MODUL
INDERA KHUSUS - THT
Diberikan pada mahasiswa semester V
Fakultas Kedokteran Unhas
BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK
SISTEM INDERA KHUSUS
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
TUGAS UNTUK MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah.
4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umunya dan kinerja tutor 5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.
6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya..
8. Melakukan praktikum di laboratorium Anatomi dan Histologi. 9. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik
Dalam semua aktivitas mahasiswa diharuskan memakai Name tag dan mematuhi semua tata tertib yang ada.
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, dengan melakukan 7 langkah di bawah ini :
1. Klarifikasi isitilah yang tidak jelas dalam skenario di atas dan tentukan minimal 5 kata kunci. 2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan mendasar. 3. Analisa problem-problem tersebut dengan brain storming menjawab pertanyaan di atas. 4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di atas. Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka. Langkah 6 dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok tidak dengan tutor.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan. Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi mandiri. Tujuan : * Memilih ketua dan sekretaris kelompok, * Brain-storming untuk proses 1 – 3, * Membagi tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan,
5. Pertemuan keempat: adalah diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi lalu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.
6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).
TIME TABLE PERTEMUAN I II III IV V VI VII Pertemuan I (Penjelasan) Pertemuan Mandiri (Brain Stroming) Tutorial I Pengum-pulan informasi Analisa & sintese Mandiri Praktikum CSL Kuliah kosultasi Tutorial II (Laporan & Diskusi) Pertemuan Terakhir (Laporan) STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor 2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet
6. Praktikum di laboratorium 7. Latihan keterampilan klinik
PERKULIAHAN :
1. Pengantar kuliah system indera khusus 2. Anatomi telinga
3. Fisiologi pendengaran dan keseimbangan 4. Histologi indera khusus
5. Patofisiologi kelainan indera khusus
6. Farmakologi obat-obat kelainan indera khusus 7. Pemeriksaan radiologis pada kelainan indera khusus 8. Masalah penyakit indera khusus pada masyarakat PRAKTIKUM
1. Laboratorium Histologi 2. Laboratorium Anatomi SKILL LAB :
• Pemeriksaan telinga ,hidung dan tenggorok
• Tes pendengaran dengan garpu tala
• Pemeriksaan keseimbangan Dosen Pengampu Kuliah
No. NAMA DOSEN BAGIAN TLP.
KANTOR
HP/FLEXI Prof. dr. Abd. Kadir, Ph.D,
Sp.THT(K)
THT 590737 0816253509
DR.dr.EKA
SAVITRI,SpTHT(K)
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
MODUL
T U L I
Diberikan pada mahasiswa semester V
Fakultas Kedokteran Unhas
BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK
SISTEM INDERA KHUSUS
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN
Sistem Indera khusus mempelajari tentang struktur normal komponen indera khusus yaitu pendengaran dan keseimbangan oleh telinga, penglihatan oleh mata, penghidu oleh hidung, pengecapan oleh lidah dan sensasi perabaan, getar dan suhu oleh kulit. Selain itu pula dipelajari fisiologi sistem indera khusus dan mekanisme patofisiologi proses kelainan indera khusus. Dalam sistem ini dipelajari juga pemeriksaan-pemeriksaan yang mendukung kelainan indera khusus, penatalaksanaan kelainan tersebut dan aspek-aspek yang berhubungan dengan promosi, prevensi dan rehabilitasi kelainan indera khusus.
Modul I dengan topik Tuli diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah sistim Indera Khusus di semester V. Modul ini difokuskan pada kelainan – kelainan telinga yang mengganggu fungsi pendengaran dan keseimbangan.. Pada modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan timbul pada kasus-kasus yang akan banyak dijumpai pada masyarakat dan melihat hubungan antara disiplin ilmu yang terkait serta dampak psikososial yang terjadi akibat kelainan tersebut.
Pembelajaran pada modul ini, bertolak dari skenario yang telah dirancang. Diharapkan skenario ini akan mendorong mahasiswa untuk belajar dan mencari jawaban dengan pendekatan ilmiah.
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercantum di akhir modul. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan penyakit ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi mahasiswa dengan tutor atau ahli yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan masalah penyakit sistem Indera Khusus yang disajikan.
Makassar, 20 Agustus 2009
Penyusun
Prof.dr. Abd. Kadir, PhD,SpTHT-KL(K)
SKENARIO : T U L I
1. Seorang laki-laki, 35 tahun pekerja pabrik datang ke Poli THT dengan keluhan tuli sejak 6 bulan lalu yang semakin berat disertai mendengung. 2. Seorang laki-laki, 20 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan sering keluar
cairan dari telinga kanan sejak kecil disertai rasa berputar bila ada perubahan posisi. Saat ini penderita selalu duduk di depan bila kuliah.
MODUL TULI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab, patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan ketulian.
KASUS
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN A. Sumber Bacaan
1. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed, The Williams and Wilkins Co., Baltimore, 1958 2. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea & Fabiger, Philadelphia, 1959 3. Gran’s Atlas of Anatomy
4. Atlas Spaltelhotz
5. Dikat kuliah penyakit THT Bagian THT-KL FK-Unhas
6. Allan G Kerr. Scot Brown’s Otolaryngology, Basic Science
7. Goodman & Gillman’s The pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. NY. Mc Graw Hill 1996. 8. Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989
9. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 1993
10. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976 11. Diktat Kuliah Radiologi
12. Cranial MRI and CT, Lee SH, Kao KC, Zimmerman, 1992
13. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy, Philadelphia, WB Saunders Company, 9th ed., 1998
14. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott williams & wilkins, 9th eds., 1999
15. Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran Keluarga, Hipokrates, Jakarta
16. Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta
17. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
MODUL
KESEIMBANGAN
Diberikan pada mahasiswa semester V
Fakultas Kedokteran Unhas
BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK
SISTEM INDERA KHUSUS
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN
Modul dengan topik keseimbangan diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah sistim Indera Khusus di semester V. Modul ini difokuskan pada fungsi keseimbangan. Tujuan dan sasaran pembelajaran dari modul ini agar mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme gangguan keseimbangan.
Modul ini terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simptom klinik yang bisa ditemukan penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang gangguan keseimbangan, yaitu dasar anatomi, histologi dan fisiologi dari keseimbangan, patomekanisme terjadinya gangguan keseimbangan. Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa diharapkan membaca tujuan pembelajaran dan sasaran pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa, sehingga diharapkan diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiwa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan masalah penyakit yang akan disajikan pada sistem-sistem selanjutnya.
Makassar, 20 Agustus 2009
Penyusun
SKENARIO : T U L I
1. Seorang perempuan 45 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan tiba-tiba rasa berputar (vertigo) kadang-kadang disertai mual muntah dan kadang-kadang telinga mendengung dan terasa tersumbat seperti ada air. Riwayat penyakit sebelumnya disangkal.
2. Seorang perempuan 35 tahun datang ke poli THT dengan keluhan rasa berputar mendadak waktu bangun tidur disertai muntah-muntah. Dirawat 3 hari oleh Neurologi. Keluhan vertigo membaik, tetapi masih berulang dengan perubahan posisi kepala tetapi tidak seberat serangan pertama. Saat berjalan merasa kurang stabil apabila kepala menoleh dengan cepat.
MODUL KESEIMBANGAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab, patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan keseimbangan.
KASUS
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN A. Sumber Bacaan
1. Bon Ian, Callander, Tumours of the posterior fossa ekstrinsik in Neurologi and surgery illustrated, 4th ed, Churchil Livingstone, New York,2004
2. Anonym, The Ear and Balance center, Acoustic Neuroma, Available at
http://www.utmen.edu/otolaryngology/index.html
3. Dhingra PL, Acosutic Neuroma in Disease of Ear, Nose and Throat, Churchill Livingstone ltd, New Delhi, 2003
4. Kerr, G Alan, Vestibular Schwannoma in Scott Brownn’s Otolaryngology, 6th Ed, Butterworth Heneman, London,1997
5. Sukardi, Anatomi Fungsional Nervi Craniales, Neuroanatomia Medica, Universitas Indonesia, 1984. 164-176
6. C Levine, Sam, MD. Acoustic Neuroma available at
BUKU PEGANGAN MAHASIS
BUKU PEGANGAN MAHASIS
BUKU PEGANGAN MAHASIS
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
WA
WA
WA
MODUL
PENGHIDU
Diberikan pada mahasiswa semester V
Fakultas Kedokteran Unhas
BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK
SISTEM INDERA KHUSUS
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
MODUL PENGHIDU
Modul dengan topik Penghidu diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah sistim Indera Khusus di semester V. Modul ini difokuskan pada kelainan – kelainan hidung yang mengganggu fungsi penghidu. Tujuan dan sasaran pembelajaran dari modul ini agar mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit infeksi.
Modul ini terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simptom klinik yang bisa ditemukan penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang penyakit infeksi, yaitu dasar anatomi, histology dan fisiologi dari infeksi, patomekanisme terjadinya infeksi, mikroba penyebab infeksi, kelainan sel, jaringan, cairan tubuh akibat infeksi, dasar pertahanan tubuh terhadap infeksi, serta cara penularan dan pencegahan infeksi, serta cara penularan dan pencegahan infeksi. Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa diharapkan membaca tujuan pembelajaran dan sasaran pembelajaran yang harus dicapai olh mahasiswa, sehingga diharapkan diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiwa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan masalah penyakit yang akan disajikan pada sistem-sistem selanjutnya.
Makassar, 18 Agustus 2009
Penyusun
SKENARIO : PENGHIDU
1. Seorang laki-laki, 26 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan penghidu berkurang dialami 2 tahun lalu disertai hidung tersumbat.
2. Seorang laki-laki, 23 tahun datang ke Poli THT dengan nyeri kepala 1 tahun hilang timbul disertai ingus kental kuning kehijauan dan sering jatuh di tenggorokan, dan akhir-akhir ini penghidu rasa berkurang.
MODUL PENGHIDU
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab, patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan penghidu.
A. Sumber Bacaan
1. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed,The Williams and Wilkins Co., Baltimore,1958 2. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea and Fabiger,
Philadelphia, 1959 3. Gran’s Atlas of Anatomy 4. Atlas Spaltelhotz
5. Dikat kuliah penyakit THT Bagian THT FK-Unhas
6. Allan G Kerr. Scot Brown’s Otolaryngology, Basic Science
7. Goodman Gillman’s The pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. NY. McGraw Hill 1996. 8. Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989
9. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 1993
10. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976 11. Diktat Kuliah Radiologi
12. Cranial MRI and CT, Lee SH, Kao KC, Zimmerman, 1992
13. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy, Philadelphia, WB Saunders Company, 9th ed., 1998
14. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott williams & wilkins, 9th eds., 1999
15. Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran Keluarga, Hipokrates, Jakarta
16. Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta
17. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva
B. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide C. Dosen Pengampu Kuliah
No. NAMA DOSEN BAGIAN TLP. KANTOR HP
Dr.dr.H.A. Qadar, SpTHT dr. Muh. Fajar Perkasa, SpTHT dr. Abd. Kadir, Ph.D, Sp.THT dr. M. Amsyar Akil Sp.THT