• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Strata 1 Program Studi Sistem Informasi

Disusun Oleh:

Gustian Zulfikar

1.05.08.378

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

bidang penjualan pakaian dan aksesoris. Adapun permasalahan yang terjadi pada Distro tersebut yaitu karena belum adanya media promosi yang mampu meningkatkan minat pelanggan untuk melakukan pemesanan produk, belum adanya sistem yang mampu mengelola data produk untuk membantu kerja petugas dan menangani proses penjualan dengan baik. Dimana pelanggan yang ingin melakukan pemesanan produk diharuskan untuk datang ke Distro Celtic secara langsung. Tentunya hal ini akan sangat merepotkan bagi pelanggan yang berada diluar kota bandung. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, untuk merancang Sistem Informasi Penjualan, untuk melakukan testing terhadap sistem informasi penjualan yang telah dirancang, untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Penjualan yang telah dirancang pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web.

Desain penelitian yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan wawancara, dan juga metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan ialah Prototype, dimana pengembangan sistem ini menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Serta pendekatan yang dilakukan berorientasi pada objek, dan pemodelan sistemnya menggunakan Unifield Modelling Language (UML), dengan alat bantu pemodelan Use Case Diagram, Activity diagram, Object diagram, Class diagram, Sequence diagram, dan deployment diagram. Dibantu dengan pengujian perangkat lunak menggunakan metode black box testing.

Hasil penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan memang sudah baik, akan tetapi masih belum dapat membantu petugas mempercepat dalam proses pengelolaan data produk, belum mampu menangani proses pemesanan dari luar kota Bandung, dan belum mampu mencetak laporan-laporan yang dibutuhkan atasan(owner) dengan cepat dan tepat. Adapun sistem informasi penjualan berbasis web yang diusulkan telah mampu menjawab semua permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan, dengan hasil pengujian terhadap sistem yang diusulkan adalah baik yaitu dapat memeriksa dan mengurangi intensitas kesalahan pada sistem informasi penjualan yang dirancang / diusulkan, dan proses implementasi dengan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh user.

(3)

clothing and accessories. The problems that occurred in these distributions is due to the lack of media campaign that could increase the interest of the customer to order the products, the lack of a system capable of managing data products to assist officers and handle the sales process as well. Where customers who want to order the products are required to come to the distro Celtic directly. Surely this will be very inconvenient for customers who are outside the city of Bandung. The purpose of this study was to determine how the system is running, to design the Sales Information System, to conduct testing of information systems sales that have been designed, to implement the Sales Information System has been designed at Celtic Distro Bandung Web- Based.

The study design used is descriptive method with data collection techniques were observation and interviews, as well as software development method used is Prototype, which uses a system development approach to create something quickly and phased program so it can be evaluated by the user (user ). And the approach taken on the object-oriented, and modeling the system using the unified Modeling Language (UML), the modeling tool Use Case Diagrams,

Activity diagrams, Object diagrams, Class diagrams, Sequence diagrams, and deployment diagrams. Assisted with testing software using black box testing methods.

The results of the running system is already good, but still can not help officers speed up the process of data management products, has not been able to handle the ordering process from outside the city of Bandung, and have not been able to print required reports boss (owner) quickly and precise. The web-based information system of the proposed sale has been able to answer all the problems that occur on the running system, with the results of testing of the proposed system is a good that is able to check and reduce the intensity errors on the sales information system designed / proposed, and the process implementation of the results in accordance with what is expected by the user.

(4)

Alhamdulillah,segala puji dan syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Distro Celtic

Bandung Berbasis Web”. Skripsi ini disusun untuk mengajukan sidang strata satu (S-1) sekaligus untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi,Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis, baik berupa bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, yang telah membukakan jalan dan memberikan segala kemudahan atas segala kehendakNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

(5)

dalam menyelesaikan program yang telah diberikan dengan ikhlas dan sabar, serta meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

6. Kedua orang tua penulis tercinta, ayahanda dan ibunda, atas cinta dan kasih sayang yang tak terhingga, kemudian atas bimbingan dan do‟a dalam setiap langkah penulis, dan yang selalu memberikan dukungan semangat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Staf Tata Usaha Jurusan Sistem Informasi.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Sistem Informasi, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswi di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi.

9. Serta keluarga besar penulis tercinta, terima kasih banyak atas do‟a dan dukungannya yang membuat penulis tetap semangat dan berjuang.

10. Seluruh teman-teman yang ada di Jurusan Sistem Informasi angkatan 2008 ,khusus nya SI-8, terima kasih atas bantuan, kerja samanya, dan telah sudi mendengarkan keluh kesah, serta terimakasih atas persahabatan ini yang memberikan penulis pengalaman dan keakraban selama ini.

(6)

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam karya ini masih banyak kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan baik dalam hal isi maupun dalam hal penulisan skripsi ini. Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pembaca, penulis selalu menerima saran dan kritik dari pembaca.

