• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat-Parkinson ppt desfi lestari.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat-Parkinson ppt desfi lestari.ppt"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

(Referat)

(Referat)

Oleh : Oleh :

Desfi Lestari, S.Ked Desfi Lestari, S.Ked

Preceptor : Preceptor : dr

dr. Zam Zanariah. Zam Zanariah, M.Kes., Sp.S., M.Kes., Sp.S.

KEP

KEPANITERAAN ANITERAAN KLINIK ILMU KLINIK ILMU PENYPENYAKIT SARAFAKIT SARAF RUMAH

RUMAH SAKIT UMUM SAKIT UMUM DAERAH DAERAH ABDUL ABDUL MOELOEKMOELOEK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2014 2014

(2)

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG PENUNJANG EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PROGNOSIS PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI ETIOLOGI ETIOLOGI TERAPI TERAPI PENDAHULUAN PENDAHULUAN DIAGNOSIS DIAGNOSIS GEJALA KLINIK GEJALA KLINIK DEFINISI DEFINISI

Penyakit Parkinson adalah penyakit Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki dimensi demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun

hidup penderita maupun keluarga.keluarga.

Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson seorang sebuah monograf oleh James Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya, James Parkinson mengatakan dalam tulisannya, James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik

KLASIFIKASI

(3)

Penyakit Parkinson

Merupakan bagian dari parkinsonisme yang secara patologis ditandai dengan degenerasi ganglia

basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNc) yang disertai dengan adanya inklusi

sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies). Disebut juga Parkinsonisme idiopatik atau primer.

Parkinsonisme

 Adalah sindrom yang ditandai dengan adanya tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine oleh berbagai macam sebab. Disebut  juga dengan sindrom Parkinson

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(4)

0,6 % pada usia 60  – 64

tahun

3,5 % pada usia 85  – 89

tahun

EROPA

AMERIKA SERIKAT

di seluruh dunia. 5orang yang terjangkit – 10 %

penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata

menyerang penderita pada usia 65 tahun.

Perbandingan laki-laki dan wanita 3:2

500.000 penduduk menderita

parkinson

dengan jumlah penduduk 210  juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita

Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun

INDONESIA

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI KLASIFIKASI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI PROGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(5)

Usia

• Hal ini berkaitan dengan reaksi

mikrogilial yang mempengaruhi

kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit

parkinson.

Geografi

• Faktor resiko yang mempengaruhi

perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya perbedaaan genetik, kekebalan terhadap

penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan.

Periode

• Fluktuasi jumlah penderita penyakit

parkinson tiap periode mungkin berhubungan dengan hasil

pemaparan lingkungan yang

episodik, misalnya proses infeksi, industrialisasi ataupun gaya hidup

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(6)

Genetik

• Penelitian menunjukkan adanya

mutasi genetik yang berperan pada penyakit Parkinson yaitu mutasi

pada gen a-sinuklein pada lengan panjang kromosom 4 (PARK1)

pada pasien dengan Parkinsonism autosomal dominan. Pada pasien dengan autosomal resesif

parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point pada gen parkin

(PARK2) di kromosom 6.

Faktor Lingkungan

• Xenobiotik, pekerjaan, infeksi, diet,

trauma kepala, stres dan depresi

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(7)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(8)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(9)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI Primer/Idiopatik/Paralisis Agitans/Sh ak i n g Pa l s y  

• Bentuk sindrom parkinson yang kronis yang paling sering

dijumpai yang disebut juga paralisi agitans.

Sekunder/simptomatik

• Penyababnya belum diketahui. Beragam kelainan atau penyakit

dapat menyebabkan sindrom parkinson diantaranya

arteriosklerosis, anoksia, obat-obatan, zat toksik, penyakit infeksi diotak.

Parkinson Plus (disebut juga sebagai

Pa r a pa r k i ns on  )

• Gejala parkinson hanya merupakan sebagian dari gambaran

(10)

GEJALA KLINIK

TRIAS

PARKINSON

Tremor Rigiditas Bradikinesia

Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor (bergetar) jika sedang beristirahat. Namun, jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu yang disebut resting tremor , yang hilang juga sewaktu tidur, menghebat waktu emosi terangsang (resting/ alternating tremor ).

Tanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang tremor tersebut digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya menjadi tidak halus lagi seperti break-dance.

Gerakan volunter menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.

(11)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI

Gejala motorik

lain

• Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk

Melangkah

• Mikrografia

• Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson) • Bicara monoton

• Demensia

• Gangguan behavioral

• Gejala Lain : Kedua mata berkedip-kedip dengan

gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya (tanda Myerson positif)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(12)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI

Gejala

non-motorik

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI • Disfungsi otonom

• Gangguan suasana hati, penderita sering

mengalami depresi

• Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan

lambat

• Gangguan tidur, penderita mengalami

kesulitan tidur (insomnia)

(13)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(14)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

(15)
(16)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI PENDAHULUAN DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI 1. Secara klinis

Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia atau

3 dari 4 tanda motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia dan ketidakstabilan postural. 2. Krieteria Koller

Didapati 2 dari 3 tanda cardinal gangguan motorik : tremor saat istirahat atau gangguan refleks postural, rigiditas, bradikinesia yang berlangsung 1 tahun atau lebih.

Respons terhadap terapi levodopa yang

diberikan sampai perbaikan sedang (minimal 1.000 mg/hari selama 1 bulan) dan lama

(17)

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI DIAGNOSIS BANDING KLASIFIKASI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI PEMERIKSAAN PENUNJANG EPIDEMIOLOGI PROGNOSIS PATOFISIOLOGI ETIOLOGI TERAPI DIAGNOSIS GEJALA KLINIK DEFINISI KLASIFIKASI

Diagnosis “ possible” : terdapat paling sedikit 2 dari

gejala kelompok A dimana salah satu diantaranya adalah tremor atau bradikinesia dan tak terdapat gejala kelompok B, lama gejala kurang dari 3 tahun disertai respon jelas terhadap levodopa atau dopamine agonis.

Diagnosis “ probable” : terdapat paling sedikit 3 dari

4 gejala kelompok A, dan tidak terdapat gejala dari kelompok B, lama penyakit paling sedikit 3 tahun dan respon jelas terhadap levodopa atau dopamine agonis.

Referensi

Dokumen terkait

'ontoh atribut amplitudo tipe ini adalah Maximum Absolute Amplitude& Maximum Peak Amplitude& Average Peak  Amplitude& dan Maximum Trough Amplitude. Sama

Ukur absorbansi masing-masing larutan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang yang telah ditentukan pada butir 6.4.2.2.3 dengan larutan blanko sebagai titik nol,

Bentuk edukasi terstruktur dengan konten pemeriksaan kaki komprehensif serta rekomendasi klinis perawatan mandiri yang dapat dilakukan oleh pasien merupakan hasil

Tabung pitot terdiri dari tabung dengan tikungan pendek, siku-siku, yang ditempatkan secara vertikal dalam cairan bergerak dengan mulut bagian membungkuk diarahkan hulu,

Penulisan skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Penulisan ini tidak menjadi sebuah skripsi

3) Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat

Hasil penelitian mereka mengungkapkan bahwa: (a) perubahan harga saham pada perioda implementasi APB Opinion No.11 adalah lebih besar dibandingkan dengan perioda

Oleh karena itu, Program membaca kitab di MAN 3 Cirebon harus dievaluasi, karena program adalah salah satu program kurikulum yang bersifat eksrakulikuler yang