BAGIAN
BAGIAN ILMU ILMU PENYAKIT PENYAKIT DALAM DALAM REFERATREFERAT FAKUL
FAKULTTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTERAN DESEMBEDESEMBER R 20162016 U
UNNIIVVEERRSSIITTAAS S PPAATTTTIIMMUURRAA
Mitral Regrgita!i "a# Mitral Ste#$!i! Mitral Regrgita!i "a# Mitral Ste#$!i!
Di!!# $le%& Di!!# $le%& S'a# (ar$ S'a# (ar$ NIM) NIM) 2011*+,*02-Pe'.i'.i#g& Pe'.i'.i#g&
"r) /lar#ai# MS S) (P) FI3A
"r) /lar#ai# MS S) (P) FI3A
DIBA4DIBA4AKAN DALAM RAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN ANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK KLINIK PADA BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD DR) M) 3AULUSSY PADA BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD DR) M) 3AULUSSY
FAKUL
FAKULTTAS KEDOKTAS KEDOKTERAN ERAN UNIVERSIUNIVERSITAS PATAS PATTIMURATTIMURA AMBON
AMBON 2016 2016
BAB I BAB I
PENDA3ULUAN PENDA3ULUAN
Penyakit katup jantung merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan. Di amerika Penyakit katup jantung merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan. Di amerika serikat, 10-20 % operasi bedah jantung dilakukan karena penyakit katup jantung. Penyakit katup serikat, 10-20 % operasi bedah jantung dilakukan karena penyakit katup jantung. Penyakit katup jantung
jantung merupakan merupakan penyebap penyebap penyakit penyakit jantung jantung nomor nomor dua. dua. Penyakit Penyakit katup katup jantung jantung banyak banyak diseb
disebapkan oleh apkan oleh penyakipenyakit t degenerdegenerative pada ative pada egara maju, sedangkan pada egara maju, sedangkan pada negara berkembanegara berkembangng banyak disebapkan oleh penyakit jantung rematik. !ekitar ",2 # $
banyak disebapkan oleh penyakit jantung rematik. !ekitar ",2 # $ , juta orang de&asa di amerika, juta orang de&asa di amerika seri
serikat dan kat dan diprediprediksikdiksikan an jumljumlah ah tersetersebut akan but akan terus bertamterus bertambah dimasa bah dimasa yang akan yang akan datang. Daridatang. Dari kebanyakan penyakit katup jantung, salah satunya yaitu regurgitasi mitral dan stenosis mitral. kebanyakan penyakit katup jantung, salah satunya yaitu regurgitasi mitral dan stenosis mitral.
'ebih dari empat juta orang (ropa dan jumlah yang sama dari
'ebih dari empat juta orang (ropa dan jumlah yang sama dari )merika serikat )merika serikat menderitamenderita regurgitasi mitral yang signi*ikan +. !ekitar 2$0.000 pasien baru yang didiagnosis dengan regurgitasi mitral yang signi*ikan +. !ekitar 2$0.000 pasien baru yang didiagnosis dengan penyakit setiap tahunn
penyakit setiap tahunnya. kelainan umumnya bya. kelainan umumnya berkembang secara progresi* selama bertahun-erkembang secara progresi* selama bertahun-tahun karena jantung mengkompensasi volume regurgitasi oleh pembesaran atrium kiri, ventrikel tahun karena jantung mengkompensasi volume regurgitasi oleh pembesaran atrium kiri, ventrikel kiri +'/ overload volume, dan progresi* '/ dilatasi. pasien yang lebih tua + $0 tahun dengan kiri +'/ overload volume, dan progresi* '/ dilatasi. pasien yang lebih tua + $0 tahun dengan organik berat, dide*inisikan sebagai e*ekti* regurgitasi ori*ice +( daerah "0 mm2 organik berat, dide*inisikan sebagai e*ekti* regurgitasi ori*ice +( daerah "0 mm2 memiliki % angka kematian tahunan +dibandingkan dengan 3% untuk moderat. Penyebab memiliki % angka kematian tahunan +dibandingkan dengan 3% untuk moderat. Penyebab paling
paling umum umum dari dari termasuk termasuk penyakit penyakit jantung jantung iskemik, iskemik, penyakit penyakit jantung jantung nonischaemic nonischaemic dandan degenerasi katup. 4edua +penyakit arteri koroner iskemik dan penyakit jantung nonischaemic degenerasi katup. 4edua +penyakit arteri koroner iskemik dan penyakit jantung nonischaemic +misalnya, kardiomiopati dilatasi idiopatik menyebabkan 5*ungsional5 melalui beberapa +misalnya, kardiomiopati dilatasi idiopatik menyebabkan 5*ungsional5 melalui beberapa mekanisme yang berbeda termasuk gangguan gerakan dinding '/, dilatasi '/, dan perpindahan mekanisme yang berbeda termasuk gangguan gerakan dinding '/, dilatasi '/, dan perpindahan otot papilaris dan dis*ungsi. !ebaliknya, degenerati* + 5organik5 disebabkan oleh kelainan otot papilaris dan dis*ungsi. !ebaliknya, degenerati* + 5organik5 disebabkan oleh kelainan struktural dari daun katup dan aparat subvalvular, termasuk peregangan atau pecahnya akord struktural dari daun katup dan aparat subvalvular, termasuk peregangan atau pecahnya akord ten
tendinodinous us +ko+korda rda tentendindineaea. . (ko(kokarkardiodiogragra*i *i memmemainainkan kan perperan an sensentratral l daldalam am penpenilailaian ian .. ope
operasrasi i katkatup up adaladalah ah satsatu-su-satuatunya nya pengpengobatobatan an yang yang berberkelkelanjanjutautan n banbantuatuan n dardari i gejgejala ala dandan pencegahan
pencegahan +atau perbaikan yan+atau perbaikan yang signi*ikan dari g signi*ikan dari gagal jantung gagal jantung telah dibuktikan. telah dibuktikan. amun, pasienamun, pasien usia lanjut dengan ongkos kurang baik setelah operasi katup dibandingkan dengan stenosis usia lanjut dengan ongkos kurang baik setelah operasi katup dibandingkan dengan stenosis aorta. 4ematian dari operasi katup mitral, terutama penggantian katup, meningkat pada pasien aorta. 4ematian dari operasi katup mitral, terutama penggantian katup, meningkat pada pasien yang lebih tua atau orang-orang dengan penyakit arteri koroner bersamaan. mortalitas bedah yang lebih tua atau orang-orang dengan penyakit arteri koroner bersamaan. mortalitas bedah pada
pada orang orang tua tua + + 6$ 6$ tahun tahun yang yang rendah rendah di di pusat-pusat pusat-pusat berpengalaman berpengalaman tapi tapi melebihi melebihi 20% 20% didi pusat-pusat kurang berpengalaman.
