• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA PARIWISATA DAN USAHA WISATA SELAM. menghidupkan berbagai bidang usaha. Pariwisata menurut UU Kepariwisataan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA PARIWISATA DAN USAHA WISATA SELAM. menghidupkan berbagai bidang usaha. Pariwisata menurut UU Kepariwisataan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

24

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA PARIWISATA DAN USAHA WISATA SELAM

2.1. Pengertian dan Jenis Usaha Pariwisata

2.1.1. Pengertian Usaha Pariwisata

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Pariwisata menurut UU Kepariwisataan adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Sedangkan sebelumnya dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427, selanjutnya disebut sebagai UU Kepariwisataan Lama), Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan menurut WTO yang dimaksud dengan Pariwisata, dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Perjalanan wisata ini berlangsung dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun secara berturut-turut untuk tujuan bersenang-senang, bisnis dan lainnya. Definisi-definisi itu menjabarkan unsur-unsur penting dalam kepariwisataan seperti berikut ini :

1. Jenis aktivitas yang dilakukan dan tujuan kunjungan 2. Lokasi kegiatan wisata

(2)

25

4. Fasilitas dan pelayanan yang dimanfaatkan yang disediakan oleh usaha pariwisata.20

Melihat kebelakang, dalam UU Kepariwisataan Lama menyatakan bahwa usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan berdasarkan Pasal 1 angka 7 UU Kepariwisataan, Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

Perdebatan mengenai apakah pariwisata di Indonesia merupakan sekedar kegiatan usaha atau sudah merupakan industri berlangsung sejak disahkannya UU Kepariwisataan Lama hingga disahkannya UU Kepariwisataan yang baru pada 16 Januari 2009 lalu. Dari sudut pandang ekonomi, industri diartikan sebagai suatu grup atau individu yang secara independen menghasilkan suatu produk baik yang bersifat tangible maupun intangible. Ahli pemasaran terkenal, Kottler, mengatakan komponen lain dari industri adalah adanya revenue yang diperoleh, serta menghasilkan dan menjual suatu produk yang dihasilkan tersebut.21 Dari pernyataan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pariwisata semestinya dapat disebut sebagai industri karena memiliki pengaruh tidak sedikit dalam perekonomian yaitu selain memberikan kontribusi pendapatan/revenue bagi negara juga memberikan nilai tambahan (value added factor), penambahan peluang investasi, dan menciptakan lapangan pekerjaan dan pajak.

20 Ismayanti, 2010, Pengantar Pariwisata, PT Grasindo, Jakarta, h. 4-5.

21 Violetta Simatupang, 2009, Pengaturan Hukum Kepariwisataan Indonesia, P.T.

(3)

26

Industri pariwisata juga diartikan sebagai kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan pada penyelenggaraan pariwisata. Orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata disebut pengusaha pariwisata. Usaha pariwisata merupakan kegiatan bisnis yang berhubungan langsung dengan kegiatan wisata sehingga tanpa keberadaaanya, pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik. Dalam industri pariwisata terdapat berbagai usaha pariwisata, yaitu usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Adanya industri pariwisata adalah industri yang multisektor.22

2.1.2. Jenis Usaha Pariwisata

Dalam Pasal 14 ayat (1) UU Kepariwisataan menjelaskan bahwa ruang lingkup jenis usaha Pariwisata meliputi :

a. Daya tarik wisata adalah usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan/binaan manusia.

b. Kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun dan/atau mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

c. Jasa transportasi wisata adalah usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi regular/umum.

d. Jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan meliputi usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumentasi perjalanan.

e. Jasa makanan dan minuman adalah usaha jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasa boga, dan bar/kedai minuman.

(4)

27

f. Penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, pesinggahan karavan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.

g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi merupakan usaha yang ruang lingkup kegiatannya berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.

h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran adalah usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, menyelenggarakan perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta menyelenggarakan pameran dalam rangka menyebarluasakan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.

i. Jasa informasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan data, berita,

feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang

disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan/atau elektronik.

j. Jasa konsultan pariwisata adalah usaha yang menyediakan saran dan rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan.

k. Jasa pramuwisata adalah usaha yang menyediakan dan/atau mengkoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.

l. Wisata tirta merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.

m. Spa adalah usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia.

