ABSTRA ABSTRAKK
Keluarga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan seorang pasien karena Keluarga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan seorang pasien karena
pengambilan keputusan untuk pasien stroke bergantung dari pengetahuan dan sikap keluarga. pengambilan keputusan untuk pasien stroke bergantung dari pengetahuan dan sikap keluarga.
Penelitian ini menggunakan desain desriptif korelasi dengan sampel 59 orang memggunakan Penelitian ini menggunakan desain desriptif korelasi dengan sampel 59 orang memggunakan
desain purpossive sampling. Penelitian ini untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap desain purpossive sampling. Penelitian ini untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap
keluarga tentang perawatan di rumah pasien stroke d
keluarga tentang perawatan di rumah pasien stroke d engan kejadian stroke berulang. Hasilengan kejadian stroke berulang. Hasil
penelitian didapat yaitu sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup dengan memiliki penelitian didapat yaitu sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup dengan memiliki
sikap yang tidak mendukung. Berdasarkan hasil uji spearman rank dinyatakan bahwa tidak sikap yang tidak mendukung. Berdasarkan hasil uji spearman rank dinyatakan bahwa tidak
adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kejadian stroke berulang. engan adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kejadian stroke berulang. engan
demikian pemberian informasi yang bermanfaat tentang perawatan di rumah untuk pasien stroke demikian pemberian informasi yang bermanfaat tentang perawatan di rumah untuk pasien stroke
seharusnya dimulai sejak masa rawat inap. Kata kunci! keluarga" pengetahuan" perawatan di seharusnya dimulai sejak masa rawat inap. Kata kunci! keluarga" pengetahuan" perawatan di
rumah" sikap" serangan ulang" stroke rumah" sikap" serangan ulang" stroke
PENDAH
PENDAHULUANULUAN
#troke atau cedera
#troke atau cedera serebrovaskular $%&serebrovaskular $%&'( adalah kehilangan fungsi otak yan'( adalah kehilangan fungsi otak yangg
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak secara tiba)tiba" dan merupakan diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak secara tiba)tiba" dan merupakan
keadaan yang timbul karena gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya keadaan yang timbul karena gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya
kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian
$Brunner * #uddarth" +,,+(. $Brunner * #uddarth" +,,+(.
#troke merupakan masalah neurologik primer yang ada di dunia. #edangkan -ndonesia #troke merupakan masalah neurologik primer yang ada di dunia. #edangkan -ndonesia
sendiri merupakan negara dengan ju
sendiri merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di 'sia. i -ndonesia" strokemlah penderita stroke terbesar di 'sia. i -ndonesia" stroke
merupakan penyakit nomor tiga yang
merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. endahnyamematikan setelah jantung dan kanker. endahnya
kesadaran akan faktor risiko stroke" kurang dikena
kesadaran akan faktor risiko stroke" kurang dikena linya gejala stroke" belum optimalnyalinya gejala stroke" belum optimalnya
pelayanan stroke dan ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan stroke ulang yang pelayanan stroke dan ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan stroke ulang yang
rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di -ndonesia. Keempat hal rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di -ndonesia. Keempat hal
tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru" tingginya angka kematian tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru" tingginya angka kematian
akibat stroke" dan tingginya kejadian
akibat stroke" dan tingginya kejadian stroke ulang di -ndonesia $Kementerian Kesehatanstroke ulang di -ndonesia $Kementerian Kesehatan
epublik -ndonesia" +,,/(. epublik -ndonesia" +,,/(. E S I K O E S I K O S T S T O K E O K E B E B E U L A N G U L A N G D A N D A N H U B U N G A NH U B U N G A N N Y AN Y A D E N G A N P E N G E T A H U A N D E N G A N P E N G E T A H U A N D A N D A N S I K A P S I K A P K E L U A K E L U A G AG A
alam menekan angka stroke berulang" hal)hal yang perlu diperhatikan adalah
mengetahui faktor risiko dan melakukan upaya)upaya" baik dalam memodifikasi gaya hidup"
menjalani terapi yang diperlukan dan yang tidak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan
yang dapat memberikan informasi optimal faktor risiko yang dimiliki seseorang untuk terjadinya
stroke ataupun stroke berulang.
#erangan stroke ulang masih sangat mungkin terjadi dalam kurun waktu 0 bulan pasca
serangan stroke yang pertama. #eorang yang menderita stroke umumnya akan kehilangan
sebagian atau seluruh fungsi tubuh tertentu. #uplai darah yang sempat terhenti inilah yang
menyebabkan tubuh tidak lagi berfungsi dengan baik. #ehingga pasien stroke sangat bergantung
pada orang)orang disekitarnya" khususnya keluarga yang merupakan orang terdekat mereka.
