentinya memanjakan para peserta dengan nuansa keindahan eksotika Bali yang dibalut dengan kebudayaan lokal selama acara berlangsung.

Diselenggarakan pada 20 ­ 21 Sep­ tember 2012, ACG16 membahas peran

Central Securities Depository (CSD) negara­

negara kawasan Asia Pasifik, baik dalam pengembangan pasar modal di masing­ masing negara maupun dalam kerjasama

(3)



Diskusi panel menghadirkan pembi­ cara dari 5 lembaga, yaitu, Indriani Dar­ mawati (Direktur KPEI), Margeret M. Tang (Direktur KSEI), Satish Budhabakar (Senior

Vice President & Group Company Secretary Central Depository Services (India) Limited,

Bing Shen (Director Information Statistic,

China Securities Depository and Clearing Corporation Limited) dan Muhammad

Hanif (Chief Executive Officer Central

De-pository Company of Pakistan Limited). Ke­

giatan di hari pertama ditutup dengan pemaparan Shinji Kawai, Senior Financial

Sector Specialist Asian Development Bank

mengenai status terbaru ASEAN+3 Bond

Market Forum (ABMF).

Memasuki hari kedua, para delegasi yang hadir melakukan pembahasan me­ ngenai perkembangan dan isu­isu pasar modal dalam empat Task Force Group yang mencakup bidang­bidang berikut:

[1] Exchange of Information

Dipandu Japan Securities Depository

Center, Inc. (JASDEC), Task Force Group ini

membahas perkembangan ACG Website sebagai sarana pertukaran informasi an­ tar anggota ACG dan diharapkan para anggota ACG lebih berperan aktif dalam memanfaatkan ACG Website. Selain itu,

group ini juga memaparkan hasil survey

dari 12 anggota ACG yang mencakup

Classification of structure regarding clear-ing and settlement for Exchange Tradclear-ing and OTC (Off-Exchange) Trading, Analysis of Risk Management for Exchange Trading and OTC (Off-Exchange) Trading.

[2] Legal

Task Force Group Legal, yang dipandu China Securities Depository and Clearing Corporation Limited (SD&C), membahas

sisi hukum dari Cross-Border Securities

Transaction. Meningkatnya kebutuhan Cross-Boorder Transaction di Asia Pasifik,

mendorong ACG perlu mengetahui risiko hukum yang mungkin akan terjadi. Group ini mencoba mengumpulkan informasi terkait Legal Framework dari setiap ang­ gota ACG menggunakan kuesioner. Hasil

survey menunjukkan adanya beberapa

perbedaan Legal Framework dalam sistem

settlement tiap negara di kawasan Asia

Pasifik. Penggunaan standar internasional seperti Hague dan UNIDROIT Convention mungkin dapat dijadikan solusi.

[3] New Business Initiative

Dalam task force group yang dipandu

Korea Securities Depository (KSD) ini, tim new business initiative telah melakukan ri­

“Para delegasi yang

hadir melakukan

pembahasan

mengenai

perkembangan dan

isu­isu pasar modal

dalam Task Force

Group”

set yang dilakukan pada tahun 2012 ten­ tang System or Platform Developments in

the Fund Industry. Beberapa presentasi ter­

kait topik tersebut juga telah disampaikan

pada The 14th ACG Cross Training Seminar

di Mumbai, India. Untuk tahun berikutnya beberapa topik yang direncanakan untuk dibahas adalah New Settlement Service or

Systems, Electronic Securities, Information Provision Service, Risk Management Sys-tems dan Cross-Border Services.

[4] Technical

Task Force Group Technical yang dipan­

du National Securities Depository Limited

(NSDL) dari India, membahas mengenai Maturity Levels of Information Security Implementation. Di sini dipaparkan hasil survey dari 15 anggota CSD terkait tingkat

keamanan informasi CSDs dan Central

Counterparty Clearing House (CCPs). Be­

berapa survey yang telah dilakukan me­ ngenai Measures taken by CSDs and CCPs

to reduce technology costs, Study of readi-ness of CSDs and CCPs in case of a Disaster, Cross-Border Linkages with other country or countries, dan Use of Mobile Technology in providing Depository Services.