!tenosis mitral merupakan suatu keadaan dimana terjadinya suatu gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui katup mitral. 7angguan aliran tersebut tejadi akibat kelainan struktur mitral sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri pada saat diastole. Penyebap terjadinya stenosis mitral dapat bervariasi. Penyebap utama terjadinya stenosis mitral tidak sama dengan penyakit katup jantung lainnya. Penyebap terjadinya stenosis mitral kebanyakan disebapkan oleh
demam rematik, sedangkan penyebap lainnya yang sangat jarang adalah kelainan kongenial, eksposure radiasi, mukopolisarkoidosis, kalsi*ikasi annulus mitral, miksoma atrium kiri. Pada stenosis mitral, katup jantung dapat mengalami perubahan karena terjadinya *ibrosis, kalsi*ikasi, *usi korda, *usi komissura, dan penebalan katup pada katup mitral. 8al tersebut membuat katup mitral menjadi sulit untuk terbuka dan menyebapkan aliran darah dari atrium kiri terhambat dan menumpuk dan terbendung. 9endungan ini akan terjadi terus menerus sehingga mencapai pembuluh darah pulmonal dan ventrikel kanan sehingga dapa t menyebapkan gangguan pada paru paru dan jantung.
BAB II PEMBA3ASAN
A) ANATOMI KATUP MITRAL
:antung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada diba&ah perlindungan tulang iga. 'etak jantung di dalam rongga dada sebelah depan +kavum mediastinum anterior, sebelah kiri ba&ah dari pertengahan rongga dada, diatas dia*ragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta / dan /; dua jari di ba&ah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis. <kurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 2$0-300 gram.
:antung sendiri terdiri dari beberapa lapisan yaitu Perikardium, iokardium, dan (ndokardium. mempunyai empat ruang yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut dengan atrium +serambi, dan 2 ruang yang berdinding tebal yang disebut dengan ventrikel +bilik. )trium dan ventrikel jantung ini masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. !eptum atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung.
4atub jantung ini terdiri dari " yaitu =
-
4atup >rikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. 9ila katup initerbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. 4atup trikuspid ber*ungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. !esuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
-
4atup Pulmonal !etelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalamventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. >runkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
-
4atup 9ikuspid +9ikuspidalis. 4atup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darahdari atrium kiri menuju ventrikel kiri. !eperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. 4atup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
-
4atup )orta. 4atup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.4atup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. !ebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
!truktur dan *ungsi katup mitral +9ikuspidalis
4atup mitral terdiri dari empat komponen utama, yaitu
-
)nnulus katup mitral = >erdiri dari bagian yang kaku +?i@ed yang berhubungandengan annulus katup aorta. >erdiri dari jaringan *ibrosa dan merupakan bagian dari pangkal katup mitral bagian anterior. 9agian annulus mitralis yang lain yaitu bagian yang dinamik, bagian yang terbesar dan tempat pangkal dari daun katup mitral bagian posterior.
-
4edua daun katup = terdiri dari daun katup anterior dan posterior. 4eduanya asimteris.Aelah dari kedua daun katup ini disebut komisura.
-
Ahordae tendinea = >erdiri dari dua berkas yang berpangkal pada muskulus papillaris.9erkas chordae tendinea ini menempel pada masing masing daun katup, yang ber*ungsi untuk menopang daun katup mitral dalam berkoaptasi. !etiap berkas chorda
terdiri dari beberapa serabut yang *leksibel.
-
uskullus papillaris = terdiri dari dua buah, tempat berpangkal chorda tendinea danberhubungan langsung dengan dinding ventrikel kiri. 9er*ungsi untuk menyanggah chordae. . Papillaris merupakan bagian dari endocardium yang menonjol, satu di dinding, dan satu lagi di dinding lateral.
7ambar 1. )natomi 4atup :antung +4atup itral
4elainan pada apparatus mitral ini pada keadaan regurgitasi bias mengenai satu dari keempat komponen diatas +misalnya pada annulus yang melebar, pada penyakit jantung degenerative seperti penyakit jantung koroner namun bisa saja mengenai dua atau lebih +seperti katup mitral memendek, mengapur dan kelainan pada chordae, *usi dan memendek seperti pada penyakit jantung rematik. Pada akut in*ark dapat terjadi rupture dari muskullus papillaris yang dapat bermanim*estasi syok kardiogenik maupun edema paru akut.
B) MITRAL REGURGITASI 1. De*inisi
egurgitasi itral atau disebut juga ;nsu*isiensi 4atup itral atau ;nkompetensia itral adalah suatu keadaan dimana terdapat kebocoran aliran darah balik melalui katup mitral dari ventrikel kiri kedalam atrium kiri pada pada saat ventrikel kiri berkontraksi +!istolik yang diakibatkan tidak menutupnya katup mitral secara
sempurna. 4etika ventrikel kiri memompa darah dari jantung menuju ke aorta, sebagian darah mengalir kembali ke dalam atrium kiri dan menyebabkan meningkatnya volume dan tekanan di atrium kiri. >erjadi peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh yang berasal dari paru-paru, yang mengakibatkan penimbunan cairan +kongesti di dalam paru-paru. itral regurgitasi adalah gangguan dari jantung dimana katup mitral tidak menutup dengan benar ketika jantung memompa keluar
darah atau dapat dide*inisikan sebagai pembalikan aliran darah yang abnormal dari ventrikel kiri ke atrium kiri melalui katup mitral. 8al ini disebabkan adan ya gangguan pada bagian mitral valve apparatus (MVP).
7ambar 2. ekanisme egurgitasi itral
+>imbulnya )liran Darah Dari 9ilik 4iri 4embali 4e )trium 4iri
2. (tiologi
(tiologi egurgitasi itral + sangat banyak, erat hubungannya dengan klinis akut atau kronik. primer meliputi semua penyebap lesi intrinsik yang mempengaruhi satu atau lebih dari komponen katup mitral.
akut secara garis besar terdiri dari 3 bentuk =
a primer akut non iskemik, yang terdiri dari =
-
uptu chordae spontan-
(ndocarditis in*ekti*-
Degenerasi my@omatous dari valvular-
>rauma-
8ipovolemia pada mitral valve prolapse.b karena iskemia akut
)kibat adanya iskemia akut, maka akan terjadi gangguan *ungsi ventrikel kiri, annular geometri atau gangguan *ungsi muskulus papillaris. Pada in*ark akut dapat terjadi ruptur dari muskulus papillaris, satu atau keduanya. !elanjutnya timbul edema paru, syok dan kematian. uptur muskulus papillaris pada in*ark akut terjadi antara hari kedua hingga hari ke lima. 4linisnya berat biasanya perlu tidakan operasi. juga dapat terjadi akibat kelanjutan dari in*ark akut. Dimana terjadi remodeling miokard, gangguan *ungsi muskulus papillaris , dan dilatasi annulus, gangguan koaptasi katup mitral, selanjutnya timbul . akut akibat rupture muskulus papillaris harus dipikirkan pada pasien dengan edema paru akut atau syok karena in*ark miokard akut.
c akut sekunder pada kardiomiopati
Pada kardiomiopati terdapat penebalan dari miokard yang tidak proporsional dan bias asimetris, yang berakibat kedua muskulus papillaris berubah posisi, akibatnya tidak ber*ungsi dengan sempurna, selanjutnya penutupan katup mitral tidak ber*ungsi dengan sempurna.
(tiologi kronis kronis sangat banyak. 9eberapa jenis etiologi kronis terdiri dari hal hal sebagai berikut =
(tiologi ekanisme Penampakan ekokardiogra*ik
Posin*lamasi - eumatik - 'upus eritematous - !indrom antikardolipin - Pos radiation etraksi Penebalan Penebalan kordaBkatup 7erak normal atau terbatas
Degenerati*
- Prolaps katup
- upture korda idiopatik - !indrom mar*an
- traumatic
Prolapse katup upture korda
4atup jatuhBlemas :aringan tidak ber*ungsi
upture korda Penyakit miokardial - ;skemik +4ronik - 4ardiomiopati Dilatasi annulus Leaflets tenting 4atup normal 9erkurangnya gerakan Penyakit ;n*iltrati* - Penyakit )myloid - Penyakit 8urler Penebalan katup 4ehilangan koaptasi 4atup menebal eduksi gerak (ncasing disease - !indrom hipereusino*ilik - ?ibrosis endomiokardial - Penyakit karsinoid - 'esi diet-obat ;mobilisasi katup 4atup menebal
4atup dan korda menebal 7erakan terbatas
(ndokarditis 'esi destrukti* Per*orasi
4atup lemas
4ongenital Cleft leaflets
>ransposisi katup
Cleft leaflets 4atup tricuspid
3. Patogenesis a. ?ase akut
akut +yang dapat diakibatkan rupture mendadak korda tendinea atau muskulus pappilaris dapat menyebabkan volume overload dari ventrikel dan atrium kiri. 8ai ini karena setiap kali memompa darah, tidak hanya aliran darah ke arah aorta + forward stroke volume saja yang dipompa, melainkan aliran regurgitasi ke arah atrium +regurgitant volume juga dipompa. Total stroke volume ventrikel kiri merupakan kombinasi forward stroke volume dan regurgitant volume. Pada keadaan akut stroke volume ventrikel kiri
meningkat tetapi forward cardiac output menurun. ekanisme yang menyebabkan total stroke volume meningkat dinamakan dengan Frank-Starling Mecanism! "egurgitant volume menyebabkan overload volume dan tekanan pada atrium kiri. 4enaikan tekanan ini akan mengakibatkan kongesti* paru, karena drainase darah dari paru-paru terhambat.
b. ?ase kronis
>idak sempurnanya koaptasi dari kedua daun katup mitral pada *ase sistol, menimbulkan adanya celah terbuka untuk aliran darah balik ke atrium kiri. Pada *ase sistol akan terdapat beban pengisian atrium kiri yang meningkat dan pada *ase diastole beban pengisian ventrikel kiri juga meningkat yang lama kelamaan akan memperburuk per*ormance ventrikel kiri. Pada kronis, terjadi dilatasi ventrikel kiri. >ekanan volume akhir diastole dan regangan dinding ventrikel akan meningkat. /olume akhir systole akan meningkat pada kronik, meskipun demikian regangan akhir systole dinding ventrikel kiri masih normal. !elanjutnya massa ventrikel kiri pada akan meningkat sejajar dengan besarnya dilatasi ventrikel kiri.
7ambar 3. Pato*isiologi egurgitasi itral
". ani*estasi 4linis
egurgitasi katup mitral yang ringan bisa tidak menunjukkan gejala. 4elainannya bisa dikenali hanya melakukan pemeriksaan *isis dengan stetoskop, dimana terdengar murmur yang khas, yang disebabkan pengaliran kembali darah ke dalam atrium kiri ketika ventrikel kanan berkontraksi. !ecara bertahap, ventrikel kiri akan
membesar untuk meningkatkan kekuatan denyut jantung, karena ventrikel kiri harus memompa darah lebih banyak untuk mengimbangi kebocoran balik ke atrium kiri. /entrikel yang membesar dapat menyebabkan palpitasi +jantung berdebar keras, terutama jika penderita berbaring miring ke kiri. )trium kiri juga cenderung membesar untuk menampung darah tambahan yang mengalir kembali dari ventrikel kiri. )trium yang sangat membesar sering berdenyut sangat cepat dalam pola yang kacau dan tidak teratur + fi#rilasi atrium, yang menyebabkan berkurangnya e*isiensi pemompaan jantung.
egurgitasi yang berat akan menyebabkan berkurangnya aliran darah sehingga terjadi gagal jantung, yang akan menyebabkan batuk, sesak na*as pada saat melakukan aktivitas dan pembengkakan tungkai.
7ejala yang timbul pada ; tergantung pada *ase mana dari penyakit ini. Pada *ase akut gejala yang timbul seperti decompensated congestive eart failure yaitu= sesak na*as, oedem pulmo, ortopnea, paroksimal nocturnal, dispnoe, sampai syok kardiogenik. Pada *ase kronik terkompensasi mungkin tidak ada keluhan tetapi individu ini sensiti* terhadap perubahan volume intravaskuler.
$. Diagnosis
Dari anamnesis dapat diperoleh perkiraan etiologi dari akut. akut akibat iskemia berat, dapat diperkirakan pada kasus dengan syok atau gagal jantung kongesti* pada pasien dengan in*ark akut, terutama jika didapatkan adanya murmur sistolik yang baru, &alau kadang tidak ditemukan murmur sistolik pada akut akibat iskemia, karena dapat terjadi keseimbangan tekanan darah didalam ventrikel kiri dan atrium kiri, yang dapat menimbulkan lamanya murmur jadi memendek yang secara auskultasi sulit dideteksi. kronik dengan gejala, pemeriksaan *isik, perekaman (47 dan perubahan radiologi sangat tergantung dari derajat dan kausa
dari , dan bagaimana per*orma dari atrium dan ventrikel kiri.
)4<> 4;!
7ejala 8ampir selalu ada dan biasanya berat
Dapat tidak muncul
atau normal
!1 8alus 8olosistolik
urmur !istolik a&al sampai holosistolik '/8 dan *ibrilasi atrial umum
pembesaran jantungC bidang paru normal (lektrokardiogra*
i
ormal Pembesaran ')
egurgitasi itral )kut 9erat /! egurgitasi itral 4ronis 9erat
!indrom /P rganik ?ungsional
7ejala !akit dada 'etihBlelah A8?
Pem. ?isik Alick sistol ringan, dan murmur sistolik.
urmur holosistolik yang keras, !3
urmur sistolik a&al halus !",!3
(A7 Perubahan !>-> ?ibrilasi atrium 7elombang , '999 AE Pektus ekskavatum 4ardiomegali, pembesaran
atrium kiri
4ardiomegali, (dema paru 7ambaran 4linis dari 4ronis
Pada pemeriksaan *isik tekanan darah biasanya normal, pada pemeriksaan palpasi, apeks biasanya terdorong ke lateralBkiri sesuai dengan pembesaran ventrikel kiri. >hrill pada apeks pertanda adeanya berat, bias juga terdapat pembesaran ventrikel kanan. 9unyi jantung pertama biasanya bergabung dengan murmur. <mumnya normal, namun dapat mengeras pada karena penyakit jantung rematik. 9unyi jantung kedua biasanya normal. 9unyi jantung ketiga terdengar terutama pada dengan kelainan organic, dimana terjadi peningkatan volume dan dilatasi ventrikel kiri. urmur diastolic yang bersi*ar rumbling pada a&al diastolic biasanya terdengar akibat adanya peningkatan aliran darah pada *ase diastol. amun bunyi jantung ketiga dan murmur diastolic biasanya bersi*at lo& pitch, sulit dideteksi, perlu auskultasi yang hati hati, lebih jelas terdengar pada posisi decubitus lateral kiri dan pada saat ekspirasi. Pada karena /P dapat terdengar mid systolic click, bersamaan dengan murmur sistolik. 8al ini terjadi sebagai akibat peregangan yang
tiba tiba dari chordae tendinea.