Usaha-usaha pendukung yang dalam industri pariwisata meliputi diantaranya usaha cinderamata, pendidikan pariwisata, polisi pariwisata, serta usaha-usaha lain seperti penukaran uang, bank, klinik kesehatan, dan usaha telekomunikasi.23

(5)

28

2.2. Usaha Wisata Selam dalam kaitan dengan Usaha Pariwisata

2.2.1. Pengaturan Usaha Wisata Selam

Sarana wisata tirta mencakup kegiatan penyediaan pelayanan rekreasi wisata di bawah air, di pantai, sungai, danau, dan waduk, dan pelayanan jasa lain yang berkaitan dengan kegiatan marina. Usaha ini meliputi pembangunan dan pengelolaan dermaga serta fasilitas olahraga air untuk keperluan olahraga selancar air, selancar angin, berlayar, menyelam, dan memancing.24 Bidang usaha wisata tirta meliputi jenis usaha wisata bahari, wisata sungai, danau dan waduk. Jenis usaha wisata bahari meliputi sub-jenis usaha:

a. Wisata selam; b. Wisata perahu layar; c. Wisata memancing; d. Wisata selancar;

e. Dermaga bahari, dan sub jenis lainnya.

Usaha wisata selam adalah penyediaan sarana selam baik untuk rekreasi maupun olahraga secara komersial;25 wisata perahu layar adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan kapal yang digerakkan menggunakan layar yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya;26 wisata memancing adalah kegiatan menangkap ikan yang dilakukan dilaut; wisata selancar atau surfing adalah kegiatan dengan memanfaatkan ombak yang tinggi dan pemandangan keindahan pantai menjadi perpaduan yang unik;27 dan dermaga bahari adalah

24 Ibid, h. 143. 25 Ibid, h. 144.

26 Wikipedia, 2013, “Kapal Layar”, URL : https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_layar

diakses tanggal 3 Desember 2015.

(6)

29

penyediaan sarana dan prasarana tambat bagi kapal pesiar (yacht), kapal wisata (boat atau ship).28

Wisata Selam merupakan wisata dengan pangsa pasar minat khusus. Adapun jenis Wisata Selam (diving) adalah :

1. Snorkeling : berenang di permukaan laut sekaligus bisa melihat langsung kehidupan alam bawah laut seperti ikan dan terumbu karang.

2. Sea Walker : berjalan di dasar laut dengan menggunakan helm yang kedap air.

3. Scuba Diving : Menyelam menggunakan perlengkapan diving komplit mulai dari pakaian, tangki oksigen dll.

Pemerintah menerbitkan kebijakan mengenai pengaturan Usaha Wisata Selam yang dijadikan dasar oleh Kabupaten Badung demi perkembangan pembangunan kepariwisataan, yaitu seperti:

1. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : PM. 96/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta.

Dalam Permenbudpar ini untuk usaha wisata selam merupakan bagian dari Usaha Wisata Tirta dan pendaftarannya merupakan kewenangan Bupati kecuali khusus untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditujukan kepada Gubernur.

(7)

30

2. Peraturan Bupati Badung Nomor : 13 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Pariwisata.

Berdasarkan Perbup Badung ini dapat diketahui bahwa pendaftaran usaha wisata selam di Kabupaten Badung ditujukan kepada Bupati Badung. 3. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Nomor 15 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Wisata Selam (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1020, selanjutnya disebut Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).

Standar Usaha Wisata Selam adalah rumusan kualifikasi Usaha Wisata Selam dan/atau klasifikasi Usaha Wisata Selam yang mencakup aspek produk, pelayanan dan pengelolaan Usaha Wisata Selam. Peraturan Menteri ini mengatur dan menetapkan batasan tentang persyaratan minimal dalam penyelenggaraan Usaha Wisata Selam dan pedoman best practices dalam pelaksanaan sertifikasi Usaha Wisata Selam. Pembinaan dan pengawasan dalam rangka penerapan Standar Usaha Wisata Selam dilakukan oleh Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota sesuai kewenangannya. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah.

