• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus demam berdarah dengue

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kasus demam berdarah dengue"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I STATUS PASIEN Identitas Pasien

Nama : An. V Nama Ayah : Tn. A

Jenis Kelamin : Perempuan Usia Ayah : 35 Tahun

Usia : 3,9 Tahun Pendidikan : SMA

Tanggal Lahir : 11 Maret 2011 Pekerjaan :

Wiraswasta

Alamat : Jl. Rukem jaya 2 Rt 03 Rw 08 Nama Ibu : Ny. F

Suku : Jawa Usia Ibu : 29 Tahun

Tanggal Masuk :17 Juni 2014 Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru Pasien di terima oleh peserta tanggal 18 Juni 2014

Anamnesis (alloanamnesis dengan ibu dan ayah pasien) Keluhan Utama

demam 4 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS) Keluhan Tambahan

Mual – mual, muntah

Riwayat Penyakit Sekarang

Satu bulan sebelum masuk rumah sakit os mengalami demam selama 3 hari, demam naik turun, pilek (+), batuk (+), berobat ke dokter tetapi ibu os lupa obat yang diberikan dan os sembuh.

Empat hari sebelum masuk rumah sakit os mengalami demam, demam timbul mendadak, demam terus menerus, mengigil (-), kejang (-), os mencret 2 hari dalam 1 hari hanya 1 x, terdapat ampas, darah (-), lendir (-), warna feses kuning, sesak napas (-), perdarahan (-), batuk (-), pilek (-), muntah (-), mual (+) os sudah berobat ke dokter dan diberi puyer dan syrup, mencret sudah teratasi tetapi demam belum teratasi.

Satu hari masuk rumah sakit demam masih ada, muntah 1x, mudah berisikan makanan dan minuman, os mengaku mual sudah 5 hari, perdarahan (-), batuk (-), pilek (-).

Riwayat Penyakit Dahulu

 belum pernah mengalami keluhan yang sama seperti ini  tidak ada riwayat kejang

 tidak ada riwayat asma

(2)

Riwayat Penyakit Keluarga

o ibu os menyangkal adanya keluhan yang sama di keluarga Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Selama kehamilan ibu pasien sering memeriksakan kehamilannya di bidan dengan teratur dan tidak pernah sakit-sakitan. Tidak ada riwayat minum jamu dan merokok selama kehamilan. Pasien lahir spontan, cukup bulan, di tolong oleh bidan, langsung menangis, dengan berat badan lahir 2900 gram dan Panjang Badan 46 cm. Pasien saat lahir tidak terlihat sesak, tidak terdapat biru maupun kuning.

Kesan : riwayat persalinan dalam batas normal Riwayat Imunisasi

DASAR BCG : 1x, saat usia 1 bulan

DPT : 3x, saat usia 2, 4, 6 bulan

POLIO : 4x, saat lahir, usia 2, 4 dan 6 bulan HEPATITIS B : 3x saat lahir, usia 1 dan 6 bulan CAMPAK : 1x saat usia 9 bulan

Kesan : Imunisasi dasar lengkap Riwayat Nutrisi

pasien sudah diberi makanan tambahan sejak umur 6 bulan, biasa makan bubur beras cerelac, frekuensi 3x sehari, porsi selalu habis. ASI ekslusif sampai dengan 6 bulan, usia 1 tahun os sudah makan makanan padat, sekarang os sudah makan makanan rumah tangga, 1 hari 3x, os suka makan sayur – sayuran dan ikan.

Riwayat Tumbuh Kembang

Pertumbuhan

Menurut ibu, pertumbuhan pasien tampak normal.

Perkembangan

(3)

Duduk 7 bulan

Berdiri 9 bulan

Berjalan 1 tahun

Berlari Tidak ingat

Motorik Halus Menggenggam icik-icik Tidak ingat Mencorat-coret Tidak ingat

Bahasa Babbling 6 bulan

Bicara Kata Pertama 6 bulan Membuat Kalimat Lengkap Tidak ingat

Bercerita 4 tahun

Sosial Senyum sosial 5 bulan

Makan sendiri (menggunakan sendok)

2 tahun

Berpakaian 4 tahun

Kesan : perkembangan normal Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang, komposmentis, tidak sesak, tidak sianosis Tanda Vital

Nadi : 90 x/menit, reguler, isi cukup

Pernapasan : 23 x/menit, reguler, kedalaman cukup

Suhu : 36 oC, axila (sudah minum obat penurun demam)

TD : 90/60 mmHg

Status Gizi dan Antropometri

Berat badan : 18 kg

Panjang badan : 105 cm

Lingkar kepala : 49 cm

Status Gizi :

 BB/U : 18/17 x 100% = 105%à Gizi baik

 TB/U : 105/102 x 100% = 102 % à baik

 BB/TB : 18/17 x 100 % = 105 % à normal

(4)

