HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN PRESTASI MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Rosihan Anwar Lubis
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ABSTRAKSI
Penelitian yang berjudul “Hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi belajar mahasiswa FISIP Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta” ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa, untuk mengetahui bagaimana prestasi mahasiswa, dan untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011-2013, dengan jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa. Alasan dipilihnya mahasiswa tiga angkatan tersebut karena frekuensi kehadiran mahasiswa tersebut di kampus masih tinggi dibanding angkatan di atasnya yang sudah mulai mengerjakan tugas akhir. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Metode pengambilan data digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variable dependen adalah uji korelasi Spearman karena menyangkut soal hubungan beberapa variabel.
Dari hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa variable independen status pendidikan, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dan kepemilikan kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa memiliki nilai sig < 0.05, yang artinya cukup signifikan. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis awal (H0) diterima yakni terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa.
KATA PENGANTAR
Assalamu „alaikum Wr. Wb
Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Untuk itu penulis ucapkan rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana dalam Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orangtua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta”ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanagambaran status sosial ekonomi orangtua mahasiswa, untuk mengetahui bagaimana prestasi Mahasiswa, dan untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orangtua berhubungan dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam NegeriJakarta.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini telah melibatkan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, perorangan maupun lembaga. Maka, dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bpk. Prof. Dr. Bachtiar Effendy, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bpk. Husnul Khitam, selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pembimbing skripsi penulis yang senantiasa membimbing, memotivasi dan menginspirasi penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Jazakumullah ahsana al jaza.
4. Ibu Joharatul Jamilah dan Ibu Cucu Nurhayati, selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat memperbaiki skripsi ini. 5. Segenap dosen civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Khususnya Program Studi Sosiologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala ilmu dan pengetahuan selama penulis menempuh studi di kampus tercinta ini, baik di dalam maupun di luar kelas perkuliahan.
6. Ayahanda dan Ibunda penulis tercinta atas bimbingan moral dan spiritual, dukungan, do‟a dan restunya.
7. Kakak-kakak dan adik penulis yang tercinta.
8. Teman-teman Sosiologi angkatan 2009, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan penulisan tugas akhir yang berupa skripsi ini laksana setetes air yang jatuh dalam luasnya samudra. Namun penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat sedikit memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Akhir kata, penulis berbesar hati apabila para pembaca sudi memberikan kritik, saran dan masukan dalam rangka pembelajaran untuk penulisan dan penelitian kedepannya.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...……….………... i
ABSTRAKSI ……… iii
DAFTAR ISI ……… iv
DAFTAR TABEL ……… vi
DAFTAR GAMBAR ………... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Pernyataan Masalah ……….. . 1
B. Pertanyaan Penelitian ………. 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….. 2
D. Tinjauan Pustaka ……… 3
E. Kerangka Teoretis ……….. 7
1. Status Sosial Ekonomi……….... 7
2. Prestasi Belajar……….... 11
F. Hipotesis ………... 12
G. Metode Penelitian ……...……….……... 16
1. Jenis Penelitian …..……… 16
2. Lokasi Penelitian …..………. 17
3. Populasi dan Sampel..……….... 17
4. Teknik Pengambilan Sampel ………... 18
6. Jenis Data ……….……. 20
7. Metode Analisis Data ……… 20
H. SistematikaPenulisan ………... 22
BAB II GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ……….. 24
1.Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ………... 24
2.Visi, Misi, dan Tujuan ……… 25
3.Fasilitas dan Sarana Pendidikan ……….……… 26
B. Gambaran Umum FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ….…… 28
1. Sejarah Singkat FISIP UIN Syarif hidayatullah Jakarta ….….... 28
2. Program Studi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ….……. 29
3. Profil Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …... 31
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Analisis Deskriptif ………..… 36
B. Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden ……….... 38
C. Deskripsi Prestasi Belajar Responden ……… 54
D. Analisis Data ...……….…………... 59
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ……….……… 64
B. Saran ……….………... 65
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1: Populasi berdasarkan jurusan dan angkatan ……… 18
2. Tabel 1.2: Distribusi Sampel ………. 19
3. Tabel 1.3: Kelas Interval ……… 22
4. Tabel 2.1: Jumlah Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam tiga Tahun Terakhir ……….…….……. 31
5. Tabel 2.2: Jumlah Mahasiswa/i FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jurusan ………. 32
6. Tabel 2.3: Data Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin ……….. 33
7. Tabel 2.4: Latar Belakang Sekolah MahasiswaUIN Jakarta ……….. 33
8. Tabel 2.5: Tabel pendapatan orangtua ………... 34
9. Tabel 3.1: Data sampel berdasarkan jenis kelamin ……… 36
10.Tabel 3.2: Data sampel berdasarkan program studi dan angkatan ……... 37
11.Tabel 3.4: Tingkat Pendidikan Formal Ayah ……… 38
12.Tabel 3.5: Tingkat Pendidikan Formal Ibu ………... 39
13.Tabel 3.6: Tingkat Pendapatan Ayah ……… 40
14.Tabel 3.7: Tingkat Pendapatan ibu ……… 41
15.Tabel 3.8: Kepemilikan Kendaraan ……… 42
16.Tabel 3.9: Kepemilikan Elektronik ……… 42
17.Tabel 3.10: Keadaan Tempat Tinggal ………..………….. 43
18.Tabel 3.11: Kondisi Tempat Tinggal ………. 44
20.Tabel 3.13: output deskriptif responden angkatan 2011 ……… 46
21.Tabel 3.14: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011 ….. 47
22.Tabel 3.15: output deskripsi responden angkatan 2012 ……….. 49
23.Tabel 3.16: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2012 …. 50
24.Tabel 3.17: output deskripsi responden angkatan 2013 ………. 51
25.Tabel 3.18: Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 …. 52
26.Tabel 3.19: analisis deskriptif responden angkatan 2011 ……… 54
27.Tabel 3.20: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2011 ………. 55
28.Tabel 3.21: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2012 ………... 56
29.Tabel 3.22: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2012 ……….. 57
30.Tabel 3.23: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2013 ………. 58
31.Tabel 3.24: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 ………. 59
32.Tabel 3.25: Hubungan antara Pendapatan Orangtua dengan Prestasi……... 60
33.Tabel 3.26: Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Prestasi…….. 61
34.Tabel 3.27: Hubungan antara Tempat Tinggal Orangtua dengan Prestasi .. 62
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1:Hubungan antara Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat……. 16 2. Gambar 3.1: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa... 45 3. Gambar 3.2: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden
angkatan 2011 ……….. 48 4. Gambar 3.3: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden
angkatan 2012 ………..……… 50 5. Gambar 3.4: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua responden
BAB I PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Masalah yang menjadi fokus dalam skripsi ini adalah “hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta”. Masalah ini perlu untuk dikaji lebih dalam karena seiring dengan persaingan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, penguasaan sumber daya manusia akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang menjadi salah satu modal utama, untuk itu perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan menempuh jalur pendidikan hingga perguruan tinggi. Namun, keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi sangat tergantung oleh status sosial ekonomi. Problem pendidikan di perguruan tinggi menuntut setiap keluarga untuk dapat menyiapkan segala biaya yang berhubungan dengan kebutuhan pendidikan anaknya. Hal ini akan memberi dampak yang kurang berhasil bagi usaha meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Faktor sosial ekonomi merupakan faktor yang dominan dalam usaha meningkatkan prestasi belajar. Dengan kata lain status ekonomi social dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
mahasiswa-mahasiswi dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi yang berbeda. Adanya perbedaan status sosial ekonomi tersebut mempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran terutama dalam membiayai seluruh keperluaan pembelajaran serta berpengaruh juga terhadap prestasi akademik mereka.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah status sosial ekonomi orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta?
