• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Gugat Waris yang diajukan oleh:

PENGGUGAT I, umur 64 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Desa CHYNGRI Kecamatan ABNGBRT Kabupaten Lampung Utara, sebagai Penggugat I;

PENGGUGAT II, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Desa CHYNGRI Kecamatan ABNGBRT Kabupaten Lampung Utara, sebagai Penggugat II;

Selanjutnya Penggugat I dan Penggugat II disebut sebagai para Penggugat;

m e l a w a n

TERGUGAT, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Desa CHYNGRI Kecamatan ABNGBRT Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan meneliti berkas perkara;

Telah mendengar keterangan para Penggugat di persidangan; D U D U K P E RK AR A

Menimbang, bahwa para Penggugat dengan surat gugatannya tanpa tanggal, bulan Juli 2015 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register perkara Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm pada tanggal 13 Juli 2015, telah mengajukan gugatan waris terhadap Tergugat dengan dalil/alasan sebagai berikut:

(2)

1. Bahwa para Penggugat adalah ahli waris SHMN, cucu dari SADH almarhum yang meninggal dunia pada tahun 1984 di Desa CHYNGRI; 2. Bahwa almarhumah SADH binti ADM semasa hidupnya menikah yang

pertama kali dengan SBK pada tahun 1907, namun tidak memiliki keturunan (anak) dan pada tahun 1929 SBK meninggal dunia;

3. Bahwa setelah SBK meninggal dunia, selanjutnya pada tahun 1932 SADH menikah dengan adik kandung SBK yang bernama NTIGMO;

4. Bahwa dari perkawinan SADH yang kedua dengan NTIGMO ini mempunyai keturunan (anak) yang bernama SHMN, setelah SHMN dewasa SHMN menikah dengan SLEH (ibu dan bapak kandung para Penggugat);

5. Bahwa semasa dari perkawinan SADH dengan NTIGMO (suami kedua) telah memiliki tanah berikut rumah dan tanah yang berupa tanah kebun sebanyak 3 (tiga) bidang, yaitu:

1. Tanah bidang ke-1, yaitu:

Sebidang tanah berikut rumah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas + 30 x 70 m2 dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah HHPNI, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah STPLN, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah HHPNI,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; 2. Tanah bidang ke-2, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 2 hektar dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah PNIAMRHD, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah IRPAH, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah YTM,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera;

3. Tanah bidang ke-3, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 4 hektar dengan batas-batas:

(3)

- Sebelah Timur berbatasan dengan tanah AMRNI, YBNI, ZBKI, - Sebelah Utara berbatasan dengan air (wai) Abung,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera;

6. Bahwa dari hasil pernikahan SHMN dengan SLEH (ibu dan bapak kandung para Penggugat) mempunyai keturunan (anak) sejumlah 2 orang, yaitu: 1. PENGGUGAT I;

2. PENGGUGAT II;

7. Bahwa pada tahun 1935 NTIGMO suami kedua dari SADH (kakek para Penggugat) meninggal dunia;

8. Bahwa setelah NTIGMO meninggal dunia SADH (nenek para Penggugat) menikah lagi dengan Parin, dan dari perkawinan tersebut mereka dikarunia seorang anak yang bernama SREI (Tergugat);

9. Bahwa semasa Tergugat (SREI) berumah tangga tidak mempunyai keturunan (anak) dan atas dasar itulah maka SREI mengangkat seorang anak yang bernama BBMGPJAN;

10. Bahwa sebagaimana yang telah Penggugat kemukakan di atas, semasa perkawinan SADH dengan NTIGMO (suami kedua) telah memiliki tanah serta rumah dan tanah-tanah berupa tanah kebun sebanyak 3 (tiga) bidang, yaitu:

1. Tanah bidang ke-1, yaitu:

Sebidang tanah berikut rumah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas + 30 x 70 m2 dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah HHPNI, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah STPLN, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah HHPNI,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera;

2. Tanah bidang ke-2, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 2 hektar dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah PNIAMRHD, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah IRPAH,

(4)

- Sebelah Utara berbatasan dengan tanah YTM,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; 3. Tanah bidang ke-3, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 4 hektar dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan air (wai) kecil,

- Sebelah Timur berbatasan dengan tanah AMRNI, YBNI, ZBKI, - Sebelah Utara berbatasan dengan air (wai) Abung,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera;