Dalam UU Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa wilayah beroperasi Wisata Selam merupakan kewenangan Provinsi untuk mengelola sumber daya laut yang ada diwilayahnya paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan laut.

(8)

31

2.2.2. Manfaat Wisata Selam bagi Perkembangan Pariwisata

Wisata Selam adalah suatu kegiatan yang secara langsung melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat. Wisata selam ini bermanfaat bagi kesehatan, hal ini dapat dibuktikan dengan dimasukkannya diving sebagai cabang olahraga yang dilombakan. Tidak hanya memberi kesehatan jasmani tetapi juga kesehatan rohani, recreational diving membuat para penyelam menjadi relax saat memandang kehidupan alam bawah laut.

Pariwisata untuk olahraga (Sport Tourism) menurut Spillane dapat dibagi dalam dua kategori yaitu :

1. Big sport events yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympic

games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia dan olahraga lainnya

yang menarik perhatian tidak hanya pada olahragawannya sendiri tetapi juga ribuan penonton atau penggemarnya.

2. Sporting tourism of the practitioners yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.29

Olahraga dan pariwisata mempunyai tujuan yang sama. Kalau olahraga bertujuan untuk memberikan kesenangan maka pariwisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan. Salah satu contoh adalah olahraga selam yang merupakan kegiatan olahraga sekaligus kegiatan pariwisata yang mengalami pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan olahraga bahari lainnya. Wisata Selam sebagai Wisata Olahraga adalah kegiatan wisata yang memanfaatkan lingkungan perairan laut sebagai kegiatan olahraga dan aktivitas luar.

29 James J Spillane, 1987, Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, Kanisius,

(9)

32

Dengan adanya pertumbuhan Usaha Wisata Selam yang sangat berkembang memberikan dampak terhadap pertumbuhan perekonomian. Secara umum dampak tersebut adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan struktur ekonomi

Peningkatan pendapatan masyarakat dari industri pariwisata membuat stuktur ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. Masyarakat bisa memperbaiki kehidupan dari bekerja di industri pariwisata.

b. Membuka peluang investasi

Keragaman usaha dalam industri pariwisata memberikan peluang bagi para investor untuk menanamkan modal. Kesempatan berinvestasi di daerah wisata berpotensi membentuk dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

c. Mendorong aktivitas wirausaha (entrepreneurships)

Adanya kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata mendorong masyarakat untuk menyediakan kebutuhannya dengan membuka usaha atau wirausaha.30

Bagi perkembangan pariwisata, wisata selam memberikan manfaat terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Disamping jumlah wisatawan yang meningkat, Wisata Selam juga mendongkrak angka lama tinggal wisatawan di Bali, karena jenis wisata ini memerlukan waktu yang lebih banyak daripada jenis wisata lainnya. Dengan demikian tentu juga akan berdampak terhadap peningkatan jumlah pengeluarannya.

Pengembangan Wisata Selam ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan pariwisata Bali dimana sasarannya adalah pariwisata yang berkualitas, sehingga tidak semata-mata mengejar target jumlah wisatawan yang meningkat tetapi wisatawan yang berkualitas, yaitu lama tinggalnya meningkat serta belanjanya meningkat. Oleh karena itu Wisata Selam diharapkan meningkatkan kualitas perkembangan pariwisata kedepannya.

(10)

33

2.2.3. Sebaran Lokasi Wisata Selam di Bali

Pulau Bali terkenal dengan keindahan pantainya, baik pesisir pantai, diatas pesisir maupun dibawah laut mempunyai daya tarik tersendiri. Dalam beberapa tahun belakangan ini, Pulau Bali menjelma menjadi salah satu surga bagi kalangan penggemar olahraga menyelam (diving). Hampir seluruh perairan laut Bali memiliki pesona dan keindahan alam bawah laut berupa rongsokan kapal dan biota laut seperti terumbu karang, ikan yang membuat para penyelam ingin menikmatinya. Berikut ini beberapa lokasi wisata selam di Bali yang banyak diminati para penyelam :

