BAB VII
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM
PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERUSAHAAN STAR
ENERGY DI KECAMATAN PALMATAK DAN
KECAMATAN SIANTAN
7.1. Deskripsi Implementasi Program
Beragam program dari berbagai bidang telah dilakukan oleh Perusahaan Star Energy dan beragam pula pendapat serta penilaian yang diberikan atas pelaksanaan maupun manfaat program-program tersebut. Bagian ini memaparkan deskripsi implementasi program serta penilaian pemanfaat dari sisi manfaat, kelayakan, keberlanjutan serta dampak program, dan pandangan stakeholders terkait terhadap pelaksanaan program-program dari sisi partisipasi masyarakat pemanfaat serta kemitraan program dengan pemerintah.
Program yang dilakukan secara bersama-sama oleh perusahaan Perusahaan Star Energy dengan perusahaan lain seperti ConocoPhillips dan Premier Oil, atau sering disebut program WNC (west natuna consortium) baik di bidang pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, dan fasum/fasos. Namun pada kajian ini yang akan di evaluasi adalah program-program yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan Star Energy di bidang Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu bantuan beasiswa kepada sekitar 618 siswa mulai dari tingkat SD hingga SLTA, bantuan kepada guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi kepada 70 orang guru, bantuan sponsor alat-alat kesenian melayu untuk satu kelompok sebanyak 11 orang. Program bidang kesehatan yaitu operasi katarak kepada 90 orang masyarakat, bidang pemberdayaan ekonomi yaitu pelatihan VCO (virgin coconut oil) kepada 25 orang, pelatihan dan bantuan bibit buah-buahan sebanyak 20 orang, pelatihan sablon untuk pemuda kepada 16 orang dan bidang fasum/fasos dalam hal ini pembangunan satu buah gedung TK dan satu buah gedung SMP, satu buah gedung KUB, dan renovasi dua buah rumah masyarakat miskin. Semua program tersebut bermula dari kepedulian perusahaan ini pada lingkungan di sekitar wilayah operasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Program-Program Khusus Perusahaan Star Energy Tahun 2008
No Program Volume Tahun Keterangan
1 Pendidikan dan Kebudayaan
1 Pemberian Beasiswa SD, SLTP, SLTA, Mahasiswa ,618 siswa/i 2007 TRP dan MTK 2 Penghargaan kepada guru-guru berprestasi dan berdedikasi
70 orang guru 2007 TRP dan MTK
3 Peralatan dan sponsor
kesenian melayu
1 kelompok 11 orang anggota
2007 TRP 2 Ke s e h a t a n Volume
4 Operasi katarak 90 orang 2007 TRP dan MTK 3 E k o n o m i
5 Pelatihan VCO
(Virgin Coconut Oil)
25 orang 2007 TRP dan MTK 6 Pelatihan Perkebunan
dan Pertanian
20 orang 2007 TRP dan MTK 7 Pelatihan Sablon 16 orang 2007 TRP
4 Fasum/Fasos 8 Pembangunan Gedung TK Desa Ladan 2007 MTK 9 Pembangunan Gedung SMP Nyamuk Desa Nyamuk 2007 - 2009 TRP 10 Pembangunan Gedung KUB Kelurahan 2007 - 2009 TRP 11 Rehabilitasi Rumah Miskin Desa, 2 rumah 2007 - 2009 MTK Sumber : Perusahaan Star Energy (2008)
Keterangan : TRP = Tarempa MTK = Matak 7.2. Penilaian Program
Selaras dengan uraian di atas, pembagian kegiatan program CD (community development) dikelompokan ke dalam empat bidang yaitu bidang pendidikan dan kebudayaan, bidang kesehatan, bidang pemberdayaan ekonomi dan bidang Fasum/Fasos, yang dinilai adalah dari sisi manfaat, kelayakan, keberlanjutan dan dampak program tersebut.
Manfaat program dilihat dari bagaimana penilaian pemanfaat terhadap manfaat program yang digulirkan baik bagi keluarga maupun bagi masyarakat secara umum. Kelayakan program dilihat apakah program tersebut sesuai dengan kebutuhan pemanfaat, masyarakat dan juga potensi yang ada di desa. Keberlanjutan program
dilihat apakah program tersebut dapat terus berlanjut tanpa bantuan perusahaan atau pemerintah dan juga dilihat apakah pemanfaat dan masyarakat akan tetap terlibat dalam program meskipun tidak dibantu, atau sudah diputuskan. Dampak program dilihat dari pendapat pemanfaat apakah kehidupan keluarga mereka mengalami perubahan dengan adanya program tersebut.
Penilaian kepada pemanfaat dilakukan dengan cara mewawancarai/menanyakan langsung kepada 21 key informant yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Setelah dilakukan penilaian dan dikelompokkan ke dalam kategori program yang paling baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Dalam bagian akhir juga dilakukan penilaian oleh stakeholders (pemerintah dan tokoh masyarakat) terhadap partisipasi yang dilakukan oleh pemanfaat program dan pola kemitraan perusaahan dengan pemerintah.
7.2.1. Pendidikan dan Kebudayaan 7.2.1.1. Program Beasiswa
Program bantuan beasiswa meliputi berbagai jenjang sekolah yaitu SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, diberikan mulai dari tahun 2005 sebanyak 152 siswa mulai dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, tahun 2006 meningkat menjadi 366 orang siswa dan tahun 2007 meningkat menjadi 618 orang yang berasal dari Kecamatan Siantan dan Kecamatan Palmatak (Perusahaan Star Energy, 2007).
Program ini bertujuan untuk memberikan semangat belajar kepada siswa-siswi, disamping itu juga membantu orang tua yang anaknya tidak mampu tetapi berprestasi dalam belajar sehingga dia bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. Secara umum program ini membantu pemerintah dalam mewujudkan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Kebanyakan anak-anak yang tingal di daerah pulau-pulau terpencil tidak melanjutkan sekolah, antara lain karena mereka tidak mempunyai biaya untuk sekolah ke tempat lain (Jade).
Peran Dinas Pendidikan Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan dalam program pemberian beasiswa ini adalah mengkoordinir kegiatan mulai dari mendata siswa dari masing-masing sekolah dan mengkomunikasikan kepada pihak perusahaan tentang kelengkapan data siswa.
Pemerintah kabupaten juga melakukan program yang sama dengan Perusahaan Star Energy. Pemerintah Kabupaten Natuna memberikan beasiswa khusus kepada mahasiswa yang berprestasi saja sementara Perusahaan Star Energy memberikan beasiswa kepada anak-anak yang berprestasi dan tidak mampu yang tidak tertangani oleh Pemerintah Kabupaten. Dampak program bantuan jelas dirasakan bagi peningkatan kemampuan SDM (sumberdaya manusia) dan secara tidak langsung bagi kemajuan pendidikan di wilayah Palmatak dan Kecamatan Siantan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Beasiswa
Peran Pemda Perusaha
an Masyarak at Waktu Jumlah 1.Memberikan bantuan beasiswa X X - 2. Panitia pelaksana X - - 3. Menseleksi dan mengumpukan data X - - 4. Kesedian menghadiri
Acara tanpa di bayar
- - X 5. Menangung biaya Pelaksanaan acara - X - 27 April 2008 618 siswa Dari SD s/d SLTA TRP-MTK Proram ini kaitannya dengan program pemda adalah sama-sama memberikan program beasiswa bahkan pemda telah memberikan pendidikan gratis dari SD hingga SLTP.
Program beasiswa mendapat respon yang baik dari masyarakat, khususnya bagi orang tua siswa yang menerima manfaat dari program tersebut. Gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap program beasiswa oleh Perusahaan Star Energy dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Beasiswa Oleh Perusahaan Star Energy
Aspek Program Sumber Informasi
No
Beasiswa Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Baik Baik
B Kesesuaian/
kelayakan Baik Baik Baik
C Keberlanjutan Cukup Baik Baik
1.