2. Bagaimanakah prestasi akademik mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta?
3. Apakah status ekonomi orangtua ada hubungannya dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta?
C. Tujuan Penelitihan
Berdasarkan pertanyaan masalah tersebut, tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran status sosial ekonomi orang tua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta,
2. Untuk mengetahui prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Jakarta,
Sedangkan manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Secara Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan wacana pemikiran bagi ilmu pengetahuan, mengenai hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi akademik Mahasiswa.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk menentukan pengembanga maupun kebijakan fakultas di masa mendatang.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang mahasiswa tentunya bukan penelitian yang baru. Dunia mahasiswa merupakan objek penelitian yang tidak pernah habis. Penelitian tentang mahasiswa telah banyak dimuat di dalam buku-buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, ataupun disertasi. Dengan demikian penelitian yang membahas tentang mahasiswa bukanlah penelitian yang baru, karena telah ada penelitian sebelumnya.
belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pemrograman Internet dan Untuk mempelajari pola hubungan antara status social ekonomi dan keaktifan belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara status sosial ekonomi dan keaktifan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
Persamaan penelitian Marthinus dengan penelitian ini adalah fokus kajiannya yang sama-sama membahas tentang status sosial ekonomi yang dikaitkan dengan prestasi belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup penelitian dan keaktifan belajar. Peneliti hanya memfokuskan diri pada pengaruh status sosial ekonomi saja.
Selain Marthinus, ada juga penelitian (thesis) yang dilakukan oleh Ana Purwati (2009). Penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua Dan Persepsi Siswa Atas Lingkungannya Terhadap
Perilaku Konsumsi Yang Diintermediasi Prestasi Belajar Ekonomi Siswa
SMA sekota Malang”. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengungkap pengaruh status sosial ekonomi orangtua dan persepsi siswa atas lingkungannya terhadap perilaku konsumsi yang diintermediasi prestasi belajar ekonomi siswa SMA se Kota Malang. Salah satu hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi orangtua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
peneliti hanya memfokuskan diri pada pengaruh status sosial ekonomi saja.
Berikutnya ada juga penelitian yang dilakukan oleh Jumiati (2009), penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga, Internalitas Kegiatan Promosi, dan Pengalaman Belajar Bidang Studi Ekonomi terhadap Rasionalitas dalam Berkonsumsi Peserta Didik SMA Negeri Se-Kota Malang”. Penelitian tersebut bertujuan untuk menjelaskan: (1) pengaruh tingkat kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap rasionalitas dalam berkonsumsi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang; (2) pengaruh tingkat internalitas kegiatan promosi terhadap tingkat rasionalitas dalam berkonsumsi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang; (3) pengaruh tingkat kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat internalitas kegiatan promosi peserta didik SMA negeri se-Kota Malang
Dari hasil analisis deskriptif koefisien regresi pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap internalitas kegiatan promosi R2 = 0,187, pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap pengalaman belajar R2 = 0,137, dan pengaruh kondisi sosial ekonomi, internalitas kegiatan promosi dan pengalaman belajar terhadap rasionalitas berkonsumsi R2 = 0,685. Dengan kata lain, terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap pengalaman belajar.
Selanjutnya juga ada penelitian dari Gde Indra Surya Diputra (2010), penelitian tersebut berjudul “Analisis Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rata-Rata Masa Kerja Guru, Dan Rasio Siswa Tidak Mampu Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Denpasar”.
Penelitian ini tidak hanya menganalisis Bantuan Operasional Sekolah terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar negeri di kota Denpasar, tetapi juga memasukan variabel rata-rata masa kerja guru dan rasio siswa tidak mampu untuk melihat apakah ada pengaruhnya baik secara parsial ataupun simultan terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gde Surya menyebutkan bahwa peningkatan pada ketiga variabel bebas tersebut akan meningkatkan prestasi siswa di sekolah dasar penerima dana BOS di Kota Denpasar.