Bandung, Juni 2012 Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1. Identifikasi Masalah... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6

1.5. Batasan Masalah... 7

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1 Elemen Sistem ... 10

2.1.2 Karakteristik Sistem... 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 12

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 14

(8)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 17

2.4 Definisi Penjualan Distro Online ... 19

2.4.1 Definisi Penjualan ... 19

2.4.2 Definisi Sistem Penjualan ... 20

2.4.3 Definisi Sistem Informasi Penjualan ... 20

2.4.4 Definisi Distro ... 20

2.4.5 Poin Penting Pada Lingkup Distro ... 21

2.4.6 Definisi Online... 22

2.5 Definisi Internet ... 22

2.6 E-Commerce ... 23

2.6.1 Mekasnisme E-Commerce ... 24

2.6.2 Tipe-tipe Bisnis E-Commerce ... 24

2.7 Konsep Dasar Objek ... 26

2.8 Perangkat Lunak Pendukung... 27

2.8.1 Hyper Text Markup Languange (HTML)... 27

2.8.2 Hypertext Prepocessor (PHP) ... 29

2.8.3 MySQL Database... 29

2.8.4 Apache ... 29

2.8.5 Macromedia Dreamweafer 8 ... 30

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

3.1.2 Visi Dan Misi Distro ... 32

3.1.2.1 Visi Distro Celtic ... 32

3.1.2.2 Misi Distro Celtic ... 32

3.1.3 Struktur Organisasi ... 33

(9)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 37

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 38

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 38

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 38

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 42

3.2.4 Pengujian Software ... 44

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 45

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 45

4.1.1.1 Use Case Diagram ... 45

4.1.1.2 Skenario Use Case ... 46

4.1.1.3 Activity Diagram ... 49

4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 53

4.2 Perancangan Sistem ... 54

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 54

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 55

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 56

4.2.3.1 Uses Case ... 56

4.2.3.2 Skenario Uses case ... 57

4.2.3.3 Activity Diagram ... 62

4.2.3.4 Sequence Diagram ... 70

4.2.3.5 Class Diagram ... 75

4.2.3.6 Object Diagram ... 76

4.2.3.7 Component Diagram ... 76

4.2.3.8 Deployment Diagram ... 77

4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 78

(10)

5.1 Implementasi ... 86

5.1.1 Batasan Inplementasi ... 86

5.1.2 Inplementasi Perangkat Lunak ... 87

5.1.3 Inplementasi Perangkat Keras ... 87

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 88

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 90

5.1.5.1 Implementasi Halaman Utama User ... 90

5.1.5.2 Implementasi Halaman Petugas (Admin) ... 92

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 93

5.1.7 Penggunaan Program ... 95

5.1.7.1 Penggunan Program user Member ... 95

5.1.7.2 Pengguna Program User Petugas ... 100

5.2 Pengujian ... 104

5.2.1 Rencana Pengujian... 104

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 105

5.2.2.1 Kelas Uji Login ... 105

5.2.2.2 Kelas Uji Informasi Produk ... 106

5.2.2.3 Kelas Uji Informasi Konfirmasi Pembayaran ... 106

5.2.2.4 Kelas Uji Pengolahan Data Produk ... 108

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian... 109

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 110

6.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 8

Tabel 4.1 Skenario Use Case Melihat Produk. ... 47

Tabel 4.2 Skenario Use Case Transaksi Penjualan produk. ... 47

Tabel 4.3 Tabel Skenario use case mengelola persedian produk. ... 48

Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case membuat rekapitulasi produk. ... 48

Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case membuat rekapitulasi transaksi penjualan produk... 49

Tabel 4.6 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 53

Tabel 4.7. Tabel Skenario Use case melakukan pendaftaran Anggota. ... 57

Tabel 4.8 Skenario Use case Lihat Produk... 58

Tabel 4.9 Skenario Use case Proses Login Anggota ... 58

Tabel 4.10 Skenario Use case Proses Pemesanan Produk... 59

Tabel 4.11 Skenario Use case Proses Konfirmasi Pembayaran. ... 60

Tabel.4.12 Skenario Use case Proses Login Petugas ... 60

Tabel 4.13 Skenario Use case Mengelola Persediaan Produk ... 61

Tabel 4.14 Skenario Use case Mencetak Rekapitulasi Persedian Produk ... 61

Tabel 4.15 Skenario Use case Mencetak rekapitulasi transaksi penjualan ... 62

Tabel 5.1 Implementasi Halaman Utama User Non Member. ... 90

Tabel 5.2 Implementasi Halaman Utama User Member. ... 91

Tabel 5.3 Implementasi Halaman Utama Petugas... 92

Tabel 5.4 Rencana Pengujian Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web... 104

Tabel 5.5 Pengujian Login Petugas ... 105

Tabel 5.6 Pengujian Informasi Produk ... 106

Tabel 5.7 Pengujian Informasi Konfirmasi Pembayaran ... 107

(12)

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ... 12

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Distro Celtic ... 35

Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma ... 40

Gambar 4.1 Use Case Diagram Diagram yang sedang berjalan ... 46

Gambar 4.2 Activity Diagram Melihat produk yang sedang berjalan pada Distro Celtic bandung. ... 49

Gambar 4.3 Activity Diagram Transaksi Penjualan produk yang sedang berjalan pada distro Celtic Bandung... 50

Gambar 4.4 Activity Diagram Mengelola persedian produk yang sedang berjalan pada distro Celtic Bandung... 51

Gambar 4.5 Activity Diagram rekapitulasi persediaan produk yang sedang berjalan pada distro Celtic Bandung... 52

Gambar 4.6 Activity Diagram Rekapitulasi transaksi penjualan produk yang Sedang Berjalan pada distro Celtic Bandung. ... 52

Gambar 4.7 Gambaran Umum Yang Diusulkan ... 55

Gambar 4.8 Uses Case Diagram Sistem Informasi Penjualan pada Distro Celtic berbasis web Yang Diusulkan. ... 56

Gambar 4.9 Activity Diagram Pendaftaran anggota pada distro Celtic Berbasis Web yang Diusulkan. ... 63

Gambar 4.10 Activity Diagram lihat Produk pada distro Celtic Berbasis Web yang Diusulkan. ... 63