a. Tanjung Benoa

Pantai Tanjung Benoa, Nusa Dua merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di Bali terletak di ujung tenggara Pulau Bali. Jarak tempuh dari Bandara ke pantai ini kira-kira 12 km atau kurang lebih 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Tanjung Benoa merupakan centre dive di Bali, ada jenjang atau kelas untuk melakukan

diving dimulai dari entry level sampai instructor level. Perlengkapan diving yang lengkap mulai dari masker, oksigen, pakaian diving, tank,

dan lainnya. b. Sanur

Terletak di sebelah timur kota Denpasar sekitar 6 km atau 30 menit dari pusat kota. Pantai ini dapat dicapai dengan mobil, sepeda motor ataupun kendaraan umum dengan cukup mudah. Tempat wisata selam yang cukup terkenal yaitu seawalker.

(11)

34

c. Menjangan

Berlokasi di ujung barat Pulau Bali dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat. Untuk menyeberang ke Pulau Menjangan, bisa melalui dermaga Labuhan Lalang atau Mimpi Resort dengan menyewa perahu.

d. Pemuteran

Berlokasi di utara Pulau Bali, di antara Buleleng dan Gilimanuk. Dari lovina untuk sampai ke Pemuteran tidak terlalu jauh. Dengan waktu tempuh satu jam sudah bisa menemukan banyak dive

centre yang menyewakan snorkel set sepanjang Pemuteran.

e. Nusa Penida dan Nusa Lembongan

Terletak di seberang Selat Badung dari Bali Selatan. Lokasinya disisi tenggara Pulau Bali. Banyak ditemukan dive spot yang juga bisa untuk kegiatan snorkeling seperti Manta Point, Crystal Bay, dan Toya Pakeh. Untuk bisa menyeberang ke Nusa Penida dan Lembongan bisa melalui perahu dari Sanur dan Ferry dari Padangbai. Dengan jarak tempuh dari Sanur kurang lebih 45 menit, dan sekitar 30 menit dari Padangbai.

f. Padang Bai

Terletak di sebelah timur Bali dekat Candi Dasa. Tempat yang populer disini adalah Padang Kurungan, Bias Tugel, Tepekong

(12)

35

dengan pasir halus di beberapa tempat landai terumbu karang dan ratusan jenis ikan yang hidup didalamnya.

g. Tulamben

Merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kubu, di bagian utara Kabupaten Karangasem, berjarak sekitar 25 km dari kota Amlapura dan jika dari Kota Denpasar kurang lebih berjarak 82 km. Akses menuju ke lokasi cukup mudah karena terletak di pinggir jalan raya jurusan Amlapura-Singaraja.

h. Amed

Terletak disisi timur Pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Karangasem. Pantai Amed yang indah ini semakin menarik karena banyak perbukitan yang mengelilinginya. Dengan berkendara mobil atau motor bisa menuju Amed dari Denpasar dalam waktu tempuh kurang lebih 3,5 jam melintasi pesisir Pulau Bali, melalui By Pass Ida Bagus Mantra menuju Karangasem.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Molekuler Gen ATP Synthase Subunit 8 (ATP8 ) pada DNA Mitokondria Tarsius sp.. Kajian

Tidak sesuai untuk penggunaan: Material ini tidak diperuntukkan untuk digunakan dalam produk yang kontak dalam jangka waktu lama dengan selaput lendir, cairan tubuh atau

Agar sistem operasional dan prosedurnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam penyerahan barang di PT Pegadaian (Persero) Cabang Padang bulan Medan yaitu

Tinggal nanti bagaimana penerapannya dalam peraturan Undang – Undang, dimana bisa dilakukan adanya revisi atau perubahan dalam UU Hak Cipta untuk melindungi rumah adat

Gridhi, Ketut Wirta, 1990, “Sikap Masyarakat Bali Terhadap Kemungkinan Terwujudnya Sistem Hukum Waris Bilatral Individual”, Laporan Penelitian, Facultas Hukum Universitas

Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum, "ormal dan Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kupang sebesar 15% adalah yang terbaik dalam hal meningkatkan konsumsi, produksi telur, konversi pakan

Dari hasil penelitian tersebut, para pengunjung menginginkan suatu media yang bisa memberikan informasi tentang denah lokasi, agenda, sejarah lokasi dari tempat-tempat olah raga