Dari tabel 18 terlihat bahwa masyarakat menilai program beasiswa dari sisi manfaat, kelayakan dinilai baik dan dinilai cukup dari aspek keberlanjutan dan dampak. Karena program ini masih merupakan suatu kebutuhan terutama bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya, di sisi lain juga sebagai sarana untuk memberikan dukungan kepada siswa agar lebih giat dalam belajar, hal ini berdasarkan masih ditemukan adanya minat belajar yang lemah dari siswa untuk menuntut ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan dukungan orang tua dari sisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Pemerintah menilai program beasiswa baik dari aspek manfaat, kesesuaian, dan keberlanjutan. Sedangkan dari aspek dampaknya dinilai cukup. Pihak Perusahaan Star Energy juga menilai baik pelaksanaan program pemberian beasiswa dari sisi manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampaknya terhadap kemajuan siswa.
Gambar 7. Prosesi Penyarahan Beasiswa oleh Perusahaan Star Energy
7.2.1.2. Program Penghargaan Terhadap Guru-Guru Berprestasi dan Berdedikasi Program ini dilakukan dalam upaya memberikan semangat kepada guru-guru untuk bisa memberikan yang terbaik dan menciptakan terobosan-terobosan yang bermanfaat untuk kemajuan sekolah dan dunia pendidikan. Diantara penyebab rendahnya kualitas pendidikan adalah karena rendahnya semangat/motivasi guru-guru dalam mengajar, beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya motivasi tersebut adalah karena penghargaan terhadap guru sangat minim, uang gaji dan insentif yang mereka terima kurang mencukupi, sehingga mereka tidak begitu bersemangat dalam mengajar. Dengan latar belakang permasalahan tersebut maka dibuatlah terobosan program oleh Perusahaan Star Energy yaitu memberikan
penghargaan berupa uang insentif kepada guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi. Hasilnya ternyata dari tahun ke tahun terjadi peningkatan kinerja para guru. Sehingga dari tahun ke tahun jumlah penghargaan selalu di tingkatkan oleh perusahaan. Tahun 2005 penghargaan diberikan kepada sebanyak 60 guru dan tahun 2007 diberikan penghargaan kepada 70 orang guru. Dampak dari program ini secara langsung dapat terlihat dari proses belajar mengajar terutama di SD 01 Ladan, dimana guru-guru semakin bertambah disiplin dan komitmen dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari banyaknya guru SD dan SLTP yang mengikuti sekolah UT dalam upaya meningkatkan SDM. Jika SDM mereka terus bertambah maju secara tidak langsung tentunya diharapkan bisa pula mempengaruhi nilai dan prestasi para siswa. Peran Dinas Pendidikan Kecamatan Palmatak dan Siantan adalah sebagai kordinator penanggung jawab, mulai dari proses penentuan kriteria calon guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi sampai memberikan penilaian terhadap guru-guru. Apabila program ini dihentikan oleh perusahaan maka akan berdampak negatif kepada kinerja guru-guru, karena mereka menganggap program ini sangat baik untuk memacu semangat berprestasi (Yesi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Peran Pelaku Pembangunan Dalam Program Penghargaan Terhadap Guru Peran Pemda Perusahaan Masyarakat Waktu Jumlah
Lokasi 1.Memberikan bantuan Penghargaan - X - 2. Panitia pelaksana X - - 3. Menseleksi dan mengumpukan data X - - 4. Kesedian menghadiri Acara tanpa di bayar
- - X 5. Menangung biaya Pelaksanaan acara - X - 27 April 2008 70 Guru dari SD s/d SLTP TRP-MTK
Kaitan program ini dengan program Pemda adalah dinas terkait mempersiapkan utusan masing-masing dinas untuk diperlombakan pada tingkat Kabupaten sebagai guru teladan.
Pemerintah daerah Kabupaten Natuna sangat tergugah dengan program ini, sehingga Dinas Pendidikan kabupaten mengadakan lomba pemilihan guru-guru berprestasi dan berdedikasi tingkat kabupaten yang diadakan satu kali dalam setahun. Pihak masyarakat menilai baik program penghargaan kepada guru berprestasi dan
berdedikasi dari sisi manfaat kesesuaian maupun dampaknya, sedangkan dari aspek keberlanjutan program dinilai cukup. Pemerintah juga menilai baik program penghargaan kepada guru berdedikasi dan berprestasi dari sisi manfaat, kesesuaian, dan dampak. Sedangkan dari sisi keberlanjutan dinilai cukup. Sementara itu Perusahaan Star Energy menilai bahwa program penghargaan guru-guru berdedikasi dan berprestasi dari sisi manfaat, kesesuaian, berkelanjutan dan dampak juga baik. Gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap program penghargaan terhadap guru-guru berprestasi dan berdedikasi oleh Perusahaan Star Energy dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Penghargaan Guru Berdedikasi oleh Perusahaan Star Energy
No
Penghargaan kepada guru berdedikasi dan
berprestasi
Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Baik Baik
B Kesesuaian/
kelayakan Baik Baik Baik
C Keberlanjutan Cukup Cukup Baik
2
D Dampak Baik Baik Baik
Antusias para guru dalam menyambut pelaksanaan program penghargaan bagi guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi mendapat sambutan yang sangat baik, oleh manajemen perusahaan. Hal ini terlihat dari gambar di bawah ini bahwa salah seorang manajemen perusahaan yang berasal dari luar negeri menyempatkan hadir pada acara penyerahan penghargaan tersebut.
7.2.1.3. Bantuan Peralatan dan Sponsor Kegiatan Kesenian Melayu
Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan program community development sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam membina dan memberdayakan masyarakat lokal di sekitar wilayah operasi melalui pendekatan kebudayaan. Pelaksanaan program Revitalisasi seni dan budaya pada masyarakat Kabupaten Natuna khususnya Kecamatan Siantan, didasarkan pada pertimbangan bahwa saat ini telah terjadi gejala pemudaran dan kepunahan pada unsur-unsur tradisi dan adat istiadat asli penduduk Melayu di Kabupaten Natuna. Di sisi lain, khasanah seni budaya Melayu di Kabupaten Natuna memiliki keunikan tersendiri, yang tidak ditemukan pada masyarakat-masyarakat Melayu yang lain. Program ini juga sejalan dengan aspirasi masyarakat lokal yang ingin mengaktifkan kembali adat istiadat dan tradisi yang mereka miliki, serta sejalan pula dengan kebijakan Pemda Kabupaten Natuna yang saat ini tengah giat-giatnya mengembangkan program pembangunan di bidang seni budaya dan pariwisata.
Program ini selain diarahkan pada upaya untuk melestarikan dan menghidupkan kembali keberadaan kesenian tradisi yang tengah berada di ambang kepunahan juga diarahkan pada upaya untuk mempersiapkan tenaga SDM pelaku seni. Untuk menunjang kegiatan tersebut Perusahaan Star Energy memberikan bantuan video recorder kepada orkes Seroja yang ada di Siantan serta sponsorship untuk acara yang dilakukannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Kesenian Melayu
Peran Pemda Perusaha
an Masyarakat Waktu Jumhlah 1.Memberikan bantuan Peralatan X X - 2. Panitia pelaksana - - X 4. Kesedian menjadi Anggota dan bersedia Mengikuti latihan Tanpa minta dibayar
- - X 5. Membentuk pelatihan Manajment kelompk X X - April 2008 1 Kelomp ok 25 orang peserta Tarempa Kecamat an Siantan Program ini belum ada keterkaitan secara khusus dengan program pemerintah Kabupaten.
Penilaian terhadap program ini dinilai cukup dan bermanfaat untuk mendukung kelestarian budaya melayu, dan dianggap sesuai dengan kebutuhan dan motivasi penduduk yang ingin melestarikan budaya melayu sebagai identitas mereka karena secara umum program ini kurang dirasakan keberlanjutannya karena baru sekali diberikan oleh perusahaan, namun dampaknya sangat dirasakan oleh kelompok kesenian dalam jangka panjang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Bantuan Peralatan dan Sponsor Kesenian Melayu oleh Perusahaan Star Energy
3 Bantuan peratan dan sponsor kesenian melayu
Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Cukup Baik
B Kesesuaian/ kelayakan
Baik Cukup Baik
C Keberlanjutan Cukup Cukup Cukup
D Dampak Baik Cukup Baik
Antusias para masyarakat dalam menyambut pelaksanaan program bantuan peralatan dan sponsor kesenian melayu mendapat sambutan yang sangat baik, oleh manajemen perusahaan. Hal ini terlihat dari gambar di bawah ini bahwa salah seorang manajemen perusahaan yang berasal dari luar negeri menyempatkan hadir pada acara penyerahan penghargaan tersebut.
7.2.2. Kesehatan
7.2.2.1. Program Bakti Sosial Kesehatan/Katarak
Dalam bidang kesehatan perusahaan Perusahaan Star Energy melakukan program bakti sosial yaitu melakukan pengobatan gratis (operasi mata katarak), pesertanya adalah masyarakat Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan, program ini dilakukan karena ditemukan dibeberapa daerah masih terdapat warga masyarakat yang mengalami rabun siang karena mata mereka menderita katarak, namun karena keterbatasan sarana pengobatan, tenaga ahli, dan keterbatasan dana dari warga masyarakat, maka program ini dilakukan dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.
Kegiatan bakti sosial yang sudah dilakukan adalah melakukan pengobatan gratis kepada 90 orang warga masyarakat yang berada di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Warga masyarakat yang dibantu adalah warga yang tidak mampu dan sudah mendapat persetujuan dari dokter setempat (Perusahaan Star Energy, 2008).
Peran yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas kesehatan adalah mendata warga masyarakat yang berminat untuk mengikuti operasi mata tersebut ke kampung-kampung. Kontribusi yang diberikan oleh pihak rumah sakit adalah dengan menyediakan ruangan untuk operasi, dan para pasien juga diberikan pelayan khusus setelah di operasi dimana petugas puskesmas terdekat diberi tugas untuk langsung melihat kondisi pasien ke-rumah-rumah mereka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa kendala-kendala yang mereka hadapi setelah operasi dilakukan.
Dampak program ini sangat positif, baik untuk pasien sendiri yaitu bisa melihat lebih baik dari semula, dan bagi anggota keluarga juga terasa manfaatnya karena anggota keluarga mereka, yang dulunya mesti di bimbing namun setelah operasi mampu berjalan sendiri. Keberhasilan program ini hampir 100 persen (yazit). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Operasi Katarak
Peran Pemda Perusaha
an Masyarakat Waktu Jumhlah 1.Memberikan bantuan Pengobatan - X - 2. Panitia pelaksana X - - 3. Menseleksi dan mengumpukan data Pasien X - - 4. Kesedian untuk Diberikan pengobatan Tanpa meminta Bayaran - - X 5. Menyediakan Tempat Dan Fasilitas RSUD
X - - 6. Mengontrol Secara terjadwal X - - 27 April 2008 90 Anggota Masyara kat Kecamat an Siantan Dan Palmata k
Program ini mempunyai keterkaitan dengan program Kabupaten yaitu dalam rangka peningkatan pelayanan dan penjaminan kesehatan bagi masyarakat untuk hidup sehat.
Penilaian terhadap program bakti sosial kesehatan (operasi mata katarak) dinilai baik oleh masyarakat dari sisi manfaat, kesesuaian, dan dampak, sementara pemerintah juga menilai baik dari aspek manfaat, kesuaian dan dampak. Perusahaan Star Energy juga menilai baik dari sisi manfaat, kesuaian dan dampak karena program tersebut memang sangat dibutuhkan. Pemerintah, masyarakat dan Perusahaan Star Energy menilai cukup dari sisi keberlanjutan karena program ini hanya bersifat sementara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Bantuan Operasi Katarak oleh Perusahaan Star Energy
No Bakti sosial operasi katarak
Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Baik Baik
B Kesesuaian/ kelayakan
Baik Baik Baik
C Keberlanjutan Cukup Cukup Cukup
4
D Dampak Baik Baik Baik
Antusias para masyarakat dalam menyambut pelaksanaan program bantuan operasi katarak mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat.
Gambar 10. Kegiatan Operasi Katarak
7.2.3. Program Pemberdayaan Ekonomi 7.2.3.1. Pelatihan VCO (virgin coconut oil)
Program ini dilatar-belakangi oleh keinginan untuk membantu masyarakat pesisir sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, terutama masyarakat petani kelapa yang tidak memperdulikan kebun kelapanya dan bahkan buahnya banyak yang tidak mereka ambil karena harganya sangat murah (Rp.500/buah). Selama ini kelapa dijual oleh masyarakat setelah dikeringkan ke toke untuk selanjutnya dijual ke Singapur, namun sekitar 10 tahun terakhir ini harga kelapa sangat murah sehinga para petani tidak lagi merawat kebun dan mengambil buahnya, mereka biarkan buahnya jatuh dengan sendirinya tanpa perawatan, kalaupun mereka ambil hanya untuk sekedar kebutuhan rumah tangga saja.
Melihat kondisi tersebut Perusahaan Star Energy bekerja sama dengan LIPI di bawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Bambang dari Yogyakarta telah melakukan studi potensi SDA ekonomi lokal yang sesuai untuk di kembangkan di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Program ini mulai dirintis sejak tahun 2005, dimana pertama sekali masyarakat diberikan pelatihan teknologi pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa murni VCO (virgin coconut oil). Jumlah peserta pelatihan sebanyak 25 orang petani kelapa dari Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Hampir semua peserta bisa menyerap ilmu yang diberkan oleh instruktur bahkan mereka bisa juga mengajar warga masyarakat yang lain.
Setelah mereka berproduksi maka dibentuklah KUB (koperasi usaha bersama) VCO Anambas Sejahtera yang anggotanya adalah seluruh peserta yang ikut
dalam pelatihan tersebut. Masyarakat sangat merasakan manfaat dari program tersebut karena disamping tidak membutuhkan modal besar, usaha itu bisa dilakukan sebagai usaha sampingan masyarakat. Dampak dari program ini bukan saja kepada para peserta tetapi kepada masyarakat secara umum yang mempunyai kebun kelapa. Mereka sudah kembali merawat dan menjaga kebun kelapanya dari ganguan kera, dan buah kelapa bisa mereka jual dengan harga yang pantas (Rp. 800 - 1000 per buah) (kamar).
Untuk keberlanjutan program ini Perusahaan Star Energy membangun sebuah gedung Koperasi sebagai pusat ekonomi kerakyatan di Kecamatan Siantan. Gedung ini berfungsi untuk menampung hasil produksi VCO yang telah diproduksi oleh masyarakat sebelum dipasarkan. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Perusahaan Star Energy dalam upaya menunjang keberlanjutan program ini adalah dengan cara mengembangkan produk kelapa menjadi produk-produk turunan melalui kegiatan pelatihan Bricket Tempurung, Penguatan kelembagaan kelompok, Studi banding dan Pelatihan manajemen usaha.
Sewaktu penelitian ini dilakukan, produksi VCO yang dikelola oleh masyarakat mulai menurun karena masalah pemasaran, KUB juga kewalahan untuk membeli karena keterbatasan dana, namun mereka masih mengupayakan pemasarannya ke negara tetangga seperti ke Malaysia (mulyono).
Dinas Pertanian membantu mendata serta mencarikan peserta untuk mengikuti pelatihan, menyediakan tempat pelatihan serta menyediakan fasilitas transportasi darat (sepeda motor) bagi staf perusahaan yang ingin melihat langsung lokasi perkebunan masyarakat, serta terlibat secara aktif memberikan pendampingan baik waktu kunjungan team dari LIPI berkunjung ke Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan maupun pada waktu-waktu hari biasa. Pemerintah Kabupaten Natuna menyambut baik usaha yang dilakukan Perusahaan Star Energy, dan siap memberikan dukungan berupa lahan jika dibutuhkan masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pelatihan VCO
Peran Pemda Perusaha
an Masyarakat Waktu Jumhlah 1.Memberikan bantuan Pelatihan - X - 2. Panitia pelaksana X - - 3. Menseleksi dan mengumpukan data X - - 4. Kesedian menghadiri
Acara tanpa di bayar
- - -
5. Memberi modal kerja - X -
6. Memberikan
Pembinaan secara berkala
X X - Tahun 2007-2009 25 Petani Kelapa Kecamat an Palmata k dan Siantan Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta meningkatkan usaha home industry.
Penilaian program ini mendapat tanggapan yang positif dari warga masyarakat dan pemerintah dan pihak perusahaan. Terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pelatihan VCO dari sisi manfaat, mendapat nilai baik, karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat dilapangan. Sedangkan dari aspek kesesuaian dan dampak program dinilai cukup, sedangkan dari aspek keberlanjutan program dinilai kurang. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pelatihan VCO dari sisi manfaat baik. Dari aspek kesesuaian, dan dampak program cukup, dan dari aspek keberlanjutan kurang. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, dan kesesuaian program dinilai baik, sedangkan dari sisi keberlanjutan program dinilai kurang, dan dari dampak program dinilai cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pelatihan VCO oleh Perusahaan Star Energy
No Pelatihan VCO (Virgin
Coconat Oil) Masyarakat Pemerintah
Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Baik Baik
B Kesesuaian/
kelayakan Cukup Cukup Baik
C Keberlanjutan Kurang Kurang Kurang
6
Setelah pelatihan VCO mereka dapatkan dari perusahaan, maka ada beberapa perkembangan terhadap pola dan perilaku ekonomi masyarakat binaan tersebut. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
1. Harga kelapa meningkat menjadi Rp 800-1000 / buah
2. Para petani kelapa sudah kembali untuk mengurus ladang pertaniannya terutama dari gangguan kera, dan menjadikan kelapa sebagai penopang perekonomian.
3. Masyarakat telah menyadari bahwa kelapa bisa menghasilkan VCO dan bermanfaat untuk kesehatan sehingga hampir seluruh masyarakat petani kelapa memelihara serta membuat VCO sendiri (petani kelapa diperkirakan sekitar 7.000 orang di Kecamatan Siantan dan Kecamatan Palmatak).
Masyarakat petani kelapa menjadikan pembuatan VCO sebagai usaha rumah tangga (Shalahudin).
Berbagai produk yang telah dihasilkan oleh para peserta yang telah mengikuti pelatihan VCO tersebut dapat langsung dijual ke pasaran dengan sistem pengemasan yang sudah mendapat sertifikasi halal dari pemerintah Kabupaten Natuna, dalam hal ini pihak MUI.
Gambar 11. Hasil Produksi Kegiatan Program Ekonomi
7.2.3.2. Program Pengembangan Perkebunan
Melihat potensi wilayah di sekitar Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan yang sebagian besar terdiri dari pergunungan dan mata pencarian penduduknya adalah sebagai petani kelapa dan karet, maka Perusahaan Star Energy pada tahun 2007 bekerja sama dengan LIPI untuk melakukan pelatihan kepada para
petani dalam hal bercocok tanam. Pada tahap awal diberikan 1800 bibit unggul buah-buahan (mangga dan durian) kepada 80 orang petani yang berasal Desa Mubur Kecamatan Palmatak dan Desa Nyamuk Kecamatan Siantan (Perusahaan Star Energy tahun, 2007).
Masyarakat yang memperoleh bantuan pelatihan dan bibit buah-buahan tersebut sangat merasa gembira dan mereka merasakan manfaat dari pelatihan yang telah diberikan. Bagi mereka palatihan itu adalah hal yang baru yang selama ini belum pernah mereka dapatkan ilmunya, dan bibit-buah-buahan yang diberikan sangat bermanfaat bagi mereka, karena jika harus dibeli sendiri sangat tidak mungkin, disamping harganya mahal tempatnya juga jauh yaitu di Jakarta. Dari segi kelayakan, bantuan ini dianggap layak oleh masyarakat karena daerah tersebut selama ini belum pernah ditanami dengan bibit buah-buahan yang unggul, dan rata-rata para petani yang mengikuti pelatihan ini mempunyai lahan pertanian sendiri. Harapan mereka 7 sampai 10 tahun kedepan masyarakat Palmatak dan Siantan sudah menikmati buah-buahan yang berkualiatas unggul tersebut. Dampak dari program ini saat sekarang memang belum terasa karena belum menghasilkan, namun secara tidak langsung para petani yang mendapat bantuan tersebut sudah semakin optimis bahwa mereka sudah mempunyai lahan tanaman buah-buahan yang suatu saat nanti akan berbuah dan akan mereka jual. Dengan demikian mereka secara rutin mengontrol lahan mereka dan secara berkala juga mereka mendapat pendampingan dari petugas pertanian setempat (salahudin).
Peran pemerintah dalam hal ini adalah Dinas pertanian dan Perkebunan adalah ikut memberikan penyuluhan pertanian kepada masyarakat dan anggota yang mendapat bantuan dari perusahaan secara berkala. Peran yang dilakukan oleh peserta adalah mereka mengikuti pelatihan siap untuk tidak dibayar/hari, dan mereka siap pula untuk menyediakan lahan terlebih dahulu tanpa harus mendapatkan pinjaman modal usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 27.
Peran Pemda Perusaha an Masyarak at Waktu Jumhla h 1.Memberikan bantuan Pelatihan - X - 2. Panitia pelaksana X - - 3. Menseleksi dan mengumpukan data X - - 4. Kesedian menghadiri
Acara tanpa dibayar
- - X 5. Menangung biaya Pelaksanaan acara - X - 6. Memberikan bibit- Buah-buahan ungul - X - 7. Monitor secara Terjadwal - X - Tahun 2007-2008 20 Petani Kecamat an Palmata k dan Siantan
Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka untuk pengembangan pola pemanfaatan tanah, memperkuat kelembagaan petani dan pelestarian budidaya tanaman pangan dan holtikultura.
Penilaian masyarakat terhadap program pelatihan perkebunan/pertanian dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak dinilai baik karena program ini merupakan suatu kebutuhan. Pemerintah menilai baik hanya pada aspek manfaat, kesesuaian dan dampak program, sedangkan dari aspek keberlanjutan dinilai cukup karena perusahaan belum mampu memberikan pendampingan terhadap kelompok secara berkelanjutan. Perusahaan Star Energy menilai program ini baik dari aspek manfaat, kesuaian dan dampak karena sangat sesuai dengan kondisi ketersediaan sumber daya alam di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Sedangkan perusahaan menilai cukup pada aspek keberlanjutan karena memang secara kenyataan perusahaan belum mampu memenuhi semua keinginan para kelompok yang mana menurut perusahaan perlu keterlibatan pemerintah dalam menunjang program perkebunan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pelatihan Perkebunan /Pertanian
oleh Perusahaan Star Energy Pelatihan Perkebunan dan
Pertanian
Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Baik Baik
B Kesesuaian/ kelayakan
Baik Baik Baik
C Keberlanjutan Baik Cukup Cukup
Antusias para peserta dalam mengikuti program bantuan Pelatihan Perkebunan/Pertanian mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat.
Gambar 12. Kegiatan Pelatihan Perkebunan/Pertanian
Dalam gambar tersebut terlihat bahwa para petani di ajarkan untuk membuat lubang sesuai dengan ukuran yang semestinya dan disesuaikan pula dengan ukuran kedalamannya. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang peserta pelatihan mereka mengatakan sangat senang mendapat pelatihan seperti ini karena sebelumnya mereka hanya berkebun dengan cara sederhana. Mereka bener-benar mendapat ilmu pengetahuan yang baru mulai dari menyiapkan lahan, menyiapkan lubang, membuat pupuk kandang, cara menanam bibit buah-buahan serta perawatan yang baik.