Gambar 4.11 Activity Diagram Login Akun Anggota yang Diusulkan... 64

Gambar 4.12 Activity Diagram Pemesanan Produk yang Diusulkan ... 65

Gambar 4.13 Activity Diagram Konfirmasi Pembayaran yang Diusulkan ... 66

Gambar 4.14 Activity Diagram Login Petugas yang Diusulkan ... 67

Gambar 4.15 Activity Diagram Mengelola Persediaan Produk ... 68

Gambar 4.16 Activity Diagram Mencetak Rekapitulasi Persediaan Produk .... 69

(13)

Gambar 4.21 Sequence Diagram Proses Konfirmasi Pembayaran ... 73

Gambar 4.22 Sequence Diagram Proses Login Petugas ... 74

Gambar 4.23 Sequence Diagram Proses Konfirmasi Pembayaran Petugas ... 74

Gambar 4.24 Class Diagram Sistem Informasi Penjualan yang Diusulkan ... 75

Gambar 4.25 Object Diagram Sistem Informasi Penjualan yang Diusulkan .... 76

Gambar 4.26 Component Diagram Sistem Informasi Penjualan yg Diusulkan. 77 Gambar 4.27 Deployment Diagram Sistem Informasi yang Diusulkan ... 77

Gambar 4.28 Perancangan Antar Muka ... 78

Gambar 4.29 Perancangan Form Input Pendaftran Anggota ... 79

Gambar 4.30 Perancangan Tampilan Halaman Login Anggota ... 80

Gambar 4.31 Perancangan Tampilan Halaman Pemesanan Produk ... 80

Gambar 4.32 Perancanagan Tampilan Konfirmasi Pembayaran Pesanan ... 81

Gambar 4.33 Perancangan Tampilan Form Login Petugas ... 81

Gambar 4.34 Perancangan Tampilan Form Tambah Produk ... 82

Gambar 4.35 Perancanagan Tampilan Produk ... 83

Gambar 4.36 Perancanagan Tampilan Detail Produk ... 83

Gambar 4.37 Perancangan Tampilan Daftar Keranjang. ... 84

Gambar 4.38. Perancangan Tampilan Daftar Pesanan Produk ... 85

Gambar 4.39 Perancangan Tampilan Daftar Konfirmasi Pesanan. ... 85

Gambar 4.40 Perancangan Tampilan Perubahan Satus Kelola Pembayaran. ... 85

Gambar 4.41 Perancangan Tampilan Perubahan Satus Kelola Penjualan. ... 85

Gambar 5.1 Mengaktifkan XAMPP Control Panel Application ... 94

Gambar 5.2 XAMPP Control Panel Application ... 94

Gambar 5.3 Tampilan URL ... 95

Gambar 5.4 Tampilan Halaman Utama Distro Celtic. ... 95

Gambar 5.5 Tampilan Form Pendaftaran Member Perancangan ... 96

(14)

Gambar 5.9 Tampilan Halaman Produk Perancangan Sistem Informasi

Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web. ... 98 Gambar 5.10 Tampilan Halaman Detail Produk Perancangan Sistem Informasi

Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web. ... 99 Gambar 5.11 Tampilan Halaman Konfirmasi Pemesanan Member Perancangan

Sistem Informasi Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web... 99 Gambar 5.12 Tampilan Halaman Daftar Keranjang Member Perancangan

Sistem Informasi Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web...100 Gambar 5.13 Tampilan Halaman Konfirmasi Pembayaran Member Perancangan

Sistem Informasi Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web... 100 Gambar 5.14 Tampilan Login Petugas Perancangan Sistem Informasi Penjualan

pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web. ... 101 Gambar 5.15 Tampilan Form Tambah Produk Perancangan Sistem Informasi

Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web. ... 101 Gambar 5.16 Tampilan Halaman daftar pemesanan produk Perancangan

Sistem Informasi Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web...102 Gambar 5.17 Tampilan Halaman daftar pembayaran Perancangan Sistem

Informasi Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web. 102 Gambar 5.18 Tampilan Halaman daftar member Perancangan Sistem Informasi

Penjualan pada Distro Celtic Bandung Berbasis Web. ... 103 Gambar 5.19 Tampilan Halaman Daftar Produk Perancangan Sistem Informasi

(15)

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, sebagai media penyedia berbagai kebutuhan informasi. Salah satunya internet yang merupakan media yang mampu menyediakan informasi yang di butuhkan. Kini internet bukan lagi sesuatu alat yang sulit di jumpai, melalui internet berbagai macam informasi terhangat dan aktual dapat diperoleh secara cepat dan fleksibel, kapanpun dan dimanapun di saat dapat melakukan koneksi ke internet. Tidak hanya data berupa informasi saja yang dapat di peroleh, namun seiring perkembangannya, banyak perusahaan bisnis yang melakukan proses bisnisnya melalui internet, misalkan penjualan online dan lain sebagainya. Dengan kata lain, internet menjadi bagian yang sangat membantu sebagai media atau sarana promosi dan proses bisnis lainnya.

Dengan adanya internet ini, tentu saja perusahaan akan lebih mudah dalam mengembangkan proses bisnisnya. Karena melalui jaringan internet, akan sangat mudah bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi kepada Konsumen ataupun calon konsumen mengenai produk perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan internet dapat diakses dari manapun.

(16)

menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka yang senantiasa membutuhkan informasi yang cepat, hangat, dan akurat. Bahkan bagi perusahaan-perusahaan berkembang yang ingin melebarkan daerah pemasaran dan promosinya.

