• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Drs. Saliman, M.Pd.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Drs. Saliman, M.Pd.)"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Standar

Standar Kompetensi

Kompetensi

Sesudah

Sesudah mengikuti

mengikuti mata

mata

kuliah

kuliah ini

ini,

, mahasiswa

mahasiswa

diharapkan

diharapkan mampu

mampu

menggunakan

menggunakan statistika

statistika

secara

secara tepat

tepat dalam

dalam

kegiatan

(3)

Manfaat

Manfaat Mata

Mata Kuliah

Kuliah

Mata

Mata kuliah

kuliah ini

ini sangat

sangat bermanfaat

bermanfaat bagi

bagi

mahasiswa

mahasiswa dalam

dalam melaksanakan

melaksanakan penelitian

penelitian

tidak

tidak saja

saja untuk

untuk memanipulasi

memanipulasi data,

data, tetapi

tetapi

juga

juga dapat

dapat melakukan

melakukan deskripsi

deskripsi dan

dan analisis

analisis

secara

secara tepat

tepat karakteristik

karakteristik obyek

obyek yang

yang

diteliti

diteliti,

, dapat

dapat menemukan

menemukan hubungan

hubungan antar

antar

berbagai

berbagai variable,

variable, dan

dan selanjutnya

selanjutnya dapat

dapat

mengembangkan

mengembangkan generalisasi

generalisasi untuk

untuk

menerangkan

menerangkan gejala

gejala--gejala

gejala yang

yang lebih

lebih luas

luas

serta

serta membuat

membuat prediksi

prediksi tentang

tentang kejadian

kejadian--kejadian

(4)

Deskripsi

Deskripsi Mata

Mata Kuliah

Kuliah

Ruang

Ruang lingkup

lingkup mata

mata kuliah

kuliah ini

ini mencakup

mencakup

pembahasan

pembahasan tentang

tentang peranan

peranan statistika

statistika dalam

dalam

penelitian

penelitian,

, konsep

konsep dasar

dasar statistika

statistika,

, statistika

statistika

deskriptif

deskriptif dan

dan statistika

statistika inferensial

inferensial,

, statistika

statistika

parametrik

parametrik dan

dan statistika

statistika nonparametrik

nonparametrik,

, bentuk

bentuk

data

data dan

dan skala

skala pengukuran

pengukuran data

data statistik

statistik,

,

penyajian

penyajian data,

data, distribusi

distribusi normal, rata

normal, rata--rata,

rata,

median

median dan

dan modus,

modus, standar

standar deviasi

deviasi dan

dan standar

standar

score,

score, proporsi

proporsi,

, analisis

analisis regresi

regresi dan

dan korelasi

korelasi,

,

hipotesis

(5)

Pengalaman

Pengalaman Belajar

Belajar

Selama

Selama mengikuti

mengikuti

perkuliahan

perkuliahan ini

ini mahasiswa

mahasiswa

diwajibkan

diwajibkan::

1.

1. Mengikuti

Mengikuti kegiatan

kegiatan ceramah

ceramah,

, tanya

tanya

jawab

jawab dan

dan diskusi

diskusi di

di kelas

kelas..

2.

2. Berpartisipasi

Berpartisipasi aktif

aktif bertukar

bertukar pikiran

pikiran,

,

mengungkapkan

mengungkapkan hasil

hasil--hasil

hasil observasi

observasi

dan

dan hasil

hasil pengalaman

pengalaman di

di lapangan

lapangan,

, dan

dan

3.

(6)

Evaluasi

Evaluasi Hasil

Hasil Belajar

Belajar::

Keberhasilan

Keberhasilan mahasiswa

mahasiswa dalam

dalam

perkuliahan

perkuliahan ini

ini ditentukan

ditentukan oleh

oleh

prestasi

prestasi yang

yang bersangkutan

bersangkutan dalam

dalam ::

1.

1.Kehadiran

Kehadiran minimal 75%.

minimal 75%.

2.

2.Partisipasi

Partisipasi Kegiatan

Kegiatan Kelas

Kelas..

3.

3.Tugas

Tugas--Tugas

Tugas Harian

Harian..

4.

4.Ujian

Ujian Tengah Semester.

Tengah Semester.

5.

(7)
(8)

Pengertian

Pengertian Statistika

Statistika

Ilmu

Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan yang

yang berhubungan

berhubungan

dengan

dengan cara

cara--cara

cara pengumpulan

pengumpulan,

,

penyajian

penyajian,

, pengolahan

pengolahan dan

dan penganalisaan

penganalisaan

data

data serta

serta cara

cara--cara

cara penarikan

penarikan

kesimpulan

kesimpulan dan

dan pengambilan

pengambilan keputusan

keputusan

secara

secara tepat

tepat,

, baik

baik,

, teliti

teliti,

, hati

hati--hati

hati,

,

mengikuti

mengikuti cara

cara--cara

cara dan

dan teori

teori yang

yang benar

benar

dan

dan dapat

dapat dipertanggungjawabkan

dipertanggungjawabkan

((Sudjana

Sudjana,

, Sukla

Sukla).

).

(9)

Pengertian

Pengertian Statistika

Statistika

Metode

Metode Ilmiah

Ilmiah untuk

untuk

mengumpulkan

mengumpulkan,

, mengorganisir

mengorganisir,

,

menyajikan

menyajikan dan

dan menganalisis

menganalisis

data,

data, serta

serta menarik

menarik kesimpulan

kesimpulan

yang valid

yang valid dan

dan mengambil

mengambil

keputusan

keputusan yang

yang tepat

tepat

berdasarkan

berdasarkan hasil

hasil analisis

analisis data

data

(Spiegel,

(10)

Pengertian

Pengertian Statistik

Statistik

Dipakai

Dipakai untuk

untuk menyatakan

menyatakan

sekumpulan

sekumpulan data,

data, umumnya

umumnya

dalam

dalam bentuk

bentuk angka

angka yang

yang

disajikan

disajikan dalam

dalam bentuk

bentuk tabel

tabel

atau

atau diagram yang

diagram yang melukiskan

melukiskan

atau

atau menggambarkan

menggambarkan suatu

suatu

persoalan

persoalan,

, mis

mis.

. Statistik

Statistik

Penduduk

Penduduk,

, statistik

statistik kecelakaan

kecelakaan

lalu

(11)

Pengertian

Pengertian Statistik

Statistik

Dipakai

Dipakai untuk

untuk menyatakan

menyatakan

ukuran

ukuran--ukuran

ukuran yang

yang diperoleh

diperoleh

dari

dari sampel

sampel penelitian

penelitian,

, seperti

seperti:

:

rata

rata--rata,

rata, simpangan

simpangan baku

baku,

,

persen

persen atau

atau proporsi

proporsi.

