• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. TOLAN TIGA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. TOLAN TIGA INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

4. LINING FOR PLANTING

Pemancangan Untuk Penanaman

4.1 Straight lining

(i) Spacing for normal planting i.e 505 trees per ha is 6.0 m x 3.3 m.

(ii) For double row planting area with terrace distance of 7–8m, the interrow planting distances should be 2m which provide of 550 – 600 trees per hectare.

(iii) The choice of planting density depends upon the type of cultivar (the shape of the tree), soil fertility and wind damage risk attached to the area.

4.2 Contour lining

Modified Violle lining method

(i) After terraces have been cut, planting points can be marked 0.50–0.75 m from the back of terraces. The planting points marked at a fixed distance apart along the terrace. However, as distance between terraces varies so will the density of the stand if holes are marked at a fixed distance apart.

4.1 Pancang lurus

(i) Jarak tanam normal adalah 6.0 x 3.3 m atau 505 pohon per ha.

(ii) Untuk penanaman barisan ganda

dengan jarak teras 7 – 8 m jarak tanam dalam barisan adalah 2 m sehingga didapat SPH 550 – 600 pohon per Ha.

(iii) Penentuan kerapatan tanaman

tergantung jenis cultivar (bentuk pohon), kesuburan tanah dan resiko kerusakan oleh angin.

4.2 Pancang kontur

Metode pancang Violle dimodifikasi (i) Setelah teras selesai, pancang tanam

dapat dilaksanakan dengan jarak 0.50-0.75 m dari dinding teras. Pancang tanam ini dapat diletakkan pada jarak yang tetap. Tetapi karena jarak antar teras berbeda, demikian juga jarak pancang tanamnya juga akan berbeda.

(2)

(ii) This problem can be overcome by using a lining method which varies the distance between planting points along the terrace row in inverse proportion to the distance between terraces. So the closer the terraces the wider the spacing between planting points. (iii) The Modified Violle method involves

measuring the distance between the terraces above and below the one being lined. The distance between planting points is then calculated by using the undernote formula:

a. Calculate the median value of the range of double avenue width and enter it in the table.

b. Calculate the correct spacing using the median value e.g.

(ii) Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan metoda pancang yang bervariasi di mana jarak tanam sepanjang teras berbanding terbalik dengan jarak antar teras. Jadi semakin rapat jarak teras semakin lebar jarak pancang tanam.

(iii) Metode Violle yang dimodifikasi ini mengukur jarak antara dua teras bagian atas dan bagian bawah dari teras yang dipancang. Jarak antara dua pancang tanam dihitung berdasarkan rumus di bawah ini:

a. Hitung nilai tengah dari kisaran

jarak antara dua teras dan

masukkan ke dalam tabel.

b. Hitung jarak tanam yang

sebenarnya menggunakan nilai

tengah, misalnya: Double avenue width range = 11,0 - 12, 4

Median Value = 11,7

Distance between points = 10.000 : distance between two adjacent terrace Desired S.P.H 2

Example: SPH required is 505 points. Distance between two adjacent terraces is 11.7 m

10.000 11.7 Distance between points = --- ÷ ---

505 2

= 19.8 ÷ 5.85

= 3.38 m

(3)

In the field, the marking of planting points is done by a team of 5 people.

a. For the lining of planting points two measuring lines are required. PVC insulated cable makes excellent line.

b. Line A should be 17 m long and marked with colored metal tags as

shown below. THIS IS THE

TERRACE LINE. This line is

threaded through metal rings fixed to the shoulders of a wooden ‘T’ while one end of line B is fixed to the top centre of the ‘T’.

c. A wooden T is made of two metre lengths of wood with metal eye holes at the middle and ends of the cross piece. See figure 4.1

Line A/Garis A

9.0 9.9 11.0

Red white

Di lapangan, pelaksanaan pancang tanam dilakukan oleh 5 orang.

a. Untuk pancang tanam, diperlukan dua

buah tali. Gunakan kabel berlapis PVC.

b. Garis A, panjang 17 m ditandai dengan plat seng yang diwarnai seperti di bawah ini. INI ADALAH TALI UNTUK TERAS. Tali ini dimasukkan ke dalam cincin pada kayu ’T’, sedang salah satu ujung tali B, diikatkan pada bagian tengah atas kayu ’T’.

c. Kayu T terbuat dari kayu yang

panjangnya dua meter dengan cincin yang dipakukan di tengah dan di kedua ujungnya. Lihat gambar 4.1.

12.4 14.4 16.5

(4)

d. Line B is 9 meter long and is marked with colored tags as shown in the diagram below. It will be used for marking two planting points at a stretch along the terrace. THIS IS THE PLANTING POINT LINE.

Line B/Garis B

2.8 3.2 3.6 4.0 4.4

G Y B W R

d. Garis B, panjang 9 m yang ditandai

dengan plat seng seperti yang

ditunjukkan di bawah ini. Ini akan digunakan untuk tanda pancang tanam di sepanjang teras. INI ADALAH TALI UNTUK PANCANG TANAM.

6 6.4 7.2 8.0 8.8 G Y B W R 1/2 m 1 m 1/2 m Line B Line A Pigure 4.1 Wooden tee

LINING WIRE SPECIFICATIONS AND COLOUR LABELLING

Terrace Line Double Avenue

Width (m)

Median Value

Planting Point Line Planting PointLabel Spacing (m) Label Colour Both Lines 9.0 – 9.9 9.9 – 11.0 11.0 – 12.4 12.4 – 14.14 14.14 – 16.50 9.45 10.55 11.70 13.27 15.32 4.2 3.8 3.4 3.0 2.6 Red ( R) White (W) Blue (B) Yellow (Y) Green (G)

(5)

e. For single row planting the first (top) contour terrace is initially lined using a tape measure and ordinary lining pegs placed about 0.50-0.75 m from the back of the terrace.

f. For double row planting the first (top) contour terrace is initially lined using a tape measure and ordinary lining pegs placed about 0.75 - 1m from the back of the terrace and lining for 2nd planting is placed at 1m from 1st row and 1 from terrace edge respectively (Fig. 4.3).

g. Next, a planting point is established on the second terrace below one of the planting points on the first (top) terrace.

h. A man then stands at this initial planting point on the second terrace holding the shaft of the wooden “T’ in the general direction of the second terrace.

e. Untuk penanaman satu baris pancang tanam pertama dipancang pada teras pertama (teras paling atas) dengan jarak 0.50-0.75m dari dinding teras.

f. Untuk penanaman baris ganda pancang

tanam pertama dipancang pada pada teras pertama (teras paling atas) dengan jarak 0.75 – 1 m dari dinding teras dan pancang tanam baris ke 2 jaraknya masing-masing 1 m dari barisan pertama dan 1 m dari bibir teras (gambar 4.3)

g. Selanjutnya, pancang tanam diletakkan di teras ke dua, di bawah titik pancang pertama pada teras pertama.

h. Satu orang pekerja berdiri pada pancangpertama di teras ke dua, dengan memegang kayu ”T” pada arah yang relevan di teras ke dua.

(6)

i. Line B is held tightly in a straight line to the shaft of the ‘T’

j. Line A which passes top of the

wooden ‘T’ is held with one end at the back of the first (top) terrace whilst the other end is pulled down to the back of the third terrace. This will provide a measure of the distance across the two terraces.

k. Line A must be held perpendicular to

line B.

l. The colored portion of line A that corresponds with the back of the third

terrace determines the planting

distance between trees of the terrace being lined and the pegs are placed at the two corresponding colored tags on line B.

For example: if the distance from the back of the first terrace to the back of the third terrace falls within the green mark of line A, then the two green tags on line B.

m. This procedure is repeated along the terrace and subsequent terraces, each

i. Tali B dipegang kuat dan lurus

terhadap kayu T.

j. Tali A, dimana dapat melalui kayu T, salah satu ujungnya dipegang pada teras pertama dan rapat pada dinding teras, ujung satunya ditarik ke dinding teras ke tiga. Ini akan menunjukkan jarak antara dua teras.

k. Tali A harus dipegang tegak lurus terhadap garis B.

l. Warna pada tali A yang jatuh pada dinding teras ke tiga, menentukan jarak tanam antara dua tanaman dalam

teras yang dipancang, maka

pancangnya diletakkan pada warna yang sama dengan tali B.

Contoh : Jika jarak daridinding teras pertama ke dinding teras ke tiga jatuh di bagian warna hijau pada tali A, maka pancang diletakkan pada plat warna hijau di tali B.

m. Cara kerja ini diulang-ulang sepanjang teras dan pada teras yang berurutan, di

(7)

time commencing from the last marked planting point.

(iv) Position of planting point on terrace. a. For single row planting the first line is

initially lined placed about 0.50-0.75 m from the back of the terrace (Fig. 4.2)

b. For double row planting the first line is initially lined placed about 0.75 - 1m from the back of the terrace and lining for 2nd planting is placed at 1m from 1st row and 1 from terrace edge respectively (Fig. 4.3).

mana selalu dimulai dari pancang tanam terakhir.

(iv) Letak pancang tanam pada teras. a. Untuk penanaman satu baris pancang

tanam pertama dipancang dengan jarak

0.50-0.75 m dari dinding teras

(Gbr.4.2)

b. Untuk penanaman baris ganda pancang tanam pertama dipancang dengan jarak 0.75 – 1 m dari dinding teras dan pancang tanam baris ke 2 jaraknya masing-masing 1 m dari barisan pertama dan 1 m dari bibir teras (gambar 4.3)

(8)

Figure 4.3 Double row planting in terrace 1m 2m 1m

Gambar

Figure 4.2    Single Row Planting on terrace
Figure 4.3    Double row planting in terrace                                                                                                1m

Referensi

Dokumen terkait

Pada konsentrasi yang rendah dengan jumlah dosis adsorben yang tetap, jumlah molekul adsorbat relatif lebih kecil dibandingkan jumlah pusat aktif adsorben sehingga

Tabel 1 juga menggambarkan kadar kolesterol pada remaja obes dengan jumlah 15 siswa (100%) yang mengalami peningkatan kadar kolesterol (hiperkoles- terolemia) terdiri dari 6

Hasil sidik ragam (Anova) menunjukkan bahwa terjadi pengaruh interaksi antara jenis dan dosis pupuk kandang terhadap jumlah biji per polong dimana kacang hijau yang

Imam Bukhari dan Imam Muslim telah memberi kesaksian mereka akan kevalidan nasabnya tersebut dan ketersambungannya dengan nasab Nabi, kemudian mereka membantah

Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke seluruh

Untuk meneliti tari Inai pada upacara perkawinan masyarakat Melayu di Batang Kuis, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Apakah pimpinan anda ikut campur tangan dalam memecahkan masalah yang ada di kantor?jika ia, pimpinan anda perna ikut campur tangan dalam memecahkan masalah apa?. K : Ya,

Pemeriksaan darah lengkap: kimiawi darah, fgs hati dan ginjal, alergi makanan, sistem kekebalan tubuh, kadar vitamin dan logam berat..