7.2.3.3. Program Pelatihan Sablon
Pelatihan sablon yang dilakukan sejak tahun 2007 ini dilatar belakangi oleh permintaan dari para pemuda Kecamatan Siantan, karena mereka menganggap bisnis usaha sablon sangat menjanjikan jika ditekuni. Selama ini sepanduk-sepanduk dan reklame serta tempat menyablon baju memang belum ada di Kecamatan Siantan, dan mereka memesan sepanduk dari Jakarta atau Tanjung Pinang. Perusahaan Star Energy melihat bahwa kursus atau pelatihan ini perlu untuk dibantu dan pemuda perlu mendapat perhatian, maka dilakukanlah pelatihan kepada para pemuda.
Peserta pelatihan sebanyak 17 orang terdiri dari utusan pemuda kelurahan dan Kelurahan Tarempa Barat, mereka dilatih oleh instruktur dari Bandung selama 4 hari. Setelah mengikuti pelatihan perusahaan juga memberikan seperangkat alat kerja kepada seluruh peserta. Sekarang mereka sudah merasakan manfaat dari kursus tersebut karena sudah bisa menyablon baju dan sepanduk untuk di jual. Dampak dari program ini masyarakat sangat dipermudah jika hendak menyablon baju dan sepanduk, apalagi pada saat-saat tertentu seperti menjelang pemilu, semakin banyak pesanan dari kalangan partai politik yang membutuhkan sepanduk dan logo-logo partai (Dian).
Keberlanjutan program ini sebenarnya sangat tergantung dari para peserta sendiri, karena semakin tekun dan ulet untuk mempertahankan mutu yang mereka buat maka dipastikan bisnis ini akan menjadikan mata pencarian yang dapat mereka andalkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pelatihan Sablon
Peran KNPI Perusaha
an Masyarak at Waktu Jumhla h 1.Memberikan bantuan Pelatihan - X - 2. Panitia pelaksana X - - 3. Menseleksi dan mengumpukan data X - - 4. Kesedian menghadiri
Acara tanpa di bayar
- - X 5. Menangung biaya Pelaksanaan acara - X - 6. Memberikan Seperangkat alat kerja - X - 30 Juni 2008 16 Kalanga n Pemuda Kel. Tarempa Kecamat an Siantan
Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka menciptakan lapangan kerja serta mengoptimalkan peran generasi muda sebagai pelaku pembangunan.
Kondisi lapangan sebelum pelatihan sablon dilaksanakan sebagai berikut : (1) masyarakat kesulitan untuk mendapatkan dengan mudah berupa spanduk dan stiker karena harus dipesan di luar daerah; (2) beberapa pemuda yang sudah memahami teori menyablon tidak bisa menyalurkan hobi dan bakat mereka; (3) satu helai spanduk jika dibeli diluar seharga Rp 150.000/lembar. Aspek manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta dan masyarakat setelah pelatihan adalah sebagai berikut : (1)
masyarakat sangat mudah mendapatkan secara cepat jika mereka membutuhkan untuk pembuatan spanduk dan sejenisnya; (2) setelah diadakan pelatihan sebanyak 10 orang pemuda di Kecamatan Siantan telah membuka usaha menyablon disamping bisa menyalurkan bakat mereka juga bisa menghasilkan penghasilan tambahan; (3) satu helai spanduk jika dibeli di Kecamatan Siantan hanya seharga Rp 75.000 – Rp 100.000/lembar; (4) dua orang pengusaha sablon rata-rata bisa menghasilkan uang Rp 3.000.000 hingga Rp 4.000.000 per bulan (dian – pengusaha sablon); (5) sudah terdapat 2 tempat percetakan/sablon, dan masing-masing mereka mempekerjakan 2 orang karyawan.
Penilaian terhadap program pelatihan sablon mendapat tanggapan yang positif. Terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pelatihan sablon dari aspek manfaat, dan dampak program dinilai cukup karena program ini merupakan kebutuhan dalam mengurangi permasalahan dalam mendapatkan pelayanan jasa sablon dan pembuatan spanduk. Sedangkan dari aspek kesesuaian program dinilai baik, dan dari aspek keberlanjutan program dinilai cukup. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pelatihan sablon dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan, dan dampak program dinilai cukup. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak program dinilai cukup, sedangkan dari aspek keberlanjutan program nilai kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pelatihan Sablon oleh Perusahaan Star Energy
No Pelatihan Sablon Masyarakat Pemerintah Perusahaan Star Energy
A Manfaat Cukup Cukup Cukup
B Kesesuaian/
kelayakan Baik
Cukup
Cukup
C Keberlanjutan Kurang Cukup Baik
8
D Dampak Cukup Cukup Cukup
7.2.4. Program Fasum/Fasos 7.2.4.1. Pembangunan Gedung TK
Program pembangunan gedung TK yang dilakukan Perusahaan Star Energy terdapat di Desa Ladan. Pembangunan TK bertujuan memfasilitasi anak usia pra-sekolah untuk mempersiapkan diri mereka sebelum masuk pra-sekolah dasar, sehingga
pada saat mereka masuk sekolah dasar, dan menerima materi pelajaran sekolah anak-anak tersebut telah terbiasa dan mudah beradaptasi. Secara umum, sejak dimulainya pembangunan gedung TK Al-Muttaqin Ladan pada tahun 2008 hingga penelitian dilakukan, masyarakat dan guru sekolah dasar mengakui bahwa anak-anak yang masuk TK sebelum masuk sekolah dasar dapat beradaptasi lebih cepat dan menerima pelajaran lebih baik dibanding anak yang tidak masuk TK sebelumnya (Yesi).
Manfaat keberadaan TK Al-Muttaqin di Desa Ladan sangat besar, tidak saja dirasakan oleh anak, tetapi juga bagi orang tua murid dan guru-guru SD. Dari wawancara dengan beberapa orang tua murid, manfaat adanya sekolah TK tersebut bagi anak adalah membantu meningkatkan keterampilan, keberanian dan motivasi belajar anak-anak mereka serta menghindarkan aktivitas-aktivitas anak yang bersifat negatif dan berbahaya, seperti bermain kotor-kotoran di sungai (Yesi).
Sedangkan manfaat bagi orang tua murid dan guru SD adalah memudahkan mereka ketika mengarahkan dan mendidik anak di rumah maupun di sekolah. Dari hasil wawancara terhadap guru SD di Ladan, kemampuan anak-anak yang bersekolah di TK Ladan dan yang tidak bersekolah TK sangat berbeda. Anak-anak yang berasal dari TK Ladan lebih cepat beradaptasi di kelas dan lebih mudah menyerap atau menerima pelajaran serta lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan di sekolah dibandingkan anak-anak yang tidak bersekolah TK (Yesi).
Dampak berdirinya TK Al-Muttaqin sangat luas diantaranya adalah menumbuhkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak sejak dini. Mereka melihat pendidikan merupakan dasar yang bermanfaat bagi masa depan anak, sehingga mendorong mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, nilai sosial untuk menyekolahkan anak pada usia dini sudah dapat diterima oleh sebagian besar warga masyarakat Desa Ladan, dan warga sudah merasakan bagaimana pentingnya pendidikan anak usia dini dapat membantu orangtua ketika anak masuk ke SD.
Mengenai keberlanjutan, dari hasil wawancara terlihat bahwa masyarakat maupun komite sekolah masih ragu akan kemampuannya untuk membantu pemeliharaan gedung. Masyarakat dan komite sekolah pada saat ini hanya mampu membiayai operasional kegiatan TK sehari-hari, seperti gaji guru, karyawan, dan
membeli peralatan belajar yang dibutuhkan oleh murid-murid TK sehari-hari. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi masyarakat Ladan yang masih lemah. Namun ke depan, TK Ladan akan dibantu pendanaan oleh pemerintah daerah, sehingga sebagian biaya perawatan gedung akan dialokasikan dari dana tersebut (Yesi-guru). Peran dari masyarakat dalam pembangunan gedung ini adalah pihak masyarakat menghibahkan tanah secara sukarela, dan Pemerintah Desa serta warga masyarakat ikut memfasilitasi kelancaran proses pembangunan dengan memberikan dukungan terhadap kontraktor yang mengerjakan bangunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 31.
Tabel 31. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pembangunan Gedung TK
Peran Pemda Perusaha
an Masyarak at Waktu Jumhla h 1.Memberikan bantuan Gedung - X - 2. Pembebasan Lahan - - X 3. Menyediakan tenaga Guru X - - 4. Membayar operasional sekolah X - X 5. Pekerjaan Bangunan - - X Tahun 2007-s/d 2008 1 Unit Gedung Ladan Kecamat an Palmata k
Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka melengkapi infrastruktur pendidikan pada tiap-tiap desa serta mengembangkan pendidikan usia dini dan sekaligus upaya untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Hasil penilaian terhadap program pembangunan gedung TK, terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pembangunan gedung TK dari aspek manfaat, dan kesesuaian dinilai baik karena merupakan kebutuhan dari masyarakat. Sedangkan dari aspek keberlanjutan program kurang, dan dari aspek dampak program dinilai cukup. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pembangunan gedung TK dari aspek manfaat, kesesuaian dinilai cukup, akan tetapi dari aspek keberlanjutan dan dampak program dinilai cukup. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan keberlanjutan dinilai baik, sedangkan dari aspek dampak program nilai baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pembangunan Gedung TK oleh Perusahaan Star Energy
Pembangunan Gedung
TK Masyarakat Pemerintah
Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Baik Baik
B Kesesuaian/
kelayakan Baik Baik Baik
C Keberlanjutan Kurang Kurang Kurang
D Dampak Cukup Cukup Cukup
Kondisi sekolah TK di desa Ladan sebelum dibantu oleh Perusahaan Perusahaan Star Energy sangat memprihatinkan walaupun ada siswa yang bersekolah di sana, namun jumlahnya relatif sedikit dan letaknyapun tidak cocok untuk sebuah ukuran tempat bermain bagi anak-anak usia dini. Setelah dilakukan pendirian TK yang permanen oleh Perusahaan Perusahaan Star Energy, pihak masyarakat secara umum sangat merasakan manfaat sebagai berikut :
1. Anak-anak lebih merasa nyaman untuk datang ke sekolah, karena sekolah dan fasilitasnya baru.
2. Para orang tua tidak merasa ragu untuk menyekolahkan anaknya di TK karena bangunannya sudah permanen.
3. Dengan adanya TK memacu motivasi anak-anak untuk bersekolah dan terhindar mereka dari bermain-main kotor di sungai.
4. Jumlah siswa meningkat dari 70 siswa menjadi 120 orang pada tahun 2008.
5. Menumbuhkan semangat dan kesadaran orang tua untuk pentingnya pendidikan usia dini karena tamatan sekolah TK lebih mudah menerima mata pelajaran jika ia masuk ke jenjang SD daripada yang tidak.
6. Dengan adanya TK, beberapa warga masyarakat dapat berjualan di lokasi halaman sekolah
Hampir seluruh masyarakat desa Ladan merasakan manfaat dari keberadaan pembangunan TK tersebut, disamping bisa digunakan sebagai sarana belajar, juga bisa digunakan untuk kegiatan rapat-rapat desa (Yesi – Ketua PKK dan wali murid, serta guru SD).
7.2.4.2. Pembangunan Gedung SMP Nyamuk
Pembangunan gedung sekolah SMP 3 di Desa Nyamuk Kecamatan Siantan pada tahun 2007 adalah berdasarkan masukan dan saran dari Dinas Pendidikan Kecamatan Siantan dan masyarakat, salah satu pertimbangan karena Desa Nyamuk belum mempunyai sekolah SMP sehingga masyarakat setempat sangat kesulitan untuk menyekolahkan putra-putri pada tingkat sekolah SLTP. Keterbatasan biaya dan jarak yang sangat jauh dari ibu kota telah menyebabkan banyak diantara anak-anak mereka yang tidak melanjutkan sekolah lagi. Dengan telah dibangunnya gedung sekolah tersebut maka pemerintah memberikan dukungan dengan mengirimkan guru-guru pegawai negeri ke sana sebagai tenaga pengajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 33.
Tabel 33. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pembangunan Gedung SMP
Peran Pemda Perusaha
an Masyarakat Waktu Jumhlah 1.Memberikan bantuan Gedung SMP - X - 2. Pembebasan Lahan - - X 3. Menyediakan tenaga Guru X - - 4. Membayar operasional sekolah X - X 5. Pekerjaan Bagunan - - X
6. Bangku dan peralatan Belajar X - - Tahun 2007-s/d 2008 1 Unit Gedung Nyamuk Kecamat an Siantan
Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka melengkapi infrastruktur pendidikan pada tiap-tiap desa serta mengembangkan pendidikan dasar 9 tahun dan sekaligus upaya untuk mencerdaskan generasi bangsa.
Program ini di pandang oleh masyarakat dan pemerintah sangat berhasil dengan indikator semua anak-anak yang tamat SD pada daerah tersebut melanjutkan sekolah di SMP yang dibangun oleh oleh Perusahaan Star Energy (Alem).
Manfaat keberadaan sekolah SMP sangat besar, tidak saja dirasakan oleh anak, tetapi juga bagi orang tua murid dan guru-guru SD yang merasa bahwa anak didik mereka tidak akan putus sekolah hanya sebatas SD saja tetapi akan melanjutkan ke SMP yang sudah ada di daerah mereka. Dari wawancara dengan beberapa orang tua murid, manfaat adanya sekolah SMP tersebut bagi anak adalah
membantu meringankan beban biaya sekolah anak, motivasi belajar anak-anak semakin meningkat. Hal ini terbukti ketika semua siswa SD lulus 100 persen dan juga melanjutkan ke SMP juga lulus 100 persen pada tahun 2007 (Kepala sekolah SMP).
Dampak berdirinya SMP sangat luas seperti menumbuhkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak sejak kecil dan adanya program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Mereka melihat pendidikan merupakan dasar yang bermanfaat bagi masa depan anak, sehingga mendorong mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya sejak dini.
Keberlanjutan program ini sangat tergantung dari pemerintah, karena masih banyak membutuhkan sarana-dan prasarana belajar lainnya seperti peralatan laboratorium, ruangan pustaka, dan fasilitas alat-alat olah raga. Meskipun demikian, bantuan perusahaan tetap dinilai sangat penting karena bantuan yang diperoleh dari pemerintah sangat terbatas.
Hasil penilaian masyarakat terhadap program pembangunan SMP tersebut, terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pembangunan gedung SMP dari aspek manfaat dan kesesuaian dinilai baik karena merupakan kebutuhan masyarakat. Sedangkan dari aspek keberlanjutan dan dampak program dinilai kurang. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pembangunan gedung SMP dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak dinilai cukup. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak program dinilai cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 34.
Tabel 34. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pembangunan Gedung SMP oleh Perusahaan Star Energy
No Pembangunan Gedung
SMP Masyarakat Pemerintah
Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Cukup Cukup
B Kesesuaian/
kelayakan Baik
Cukup Cukup
C Keberlanjutan Cukup Cukup Cukup
10
D Dampak Cukup Cukup Cukup
Sebelum gedung SMP di desa Nyamuk dibangun oleh perusahaan Perusahaan Star Energy banyak anak-anak tamatan sekolah SD tidak melanjutkan ke sekolah
SMP karena sekolah SMP tersebut sangat jauh dari Desa Nyamuk, disamping akan menimbulkan biaya yang besar juga lemahnya tingkat keperdulian orang tua terhadap pendidikan bagi anak mereka. Setelah gedung tersebut dibangun, masyarakat dapat merasakan manfaatnya diantaranya sebagai berikut : Hampir 100 persen siswa tamatan SD desa terdekat masuk sekolah ke SMP tersebut, jika dibandingkan pada masa sebelumnya tidak semua siswa bisa melanjutkan sekolah SMP karena lokasi sekolah tersebut jauh di Kelurahan Tarempa.