. Contoh

Contoh:

:

Rata

Rata--Rata

Rata Statistik

Statistik artinya

artinya

rata

rata--rata yang

rata yang berlaku

berlaku untuk

untuk

sampel

(12)

Pengertian

Pengertian Statistik

Statistik

Ada

Ada penggunaan

penggunaan istilah

istilah ““hipotesis

hipotesis

statistik

statistik”, yang

”, yang artinya

artinya hipotesis

hipotesis yang

yang

diperlukan

diperlukan untuk

untuk menguji

menguji asumsi

asumsi--asumsi

asumsi statistik

statistik yaitu

yaitu persyaratan

persyaratan

tertentu

tertentu yang

yang harus

harus dipenuhi

dipenuhi agar

agar

dapat

dapat dipertanggungjawabkan

dipertanggungjawabkan untuk

untuk

menggunakan

menggunakan teknik

teknik--teknik

teknik tertentu

tertentu

misalnya

misalnya analisis

analisis regresi

regresi dan

dan korelasi

korelasi,

,

uji

uji--t,

t, dll

dll. yang

. yang mepersyaratkan

mepersyaratkan a.l

a.l.

.

normalitas

(13)

Statistik sbg suatu metode yg digunakan dlm

pengumpulan & analisis data berupa angka

sehingga dpt diperoleh informasi yg bermanfaat.

Pengertian ini mengandung makna ganda, yaitu:

(a) kumpulan data berupa angka, dan

(b) keseluruhan metode pengumpulan dan

analisis data.

(14)

Statistik dapat digunakan untuk menyatakan

ukuran sebagai wakil dari kumpulan data

mengenai suatu hal yang diperoleh berdasarkan

perhitungan menggunakan sebagian data yang

diambil dari keseluruhan tentang masalah

tertentu, sedang statistika merupakan

pengetahuan yang berhubungan dengan

cara-cara pengumpulan data, pengolahan, analisis,

dan kesimpulan.

(15)

BEBERAPA ISTILAH DASAR

BEBERAPA ISTILAH DASAR

Statistik dan Statistika.

Statistik dari segi bahasa berarti data, sedangkan

statistika adalah ilmu yang mempelajari data tersebut.

Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensia

.

Statistika

deskriptif

adalah

metode-metode

yang

berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu

gugus data sehingga memberikan informasi yang

berguna.

Statistika inferensia mencakup semua metode yang

berhubungan dengan analisis sebagian data untuk

kemudian sampai pada peramalan atau penarikan

kesimpulan

mengenai

keseluruhan

gugus

data

induknya.

(16)

BEBERAPA ISTILAH DASAR

BEBERAPA ISTILAH DASAR

Populasi dan Contoh.

Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang

menjadi perhatian kita.

Contoh adalah suatu himpunan bagian dari data.

Contoh Acak Sederhana.

Suatu contoh acak sederhana n pengamatan

adalah suatu contoh yang dipilih sedemikian rupa

sehingga setiap himpunan bagian yang berukuran n

dari populasi tersebut mempunyai peluang terpilih

yang sama.

(17)

BEBERAPA ISTILAH DASAR

BEBERAPA ISTILAH DASAR

Statistik dan Parameter.

Statistik adalah sembarang nilai yang menjelaskan

ciri suatu contoh.

Parameter adalah sembarang nilai yang

menjelas-kan ciri populasi.

Datum dan Data.

Datum adalah bentuk tunggal dari data berupa satu

nilai hasil pengamatan atau hasil pengukuran.

Data adalah bentuk jamak dari datum berupa

sekumpulan nilai hasil pengamatan atau hasil

pengukuran.

(18)

Tugas

Tugas

Jelaskan

Jelaskan dengan

dengan satu

satu

alinea

alinea ruang

ruang lingkup

lingkup

penggunaan

penggunaan istilah

istilah

statistik

(19)
(20)

Peran

Peran Statistika

Statistika

dalam

dalam Penelitian

Penelitian

Analisis

Analisis statistika

statistika merupakan

merupakan salah

salah satu

satu

alat

alat atau

atau teknik

teknik yang

yang sangat

sangat penting

penting untuk

untuk

menganalisis

menganalisis data

data penelitian

penelitian secara

secara ilmiah

ilmiah.

.

Dengan

Dengan analisis

analisis statistika

statistika yang

yang dilakukan

dilakukan

dengan

dengan tepat

tepat dan

dan benar

benar,

, diharapkan

diharapkan akan

akan

diperoleh

diperoleh kesimpulan

kesimpulan yang

yang benar

benar,

,

obyektif

obyektif,

, dan

dan dapat

dapat

dipertanggungjawabkan

dipertanggungjawabkan dan

dan atas

atas dasar

dasar itu

itu

dapat

dapat diambil

diambil keputusan

keputusan yang

yang benar

benar dan

dan

bermakna

(21)

1. Menilai hasil pembangunan masa lampau dan untuk membuat rencana masa depan;

2. Melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugas pembangunan;

3. Sebagai metode dalam melakukan penelitian;

4. Untuk mengetahui apakah cara yang baru lebih baik dari cara yang lama;

5. Untuk menetapkan model yang perlu dianut;

6. Untuk menetapkan tingkat hubungan antar faktor; 7. Untuk menetapkan pemilihan faktor-faktor tertentu

guna kepentingan studi lebih lanjut;

8. Dapat digunakan dalam pengembangan bidang pengetahuan lainnya.

(22)

Tugas

Tugas

Berikan

Berikan tiga

tiga contoh

contoh

konkrit

konkrit peranan

peranan

statistika

statistika dalam

dalam

penelitian

penelitian

(23)
(24)

1. Menurut bentuknya: (a) kategori (data kualitatif),

dan (b) Bilangan (data kuantitatif);

2. Menurut sumbernya: (a) data internal,

dan (b) data eksternal;

3. Menurut cara memperolehnya:

(a) data primer, dan (b) data sekunder;

4. Menurut waktu pengumpulan:

(25)

Sumber data primer:

1. Wawancara langsung;

2. Wawancara tidak langsung;

3. Informasi yang didperoleh dari koresponden;

4. Informasi dari daftar pertanyaan yg dikirim lewat pos; 5. Pencatatan berdasar pada daftar pertanyaan.

Sumber data sekunder: 1. Sumber yang dipublikasikan, seperti laporan dari badan-badan internasional, laporan instansi pemerintah, publikasi dari instansi semi pemerintah, dan publikasi hasil penelitian individual; 2. Sumber yang tidak dipublikasikan

(26)

Benar/ Dapat Dipercaya

DATA STATISTIKA

(Keterangan atau fakta Mengenai suatu persoalan)

Berbentuk Kategori Kualitataif Berbentuk Bilangan Kuantitatif Data Diskrit Nominal Ordinal Data Kontinu Interval Rasio

(27)

Bentuk Data

Bentuk Data

Kontinu: hasil mengukur atau

Kontinu: hasil mengukur atau

menimbang, mis. luas gedung,

menimbang, mis. luas gedung,

tinggi badan, berat badan.

tinggi badan, berat badan.

Deskrit: hasil menghitung atau

Deskrit: hasil menghitung atau

membilang, mis. jumlah gedung,

membilang, mis. jumlah gedung,

jumlah orang, nomor/ranking 1, 2.

jumlah orang, nomor/ranking 1, 2.

3, dst.

(28)

Skala

Skala Pengukuran

Pengukuran Data

Data

Skala Interval: menghasilkan Data

Skala Interval: menghasilkan Data

Interval

Interval

Skala Rasio: menghasilkan Data

Skala Rasio: menghasilkan Data

Rasio.

Rasio.

Skala Nominal: menghasilkan Data

Skala Nominal: menghasilkan Data

Nominal

Nominal

Skala Ordinal: menghasilkan Data

Skala Ordinal: menghasilkan Data

Ordinal.

(29)

Data Interval

Data Interval

Data yang

Data yang memiliki

memiliki skala

skala interval

interval

tertentu

tertentu,

, misalnya

misalnya nilai

nilai prestasi

prestasi

belajar

belajar.

. Nilai

Nilai 2

2 memiliki

memiliki interval

interval

(1.50

(1.50--2,49),

2,49), nilai

nilai 3

3 memiliki

memiliki

interval (2,50

interval (2,50--3.49),

3.49), dst

dst..

Data interval

Data interval tidak

tidak bisa

bisa

dibandingkan

dibandingkan.

. Mis

Mis.

. Nilai

Nilai 3

3 si

si A

A

((dari

dari 2.50)

2.50) tidak

tidak sama

sama dengan

dengan nilai

nilai

3

(30)

Data Rasio

Data Rasio

Merupakan

Merupakan bilangan

bilangan yang

yang

sebenarnya

sebenarnya,

, mis

mis.

. Panjang

Panjang 5 m, 10 m,

5 m, 10 m,

tetapi

tetapi dapat

dapat 0 m.

0 m. Berat

Berat 5 kg, 10 kg,

5 kg, 10 kg,

dapat

dapat 0 kg.

0 kg.

Data

Data rasio

rasio dapat

dapat dibandingkan

dibandingkan

misalnya

misalnya berat

berat 2 kg

2 kg adalah

adalah separuh

separuh

dari

dari berat

berat 4 kg.

4 kg. Berbeda

Berbeda dengan

dengan nilai

nilai

2

2 belum

belum tentu

tentu separuh

separuh dari

dari nilai

nilai 4.

4.

Data

Data rasio

rasio memiliki

memiliki 0

0 mutlak

mutlak,

, artinya

artinya

memang

(31)

Data Nominal

Data Nominal

Data hasil menghitung atau

Data hasil menghitung atau

membilang misalnya jumlah orang,

membilang misalnya jumlah orang,

jumlah gedung, dsb.

jumlah gedung, dsb.

Berbentuk frekuensi yang

Berbentuk frekuensi yang

termasuk kategori tertentu,

termasuk kategori tertentu,

misalnya kategori pria 100 orang,

misalnya kategori pria 100 orang,

kategori perempuan 150 orang.

kategori perempuan 150 orang.

Tidak dapat dipecah

Tidak dapat dipecah--pecah ke

pecah ke

dalam ukuran pecahan.

(32)

Data Ordinal

Data Ordinal

Berbentuk

Berbentuk ranking

ranking atau

atau pering

pering--kat

kat,

, misalnya

misalnya ranking

ranking satu

satu,

,

ranking

ranking dua

dua dan

dan seterusnya

seterusnya.

. Jarak

Jarak

tiap

tiap ranking

ranking tidak

tidak perlu

perlu sama

sama..

Dalam

Dalam kondisi

kondisi tertentu

tertentu data

data

ordinal

ordinal dapat

dapat diolah

diolah dengan

dengan teknik

teknik

korelasi

(33)

Tugas

Tugas

Berikan

Berikan masing

masing--masing

masing

dua

dua contoh

contoh data

data

interval,

interval, rasio

rasio,

, nomina

nomina,

,

dan

(34)
(35)

Penyajian Data

Penyajian Data

Stem and Leaf Display

Stem and Leaf Display

Boxplots

Boxplots

Schematic plot

Schematic plot

Histogram

Histogram

(36)

2 19 02 8 20 224688 (10) 21 2244666668 13 22 00022224466 2 23 22

Stem and Leaf Display

Stem and Leaf Display

(diagram

(37)

Boxplot

Boxplot (Box and Whiskers Plot)

(Box and Whiskers Plot)

T -B d g 23 22 21 20 19 Boxplot of T-Bdg BOX Whiskers Whiskers maksimum minimum Q1 Q2 Q3

(38)

2.3.

2.3. Eksplorasi

Eksplorasi data

data dengan

dengan grafis

grafis

 Schematic plot

Upper outer fence = q0,75 + 3 IQR Upper inner fence = q0,75 + 3 IQR/2 Lower inner fence = q0,25 - 3 IQR/2 Lower outer fence = q0,25 - 3 IQR

T -B d g 2 30 25 20 15 10 Boxplot of T-Bdg2

(39)

2.3.

2.3. Eksplorasi

Eksplorasi data

data dengan

dengan grafis

grafis

(schematic plot)

(schematic plot)

D a ta T-Jkt2 T-Bdg2 35 30 25 20 15 10 Boxplot of T-Bdg2; T-Jkt2

(40)

2.4.

2.4. Eksplorasi

Eksplorasi data

data dengan

dengan grafis

grafis

 HistogramHistogram 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 3 8 13 18 23 28 33 38 43 48 53 58 63 68 F R E K U E N S I HASIL (GR/TANAMAN)

FREKUENSI BAGI HASIL 229 TANAMAN KEDELAI RICHLAND

(41)

2.5.