7ambaran (47 pada tidak ada yang spesi*ik, namun *ibrilasi atrial sering ditemukan pada karena kelainan organik. karena iskemia, patologis dan '999 bias terlihat sedangkan pada /P bias terlihat perobahan segmen !>-> yang tidak spesi*ik. Pada keadaan dengan irama sinus, tanda tanda dilatasi atrium kiri dan dilatasi atrium kanan bias ditemukan bila sudah ada hipertensi pulmonal yang berat. >anda tanda hipertro*i ventrikel kiri bias juga ditemukan pada kronik.
?oto >oraks dapat memberikan gambaran pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri. :uga tanda tanda hipertensi pulmonal atau edema paru bias ditemukan pada kronik. akut biasanya pembesaran jantung belum jelas, &alaupun suda ada tanda tanda gagal jantung kiri.
(kokardiogra*i transtorakal +>>( dengan ekokardiogra*i Doppler merupakan pemeriksaan diagnosis noninvasi* yang penting meliputi penilaian terhadap mor*ologo lesi katup mitral, derajat beratnya , mekanisme, dapatB tidak dioperasi dan prognosis, serta mengetahui *ungsi ventrikel kiri dan atrium kiri. Aolor ?lo& Doppler merupakan pemeriksan noninvasive yang sangat akurat dalam mendeteksi dan estimasi dari . )trium kiri biasanya dilatasi, sedangkan ventrikel kiri cenderung hiperdinamik. Diameter dapat diukur besarnya besarnya ventrikel kiri. Pemeriksaan >ransoesophageal (chocardiography +>(( dilakukan bila perlu, terutama bila kondisi pasien direncanak operasi katup jantung, dapat memberikan kualitas gambaran yang sangat baik, sehingga pemeriksaan >(( dilakukan intraoperative untuk menilai kondisi katup paska operasi.
7ambar ". >ransesophageal tiga dimensi, tampilan bedah +mode Foom 3D. Panah poin putih untuk celah yang robek dari tepi bebas pada anulus.
8al ini bertepatan dengan &ilayah regurgitasi mitral yang berat.
. Penatalaksanaan
• >erapi edikamentosa
>erapi akut adalah secepatnya menurunkan volume regurgitant, yang seterusnya akan mengurangi hipertensi pulmonal dan tekanan atrial dan meningkatkan stroke volume. /asodilator arterial seperti sodium nitroprusid merupakan terapi utama untuk tujuan ini. /asodilator arterial dapat mengurangi resistensi vaskuler, meningkatkan aliran pengeluaran dan bersamaan dengan ini akan terjadi juga pengurangan aliran regurgitasi. !odium nitropruside merupakan prodrug
dari nitrit o@ide, suatu vasodilator kuat yang kerjanya cepat +2-$ menit diberikan secara intravena, sangat berman*aat karena hal* li*e sangat pendek sehingga mudah untuk dititrasi. Pemberiannya dihindari pada berat dengan hipotensi. ;ntra )ortik 9alloon Aounter Pulsation dapat dipergunakan untuk memperbaiki mean arterial blood pressure, dimana dapat mengurangi a*terload dan meningkatkan pengeluaran ventrikel kiri. Penggantian katup mitral baru bias dipertimbangkan sesudah hemodinamik stabil.
Pada kronik, prevalensi terhadap endocarditis in*ekti* sangat penting. Pasien harus mendapatkan pro*ilaksis terhadap demam rematik. Pada pasien dengan atrial *ibrilasi +)? harus diberikan digoksin dan atau beta bloker untuk control *rekuensi detak jantung. ral antikoagulan harus diberikan pada )?. 9eta bloker merupakan pilihan utama /P, dimana sering ditemukan keluhan berdebar dan nyeri dada. Diuretic sangat berman*aat pada control gagal jantung, dan untuk control keluhan terutama sesak napas. )A( inhibitor sangat berman*aat pada dengan dis*ungsi ventrikel kiri, memperbaiki survival dan symptom, dan juga *ungsional sangat berman*aat dengan )A( inhibitor.
• >erapi Dengan perasi
;ndikasi untuk dilakukannya tindakan pembedahan pada pasien dengan gejala. ;ndikasi lain adalah pasien dengan gejala, '/(? 30% dan '/!D G$$ +rekomendasi ;9, pasien tanpa gejala dengan dis*ungsi '/ +'/!(D "$ mm dan atau'/(? +rekomendasi ;A, pasien tanpa gejala dengan *ungsi '/ masih baik dan didapatkan atrial *ibrilasi onset baru tanpa !P)PB tekanan sistolik arteri pulmonal $0mmg +istirahat 0 mm8g +beraktivitas +rekomendasi ;;). Pasien
tanpa gejala dengan *ungsi '/ baik, risiko operaso ringan, '/(!D ."0 mm +rekomendasi ;;) dan pasien dengan dis*ungsi '/ +'/(? G30% atau '/!(D . $$mm re*rakter dengan obat obatan dan memiliki komorbid ringan +rekomendasi ;;).
>indakan pembedahan pada insu*isiensi katup mitral merupakan terapi kurati*. >erdapat dua pilihan tindakan bedah regurgitasi katup mitral yaitu
1. Perbaikan katup mitral 2. Penggantian katup mitral
Pembedahan Perbaikan 4atup itral
Perbaikan katup mitral adalah tindakan pembedahan yang lebih banyak dipilih bila dibandingkan dengan penggantian katup mitral. 8al ini dikarenakan perbaikan katup dianggap memiliki hasil yang lebih baik untuk masa selanjutnya pasien, pada penggantian katup dengan katup bioprostetik hanya memiliki umur antara 10-1$ tahun dan pada penggantian katup dengan katup sintetis pasien diharuskan secara berkelanjutan menggunakan Fat yang mengurangi penggumpalan darah atau antikoagulan untuk mengurangi resiko stroke.
>erdapat dua kategori pendekatan umum mengenai teknik pelaksanaan perbaikan katup mitral. Hang pertama adalah reseksi dari segmen valvular yang mengalami prolaps +dikenal sebagai pendekatan IAarpentierJ, yang kedua adalah pemasangan chordae arti*isial +buatan untuk menjadi KjangkarL segmen yang mengalami prolaps dengan otot papilaris +dikenal sebagai pendekatan IDavidJ. Dengan pendekatan reseksi, dilakukan reseksi terhadap segala jaringan yang mengalami prolaps, sehingga akan menghilangkan lubang dimana terjadi kebocoran darah. Pada pendekatan pemasangan chordae buatan, suture +jahitan eP>?( +e@panded polytetra*luoroethylene digunakan untuk menggantikan chordae tendineae yang rusak atau teregang, hal ini akan berakibat jaringan yang alami kembali ke posisi *isiologis, sehingga struktur anatomi katup yang alami kembali tercipta. Pada kedua teknik ini, sebuah cincin annuloplasty ditempatkan secara aman di annulus atau pada pembukaan katup mitral, untuk memberi sokongan tambahan terhadap struktur. Pada beberapa kasus perbaikan katup mitral, dilakukan teknik Idouble ori*iceJ +atau dikenal sebagai teknik I)l*ieriJ yaitu pembukaan katup mitral dijahit pada bagian tengah, sehingga kedua ujung masih dapat terbuka. 8al ini berakibat katup mitral menutup pada saat ventrikel kiri memompa darah, namun katup mitral tetap dapat membuka pada kedua ujung sebelum pemompaan itu sehingga darah dapat mengisi ventrikel kiri tersebut.