Keluarga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan seorang pasien karena
keluargalah yang paling mengetahui kondisi kesehatan pasien dan menjadi bagian penting dalam
proses pemulihan $&idebeck" +,,1(.
Keluarga sangat berperan dalam fase pemulihan ini" sehingga sejak awal perawatan
keluarga diharapkan terlibat dalam penanganan penderita $2ulyatsih" +,,/(. Pengambilan
keputusan untuk tindakan kesehatan pada pasien stroke bergantung dari sikap dan pengetahuan
keluarga pasien stroke sendiri.
umah #akit 'nwar 2akatutu Bantaeng merupakan rumah sakit dimana kasus pen yakit
stroke termasuk ke dalam kelompok penyakit)penyakit dengan angka tertinggi yang ditemukan
dirumah sakit tersebut. 'ngka rawat inap dengan kasus stroke cenderung meningkat tiap
bulannya. umah #akit 'l -slam sendiri telah memiliki pelayanan keperawatan unit hospital
home care yang dapat memberikan pelayanan kesehatan berbasis home care untuk masyarakat.
Berdasarkan studi pendahuluan di umah #akit 'nwar 2akatutu Bantaeng diketahui angka
penderita stroke yang tercatat pada tahun +,11 sebesar +034 pasien" dengan data rawat jalan
sebesar ++35 pasien dan rawat inap 49/ pasien. itemukan 5 dari / pasien rawat inap umum
lantai 4" 3 dan 5 di umah #akit 'nwar 2akatutu Bantaeng merupakan penderita stroke ulang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota keluarga pasien stroke yang peneliti lakukan pada
tanggal 1/ januari +,1+" diketahui bahwa beberapa dari keluarga pasien mengenali stroke
sebagai penyakit saraf yang akan mengganggu kebutuhan gerak pasien. amun" masih ada dari
diterima pasien di umah #akit sudah dapat menjamin kesembuhan total pada pasien sampai
pada akhirnya pasien diijinkan untuk pulang. Beberapa anggota keluarga pasien juga mengatakan
mereka jarang membantu pasien untuk melakukan gerakan fisik di rumah" tidak terlalu mengerti
makanan seperti apa yang seharusnya dihindari" dan karena banyaknya kesibukan" keluarga
terkadang lalai untuk mengantar pasien untuk kontrol ke rumah sakit. #ikap keluarga dalam
memberikan perawatan pada pasien yang dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan yang
mereka punya tentang penyakit stroke serta perawatannya inilah yang nantinya memberikan
kemungkinan terjadinya serangan stroke ulang. ari data inilah peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai 6Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah
dengan kejadian serangan ulang pasien stroke.7
8ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
keluarga tentang perawatan di rumah dengan kejadian serangan ulang atau rawat ulang pada
pasien stroke di umah #akit 'nwar 2akatutu Bantaeng.
Kegunaan dari penelitian ini agar dapat menjadi masukan atau bahan informasi dan
evaluasi mengenai managemen perawatan untuk pasien stroke terutama yang berkaitan dengan
pengetahuan dan sikap keluarga pasien untuk perawatan di rumah.
METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan desain desriptif korelasi. Hal ini digunakan untuk melihat
hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain" atau variabel yang satu dengan variabel
yang lain $otoatmodjo" +,1,(.
&ariabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu" variabel independen untuk
pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah untuk pasien stroke dan variabel
terikat untuk kejadian serangan ulang atau rawat ulang pasien stroke di umah #akit 'nwar
2akatutu Bantaeng.
alam penelitian ini" subjek yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh pasien stroke
di umah #akit 'nwar 2akatutu Bantaeng.Populasi yang didapat dari data umah #akit selama
3 bulan terakhir adalah 13, pasien. Pengambilan sampel menggunakan rumus #lovin dengan
tingkat kekeliruan ,"1 sehingga didapatkan hasil sejumlah 59 responden 8eknik sampling yang
anggota keluarga dari pasien stroke ulang $ +: serangan(" merupakan anggota keluarga besar
dari pasien" merupakan anggota keluarga yang merawat pasien dirumah" anggota keluarga
berusia minimal 1/ tahun $dewasa(" dan bersedia menjadi responden. -nstrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibagi menjadi tiga bagian
pertanyaan yaitu" bagian pertama untuk mengidentifikasi karakteristik responden dan pasien
stroke" bagian kedua berkaitan dengan pengetahuan keluarga pasien tentang perawatan di rumah
untuk pasien stroke dan bagian ketiga berkaitan dengan sikap dalam melakukan perawatan di
rumah untuk pasien stroke.
-nstrumen ini dibuat sendiri oleh peneliti" sebelum dipakai instrumen ini telah dilakukan
;ji construct validity dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment pada 1+
anggota keluarga pasien stroke di umah #akit 'nwar 2akatutu Bantaeng didapatkan hasil
untuk instrumen sikap terdapat / pertanyaan yang tidak valid dan ++ pertanyaan yang valid
dengan rentang hasil r hitung ,"4, sampai ,"<9 dari 4, pertanyaan yang ada. #eluruh /
pertanyaan yang tidak valid di konsultasikan ulang dan diputuskan untuk merubah redaksi
pertanyaan dan setelah itu dapat langsung digunakan untuk penelitian.
#edangkan untuk penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus
koefisien 'lpha %ronbach dengan hasil uji reliabilitas yang didapat adalah sebesar sebesar
,"<105. 2aka instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
8eknik analisa data yang digunakan untuk data sikap adalah dengan mean = median 8
maka≥menggunakan rumus 8 dengan kategori apabila nilai 8 mean = median 8<sikap keluarga
dinyatakan mendukung dan apabila nilai 8 maka sikap keluarga dinyatakan tidak mendukung.
#edangkan teknik analisa data yang digunakan untuk data pengetahuan dengan keterangan hasil
yang diberikan berupa data persentasi untuk kategori baik dengan hasil presentasi <0> ) 1,,>"
kategori cukup dengan hasil presentasi 0,)<5> dan kategori kurang dengan hasil presentasi ? 0,
>. ;ntuk teknik uji statistik yang menentukan hubungan dua gejala yang kedua)duanya
merupakan skala ordinal yaitu teknis analisis #pearman ank %orrelation dimana apabila @
hitung A @ tabel" maka Ho ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan dan apabila @ hitung ?
@ tabel" maka Ho diterima
dari pasien stroke memiliki pengetahuan yang cukup dan sikap yang tidak mendukung
yang kurang mengenai diet dan pantangan pasien stroke serta kebutuhan gerak fisik. Hal ini
serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Haghighi et al $+,,9( menyatakan bahwa
pengetahuan dan sikap keluarga terhadap merupakan faktor resiko stroke yang paling penting.
alam penelitiannya" dikemukakan bahwa keluarga pasien stroke masih lalai dalam
melakukan pengontrolan hipertensi dan kebiasaan merokok yang dapat menimbulkan terjadinya
serangan stroke ulang. Bahkan beberapa respondennya ditemukan memiliki sikap yang tidak
tepat dalam melakukan perawatan di rumah bagi pasien stroke. 2ereka juga mempercayai bahwa
perawatan untuk pasien stroke merupakan hal sulit dan mahal untuk dilakukan. alam penelitian
ini didapatkan data bahwa sebagian besar pasien stroke telah mengalami setidaknya + kali
serangan stroke yaitu sebanyak 3< orang $<9"00>(. #eperti yang telah dikemukakan oleh unaidi
$+,11( bahwa kejadian stroke ulang bergantung pada jenis stroke awal" usia" penyakit terkait" dan
faktor resikonya" serta kurun waktu kejadian dari stroke sebelumnya. alam 0)1+ bulan pasca
serangan stroke yang pertama" 1 dari 1, orang bisa terkena serangan stroke yang kedua. -ni
berarti bahkan walaupun dengan pengetahuan cukup yang telah dimiliki oleh sebagian besar
keluarga responden" kejadian serangan ulang pada stroke tetap tidak terhindari.
#erangan stroke ulang pada umumnya berakibat lebih fatal dibandingkan dengan
serangan yang pertama. 2enurut penelitian Cu et al $+,,0(" serangan stroke ulang pada satu
tahun pertama pascastroke dijumpai sebanyak 11"+> kasus. Pada pe nelitian Cu ini" serangan
ulang disebabkan oleh kegagalan dalam mengontrol faktor resiko" khususnya pengendalian
terhadap hipertensi dan kebiasaan merokok. Penelitian lain yang dilakukan oleh Deira et al
$+,,3(" menyatakan bahwa gangguan pada irama jantung dan tekanan darah tinggi berhubungan
dengan kejadian serangan ulang pada stroke. #alah satu cara pengontrolan hipertensi adalah
dengan memilah makanan yang akan dikonsumsi agar kandungannya tidak memperburuk
tekanan darah pasien. Pada penelitian ini" sikap terhadap diet dan pantangan untuk pasien
menunjukan bahwa sebagian besar keluarga pasien sudah memiliki sikap yang mendukung tetapi
justru memiliki pengetahuan yang kurang pada aspek tersebut. 2enurut PinEon $+,1,(" rutin
melakukan kontrol" melakukan diet seimbang" melakukan gerakan fisik yang teratur dan berhenti
merokok dapat mencegah terjadinya serangan berulang pada pasien stroke. padahal dalam
penelitian ini" keluarga pasien memiliki pengetahuan yang kurang pada aspek rehabilitasi untuk
pasien stroke. ari penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan dan sikap tidak
disebabkan karena pengetahuan dan sikap keluarga bukanlah faktor utama yang menimbulkan
serangan berulang pada kasus stroke.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 59 orang keluarga pasien stroke
yang berkunjung ke poli syaraf # 'l)-slam Bandung" dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
dari keluarga pasien memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengertian" penyebab dan gejala
yang ditimbulkan dari penyakit stroke tetapi sebagian besar diantaranya juga memiliki
pengetahuan yang kurang tentang diet" pantangan dan rehabilitasi stroke. #ementara itu sebagian
besar keluarga pasien stroke memiliki sikap yang cenderung tidak mendukung dalam melakukan
perawatan di rumah untuk pasien stroke yaitu sebesar 55"94> dari jumlah responden. Kondisi
seperti ini dapat menimbulkan konsekuensi berupa kecenderungan berperilaku negatif dalam
upaya pencegahan terjadinya serangan ulang pada pasien stroke. ari hasil distribusi responden
untuk menemukan adanya keterkaitan didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan diantara
kedua hal tersebut dengan kejadian serangan ulang yang terjadi pada pasien stroke.
SARAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi yang dapat bermanfaat dan
dijadikan bahan rekomendasi serta evaluasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal kepada pasien stroke sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan pasien stroke selama menjalani masa perawatan. 'dapun pemberian informasi
yang diberikan dapat melalui program discharge planning khusus untuk pasien rawat inap saat
persiapan untuk keluar rumah sakit" penyediaan booklet atau leaflet berisikan informasi tentang
stroke yang dapat diambil di ruang tunggu" dan diadakannya penyuluhan berkala tentang
perawatan untuk pasien stroke di rumah.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan artikel ini tidak terlepas dari bantuan"
bimbingan" dorongan" maupun saran dari berbagai pihak. ;ntuk itu" iEinkanlah penulis dengan
segala kerendahan hati menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi)tingginya
kepada! 1. irektur umah #akit 'nwar 2akatutu Bantaeng yang telah mengiEinkan penulis
DAFTAR PUSTAKA
Haghighi et al. +,,9. Knowledge and attitude towards stroke risk factors" warning symptoms and treatment in an iranian population. 'vailable at Karger 'F" Basel
http!==www.karger.com=mpp. unaidi" -skandar. +,11. #troke" Gaspadai
'ncamannya.ogyakarta! 'ndi Iffset. Kementerian Kesehatan epublik -ndonesia" +,,/. http!==www.depkes.go.id=. $iakses tanggal 10 januari +,1+( Deira" J% et al. +,,3. %an we
predict early recurrence in acute stroke. 'vailable at ;# ational Dibrary of 2edicine ational -nstitutes of Health http!==www.ncbi.nlm.nih.gov=pubmed=15+1/+/,. 2ulyatsih" Jnn y * 'hmad" 'iriEa. +,,/. #troke! Petunjuk Perawatan Pasien Pasca #troke irumah. Bandung! Lakultas Kedokteran ;niversitas Padjajaran. otoatmodjo" #. +,1,. 2etodolog i Penelitian Kesehatan. akarta ! ineka %ipta. PinEon" iEaldy dan 'santi" Daksmi. +,1,. 'G'# #8IKJM Pengertian" Fejala" 8indakan" Perawatan" dan Pencegahan. ogyakarta! 'ndi Iffset. #meltEer" #. %." * Brenda F. B. +,,+. Keperawatan 2edikal Bedah &olume 4. akarta !JF%. &idebeck" #heila. +,,1. Psychiatric 2ental Health ursing. ;nited #tates of 'merica! Dippincott Gilliams *
Gilkins. Cu" Felin et al. +,,0. ecurrence 'fter -schemic #troke -n %hinese Patients! -mpacts of ;nconrolled 2odifiable isk Lactors. 'valiable at