2.5. Eksplorasi

Eksplorasi data

data dengan

dengan grafis

grafis

 DistribusiDistribusi FrekuensiFrekuensi KumulatifKumulatif

0 30 60 90 120 150 < 15 < 20 < 25 < 30 < 35 < 40 < 45 J U ML A H ( O R G ) USIA ( TH )

DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF USIA 150 WANITA PESERTA PROGRAM KB

0% 20% 40% 60% 80% 100% < 15 < 20 < 25 < 30 < 35 < 40 < 45 J U ML A H ( PER SEN ) USIA ( TH )

DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF USIA 150 WANITA PESERTA PROGRAM KB

(42)

2.5.

2.5. Eksplorasi

Eksplorasi data

data dengan

dengan grafis

grafis

 DistribusiDistribusi FrekuensiFrekuensi KumulatifKumulatif

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 J U M L A H K E J A D IA N BULAN

FREKUENSI HARI HUJAN BULANAN DI KARANGKATES - MALANG 26-31 HR 21-25 HR 16-20 HR 11-15 HR 6-10 HR 0-5 HR

(43)

Tugas

Tugas

Buatlah

Buatlah skema

skema sebuah

sebuah daftar

daftar baris

baris kolom

kolom

untuk

untuk menyajikan

menyajikan data

data tentang

tentang ijazah

ijazah

yang

yang diberikan

diberikan

((Sarjana

Sarjana, Magister,

, Magister, Doktor

Doktor)

) menurut

menurut jenis

jenis

kelamin

kelamin ((Laki

Laki--laki

laki dan

dan perempuan

perempuan)

) oleh

oleh

tiap

tiap fakultas

fakultas di

di 5

5 universitas

universitas.

. Jumlah

Jumlah

fakultas

fakultas di

di tiap

tiap universitas

universitas tidak

tidak perlu

perlu

sama

sama..

Sebutkan

Sebutkan kegunaan

kegunaan penyajian

penyajian data

data dalam

dalam

bentuk

bentuk diagram

diagram atau

atau garis

garis!!

Buatlah

Buatlah sebuah

sebuah tabel

tabel hasil

hasil pengukuran

pengukuran

yang

yang di

di dalamnya

dalamnya terkandung

terkandung angka

angka--angka

angka yang

yang merupakan

merupakan data yang

data yang

berskala

(44)

Dengan menggunakan huruf Yunani  (sigma kapital) untuk menyatakan “penjumlahan”, kita dapat menuliskan jumlah n sembarang bilangan:

n i i

x

1

kita baca “penjumlahan xi, i dari 1 sampai n”. Bilangan 1 dan

n masing-masing disebut batas bawah dan batas atas penjumlahan. Sehingga: n n i i

x

x

x

x

x

...

3 2 1 1

NOTASI PENJUMLAHAN (

NOTASI PENJUMLAHAN (

))

(45)

Misalkan dari sebuah percobaan yang mengamati turunya bobot badan selama periode 6 bulan. Data yang tercatat adalah 15, 10, 18, dan 6 kilogram. Jika nilai pertama kita lambangkan dengan x1 yang kedua x2, dan demikian seterusnya, maka kita dapat menuliskan x1=15, x2=10,

x3=18, dan x4=6, kita dapat menuliskan jumlah empat perubahan bobot tersebut sebagai:

4 3 2 1 4 1

x

x

x

x

x

i i

6

18

10

15

4 1

i i

x

49

4 1

i i

x

NOTASI PENJUMLAHAN (

NOTASI PENJUMLAHAN (

))

(46)

Batas bawah penjumlahan tidak harus dimulai dari angka 1

dan begitu pula batas atas penjumlahan tidak harus sampai angka terbesar (n). Sebagai contoh:

28

18

10

3 2 3 2

x

x

x

i i

Subscrip i pada batas bawah penjumlahan dapat pula digantikan dengan huruf lain asalkan konsisten dalam hal penggunaannya. Sebagai contoh:

n j j

x

1

n k k

x

1 atau

n l l

x

1 atau

NOTASI PENJUMLAHAN (

NOTASI PENJUMLAHAN (

))

(47)

NOTASI PENJUMLAHAN (

NOTASI PENJUMLAHAN (

))

Batas bawah penjumlahan tidak harus berupa subskrip. Misalnya, jumlah sembilan bilangan asli pertama dapat dituliskan sebagai:

45

9

8

7

6

5

4

3

2

1

9 1

i

x

Jika batas bawah dan batas atas penjumlahan tidak dituliskan, hal tersebut berarti menjumlah seluruh bilangan. Sehingga:

n i i i

x

x

1

(48)

NOTASI PENJUMLAHAN (

NOTASI PENJUMLAHAN (

))

Beberapa dalil Penjumlahan

Penjumlahan jumlah dua atau lebih peubah sama dengan jumlah masing-masing penjumlahannya. Jadi:

   

n i i n i i n i i n i i i i

y

z

x

y

z

x

1 1 1 1

Jika c adalah suatu konstanta, maka:

 

n i i n i i

c

x

cx

1 1

nc

c

n i

1 dan

(49)

NOTASI PENJUMLAHAN (

NOTASI PENJUMLAHAN (

))

       n i n i i i n i n i i i n i n i i n i i i i

y

y

n

x

x

n

y

x

y

x

n

r

1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1

Setelah mempelajari notasi penjumlahan (), perhatikan rumus untuk mencari nilai koefisien korelasi linear (r) di bawah ini:

Rumus tersebut akan mudah diselesaikan. Satu hal yang perlu diperhatikan:

 

n i n i i i

x

x

1 2 1 2

(50)

MINIMUM

, yaitu nilai yang paling kecil dari

keseluruhan nilai dalam satu buah gugus data

(variabel).

MAXIMUM

, yaitu nilai yang paling besar dari

keseluruhan nilai dalam satu buah gugus data

(variabel).

SUM

, yaitu jumlah dari keseluruhan nilai dalam

satu buah gugus data (variabel).

UKURAN PEMUSATAN DATA.

UKURAN KERAGAMAN DATA.

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

(51)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA

n

x

x

n i i

1

n

y

y

n i i

1

Mean / Rata-Rata / Rataan / Nilai Tengah / Nilai Harapan :

571

,

12

7

88

7

10

16

13

13

9

12

15

7

7 1

i i

x

x

Contoh (X): 15 12 9 13 13 16 10

(52)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA

Median, yaitu nilai yang posisinya tepat berada di tengah setelah data diurutkan (jika banyak data ganjil), atau rata-rata dari dua nilai yang posisinya di tengah setelah data diurutkan (jika banyak data genap).

Contoh 1:

15 12 9 13 13 16 10 diurutkan jadi 9 10 12 13 13 15 16 Mediannya adalah 13 (nilai pada suku ke-4).