Pada umumnya, pembedahan perbaikan katup mitral merupakan pembedahan Kopen-eart L dimana jantung diistirahatkan dan pasien dihubungkan dengan mesin jantung-paru +cardiopulmonar$ #$pass. 8al ini dilakukan agar pembedahan yang
rumit ini dapat dilaksanakan pada lingkungan yang tenang. Dikarenakan stres *isiologis akibat dari pembedahan open-eart , pasien usia lanjut dan sakit parah memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi, dan mungkin tidak cocok dengan tindakan pembedahan ini. Dengan demikian, berbagai upaya dilakukan untuk mencari cara memperbaiki insu*isiensi mitral dengan jantung yang masih berdetak. !alah satunya misalnya, teknik )l*ieri direplikasi dengan menggunakan teknik kateter percutan, dimana dipasangkan sebuah klip untuk menutup bagian tengah katup mitral.
Pembedahan Penggantian 4atup itral
Penggantian 4atup itral adalah suatu prosedur pembedahan jantung dimana katup mitral pasien yang mengalami gangguan diganti dengan katup mekanik buatan atau katup bioprostetik. Pembedahan penggantian katup mitraldilakukan
dikarenakan katup mitral yang terlalu keras B kencang B sempit +pada stenosis katup mitral sehingga darah sulit mengalir ke ventrikel kiri, atau justru sebaliknya katup mitral terlalu longgar B terbuka B bocor +pada insu*isiensi katup mitral sehingga darah bocor kembali ke atrium kiri dan dapat kembali lagi menuju paru.Penyakit katup mitral dapat terjadi karena in*eksi, kalsi*ikasi, penyakit kolagen genetik, atau penyebab lain. 4arena penggantian katup mitral merupakan pembedahan open-eart +:antung terbuka, maka pasien akan
menjalani cardiopulmonar$ #$pass +dihubungkan ke mesin jantung-paru.
:enis-:enis 4atup Pengganti
>erdapat dua tipe utama jenis katup mitral buatan, katup mekanis dan katup bioprostetik yang terbuat dari jaringan +biologis. 4atup mekanis terbuat logam dan p$rol$tic car#on, dan dapat bertahan seumur hidup. Pasien dengan katup mekanik harus diberikan anti koagulant untuk menghindari penggumpalan darah. 4atup bioprostetik terbuat dari jaringan he&an. Penggunaan katup biologis ini tidak memerlukan pemberian anti koagulant pada pasien, namun demikian katup bioprostetik hanya dapat bertahan 10 sampai dengan 1$ tahun. Pemilihan katup
jenis apa tergantung dari umur pasien, kondisi medis, pilihan pengobatan, dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
7ambar $. :enis # jenis 4atup tral
Prosedur Pembedahan +secara garis besar
Pasien yang menjalani pembedahan katup mitral diberikan pembiusan total + general anestesia. ;nsisi dapat dilakukan kira-kira horiFontal di ba&ah dada kiri, atau vertikal melalui sternum. !etelah jantung terekspose, canulae dihubungkan untuk mengalirkan darah menuju mesin jantung-paru untuk cardiopulmonar$ #$pass. !ebuah insisi dilakukan di sebelah kiri atrium untuk mengekspose katup mitral. 4atup tersebut kemudian diganti dengan katup biologis ataupun katup mekanis. )trium kiri ditutup dan pasien secara bertahap dilepas daricardiopulmonar$ #$pass. !etelah pembedahan pasien biasanya ditempatkan di intensive care unit +;A< untuk penga&asan dan tindakan selanjutnya.
5) STENOSIS MITRAL 1. De*inisi
!tenosis mitral adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup mitra. 4elainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri saat diastole.
7ambar . Penyempitan <kuran Diameter 4atup itral +itral !tenosis
2. (tiologi
Penyebab tersering stenosis mitral adalah endokarditis reumatika, akibat reaksi yang progresi* dari demam reumatik oleh in*eksi streptokokkus. Penyebab lain &alaupun jarang dapat juga stenosis mitral congenital, de*ormitas parasut mitral, vegetasi dari systemic lupus erythematosus +!'(, karsinosis sistemik, eposit amiloid, akibat obat *en*luraminBphentermin, rhemotoid arthritis +), serta kalsi*ikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat proses degenerative.
9eberapa keadaan juga dapat menimbulkan obstruksi aliran masuk ke ventrikel kiri seperti Aor triatrium, miksoma atrium serta thrombus sehingga menyerupai stenosis mitral. Dari pasien dengan penyakit jantung katup ini 0% dengan ri&ayat demam rematik, sisanya menyangkal. !elain dari pada itu, $0% pasien dengan karditis rematik akut tidak berlanjut sebagai penyakit jantung katup secara klinik +ahimtoola. Pada kasus di klinik +data tidak dipublikasi juga terlihat beberapa kasus demam rematik akut yang tidak berlanjut menjadi penyakit jantung katup, &alaupun ada di antaranya memberi mani*estasi chorea. 4emungkinan hal ini disebabkan karena pengenalan dini dan terapi atibiotik yang adekuat.
3. P)>'7;
Pada stenosis mitral akibat demam rematik akan terjadi proses peradangan +valvulitis dan pembentukan nodul tipis di sepanjang garis penutupan katup. Proses ini akan menimbulkan *ibrosis dan penebalan daun katup, kalsi*ikasi, *usi kommisura, *usi serta pemendekan korda atau kombinasi dari proses tersebut. 4eadaan ini akan menimbulkan distorsi dari apparatus mitral yang normal, mengecilnya area katup mitral menjadi seperti bentuk mulut ikan +*ish mouth atau lubang kancing +button hole. ?usi dari kommisura
ini akan menimbulkan penyempitan dari ori*isium primer sedangkan *usi korda mengakibatkan penyempitan dari ori*isium sekunder.
Pada endokarditis rematika, daun katup dan korda akan mengalami sikatris dan kontraktur bersamaan dengan pemendekan korda sehingga menimbulkan penarikan daun katup menjadi bentuk *unnel shaped.
4alsi*ikasi biasanya terjadi pada usia lanjut dan biasanya lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-lakiserta lebih sering pada keadaan gagal ginjal kronik.
)pakah proses degenerati* tersebut dapat menimbulkan gangguan *ungsi masih perlu evaluasi lebih jauh, tetapi biasanya ringan. Proses perubahan patologi sampai terjadinya gejala klinis +periode laten biasanya memakan &aktu berahun-tahun +10-20 tahun.
". P)>?;!;'7;
Pada keadaan normal, area katup mitral mempunyai ukuran "- cm2. 9ila area ori*isium katup ini berkurang sampai 2 cm2, maka diperlukan upayaakti* atrium kiri berupa peningkatan tekanan atrium kiri agar aliran transmitral yang normal tetap terjadi.
!tenosis mitral kritis terjadi bila pembukaan katup berkurang hingga menjadi 1 cm2. Pada tahap ini, dibutuhkan suatu tekanan atrium kiri sebesar 2$ mm8g untuk mempertahankan cardiac output yang normal.