Persamaan penelitian ini adalah variabel dependennya yang sama-sama prestasi belajar. Sedangkan perbedaannya terletak variabel independennya, yakni Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Rata-Rata Masa Kerja Guru, Dan Rasio Siswa Tidak Mampu. Sedangkan peneliti hanya memfokuskan diri pada status sosial ekonomi.
tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh modal budaya, tingkat pendidikan orangtua dan tingkat pendapatan orangtua terhadap prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
Persamaan penelitian ini adalah variabel dependennya yang sama-sama prestasi. Sedangkan perbedaannya terletak variabel independennya, yakni Modal Budaya. Sedangkan peneliti hanya memfokuskan diri pada status sosial ekonomi.
E. Kerangka Teoretis
1. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Status Sosial ekonomi menurut Abdul Syani (1994) adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) status sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian status sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal.
akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena dengan pendapatan orang tua yang tinggi dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder. Dan dengan itu anak akan menjadi anak yang smart dan mempunyai banyak pengetahuan, dengan itu pula anak bisa berprestasi.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Soetjiningsih (2004) di atas bahwa pendapatan orangtua yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang anak. Apalagi pada era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini harta atau uang merupakan unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Karena kebutuhan manusia di dunia ini semuanya membutuhkan yang namanya uang baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan skunder.
kuliah lainnya, mereka bisa makan saja bersyukur apalagi bisa beli buku. Dengan demikian harta atau uang itu sangat penting bagi kehidupan manusia.
Di dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat perbedaan status antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya, antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Di dalam kehidupan masyarakat ada yang mempunyai status sosial yang tinggi dan ada pula yang mempunyai status sosial yang rendah. Begitu juga dengan keadaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, di dalam angkatan tersebut terdapat mahasiswa-mahasiswi dengan latar belakang status sosial ekonomi orang tua yang berbeda-beda. Ada yang berstatus sosial ekonomi tinggi dan ada juga yang berstatus sosial ekonomi rendah, yang tergolong status sosial ekonomi tinggi yaitu orang tua yang berkerja sebagai pemilik perusahaan, pemilik tanah atau perkebunan, pengusaha, pegawai negeri atau pegawai pemerintahan. Dan orang tua yang tergolong berstatus sosial rendah yaitu mereka yang bekerja sebagai buruh, pedagang kaki lima, pegawai swasta dan lain sebagainya. Dengan demikian kalau dilihat dari bentuknya seakan-akan status manusia dalam masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah. Menurut konsep status sosial, di dalam sekelompok masyarakat tertentu pasti di dalamnya terdapat beberapa orang yang lebih dihormati daripada orang lainnya.
ekonomi yang berbeda-beda tersebut menimbulkan kecemburuan sosial dan bisa juga mengakibatkan konflik antara mahasiswa yang berstatus sosial ekonomi rendah dengan mahasiswa yang status sosial ekonominya tinggi. Karena mereka mahasiswa yang status sosialnya rendah itu merasa bahwa mahasiswa yang berlatar belakang status ekonomi tinggi itu bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan dan kebutuhan perkuliaan mereka bisa terpenuhi dengan begitu mudahnya yang menyebabkan mereka bisa dengan mudahnya juga mendapatkan informasi dari dunia luar dan hal tersebut bisa menunjang prestasi akademik mereka. Dan bukan hanya itu saja dari perbedaan status sosial ekonomi tersebut menyebabkan adanya jarak antara mahasiswa kaya dengan mahasiswa miskin. Oleh karena itu mahasiswa yang berstatus sosial tinggi itu bergaul dengan mahasiswa yang berstatus sosial tinggi saja dan mereka enggan berbaur dengan kelompok yang berstatus sosial rendah. Karena mereka menganggap tidak sejajar dengan kelompok yang berstatus sosial rendah.
Keadaan sosial ekonomi setiap orang berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Dalam Maftukhah (2007) sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994) adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi.
kekecewaan terhadap anak. Anak menjadi kecewa karena dia memerlukan peralatan dan perlengkapan kuliah tetapi hal tersebut tidak terpenuhi, dan akhirnya semangat untuk kuliah yang tadinya besar dapat menurun kembali. Dengan demikian faktor sosial ekonomi dalam hal ini tingkat pendapatan orangtua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
Menurut Hamalik dalam Maftukhah (2007) bahwa keadaan sosial ekonomi yang baik dapat yang menghambat ataupun mendorong dalam belajar. Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran belajar. Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga. Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orangtua.
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni "prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestasi, kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Zainal Arifin, 1991:2).
Slameto (1995) mengatakan bahwa, “belajar adalah suatu proses usaha yang
Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994), prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penguasaan dan perubahan tingkah laku dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar dan penilaiannya diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru ataupun dosen kepada peserta didiknya sebagai indikasi sejauhmana mereka telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.
F. Hipotesis
Menurut Arikunto (1998 : 67) Hipotesis adalah “Suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Sedangkan menurut Margono (2004 : 67) “Hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.” Dari uraian kedua tokoh penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian adalah :
Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ha : Ada hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan Prestasi Belajar Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Status sosial ekonomi orangtua sebagai variabel X 2. Prestasi mahasiswa sebagai variabel Y
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu:
1.Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini, adalah kondisi sosial ekonomi orangtua mahasiswa, yaitu:
(1) Pendidikan
Pendidikan merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang melalui proses belajar dalam suatu pendidikan baik pendidikan formal, non formal, informal. Jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah, jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan pra-sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
(2) Pendapatan
(3) Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.
Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk barang-barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain:
1) Barang-barang berharga
Menurut Abdulsyani (1994), bahwa pemilikan kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti perhiasan, televisi, kulkas dan lain-lain dapat menunjukkan adanya pelapisan dalam masyarakat.
Dalam penelitian ini barang-barang dapat menunjukkan keadaan sosial ekonomi seseorang. Barang-barang yang berharga tersebut antara lain tanah, sawah, rumah dan lain-lain. Barang-barang tersebut bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak. Semakin banyak kepemilikan harta yang bernilai ekonomi dimiliki orangtua maka akan semakin luas kesempatan orangtua untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya, dan orangtua dapat mencukupi semua fasilitas belajar anak, sehingga dapat memotivasi anak untuk berprestasi.
2) Jenis-jenis kendaraan pribadi.