Contoh 2:

25 32 42 15 13 27 diurutkan jadi 42 32 27 25 15 13 Mediannya adalah (27 + 25) / 2 = 26,5

(53)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA

Modus, yaitu nilai yang memiliki frekwensi muncul paling tinggi. Dalam satu buah gugus data dapat memiliki lebih dari satu modus, khusus yang memiliki dua modus disebut

bimodus. Apabila semua nilai dalam suatu gugus data

memiliki frekwensi muncul yang sama, maka gugus data tersebut dikatakan tidak memiliki modus.

Contoh 1:

15 12 9 13 13 16 10 modusnya adalah 13 Contoh 2:

15 12 9 13 13 16 10 9 modusnya adalah 9 dan 13 (bimodus) Contoh 3:

(54)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN KERAGAMAN DATA

UKURAN KERAGAMAN DATA

Wilayah (Range), yaitu selisih dari nilai terkecil dan terbesar. Contoh:

15 12 9 13 13 16 10 Wilayahnya = 16 – 9 = 7

Ragam (Varians), dihitung menggunakan rumus:

N

x

N i i

1 2 2

data populasi

1

1 2 2

n

x

x

s

n i i

(55)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN KERAGAMAN DATA

UKURAN KERAGAMAN DATA

Contoh Kasus:

Pembandingan harga kopi dalam bungkus 200 gram di empat toko kelontong yang dipilih secara acak menunjukkan kenaikan dari harga bulan sebelumnya sebesar 12, 15, 17, dan 20 rupiah. Hitunglah ragam contoh kenaikan harga kopi tersebut!

Jawab:

Nilai tengah contoh kita peroleh dengan perhitungan:

16 4 64 4 20 17 15 12 4 4 1 1   

  i i n i i x n x x

(56)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN KERAGAMAN DATA

UKURAN KERAGAMAN DATA

Jawab (lanjutan): Dengan demikian,

3

16

1

2 4 1 1 2 2

i i n i i

x

n

x

x

s

 

 

 

3

4

1

1

4

2 2 2 2 2

s

33

,

11

3

34

3

16

1

1

16

2

s

(57)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN KERAGAMAN DATA

UKURAN KERAGAMAN DATA

Dengan menggunakan kuadrat simpangan untuk menghitung ragam, baik populasi maupun contoh, kita memperoleh suatu besaran dengan satuan yang sama dengan kuadrat satuan semula. Jadi jika data asalnya dalam satuan meter (m), maka ragamnya mempunyai satuan meter kuadrat (m2). Agar diperoleh ukuran keragaman yang

mempunyai satuan yang sama dengan satuan asalnya, seperti halnya pada wilayah, kita akarkan ragam tersebut. Ukuran yang diperoleh disebut simpangan baku (Standard

(58)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN KERAGAMAN DATA

UKURAN KERAGAMAN DATA

N x N i i

   1 2 data populasi

1 1 2   

n x x s n i i

data contoh (sample)

Simpangan baku (Standard deviation), dihitung mengguna-kan rumus:

Dari contoh kasus kenaikan harga kopi, nilai simpangan bakunya adalah:

366

,

3

33

,

11

2

s

s

(59)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN KERAGAMAN DATA

UKURAN KERAGAMAN DATA

Hal tersebut, sejalan pula dengan tampilan rumus ragam (varians) atau standard deviasi baik untuk data populasi maupun data contoh yang bersesuaian.

Tampilan rumus Standard Deviasi dari data contoh (sample) dapat pula ditampilkan dalam bentuk:

1

2 1 1 2

 

n

n

x

x

n

s

n i i n i i

1

2 1 1 2

 

n

n

x

x

s

n i i n i i atau atau

(60)

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

NILAI STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN KERAGAMAN DATA

UKURAN KERAGAMAN DATA

1

1

2 1 1 2 1 2

  

n

n

x

x

n

x

x

n i i n i i n i i Tugas:

Buktikan secara perhitungan dan secara hukum matematika bahwa rumus pada kedua sisi di bawah ini sama!

Salah satu hukum matematika yang dapat dipergunakan:

2 2 2

2

ab

b

a

b

(61)

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

DETERMINASI

DETERMINASI

Koefisien korelasi linear (r), berfungsi untuk mengetahui hubungan perilaku data dalam suatu gugus data (variabel) dengan perilaku data pada gugus data (variabel) lainnya (misal gugus data X dan Y).

Sifat data: berpasangan, banyak data pada kedua variabel sama. Nilai koefisien korelasi linear dihitung menggunakan rumus:

       n i n i i i n i n i i i n i n i i n i i i i

y

y

n

x

x

n

y

x

y

x

n

r

1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1

(62)

Nilai koefisien korelasi tersebut terbagi menjadi 3 kategori: 1. Korelasi (hubungan) positif : 0 < r ≤ 1

2. Tidak berkorelasi (tidak berhubungan) : r = 0 3. Korelasi (hubungan) negatif : -1 ≤ r < 0

Nilai koefisien korelasi yang mungkin terjadi ada dalam batasan:

-1 ≤ r ≤ 1

-1 0 1

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

DETERMINASI

DETERMINASI

(63)

Arti dari nilai koefisien korelasi masing-masing kategori:

1. Korelasi (hubungan) positif : semakin tinggi nilai X maka

semakin tinggi pula nilai Y atau sebaliknya semakin rendah nilai X maka akan semakin rendah pula nilai Y. (Contoh kasus: biaya promosi dan pendapatan perusahaan).

2. Tidak berkorelasi (tidak berhubungan) : perubahan nilai (naik

turun) yang terjadi pada X tidak mengakibatkan perubahan nilai (naik turun) pada Y. (Contoh kasus: tinggi badan dan gaji karyawan).

3. Korelasi (hubungan) negatif : semakin rendah nilai X maka akan

semakin tinggi nilai Y atau sebaliknya semakin tinggi nilai X akan semakin rendah nilai Y. (Contoh kasus: usia mobil bekas dan harga jualnya).

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

DETERMINASI

DETERMINASI

(64)

Contoh Kasus:

Hitung dan tafsirkan koefisien korelasi bagi data berikut ini:

x (tinggi) 12 10 14 11 12 9

y (bobot) 18 17 23 19 20 15

Jawab:

Untuk mempermudah, terlebih dahulu dilakukan perhitungan beberapa notasi penjumlahan (Σ) yang diperlukan dalam rumus. Perhitungan tersebut dilakukan membentuk sebuah tabel sebagai berikut: …

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

DETERMINASI

DETERMINASI

(65)

Contoh Kasus (lanjutan):

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

DETERMINASI

DETERMINASI

i x y x2 y2 x.y 1 12 18 144 324 216 2 10 17 100 289 170 3 14 23 196 529 322 4 11 19 121 361 209 5 12 20 144 400 240 6 9 15 81 225 135 JUMLAH 68 112 786 2128 1292

68

6 1

i i

x

112 6 1 

i i y 786 6 1 2 

i i x 2128 6 1 2 

i i y 1292 6 1 

i i i y x

(66)

Contoh Kasus (lanjutan):

Dengan demikian:

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

DETERMINASI

DETERMINASI

947

,

0

]

)

112

(

)

2128

)(

6

][(

)

68

(

)

786

)(

6

[(

)

112

)(

68

(

)

1292

)(

6

(

2 2

r

Koefisien korelasi sebesar 0,947 menunjukan adanya hubungan linear positif yang sangat baik antara X dan Y, semakin tinggi ukuran tinggi badan maka akan semakin berat ukuran bobot badannya, atau semakin rendah ukuran tinggi badan maka akan semakin ringan ukuran bobot badannya.

(67)

Koefisien Determinasi (KD), digunakan untuk mengetahui

tingkat pengaruh (%) perubahan nilai X terhadap perubahan

nilai Y. Dihitung menggunakan rumus:

KD = r2(100%)

Contoh kasus:

Apabila korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan (X) dengan pendapatan yang diterima perusahaan (Y) sebesar r = 0,95 tentukan koefisien determinasinya dan jelaskan!

Jawab:

KD = r2(100%) = (0,95)2(100%) = (0,9025)(100%) = 90,25%

Artinya, tingkat pengaruh perubahan biaya promosi yang dikeluarkan terhadap perubahan pendapatan yang diterima perusahaan adalah sebesar 90,25% sisanya sebesar 9,75% dipengaruhi oleh faktor lain.

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

KOEFISIEN KORELASI LINEAR DAN KOEFISIEN

DETERMINASI

DETERMINASI

(68)

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA

Fungsi dari persamaan regresi linear sederhana:

1. Mengetahui pengaruh nyata (real) dari variabel bebas (X) atau independent variable, terhadap variabel terikat (Y) atau dependent variable.

2. Sebagai alat prediksi (peramalan).

Persamaan regresi linear sederhana yang dicari adalah: Dimana:

bx

a

y

ˆ

    

n i n i i i n i i n i i n i i i

x

x

n

y

x

y

x

n

b

1 2 1 2 1 1 1

x

b

y

a

(69)

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA

Contoh Kasus:

Tentukan persamaan garis regresi bagi data skor tes intelegensia dan nilai Statistika I mahasiswa baru sebagai berikut:

MAHASISWA SKOR TES, X NILAI STATISTIKA I, Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 65 50 55 65 55 70 65 70 55 70 50 55 85 74 76 90 85 87 94 98 81 91 76 74

(70)

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA

Contoh Kasus (lanjutan): Jawab:

Kita peroleh bahwa:

i x y x2 y2 x.y 1 65 85 4225 7225 5525 2 50 74 2500 5476 3700 3 55 76 3025 5776 4180 4 65 90 4225 8100 5850 5 55 85 3025 7225 4675 6 70 87 4900 7569 6090 7 65 94 4225 8836 6110 8 70 98 4900 9604 6860 9 55 81 3025 6561 4455 10 70 91 4900 8281 6370 11 50 76 2500 5776 3800 12 55 74 3025 5476 4070 JUMLAH 725 1011 44475 85905 61685

(71)

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA

Jawab (lanjutan):

Kita peroleh bahwa:

725 12 1 

i i x 1011 12 1 

i i y 44475 12 1 2 

i i x 61685 12 1 

i i i y x

84

,

250

12

1011

y

417 , 60 12 725   x 897 , 0 ) 725 ( ) 44475 )( 12 ( ) 1011 )( 725 ( ) 61685 )( 12 ( 2     b 056 , 30 ) 417 , 60 )( 897 , 0 ( ) 250 , 84 (    a

Dengan demikian persamaan garis regresinya adalah:

x

y

ˆ

30

,

056

0

,

897

(72)

Arti secara umum dari persamaan regresi linear sederhana:

Arti dari nilai b:

Jika b positif, setiap kenaikan satu satuan variabel X akan

menaikkan variabel Y sebesar b satuan.

Jika b negatif, setiap kenaikan satu satuan variabel X akan

menurunkan variabel Y sebesar │b│ satuan. Arti dari nilai a:

Pada saat tidak terjadi aktivitas pada variabel X (x=0) maka variabel Y akan memiliki nilai sebesar a (nilai a bisa positif atau negatif).

bx

a

y

ˆ

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA

(73)

Contoh Kasus 1:

Ketika dilakukan penelitian pengaruh dari biaya promosi (juta rupiah) terhadap pendapatan perusahaan (juta rupiah) didapatkan persamaan regresi:

Arti dari nilai 5,925:

Setiap kenaikan satu juta rupiah biaya promosi yang dikeluarkan, akan menaikkan pendapatan perusahaan sebesar 5,925 juta rupiah.

Arti dari nilai 112:

Pada saat perusahaan tidak mengeluarkan biaya promosi, maka perusahaan masih menerima pendapatan sebesar 112 juta rupiah.

x

y

ˆ

112

5

,

925

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA

(74)

Contoh Kasus 2:

Ketika dilakukan penelitian pengaruh dari usia mobil bekas (bulan) terhadap harga jualnya (juta rupiah) didapatkan persamaan regresi:

Arti dari nilai -2,25:

Setiap kenaikan satu bulan usia mobil, akan menurunkan harga jualnya sebesar 2,25 juta rupiah.

Arti dari nilai 125:

Pada saat melakukan penjualan mobil baru (usia = 0 bulan), maka mobil tersebut akan laku seharga 125 juta rupiah.

x

y

ˆ

125

2

,

25

REGRESI LINEAR SEDERHANA

REGRESI LINEAR SEDERHANA

(75)

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

Sering kali, masalah yang dihadapi bukanlah pendugaan parameter populasi tetapi berupa perumusan segugus kaidah yang dapat membawa pada suatu keputusan akhir yaitu menerima atau menolak suatu pernyataan atau hipotesis mengenai populasi. Sebagai contoh, seorang peneliti masalah kedokteran diminta untuk memutuskan, berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan, apakah suatu vaksin baru lebih baik dari pada yang sekarang beredar di pasaran; seorang insinyur mungkin ingin memutuskan, berdasarkan data contoh, apakah ada perbedaan ketelitian antara dua jenis alat ukur; atau seorang ahli sosiologi mungkin ingin mengumpulkan data yang memungkinkan ia menyimpulkan apakah jenis darah dan warna mata seseorang ada hubungannya atau tidak.

Prosedur perumusan kaidah yang membawa kita pada penerimaan atau penolakan hipotesis menyusun cabang utama inferensia statistik yang disebut pengujian hipotesis.

(76)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual:

Tahap 1:

Tentukan hipotesis yang diajukan (H0)!

Tahap 2:

Tentukan hipotesis alternatifnya (H1)!

Tahap 3:

Tentukan taraf nyata (α)!

Tahap 4:

Tentukan wilayah kritik pengujian dan statistik ujinya!

Tahap 5:

Hitung nilai statistik ujinya!

Tahap 6:

Pengambilan keputusan.

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(77)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual:

Tahap 1:

Tentukan hipotesis yang diajukan (H0)! Penjelasan:

• Hipotesis yang diajukan merupakan hipotesis yang sebenarnya ingin ditolak.

Untuk pengujian nonparametrik hipotesis disajikan dalam bentuk uraian kalimat, sedangkan untuk pengujian parametrik hipotesis disajikan dalam bentuk pernyataan matematika ataupun uraian kalimat.

Dalam pengujian parametrik, H0 yang dituangkan dalam bentuk pernyataan matematika selalu dalam bentuk persamaan (=). Contoh:

H0 : µ1 = µ2 H0 : β = 0 H0 : ρ = 0

Tidak boleh dalam bentuk pertidaksamaan: H0 : µ1 ≠ µ2

H0 : β > 0 H0 : ρ < 0

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(78)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual (lanjutan):

Tahap 2:

Tentukan hipotesis alternatifnya (H1)! Penjelasan:

• Hipotesis ini (H1) merupakan alternatif lain dari hipotesis yang diajukan (H0).

• Pada pengujian parametrik, mengingat H0 selalu dalam bentuk persamaan (=) maka alternatif lainnya (H1) adalah salah satu bentuk pertidaksamaan (≠, >, atau <).

Contoh: H0 : µ1 = µ2

maka hipotesis alternatif (H1) yang dapat dipilih adalah: H1 : µ1 ≠ µ2 atau

H1 : µ1 > µ2 atau H1 : µ1 < µ2

Hipotesis alternatif (H1) mana yang dipilih akan tergantung dari tujuan akhir pengujian hipotesis kita.

• Bentuk hipotesis alternatif (H1) yang digunakan akan menujukan pengujian yang dilakukan apakah satu sisi (one tailed) atau dua sisi (two tailed). Bentuk H1 yang menggunakan tanda ≠ (tidak sama dengan) merupakan bentuk uji dua sisi (two tailed), sedangkan yang menggunakan tanda > (lebih besar) atau < (lebih kecil) merupakan bentuk uji satu sisi (one tailed).

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(79)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual (lanjutan):

Tahap 3:

Tentukan taraf nyata (α)! Penjelasan:

• Taraf nyata (α) adalah peluang kesalahan pada saat melakukan penolakan terhadap H0 padahal H0 tersebut benar.

• Besaran taraf nyata (α) biasanya dalam bentuk persen (%) dalam rentang 0% - 100%. • Besar taraf nyata (α) yang digunakan terserah kepada kita, namun dengan tetap

mempertimbangkan definisi dari taraf nyata (α).

• Semakin besar taraf nyata (α) yang digunakan, semakin buruk kualitas pengujian hipotesisnya. Sebaliknya, semakin kecil taraf nyata (α) yang digunakan, semakin baik kualitas pengujian hipotesisnya.

• Besaran taraf nyata yang paling sering digunakan para peneliti adalah α = 5% = 0,05. • Pada saat pembacaan tabel untuk mendapatkan nilai kritik dalam penentuan wilayah

kritik (tahap berikutnya), pada pengujian dua sisi (two tailed) maka taraf nyata (α) yang dibawa adalah ½ α, tetapi pada pengujian satu sisi (one tailed) maka taraf nyata (α) yang dibawa tetap utuh sebesar α.

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(80)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual (lanjutan):

Tahap 4:

Tentukan wilayah kritik pengujian dan statistik ujinya! Penjelasan:

• Wilayah kritik adalah wilayah yang secara matematis merupakan daerah untuk penolakan terhadap hipotesis yang diajukan (H0).

• Statistik uji adalah formulasi (rumus) yang digunakan pada pengujian yang bersesuaian. Setiap bentuk pengujian memiliki statistik uji dan derajat bebas (degree of freedom) masing-masing.

• Penentuan wilayah kritik dilakukan dengan cara:

1. Tentukan nilai hasil pembacaan tabel nilai kritik sebaran yang bersesuaian dengan statistik uji yang digunakan.

2. Pembacaan tabel dilakukan dengan membawa nilai taraf nyata (α atau ½ α) dan derajat bebas yang bersesuaian dengan statistik uji yang digunakan.

3. Nilai hasil pembacaan digunakan untuk membentuk wilayah kritik. Contoh, pada statistik uji t wilayah kritiknya:

thitung < -ttabel atau thitung > ttabel

untuk uji dua sisi (two tailed), sedangkan untuk uji satu sisi (one tailed):

thitung < -ttabel atau

thitung > ttabel

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(81)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual (lanjutan):

Tahap 4 (lanjutan):

Contoh 1.

Visualisasi wilayah kritik uji dua sisi (two tailed) perbandingan / beda dua nilai tengah dengan statistik uji t.

H0 : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0 H1 : µ1 ≠ µ2 atau µ1 - µ2 ≠ 0 Visualisasi wilayah kritiknya:

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

ttabel -ttabel daerah penerimaan H0 daerah penolakan H0 daerah penolakan H0

Bentuk umum wilayah kritiknya:

(82)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual (lanjutan):

Tahap 4 (lanjutan):

Contoh 2.

Visualisasi wilayah kritik uji satu sisi (one tailed) perbandingan / beda dua nilai tengah dengan statistik uji t.

H0 : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0 H1 : µ1 > µ2 atau µ1 - µ2 > 0 Visualisasi wilayah kritiknya:

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

Bentuk umum wilayah kritiknya:

thitung > ttabel

ttabel daerah penerimaan H0

(83)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual (lanjutan):

Tahap 4 (lanjutan):

Contoh 3.

Visualisasi wilayah kritik uji satu sisi (one tailed) perbandingan / beda dua nilai tengah dengan statistik uji t.

H0 : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0 H1 : µ1 < µ2 atau µ1 - µ2 < 0 Visualisasi wilayah kritiknya:

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

Bentuk umum wilayah kritiknya:

thitung < -ttabel

-ttabel

daerah penerimaan H0 daerah penolakan H0

(84)

Tahapan pengujian hipotesis secara manual (lanjutan):

Tahap 5:

Hitung nilai statistik ujinya! Penjelasan:

• Pada tahap ini kita lakukan perhitungan berdasarkan data yang tersedia dan rumus statistik uji yang digunakan.

• Hasil perhitungan statistik uji akan digunakan untuk rujukan terhadap wilayah kritik.

Tahap 6:

Pengambilan keputusan: Penjelasan:

• Pada taraf nyata (α) yang digunakan, tolak H0 apabila statistik uji jatuh dalam wilayah kritik, tetapi apabila statistik uji jatuh di luar wilayah kritik maka terimalah H0!

• Pada saat keputusan tolak H0, maka kita dapat menyimpulkan hasil pengujian hipotesis sesuai dengan pernyataan pada hipotesis alternatif (H1) yang digunakan.

• Pada saat keputusan terima H0, kita tidak membuat kesimpulan tetapi pernyataan bahwa data kita tidak cukup kuat untuk menolak H0.

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(85)

Beberapa pengujian hipotesis yang akan dipelajari:

1. Uji perbandingan / beda dua nilai tengah (compare means). 2. Uji kebebasan menggunakan Chi-Square.

3. Uji kelinearan persamaan regresi linear sederhana.

4. Uji nilai konstanta persamaan regresi linear sederhana.

5. Uji nilai koefisien variabel X pada persamaan regresi linear sederhana.

6. Uji nilai koefisien korelasi linear.

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(86)

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Contoh Kasus:

Mata kuliah Statistika diberikan pada 12 mahasiswa dengan metode perkuliahan yang biasa. Kelas lain yang terdiri dari 10 mahasiswa diberi mata kuliah yang sama tetapi dengan metode perkuliahan menggunakan bahan yang telah terprogramkan. Pada akhir semester mahasiswa kedua kelas tersebut diberikan ujian yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 85 dengan simpangan baku 4, sedangkan kelas yang menggunakan bahan terprogramkan memperoleh nilai rata-rata 81 dengan simpangan baku 5. Ujilah hipotesis bahwa kedua metode perkuliahan Statistika itu sama, dengan menggunakan taraf nyata 10% atau 0,10. Asumsikan bahwa kedua populasi itu menghampiri sebaran normal dengan ragam yang sama.

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(87)

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Jawab:

Misalkan µ1 adalah nilai rata-rata semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Statistika dengan metode biasa, dan µ2 adalah nilai rata-rata semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Statistika dengan metode terprogramkan.

Tahap 1:

H0 : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0 Tahap 2:

H1 : µ1 ≠ µ2 atau µ1 - µ2 ≠ 0 Tahap 3:

α = 0,10 dan ½α = 0,05 (dua sisi)

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(88)

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Jawab (lanjutan): Tahap 4:

Hasil pembacaan tabel nilai kritik sebaran t dengan taraf nyata ½ α = 0,05 dan derajat bebas v = n1 + n2 – 2 = 10 + 12 – 2 = 20 didapatkan nilai 1,725 sehingga wilayah kritiknya adalah:

thitung < -ttabel atau thitung > ttabel (bentuk umum pd uji dua sisi) thitung < -1,725 atau thitung > 1,725

Penyajian wilayah kritik sebaran t dalam bentuk grafik …

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(89)

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

-ttabel -1,725 ttabel 1,725 thitung 2,07 wilayah penolakan H0 wilayah penolakan H0 wilayah penerimaan H0

Apabila wilayah kritik sebaran t tersebut (dua sisi) disajikan dalam bentuk grafik, akan terlihat sebagai berikut:

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(90)

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Jawab (lanjutan): Tahap 5:

Perhitungan statistik uji t dengan rumus:

2 1 0 2 1

1

1

n

n

s

d

x

x

t

p

2

)

)(

1

(

)

)(

1

(

2 1 2 2 2 2 1 1

n

n

s

n

s

n

s

p

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(91)

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Jawab (lanjutan): Tahap 5:

Perhitungan statistik uji t:

85

1

x

4

1

s

12

1

n

n

2

10

x

2

81

s

2

5

478

,

4

2

10

12

)

25

)(

9

(

)

16

)(

11

(

p

s

07

,

2

10

1

12

1

478

.

4

0

)

81

85

(

t

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

(92)

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah

Jawab (lanjutan): Tahap 6:

Keputusan: mengingat nilai thitung = 2,07 berada dalam wilayah kritik, maka tolak H0 dan simpulkan bahwa kedua

metode mengajar tidak sama.

Kesimpulan lebih lanjut:

Karena nilai thitung jatuh di wilayah kritik bagian kanan, maka dapat disimpulkan bahwa metode perkuliahan biasa lebih baik daripada metode dengan bahan terprogramkan

PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGUJIAN HIPOTESIS

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian sebelumnya peneliti menyajikan hasil penyaluran dana yang yang dilakukan oleh bank syariah melalui pembiayaan murabahah dan musyarakah.Sedangkan

Masyarakat di kabupaten Bantul, Sleman dan Kulon Progo telah berperan aktif dalam melestarikan tanaman gayam dengan memelihara semai gayam yang tumbuh dari buah tua yang jatuh..

sebany anyak ak 11 11 kes kesebe ebelas lasan, an, mak maka a ban banyak yak per pertan tandin dingan gan sat satu u kes kesebe ebelas lasan an ada adalah

Keberadaan puskesmas dan puskesmas pembantu (Pustu) tersebut tidak semuanya dapat diakses dengan mudah oleh warga masyarakat yang membutuhkannya. Persoalan ini masih

Keku- rangan dari sistem administrasi pencatat- an penanaman pohon dan inokulasi tum- buhan alam adalah belum tercantumnya dengan rapih jumlah individu pohon per

Dalam polis biasanya dimasukkan unsur subrogation right, di mana recovery dari pihak ketiga akan diperoleh setelah klaim dibayar, tetapi klausula dalam polis

Sebaliknya, rendahnya angka penggunaan waktu produktif pada bidang Barang Umum disebabkan oleh jumlah aktivitas sehari-hari buyer untuk jenis kegiatan produktif

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek biologi reproduksi ikan tuna mata besar, Thunnus obesus, yang meliputi sebaran ukuran panjang,