Di tengah jadwal seminar dan diskusi yang cukup padat, dilaksanakan dua pe­ nandatanganan Memorandum of

Under-standing (MoU) antara KPEI dan Korea Securities Depository (KSD) di hari perta­

ma, serta Taiwan Depository and Clearing

Corporation (TDCC) dan Central Deposi-tory Company of Pakistan Limited (CDC)

di hari kedua. Penandatanganan MoU dilakukan Hasan Fawzi selaku Direktur Utama KPEI dan Kyung Dong Kim selaku

Chairman dan CEO KSD, sedangkan pe­

penandatangan MoU antara TDCC dan CDC dilakukan Sherman Lin selaku CEO TDCC dan Muhammad Hanif Jakhura se­ laku CEO CDC.

Sebagai upaya untuk memperluas jaringan dan kerjasama, terdapat agenda penting lainnya dalam rapat umum ang­ gota, yakni pengambilan keputusan atas permohonan Iran dan Nepal untuk ber­ gabung sebagai anggota ACG. Berdasar­ kan hasil rapat, diputuskan bahwa

Cen-tral Securities Depository of Iran dan CDS and Clearing Limited Nepal dapat menjadi

anggota ACG.

ACG16 ditutup Hasan Fawzi, Direk­ tur Utama KPEI yang menyampaikan ha­ rapannya agar rangkaian meeting yang difokuskan pada isu terkait perlindungan investor tersebut dapat menghasilkan pengetahuan berharga. “Saya berharap

pertukaran informasi, kolaborasi dan ker­ jasama dapat terjalin dalam mengem­ bangkan pasar modal, khususnya terkait skema perlindungan investor di antara anggota kelompok ACG di wilayah Asia­ Pasifik. Sehingga dari meeting tersebut tercipta pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang kemudian dapat di­ adaptasi dan diimplementasikan untuk mengembangkan pasar modal Indone­ sia,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan selama dua hari yang diisi dengan presentasi dan diskusi interaktif dari para delegasi diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta. Ini merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai perkembangan pasar modal di negara masing­masing, dan tren pasar modal di masa yang akan datang. Tahun 2013,

Central Depository Bangladesh Limited

(CDBL) akan menjadi tuan rumah bagi

penyelenggaraan The 17th ACG General

Meeting di Dhaka, Bangladesh. See you in Bangladesh.... l [Aditya Kresna P] Fo ku ss E di si 0 5,  01 

(4)



Fo ku ss E di si 0 5,  01

 Sho Rapon Rianto Panji Sudarmaji Syafruddin

“Dengan adanya program

undian ini, diharapkan

investor lebih rajin

melihat portofolionya

dan akhirnya merasakan

manfaatnya.”

anji Sudarmaji tak menyangka akan memenangkan hadiah uta­ ma Honda PCX 150. Investor yang mulai berinvestasi di pasar modal sejak tahun 2006 ini, menjadi salah satu inves­ tor yang melakukan login ke Fasilitas AKSes selama periode undian periode ketiga 25 Juni ­ 16 September 2012.

Untuk mendorong aktivitas investor untuk login dan memantau kepemilikan Efek dan dana nasabah, KSEI mengadakan Undian Berhadiah Kartu AKSes. Peserta undian periode ketiga mencapai 1.915 nasabah. Menurut Syafruddin, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha KSEI, semakin lama peserta un­ dian semakin bertambah. Pada periode pertama, peserta sebanyak 897 investor, dan meningkat menjadi 1.387 investor di periode kedua. “Dalam setiap periode terjadi kenaikan jumlah peserta. Ini menunjukkan kegiatan undian bisa memacu investor untuk melakukan

login menggunakan Kartu AKSes yang

dimilikinya,” kata Syafruddin.

Selain Honda PCX 150, di periode ke­ tiga diberikan hadiah 10 unit Samsung Galaxy S IIII dan 10 Nokia Lumia 900.

Memacu aktivitas

Mengakses aKSes

Untuk mendorong investor aktif memantau

kepe-milikan Efek dan dana mereka melalui Fasilitas

AKSes, KSEI menggelar program Undian Berhadiah

Kartu AKSes. Kegiatan yang telah diadakan untuk

ketiga kali ini berhasil menarik peserta sebanyak

1.915 nasabah.