(4) Jenis Tempat Tinggal.
Menurut Kaare Svalastoga dalam Aryana untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari:
1) Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.
2) Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya menempati rumah permanent, sedangkan keluarga yang keadaan sosial ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen.
3) Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umunya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya.
Rumah dapat mencerminkan suatu tingkat sosial ekonomi bagi keluarga yang menempati. Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal ukuran dan kualitas rumah. Rumah yang dengan ukuran besar, permanen dan milik pribadi dapat menunjukkan bahwa status sosial ekonominya tinggi berbeda dengan rumah yang kecil, semi permanen dan menyewa menunjukkan bahwa status sosial ekonominya rendah.
2. Variabel terikat (Y)
a. Indeks Prestasi (IP)
b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Hubungan antara faktor yang mempengaruhi tingkat sosial ekonomi (variabel babas) terhadap prestasi belajar (variabel terikat) dapat ditunjukkan pada skema berikut:
Variable X Variabel Y
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendapatan
Kepemilikan Kekayaan/Fasilitas
Jenis Tempat Tinggal
G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei. Penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1989:3). Penelitian ini termasuk dalam kerangka penelitian eksplanatif (explanatory research). Penelitian ini bermaksud menguji hubungan antar variabel yang
Prestasi Belajar
Gambar I.I:
dihipotesiskan (Faisal, 2003:21). 2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kampus dua fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jl Kertamukti No.5 Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan.
3. Populasi dan Sampel
Tabel 1.1: Populasi Berdasarkan Jurusan dan Angkatan
4. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Teknik ini dipilih karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian.
Penentuan sampel dalam penelitian menggunakan pengambilan sampel Proportionate Stratified Random Sampling (sampel berstrata dengan pendekatan proporsional) dengan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin (dalam Kusmayadi, 2000:74).
Berdasarkan hasil penghitungan dengan formula tersebut, dengan populasi sebanyak 831, maka sampel yang didapat adalah sebesar 99, 879 dibulatkan menjadi 100. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.
No Program Studi
Populasi (Angkatan)
2011 2012 2013
1. HI 137 132 108
2. Ilmu Politik 106 67 75
3. Sosiologi 62 66 78
Kemudian jumlah keseluruhan sampel itu akan didistribusikan ke tiap
Setelah dihitung dengan menggunakan dua rumus di atas, maka distribusi sampelnya dapat dilihat seperti pada tabel di bawah:
Tabel 1.2: Distribusi Sampel
5. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data sangat dibutuhkan dalam penelitian, sebab dapat menentukan keberhasilan suatu penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengumpulan data, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Dalam penelitian ini,
No
mahasiswa. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi (Arikunto, 2002: 128).
6. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1). Data primer, merupakan data yang diperoleh dari lapangan melalui alat bantu angket yang dibagikan kepada responden berupa pertanyaan tentang status sosial ekonomi orangtua dan prestasi belajar. 2). Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari dokumen dari akademik, internet untuk mengakses masalah status sosial ekonomi, karya-karya ilmiah berupa tesis dan buku-buku yang relevan dengan topik penelitian ini.
7. Metode Analisis Data 1.Deskriptif Presentatif
Deskriptif presentatif digunakan untuk memberikan deskriptif atau pembahasan dalam penelitian ini. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik analisis ini, yaitu:
a. Membuat tabel distribusi jawaban angket X dan Y
b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.
c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
d. Menurut Ali dalam Aryana (2004) langkah yang selanjutnya adalah menentukan skor tersebut kedalam rumus sebagaiberikut:
Keterangan:
DP = Deskriptif persentase n = Nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai yang diharapkan
Data yang di peroleh melalui angket (sebagai metode utama) dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya. 2) Membuat tabulasi data.
3) Data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis crosstab dan spearman untuk mengetahui bagaimana hubungan status sosial ekonomi orangtua terhadap prestasi belajar.
Untuk mempermudah analisis data, yang berasal dari angket bertingkat maka perlu diketahui skor yang diperoleh responden dari hasil angket yang telah diisi (Arikunto, 2006). Untuk itu perlu ditentukan kriteria penyekoran sebagai berikut :
1). Untuk alternatif jawaban a diberi skor 4 2). Untuk alternatif jawaban b diberi skor 3 3). Untuk alternatif jawaban c diberi skor 2 4). Untuk alternatif jawaban d diberi skor 1
1) Persentase skor maksimal = (4: 4) x 100% = 100% 2) Persentase skor minimal = (1:4) x 100% = 25% 3) Rentang = 100% - 25% = 75% 4) Panjang kelas interval = 75% : 4 = 18,75%
Dengan panjang kelas interval 18,75% dan persentase skor minimal 25%, maka diperoleh kelas-kelas interval sebagai berikut:
Tabel 1.3: Kelas Interval
No. Persentase Kriteria
1 25%-43.75% Tidak baik
2 43.76%-62.5% Kurang baik
3 62.51%-81.25% Baik
4 81.26%-100% Sangat baik
2.Uji korelasi Spearman
Uji hubungan yang tepat untuk kedua variabel tersebut adalah Spearman. Analisis ini digunakan untuk menguji data dengan skala ordinal. Untuk melakukan pengolahan data, maka perlu menggunakan software SPSS versi 15 untuk mengolah data kuantitatif.
H. Sistematika Penulisan
Selanjunya pada bab II akan membahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi gambaran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang didalamnya membahas sejarah dan fasilitas dan sarana yang terdapat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya pembahasan mengenai gambaran umum FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta didalamnya membahas pula tentang sejarah, program-program studi yang terdapat di FISIP serta menyajikan tentang profil mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kemudian pada bab III akan dihabas mengenai hasil penelitian beserta analisis. Dalam bab ini disajikan deskripsi status sosial ekonomi orangtua responden, deskripsi presasi responden, dan diakhiri oleh analisis data mngenai hubugan status sosial ekonomi dengan prestasi.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti akan menyajikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian. Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Jakarta. Namun, sebelum masuk pada gambaran umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Jakarta, terlebih dahulu peneliti akan menyajikan gambaran umum Universitas Islam Negeri Jakarta.