Dengan adanya sekolah terbukanya lahan pekerjaan baru terutama bagi alumni sekolah Perguruan Tinggi dengan jumlah guru 9 orang. Keberadaan sekolah tersebut meringankan beban wali murid karena tidak jauh-jauh menyekolahkan anaknya ke sekolah lain. Hampir seluruh masyarakat desa Ladan merasakan manfaat dari keberadaan pembangunan SMP, disamping sebagai sarana belajar, juga bisa digunakan untuk kegiatan rapat-rapat desa (alim).
Berikut ini adalah lokasi pembangunan gedung sekolah SMP Nyamuk yang letaknya sangat strategis karena masih memiliki luas lahan kosong yang telah disediakan oleh masyarakat sekitar 2 hektar. Hal ini merupakan sebuah keberuntungan untuk pengembangan sekolah tersebut di masa yang akan datang, apalagi Desa Nyamuk dalam proses persiapan untuk dimekarkan menjadi sebuah kecamatan.
Gambar 13. Pembangunan Gedung SMP Nyamuk
7.2.4.3. Pembangunan Gedung KUB
Ada beberapa latar belakang pembangunan gedung KUB diantaranya karena melihat bahwa produksi dari VCO sudah berjalan dan para produsen VCO sangat
memerlukan tempat penyimpanan dan tempat transaksi yang lebih baik dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Faktor lain adalah karena sudah terbentuknya kelompok-kelompok usaha bersama oleh para produsen dan sudah adanya kometmen pemerintah daerah untuk memberikan/menyediakan tempat untuk pembangunan gedung. Dalam proses pembangunan gedung KUB tersebut dilakukan oleh berbagai pihak terutama pihak masyarakat sangat berperan seperti ketersediaan mereka untuk ikut mengerjakan bangunan, menyediakan peralatan gedung serta membayar operasional pembangunan gedung. Masyarakat yang kita maksud disini adalah para kelompok petani kelapa yang sudah mendapat pelatihan VCO. Keterlibatan Pemda dalam hal ini adalah menyediakan lahan, menyiapkan kontraktor untuk membangun serta ikut memberikan peralatan gedung, dan untuk pembangunan gedung itu sendiri dibiayai oleh perusahaan sepenuhnya yang mana proses pekerjaannya mulai dari Tahun 2007 sampai Tahun 2008. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 35.
Tabel 35. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Pembangunan Gedung KUB
Peran Pemda Perusaha
an Masyarakat Waktu Jumhlah 1.Memberikan bantuan Gedung - X - 2. Pembebasan Lahan X - - 3. Menyedikan kontraktor bangunan X - - 4.Membayar operasional bangunan - - X 5. Pekerjaan Bagunan - - X 6. Peralatan Gedung X X X Tahun 2007-s/d 2008 1 Unit Gedung Tarempa Kecamat an Siantan Program ini keterkaitannya dengan program pemerintah adalah dalam rangka melengkapi infrastruktur lembaga jaringan ekonomi sosial serta pusat pasar bagi kerajinan rakyat.
Manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dengan telah dibangunnya gedung KUB tersebut menurut hasil wawancara dengan pemanfaat, adalah bahwa mereka sangat mudah untuk mengantarkan bahan produksi, apalagi tempatnya sangat strategis. Manfaat bagi pengurus dengan adanya bangunan ini adalah bahwa mereka (pengurus - kelompok-masyarakat pembeli) merasa nyaman berada di kantor sendiri dan bisa lebih maksimal untuk melakukan pelayanan terhadap anggota kelompok. Akhirnya, berdasarkan kesepakatan pengurus, maka gedung itu sekarang dirubah menjadai gedung KUB (koperasi usaha bersama). Keberlanjutan dari pembangunan
gedung ini sangat baik, karena untuk biaya operasional gedung dan biaya pengelolaan bisa didapatkan dari keuntungan KUB yang dikelola oleh pengurus (ahmad).
Hasil penilaian dari masyarakat terlihat bahwa pihak masyarakat menilai program pembangunan gedung KUB dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak dinilai baik, akan tetapi dari aspek keberlanjutan program dinilai cukup karena merupakan kebutuhan masyarakat. Persepsi pemerintah menilai bahwa program pembangunan gedung KUB dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak cukup, akan tetapi dari aspek keberlanjutan kurang. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak program baik, akan tetapi dari aspek keberlanjutan dinilai kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 36.
Tabel 36. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Pembangunan Gedung KUB oleh Perusahaan Star Energy
No Pembangunan Gedung
KUB Masyarakat Pemerintah
Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Cukup Cukup
B Kesesuaian/
kelayakan Baik Cukup Cukup
C Keberlanjutan Kurang Kurang Kurang
11
D Dampak Baik Cukup Cukup
Keberadaan gedung KUB sangat dirasakan oleh masyarakat secara umum, hal ini dapat dirasa manfaatnya jika dibandingkan dengan sebelum gedung itu terbangun. Pada saat gedung itu sebelum dibangun masyarakat kelompok pengrajin produsen VCO merasakan Para kelompok pengrajin VCO tidak mempunyai tempat sebagai sentral bagi pasar. Masyarakat merasa kesulitan untuk membeli produk VCO, produk makanan dan kerajinan khas daerah Kepulauan Riau. Sebelumnya tidak ada wadah koperasi yang menangani/menampung hasil kerajinan dari kelompok petani dan nelayan. Manfaat yang dirasakan setelah gedung itu terlaksana adalah Para kelompok pengrajin VCO mempunyai tempat sebagai pusat bagi pasar. Masyarakat tidak lagi merasa kesulitan untuk membeli produk VCO, produk makanan dan kerajinan khas daerah Kepulauan Riau. Sudah tersedia wadah koperasi yang menampung hasil kerajinan dari kelompok petani dan nelayan (ahmad). Telah
terbentuk kelompok usaha bersama yang anggotanya lebih kurang 25 orang utusan dari 3 Kecamatan (Palmatak dan Siantan).
Gambar 14. Gedung VCO
7.2.4.4. Rehabilitasi Rumah/Bedah Rumah
Program rehabilitasi bangunan rumah (bedah rumah) saat ini baru dilakukan di Desa Ladan sebagai pusat Ibu kota Kecamatan Palmatak. Hal ini berdasarkan permintaan masyarakat Desa Ladan kepada perusahaan Perusahaan Star Energy. Karena di Desa Ladan terdapat 15-20 buah rumah yang tidak layak untuk dihuni (Taufik).
Program bantuan rehabilitasi rumah yang dimulai sejak tahun 2007 dirasakan sangat bermanfaat bagi warga masyarakat yang menerima bantuan dan bisa memperbaiki citra kampung dan Pusat kota kecamatan. Peran yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal ini adalah membantu proses pekerjaan dengan bergotong royong, perusahaan hanya membantu membelikan bahan material seperti pasir, papan, atap, makan dan minum para tukang serta warga yang membantu selama proses pekerjaan berlangsung.
Dari segi keberlanjutan, pada dasarnya program ini hanya bersifat membantu masyarakat yang memang tidak mampu dan tidak mempunyai pekerjaan. Dampak dari program ini adalah menumbuhkan sikap saling tolong - menolong, semangat bekerja sama dan membina kerukunan antar sesama warga. Walaupun secara ekonomi tidak menguntungkan tetapi secara sosial bisa memupuk rasa persaudaraan dan membina hubungan silaturahmi antara yang mampu dengan yang kurang mampu.
Setelah program ini terlaksana, maka pemerintah Kabupaten Natuna membantu perbaikan rumah tesebut sebanyak 2 rumah dalam tiap-tiap kampung setiap tahun. Warga masyarakat juga ikut berperan dalam program renovasi pembangunan rumah tersebut yaitu ikut secara bergotong-royong, baik dalam proses pembangunan maupun dengan pemasangan instalasi listrik. Kemudian pihak perusahaan memberikan upah dan bahan-bahan material seperti papan, atap dan upah tukang. Bagi masyarakat Desa Ladan program renovasi rumah masyarakat miskin tersebut merupakan suatu program yang mendapat simpati dari masyarakat desa-desa sekitar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 37.
Tabel 37. Peran Pelaku Pembangunan Terhadap Program Renovasi Rumah Miskin
Peran Pemda Perusahaa
n
Masyarak at
Waktu Jumlah 1.Memberikan bantuan
Upah dan bahan
- X - 2. Pekerjaan bagunan - - X 3. Menyediakan tukang X - - 4. Pemasangan Instalasi Listrik - - X Tahun 2007-s/d 2008 1 Unit Rumah Ladan Kecamat an Palmata k
Program ini tidak ada keterkaitan secara khusus dengan program pembangunan daerah, namun secara umum adalah dalam bentuk kepedulian Pemda terhadap masalah kemiskinan.
Sebelum program ini dilakukan pemilik rumah tidak merasa nyaman untuk tinggal karena kondisinya sangat buruk dan tidak layak huni, dan setelah diperbaiki mereka merasakan manfaatnya sehingga menjadikan sebuah inspirasi bagi pemerintah daerah Kabupaten Natuna untuk memprogramkan setiap tahunnya satu buah rumah per desa yang mendapat bantuan renovasi seperti program Perusahaan Star Energy.
Program rehabilitasi rumah masyarakat dari aspek manfaat, kesesuaian dan dampak dinilai baik. Sedangkan dari aspek keberlanjutan program dinilai kurang karena apabila program diputuskan oleh perusahaan maka tidak ada lagi manfaat yang diperolaeh masyarakat pemanfaat, Persepsi pemerintah menilai bahwa program rehabilitasi rumah miskin dari aspek manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak dinilai cukup karena program ini langsung menyentuh masyarakat miskin.
Berdasarkan wawancara dengan salah seorang staf Perusahaan Star Energy bahwa program dari aspek manfaat, kesesuaian, dan dampak program dinilai cukup, akan tetapi dari aspek keberlanjutan dinilai kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 38.
Tabel 38. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Rehabilitasi Rumah Masyarakat oleh Perusahaan Star Energy
No Rehabilitasi Rumah
Masyarakat Miskin Masyarakat Pemerintah
Perusahaan Star Energy
A Manfaat Baik Cukup Cukup
B Kesesuaian/
kelayakan Baik Cukup Cukup
C Keberlanjutan Kurang Cukup Kurang
11
D Dampak Cukup Cukup Cukup
Gambar 15. Rehabilitasi Rumah Miskin
7. 3. Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat dari Aspek Partisipasi Penilaian kepada program-program pengembangan masyarakat dari aspek partisipasi pemanfaat yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya para staf terkait di level Kecamatan Palamatak dan Kecamatan Siantan mencangkup 11 sub program dilakukan dengan cara mewawancarai/menanyakan langsung kepada 12 key informant (stakeholders) tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap partisipasi pemanfaat yang menerima atau merasakan langsung manfaat program yang dilakukan oleh perusahaan.
Key informant di ambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling setelah dilakukan pengolahan dengan membagi persentase persepsi stakeholders dan
Aspek Partisipasi 0 20 40 60 80 100 120 P em ber ia n B eas is w a P enghar gaa n k epa da gur u-gur u P er alat an ke se n ia n me la yu Op ra s i ka ta ra k Pe la ti h a n VC O Pe la ti h a n Pe rt a n ia n Pe la ti h a n S ablon P e m banguna n G e dung T K Pe mb . G edu ng S M P P em . G edun g KU B R ehabilit as i Ru m ah M is k in Jenis Program % K ey I n fo rm at io n
Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
analisa data, maka diketahui program tersebut memiliki peringkat-peringkat dari aspek partisipasi yang dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Persepsi Stakeholders (Pemerintah) Terhadap Program Community Development oleh Perusahaan Star Energy dari Aspek Partisipasi
Dari Gambar 16 terlihat tiga kategori dari hasil penilaian para stakeholders terhadap aspek partisipasi pemanfaat yaitu sangat baik, baik, dan cukup. Berikut ini penulis menjelaskan sebagai berikut:
a. Program pembangunan gedung TK di Desa Ladan Kecamatan Palmatak dinilai sangat baik, pembangunan gedung SMP dinilai baik, sedangkan untuk pelatihan VCO, operasi katarak, bantuan kesenian peralatan melayu dan rehabilitasi rumah miskin dinilai kurang memadai
b. Program yang dianggap baik adalah program pelatihan sablon dan pembangunan gedung KUB serta pemberian bantuan beasiswa. Demikian pula Program penghargaan kepada guru-guru, program pelatihan pertanian, program rehabilitasi rumah miskin. Stakeholders mengatakan bahwa program pembangunan gedung SMP dan Program pemberian bantuan peralatan dan kesenian melayu menjawab dinilai kurang memadai.
c. Program yang dianggap mendapat nilai kurang adalah program pemberian bantuan peralatan kesenian melayu, program bantuan terhadap guru-guru berprestasi dan program pelatiahn pertanian.
7.4. Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat dari Aspek Kemitraan
Penilaian kepada program-program mencangkup 11 sub program yang dilakukan dengan cara mewawancarai/ menanyakan langsung kepada 12 key informant (stakeholders) tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap pola kemitraan program-program pengembangan masyarakat perusahaan Star Energy dengan pemerintah daerah (pihak Kecamatan Siantan dan Kecamatan Palmatak).
Key informant diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling, setelah dilakukan pengolahan dengan membagi persentase persepsi stakeholders dan analisa data dari aspek kemitraan. Persepsi stakeholders yang berada di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan terhadap program pengembangan masyarakat/community development oleh Perusahaan Star Energy ditinjau dari aspek kemitraan sebagai berikut :
Aspek Kemitraan 0 20 40 60 80 100 120 Pe m b e ri a n Be a s is w a P e ng ha rga an k e pa da gu ru-gu ru Pe ra la ta n ke se n ia n me la y u O p ra s i k a ta ra k Pe la ti h a n VC O P e lat ihan Pe rt a n ia n Pe la ti h a n Sa b lo n P e m ba ngu na n G e du ng T K Pe m b . G e du ng S M P P em . G e du ng KU B R e ha bi lit a s i Ru m a h M is k in Jenis Program % K e y I n fo rm a ti o n
Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Gambar 17. Persepsi Stakeholders Terhadap Program Community Development oleh Perusahaan Star Energy dari Aspek Kemitraan
Dari Gambar 17 diketahui bahwa terdapat tiga kategori hasil penilaian para stakeholders terhadap aspek kemitraan sebagai berikut:
a. Program pembangunan gedung TK di Desa Ladan Kecamatan Palmatak, pembangunan gedung SMP dan pelatihan VCO dinilai baik, sedangkan program operasi katarak dan bantuan rehabilitasi rumah miskin dinilai cukup serta program pembangunan gedung KUB dinilai kurang.
b. Program pelatihan pertanian dalam pemberian bantuan beasiswa, penghargaan guru, pelatihan sablon dan pembangunan gedung KUB dinilai baik sedangkan program rehabilitasi rumah miskin dan operasi katarak. Program pelatihan VCO
dan pembangunan gedung SMP dinilai kurang.
c. Program yang dianggap mendapat nilai kurang adalah program pemberian bantuan peralatan kesenian melayu, program pemberian beasiswa, program penghargaan terhadap guru-guru berprestasi dan program pelatihan sablon.