Menurut Panji, program Undian Ber­ hadiah Kartu AKSes yang diadakan KSEI ini cukup baik dilaksanakan sebagai cara untuk menstimulus para investor agar rajin memantau portofolio kepemilikan Efek dan dananya yang tercatat di KSEI. Selama ini diakuinya, masih banyak inves­ tor ritel yang malas melakukan peman­ tauan dengan berbagai alasan, misalnya susahnya login.

“Dengan adanya program undian ini, diharapkan investor lebih rajin melihat portofolionya dan akhirnya merasakan manfaatnya. Terdapat dua keuntungan ketika login ke Fasilitas AKSes, pertama tentu saja dapat melihat portofolio kita serta corporate action dari aset yang kita miliki dan kedua dapat kesempatan mengikuti undian berhadiah,” kata inves­ tor yang memiliki Kartu AKSes Sejak ta­ hun 2010 itu.

Panji membenarkan, setelah ada program Undian Berhadiah Kartu AKSes, frekuensi login ke Fasilitas AKSes mening­ kat. “Saat ini jika tidak ada kesibukan ber­ arti, hampir setiap weekdays saya beru­ saha login, sementara sebelumnya hanya seminggu sekali atau bahkan hanya ke­ tika terjadi perubahan portofolio saja,” ujarnya.

Sho Rapon Rianto juga menjadi nasabah yang memenangkan Undian Berhadiah Kartu AKSes. “Awalnya, saya tidak menyangka akan memenangkan Undian Berhadiah Kartu AKSes. Setelah saya membaca pengumuman pemenang undian yang di­post di website Fasilitas AKSes saya baru yakin bahwa saya adalah pemenang undian. Saya merasa bahagia dan bangga bisa menjadi salah satu pe­ menang,” ujarnya.

Sho memandang undian ini adalah salah satu supplemen untuk memasya­ rakatkan fasilitas dan layanan terpadu dari KSEI dalam rangka membangun citra pasar modal Indonesia yang nyaman dan memiliki kredibilitas baik. “Untuk dapat sejajar di dunia internasional dan bersaing dengan pasar modal dari negara­negara maju, sangat diperlukan sebuah sistem terpadu, reliable, adil, menjaga kepentingan investor dan per­ usahaan. Strategi undian berhadiah berhasil menjawab kebutuhan untuk me­ masyarakatkan login Fasilitas AKSes KSEI,” papar investor yang aktif bertransaksi di pasar modal selama empat tahun terakhir.

Seperti Panji, Sho juga membenarkan ada perbedaan kebiasaan login sebelum dan setelah mengikuti Undian Berhadiah

(5)

5

Fo ku ss E di si 0 5,  01 

Mengintip Resep

Pasar Modal Korea

Korea tak cuma memiliki industri hiburan yang menarik

untuk dipelajari. Institusi pasar modal Korea juga menarik

dipelajari. Inilah yang dilakukan KSEI bersama SRO lain

dengan menyambangi Negeri Ginseng itu.

etelah berkunjung ke Korea Selatan pada akhir tahun 2011, PT Kustodi­ an Sentral Efek Indonesia bersama

Self Regulatory Organization (SRO) lain­

nya, yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indone­ sia (KPEI), kembali ke negeri Kimchi. Kun­ jungan yang diselenggarakan pada 8 ­ 12 Oktober 2012 tersebut, diikuti 29 delegasi yang menyambangi institusi­institusi ter­ kait pasar modal di Korea.

Korea Securities Depository (KSD)

Sebagai Central Securities Depository (CSD) di Korea Selatan, seperti KSEI, fung­ si bisnis dan layanan utama KSD adalah penyimpanan Efek dan settlement trans­ aksi, baik transaksi di bursa Korea (KRX), maupun transaksi Over The Counter (OTC). Saat ini, KSD telah menggunakan sistem

settlement yang baru dari sebelumnya

menggunakan metode DNS (Deferred Net

Settlement) menjadi CNS (Continuous Net Settlement) yang dapat mengulang kem­

bali proses settlement yang tertunda di hari sebelumnya untuk mengatasi perma­

“Fungsi bisnis dan

layanan utama KSD

adalah penyimpanan

Efek dan settlement

transaksi, baik transaksi

di bursa Korea maupun

transaksi OTC.”

salahan delay kronis dari settlement. Perubahan lainnya terjadi pada waktu dimulainya settlement untuk transaksi bursa dari sebelumnya jam 3 sore menjadi jam 9 pagi. Terdapat perubahan juga pada penggunaan tipe DVP (Delivery Versus

Pay-ment) pada settlement untuk efek institusi

menjadi DVP2, dimana pengiriman Efek dilakukan pada tengah hari. Sementara pembayaran (bilateral netting) dilakukan

S

Kartu AKSes. Menurutnya, dengan adanya undian, ia jadi bersemangat mengecek portofolio yang dimilikinya.

Sebelum diadakan undian, menurut Syafruddin, fasilitas monitoring kepemi­ likan Efek dan dana nasabah ini, masih jarang digunakan. Ada dua sebab utama mengapa fasilitas yang sangat berman­ faat untuk investor ini seolah sepi pemi­ nat. Yang pertama, investor sudah percaya dengan Perusahaan Efeknya sehingga merasa tidak perlu menggunakan fasi­ litas ini. Kedua, investor merasa kesulitan untuk menggunakan fasilitas ini dan sulit untuk bertanya kepada Perusahaan Efek tempatnya menjadi nasabah.

Sebab lainnya, dipaparkan Syafrud­ din, terkait tidak akuratnya data seperti perpindahan alamat yang tidak dilaporkan sehingga Kartu AKSes tidak sampai kepada investor. “Berdasarkan hal­hal tersebut, KSEI melihat semua sosialisasi yang dilaku­ kan kepada investor menjadi tidak optimal, karena pada akhirnya semua kembali ber­ muara kepada broker,” ujarnya.

Saat ini, pengembangan Kartu AKSes secara umum sebagai fasilitas untuk

moni-toring, dianggap cukup memadai. Selain

saldo dan mutasi Efek dan Dana, melalui Fasilitas AKSes juga sudah dapat dimonitor data transaksi berdasarkan data yang di­ peroleh KSEI dari sistem JATS BEI, dan juga data perhitungan hak dan kewajiban pe­ nyelesaian transaksi untuk setiap nasabah yang diperoleh KSEI langsung dari KPEI.

Artinya, untuk keperluan

monitor-ing, sudah sangat transparan dan dapat

dibandingkan oleh investor di pasar mo­ dal antara laporan yang diberikan oleh Perusahaan Efek dengan data yang ada di SRO, mulai data konfirmasi transaksi, per­ hitungan hak dan kewajiban hingga data saldo dan mutasi. Untuk aplikasi AKSes

Mobile, fitur­fitur tersebut sedang dikem­

bangkan, dan diharapkan akan siap pada akhir 2012 ini.

Panji menyarankan, jika memungkin­ kan dibuat versi web yang berbasis Java atau Opera Mini, agar bisa lebih mudah dilihat pada ponsel yang tidak berbasis Android atau Blackberry. Saat ini menu­ rutnya, masih terdapat delay waktu yang cukup lama antara perubahan Efek teruta­ ma perubahan dana. Sementara Sho me­ nyarankan website KSEI disederhanakan menjadi user friendly, dengan tampilan satu layer saja, tidak perlu scroll ke bawah,

dan bisa diperbanyak layer next page. l

(6)



Fo ku ss E di si 0 5,  01 

di akhir hari untuk efisiensi. Tipe DVP yang digunakan juga berubah untuk settlement obligasi pemerintah dengan sistem pem­ rosesan yang lebih canggih.

Disamping layanan utama, KSD juga memberikan layanan tambahan berupa

transfer agent, registrasi obligasi, layan­

an pinjam meminjam Efek, repurchased

agreement (REPO), FundNet, dan e­Voting

(voting elektronik untuk Rapat Umum Pe­ megang Saham).

Sementara itu pada layanan registrasi obligasi, KSD menangani proses registrasi dari obligasi publik dan perusahaan. Dalam layanan pinjam meminjam Efek, KSD menyediakan layanan perantara pinjam meminjam Efek yang meliputi matching perdagangan, pengiriman dan pengem­ balian efek serta collateral management. KSD juga memberikan layanan peng­ operasian FundNet, sebuah infrastruktur yang berfungsi untuk memproses semua operasi terkait Reksa Dana.

KSD juga memberikan layanan inter­ nasional dengan berperan sebagai pintu gerbang tunggal untuk cross-border

in-vestment. Beberapa layanan internasional

yang diberikan KSD terdiri dari penyim­ panan Efek luar negeri, penerbitan dan penyimpanan Korea Depository Receipt (KDR), serta layanan Kustodian dan pusat penyimpanan untuk saham underlying dari Depository Receipt (DR).

Saat ini KSD juga telah terhubung dengan empat Kustodian global, yakni Citibank, State Street Bank, Euroclear, dan Clearstream yang memungkinkan KSD un­ tuk dapat terkoneksi ke 36 pasar di seluruh dunia dari Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah dan negara­negara di Asia lainnya, dengan menggunakan SWIFT dan termi­ nal operasi berupa software khusus yang digunakan untuk komunikasi ke masing­ masing Kustodian global.

Korea Exchange (KRX)

KRX merupakan operator satu­satu­ nya dari pasar modal Korea Selatan, yang meliputi pasar saham, pasar obligasi, pasar untuk KOSDAQ (Korean Securities Dealers

Automated Quotations), dan pasar produk

derivatif. Efek­efek yang diperdagangkan di KRX terdiri dari saham, obligasi, produk derivatif, dan juga komoditas. Saat ini, KRX sedang mengembangkan sistem barunya yang dinamakan EXTURE+ dengan tiga as­ pek utama yang menjadi perhatian, yaitu:

performance, ekonomi, dan fleksibilitas. Pada aspek performance, EXTURE+ diharapkan dapat mengurangi waktu latensi (keterlambat/delay) pemrosesan semaksimal mungkin dan meningkatkan kinerja (throughput) semaksimal mungkin. Dari aspek ekonomi, EXTURE+ dibangun dengan komponen yang lebih murah, mudah di­upgrade, dan memiliki

perfor-mance yang lebih tinggi. Sementara dari

aspek fleksibilitas, EXTURE+ diharapkan dapat modular dan mudah dikonfigurasi mengikuti alur logika perdagangan yang dibutuhkan, baik pada saat proses

pre-matching, pre-matching, dan post­matching.

Korea financial investment association (KOfia)

KOFIA didirikan dengan tujuan untuk memastikan praktek bisnis yang adil antar anggota, perdagangan saham yang adil serta perlindungan terhadap investor.

KOFIA memiliki lima fungsi utama, yaitu self-regulation, manajemen pasar, melakukan peningkatan dalam industri investasi keuangan, menyediakan pen­ didikan dan pelatihan profesional, dan mendorong budaya investasi yang sehat. Sebagai SRO, KOFIA mengawasi berbagai daerah­daerah di industri investasi ke­ uangan Korea secara luas. Semua Per­ usahaan Efek, manajemen aset, dan perusahaan berjangka di Korea adalah anggota KOFIA dan beroperasi dibawah regulasi KOFIA.

KOFIA kini mengoperasikan market untuk FreeBoard, OTC Bulletin Board, dan

market untuk OTC Bond. KOFIA menawar­

kan layanan seperti membuat rekomen­

dasi kebijakan, menyediakan layanan anggota dan membimbing globalisasi industri keuangan Korea. Dengan meng­ operasikan Korea Institute of Financial

In-vestment (KIFIN), KOFIA memupuk indus­

tri keuangan secara profesional. Sebagai anggota pendiri International Forum for

Investor Education (IFIE), KOFIA mendirikan Korea Council for Investor Education (KCIE),

yang bekerja untuk menanamkan budaya investasi yang sehat, dan merintis pendi­ dikan untuk berinvestasi di Korea. KOFIA juga mengawasi surat­surat perizinan un­ tuk profesional investor seperti Certified

Securities Investment Advisors dan Certified Derivatives Investment Advisors.

Korea Securities Computing Corpora-tion (Koscom)

Koscom adalah sebuah perusahaan khusus dalam bidang financial IT Solution yang menjadi ujung tombak bagi kema­ juan Pasar Saham dan Pasar Berjangka di Korea. Didirikan pada tahun 1977 oleh

Ko-rea Ministry of Finance dan KoKo-rea Stock Ex-change, Koscom dipercaya untuk melaku­

kan komputerisasi pada sistem pasar saham dan pasar berjangka serta Industri terkait lainnya.

Koscom telah memberikan dampak perkembangan untuk pasar saham dan pasar berjangka melalui penyediaan infra­ struktur IT. Koscom mengembangkan dan meluncurkan saham pertama Korea pada sistem perdagangan berjangka indeks 1988 dan KOSPI200 dan sistem pilihan pasar pada tahun 1996 dan 1977.

Sejak beroperasinya sistem, Koscom juga melakukan penyesuaian dan upgrade sistem terkait dengan perubahan per­ aturan pasar (market rules) dan pasar baru yang terbuka seperti pasar REPO dan pasar obligasi. Koscom didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan dan mengopera­ sikan layanan komputerisasi IT pada per­ usahaan sekuritas dengan menyediakan berbagai macam solusi layanan informasi dan menyediakan informasi pasar yang

real-time diiringi infrastruktur IT yang pro­

fesional baik di pasar domestik ataupun internasional.

Produk layanan utama Koscom saat ini terdiri dari layanan sistem bursa dimana Koscom menyediakan sistem trading un­ tuk KRX, layanan IT untuk Perusahaan Efek dan futures, layanan informasi finansi­ al, dan juga layanan infrastruktur IT seperti

broadband telecommunication network

(dengan produknya bernama Koscom Stock­Net) serta layanan disaster recovery

and backup (dengan produknya bernama

Koscom BCP+). l

[M. Bayu Teguh, Haryo Yuliadi]

“KSD telah terhubung

dengan empat Kustodian

global sehingga dapat

terkoneksi ke 36 pasar di

seluruh dunia.”

(7)



Fo ku ss E di si 0 5,  01 

­

Pengembangan terkini SiD & RDN

Penyediaan modul pembukaan Sub Rekening Efek dan pembuatan Single Investor Identification

(SID) yang terintegrasi, serta standardisasi pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN). Inilah

pengembangan layanan terbaru yang dibuat KSEI untuk Perusahaan Efek.

ini disebabkan karena untuk memasukkan

order trading di BEI, Perusahaan Efek (Ang­

gota Bursa) wajib mencantumkan Trading

ID yang terdiri dari 6 digit, yang juga me­

rupakan bagian dari SID yang diperoleh di KSEI.

Dalam setiap proses pembukaan Sub Rekening Efek baru di KSEI, selalu di­ lanjutkan dengan pembuatan SID. Pada pemaparan yang disampaikan Syafrud­ din dan Dharma, proses pembuatan SID sebelumnya memerlukan waktu dua hari alam rangka menciptakan efisien­

si pada aktivitas transaksi di pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan berbagai pengembangan untuk mencip­ takan kenyamanan investor dalam ber­ transaksi di pasar modal. Pada bulan Ok­ tober 2012, KSEI menyediakan berbagai pengembangan terbaru yang ditujukan bagi Perusahaan Efek, berupa penyediaan modul pembukaan Sub Rekening Efek dan pembuatan SID yang terintegrasi, serta standardisasi pembukaan RDN.

Terkait dengan pengembangan terse­ but, KSEI menyelenggarakan sosialisasi pada 22 Oktober 2012 bagi Perusahaan Efek yang berdomisili di Jakarta. Sosialisasi yang diadakan di Financial Club, Graha CIMB Niaga itu dibuka Ananta Wiyogo, Direktur Utama KSEI. Dalam sambutan­ nya, Ananta menyampaikan harapannya agar Perusahaan Efek dapat mendukung pengembangan SID, Kartu AKSes dan Pe­ misahan RDN. “Tanpa kontribusi Perusa­ haan Efek, maka implementasi program­ program KSEI tidak akan berjalan secara maksimal,” demikian disampaikan Ananta. Selanjutnya, Komite Ketua Asosiasi Perusa­ haan Efek (APEI) Chaeruddin Berlian juga menyampaikan himbauannya kepada Per­ usahaan Efek serta dukungannya terhadap program KSEI tersebut.

Acara sosialisasi diisi pemaparan Syafruddin, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha KSEI dan Dharma Setyadi Kepala Unit Pengelolaan Rekening dan Tindakan Korporasi mengenai kegi­ atan pengembangan layanan jasa KSEI, yaitu integrasi pembukaan Sub Rekening Efek dengan pembuatan SID dan tindak lanjut pengembangan sistem back office Perusahaan Efek untuk standardisasi pro­ ses pembukaan RDN.

Berbagai sosialisasi telah dilaksanakan KSEI untuk mengedukasi investor menge­ nai pentingnya kepemilikan SID, karena kombinasi nomor dan huruf yang unik ini sudah merupakan persyaratan bagi na­ sabah untuk bertransaksi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Apabila nasabah belum memiliki SID, maka nasabah tersebut tidak dapat melakukan transaksi Efek di BEI. Hal

D

“Standardisasi

Pembukaan Rekening

Efek dan Dana Nasabah

dikembangkan untuk

mempercepat proses

pembukaan RDN.”

kerja. Perusahaan Efek harus menyampai­

kan data nasabah kepada KSEI yang se­ lanjutnya akan diproses untuk dibuatkan SID. Dengan pengembangan modul SID dan Sub Rekening Efek yang terintegrasi di sistem C­BEST, kebergantungan pada staf KSEI dapat dikurangi.

Khusus untuk nasabah individu lokal, Perusahaan Efek dapat melakukan input data nasabah secara lengkap sesuai keten­ tuan yang disyaratkan, baik melalui layar C­BEST atau dengan cara upload. Data Sub Rekening Efek yang dibukakan dan SID na­ sabah dapat diperoleh seketika. “Dengan demikian, Perusahaan Efek dapat segera melakukan tindak lanjut untuk proses pembukaan RDN di bank sehingga inves­ tor bisa lebih cepat melakukan transaksi di Bursa,” pungkas Syafruddin.

Saat ini, KSEI bekerjasama dengan lima Bank Pembayaran (BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Permata dan CIMB Niaga) dalam hal implementasi pemisahan RDN yang telah dilaksanakan sejak Februari 2012. Hal yang masih menjadi hambatan adalah pengisian

form di setiap bank dalam proses pembu­

kaan RDN yang berbeda sesuai dengan ke­ tentuan pada masing­masing bank.

Sebelumnya, ada beberapa tahap pe­ nulisan form data nasabah untuk permo­ honan pembukaan RDN yang dilakukan di Perusahaan Efek dan Bank Pembayaran. Hal ini menjadi hambatan dari segi waktu dan validitas data nasabah.

Atas pertimbangan ini, sebagai tindak lanjut pengembangan sistem back office Perusahaan Efek terkait penerapan keten­ tuan mengenai Rekening Dana Nasabah, KSEI bekerja sama dengan Bank Pem­ bayaran melakukan standardisasi proses pembukaan RDN. Dengan demikian, form yang sebelumnya berbeda­beda akan berusaha diseragamkan dengan tetap mengakomodir field-field penting yang memang diperlukan.

“Standardisasi Pembukaan Rekening Efek dan Dana Nasabah sengaja kami kembangkan untuk mempercepat proses pembukaan RDN. Sejak awal implemen­ tasi RDN banyak masukan dan pengem­ bangan yang memang perlu dilaksanakan, salah satunya pengembangan ini,” ujar Dharma.

Dengan adanya modul pembukaan Sub Rekening Efek atau Dana dan pem­ buatan SID yang terintegrasi serta standar­ disasi pembukaan RDN diharapkan baik nasabah maupun Perusahaan Efek akan memperoleh manfaat, terutama dari segi lebih cepatnya proses transaksi yang bisa

dilakukan oleh nasabah.l

(8)



Fo ku ss E di si 0 5,  01 

aKtivitaS

StatiStiK

RUPSLB KSEi 2012

KSEI kembali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 30 Oktober 2012 bertempat di Grand ballroom The Dhamawangsa Hotel, Jakarta. Acara yang dihadiri oleh 94,39% Pemegang Saham KSEI tersebut, dibuka oleh Erry Firmansyah selaku Komisaris Utama KSEI pada pukul 10.30 WIB. Rudy Tandjung dan Wiwit Gusnawan selaku Komisaris KSEI, serta Direksi KSEI yang terdiri dari Ananta Wiyogo (Direktur Utama), Sulistyo Budi (Direktur) dan Margeret M. Tang (Direktur) turut mendampingi Komisaris Utama dalam memimpin RUPSLB tersebut. RUPSLB ini berhasil menyepakati agenda rapat, yaitu persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran

Tahun (RKAT) Perseroan Tahun Buku 2013. l

��� ��� ��� ��� ��� ������� ������� ������� �������������� ������� ������� ����������������������������������������������� �������������������������������� ��� ��� ������� ������������������������������������������������������������������������� �������������������������������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ������� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ������� ������� ������� ��� ��� ������� ������� ��� ��� ������� ��� ������� ��� ���������������������������������� �������������������������������� ����������������������� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ������� �������� �������� �������� �������� �������� �������� �������� �������� �������� ��� ��� �������� ���

Workshop Wartawan Pasar Modal

Untuk memberikan informasi dan update terbaru mengenai SRO, KSEI bersama dengan BEI dan KSEI menye­ lenggarakan kegiatan workshop wartawan pasar modal pada tanggal 9­11 November 2012, di Bali. Kegiatan ini sebagai wujud apresiasi SRO kepada rekan­rekan wartawan yang turut berperan serta dalam melaksanakan edukasi dan penyebaran informasi yang terkait dengan pasar modal Indonesia. Pada kegiatan tersebut disampaikan pemaparan mengenai “Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi di Pasar Modal” dari para perwakilan SRO serta Bapepam­LK. Acara berjalan dengan baik dan lancar, dibalut suasana santai yang terjalin antar 56 wartawan yang hadir

dengan para perwakilan SRO. l

indonesia financial Expo & forum 2012

Sebagaimana partisipasi yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, KSEI bersama dengan BEI dan KPEI turut ambil bagian pada acara Indonesia Financial Expo & Forum 2012. Selama 5­7 Oktober 2012, perencana keuangan serta beberapa perusahaan penyedia jasa produk investasi siap memberikan konsultasi kepada para pengunjung yang hadir. BEI, KPEI dan KSEI, selaku pelaku utama di pasar modal, membuka stand pameran untuk memberikan informasi terbaru mengenai pasar modal Indonesia maupun

konsultasi seputar investasi di pasar modal. l

total Distribusi “Corporate action”

(Periode Januari ­ Oktober 2012)

Dana Januari ­ Oktober 2012

Rp (miliar) USD (juta)

Equity (Dividen dan Exercise) 41.991,05 51,57

Debt (Bunga dan Pokok) 54.154,99 65,38

Total Dana 96.146,05 116,95

Efek (Jumlah/Unit Efek)

Saham 150.345.446.267

Waran 4.095.031.302

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakhadiran Saudara tanpa alasan dan keterangan yang tidak dapat diterima oleh Pokja ULP maka penawaran Saudara dinyatakan GUGUR, dan dikenakan SANKSI sesuai

Aceh Timur Tahun Anggaran 2015 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai

Hal tersebut juga diakui oleh Media Director Marca Karya Citra (Mactra) sebagai agency periklanan dari Clas Mild yang menyatakan bahwa tujuan utama media periklanan Clas Mild

Hasil observasi telah dilakukan penulis selama penelitian yang terdiri dari 2 siklus adalah sebagai berikut: (1) adanya peningkatan prestasi belajar siswa berdasarkan

Jika karyawan adalah seluruh personil yang masuk dalam struktur organisasi perusahaan, maka konsultan adalah orang-orang yang ber- gabung di bisnis Oriflame secara

No Temuan Reff COBIT 5 Analisis Risiko Rekomendasi - Terdapat bug dalam sistem conversion test) 11 Tidak ada rencana pelatihan, hanya terdapat materi pelatihan

Karakteristik tersebut merupakan pertimbangan awal untuk perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, ditambah

Hitung koefisien konsolidasi cv dengan menggunakan metode akar waktu square root time: a Gambar hubungan antara akar waktu √T dengan bacaan deformasi pada setiap tahap pembebanan