Status Generalis

Kepala : normocephal, rambut hitam,pendek, distribusi merata, tidak mudah rontok, tidak mudah dicabut, ubun-ubun datar sudah menutup

Mata : konjuctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung (-),refleks pupil (+), d 3 mm, isokor dextra-sinistra eksoftalmos dan enoftalmos (-), edema palpebra (-), pergerakan mata kesegala arah baik

Hidung : normonasi, sekret -/-, darah (-/-), nyeri tekan (-), hidung bagian luar tidak

ada kelainan, pernapasan cuping hidung (- )

Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-), perdarahan gusi (-), stomatitis (-)

Telinga : normotia, sekret -/- , darah (-/-), pendengaran baik, nyeri tekan (-/-)

Leher : pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)

Dada : normochest

Paru : I : simetris, pergerakan dada simetris, retraksi intercosta (-)

Pal : simetris, tidak ada bagian dada yang tertinggal saat bernapas,

nyeri tekan (-)

Per : sonor pada semua lapang paru, batas sonor-pekak setinggi ICS

6 linea midclavicularis dextra

A : vesikular +/+, rh , wh , lendir

(5)

Pal : ictus cordis teraba di ics 5 linea midclavicularis sinistra

Per : dalam batas normal

A : BJ 1 & 2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : I : datar, petekie (-), perut kembung (-),

Pal : hepatomegali (-), splenomegali (-), turgor kulit baik,

nyeri tekan epigastrium (+)

Per : timpani pada seluruh kuadran abdomen,.

A : bising usus (+)

Ekstremitas :

Atas Bawah

Sianosis

Akral Hangat Hangat

Udem Peteki

RCT detik detik

Genitalia : wanita, dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang

rumpleede test (+)

(6)

16 – 06 – 2014 17 – 06 -2014 Nilai Nor mal Satua n Hb 11,0 10,6 10,8-15,6 g/dL Ht 33% 31% 33-45 % Trombosi t 129 126 184-488 103/µl Leukosit 4100 5100 4,50-13,50 103/µl

1 18 – 06 – 2014 19 – 06 - 2014 Nilai normal Satuan

HB 10,1 10,2 10,8-15,6 g/dL

HT 30,4% 31,2% 33-45 %

Trombosit 65 95 184-488 103/µl

Leukosit 5500 14.700 4,50-13,50 103/µl

Resume

 An. V, umur 3 tahun 9 bulan, dibawa oleh Orang tuanya ke RSIJ Sukapura dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Demam disertai mual, muntah.

 Pada PF KU pasien Composmentis, tampak sakit sedang, nyeri tekan epigastrium, rumpleede test positif. selain itu ditemukan semua masih dalam batas normal.

 Pada PP yang dilakukan didapatkan hasil Trombosit 129.103/µL, Hb 11,0 g/dL, HCT

33 %, dan Leukosit 4,10. 103/µL.

(7)

DD : Gastritis, Tifoid

Assesment

Demam Berdarah Dengue

1. Demam timbul mendadak 2. Muntah

3. Mual

Dari pemeriksaan fisik didapatkan

1. 360C (sudah diberi penurun demam)

2. Nyeri tekan epigastrium 3. Rumpleede test (+)

Pemeriksaan laboratorium didapatkan 1. Trombositopenia 129 103/µl

Rencana diagnosis : Observasi febris, Pemeriksaan darah lengkap, monitoring H2TL, urinalysis,

Working Diagnosis : Demam Berdarah Dengue Diagnosis Differential : Demam typhoid

(8)

Penatalaksanaan 1. pemberian RL / Nacl 0.9% BB : 18 Kg >>> 7ml /kgbb/ jam >> 6 jam 18 x 7 ml = 126 ml/kgbb 1 26 x 60 tts = 21 tpm makro 6 jam x 60 Mikro : 81 tpm 2. febris paracetamol 10 – 15 mg/kgbb/x = 180 – 270 mg R / paracetamol syr forte fl no 1

S 3 dd 1½ cth pc

3. Vomitus diberikan Ranitidine IV (acran) 2 x 1 ampul 50 mg/ 2ml R/ Ranitidine amp no III

S 1 dd 1 amp pro inj Follow UP -06-14 09.32 WIB Demam (-), nafsu makan ↓, batuk (-), pilek (-), ptekie (-), mimisan (-), BAK lancar, BAB lancar HR : 90 x/menit RR : 23x/menit : 36,0 oC DHF grade I sakit hari ke-6 IVFD RL 20 tpm makro PCT syr 3 x 1½ cth ranitidin 1 x 1 cdo Pantau HHTL -06-14 17.14 WIB

Sudah tidak ada keluhan HR : 80 x/menit RR : 21x/menit : 36,0 oC DHF grade I sakit hari ke-7denga n perbaik an Th/ teruskan -06-14 08.00 WIB

Sudah tidak ada keluhan HR : 84 x/menit RR : 21 x/menit : 36,0 oC DHF grade I sakit hari ke-R/ pulang

(9)

8 dengan perbaik an BAB II ANALISIS KASUS

(10)

Dari hasil anamnesis didapatkan anak perempuan, 3 tahun 9 bulan datang dengan keluhan utama demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. penderita mengalami demam mendadak, demam naik turun dan tidak disertai mengigil, mual disertai muntah, dan nyeri perut. BAB terakhir mencret 2 hari SMRS dalam 1 hari hanya 1x, BAK seperti biasa tidak disertai nyeri. Penderita tidak ada berpergian ke daerah endemis malaria.

Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita dibawa ke dokter dan diberikan obat penurun panas, dan antibiotic, tetapi panasnya tidak juga turun, sehingga penderita di suruh melakukan cek darah ke laboratorium dan hasilnya trombosit turun, lalu os dibawa ke RSIJ.

Dari keluhan tersebut sebenarnya kita sudah dapat menyingkirkan, demam thypoid dan malara sebagai penyebab demam pada penderita ini.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital menunjukkan keadaan sakit sedang dimana kesadaran kompos mentis, nadi 90x/menit, pernafasan 23x/menit, dan suhu 360C

(sudah minum obat penurun demam), TD : 90/60 mmHg , pemeriksaan rumple leed (+). Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium, didapatkan hemoglobin 11,0 g/dl, leukosit 4100 juta/ul, hematokrit 33 %, trombosit menurun (129/ul), sehingga pada kasus ini demam dengue dapat ditegakan.

Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik seperti penderita demam lebih dari 3 hari dan hasil trombosit < 100.000/ul ini merupakan indikasi rawat pada pasien. Sehingga dilakukan perawatan pada penderita ini. Pasien dirawat di ruangan anak kelas 3 sejak tanggal 17 Juni 2014 sampai tanggal 21 Juni 2014.

Pada kasus ini dilakukan penatalaksan yaitu dipasang infuse dengan tetesan 21 tetes per menit, diberi parasetamol 3x 180 mg. kemudian diberikan ranitidine 1 x 1 amp. Serta dilakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin ( Hb, Hematokrit dan trombosit ) setiap 24 jam.

(11)

Pada tanggal 21 Juni 2014 pasien diperbolehkan untuk pulang atas indikasi keadaan umum membaik, pasien bebas deman hari ketiga nafsu makan baik, hematokrit stabil, jumlah trombosit >50.000 dengan kecendrungan meningkat.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: 1985

2. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam berdarah dengue. Dalam: Sudoyo, A. et. al. (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI, 2006. p. 1774-9

3. Soegijanto S , 2004 . Demam berdarah dengue. Airlangga University Press Surabaya. Hal 99.

4. Sumarmo, S, dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi Dan Penyakit Tropis, Ed. Pertama, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, 2002.

5. Hadinegoro, Sri Rezeki H. Soegianto, Soegeng. Suroso, Thomas. Waryadi, Suharyono. TATA LAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA. Depkes & Kesejahteraan Sosial Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan Hidup 2001.

Referensi

Dokumen terkait

Sementera menurut pengalaman dan pengamatan, tidak seluruhnya dari penderita DBD yang datang ke rumah sakit memerlukan perawatan inap, dan pada umumnya jika dilakukan

mengenai profil laboratorium penderita demam berdarah dengue pada anak..

Pasien pada kasus ini datang dengan keluhan batuk terus menerus, dahak berwarna hijau, nafsu makan menurun, berat badan menurun, demam, sesak nafas dan bekeringat pada malam hari.

“Hubungan Status Gizi, Usia, Jenis kelamin dan Kecepatan Datang Penderita terhadap Timbulnya Syok pada Penderita Anak Demam Berdarah Dengue di RS PHC Surabaya

a. pengamatan penyakit dilaksanakan oleh Puskesmas yang menemukan atau ` menerima laporan penderita tersangka untuk: 1) Memantau situasi penyakit demam berdarah dengue secara teratur

Hasil penelitian melalui uji nonparametrik Spearman mendapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara trombosit dan hematokrit pada penderita demam dengue dan demam

Dari ,hasil ,penelitian ,didapatkan bahwa ,anak ,dengan ,usia ,kejang ,demam pertama ,kali ,sebelum ,usia ,12 ,bulan mempunyai ,kemungkinan ,untuk ,mengalami kejang ,demam ,kembali ,2,7

Berikut ini beberapa gejala parah yang menandakan jika demam berdarah sudah masuk dalam intensitas berbahaya:  Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah