• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Program Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelaksanaan Program Puskesmas"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

2.5.1 Program kerja yang terdapat di KIA dan KB Puskesmas Gesang Kabupaten Lumajang: a. K1 Akses

K1 akses ialah kunjungan ibu hamil baru (pertama kali periksa kehamilan) tanpa memandang umur kehamilan atau lebih dari 16 minggu. Contoh: Ibu hamil 20 minggu yang datang untuk ANC pertama kalinya. Pencapaian dari K1 akses di Puskesmas Gesang yaitu sebesar 461 dengan persentase 101,8% dengan target 453. Hal ini menandakan bahwa program K1 akses yang dimiliki sudah baik karena melebihi angka target yang telah ditentukan. Namun ada desa yang memiliki angka pencapaian yang kurang target yaitu pada Desa Pulo 94,7%.

Tabel. Pencapaian K1 Akses di Puskesmas Gesang

NO PUSKESMAS NAMADESA

IBU HAMIL JUMLAH K1 JUMLAH % 1 GESANG 80 80 100.0 2 JOKARTO 79 83 105.1 3 GESANG PULO 150 142 94.7 4 JATISARI 59 60 101.7 5 BESUK 85 96 112.9 JUMLAH PUSKESMAS 453 461 101.8

Sumber : Data Sekunder Puskesmas Gesang Tahun 2016 b. K4

Kunjungan K4: Umur kehamilan 36 minggu sampai akhir,dilakukan untuk: 1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III

2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi, 3) Memantapkan rencana persalinan,

4) Mengenali tanda-tanda persalinan.

5) Cek kembali Hb dan pemeriksaan lain jika ada indikasi

Pencapaian dari K4 di Puskesmas Gesang sejumlah 424 dengan persentase 93,6% dari target yang ada yaitu 453. pada program K4 ini juga ada 3 desa yang angka capaiannya kurang dari target yaitu Desa Gesang, Desa Pulo, dan Desa Besuk.

(2)

Tabel. Pencapian K4 di Puskesmas Gesang

NO PUSKESMAS NAMA DESA

IBU HAMIL JUMLAH K4 JUMLAH % 1 GESANG 80 71 88.8 2 JOKARTO 79 82 103.8 3 GESANG PULO 150 129 86.0 4 JATISARI 59 61 103.4 5 BESUK 85 81 95.3 JUMLAH PUSKESMAS 453 424 93.6

Sumber : Data Sekunder Puskesmas Gesang Tahun 2016 c. Persalinan Nakes di Fasilitas Kesehatan

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil sesuai standar (bidan, dokter, dan tenaga paramedis lainnya) di fasilitas kesehatan. Agar ibu hamil dan bayi secara cepat dan tepat mendapatkan fasilitas kesehatan yang bersih dan aman. Mendapatkan pertolongan dan pelayanan dari tenaga kesehatan siap di tempat. Dengan tujuan Menurunkan kesakitan dan komplikasi persalinan. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi. Memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan pada ibu hamil, bersalin dan nifas.

Capaian pada kegiatan ini di tahun 2015 sejumlah 844 dengan persentase 86.4%. Terdapat beberapa desa yang memiliki capaian angka yang tinggi yaitu Desa Sukokerto dengan capaian 127.4% sedangkan capaian yang paling rendah terdapat pada Desa Sumber Wringin.

NO PUSKESMAS NAM A DES A IBU BERSALIN/NIF AS Ta rge t PERSALI NAN DITOLON G NAKES JUM LAH % 1 GESANG 76 9 7 103. 9 2 JOKART O 76 8 0 10 5. 3

(3)

G O 3 28 .5 4 JATISARI 56 1 6 108. 9 5 BESUK 81 6 7 93.8 JUML AH PUSKE SMAS 45 3 461 10 1. 8

d. Ibu Nifas (BUFAS)

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses persalinan. Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari penyabab kematian para ibu, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahtaraan bayi yang dilahirkan karena bayi tersebut tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya. Dengan demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan semakin meningkat

Pencapaian dari program bufas pada tahun 2016 yaitu sejumlah 425 dengan persentase 98,4% dari target yang ditentukan sebesar 432 untuk ibu nifas yang mendapat layanan kesehatan nifas. Ada 2 desa yang memiliki capaian angka ibu nifas yang mendapat layanan kesehatan yang kurang dari target dengan angka capaian paling rendah yaitu 88,1% yaitu Desa Pulo.

(4)

NO PUSKESMAS NAMA DESA IBU NIFAS JUML AH MENDAPAT YANKES NIFAS JU MLAH % 1 GESANG 67 85 11.8 1 2 JOKARTO 67 80 05.3 1 3 GESANG PULO 431 126 8.1 8 4 JATISARI 65 62 10.7 1 5 BESUK 18 72 8.9 8 JUMLA H PUSKE SMAS 4 32 425 8.4 9 e. KN Murni

Kunjungan Neonatus murni (KN murni) adalah kunjungan neonatus yang dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir.Pencapaian dari program ini pada tahun 2016 sebesar 102,6% dengan target 100.0%. terdapat 3 desa yang memiliki capaian angka yang melebihi target yaitu Desa Gesang, Sumber Jokarto, dan Sumber Jatisarii.

Grafik 1 Pencapian KN Murni tahun 2016

NO PUSKESM

AS NAMADESA JUMLAHLAHIR HIDUP

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

(5)

L P L+ P JUMLA H % 1 GESANG 38 35 73 80 109.6 2 JOKARTO 37 35 72 80 111.1 3 GESANG PULO 71 66 137 127 92.7 4 JATISARI 29 26 55 63 114.5 5 BESUK 41 38 79 77 97.5 JUMLAH PUSKESMA S 21 6 200 416 427 102.6 f. KN Lengkap

Kunjungan Noenatus lengkap (KN lengkap) adalah kunjungan yang dilakukan sebanyak 3 kali selama periode 0-28 hari yaitu pada 6-48 jam,3-7 hari dan 8-28 hari setelah lahir. Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal.

Pencapaian dari KN lengkap pada Puskesmas Gesang sejumlah 416 yang terdiri dari neonatus jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan persentase 100% dengan target 100%. Pada program ini terdapat juga desa yang memiliki capaian angka yang melibihi dari target yaitu Desa Gesang, Desa Jokarto, dan Desa Jatisari.

Tabel. Pencapaian KN lengkap di Puskesmas Gesang

NO PUSKESMAS NAMADESA

JUMLAH LAHIR HIDUP (KN LENGKAP) L + P L P + PL JUMLAH %

(6)

1 GESANG 38 35 73 78 106.8 2 JOKARTO 37 35 72 77 106.9 3 GESANG PULO 71 66 137 122 89.1 4 JATISARI 29 26 55 64 116.4 5 BESUK 41 38 79 75 94.9 JUMLAH PUSKESMA S 21 6 200 416 416 100.0 g. Bayi Paripurna

Bayi paripurna adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan 1 kali pada umur 3 bulan dan satu kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.

Pencapaian angka bayi paripurna pada Puskesmas Gesang adalah sejumlah 344 dengan target yang telah ditentukan yaitu sebesar 393. Angka capaian ini terbilang sudah mendekati dari target yang telah ditentukan.

h. Anak Pra Sekolah (APRAS)

Apras adalahAnak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Dalam usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun - 5tahun) dan kelompok bermain (Usia 3 Tahun), sedangkan pada usia 4-6tahun biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak, Patmonedowo (2008:19).

Pencapaian dari program apras di Puskesmas Gesang secara menyeluruh sejumlah 398 dengan target 438. angka capaian ini terbilang sudah mendekati dari target yang telah ditentukan.

(7)

2.5.2 Program Gizi

Pada program upaya perbaikan gizi ada beberapa aspek yang diperhatikan oleh puskesmas Gesang, yaitu :

a. Pelayanan Gizi Masyarakat

Pelayanan gizi masyarakat memiliki beberapa kegiatan , yaitu : 1) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 2 kali pertahun 2) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada bumil.

3) Bumil KEK

b. Penanganan Gangguan Gizi

1) Balita gizi buruk mendapat perawatan 2) MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan.

3) Pemberian PMT Pemulihan balita gizi buruk 4) Balita bawah garis merah

5) Cakupan rumah tangga yang mengko sumsi garam beryodium c. Pemantauan Status Gizi

1) Desa bebas rawan gizi

2) Balita naik berat badannya (N/D) 3) Balita yang ditimbang berat badannya

Berikut ini capaian program gizi Puskesmas Gesang 2016 berdasarkan perbandingan target dan pencapaian yang diperoleh, yaitu:

Tabel Pencapaian Program Gizi Puskesmas Gesang Mei 2016 N

o. Indikator Target ianPencapa %

2 N/D 1666 1234 49% 4 Vitamin A Bayi 393 384 97,71 % 5 Vitamin A Balita (12-59 bulan) 1687 1643 97,33 % 6 Vitamin A Balita (6-59 bulan) 2080 2026 97,40 % 7 ASI Eksklusif 345 294 85,2% 8 Fe 1 453 463 102,2 % 9 Fe 3 453 432 95,4% 1 0 Bufas Vitamin A 432 401 92,8% 1 1 Bumil KEK 46 27 58,7%

(8)

2.5.3 Program Imunisasi

a. Intensifikasi Rutin Imunisasi yang dilaksanaka di Puskesmas Gesang antara lain: 1) Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)

IDL merupakan imunisasi pertama yang perlu diberikan pada semua orang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuh dari penyakit yang berbahaya. Kelima jenis imunisasi dasar yang wajib diperoleh bayi sebelum usia setahun di Puskesmas Gesang yaitu:

a) Imunisasi BCG

Imunisasi Bacilli Calmette Guerin (BCG) merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan tidak perlu diulang. Diberi saat bayi usia 0 – 11 bulan. Diberikan secara intradermal dengan lokasi penyuntikan pada lengan kanan atas atau pada paha.

Tabel Cakupan imunisasi BCG

NO PUSKESMAS NAMADESA

JUMLAH LAHIR HIDUP BCG Jumlah CAPAIAN % 1 GESANG 73 86 117.81 2 JOKARTO 72 74 102.78 3 GESANG PULO 137 144 105.11 4 JATISARI 55 62 112.73 5 BESUK 79 68 86.08 JUMLAH PUSKESMAS 416 434 104.33

Sumber : Data Sekunder Puskesmas Gesang Kabupaten Lumajang

Pada data yang ada di tabel di atas, capaian imunisasi BCG pada puskesmas Gesang sebesar 434 dengan persentase 104,33% dari target yang sudah ditentukan adalah 416. Ada satu desa yang memiliki angka capaian kurang dari target yaitu desa Besuk sebesar 86,08%

(9)

Imunisasi Difteria, Pertusis, tetanus (DPT) merupakan imunisasi dengan memberikan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya yang dapat merangsang pembentukkan zat anti(toksoid). Pemberian imunisasi ini tiga kali dari bayi usia 2 -11 bulan, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Diberikan melalui suntikan intra muskuler (IM).

Tabel Cakupan imunisasi Hepatitis B

Pada data yang ada di tabel di atas, capaian imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 pada

puskesmas Gesang sebesar 381 dengan persentase 97% dari target yang sudah ditentukan adalah 393. Ada dua desa yang memiliki angka capaian lebih dari target yaitu desa Gesangsebesar 121% dan Desa Jatisari 137%.

c) Imunisasi Polio

NO PUSKESMAS NAMADESA

JUMLAH BAYI (SURVIVIN G INFANT) DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 Jumlah JUMLAH % 1 GESANG GESANG 70 85 121 2 0 JOKARTO 68 51 75 3 0 PULO 130 129 99 4 0 JATISARI 51 70 137 5 0 BESUK 74 46 62 JUMLAH PUSKESMAS 393 381 97

(10)

Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliolielitis yang merupakan penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan kelumpuhan. Pemberian iminisasi ini empat kali pada bayi usia 0-11 bulan, bisa diberi lebih dari jadwal yang telah ditentukan dan tidak akan berdampak buruk. Pemberian imunisasi ini melalui oral/mulut serta dapat mencekal penyakit polio hingga 90%.

Tabel. Pencapaian Imunisasi Polio

Sumber : Data Sekunder Puskesmas Gesang Kabupaten Lumajang

Pada data yang ada di tabel di atas, capaian imunisasi polio pada puskesmas Gesang sebesar 381 dengan persentase 96,9% dari target yang sudah ditentukan adalah 393. Ada dua desa yang memiliki angka capaian lebih dari target yaitu desa Gesangsebesar 121,4% dan Desa Jatisari 137,3%.

d) Imunisasi Campak

Imunisasi campak adalah imunisasi imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (morbili / measles). Pemberian imunisasi campak hanya satu kali pada bayi usia 9-11 bulan. Dan baiknya diberi pada usia 9 bulan dan dianjurkan pemberiannya sesuai jadwal, selain antibodi dari ibu sudah menurun di

NO PUSKESMAS NAMADESA

JUMLAH BAYI POLIO 4a TARGET JUMLAH % 1 GESANG 70 85 121.4 2 JOKARTO 68 51 75 3 GESANG PULO 130 129 99.2 4 JATISARI 51 70 137.3 5 BESUK 74 46 62.2 JUMLAH PUSKESMAS 393 381 96.9

(11)

usia bayi 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Cara pemberian imunisasi ini melalui subkutan.

Tabel Cakupan imunisasi Campak

NO PUSKESMAS NAMA DESA JUMLAH BAYI CAMPAK JUMLAH % 1 GESANG 70 69 98.6 2 JOKARTO 68 42 61.8 3 GESANG JATISARI 130 134 103.1 4 PULO 51 66 129.4 5 BESUK 74 53 71.6 JUMLAH PUSKESMAS 393 364 92.6 Sumber : Data Sekunder Puskesmas Gesang Kabupaten Lumajang

Pada data yang ada di tabel di atas, capaian imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 pada

puskesmas Gesang sebesar 364 dengan persentase 92,6% dari target yang sudah ditentukan adalah 393. Ada dua desa yang memiliki angka capaian lebih dari target yaitu desa Jatisari sebesar 103,1% dan Desa Pulo 129,4%.

e) Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi yang digunakan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak hati. Imunisasi Hepatitis B ini diberikan tiga kali pada bayi usia 1-11 bulan dengan syarat kondisi bayi dalam keadaan stabil. Imunisasi hepatitis B diberikan dengan cara intramuskuler (IM) dibagian lengan atau paha bagian otot depan bayi. Penyuntikan dibokong tidak dianjurkan karena bias mengurangi efektifitas vaksin. Tingkat kekebalannya cukup tinggi, setelah tiga kali suntikan lebih dari 95% bayi mengalami respon imun yang cukup.

Tabel Cakupan imunisasi Hepatitis B

NO PUSKESMAS NAMA DESA JUMLAH

LAHIR

(12)

JUMLAH % 1 GESANG 73 95 130.14 2 JOKARTO 72 70 97.22 3 GESANG PULO 137 128 93.43 4 JATISARI 55 65 118.18 5 BESUK 79 55 69.62 JUMLAH PUSKESMAS 416 413 99.28

Sumber: Data sekunder puskesmas Gesang Kabupaten Lumajang

Pada data yang ada di tabel di atas, capaian imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 pada puskesmas Gesang sebesar 413 dengan persentase 99,28% dari target yang sudah ditentukan adalah 416. Ada dua desa yang memiliki angka capaian lebih dari target yaitu desa Gesang sebesar 130,14% dan Desa Jatisari 118,18%.

f) TT WUS dan Ibu Hamil

Vaksin jerap Tetanus Toxoid (TT) adalah vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU. Dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi Wanita Usia Subur (WUS) atau ibu hamil, juga untuk pencegahan tetanus pada ibu bayi. (Depkes RI, 2005). Pemberian imunisiasi Tetanus Toksoid sebanyak 3 dosis kepada semua WUS untuk kekebalan Tetanus sekitar 10 tahun.

(13)

Tabel. Capaian Imunisasi TT pada Ibu Hamil

NO NAMA

DESA JUMLAHIBU HAMIL

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 GESANG 80 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 JOKARTO 79 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 PULO 150 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 JATISARI 59 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 BESUK 85 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - JUMLAH PUSKESMAS 453 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Sumber : Data Sekunder Puskesmas Gesang Kabupaten Lumajang

Tabel. Capaian Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur (WUS)

NO NAMADESA

JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 JOKARTO 934 0 - 0 - 0 - 2 0.2 49 5,2 3 PULO 1.759 0 - 0 - 3 0,2 11 0.6 56 3,2 4 JATISARI 688 0 - 0 - 0 - 4 0.6 24 3,5 5 BESUK 1.002 0 - 0 - 0 - 3 0.3 55 5,5 JUMLAH PUSKESMAS 5.324 0 - 0 - 5 0,1 25 0.5 221 4,2

(14)
(15)

2.5.4 Program Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat. Keberadaan unit kesehatan lingkungan di Puskesmas Gesang bertujuan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat meningkatkan status kesehatan kesehatan masyarakat.

Kegiatan yang ada di Puskesmas Gesang yaitu : a. Penyehatan Air

Penyehatan air merupakan kegiatan puskesmas yang masuk dalam program kesehatan lingkungan. Adapun yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB)

Pencapaian dari pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) di Puskesmas Gesang yaitu sebesar 86,55 dengan persentase 101,82% dengan target 85. Hal ini menandakan bahwa program pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) akses yang dimiliki sudah baik karena melebihi angka target yang telah ditentukan.

2) Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan

Pencapaian dari Sarana Air Bersih (SAB) yang memenuhi syarat di Puskesmas Gesang yaitu sebesar 99,75 dengan persentase 125% dengan target 67. Hal ini menandakan bahwa program Sarana Air Bersih (SAB) yang memnuhi syarat kesehatan yang dimiliki sudah baik karena melebihi angka target yang telah ditentukan.

3) Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB

Pencapaian dari jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Sarana Air Bersih (SAB yaitu sebesar 100 dengan persentase 125% dengan target 67. Hal ini menandakan bahwa program Jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB yang dimiliki sudah baik karena melebihi angka target yang telah ditentukan.

b. Penyehatan Makanan dan Minuman

1) Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

Pencapaian dari pembinaan Tempat Pengelolaan MAkanan (TPM) yaitu sebesar 76 dengan persentase 80% dengan target 95. Hal ini menandakan bahwa

(16)

program pembinaan Tempat Pengelolaan MAkanan (TPM) yang dimiliki kurang baik Karena belum mencapai angka target yang telah ditentukan.

2) Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan

Pencapaian dari Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarta kesehatan yaitu sebesar 48,68 dengan persentase 64,91% dengan target 75. Hal ini menandakan bahwa program pembinaan Tempat Pengelolaan MAkanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan yang dimiliki kurang baik karena belum mencapai angka target yang telah ditentukan.

c. Upaya Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

Upaya penyehatan perumahan dan sanitasi dasar adalah upaya yang ditujukan untuk mengawasi dan memelihara status kesehatan dari tempat perumahan beserta lingkungan perumahan dan pengaruhnya terhadap masyarakat di Puskesmas Gesang. Aspek yang diperhatikan dalam upaya penyehatan perumahan dan sanitasi dasar diantaranya pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar dan Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar. Pembinaan dan pengawasan dilakukan terhadap:

1) Jamban keluarga yang ada/ berfungsi

2) Tempat Pembuangan Akhir yang ada/terdaftar 3) Tempat Pembuangan Akhir yang memenuhi syarat 4) Tempat pembuangan sampah yang ada/ terdaftar 5) Tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan

6) Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang ada / berfungsi 7) Jumlah Sarana Air Bersih

8) Jumlah Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat d. Upaya Pembinaan Tempat-Tempat Umum

Upaya pembinaan tempat-tempat umum adalah upaya yang dilakukan Puskesmas Gesang untuk mengawasi dan memelihara kondisi tempat-tempat umum agar memenuhi syarat kesehatan dan dapat menjaga masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat. Pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum. Pembinaan dilakukan terhadap:

(1) Rumah Sakit / Puskesmas yang ada

(2) Sekolah (SD/SMP/SMA/sederajat) yang ada (3) Hotel yang ada

e. Upaya Penyehatan Makanan dan Minuman

(17)

masyarakat agar makanan dan minuman tidak menimbulkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat. Aspek yang diperhatikan dalam upaya penyehatan makanan dan minuman diantaranya,

1) Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM). Pengawasan dan pembinaan dilakukan terhadap :

a) Restoran/rumah makan/depot/jasa boga/warung atau kantin yang ada b) Penjual daging yang ada

c) Penjual sayur/buah segar yang ada

d) Agen penjual makanan minuman yang ada e) Home industry RT yang ada

f) Depot Air Minum f. Klinik Sanitasi

Klinik sanitasi merupakan suatu sarana masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya terintegrasi kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian didalam dari kegiatan puskesmas, bekerjasama dengan program yang lain dan sector terkait di wilayah kerja Puskesmas (Depkes RI, 1999:2). Aspek yang diperhatikan dalam pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas Gesang diantaranya,

1) Klinik sanitasi

2) Jumlah klien yang sudah mendapat intervensi / tindak lanjut yang diperlukan.

2.5.5 Program Kerja Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat.

(18)

1) Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Upaya Kesehatan Bersumbeaya Masyarakat (UKBM) dilakukan dengan Posyandu. Kegiatan posyandu merupakan kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan diluar gedung puskesmas dan dilakukan dengan metode kelompok. Posyandu dilakukan dalam 1bulan sekali, dengan sasaran bayi, balita, bumil, buteki, PUS, dan peserta kb aktif. Kader posyandu ada yang sudah sudah mengikuti melakukan pelatihan dan belum. Pelatihan pada kader dilakukan sekali dalam setahun, selain itu juga kader diberikan buku pedoman yang dibuat oleh Dinas Kesehatan. Jumlah posyandu di Puskesmas Gesang terdapat 30 posyandu tersebar di 5 desa. Posyandu di masing- masing pos sudah dijadwalkan oleh puskesmas. Selain jadwal juga sudah ditentukan ketua Kader yang akan memimpin posyandu di masing- masing pos.

(19)

Tabel. Jumlah Posyandu Puskesmas Gesang N O PUSKESM AS NAMA DESA

STRATA POSYANDU POSYANDUAKTIF

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

JUMLA H JUMLA H % JUMLA H % JUMLA H % JUMLA H % JUMLA H % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 GESANG GESANG 0 0.00 0 0.00 5 100 0 0.0 0 5 5 100.0 0 0 0 JOKARTO 0 0.00 0 0.00 2 100 0 0.00 2 2 100.00 0 0 PULO 1 50,00 0 0.00 1 50 0 0.00 2 1 50.00 0 0 JATISARI 0 0.00 0 0.00 5 100 0 0.0 0 5 5 100.0 0 0 0 BESUK 0 0.00 1 20.00 4 80 0 0.00 5 4 80.00 JUMLAH PUSKESMAS 1 5,26 1 5.26 17 89,4 7 0 0.0 0 19 17 89.47

RASIO POSYANDU PER

(20)

2) Pengembangan Desa Siaga

Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom up. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa siaga, desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri.

Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping itu, juga dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu (Depkes 2009).

Jumlah binaan desa Puskesmas Gesang terdapat satu desa siaga dengan persentase sebesar 25% dari 4 kelurahan yang tersebar di lingkup puskesmas Gesang yaitu berada di desa Jatisari. Desa siaga yang menjadi binaan puskesmas Gesang terbagi menjadi 4 tingkatan yaitu pratama, madya, purnama, dan mandiri. Dari satu desa siaga yang dibina oleh puskesmas gesang memiliki tingkatan yaitu madya.

(21)

Tabel . Jumlah Desa Siaga

NO PUSKESMAS NAMADESA JUMLAHDESA/

KELURAHAN

DESA/KELURAHAN SIAGA

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 GESANG GESANG 1 - 0 0 0 JOKARTO 1 - 0 0 0 PULO 1 - 0 0 0 JATISARI 1 1 1 25 0 0 BESUK 1 - 0 JUMLAH PUSKESMAS 4 1 0 0 0 1 25

(22)

3) Intervensi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Program kerja dari promosi kesehatan yang dilakukan dengan melakukan penyuluhan ke kelompok rumah tangga, Institusi Pendidikan (sekolah), pondok pesantren, institusi TTU, institusi sarana kesehatan dan perkantoran. Bentuk pendekatan promosi kesehatan yang dilakukan :

1) Perseorangan

Untuk promosi kesehatan dengan perseorangan dilakukan penyuluhan dan konseling. Dalam pendekatan ini dengan cara mengajak bicara dengan menanyakan, menjelaskan, dan mengingatkan pasien secara langsung. Pendekatan ini biasanya dilakukan di poli dan dilakukan oleh bidan ataupun kader.

2) Kelompok

Pendekatan kelompok dilakukan dengan cara diskusi. Contohnya penyuluhan di pondok pesantren. Di puskesmas Gesang sudah terdapat 2 poskestren yang sudah dilakukan penyuluhan.

2.5.6 P2 (Pemberantasan Penyakit) P2 (Pemberantasan Penyakit)

P2 merupakan sebuah program yang dilakuakan oleh puskesmas dalam mengupayakan pemberantasan penyakit melalui program promotif dan preventif. P2 juga merupakan bentuk upaya surveilans penyakit dari Puskesmas Gesang, Surveilans adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terus-menerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yangbertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008).

Upaya P2 yang dilakukan Puskesmas Gesang tidak dilakukan untuk semua penyakit, Namun terfokus pada beberapa penyakit yang dirasa puskesmas tergolong penyakir yang rawan terjadi di daerah tempeh dan memiliki faktor resiko tertinggi. Penyakit yang menjadi fokus dan

(23)

ditangani dalam P2 puskesmas Gesang adalah diare, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),TB Paru, Kusta, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria, rabies, dan HIV/AIDS.

Penyakit-penyakit ini yang menjadi target dari Program P2 karena keberadaan penyakit menular ini dapat membahayakan masyarakat sekitar dan mengancam kesehatan mereka maka diperlukannya upaya-upaya promotif dan preventif terhadap penyakit tersebut.

a. Diare

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit diare yang dilakukan oleh puskesmas Gesang adalah sebagai berikut :

1) Penemuan penderita diare yang diobati di Puskesmas dan kader 2) Pelayanan diare

3) Penggunaan diare

4) Penderita diare balita yang diberi tablet zinc

Jumlah kasus diare pada puskesmas Gesang adalah sebesar penemuan kasus diare 1.584 kasus yang tersebar di empat desa yang ada di puskesmas Gesang. Dari jumlah kasus tersebut kasus diare yang ditangani oleh puskesmas adalah sebesar 397 kasus dengan persentase 25,1% dari julah target penemuan diare sebesar 1.584 kasus. Jumlah kasus diare yang ditangani jauh dari kasus yang ditemukan pada puskesmas Gesang Kabupaten Lumajang.

Tabel. Penanganan kasus diare

N O PUSKESMAS NAMA DESA JUMLAH PENDUDU K DIARE JUMLAH TARGET PENEMUAN DIARE DITANGANI L + P L+P L+P JUMLAH % 1 GESANG GESANG 5.168 279 60 21 0 0 JOKARTO 7.405 400 116 29 0 0 PULO 7.387 399 66 17 0 0 JATISARI 3.860 208 38 18 0 0 BESUK 5.519 298 48 16 JUMLAH PUSKESMAS 29.339 1,584 397 25,1

(24)

b. TB Paru

Pencegahan dan penanggulangan TB paru yang dilakukan oleh puskesmas Gesang yaitu :

1) Penemuan suspect penderita TB

2) Keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif Tabel. Penemuan TB Baru

No PUSKESMAS NAMA DESA SUSPEK

TB PARU BTA (+) % BTA (+) TERHADAP SUSPEK L + P L + P L + P 1 GESANG GESANG 19 1 5,26 0 0 JOKARTO 10 1 10,00 0 0 PULO 27 2 7,41 0 0 JATISARI 8 1 12,50 0 0 BESUK 11 1 9,09 JUMLAH PUSKESMAS 75 6 8,00

(25)

Berdasarkan data tersebut dijelaskan bahwa untuk penemuan kasus TB BTA+ juga masih belum mencapai sasaran dan target, target dari Puskesmas Gesang masih 75 dari suspek, namun pencapainnya hanya 6 hanya sebesar 8%.

c.Kusta

Pencegahan dan pemberantasan kusta yang dilakukan oleh puskesmas Gesang meliputi : 1) Penemuan penderita kusta baru

2) Proporsi kasus kusta anak 3) Proporsi kasus kusta TK 4) Prevalensi kusta (PR)

Adapun kasus baru kusta berdasarkan desa adalah sebagai berikut :

Tabel kasus baru kusta

NO PUSKESMAS NAMA DESA

KASUS BARU

PENDERITA KUSTA

PENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2

JUMLAH % JUMLAH % 1 GESANG GESANG - - - 0 0 0 0 JOKARTO - - - 0 0 0 0 PULO 1 - - 0 0 0 0 JATISARI - - 0 0 0 0 0 BESUK - - 0 0 0 JUMLAH PUSKESMA S 1 - 0.00 - 0

(26)

d. PMS dan HIV/AIDS

Kasus HIV ditemukan di wilayah puskesmas Gesang kabupaten Lumajang. Untuk itu puskesmas Gesang memiliki program Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS dilakukan oleh puskesmas Gesang kabupaten Lumajang dengan melakukan beberapa kegiatan, yaitu dengan melkukan Penyuluhan HIV/Aids di Puskesmas .

e.Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dalam program P2 DBD puskesmas Gesang melakukan beberapa kegiatan, yaitu : 1) Mengadakan konseling demam berdarah di tiap-tiap dusun

2) Menggalakan ikanisasi dan abatenisasi 3) Pelacakan Epidemiologi kasus DBD

Tabel Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)

NO PUSKESMAS NAMADESA

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)

L P L+P L P L+P L P L+P

1 GESANG GESANG 0 1 1 0 0 0 #DIV/0

! 0.0 0.0

0 0 JOKARTO 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0

(27)

0 0 JATISARI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0 ! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 BESUK 2 0 2 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0 JUMLAH PUSKESMA S 9 7 16 1 0 1 11.1 0.0 6.3

INCIDENCE RATE PER 100.000

PENDUDUK 62.5 47.1 54.6

(28)

f. Malaria

Kasus malaria ditemukan di wilayah puskesmas Gesang kabupaten Lumajang. Untuk itu puskesmas Gesang memiliki program Pencegahan dan penanggulangan malaria. Pencegahan dan penanggulangan malaria dilakukan oleh puskesmas Gesang kabupaten Lumajang dengan melakukan beberapa kegiatan, yaitu :

1) Penderita klinis dilakukan pemeriksaan sediaan darah 2) Penderita malaria diobati sesuai standar (ACT) 3) Penderita Positif malaria di follow up

Gambar

Grafik 1 Pencapian KN Murni tahun 2016
Tabel  Pencapaian Program Gizi Puskesmas Gesang Mei 2016 N
Tabel Cakupan imunisasi BCG
Tabel Cakupan imunisasi Hepatitis B
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin Responden dengan Tingkat Pengetahuan Mengenai Event “Mandi Busa” Melalui Publisitas di Ciputra Waterpark Surabaya.... Tabulasi Silang

Analisis Pengaruh Keberadaan PLTN pada Keandalan Sistem Kelistrikan Jawa Barat dengan Mempertimbangkan Loss Of Load

Produksi kedelai mempengaruhiimpor kedelai nasional sebesar 9,42%, konsumsi kedelai mempengaruhi impor kedelai nasional sebesar 40,13%, dan harga kedelai nasional

banyak adalah ibu trimester III yang mempunyai tingkat pengetahuan rendah tentang keluhan fisiologis kehamilan trimester III dan melakukan kunjungan Antenatal Care tidak

Pengusaha wajib membayar Upah kepada Pekerja/Buruh yang tidak masuk kerja atau tidak melakukan pekerjaannya karena menjalankan kewajiban ibadah yang diperintahkan oleh

Social skills appropriate behavior towards teachers and peers will lhcilrtate academic engagement (such as following orders, listening to the teacher, and so on):

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahan rahmat dan ridha-Nya, serta shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad

Four items were used to measure the extent to which respondents felt that the government’s explanations of its action on smoking control were intelligible: ‘‘I think the