Mengingat hal tersebut, tidak sedikit perusahaan yang diuntungkan terhadap pemanfaatan internet ini dalam proses bisnisnya. Demikian pula, akan penulis coba terapkan pada Distro (distribution outlet) Celtic. Dimana distro ini mencoba menerapkan sebuah sistem penjualan yang selama ini berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi. Dengan memanfaatkan layanan internet melalui sebuah website, Distro Celtic mencoba melebarkan daerah pemasarannya yang selama ini masih sebatas di Kota Bandung, meskipun ada yang sampai keluar kota, itu hanya mereka yang benar-benar sudah mengenal Distro Celtic.

Distro Celtic ini merupakan sebuah distro asal kota kembang Bandung yang sudah lama berdiri dan memiliki banyak pelanggan khusunya kalangan anak muda Bandung. Adapun produk yang ditawarkan yaitu beraneka macam pakaian khususnya pakaian remaja dan juga berbagai aksesoris perlengkapanya.

Sejauh ini proses bisnis yang berjalan di Distro Celtic masih secara manual, misalnya saja proses penjualannya. Disini Distro Celtic hanya melayani penjualan produk terhadap pelanggan yang datang langsung ke Distro Celtic. Tentunya hal ini akan sangat membatasi bagi mereka yang tertarik terhadap produk-produk Distro Celtic yang tinggal barada jauh dari lokasi distro tersebut, sehingga tidak adanya efektifitas dan efisiensi waktu didalamnya.

(17)

adanya sistem yang mampu melayani proses bisnis tersebut secara efektif dan efesien.

Guna lebih memperkenalkan lagi Distro Celtic ke masyarakat luas. Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh Distro Celtic diantaranya adalah dengan memasang banner-banner, pembuatan katalog-katalog produk, hingga mensponsori sebuah acara-acara musik khususnya di daerah Bandung. Namun selama ini upaya yang telah ditempuh hanya mampu memperkenalkan Distro Celtic didaerah Kota Bandung saja. Maka dari itu diharapkan adanya sebuah sistem informasi melalui suatu media yang mampu mengangkat nama Distro Celtic lebih dikenal lagi hingga diluar Kota Bandung.

Diharapkan pula dari sistem tersebut mampu membantu proses pengelolaan barang dengan baik, mulai dari jumlah barang yang keluar dan jumlah barang yang masuk hingga stock barang yang masih ada guna memudahkan dalam proses pengelolaannya.

Berdasarkan uraian diatas, maka di Distro Celtic perlu adanya suatu program aplikasi yang mampu mengolah sistem informasi. Sehingga penulis memutuskan untuk menetapkan judul penelitian sebagai berikut :

(18)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Demi terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan informasi terhadap pelanggan, Distro Celtic pun terus berusaha dengan berbagai upaya. Namun tetap saja tidak luput dari berbagai halangan dan hambatan, demikian pula yang dialami oleh Distro Celtic Bandung. Maka dari itu penulis mengindetifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Belum adanya sistem yang mampu mengelola data produk dengan baik untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan kinerja Petugas Distro Celtic Bandung.

2. Belum adanya sistem penjualan yang dapat memudahkan proses pemesanan produk bagi pelanggan yang berada diluar daerah pada Distro Celtic Bandung.

3. Lambatnya proses pembuatan rekapitulasi data produk, pemesanan dan penjualan sehingga menghambat pula dalam proses pembuatan keputusan bagi atasan (owner).

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang penulisan merumuskan beberapa rumusan masalah diantaranya :

(19)

2. Bagaimana perancangan sistem yang diusulkan guna menunjang proses penjualan pada Distro Celtic Bandung berbasis web.

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi penjualan yang diusulkan pada Distro Celtic Bandung berbasis web.

4. Bagaimana implementasi Sistem Infromasi penjualan yang diusulkan pada Distro Celtic Bandung berbasis web.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah Untuk membangun “Sistem Informasi

penjualan pada Distro Celtic Bandung berbasis web”, guna mempermudah dan membantu permasalahan yang terjadi. Dengan harapan dapat memecahkan masalah sistem penjualan yang timbul pada Distro Celtic Bandung.

Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem yang sedang berjalan pada Distro Celtic Bandung.

2. Untuk membuat perancangan Sitem Informasi penjualan pada Distro Celtic Bandung berbasis web.

3. Untuk melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi penjualan pada Distro Celtic Bandung berbasis web.

(20)

1.4. Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian yang penulis lakukan ini, dapat bermanfaat sebagai referensi penelitian berikutnya di masa yang akan datang. Atau pun untuk dikembangkan kembali sebagai bahan laporan berikutnya.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan ditinjau dari segi Praktis, yaitu:

1. Untuk memudahkan petugas Distro Celtic Bandung dalam melakukan pengelolaan data produk.

2. Memudahkan para konsumen untuk melihat-lihat dan memperoleh informasi tentang produk-produk terbaru, dan melakukan transaksi penjualan secara online.

3. Untuk mempercepat atasan (owner) dalam pengambilan keputusan

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan dari penelitian ini ditinjau dari segi Akademis, yaitu:

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, memperluas khasanah system informasi berbasis web khususnya untuk sistem penjualan.

2. Bagi Penulis, sebagai bentuk pengaplikasian dari proses belajar selama ini dan guna menambah pengetahuan dan pengalaman tentang sistem informasi berbasis web di dalam suatu perusahaan.

(21)

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan guna menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap program yang penulis rancang. Berikut batasan masalahnya:

1. Perancangan aplikasi ini membahas tentang persediaan produk.

2. Aplikasi yang di rancang dapat melayani penjualan produk dengan harga yang telah ditetapkan.

3. Pada perancangan sistem informasi penjualan ini, dibahas tentang rekapitulasi persediaan produk, pemesanan dan penjualan produk.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Distro Celtic yang berada di Jl. Dalem kaum No.43 tepat nya di plasa distro chanel Lt.1. Waktu penelitian yang dilakukan penulis adalah kurang lebih dari bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juni 2012.

(22)

Tabel 1.1 a. Desain Aplikasi b. Pengcodingan

3

Pengujian Sistem : a. Pengujian Proses

Pemesanan b. Pengujian Proses

konfirmasi 4 Implementasi &

(23)

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :“Sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis)

biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.

(24)

2.1.1 Elemen Sistem

Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut

sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system), dalam arti mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sistem sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environmets), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen Sistem (components)

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Batas Sistem (boundary)

(25)

3. Lingkungan Luar (environmets)

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Penghubung Sistem (system interface)

Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

5. Masukan sistem (input)

Bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari system agar dapat menghasilkan proses keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Hasil dari proses pengolahan input. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subpra sistem.

7. Pengolahan sistem (process)

(26)

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.

Input Pengolahan Output

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis Dan Desain. Penerbit: Andi Offset. Yogyakarta)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem menurut Azhar Susanto (2004) dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi :

a. Sistem Menurut Bentuk Fisiknya : 1. Sistem terbuka dan tertutup

(27)

didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bias diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.

3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan. 4. Sistem sederhana dan kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

(28)

dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara pisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.

8. Sistem,subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.

2.2 Konsep Dasar Informasi

(29)

Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan suatu hasil (output) dari suatu data yang diolah dengan metode pendekatan dan pengembangan tertentu.

2.2.1 Siklus lnformasi

Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.

Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle), siklus ini disebut jugadengan siklus pengolahan data (data processing cycle).

2.2.2 Kualitas Informasi

Baik buruknya kualitas suatu informasi menurut Jogiyanto (2005 : 10) dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

(30)

karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan. 2.2.3 Nilai Informasi

(31)

besarinformasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau processing system. Sistem informasi menurut Robert A Letch dan K. Roscoe

Davis, disadur oleh Jogiyanto (2005 : 11) :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem subsistem yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto (2005 : 12), dalam buku Analisis Dan Desain, John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

(32)

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan Toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

(33)

6. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, tidak efisien, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Definisi Penjualan Distro Online

Penjualan distro online merupakan sutau aktivitas dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang pakaian atau aksesoris guna memperoleh pendapatan melalui media yang terkoneksi ke internet.

Definisi-definisi berikut merupakan penjabaran dari teori yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan ini.

2.4.1 Definisi Penjualan

(34)

2.4.2 Definisi Sistem Penjualan

Sistem Penjualan adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan..

2.4.3 Definisi Sistem Informasi Penjualan

Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.

2.4.4 Definisi Distro

(35)

aksesori yang berkaitan dengan anak muda. Sekadar informasi, clothing yaitu produsen sekaligus pemasok aneka busana dan aksesorinya ke berbaga distro. Dalam perkembangannya, clothing juga membuka outlet sendiri.

2.4.5 Poin Penting Pada Lingkup Distro

Merek dalam distro dan clothing adalah hal yang sangat penting bagi produk jasa maupun barang. Merek bisa menarik minat konsumen untuk memakai produk tersebut. Bahkan keberadaan merek menjadi pilar yang menunjang keberhasilan suatu bisnis, sama hal nya dengan para bloger yang memberi merek, nama, atau judul blog dengan kata yang unik dan menarik.

Ada beberapa cara untuk membuat atau memilih nama merek, mulai dari menemukan dari ide sendiri atau menggunakan jasa konsultan. Berbagai definisi menekankan bahwa adanya hubungan antara konsumen dengan merek(consumer to brand relationship) dimana merek dalam kenyataanya tidak hanya sekedar logo, nama atau simbol. Ada aspek emosional yang bermain di sana sebagaimana halnya faktor-faktor fisikal yang menunjukan bahwa merek memiliki ekuitasnya sendiri yang dibagi menjadi beberapa konteks dan dapat dikategorikan menjadi:

1. Loyalitas Merek (Brand loyalty)

Yaitu sebuah merek menjadi suatu ciri khas yang harus konsisten dengan konsep, karakter produk tersebut.

2. Kedekatan Merek (Brand Awareness)

(36)

3. Kualitas Penerimaan (preceived quality)

Nilai dari produk dan kualitas dari merek harus terjaga, pada saat mengurangi sedikit nilai penerimaan konsumen maka akan mengurangi kepercayaan terhadap merek.

4. Paten dan Trademark

Memposisikan diri dan menghargai poduk dan karya kita sebagai sesuatu yang legal dan terdaftar di mata hukum.

2.4.6 Definisi Online

Arti istilah online [http://www.total.or.id] dianggap berkaitan erat dengan pengertian terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain, biasanya melalui modem.

2.5 Definisi Internet

(37)

2.6 E-Commerce

E-commerce, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia per-internet-an. Penggunaann sistem E-Com, begitu biasanya Ecommerce disingkat, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem E-com ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Com yang sebenarnya.

Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Com dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang- barang yang dijual melalui E-Com biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.

(38)

2.6.1 Mekasnisme E-Commerce

Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa

menggunakan „shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang

telah dipilih dan akan dibayar. Konsep „shopping cart‟ ini meniru kereta belanja

yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart

masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.

Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.

Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.

2.6.2 Tipe-tipe Bisnis E-Commerce 1. B2B ( Bussines to Bussines )

(39)

transaksi antar perusahaan, transaksinya menggunakan EDI (Electronic DataInterchange) dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi &

konsultasi, dan digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.

2. B2C (Bussines to Consument )

Adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum. kelebihan dari B2C adalah sebagai berikut : disebut dengan transaksi pasar, konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi, membeli dengan electronic cash & system secure payment, dan meminta agar barang dikirimkan.

3. C2C ( Consumer to Consumer )

C2C adalah model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini. Contoh dari C2C adalah iklan baris dan toko-toko buku online dadakan (dimiliki oleh individu yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti blogspot). C2C terjadi seorang individu melakukan penjualan produk/ jasa langsung kepada individu lainnya.

4. B2B2C ( Bussines to Bussines & Bussines to Consument )

(40)

5. B2E ( Bussines to Employee )

B2E adalah layanan yang disediakan sebuah perusahaan pada karyawannya untuk memudahkan urusan karyawan dengan perusahaan. Misalkan seorang karyawan yang ingin mengambil cuti, tidak perlu lagi menghadap bagian kepegawaian. Ia dapat mengakses situs resmi perusahaan dan mengajukan permohonan cuti tersebut. Atau seorang karyawan yang ingin mendapatkan tunjangan kesehatan karena dirawat di rumah sakit, cukup mengakses situs resmi perusahaan dan mengisi formulir secara online.

2.7 Konsep Dasar Objek

Munawar (2005 : 34), mengemukakan bahwa konsep object oriented dibangun atas beberapa prinsip dasar. Objek adalah contoh atau instance dari sebuah class. Beberapa objek mempunyai attribute dan operation yang sama akan membentuk class.

Adapun karakteristik dari pemrograman berorientasi objek adalah sebagai berikut:

1. Abstraction (Abstraksi) merupakan Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.

(41)

implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya.

3. Polymorphism (Polimorfisme) adalah Kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program.

4. Inheritance merupakan Mekanisme yang memungkinkan satu objek (baca

: kelas‟) mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai

bagian dan dirinya.

5. Reusabilily merupakan Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnva yang melibatkan objek tersebut.

6. Generalisasi dan Spesialisasi Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus.

7. Komunikasi Antar Objek, Komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dan satu objek ke objek lainnya.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkatperangkat lunak yang penulis gunakan.

2.8.1 Hyper Text Markup Languange (HTML)

(42)

menggunakan format penulisan HTML. File HTML adalah file teks yang dilengkapi simbol-simbol untuk keperluan display. Simbol-simbol tadi disebut tag. HTML kependekan dari Hyper Text Marhup languange. Dokumen HTML

adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang.Dokumen ini dikenal sebagai webpage. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini umumnya berisi informasi ataupun interface aplikasi di dalam internet.

Dokumen HTML disusun oleh elemen-elemen. Elemen merupakan istilah bagi komponen-komponen dasar pembentuk dokumen pembentuk HTML. Beberapa contoh HTML adalah: head, body, table, paragraph, dan list.

Untuk menandai berbagai elemen dalam suatu dokumen HTML, dapat menggunakan tag. Tag HTML terdiri atas sebuah kurung sudut kiri (<. Tanda lebih kecil), sebuah nama tag, dan sebuah kurung sudut kanan (>, tanda lebih besar). Tag umumnya berpasangan (misalnya <H1> dengan </H1>, tag yang berpasangan selalu diawali dengan karakter garis miring (/). Tag yang pertamamenunjukan tag awal yang berarti awal elemen, dan yang kedua menunjukan tag akhir, berarti akhir elemen.

(43)

2.8.2 Hypertext Prepocessor (PHP)

PHP (Hypertxt Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai Compiler. PHP menurut Syafii (2004 : v) merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang terbukti sangat reliable penggunaannya dan mempunyai dukungan yang kuat.

2.8.3 MySQL Database

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang

terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan script PHP. Penyebab utama MySQL begitu populer di kalangan Web karena cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena :

1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.

2. Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi web.

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.

2.8.4 Apache

(44)

Apache sebagai web server mempunyai fungsi untuk melayani permintaan data dalam protocol HTTP. Apache melayani permintaan data dalam bentuk/ format teks, gambar, suara, animasi dan video.

2.8.5 Macromedia Dream Weafer 8

Macromedia Dreamweaver 8.0 [http://ms.wikipedia.org] adalah sebuah software web design yang menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram.

(45)

BAB III

OBJEK & METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam menentukan objek penelitian, penulis malakukannya pada Distro Celtic yang beralamat di Jl.Dalem kaum no.43 tepat nya di plasa distro channel Bandung.

Dimana Distro tersebut belum memiliki media dalam mempromosikan, penjualan produk pada konsumen dan berupa proses pemesanan produk secara online. Maka penulis akan melakukan penelitian pada distro tersebut untuk

membangun sebuah sistem online (website) sebagai sarana informasi dan proses bisnis.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada era awal di mulai berdirinya distro-distro di Bandung, sekelompok komunitas band dan beserta tim (crew) dengan sebuah studio musik terinspirasi untuk mengembangkan eksistensinya dengan membuat sebuah usaha Distro. Nama Distro Celtic ini diambil dari nama sebuah studio musik yaitu Celtic studio yang di pelopori oleh Bpk. Ricky dan juga sekaligus pemilik Distro Celtic yang berdiri pada tahun 2006.

(46)

dengan saudara-saudara yang lainnya seperti Gusman, Kobel, dan Priadi. Berkat peran dan restu keluarga, akhirnya usaha tersebut menjadi kerajaan kecil milik bersama yang berkembang pesat dan bertahan hingga sekarang dengan ini usaha distro (distribution outlet) Celtic sebagai usaha tambahan yang menjadi prioritas saat ini dalam perkembangannya.

Awal tujuan dari didirikan distro ini tiada lain adalah sebagai tempat berkumpulnya komunitas band dan teman bergaul, tetapi lama kelamaan produk yang di hasilkan di distro ini pun banyak di gemari kalangan anak muda khususnya Kota Bandung. Hingga memutuskan untuk memperbesar produksi dan usaha ini di karenakan permintaan yang semakin naik, sudah banyak komunitas band Bandung yang di-endorse oleh distro ini, tidak hanya itu distro ini pun ramai di kunjungi oleh anak muda Bandung, dikarenakan dahulunya pemilik distro ini sering eksis dan bergaul dengan anak muda Bandung. Sehingga para Buyer pun banyak yang tertarik untuk belanja ataupun berkunjung untuk sekedar melihat-lihat produk terbaru distro Celtic.

3.1.2 Visi Dan Misi Distro

Distro Celtic Bandung memiliki visi dan misi sebagai berikut : 3.1.2.1Visi Distro Celtic

“Memperluas dan mempertahankan usaha yang sedang di jalankan “ 3.1.2.2Misi Distro Celtic

Misi Distro adalah :

(47)

2. Menyediakan berbagai produk yang berkualitas dan berharga kompotetif untuk pelanggan.

3. Menjalin kerjasama yang baik pada semua pihak yang terlibat dengan Distro Celtic.

3.1.3 Struktur Organisasi

Setiap Perusahaan tentunya dalam menjalankan tugasnya selalu berusaha menciptakan suatu tata kerja yang baik, teratur dan rapi sebagai alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan digariskan oleh Perusahaan itu sendiri.

Begitu juga dengan distro ini. Tata kerja yang baik, teratur dan rapi diharapkan dapat terwujud dan terlaksana apabila ada struktur organisasi yang baik pula, yaitu struktur organisasi yang sederhana dapat bekerja secara efisien serta memungkinkan adanya pemisahan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas pada setiap bagian yang ada dalam distro itu sendiri. Berikut ini adalah Struktur Organisasi Distro Celtic, berlaku hingga Desember 2012 :

OWNER

(48)

3.1.4 Deskripsi Kerja

Deskripsi tugas atau job description adalah suatu rincian yang menujukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing–masing bagian mengerti akan kedudukan didalam organisasi. Deskripsi tugas yang ada di Distro Celtic :

1. Owner

a. Menentukan arah dan sasaran perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Mengambil keputusan untuk segala kegiatan operasional dan manajerial perusahaan.

c. Mengevaluasi kinerja secara periodik.

d. Menerima dan memberhentikan karyawan.

e. Menentukan gaji seluruh karyawan. 2. Penanggung Jawab Dsitro

a. Tugas dari penanggung jawab distro ini adalah sebagai penanggung jawab sekaligus pengelola barang produksi yang sudah di buat dan juga memberi tugas kepada pegawai sesuai dengan bidangnya masing masing.

3. Desainer

a. Posisi desainer disini adalah membuat design barang produksi. 4. Pegawai

(49)

5. Kasir

a. Mempunyai tugas dan melayani konsumen di bidang transaksi keuangan dalam penjualan barang.

6. Produksi

a. Mempunyai tugas untuk membuat produk yang sudah di design dan juga merapihkan barang retur.

7. Gudang

a. Mempunyai tugas di gudang untuk mengecek barang dan mengatur segala macam aktifitas gudang.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah Secara umum.

3.2.1 Desain Penelitian

(50)

dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di Distro Celtic.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari pengamatan langsung (observasi) dan wawancara, sedangkan data sekunder yakni dokumen-dokumen yang ada di Distro Celtic yang berhubungan tentang proses penjualan. 3.2.2.1Sumber Data Primer ( Observasi, Wawancara)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan (instansi) atau responden penelitian baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung tetapi tidak ada interaksi dengan objek yang diteliti dan tanpa sepengetahuan objek yang sedang diteliti tersebut dengan cara melakukan tinjauan langsung ke lapangan. 2. Wawancara

(51)

penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak yang ikut terlibat langsung yaitu diantaranya adalah penanggung jawab distro dan staf bagian pelayanan ataupun dengan pihak-pihak yang terkait.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penelitian misalnya data ini diperoleh dari struktur organisasi, sejarah distro, serta dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem. 3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

(52)

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses prototype. Model proses prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Berikut gambar dari metode pengembangan yang digunakan penulis :

Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma

(Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta).

(53)

masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan yang diinginkan.

Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah system tersebut disetujui. Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, langkah-langkah antara lain :

a. penulis akan mengidentifikasi kebutuhan User, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan User. Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem

dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan research method (metode penelitian)/ observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai.

b. Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada user model sistem yang akan dirancang.

c. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

(54)

Atau bahkan harus dilakukan beberapa perbaikan, dan setelah perbaikan sistem itu selesai. dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap ketiga yaitu melakukan pengujian prototype kembali.

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari metode prototype :

1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

b. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan.

d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara keseluruhan

e. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan metode SDLC tradisional.

2. Kekurangan

a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya untuk menggarap prototype.

(55)

c. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang teruji.

d. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai jenuh dan memberikan respon negatif.

e. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering dipenuhi.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu pemodelan yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan UML. Unfied Modelling Language (UML) menurut Martin Fowler (2005 : 1) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Company (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak prusahaan.

1. Use Case Diagram

(56)

2. Activity diagram

Activity diagram menurut Martin Fowler (2005 : 163) adalah teknik untuk

menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, activity diagram memainkan peran mirip diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara notasi diagram alir adalah activity diagram mendukung behavior paralel. Node pada sebuah activity diagram disebut sebagai action, sehingga diagram tersebut menampilkan sebuah activity yang tersusun dari action.

3. Class diagram

Class diagram menurut Munawar (2005 : 28) merupakan himpunan dari objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/ properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/ beraksi dan memberikan reaksi.

4. Sequence diagram

Sequence diagram menurut Munawar (2005 : 187) adalah grafik dua dimensi dimana obyek ditunjukkan dalam dimensi horizontal,sedangkan lifeline ditunjukkan dalam dimensi vertikal

5. Collaboration diagram

(57)

hubungannya satu dengan yang lain. Collaboration diagram menunnjukkan mesage-message objek yang dikirim satu sama lain.

6. Component diagram

Component diagram menurut Munawar (2005 : 119), mempresentasikan dunia real item yaitu component software. Component software adalah bagian fisik dari sebuah sistem karena menetap di komputer. Component diagram mengandung component, iterface dan relationship.

7. Deployment diagram

Deployment diagram menurut Munawar (2005 : 125), menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian perangkat lunak adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk mementukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Dengan menggunakan metode pengujian black box testing yang berarti pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang meliputi 3

(tiga) faktor pengujian yang dilakukan secara internal terhadap “perancangan

(58)

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen, Autorisasi menyangkut proses transakasi secara umum yaitu otoritas bisnis, dan secara khusus otoritas tindakan khusus.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Procedure yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data di dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar. 3. Correctness

(59)

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari secara seksama terhadap suatu sistem yang sedang dijalankan oleh suatu organisasi, sehingga mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang terlibat dan membuat rekomendasi untuk organisasi dengan memperhitungkan segi penyelesaian yang akan dicapai.

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap prosedur-prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan diusulkan. Dan harus pula dilakukan analisis terhadap hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

4.1.1.1Use Case Diagram

(60)

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan pada Dsitro Celtic yang Sedang Berjalan.

4.1.1.2Skenario Use Case

Peran skenario use case yaitu guna memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase berikutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan sekenario use case yang sedang berjalan pada Distro Celtic Bandung adalah sebagai berikut :

1. Nama Use Case Aktor

Tujuan

: : :

(61)

Tabel 4.1 Skenario Use Case Melihat Produk.

Pelanggan Sistem

1. Berkunjung, melihat dan memilih produk yang tersedia

2. Menampilkan atau Memajang produk yang tersedia

Melakukan transaksi penjualan produk

Tabel 4.2 Skenario Use Case Transaksi Penjualan produk.

Pelanggan Pegawai

1. Melakukan pemesanan produk

2. Memeriksa atau memberikan informasi pesedian dan harga produk 3. Menerima informasi tentang

persediaan dan harga produk

4. Menyimpan informasi dari proses transaksi penjualan produk

5. Membuat dan Mencetak struk penjualan

6. Menerima struk penjualan

3. Nama Use Case

Mengelola persedian produk pegawai

(62)

Tabel 4.3 Tabel Skenario use case mengelola persedian produk.

Pegawai Sistem

1. Melakukan manipulasi persedian produk.

2. Menyimpan informasi perubahan persedian produk.

Membuat rekapitulasi persedian produk Pegawai

Membuat dan mencetak rekapitulasi produk

Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case membuat rekapitulasi produk.

Karyawan Sistem

1. Menampilkan data-data persediaan barang.

2. Membuat dan mencetak rekapitulasi persedian produk.

Membuat rekapitulasi transaksi penjualan produk Pegawai

(63)

Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case membuat rekapitulasi transaksi penjualan produk.

Pegawai Sistem

1. Menampilkan informasi-informasi transaksi penjualan produk.

2. Membuat dan mencetak rekapitulasi transaksi penjualan produk.

4.1.1.3Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu sistem. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan, yaitu:

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Distro Celtic
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan pada Dsitro Celtic
Gambar 4.3. Activity Diagram Transaksi Penjualan produk yang sedang berjalan
Gambar 4.4. Activity Diagram Mengelola persedian produk yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sistem informasi penjualan berbasis web yang diusulkan telah mampu menjawab semua permasalahan- permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan,

Berdasarkan dari hasil pengujian diharapkan website penjualan online ini dapat membantu Paradise Clothing Industry Bandung dalam hal promosi produk, meningkatkan penjulaan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Rajawali Furniture Bandung Berbasis Web merupakan sistem informasi yang dapat memberikan informasi produk yang dijual

Selama ini seluruh kegiatan penjualan yang dilakukan oleh distro masih bersifat manual dan pemasaran produk pada distro jangkauannya masih terbatas oleh geografis dimana

Laporan Stok Laporan Stok Laporan Penjualan Arsip Arsip Arsip Arsip Arsip 0 Website Penjualan Distro Ocho 1 Kelola Data 2 Kelola Transaksi 3 Pembuatan Laporan 1.3 Kelola Data

Hasil penelitian menunjukan bahwa perancangan sistem informasi penjualan pakaian berbasis web dapat membantu konsumen dalam mengakses informasi mengenai produk

Glamous dalam mengatasi penjualan kepada konsumen dan pembuatan laporan penjualan serta persedian barang dan dapat diimplementasikan sistem penjualan berbasis web

Bagaimana menerapkan sistem penjualan online pada distro NCKNMETees Klaten yang memberikan kemudahan dalam.