• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 Usaha Dan Momentum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 Usaha Dan Momentum"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Usaha dalam pengertian di Fisika

Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding

sebanding

dengan gaya dan perpindahan

dengan gaya dan perpindahan

 Usaha yang dilakukan makin besar jika

 Usaha yang dilakukan makin besar jika

gaya yang bekerja pada benda juga besar 

gaya yang bekerja pada benda juga besar 

 Jika gaya yang bekerja pada benda besar

 Jika gaya yang bekerja pada benda besar

namun benda belum bergerak maka tidak

namun benda belum bergerak maka tidak

ada usaha

ada usaha

DEFINISI USAHA

DEFINISI USAHA

(4)

Energi dideinisikan sebagai kemampuan untuk

Energi dideinisikan sebagai kemampuan untuk

melakukan usaha

melakukan usaha

!eberapa "#nt#h energi !eberapa "#nt#h energi

 Energi yang dimiliki #leh benda yang bergerak dinamakan Energi yang dimiliki #leh benda yang bergerak dinamakan

energi

energi kinetikkinetik

 Energi yang ada karena letak atau  Energi yang ada karena letak atau k#nigurasi sistem dinamakank#nigurasi sistem dinamakan

energi

energi p#tensialp#tensial

$#nt#h m#bil yang bergerak akan memiliki energi kinetik $#nt#h m#bil yang bergerak akan memiliki energi kinetik

DEFINISI ENERGI

DEFINISI ENERGI

(5)

 Usaha disimb#lkan dengan lambang % memiliki satuan Internasi#nal J#ule &J'

 Jika gaya (F) k#nstan dan berimpit

dengan perpindahan (

r)

 benda maka

% !F(

r)

 Jika gaya (F) k#nstan dan tidak berimpit

dengan perpindahan (

r)

 benda maka

θ 

cos

)

(

.

 F 

 F 

=

=

 *e"ara umum jika gaya tidak k#nstan

dan+atau lintasan tidak membentuk garis lurus maka

. .

∫ 

=

 B  A  AB  F d r  W    F   ! F   !

θ

F   !

(6)

Contoh

,aya bekerja pada sebuah partikel

.artikel berpindah dari titik (/0/) ke titik !(02) Hitung

usaha yang dilakukan gaya tersebut jika lintasan partikel a

dalah

(

 yi  x j

)

 N   F 

=

ˆ

+

2 ˆ

a ,aris patah $!

b ,aris patah !

" ,aris lurus !

d ,aris parab#la

4(m) y(m)   ! $ 

Usaha yang dilakukan gaya tsb dari  ke ! adalah

(

 yi  x j

)

(

idx  jdy

)

W   B  A  AB

=

∫ 

ˆ

+

2 ˆ . ˆ

+

ˆ

(

 ydx  xdy

)

W   B  A  AB

=

∫ 

+

2

(7)

a 5elalui lintasan $!

(

 ydx

 xdy

)

(

 ydx

 xdy

)

 B C  C   A CB  AC   AB

=

+

=

∫ 

+

2

+

∫ 

+

2

(

 ydx

 xdy

)

(

 ydx

 xdy

)

 AB

2

2

) 4 , 2 ( ) 0 , 2 ( ) 0 , 2 ( ) 0 , 0 (

+

+

+

=

∫ 

∫ 

Untuk lintasan $ hanya k##rdinat 4 yang berubah sementara

y tetap0 yaitu y/ (dy/)0 *edangkan untuk lintasan $! k##rdinat 4 tetap0 yaitu 4 (d4/) dan k##rdinat y berubah

 J 

dy

 xdy

 AB

2

4

16

4 0 ) 4 , 2 ( ) 0 , 2 (

=

=

=

∫ 

∫ 

(8)

b 5elalui lintasan !

(

 ydx

 xdy

)

(

 ydx

 xdy

)

 B  D  D  A  DB  AD  AB

=

+

=

∫ 

+

2

+

∫ 

+

2

(

 ydx  xdy

)

(

 ydx  xdy

)

 AB 2 2 ) 4 , 2 ( ) 4 , 0 ( ) 4 , 0 ( ) 0 , 0 (

+

+

+

=

∫ 

∫ 

Untuk lintasan  hanya k##rdinat y yang berubah sementara

4 tetap0 yaitu 4/ (d4/)0 *edangkan untuk lintasan ! k##rdinat y tetap0 yaitu y2 (dy/) dan k##rdinat 4 berubah

 J  dy  ydx W  AB 4 8 2 0 ) 4 , 2 ( ) 4 , 0 (

=

=

=

∫ 

∫ 

(9)

" 5elalui lintasan garis lurus ! .ersamaan garis lurus ! adalah

dx dy

 x

 y

=

2

=

2

(

 ydx  xdy

)

(

 ydx  xdy

)

W   B  A  AB 2 2 ) 4 , 2 ( ) 0 , 0 (

+

=

+

=

∫ 

∫ 

(

)

∫ 

∫ 

+

=

=

2 0 2 0

6

4

2

 xdx

 xdx

xdx

 AB

Usaha yang dilakukan melalui garis lurus ! adalah

,anti 6ariabel y dan dy sesuai dengan persamaan garis ! sehingga

 J  W  AB

=

12

(10)

" 5elalui lintasan garis parab#la !

.ersamaan garis parab#la ! adalah

 xdx dy

 x

 y

=

2

=

2

Usaha yang dilakukan melalui garis lurus ! adalah

(

 ydx  xdy

)

(

 ydx  xdy

)

W   B  A  AB 2 2 ) 4 , 2 ( ) 0 , 0 (

+

=

+

=

∫ 

∫ 

,anti 6ariabel y dan dy sesuai dengan persamaan garis para-b#la ! sehingga

∫ 

∫ 

+

=

=

2 0 2 2 0 2 2 5 4 x dx  x dx  x W  AB  J  W  AB

=

40/3

(11)

Usaha Gaya Konservatif dan Non Konservatif 

 ,aya 7#nser6ati (Fk) adalah gaya yang usahanya

tidak bergantung pada lintasan tempuh

 ,aya 8#n 7#nser6ati (Fnk) adalah gaya yang usahanya

bergantung pada lintasan tempuh

,aya pada "#nt#h di atas termasuk gaya n#n

k#nser6ati karena usaha yang dilakukan gaya ini dari  ke ! melalui tiap lintasan berbeda-beda nilainya

(

 yi  x j

)

 N   F 

=

ˆ

+

2 ˆ

(12)

Untuk ,aya 8#n 7#nser6ati (F

nk

)0 usaha yang

dilakukan gaya ini pada suatu lintasan tertutup

tidak n#l0

0 . . . . . 2 1 2 1

=

+

=

=

∫ 

∫ 

∫ 

∫ 

∫ 

 B C   A nk   B C   A nk   A C   B nk   B C   A nk  nk 

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

            ! $1 $

(13)

,aya gesekan juga termasuk gaya n#n k#nser6ati

karena gaya gesekan adalah gaya disipasi yang

usahanya selalu negati (gaya gesekan arahnya

selalu mela9an perpindahan) sehingga usahayang

dilakukan gaya gesekan pada suatu lintasan tertutup

tidak akan pernah n#l

$#nt#h gaya k#nser6ati adalah gaya gra6itasi0 gaya

pegas0 dan gaya :istrik 7etiga gaya ini usahanya

tidak bergantung lintasan

(14)

,aya adalah "#nt#h lain gaya k#nser6ati0 karena gaya ini tidak bergantung pada lintasan tempuh $#ba kita masukkan gaya ini pada "#nt#h sebelumnya

(

 y

i

 x

 j

)

 N 

 F 

=

ˆ

+

ˆ

(

)

(

)

∫ 

∫ 

+

+

=

+

=

 B  A  B  A

 AB  yi  x j idx  jdy  ydx xdy

W  ˆ 2 ˆ . ˆ ˆ

∫ 

∫ 

+

=

=

=

) 4 , 2 ( ) 0 , 0 ( ) 4 , 2 ( ) 0 , 0 ( 8 ) ( xy J  d   xdy  ydx W  AB

(15)

Daya

 aya menyatakan seberapa "epat usaha berubah terhadap

9aktu atau dideinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan per detik

 aya disimb#lkan dengan . memiliki satuan J#ule+detik atau

%att v  F  dt  r  d   F  dt  dW   P 

=

=

.

=

.

dengan F adalah gaya yang bekerja dan 6 adalah ke"epatan benda

(16)

Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki

#leh setiap benda yang bergerak

Energi kinetik sebanding dengan massa

benda dan sebanding juga dengan kuadrat

laju benda

(17)

 Jika suatu gaya F bekerja pada benda bermassa m maka usaha yang dilakukan gaya tsb dari  ke ! adalah

∫ 

=

 B  A  AB  F d r  W  .  dr  dt  v d  m  B  A .

∫ 

= Ingat Hk 8e9t#n Fma

 A  B  A  B  B  A  Ek   Ek  mv mv v v md 

=

=

=

∫ 

2 2 1 2 2 1 . 

 dengan Ek! adalah energi kinetik di ! dan Ek  energi kinetik di 

 ari persamaan terakhir disimpulkan ;

(18)

Contoh

*ebuah benda bermassa  kg dilepaskan dari ketinggian < m !erapa usaha yang dilakukan gaya gra6itasi dan berapa laju benda setelah sampai di tanah=

!   mg h

 Usaha gaya gra6itasi

∫ 

=

=

=

=

 B  A  grav  AB

mgdy

mgh

100

 5en"ari ke"epatan di tanah (!)

 s

m

v

mv

mgh

mv

mv

 B  B  A  B  AB

/

10

2 2 1 2 2 1 2 2 1

=

=

=

(19)

Pembahasan Usaha dari Grafik

 Jika gaya yang bekerja pada benda adalah satu dimensi0 dan

gaya tersebut dinyatakan dalam bentuk kur6a atau graik maka usaha adalah luas daerah di ba9ah kur6a

4 F(4)   !

∫ 

=

 B  A  AB  F  x dx W  ( )

= luas daerah arsir 

Contoh

,aya yang bekerja pada benda kg digambarkan dalam graik di samping Jika ke"epatan a9al benda  m+s0

berapa ke"epatannya setelah menempuh > m F(8)

?(m)

 2 >

(20)

 Usaha  luas daerah di ba9ah kur6a

m

 AB

=

8

+

16

+

8

=

32

 Usaha  perubahan energi kinetik

 s

m

v

v

mv

mv

 AB

32

(

2

)

2 12

(

2

)(

2

)

2

6

/

2 1 2 0 2 1 2 2 1

=

=

=

(21)

Contoh

!al#k  kg melun"ur ke kanan dengan laju 1/ m+s pada lantai kasar dengan Ak seperti graik di samping

4(m) Ak

2 1/

/0<

Bentukan ;  Usaha yang dilakukan #leh gaya

gesekan dari 4/ sampai 41/ m

(22)

 !esar gaya gesekan adalah k  k  k  k   N  mg   f  

=

 µ 

=

 µ 

=

20µ 

Usaha yang dilakukan gaya gesekan adalah

 J  kurva daerah luas  x dx dx  f   W   x  x k   x  x k   ges 80 ) 3 1 ( 20 ) ( 20 20 10 0 10 0

=

+

=

=

=

=

∫ 

=

∫ 

= = =  µ 

 Usahaperubahan energi kinetik

2 2 1 2 2 1 2 0 2 1 2 2 1 ) 10 )( 2 ( ) 2 ( 80

=

=

v mv mv W  ges  s m v

=

20 /

(tanda minus pada usaha yang dilakukan gaya gesekan disebabkan 7arena gaya gesekan berla9anan arah dengan perpindahan bal#k)

 da gesekan menyebabkan ke"epatan bal#k menjadi ber-kurang (perlambatan)

(23)

Energi Potensia

Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya

k#nser6ati maka usaha yang dilakukan gaya ini

tidak bergantung pada lintasan tempuh0

usahanya hanya bergantung pada titik a9al dan

titik akhir saja (usahanya hanya bergantung pada

p#sisi)

(24)

 Oleh karena itu dapat dideinisikan besaran U yang merupa-kan ungsi dari p#sisi a9al dan akhir 

(

( )

)

) ( .d r  U   B U  A  F  W   B  A k   AB

=

∫ 

=

 

dengan U(!) adalah energi p#tensial di titik ! dan U() adalah energi p#tensial di titik 

 !iasanya dalam pendeinisian energi p#tensial digunakan titik

(25)

 5isalnya dalam kasus di atas diambil titik  sebagai a"uan0 di mana U()/ maka

(

( )

)

( ) )

(

.d r  U  B U   A U  B

 F  W   B  Acuan k   AB

=

∫ 

=

=

 

 engan kata lain0 untuk sembarang p#sisi r0 energi p#tensial

di p#sisi r tersebut adalah

∫ 

=

r   Acuan k 

 F 

(

)

.

Jadi energi p#tensial di titik r adalah usaha untuk mela9an gaya 7#nser6ati yang bekerja pada benda agar benda berpindah dari

(26)

Contoh

 Energi p#tensial benda bermassa m yang terletak pada

keting-gian h ;

mgh

dy

 j

 j

mg 

h

h

=

=

∫ 

0

ˆ

).

ˆ

(

)

(

Bitik a"uan diambil di permukaan h/ dengan energi p#tensial sama dengan n#l

 Energi p#tensial benda bermassa m yang terletak pada sistem

pegas yang teregang sejauh 4 ;

2 2 1 0

)

(

 x

kxdx

kx

 x

=

=

∫ 

Bitik a"uan diambil di 4/0 yaitu saat pegas dalam keadaan 7endur0 dengan energi p#tensial sama dengan n#l

(27)

H!k!m Keka Energi

 Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya k#nser6ati 

maka usaha yang dilakukan gaya ini dari  ke ! adalah

(

( )

)

) ( .d r  U   B U  A  F  W   B  A k   AB

=

∫ 

=

 

 i sisi lain semua usaha yang dilakukan suatu gaya dari  ke !

sama dengan perubahan energi kinetik

 A  B

 B

 A k 

 AB

 F 

 Ek 

Ek 

=

∫ 

.