7radien transmitral merupakan Khall markL stenosis mitral selain luasnya area katup mitral, &alaupun ahimtoola berpendapat bah&a gradien dapat terjadi akibat aliran besar melalui katup normal atau aliran normal melalui katup sempit. !ebagai akibatnya kenaikan tekanan atriumkiri akan diteruskan ke vena pulmonalis dan seterusnya mengakibatkan kongesti paru dan serta keluhan sesak +e@ertional dyspnue.
Derajat besar ringannya stenosis mitral selain berdasarkan gradient transmitral , dapat juga ditentukan oleh luasnya area katup mitral serta hubungan antara lamanya &aktu penutupan katup aorta dan kejadian opening snap. 9erdasarkan luasnya area katup mitral,
derajat stenosis mitral sebagai berikut =
1. inimal = bila area 2,$ cm2
2. ingan = bila area 1," # 2,$ cm2
3. !edang = bila area 1 # 1," cm2
". 9erat = bila area G 1,0 cm2
4eluhan dan gejala stenosis mitral mulai akan muncul bila luas area katup mitral menurun sampai seperdua normal +G 2 # 2,$ cm2. 8ubungan antara gradient dan luasnya area katup serta &aktu pembukaan katup mitral dapat dilihat pada table di ba&ah ini =
Derajat !tenosis )2-! interval )rea 7radien
ingan 110msec 1,$cm2 G$ mm8g
!edang M0-110 msec 1 dan G 1,$ cm2 $-10 mm8g
9erat GM0msec G1cm2 10 mm8g
7ambar 6. Pato*isiologi itral !tenosis
4alau kita lihat *ungsi lama &aktu pengisian dan besarnya pengisian, gejalaBsimpton akan muncul bila &aktu pengisian menjadi pendek dan aliran transmitral besar, sehingga terjadi kenaikan tekanan atrium kiri &alaupun area belum terlalu sempit + 1,$ cm2. Pada stenosis mitral ringan simpton yang muncul biasanya dicetuskan oleh *aktor yang meningkatkan kecepatan aliran atau curah jantung atau menurunkan periode pengisian diastole, yang akan meningkatkan tekanan atrium kiri secara dramatis. 9eberapa keadaan
antara lain = +1 latihan, +2 stress emosi, +3 in*eksi, +" kehamilan, dan +$ *ibrilasi atrium dengan respon ventrikel cepat.
Dengan bertambah sempitnya area mitral maka tekanan atrium kiri akan meningkat bersamaan dengan progresi keluhan. )pabila area mitral G 1 cm2 yang berupa stenosis
mitral berat maka akan terjadi limitasi dalam aktivitas.
8ipertensi pulmonal merupakan komplikasi yang sering terjadi pada stenosis mitral, dengan pato*isiologi yang kompleks. Pada a&alnya kenaikan tekanan atau hipertensi pulmonal terjadi secara pasi* akibat kenaikan tekanan atrium kiri. Demikian pula terjadi perubahan pada vascular paru berupa vasokonstriksi akibat bahan neurohumoral seperti endotelin, atau perubahan anatomic yaitu remodel akibat hipertro*i tunika media dan penebalan intima +reactive hypertension. 4enaikan resistensi arteriolar paru ini sebenarnya merupakan mekanisme adapti* untuk melindungi paru dari kongesti. Dengan meningkatnya hipertensi pulmonal ini akan menyebabkan kenaikan tekanan pulmonal sekunder dan seterusnya sebagai gagal jantung kanan dan kongesti sistemik.
Perjalanan Penyakit
!tenosis mitral merupakan suatu proses progresi* kontinyu dan penyakit seumur hidup. erupakan penyakit Ka disease o* plateausL yang pada mulanya hanya ditemui tanda dari stenosis mitral yang kemudian dengan kurun &aktu +10-20 tahun akan diikuti dengan keluhan, *ibrilasi atrium dan akhirnya keluhan disabilitas.
Di luar negeri, periode laten bias berlangsung lebih lama sampai keluhan muncul, sedangkan di egara kita mani*estasi muncul lebih a&al, hal ini dapat karena tidak atau lambatnya terdeteksi, pengobatan yang kurang adekuat pada *ase a&alnya.
)ngka 10 tahun survival pada stenosis mitral yang tidak diobati berkisar $0%-0%, bila tidak disertai keluhan atau minimal angka meningkat M0%. Dari kelompok ini 0% tidak menunjukkan progresi penyakitnya. >etapi bila simpton muncul, biasanya ada *ase plateu selama $-20 tahun sampai keluhan itu benar-benar berat, menimbulkan disabilitas. Pada kelompok pasien dengan kelas ;;;-;/ prognosis jelek di mana angka hidup dalam 10 tahun G 1$%.
)pabila timbul *ibrilasi atrium prognosanya kurang baik +2$% angka harapan hidup 10 tahun disbanding pada kelompok irama sinus +"% angka harapan hidup 10 tahun. esiko terjadinya emboli arterial meningkat pada *ibrilasi atrium.
4ebanyakan pasien dengan stenosis mitral bebas keluhan dan biasanya keluhan utama berupa sesak napas, dapat juga *atigue. Pada stenosis mitral yang bermakna dapat mengalami sesak pada aktivitas sehari-hari, paroksismal nocturnal dispnea, ortopnea atau edema paru yang tegas. 8a ini akan dicetuskan oleh berbagai keadaan meningkatnya aliran darah melalui mitralatau menurunnya &aktupengisian diastole, termasuk latihan, emosi, in*eksi respirasi, demam, aktivitas seksual, kehamilan serta *ibilasi atrium dengan respons ventrikel cepat.
?atigue juga merupakan keluhan umum pada stenosis mitral. Nood menyatakan bah&a pada kenaikan resistensi vascular paru lebih jarang mengalami. Paroksismal noktural dispnea atau orthopnea. leh karena vascular tersebut akan menghalangi +sumbatan sirkulasi pada daerah paroksimal kapiler paru. 8al ini mencegah kenaikan dramatis dari tekanan vena pulmonalis tetapi tentunya dalam situasi curah jantung rendah. leh karena itu simpton kongesti paru akan digantikan oleh keluhan *atigue akibat rendahnya curah jantung pada aktivitas dan edema peri*er.
)ritmia atrial berupa *ibrilasi atrium juga merupakan kejadian yang sering terjadi +30-"0%. 4ejadian ini sering terjadi pada umur yang lebih lanjut atau distensi atrium yang mencolok akan merubah elektro*isiologi dari atrium kiri. ?ibrilasi atrium yang tidak terkontrol akan menimbulkan keluhan sesak atau kongesti yang lebih berat, karena kehilangan peran kontraksi atrium dalam pengisian ventrikel, serta memendeknya &aktu pengisian diastole.
4adang kadang pasien mengeluh terjadi hemoptysis yang dapat terjadi karena = 1. )popleksi pulmonal akibat rupturnya vena bronkial yang melebar, 2. !putum dengan bercak darah pada saat serangan paroksismal nocturnal dyspnea, 3. !putum seperti karat
+pink *rothy oleh karena edema paru yang jelas, ". ;n*ark paru, $. 9ronchitis kronis akibat edema mukosa bronkus. Diluar negeri keluhan hemoptysis sudah jarang ditemukan dan biasanya merupakan stadium akhir, sedangkan di ;ndonesia sering ditemukan dan didiagnosis secara keliru sebagai tuberculosis paru pada a&alnya. yeri dada dapat terjadi pada sebagian kecil pasien dan tidak dapat dibedakan dengan angina pectoris. 8al ini diyakini oleh karena hipertro*i ventrikel kanan.
ani*estasi klinis dapat juga berupa komplikasi stenosis mitral, seperti tromboemboli, in*ekti* endocarditis, atau simtom karena kompresi akibat besarnya atrium kiri seperti dis*agia, dan suara serak.
. D;)7!;!
-
Pemeriksaan ?isis>emuan klasik pada stenosis mitral adalah Kopening snapL dan bising diastole kasar pada daerah mitral. >etapi sering pada pemeriksaan rutin sulit bahkan tidak ditemukan
rumble diastole dengan nada rendah, apalagi bila tidak dilakukan dengan hati-hati. Di luar negeri, kasus stenosis mitral ini jarang yang berat, sehingga gambaran klasik tidak ditemukan sedangkan di ;ndonesia kasus berat masih banyak ditemukan. Nalaupun demikian, pada kasus ringan harus dicurigai stenosis mitral bila terdengan !1 yang keras. !1 mengeras oleh karena pengisian yang lama membuat tekanan ventrikel kiri meningkat dan menutup katup sebelum katup itu kembali keposisinya.
-
Pemeriksaan ?oto >horaks7ambaran klasik dari *oto thoraks adalah pembesaran atrium kiri serta pembesaran arteri pulmonalis +terdapat hubungan bermakna antara besarnya ukuran pembuluh darah dan resistensi vascular pulmonal.
7ambar M. ?oto polos dada yang menunjukkan pembesaran segmen pulmonal dan atrium kiri.
-
(kokardiogra*i Doppler.Dengan ekokardiogra*i, dapat dilakukan evaluasi struktur dari katup, pliabilitas dari daun katup, ukuran dari area katup dengan planimetri +mitral valve area. !edangkan dengan Doppler dapat ditentukan gradien dari mitral serta ukuran dari area mitral dengan cara mengukur Kpressure hal* timeL terutama bila struktur katup sedemikian jelek karena kalsi*ikasi sehingga dengan pengukuran planimetri tidak dimungkinkan.
-
(kokardiogra*i >ranseso*ageal(kokardiogra*i >ranseso*ageal merupakan pemeriksaan ekokardiogra*i dengan menggunakan tranduser endoskop sehingga jendela ekokardiogra*i akan lebih luas
terutama untuk struktur katup, atrium kiri atau apendiks atrium. ;ndikasi penggunaan (>> yaitu, 1. enentukan ada tidaknya thrombus atrium kiri pada pasien rencana ballon valvotomi atau kardioversi, 2. (valuasi mor*ologis katup bila data transtorakal kurang optimal, 3. (valuasi rutin mor*ologis katup mitral.
-
4ateterisasi!aat ini kateterisasi dipergunakan secara primer untuk suatu prosedur pengobatan intervensi non bedah yaitu valvulotomi dengan balon.
6. P()>)')4!)))
Pada setiap pasien stenosis mitral anamnesis dan pemeriksaan *isis lengkap harus dilakukan. Prosedur penunjang (47, *oto thoraks, ekokardiogra*i seperti yang disebutkan di atas harus dilakukan secara lengkap.
Pendekatan edis a. Prinsip <mum
!tenosis mitral merupakan kelainan mekanik, oleh karena itu obat bersi*at suporti* atau simptomatik terhadap gangguan *ungsional jantung atau pencegahan terhadap in*eksi. 9eberapa obat seperti antibiotic golongan penisilin, eritromisin, sul*a, se*alosporin untuk demam rematik atau pencegahan endokarditis sering dipakai. bat-obat inotropik negative seperti O-blocker atau Aa-blocker dapat memberi man*aat pada pasien dengan irama sinus yang memberi keluhan pada saat *rekuensi jantung meningkat
seperti pada latihan. etriksi garam atau pemberian diuretic secara intermitten berman*aat jika terdapat bukti adanya kongesti vascular paru. Pada stenosis mitral dengan irama sinus, digitalis tidak berman*aat, kecuali terdapat dis*ungsi ventrikel baik kiri ataupun kanan. 'atihan *isik tidak dianjurkan, kecuali ringan hanya untuk menjaga kebugaran. 4arena latihan akan meningkatkan *rekuensi jantung dan memperpendek *ase diastole dan memperburuk keadaan.
b. ?ibrilasi )trium
Prevalensi 30-"0% akan muncul akibat hemodinamik yang bermakna karena hilangnya kontribusi atrium terhadap pengisian ventrikel serta *rekuensi ventrikel yang cepat. Pada keadaan ini pemakaian digitalis merupakan indikasi, dapat dikombinasikan dengan penyekat beta atau antagonis kalsium. Penyekat beta atau anti aritmia juga dapat dipakai untuk mengontrol *rekuensi jantung, atau pada keadaan tertentu untuk mencegah terjadinya *ibrilasi atrial paroksismal.
)ntikoagulan &ar*arin sebaiknya dipakai pada stenosis mitral dengan *ibrilasi atrium atau irama sinus dengan kecenderungan pembentukan thrombus untuk mencegah *enomena tromboemboli.
d. /alvotomi mitral perkutan dengan 9alon
Pertama kali diperkenalkan oleh ;noue pada tahun 1M" dan pada tahun 1" diterima sebagai prosedur klinik. ulanya dilakukan dengan dua balon tetapi akhir-akhir ini dengan perkembangan dalam pembuatan balon, prosedur valvotomi cukup memuaskan dengan prosedur satu balon.
e. ;ntervensi bedah, reparasi atau ganti katup
4onsep komisurotomi mitral pertama kali diajukan oleh 9runton pada tahun 102 dan berhasil pertama kali pada tahun 120. !ampai dengan tahun 1"0 prosedur yang dilakukan adalah komisurotomi bedah tertutup. >ahun 1$0 sampai dengan 10 komisurotomi bedah tertutup dilakukan melalui transatrial serta transventrikel.
BAB III KESIMPULAN
egurgitasi itral atau disebut juga ;nsu*isiensi 4atup itral atau ;nkompetensia itral adalah suatu keadaan dimana terdapat kebocoran aliran darah balik melalui katup mitral dari ventrikel kiri kedalam atrium kiri pada pada saat ventrikel kiri berkontraksi +!istolik yang diakibatkan tidak menutupnya katup mitral secara sempurna. (tiologi sangat erat hubungannya dengan klinis akut atau kronik. primer meliputi semua penyebap lesi intrinsik yang mempengaruhi satu atau lebih dari komponen katup mitral. primer akut non iskemik, karena iskemia akut, akut sekunder pada kardiomiopati. (tiologi kronis kronis sangat banyak seperti posin*lamasi, degenerative, penyakit miokardial, penyakit in*iltrative, kongenital, endocarditis. egurgitasi katup mitral yang ringan bisa tidak menunjukkan gejala. 4elainannya bisa dikenali hanya melakukan pemeriksaan *isis dengan stetoskop, dimana terdengar murmur yang khas. 7ejala yang timbul pada ; tergantung pada *ase mana dari penyakit ini. Pada *ase akut gejala yang timbul seperti decompensated congestive eart
failure yaitu= sesak na*as, oedem pulmo, ortopnea, paroksimal nocturnal, dispnoe, sampai syok kardiogenik. Pada *ase kronik terkompensasi mungkin tidak ada keluhan tetapi individu ini sensiti* terhadap perubahan volume intravaskuler. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan (kokardiogra*i >ranstorakal +>>( dengan ekokardiogra*i Doppler, merupakan pemeriksaan diagnosis noninvasi* yang penting meliputi penilaian terhadap mor*ologi lesi katup mitral, derajat beratnya , mekanisme, dapatB tidak dioperasi dan prognosis, serta mengetahui *ungsi ventrikel kiri dan atrium kiri. Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan medikamentosa maupun operasi. >erapi dengan operasi dapat dilakukan untuk perbaikan katup mitral maupun penggantian katup mitral.
!tenosis mitral adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup mitra. 4elainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri saat diastole. Penyebab tersering stenosis mitral adalah endokarditis reumatika, akibat reaksi yang progresi* dari demam reumatik oleh in*eksi streptokokkus. Penyebab lain &alaupun jarang dapat juga stenosis mitral congenital, de*ormitas parasut mitral, vegetasi dari systemic lupus erythematosus +!'(, karsinosis sistemik, eposit amiloid, akibat obat *en*luraminBphentermin, rhemotoid arthritis +), serta kalsi*ikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat proses degenerative. Pada stenosis mitral akibat demam rematik akan terjadi proses peradangan +valvulitis dan pembentukan nodul tipis di sepanjang garis penutupan katup. Proses ini akan menimbulkan *ibrosis dan penebalan daun katup, kalsi*ikasi, *usi kommisura, *usi serta pemendekan korda atau kombinasi dari proses tersebut. 4ebanyakan pasien dengan stenosis mitral bebas keluhan dan biasanya keluhan utama berupa sesak napas, dapat juga *atigue. Pada stenosis mitral yang bermakna dapat mengalami sesak pada aktivitas sehari-hari, paroksismal nocturnal dispnea, ortopnea atau edema paru yang tegas. Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan *isik yang ditemukan pada kasus ringan harus dicurigai stenosis mitral bila terdengan !1 yang keras. ?oto thoraks adalah pembesaran atrium kiri serta pembesaran arteri pulmonalis. Dengan ekokardiogra*i, dapat dilakukan evaluasi struktur dari katup, pliabilitas dari daun katup, ukuran dari area katup dengan planimetri +mitral valve area. !edangkan dengan Doppler dapat ditentukan gradien dari mitral serta ukuran dari area mitral. (kokardiogra*i >ranseso*ageal merupakan pemeriksaan ekokardiogra*i dengan menggunakan tranduser endoskop sehingga jendela ekokardiogra*i akan lebih luas terutama untuk struktur katup, atrium
kiri atau apendiks atrium. !tenosis mitral merupakan kelainan mekanik, oleh karena itu obat bersi*at suporti* atau simptomatik terhadap gangguan *ungsional jantung atau pencegahan
terhadap in*eksi. 9eberapa obat seperti antibiotic golongan penisilin, eritromisin, sul*a, se*alosporin untuk demam rematik atau pencegahan endokarditis sering dipakai. bat-obat inotropik negative seperti O-blocker atau Aa-blocker dapat memberi man*aat pada pasien dengan irama sinus yang memberi keluhan pada saat *rekuensi jantung meningkat seperti pada latihan. etriksi garam atau pemberian diuretic secara intermitten berman*aat jika terdapat bukti adanya kongesti vascular paru. )ntikoagulan &ar*arin sebaiknya dipakai pada stenosis mitral dengan *ibrilasi atrium atau irama sinus dengan kecenderungan pembentukan thrombus. /alvotomi mitral perkutan dengan 9alon, ;ntervensi bedah, reparasi atau ganti katup.
DAFTAR PUSTAKA
1. aganti 4, igoli /8, !arano (, dan 9ono&o . /alvular 8eart DiseaseJDiagnosis dan manjemanL. ayoclean proce. ey 2010C M$ +$=" M3-$00
2. 7iovanni 9. P, ?rancesco ?. ?, 7iuseppe /, !te*anos D, >iFiano . itral regurgitation +evie& )rtikel. Departments o* Aardiology and Aardiovascular !urgery, ?ondaFione Aardiocentro >icino, 'ugano, !&itFerland. !N;!! (D N4'H 2 010 C 1"0+3#"=3#"3 Q & & &.sm&. ch.
http=BB&&&.sm&.chBdocsBPd*AontentBsm&-12M3.pd*
3. 4aren P. , 'iam , and 9ushra !. . )natomy o* the mitral valve= understanding the mitral valve comple@ in mitral regurgitation. :urnal evie&.(uropean :ournal o* (chocardiography+201011,i3#i.
http=BBehjcimaging.o@*ordjournals.orgBcontentBejechocardB11B10Bi3.*ull.pd* ". !nell, ichard !. )natomi 4linik ed. . (7A = :akarta. 200.
$. Perhimpunan Dokter !pesialis Penyakit Dalam ;ndonesia. %uku &'ar lmu Pen$akit alam *ilid +disi V . ;nterna PublisingC :akarta, 201"C Departemen ;lmu Penyakit Dalam ?4<;.
. /ahanian ), )l*ieri , )ndreotti ?, )ntunes ): et all. itral egurgitation. 7uidelines on the management o* valvular heart disease +version 2012. >he :oint >ask ?orce on the anagement o* /alvular 8eart Disease o* the (uropean !ociety o* Aardiology +(!A and the (uropean )ssociation *or Aardio->horacic !urgery +()A>!. 2012. 1-2$
http=BB&&&.s*cardio.*rBsitesBde*aultB*ilesBpd*B/alvularR8eartRDisR?>.pd*
6. !ilbernagl, !te*an. 'ang, ?lorian., 2003. >eks dan )tlas 9er&arna Pato*isiologi. :akarta= (7A.
M. ishimura ), tto A, 9ono& , Aarabello 9), (r&in :P ;;;, 7uyton ), J7ara P>, uiF A(, !kubas :, !orajja P, !undt > ;;;, >homas :D, 201" )8)B)AA 7uideline *or the anagement o* Patients Nith /alvular 8eart Disease, :ournal o* the )merican Aollege o* Aardiology +201", doi= 10.101Bj.jacc.201". 1 # 2.
https=BB&&&.medpagetoday.comBuploadB201"B3B3B02$3-1.pd*
. ).!. mran, )hmed ). ), ).). ohamed. (chocardiography in mitral stenosis. ini evie& # Aontinuing edical (ducation. :ournal o* the !audi 8eart )ssociation +2011 23, $1#$M.
10. 4ames&ari , /era 8. , aurice (. !, and obert . 9. /alvular 8eart Disease= Diagnosis and anagement. symposium on cardiovascular disease. ay 2010CM$+$="M3-$00.
https=BB&&&.ncbi.nlm.nih.govBpmcBarticlesBPA2M1M0Bpd*BmayoclinprocM$$R013.pd* 11. Praveen 4umar eema. Pathophysiology o* itral /alve !tenosis. )A :ournal o*
edical !ciences. /'. 1 S ;ssue 1 S :an-)pr 201$. = https=BB&&&.researchgate.netBpublicationB262"6M$0