A. Gambaran Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Sejarah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode Fakultas IAIN al-Syarif Hidayatullah, dan periode Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Pada periode terakhir, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah berdiri pada tanggal 20 Mei 2002 dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden RI Nomor 031 tanggal 20 mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi diubah menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah memiliki 13 Fakultas yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Fakultas Dirasah Islamiyah (FDI), Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (FSDAL) dan Sekolah Pascasarjana.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Visi
Berdaya saing tinggi dan terdepan dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan.
Misi
1) Menghasilkan sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global;
keislaman dan keindonesiaan;
3) Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang bermanfaat bagi kepentingan keilmuan dan kemasyarakatan;
4) Membangun good university governance dan manajemen yang profesional dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat;
5) Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga nasional, regional, maupun internasional.
Tujuan
1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, bidang keagamaan, sosial maupun sains dan teknologi;
2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama, sosial dan sains teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
3. Fasilitas dan Sarana Pendidikan.
bisnis industri.
Di lingkungan kampus I tersedia 8 gedung perkuliahan dan perkantoran megah dan asri 7 lantai dengan perincian:
1. Kantor Rektorat
2. Kantor- kantor urusan administrasi universitas 3. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan
4. Fakultas Adab dan Humaniora 5. Fakultas syariah dan Hukum 6. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 7. Fakultas Dakwah dan Komunikasi 8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 9. Fakultas Sains dan Teknologi
10. Student Center dan Masjid aal-Jami’ah 11. Laboratorium Terpadu
12. Perpustakaan Utama 13. Auditorium Utama 14. Wisma Usaha 15. Lab School
16. Lapangan Sepakbola Sementara di kampus II terdapat:
1. Fakultas Psikologi
5. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) 6. Pusat Bahasa
7. Center for the Study of Religion dan Culture (CSRC) 8. SYAHIDA Inn
9. Kebun Percobaan
10. Lab School (TK Ketilang dan Madrasah Pembangunan) 11. Komplek Perumahan Dosen
12. Asrama Mahasiswa/i
13. Kantor Kompertais dan Pusat Pelatihan PTAIS 14. Rumah Sakit Syarif Hidayatullah
15. Masjid Fatullah
B. Gambaran Umum FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
1. Sejarah Singkat FISIP Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas termuda di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebelum Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (FSDAL) diresmikan pada pertengahan tahun 2014. Didirikan pada bulan Juli tahun 2009, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) langsung membuka tiga program studi yaitu, Sosiologi, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional.
Pemikiran Politik Islam yang awalnya berada di bawah naungan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sejak tahun 2004. Program Studi Hubungan Internasional juga sudah berkembang beberapa tahun sebelumnya di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Berdirinya FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 merupakan upaya pemantapan dan reorganisasi kajian-kajian ilmu sosial di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain alasan keilmuan, pembentukan FISIP juga untuk menjawab tuntutan dinamika masyarakat ke depan. Perubahan sosial yang berjalan cepat. Lahir dari institut pendidikan tinggi yang menggeluti Peradaban Islam, posisi FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta cukup strategis. Berbekal pengetahuan ke-Islaman yang mendalam, FISIP akan memadukan warisan keilmuwan Barat dan Islam dalam mengembangkan ilmu-ilmu sosial.
2. Program Studi FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak berdirinya pada tahun 2009 yang lalu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas ini telah membuka tiga program studi yaitu:
a. Program Studi Ilmu Politik
Studi ini ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang memiliki keahlian dalam bidang pemikiran politik dalam Islam yang berkaitan dengan Negara-negara minoritas Muslim. Lulusan prodi ini diharapkan mampu menguasai teori dan metodologi ilmu politik, baik yang berkembang di Barat maupun yang berasal dari khazanah Islam.
b. Program Studi Sosiologi
Secara umum, Program Studi ini bertujuan untuk ikut serta mengembangkan ilmu-ilimu sosial yang terpadu dengan ilmu-ilmu agama dalam suatu disiplin ilmu sosiologi agama. Secara khusus, Program Studi ini ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu-ilmu sosial keagamaan, khususnya bidang penelitian fenomena sosial keagamaan dan mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ditimbulkan.
Di samping mempelajari warisan akademik Barat, Prodi Sosiologi
juga mengkaji ilmu-ilmu kemasyarakatan yang dikembangkan para
ahli non-Barat. Pemaduan ini bertujuan memberikan wawasan
yang lebih luas tentang teori, metodologi, dan berbagai hasil
penelitian sosial. Di antara bidang yang mendapat perhatian lebih
khusus adalah sosiologi agama. Selain penting dikaji, sosiologi
agama belum banyak dikembangkan secara mendalam oleh FISIP
di Perguruan Tinggi lain di Indonesia.
c. Program Studi Hubungan Internasional.
kecendrungan berkembangnya hubungan ekonomi politik internasional dan hubungan politik strategi internasional. Program studi ini juga bertujuan menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan mengkaji, meneliti, dan menerapkan ilmu hubungan internasional dalam merespon isu-isu di dunia internasional.
3. Profil Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan data pada tahun 2011-2013 jumlah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1: Jumlah Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam 3 Tahun Terakhir
No Angkatan Jumlah
1 2011 305
2 2012 265
3 2013 261
Total 831
Tabel 2.2: Jumlah Mahasiswa/i FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2011-2013 Berdasarkan Jurusan
No Tahun Jurusan Jumlah
1 2011
Sosiologi 62
Ilmu Politik 106
Hubungan Internasional 137
2 2012
Sosiologi 66
Ilmu Politik 67
Hubungan Internasional 132
3 2013
Sosiologi 108
Ilmu Politik 75
Hubungan Internasional 78
Total 831
dibanding tahun 2011. Hal itu dikarenakan program studi Hubungan Internasional yang kelas internasional tidak membuka kelas baru.
Tabel 2.3: Data Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 462
2 Perempuan 369
Total 831
Tabel di atas menunjukkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) didominasi oleh mahasiswa berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 462 orang. Sedangkan mahasiswa berjenis kelamin perempuan sebanyak 369 orang.
Tabel 2.4: Latar Belakang Sekolah Mahasiswa UIN Jakarta
No Latar Belakang Sekolah
Tahun Persentase
2011 2012 2013
1 SMA Negeri 127 110 115 42.35%
2 SMA Swasta 56 59 54 20.33%
3 MA Negeri 65 43 41 17.93%
4 MA Swasta 19 14 20 6.37%
5 SMK 14 17 11 5.04%
6 Pesantren 24 22 20 7.94%
Sementara berdasarkan latar belakang sekolah, didominasi oleh mahasiswa berlatar belakang dari SMA Negeri dalam tiga tahun terakhir yakni sebanyak 352 mahasiswa. Disusul oleh lulusan SMA Swasta sebanyak 169 mahasiswa, lulusan dari MA Negeri sebanyak 149 mahasiswa, lulusan dari Pesantren 60 mahasiswa, lulusan dari MA Swasta sebanyak 53 mahasiswa, sedangkan lulusan dari SMK sebanyak 42 mahasiswa. Perguruan tinggi seperti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bisa menjadi alternatif pilihan di tengah mahalnya masuk perguruan tinggi negeri, oleh karena itu tidak heran jika mahasiswa yang dari SMA Negeri jumlahnya tinggi.
Tabel 2.5: Tabel Pendapatan Orangtua
No Penghasilan Orangtua Jumlah Prosentase
1 < Rp 1.000.000 98 11.80 %
2 Rp 1.000.000 – Rp 3.500.000 232 27.83 % 3 Rp 3.500.000 – Rp 7.500.000 70 8.43 %
4 Rp 7.500.000 – Rp
15.000.000 25 3.01 %
5 Rp 15.000.000 – Rp
25.000.000 17 2.04 %
6 Rp 25.000.000 – Rp
50.000.000 4 0.48 %
7 Tidak mengisi 385 46.38 %
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.00 – Rp 3.600.000 sebanyak 232 atau 27.83% dari total mahasiswa angkatan 2011-2013.
Urutan ke 2 adalah orangtua yang berpendapatan antara Rp. 3.500.000 – 7.500.000 sebanyak 70 atau 8.43%. Sementara pendapatan orangtua mahasiswa yang kurang dari Rp. 1.000.000 sebanyak 98 atau 11.80%. Sedangkan orangtua mahasiswa yang memilik pendapatan antara Rp. 7.500.000 – Rp. 15.000.000 sebanyak 25 atau 3.01%. Pendapatan orangtua mahasiswa tertinggi yaitu Rp. 25.000.000 ke atas adalah sebesar 4 atau 0,4%.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini, peneliti akan menyajikan mengenai deskripsi status sosial ekonomi orangtua mahasiswa berdasarkan angkatan, deskripsi prestasi mahasiswa berdasarkan angkatan dan analisis hubungan dengan menggunakan uji korelasi spearman. Sebelum masuk pada analisis deskripsi status soaial ekonomi orangtua mahasiswa berdasarkan angkatan, terlebih dahulu peneliti akan memaparkan deskripsi status sosial ekonomi responden secara keseluruhan.
1. Analisis Deskriptif
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Setelah mendapatkan 100 responden kemudian peneliti mengkategorikannya berdasarkan jenis kelamin. Sehingga menghasilkan sebanyak 52 responden yang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1: Data Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 52
2 Perempuan 48
Tabel 3.2: Data Sampel Berdasarkan Program Studi dan Angkatan
Subjek penelitian terbagi atas 3 program studi yakni program studi Hubungan Internasional (Reguler dan Internasional), program studi Ilmu Politik, dan program studi Sosiologi. Berdasarkan tabel di atas, mayoritas sampel berasal dari program studi Hubungan Internasional yakni sebanyak 47 mahasiswa atau sebesar 47 % dari jumlah sampel. Sementara posisi kedua ditempati oleh program studi Ilmu Politik yakni sebanyak 31 mahasiswa atau sebesar 31 % dari jumlah sampel. Sedangkan sisanya yakni sedikitnya 22 % sampel diambil dari program studi Sosiologi.
Di samping itu, subjek dalam penelitian juga dapat dikelompokkan berdasarkan angkatan, yakni angkatan 2011, 2012, dan 2013. Berdasarkan tabel tersebut, mayoritas sampel berasal dari angkatan 2011 yakni sebanyak
No Program Studi
Sampel (Angkatan)
Total
2011 2012 2013
1. HI 18 16 13 47
2.. Ilmu Politik 13 8 10 31
3. Sosiologi 8 9 5 22
39 mahasiswa atau secara persentase sebesar 39% dari jumlah sampel. Sementara pada angkatan 2012 sebanyak 33 mahasiswa atau secara persentase sebesar 33% dari jumlah sampel. Sedangkan sisanya yakni sedikitnya 28% diambil dari angkatan 2013.
2. Deskripsi Status Sosial Ekonomi Responden
Status sosial ekonomi responden dapat diketahui dari beberapa indikator seperti; tingkat pendidikan, pendapatan, kepemilikan kekayaan atau fasilitas, dan jenis tempat tinggal.
1) Pendidikan
Dalam penelitian ini, pendidikan mencakup pendidikan formal dan non-formal. Pedidikan formal meliputi; Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Akhir (SMA), dan Perguruan Tinggi. Sementara pendidikan non-formal seperti khursus dan sebagainya.
a. Pendidikan formal ayah
Tabel 3.4: Tingkat Pendidikan Formal Ayah
No.
Pendidikan ayah
Kriteria Jumlah Persentase
1 Perguruan Tinggi 37 37
2 SMA 62 62
3 SMP 1 1
4 SD 0 0
Pendidikan formal ayah dalam table di atas menunjukkan dapat ditunjukan sebanyak 37% tamat Perguruan Tinggi termasuk dalam kategori sangat baik, 62% tamat SMA dalam kategori baik, adapun yang tamat SMP sebesar 1% yang termasuk dalam kategori kurang baik.
b. Pendidikan formal ibu
Tabel 3.5: Tingkat Pendidikan Formal Ibu
No.
Pendidikan Ibu
Kriteria Jumlah Persentase
1 Perguruan Tinggi 30 30
2 SMA 65 65
3 SMP 5 5
4 SD 0 0
Jumlah 100 100
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 30% ibu responden telah tamat dari Pergurun Tinggi yang termasuk kriteria sangat tinggi. Sedangkan sebanyak 65% yang tamat SMA, yang termasuk ke dalam kriteria baik. Sementara sisanya, sebanyak 5% tamat SMP, yang termasuk ke dalam kriteria baik.
2) Pendapatan
a. Pendapatan ayah
Tabel 3.6: Tingkat Pendapatan Ayah
No.
Pendapatan ayah
Kriteria Jumlah Persentase
1 > Rp3.500.000 18 18
2 Rp 2.500.000- Rp. 3.500.000 40 40
3 Rp. 1.500.00-Rp. 2.500.000 39 39
4 < Rp 1.500.000 3 3
Jumlah 100 100
Hasil analisis penelitian menunjukkan sebanyak 18% ayah responden mempunyai penghasilan lebih dari Rp.3.500.000 perbulannya. Sementara 40% lainnya mempunyai penghasilan yang berkisar antara 2.500.000,- sampai Rp. 3.500.000,- perbulan. Adapun 39% pendapatan ayah yang berkisar antara Rp. 1.500.00,- sampai Rp. 2.500.000,- perbulan. Sedangkan sisanya, sebesar 3% memiliki pendapatan kurang dari Rp.1.500.000 perbulan.
b. Pendapatan ibu
2.500.000,- sebanyak 33%. Adapun yang berpenghasilan kurang dari Rp. 1.500.000,- sebanyak 12%. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut:
Tabel 3.7: Tingkat Pendapatan Ibu
No.
Pendapatan ibu
Kriteria Jumlah Persentase
1 > Rp3.500.000 10 10
2 Rp 2.500.000- Rp. 3.500.000 45 45
3 Rp. 1.500.00-Rp. 2.500.000 33 33
4 < Rp 1.500.000 12 12
Jumlah 100 100
3) Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.
Dalam penelitian ini, kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk barang-barang yang menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu mencakup: barang-barang elektronik dan kendaraan pribadi.
a. Kepemilikan kendaraan
Tabel 3.8: Kepemilikan Kendaraan
No.
Kepemilikan Kendaraan
Kriteria Jumlah Persentase
1 Mobil pribadi 31 31
2 Mobil dinas 22 22
3 Sepeda motor 47 47
4 Tidak memiliki kendaraan 0 0
Jumlah 100 100
b. Kepemilikan barang elektronik
Tabel 3.9: Kepemilikan Elektronik
No.
Kepemilikan elektronik
Kriteria Jumlah Persentase
1 Komputer , kulkas, televisi,
dan radio 40 40
2 Kulkas, televisi, dan radio 17 17
3 Televise, dan radio 43 43
4 Radio 0 0
Jumlah 100 100
4) Jenis Tempat Tinggal.
Dalam penelitian ini, jenis tempat tinggal diukur dari status rumah yang ditempati, kondisi fisik bangunan, dan besarnya rumah yang ditempati.
1) Keadaan tempat tinggal
Tabel 3.10: Keadaan Tempat Tinggal
No.
Kondisi tempat tinggal
Kriteria Jumlah Persentase
1 Rumah pribadi 42 42
2 Rumah dinas/kantor 18 18
3 Rumah family/keluarga 23 23
4 Rumah sewaan 17 17
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden, yakni sebesar 42% responden menempati rumah pribadi. 18% berikutya menempati rumah dinas/kantor. 23% responden menempati rumah family/keluarga, dan 17% sisanya menempati rumah sewaan.
2) Kondisi fisik tempat tinggal
Tabel 3.11: Kondisi Tempat Tinggal
No.
Kondisi tempat tinggal
Kriteria Jumlah Persentase
1 Permanen 56 56
2 Semi-permanen 32 32
3 Bambu/papan 12 12
4 Tepas 0 0
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden, yakni sebesar 56% memiliki tempat tinggal dengan bangunan yang permanen. Sebanyak 32% memiliki tempat tinggal dengan jenis bangunan semi permanen. Sedangkan 12% memiliki tempat tinggal dengan jenis bangunan bambu/papan.
Tabel 3.12:Status Sosial Ekonomi Orangtua
No.
Tingkat Sosial Ekonomi Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1 81,27-100 Sangat baik 14 14
2 62,52-81,26 Baik 43 43
3 43,76-62,51 Kurang baik 19 19
4 25,00-43,75 Tidak baik 24 24
Jumlah 100 100
Gambar 3.1
Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa
a. Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011
Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 39 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2011 diperoleh skor minimum 62.00 dari
160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 142.00
Tabel 3.13: Output Deskriptif Responden Angkatan 2011
Frequency Percent Valid Percent
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa jumlah sampel pada angkatan 2011 yakni sebanyak 39 responden. Status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2011 kategori sangat baik angkanya paling tinggi, yakni sebanyak 14 orang atau sebesar 35,9%. Sedangkan 5 orangtua responden atau 12.8% dalam status sosial sosial ekonomi kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status kurang baik yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 33,4%. Sedangkan sisanya, 7 orang atau sebesar 17,9% orangtua responden status sosial ekonominya masuk dalam kategori tidak baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie seperti berikut.
Tabel 3.14: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2011
No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1 81,27-100 Sangat baik 14 35,9
2 62,52-81,26 Baik 5 12,8
3 43,76-62,51 Kurang baik 13 33,4
4 25,00-43,75 Tidak baik 7 17,9
Gambar 3.2: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2011
b. Status sosial ekonomi orangtua mahasiswa angkatan 2012
Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 33 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2012 diperoleh skor minimum 73.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 134.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 109.3939. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 127.0000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 76.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut:
sangat baik
baik
kurang baik
Tabel 3.15: Output Deskripsi Responden Angkatan 2012
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 73.00 1 3.0 3.0 3.0
yakni sebanyak 11 orang atau sebesar 33,3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie seperti berikut:
Tabel 3.16: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2012
No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1 81,27-100 Sangat baik 12 36,4
2 62,52-81,26 Baik 8 24,2
3 43,76-62,51 Kurang baik 13 39,4
4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0
Jumlah 33 100
Gambar 3.3: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2012
sangat baik
baik
kurang baik
c. Status sosial ekonomi orangtua mahasiswa angkatan 2013
Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 40 pertanyaan mengenai status sosial ekonomi dari 28 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2013 diperoleh skor minimum 73.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 143.00 dari 160.00 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 113.0000. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 129.5000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 134.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.
Tabel 3.17: Output Deskripsi Responden Angkatan 2013
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa jumlah sampel pada angkatan 2013 yakni sebanyak 28 responden. Pada angkatan 2013 ini, secara umum status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 bisa dibilang cukup baik, hal itu terlihat dari tidak adanya oragtua responden yang status sosial ekonominya termasuk dalam kategori tidak baik. Mayoritas status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013dalam kategori sangat baik, yakni sebanyak 14 responden atau secara persentase sebesar 50%. Namun, status sosial ekonomi orangtua responden angkatan 2013 yang masuk ke dalam kategori kurang baik angkanya juga cukup tinggi, yakni sebanyak 10 orang atau sebesar 35.7%. Sedangkan 4 responden atau secara persentase sebesar 14.3% orangtua responden status sosial ekonominya dalam kategori baik. Adapun orangtua responden yang dalam status sangat baik yakni sebanyak 14 responden atau sebesar 50%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie berikut.
Tabel 3.18: Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Angkatan 2013
No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1 81,27-100 Sangat baik 14 50,0
2 62,52-81,26 Baik 4 14,3
3 43,76-62,51 Kurang baik 10 35,7
4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0
Gambar 3.4: Diagram Pie tentang Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden
Angkatan 2013
3. Deskripsi Prestasi Responden
a. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2011
Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi baik yang berupa indeks prestasi maupun indeks prestasi komulatif dari 39 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2011 diperoleh skor minimum 9 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 12.1795. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.
sangat baik
baik
kurang baik
Tabel 3.19: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2011
Frequenc
y Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid 9.00 2 5.1 5.1 5.1
10.00 13 33.3 33.3 38.5
11.00 2 5.1 5.1 43.6
12.00 6 15.4 15.4 59.0
13.00 2 5.1 5.1 64.1
14.00 6 15.4 15.4 79.5
15.00 5 12.8 12.8 92.3
16.00 3 7.7 7.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
Tabel 3.20: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2011
No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1 81,27-100 Sangat baik 14 35,9
2 62,52-81,26 Baik 10 25,6
3 43,76-62,51 Kurang baik 15 38,5
4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0
Jumlah 39 100
Gambar 3.5: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2011
b. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2012
Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi baik yang berupa indeks prestasi maupun indeks prestasi komulatif dari 33 mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan
sangat baik
baik
kurang baik
2012 diperoleh skor minimum 9 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 12.1795. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.
Tabel 3.21: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2012
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 10.00
Tabel 3.22: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2012
No. Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
1 81,27-100 Sangat baik 12 36,4
2 62,52-81,26 Baik 8 24,2
3 43,76-62,51 Kurang baik 13 39,4
4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0
Jumlah 33 100
Gambar 3.6: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2012
c. Deskripsi prestasi belajar responden angkatan 2013
Berdasarkan hasil penghitungan skor dari 4 pertanyaan mengenai prestasi sangat baik
baik
kurang baik
mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2013 diperoleh skor minimum 10 dari 16 skor yang diharapkan. Sementara nilai maksimumnya adalah 16 dari 16 skor yang diharapkan. Adapun rata-rata atau Mean (M) sebesar 12.5714. Serta nilai tengah atau Median (Me) dari nilai minimum sampai nilai maksimum sebesar 12.000. Dan nilai yang sering keluar atau Modusnya (Mo) adalah sebesar sebesar 10.00. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil output berikut.
Tabel 3.23: Analisis Deskriptif Responden Angkatan 2013
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid 10.00 8 28.6 28.6 28.6
11.00 2 7.1 7.1 35.7
12.00 3 10.7 10.7 46.4
13.00 3 10.7 10.7 57.1
14.00 6 21.4 21.4 78.6
15.00 5 17.9 17.9 96.4
16.00 1 3.6 3.6 100.0
Tabel 3.24: Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2013
No. Interval Skor KriteriaFrekuensi Persentase
1 81,27-100 Sangat baik 12 42,9
2 62,52-81,26 Baik 8 28,5
3 43,76-62,51 Kurang baik 8 28,6
4 25,00-43,75 Tidak baik 0 0
Jumlah 28 100
Gambar 3.7: Diagram Pie tentang Prestasi Responden Angkatan 2013
4. Analisis Data
Hasil analisis hubungan dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status pendidikan, pendapatan, status tempat tinggal, dan kepemilikan/kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa.
sangat baik
baik
kurang baik
Hal ini menjelaskan bahwa H0 ditolak untuk variabel independen (status pendidikan, pendapatan, status tempat tinggal, dan kepemilikan kekayaan) karena memiliki nilai sig > 0.05, untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil output spps berikut:
a. Pendapatan Orangtua - Prestasi
Tabel 3.25: Hubungan antara Pendapatan Orangtua dengan Prestasi
Total
pendapatan Correlation Coefficient 1.000 .771(**)
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
Total prestasi Correlation Coefficient .771(**) 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
hubungan yang signifikan antara dimensi pendapatan orangtua dengan prestasi mahasiswa.
b. Pendidikan Orangtua – Prestasi
Tabel 3.26: Hubungan antara Pendidikan Orangtua dengan Prestasi
Total
pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .732(**)
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
Total prestasi Correlation Coefficient .732(**) 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100