=

 ari dua pernyataan di atas dapatdisimpulkan jika gaya yang

bekerja pada benda adalah gaya k#nser6ati maka

(

( )

)

) ( B U  A U   Ek   Ek  B

 A

=

)

(

)

(

 B

 Ek 

B

 Ek 

 B

+

=

 A

+

atau

(28)

 .ernyataan di atas dikenal dengan Hukum 7ekal Energi (H7E)0 yang arti isisnya adalah bah9a energi t#tal di titik ! sama de-ngan energi t#tal di titik  (energi di semua titik adalah sama)

)

(

)

(

 B

 Ek 

B

 Ek 

 B

+

=

 A

+

 Energi t#tal di suatu titik adalah jumlah semua energi p#tensial

pada benda tersebut ditambah energi kinetiknya

)

(r 

 Ek 

 E 

=

+

 Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gra6itasi maka

hukum kekal energi menjadi

 A  A  B  B

mgh

mv

mgh

mv

2

+

=

12 2

+

2 1

dengan 6! dan 6  adalah ke"epatan di titik ! dan 0 serta h! dan h  adalah ketinggian titik ! dan 

(29)

Contoh 1

!al#k  kg melun"ur pada bidang miring dari titik  tanpa ke"e-patan a9al menuju titik ! Jika bidang miring 3C#li"in dan jarak

 ! adalah < m0 tentukan ;

Usaha yang dilakukan gaya

gra6itasi dari  ke ! 7e"epatan bal#k di !   ! 3C# mg 8 mgsin3C 4 h 

Usaha yang dilakukan gaya gra6itasi adalah

∫ 

∫ 

= = = = =  B  A  B  A  grav  grav  F  d r  mg  dx mg   AB J  W  .  sin37 sin37( ) (2)(10)(0,6)(5) 60 

(30)

.ada bal#k hanya bekerja gaya gra6itasi yang termasuk gaya 7#nser6ati sehingga untuk pers#alan di atas berlaku Hukum 7ekal Energi  A  A  B  B

mgh

mv

mgh

mv

2

+

=

21 2

+

2 1

,

)

10

(

2

0

0

)

2

(

2 2 1  A  B

h

v

+

=

+

h A

=

( AB)sin37

=

3m

 s m v

 B = 60 /

5enentukan ke"epatan bal#k di titik ! dapat pula di"ari dengan

"ara dinamika (!ab II)0 dengan meninjau semua gaya yang bekerja0 kemudian masukkan dalam hukum 8e9t#n untuk men"ari per"epatan0 setelah itu "ari ke"epatan di !

(31)

Contoh 2 

!al#k m kg bergerak ke kanan dengan laju 2 m+s

kemudian menabrak pegas dengan k#nstanta pegas k m

  ! $

Jika jarak !m0 !$/0<m dan titik $ adalah titik pegas Bertekan maksimum0 tentukan

 ke"epatan bal#k saat manabrak pegas di !

(32)

.enyelesaian ;

 ,unakan hukum kekal energi untuk titik  sampai !

) ( ) ( 12 2 2 2

1 mv  B mv  A  A

 B

+

=

+

karena energi p#tensial di  dan di ! tidak ada U()U(!)/ maka ke"epatan di ! sama dengan ke"epatan bal#k di 0 yaitu 2 m+s

(33)

 7e"epatan bal#k di $ adalah n#l karena di titik $ pegas tertekan maksimum sehingga bal#k berhenti sesaat

sebelum bergerak kembali ke tempat semula

,unakan hukum kekal energi untuk titik ! sampai $

2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1  B  B C  C 

kx

mv

kx

mv

+

=

+

m

 N 

 BC 

/

128

)

4

)(

2

(

)

(

0

)

4

)(

2

(

)

(

0

2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1

=

=

+

=

+

(34)

Contoh 3

!enda bermassa m diputar dengan tali *ehingga membentuk lintasan lingkaran 6ertikal berjejari D

 berapa ke"epatan a9al minimum di titik  agar m dapat men"apai  lingkaran (titik !)

 berapa ke"epatan a9al minimum di titik  agar m dapat men"apai satu putaran penuh

   ! $ D mg B

(35)

 Binjau benda m di titik !0 gaya yang bekerja pada m

adalah mg dan B Usaha yang dilakukan B adalah n#l

karena tegak lurus perpindahan

.enyelesaian

,unakan hukum kekal energi di titik  dan !

 A  A  B  B

mgh

mv

mgh

mv

2

+

=

21 2

+

2 1 0 0

+

=

21 2

+

A mv mg  g v A

=

2

(36)

 

 ! $

D mgB

 gar m dapat men"apai satu putaran penuh maka saat m men"apai titik $ semua k#mp#nen gaya pada m yang berarah ke pusat lingkaran harus

bertindak sebagai gaya sentripetal0 shg

 g m ! v   v m  F  mg  !  C  C   s" + = = = + 2 2

(37)

,unakan Hukum kekal energi di titik  dan $

C  C   A  A

mgh

mv

mgh

mv

2

+

=

21 2

+

2 1

 

mg 

 g

m

mv

!m  A

0

2

(

)

2

1 2 2 1

+

=

+

+

 g

v

!m  A

5

2

=

+

 g

v

 Amin

=

5

(ambil B/)

(38)

H!k!m Keka Energi daam gaya non konservatif 

 Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya

k#nser6ati dan gaya n#n k#nser6ati maka gaya t#tal

nk 

 F 

 F 

=

+

 Usaha yang dilakukan gaya t#tal ini dari  ke ! adalah

(

)

nk   AB  B  A nk   B  A k   AB W   A U   B U  W  r  d   F  r  d   F  W 

+

=

+

=

∫ 

∫ 

) ( ) ( . .    

(39)

 Duas kiri %

 !

 adalah sama dengan perubahan

energi kinetik0 sehingga

nk   A

 B U   B  Ek  U   A W 

 Ek 

+

( )

=

+

( )

+

.ersamaan terakhir ini yang disebut dengan Hukum

7ekal Energi

(40)

Contoh 1

!al#k  kg melun"ur pada bidang miring dari titik  tanpa

ke"e-patan a9al menuju titik ! Jika bidang miring 3C# kasar dengan

Ak1+ dan jarak ! adalah < m0 tentukan ;

Usaha yang dilakukan gaya

gesekan dari  ke ! 7e"epatan bal#k di !   ! 3C# mg 8 mgsin3C 4 h   k

Usaha yang dilakukan gaya gesekan adalah

∫ 

∫ 

=

=

=

=

 B  A k   B  A  ges  ges  F  d r  m mg  dx J  W   .  cos37 (1/2)(2)(10)(0,8)(5) 40

(41)

,aya gesekan adalah gaya n#n k#nser6ati sehingga dalam

pers#alan di atas terdapat %nk

*elain gesekan0 pada bal#k hanya bekerja gaya gra6itasi yang termasuk gaya 7#nser6ati sehingga untuk pers#alan di atas berlaku Hukum 7ekal Energi dalam gaya k#nser6ati dan n#n k#nser6ati 

 J 

nk 

=

 ges

=

40

nk   A  A  B  B mgh mv mgh W  mv2

+

=

21 2

+

+

2 1 , 40 ) 10 ( 2 0 0 ) 2 ( 2 2 1

+

=

+

A  B h

v

h A

=

( AB)sin37

=

3m

 s m v B

=

20 /

(42)

Contoh 2 

!  

3C#

F

!al#k /01 kg did#r#ng pada bidang

miring dengan gaya h#ris#ntal F1/ 8 di titik  tanpa ke"epatan a9al Jika

bidang miring 3C#kasar dengan A

k1+

dan jarak ! adalah < m0 tentukan ;

 Usaha yang dilakukan gaya gra6itasi sepanjang !

 Usaha yang dilakukan gaya gesekan sepanjang !

 Usaha yang dilakukan gaya F sepanjang !

 7e"epatan bal#k di titik ! .enyelesaian

 Usaha yang dilakukan gaya gra6itasi sepanjang !

∫ 

∫ 

= − = − = − = − =  B  A  B  A  grav  grav  F  d r  mg  dx mg   AB J  W  .  sin37 sin37( ) (0,1)(10)(0,6)(5) 3 

(43)

 Usaha yang dilakukan gaya gesekan sepanjang !  J  W  dx  F  mg  r  d   F  W   ges  B  A k   B  A  ges  ges 8 ) 5 )}( 6 , 0 )( 4 ( ) 8 , 0 )( 10 )( 1 , 0 ){( 2 / 1 ( ) 37 sin 37 cos ( .

=

+

=

+

=

=

∫ 

 

∫ 

µ 

 Usaha yang dilakukan gaya F sepanjang !

∫ 

∫ 

=

=

=

=

 B  A  B  A  F   F d r   F  dx J  W  .  cos37 (4)(0,8)(5) 16 

 7e"epatan di titik ! dapat di"ari dengan menggunakan k#nsep usaha t#tal  perubahan energi kinetik

 A  B

 F   ges

 grav

 AB W  W  W   Ek  Ek 

=

+

+

=

0 ) 1 , 0 ( 16 8 3− + = 21 2 − − = B  AB v W 

 s

m

v

 B

=

10

/

(44)

1 !al#k dengan massa / kg did#r#ng sepanjang permukaan mendatar tanpa gesekan dengan gaya F yang membentuk

sudut

θ

 dengan permukaan *elama gerakannya gaya

bertambah mengikuti hubungan F>40 dengan F dalam 8

dan 4 dalam meter *udut

θ

 pun berubah menurut

"#s

θ

  /0C

 /0/4

!erapa kerja yang dilakukan #leh gaya bila bal#k bergerak dari 4  1/ m sampai 4  / m

(45)

 !enda seberat / 8 did#r#ng ke atas bidang miring yang

panjangnya 3/ "m (kemiringan 3/#)0 tanpa gesekan dengan

gaya h#ri#ntal F !ila laju di dasar adalah > "m+s dan di pun"ak adalah 3/ "m+s0

a berapa usaha yang dilakukan F b !erapa besar gaya F

" !ila bidang adalah kasar dengan

µ

k/01<0 berapa  jarak maksimum yang dapat ditempuh benda

(46)

Seb!ah benda di"!tar dengan tai sehingga membent!k intasan ingkaran vertika

dengan #ari

a$ %ent!kan ke&e"atan minim!m di titik A agar da"at menem"!h ' ingkaran

(titik )*

b$%ent!kan ke&e"atan minim!m di titik A

agar benda da"at men&a"ai sat! ingkaran "en!h$   ! $ +$  #ari R$

(47)

 

! F

Seb!ah benda ,-. kg ada di atas bidang

miring dengan s!d!t kemiringan +/o$

Pada benda ini beker#a gaya F0. N

mendatar$ 1!a m!a benda diam di A kem!dian bergerak ke )- "an#ang

A)02 m$

3ika koefisien gesekan kinetis bidang adaah ,-2 tent!kanah ke&e"atan benda ketika sam"ai di )dengan &ara energi 4

(48)
(49)

5#mentum linier atau ditulis m#mentum saja

adalah kuantitas gerak yang bergantung pada

massa dan ke"epatan benda (6)

5#mentum adalah 6ekt#r dan besarnya

disimb#lkan dengan . memiliki satuan kg m+s

v

m

 "

=

(50)

*e"ara matematis impuls dideinisikan

sebagai integral dari gaya yang bekerja pada

benda terhadap 9aktu

Definisi Impuls

Impuls juga besaran 6ekt#r0 disimb#lkan

dengan I memiliki satuan 8s

∫ 

=

t  t 

dt 

 F 

 # 

0

(51)

H!k!m Ne5ton daam Im"!s

 Hukum 8e9t#n dapat ditulis kembali

dalam bentuk

dt 

(

m

v

)

dt 

 "

 F 

=

=

 0 0 0 0 v m v m  "  "  " d  dt   F   "  " t         

=

=

=

∫ 

∫ 

 Jika gaya F tersebut diintegralkan untuk seluruh 9aktu maka

persamaan di atas menjadi

dengan p adalah m#mentum akhir0 p/ m#mentum a9al0 6 ke"epatan akhir dan 6/ ke"epatan a9al

 engan deinisi impuls dan m#mentum maka diper#leh

 "

 "

 "

 # 

=

0

=

 tau dengan kata lain ;

(52)

Contoh

!enda bermassa  kg bergerak dengan ke"epatan a9al  m+s dalam arah sb 40 dan 2 m+s dalam arah sb y 7emudian pada benda bekerja gaya dalam arah

sb y Fyt 80 dan gaya dalam arah sb 4

seperti gambar di samping

F4(8) t(s)  2 < -< Bentukan ; a Impuls antara t/ sampai t2 s

b 7e"epatan saat t2 s .enyelesaian

a Impuls pada benda yang gayanya dua dimensi ditulis dalam   bentuk

 j

 # 

i

 # 

 # 

=

 x

ˆ

+

 y

ˆ

dengan I4 dan Iy adalah k#mp#nen impuls dalam arah sumbu 4

(53)

 7#mp#nen impuls dalam arah sumbu 4 dapat diper#lah dengan "ara men"ari luas daerah dari graik0 yaitu

0

)

5

)(

2

(

)

5

)(

2

(

21 2 1

+

=

=

 x

 # 

 7#mp#nen impuls dalam arah sumbu y adalah

 Ns t  tdt   #  y 2 4 16 0 2 4 0

=

=

=

∫ 

 Jadi ;

 # 

=

16

 j

ˆ

Ns

b Impuls  perubahan m#mentum

(

i

 j

)

 "

 j

 "

 "

 # 

=

0

16

ˆ

=

2

2

ˆ

+

4

ˆ

 s kgm  j i  "

=

24 ˆ /

*ehingga ke"epatan saat t2 s adalah

 s m  j i m  " v= = 2ˆ+12 ˆ /

(54)

Sistem )anyak Partike

 Binjau suatu sistem yang terdiri atas banyak partikel0

katakan-sejumlah 8 partikel

 5#mentum t#tal sistem adalah resultan dari m#mentum setiap

  partikel  N 

 "

 "

 "

 "

 "

=

1

+

2

+

3

+

+

 Jika pada partikel 1 dalam sistem tersebut bekerja gaya

ekster-nal Fe

1 maka dinamika partikel 1 adalah

 N  e  F   F   F   F  dt   " d  1 13 12 1 1     

+

+

+

+

=

dengan F10 F130G0 F18 adalah gaya internal+interaksi antara .artikel ke-1 dengan ke-0 dengan ke-30 G0 dengan ke-8

(55)

 Hal yang Hal yang sama akan terjadsama akan terjadi pada pai pada partikel ke-0 ke-30 rtikel ke-0 ke-30 G0 ke-80G0 ke-80

 jika pada setiap partikel tsb bekerja gay

 jika pada setiap partikel tsb bekerja gaya eksternala eksternal

 N   N  ee

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

dt 

dt 

 "

 "

2 2 23 23 21 21 2 2 2 2  

++

++

++

++

==

 N   N  ee  F   F   F   F   F   F   F   F  dt  dt   "  " d  d  3 3 32 32 31 31 3 3 3 3         

++

++

++

++

==

)) 1 1 (( 2 2 1 1

++

++

++

−−

++

==

ee  N  N   N  N   N  N   N   N   N   N   F  F   F  F   F  F   F  F  dt  dt   "  " d  d    

 inamika sistem inamika sistem banyak parbanyak partikel ini tikel ini akan ditentukaakan ditentukan #lehn #leh

resultan

resultan dari dari dinamika dinamika masing-masing masing-masing partikel0 partikel0 yaituyaitu

1 1 1 1 21 21 12 12 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 ... )) ((  N   N   N   N  ee  N   N  ee ee ee  N   N   F   F   F   F   F   F   F   F   F   F   F   F   F   F   F   F   "  "  "  "  "  "  "  " dt  dt  d  d                           

++

++

++

++

++

++

++

++

==

++

++

++

++

(56)

 .asangan .asangan gaya ingaya interaksi antar teraksi antar partikel sapartikel saling menialing meniadakandakan

karena masing-masing gaya interaksi besarnya sama dan

karena masing-masing gaya interaksi besarnya sama dan

berla9anan arah

berla9anan arah

 Jadi dinamika Jadi dinamika sistem hanya sistem hanya dipengaruhi dipengaruhi gaya eksternagaya eksternal sajal saja

ee  N   N  ee ee ee  F   F   F   F   F   F   F   F  dt  dt   "  " d  d     

++

++

++

++

==

11 22   33 ... 

 Jika dihubuJika dihubungkan dengkan dengan Impuls ngan Impuls dan m#mdan m#mentum makaentum maka

persamaan

persamaan di di atas atas menjadimenjadi

( (

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

 F 

))

dt 

dt 

"

"

 # 

 # 

ee ee ee  N  N ee  N   N 

∆∆

==

++

++

++

++

==

∫ ∫ 

11

 

 

22 33

....

....

Impuls t#tal yang bekerja pada sistem sama dengan Impuls t#tal yang bekerja pada sistem sama dengan .erubahan 5#mentum sistem

(57)

P!sat 1assa

P!sat 1assa

 alam alam sistem banysistem banyak partikel0 ak partikel0 m#mentum t#m#mentum t#tal sistem tal sistem adalahadalah

resultan dari m#mentum setiap partikel penyusunnya

resultan dari m#mentum setiap partikel penyusunnya

 N   N   "  "  "  "  "  "  "  "  "  "

==

11

++

22

++

33

++



++

 N   N   N   N vv m m vv m m vv m m vv m m  "  "

==

11 11

++

22 22

++

33 33

++



++

dt  dt  r  r  d  d  m m dt  dt  r  r  d  d  m m dt  dt  r  r  d  d  m m dt  dt  r  r  d  d  m m  "  "

==

11 11

++

22 22

++

33 33

++



++

 N  N  N N  

 Jika massa Jika massa t#tal sit#tal sistem adastem adalah lah 5m5m11mmmm33GmGm88 maka maka

m#mentum t#tal sistem dapat ditulis

m#mentum t#tal sistem dapat ditulis

                     ++ ++ ++ ==  $   $  r  r  m m r  r  m m r  r  m m r  r  m m dt  dt  d  d   $   $   "  " 11 11 11 11 11 11  11 11  "m  "m

 $ 

 $ 

 "

 "

 =

 =

(58)

P!sat 1assa (6*

dengan  "m  "m  dt  d  %   

=

disebut dengan ke"epatan pusat massa sistem banyak partikel0 dan

 

 

 

 

 

+

+

+

+

=

 $  r  m r  m r  m r  m   "m 1 1 2 2 3 3   N  N 

(59)

Contoh

Bentukan letak pusat massa sistem yang tersusun atas empat

buah partikel yang bermassa m11kg0 mkg0 m33kg0 dan

m22kg 7eempat partikel terletak pada titik sudut bujur sangkar 

yang memiliki panjang sisi 1 m

engan sumbu k##rdinat seperti gambar maka p#sisi pusat massa terbagi  k#m-p#nen

m

 x

 "m 0,5 4 3 2 1 0 . 4 1 . 3 1 . 2 0 . 1

=

+

+

+

+

+

+

=

m1 m m3 m2 4 y

m

 y

 "m

0

,

7

4

3

2

1

1

.

4

1

.

3

0

.

2

0

.

1

=

+

+

+

+

+

+

=

(60)

.usat massa untuk benda k#ntinu

.ada prinsipnya sama dengan benda yang tersusun atas !anyak Bitik0 hanya n#tasi sigma diganti dengan integral

dm

 $ 

 "m

=

1

∫ 

5assa t#tal sistem

∫ 

=

dm

(61)

Contoh

!atang yang panjangnya 1/ m dibentangkan pada sumbu 4 dari ?/ sampai dengan 41/ m Jika batang tidak h#m#gen0 rapat

massanya ungsi dari p#sisi

λ

 14 kg+m0 tentukanlah pusat

5assa batang

 elemen ke"il batang pada p#sisi 4 yang panjangnya d4 akan

memiliki elemen ke"il massa dm

λ

d4

 5assa t#tal batang

kg 

 xdx

dx

dm

 $ 

12

600

10 0 10 0

=

=

=

=

∫ 

∫ 

λ 

∫ 

 .usat massa batang

m

dx

 x

 $ 

 x

 "m

3

20

1

=

=

∫ 

λ 

(62)

H!k!m Keka 1oment!m

Jika resultan gaya eksternal pada benda atau sistem sama dengan n#l maka

0

=

dt 

 P 

atau

tan

k&ns

 P 

 =

5#mentum t#tal sistem tetap (tidak berubah terhadap 9aktu) 5#mentum tiap bagian b#leh berubah0 tetapi m#mentum t#tal sistem adalah tetap

(63)

*ebagai "#nt#h berlakunya hukum kekal

m#mentum adalah pada peristi9a tumbukan0

misalnya dua buah benda bertumbukan maka

 benda tsb dipandang sebagai satu sistem0

sehingga m#mentum t#tal sistem sebelum

tumbukan sama dengan m#mentum sistem

sesudah tumbukan

(64)

%!mb!kan

alam setiap tumbukan berlaku hukum kekal m#mentum0 meski-pun dalam tumbukan antara  benda bekerja gaya yang sangat singkat (gaya impulsi) namun jika  benda dipandang sebagai satu sistem masing-masing gaya impulsi dapat dipandang se-bagai pasangan gaya aksi-reaksi

 da 3 jenis tumbukan ;

 Bumbukan lenting sempurna

(pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekal energi kinetik)

 Bumbukan tidak lenting sama sekali

(65)

Contoh

!enda m1 kg bergerak dengan ke"epatan 13 m+s ke kanan menumbuk benda lain m2 kg yang sedang bergerak ke kiri dengan laju  m+s *etelah tumbukan kedua benda bersatu Bentukan ;

 7e"epatan kedua benda setelah tumbukan

 Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah peristi9a

tumbukan terjadi .enyelesaian ;

!erlaku hukum kekal m#mentum

5#mentum a9al sistem  m#mentum akhir sistem

 s

m

v

v

v

m

v

m

v

m

v

m

/

3

'

'

)

4

2

(

)

2

(

4

)

13

(

2

'

'

1 2 2 1 2 2 1 1

=

+

=

+

+

=

+

(66)

Energi kinetik benda 1 sebelum tumbukan

Energi kinetik benda 1 sebelum tumbukan

Energi kinetik kedua benda setelah tumbukan

 J 

v

m

 Ek 

1

=

21 1 12

=

169

 J 

v

m

 Ek 

21 2 22

8

2

=

=

 J 

v

m

m

 Ek 

21

(

1 2

)

'

2

27

1

=

+

=

Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah tumbukan tidak sama

(67)

1 *ebuah pesa9at angkasa 1/// kg bergerak dengan ke"epatan /// i m+s *ebuah mete#r menumbuk

pesa9at tsb sehingga ke"epatannya menjadi /// i  /// j m+s !erapa Impuls tumbukkan =

Soal 

6$ *ebuah b#la /0< kg bertumbukan lenting sempurna dengan b#la kedua yang sedang diam !#la kedua tersebut men-jauh dengan laju setengah laju a9al b#la pertama

(68)

D

*ebuah peluru bermassa m dan ke"epatan 6 menembus bal#k bermassa 50 dan keluar dgn ke"epatan 6+ !al#k ini ada pada

ujung tali dengan panjang D !erapa ke"e-patan minimum peluru agar bal#k berayun satu lingkaran penuh =

<

3 *ebuah b#la bilyar bergerak dengan ke"epatan 2 m+s me-numbuk b#la lain yang identik dalam keadaan diam *etelah

tumbukan b#la pertama membentuk sudut 3/# terhadap

arah semula !ila tumbukkan lenting sempurna0 tentukan ke"epatan masing-masing b#la setelah tumbukan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Cisco IOS software provides a wide range of functionality, from basic connectivity, security, and network management to technically advanced services that enable businesses to

Evaluasi klien mengalami Cerebro Vaskuler Accident dengan masalah Defisit perawatan diri, Dari catatan perkembangan selama 3 hari pada 2 klien, menunjukkan bahwa klien 2

Biasanya terjadi di musim semi atau musim panas dan merupakan hasil ruang musim semi atau musim panas dan merupakan hasil ruang cukup untuk ekspansi slab saat cuaca panas. cukup

Gangguan Perfusi Jaringan Serebral Peningkatan kerja pernapasan Resiko Infeksi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Koma Suplai oksigen ke jaringan menurun Ketidakefektifa n Pola

Banyak hal yang dapat diperoleh praktikan dalam kegiatan PPL 1 ini, diantaranya adalah semakin bertambahnya ilmu pengetahuan dan kecakapan berkomunikasi dalam

Pada usia 7 tahun Ahmad al-Tijani telah menghafal al- Qur’an dalam qira’at Imam Nafi’ dengan baik dalam bimbingan gurunya, Sayyid Muhammad bin Hamawi

Setelah data diperoleh, maka langkah berikutnya adalah mengolah data dengan menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap dan kemudian akan dilakukan analisis ANOVA