Tanah berikut rumah dan tanah-tanah kebun tersebut di atas merupakan harta warisan peninggalan dari pernikahan SADH dengan NTIGMO yang belum pernah dibagi-bagikan kepada ahli waris-ahli warisnya, yang mana dalam hal ini ahli waris-ahli waris tersebut adalah para Penggugat;

11. Bahwa tanah berikut rumah dan tanah kebun sebanyak 3 (tiga) bidang, yaitu:

1. Tanah bidang ke-1, yaitu:

Sebidang tanah berikut rumah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas + 30 x 70 m2 dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah HHPNI, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah STPLN, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah HHPNI,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; 2. Tanah bidang ke-2, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 2 hektar dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah PNIAMRHD, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah IRPAH, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah YTM,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; 3. Tanah bidang ke-3, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 4 hektar dengan batas-batas:

(5)

- Sebelah Barat berbatasan dengan air (wai) kecil,

- Sebelah Timur berbatasan dengan tanah AMRNI, YBNI, ZBKI, - Sebelah Utara berbatasan dengan air (wai) Abung,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera;

Tanah berikut rumah dan tanah-tanah kebun tersebut di atas tanpa sepengetahuan para Penggugat dan tanpa seizin para Penggugat telah dibuatkan sertifikat hak milik oleh Tergugat atas nama anak angkat Tergugat yang bernama BBMGPJAN sebanyak 3 (tiga) sertifikat hak milik, yaitu:

1. Sertifikat NomorXXX, Surat Ukur NomorXXX/CHYNGRI/10/2000 Peta Pendaftaran NoXX-1-51-114, seluas 21.975 m2. Sertifikat diterbitkan tanggal 23 September 2000.

Tertera atas nama: BBMGPJAN;

2. Sertifikat NomorXXX, Surat Ukur NomorXXX/CHYNGRI/10/2000 Peta Pendaftaran NoXX-1-51-114, seluas 26.011 m2. Sertifikat diterbitkan tanggal 23 September 2000.

Tertera atas nama: BBMGPJAN;

3. Sertifikat yang satu lagi (mohon maaf) para Penggugat tidak memiliki data sertifikatnya. Hingga saat ini tanah berikut rumah dan tanah-tanah kebun tersebut dikuasai secara tanpa hak oleh anak angkat Tergugat yang bernama BBMGPJAN;

12. Bahwa dengan dikuasainya hak ahli waris para penggugat dengan tanpa hak oleh Tergugat maka sangat merugikan para Penggugat dan merupakan perbuatan yang melanggar ketentuan hak kepemilikan ahli waris yang sah; 13. Bahwa para Penggugat selaku ahli waris telah berkali-kali mengubungi

Tergugat agar kiranya dapat mengembalikan hak kepemilikan atas tanah berikut rumah dan tanah-tanah kebun tersebut kepada para Penggugat selaku ahli waris, namun tidak dihiraukan oleh Tergugat;

14. Bahwa untuk menjamin gugatan para Penggugat agar tidak sia-sia dimohonkan kepada Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi agar kiranya dapat meletakkan sita jaminan atas harta benda Tergugat

(6)

guna menghindari tanah sengketa tersebut dipindahtangankan oleh Tergugat kepada orang lain, yang dalam hal ini anak angkat Tergugat yang bernama BBMGPJAN;

15. Bahwa untuk adanya kepastian hukum penetapan hak ahli waris yang sah, maka dalam perkara ini dimohonkan kepada Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi supaya dapat kiranya memberi keputusan serta merta;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan para Penggugat tersebut di atas, maka sudilah kiranya Ketua Pengadilan Agama Kotabumi untuk dapat memerintahkan kepada Tergugat untuk menghadap ke muka sidang Pengadilan Agama Kotabumi dan selanjutnya para Pengugat mohon putusan dalam perkara ini sebagai berikut:

PRIMAIR:

1. Menerima/mengabulkan gugatan para Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan para Penggugat adalah ahli waris yang sah dari SHMN dan SLEH;

3. Menyatakan secara sah atas 3 (tiga) bidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI Kecamatan ABNGBRT Kabupaten Lampung Utara;

Adapun 3 (tiga) bidang tanah tersebut, yaitu: 1. Tanah bidang ke-1, yaitu:

Sebidang tanah berikut rumah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas + 30 x 70 m2 dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah HHPNI, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah STPLN, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah HHPNI,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera;

2. Tanah bidang ke-2, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 2 hektar dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah PNIAMRHD, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah IRPAH,

(7)

- Sebelah Utara berbatasan dengan tanah YTM,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; 3. Tanah bidang ke-3, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 4 hektar dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan air (wai) kecil,

- Sebelah Timur berbatasan dengan tanah AMRNI, YBNI, ZBKI, - Sebelah Utara berbatasan dengan air (wai) Abung,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera;

adalah hak milik para Penggugat selaku ahli waris yang sah dari SHMN dan SLEH;

4. Menyatakan secara sah atas 3 (tiga) bidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI Kecamatan ABNGBRT Kabupaten Lampung Utara, dan 3 (tiga) bidang tanah tersebut yaitu:

1. Tanah bidang ke-1, yaitu:

Sebidang tanah berikut rumah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas + 30 x 70 m2 dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah HHPNI, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah STPLN, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah HHPNI,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; 2. Tanah bidang ke-2, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 2 hektar dengan batas-batas:

- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah PNIAMRHD, - Sebelah Timur berbatasan dengan tanah IRPAH, - Sebelah Utara berbatasan dengan tanah YTM,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; 3. Tanah bidang ke-3, yaitu:

Sebidang tanah yang terletak di Desa CHYNGRI seluas 4 hektar dengan batas-batas:

(8)

- Sebelah Barat berbatasan dengan air (wai) kecil,

- Sebelah Timur berbatasan dengan tanah AMRNI, YBNI, ZBKI, - Sebelah Utara berbatasan dengan air (wai) Abung,

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Lintas Sumatera; yang diakui dan dikuasai hak kepemilikannya oleh Tergugat;

5. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menguasai tanah berikut rumah dan tanah-tanah kebun milik para Penggugat secara tanpa hak adalah perbuatan yang melanggar ketentuan kepemilikan hak ahli waris yang sah; 6. Menyatakan secara sah bahwa Tergugat tidak berhak memberikan tanah

berikut rumah dan tanah-tanah kebun tersebut sebagai hak waris para Penggugat kepada pihak lain, dalam hal ini anak angkat Tergugat yang bernama BBMGPJAN, dan Tergugat harus mengosongkan dan selanjutnya menyerahkan tanah-tanah sengketa tersebut kepada para Penggugat dalam keadaan kosong tanpa syarat apapun;

7. Membebankan kepada Tergugat untuk membayar uang paksa (dwang

som) setiap bulannya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada

para Penggugat apabila Tergugat lalai melaksanakan isi putusan sejak putusan perkara ini ditetapkan;

8. Menyatakan sah secara hukum dan berharga sita jaminan dan sita pendahuluan yang diminta oleh para Penggugat;

9. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan secara serta merta; 10. Membebankan kepada Tergugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul

dalam perkara ini; SUBSIDAIR:

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka kami (para Penggugat) mohon keputusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditetapkan para Penggugat telah datang menghadap secara in person ke persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut dengan relaas Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm tanggal 28 Juli 2015 dan 13 Agustus 2015 sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan

(9)

oleh suatu halangan yang sah, oleh karenanya persidangan untuk pemeriksaan perkara ini dilanjutkan tanpa hadirnya pihak Tergugat;

Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para Penggugat dengan memberi masukan dan pandangan agar permasalahan waris mereka diselesaikan secara musyawarah mufakat di dalam intern keluarga besar mereka, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa upaya mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan tanpa alasan sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut;

Bahwa kemudian Ketua Majelis membacakan surat gugatan para Penggugat dalam persidangan terbuka untuk umum, yang isi serta maksudnya tetap dipertahankan oleh para Penggugat, dengan tambahan keterangan sebagai berikut:

 Bahwa benar objek sengketa (tirkah) sebagaimana tersebut pada posita poin 5.1, 5.2 dan 5.3 tanpa sepengetahuan dan seizin para Penggugat telah dibuatkan sertifikat hak milik atas nama BBMGPJAN (anak angkat Tergugat), namun para Penggugat tidak tahu pasti apakah hal itu dilakukan atas kehendak Tergugat sendiri, atau atas keinginan BBMGPJAN sendiri, atau pula atas kehendak Tergugat dan BBMGPJAN secara bersama-sama;

 Bahwa objek sengketa berupa sebidang tanah berikut rumah yang terletak di Desa CHYNGRI dengan ukuran + 30 x 70 m (posita poin 5.1) saat ini dikuasai/dijadikan tempat tinggal oleh Tergugat;

 Bahwa salah satu dari objek sengketa berupa tanah (posita poin 5.2 dan 5.3) saat ini dijadikan jaminan hutang (agunan) oleh BBMGPJAN kepada Bank Perkreditan Rakyat;

 Bahwa ketiga sertifikat hak milik atas objek sengketa posita poin 5.1, 5.2 dan 5.3 berada dalam penguasaan BBMGPJAN, termasuk yang dijadikan agunan atas hutang BBMGPJAN;

Bahwa Majelis Hakim menyatakan mencukupkan pemeriksaan atas perkara ini, dan selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan putusannya;

Bahwa selanjutnya maka untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada berita acara sidang perkara ini yang

(10)

kesemuanya dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

P E R T I M B A N G A N H U K U M

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat adalah sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 (huruf) b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka perkara ini secara absolut menjadi wewenang Pengadilan Agama;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan a quo diajukan di Pengadilan Agama tempat di mana objek sengketa berada, maka gugatan para Penggugat secara formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa secara litigasi di persidangan Majelis Hakim telah berupaya keras mendamaikan para pihak berperkara dengan memberi masukan dan pandangan agar permasalahan sengketa waris ini diselesaikan secara musyawarah mufakat dalam intern keluarga, tetapi tidak berhasil. Oleh karena itu, apa yang dikehendaki Pasal 154 ayat (1) R.Bg telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa upaya mediasi atas perkara ini tidak dapat dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, mediasi mengharuskan kedua belah pihak yang berperkara, sedangkan Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut.

Menimbang, bahwa dalam gugatannya para Penggugat mendalilkan mempunyai hak waris atas harta peninggalan/tirkah (posita gugatan poin 5.1, 5.2 dan 5.3) dari SADH dan NTIGMO (nenek dan kakek para Penggugat) dengan alasan-alasan yang telah dikemukakan para Penggugat dalam surat gugatannya sebagaimana telah diuraikan dalam duduk perkara;

Menimbang, bahwa di muka persidangan para Penggugat telah memberikan penjelasan dan tambahan keterangan atas gugatannya yang pada pokoknya bahwa objek sengketa/tirkah sebagaimana tersebut posita gugatan poin 5.1, 5.2 dan 5.3 saat ini berada dalam penguasaan Tergugat dan anak angkat Tergugat bernama BBMGPJAN, ketiga objek sengketa tersebut tanpa

(11)

sepengetahuan dan seizin para Penggugat telah dibuatkan sertifikat hak milik atas nama BBMGPJAN, dan bahkan salah satu dari objek sengketa berupa tanah (objek poin 5.2 dan 5.3) telah dijadikan jaminan hutang (agunan) oleh BBMGPJAN kepada Bank Perkreditan Rakyat;

Menimbang, bahwa pernyataan para Penggugat di depan hakim di dalam persidangan, menurut Pasal 311 R.Bg jo. Pasal 1925 KUH Perdata,

merupakan bukti lengkap yang mengikat terhadap pribadi yang

mengemukakannya, sehingga menjadi fakta tetap yang mengikat terhadap para Penggugat;

Menimbang, bahwa Pasal 4 ayat (1) jo. Pasal 3 (huruf) a Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah menyatakan bahwa sertifikat hak atas tanah adalah bukti kepemilikan seseorang atas suatu tanah beserta bangunannya. Berdasarkan ketentuan tersebut, secara de jure ketiga objek sengketa/tirkah (posita gugatan poin 5.1, 5.2 dan 5.3) adalah hak milik BBMGPJAN sepanjang tidak diajukan keberatan terhadap kepemilikan objek-objek tersebut oleh pihak-pihak yang berkepentingan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut kemudian dihubungkan dengan gugatan para Penggugat, Majelis Hakim menilai perbuatan anak angkat Tergugat tersebut secara langsung telah merugikan hak dan kepentingan para Penggugat, akan tetapi BBMGPJAN tidak ditarik sebagai pihak dalam perkara a

quo;

Menimbang, bahwa tugas untuk menilai suatu surat gugat yang diajukan ke persidangan apakah layak untuk diteruskan pemeriksaannya ke pokok perkara atau tidak adalah merupakan tugas pokok majelis yang ditunjuk. Maksudnya, bahwa tugas untuk menilai formalitas gugatan itu melekat dengan sendirinya sesaat setelah majelis ditunjuk oleh ketua pengadilan, tanpa harus menunggu ada atau tidak adanya eksepsi dari Tergugat majelis dengan sendirinya dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan pemeriksaan ke pokok perkara manakala didapati adanya suatu kecacatan (formil) dalam suatu surat gugat. Dengan perkataan lain, meskipun tidak ada eksepsi, maka hakim karena jabatannya dapat memutuskan gugatan penggugat tidak dapat diterima (NO)

(12)

jika ternyata tidak memenuhi syarat formil tersebut atau terdapat hal-hal yang dijadikan alasan eksepsi;

Menimbang, bahwa Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum. (Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, 2005: 21-22), menjelaskan bahwa gugatan secara tertulis harus disusun dalam surat gugatan yang dibuat secara cermat dan terang, jika tidak dilakukan secara demikian maka akan mengalami kegagalan dalam persidangan. Surat gugat tersebut harus disusun secara singkat, padat dan mencakup segala persoalan yang disengketakan. Surat gugat tidak boleh obscuur libel, artinya tidak boleh kabur baik mengenai pihak-pihaknya, objek sengketanya dan landasan hukum yang dipergunakannya sebagai dasar gugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim menilai gugatan para Penggugat mengandung cacat formil error in persona dalam kategori plurium litis consortium (kurang pihak) sehingga menyebabkan surat gugatan para Penggugat tidak memenuhi syarat formil gugatan yang cermat dan terang, sehingga dengan demikian Majelis Hakim sepakat berpendapat bahwa gugatan para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima, maka putusan ini berlaku sebagai putusan akhir;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 192 R.Bg. para Penggugat dibebani untuk membayar biaya perkara ini;

Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (Niet

Ontvankelijke Verklaard);

2. Membebankan biaya perkara kepada para Penggugat sejumlah Rp. 891.000,- (delapan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

(13)

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu, tanggal 26 Agustus 2015 M. bertepatan dengan tanggal 11 Dzulqa’dah 1436 H., oleh kami NANA, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., M.H. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota Majelis tersebut dan AGUS DIANNINGSIH, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh para para Penggugat tanpa hadrinya Tergugat;

Ketua Majelis, Tt d. N A N A, S.Ag. Hakim Anggota, Ttd.

H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., M.H.

Hakim Anggota,

Tt d.

ALVI SYAFIATIN, S.Ag. Panitera Pengganti,

AGUS DIANNINGSIH, S.H.

Perincian Biaya Perkara:

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,-

2. Biaya Proses Rp. 50.000,-

3. Biaya Panggilan Rp. 800.000,-

(14)

5. Meterai Rp. 6.000,-

J u m l a h Rp. 891.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian [14] yang menggunakan dataset yang sama namun menggunakan algoritma yang berbeda yaitu algoritma C4.5

Buck (2000) juga menjelaskan bahwa apabila seorang mahasiswa ini dipersepsikan sebagai produk lembaga pendidikan maka mahasiswa tidak bisa menuntut hak-hak

Cemerlang Unggas Lestari selama minimal 5 tahun dengan skala produksi ternak awal 10.000 hingga 15.000 ekor per periode (60 hari) pada bulan Januari hingga Februari 2017. Metode

Dari deskripsi data diatas, maka dapat disimpulkan sebelum pemberian perlakuan pada kelas eksperimen yaitu model diskusi maka skor rata-rata kemampuan awal dapat dikategorikan

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

Pada saat pasang, lokasi penelitian akan lebih didominasi oleh air laut sehingga terlihat bahwa stasi un pengamatan yang dekat muara pun akan berkelompok dengan

“Anggota Go-Jek yang ada di sini, semuanya warga Krukut, tidak ada yang dari luar,” kata Helmi, anggota Go-Jek saat ditemui di base camp Go-Jek di Jl Gajah Mada 63

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus