iv ABSTRAK
GAMBARAN PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH
SAKIT IMMANUEL PERIODE JANUARI – DESEMBER 2014
Dea Britta Hilda Setiani, 2015
Pembimbing 1 : Budi Widyarto Lana, dr.,M.H. Pembimbing 2 : July Ivone, dr.,MKK, MPd Ked
Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan penyakit endemik dengan angka kejadian yang tinggi yang seringkali menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan mengakibatkan angka kematian yang cukup tinggi. Untuk propinsi Jawa Barat dilaporkan terdapat 47,29 kasus per 100.000 penduduk. Pada tahun 2012, masyarakat Kota Bandung yang terkena DBD mencapai 5096 kasus.
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
Metode Desain penelitian adalah deskriptif dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data penderita DBD menggunakan total sampling.
Hasil Pada penelitian didapatkan 890 kasus, dengan kejadian paling tinggi pada bulan Juni (11,91%), lebih banyak pada perempuan (50,56%), pada kelompok usia 0-10 tahun (33,82%), dengan keluhan utama demam 4 hari (22,25%), berdasarkan hasil laboratorium kadar trombosit pasien rawat inap lebih banyak di bawah 100.000/mm³ (52,02%), NS-1 positif sebanyak 73,2%, dan paling banyak terkena infeksi sekunder (46,85%), terdapat 38 kasus (4,27%) DSS, dengan mortalitas 0,001%.
Simpulan Kasus Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Immanuel paling tinggi pada bulan Juni, lebih banyak pada perempuan, paling sering pada kelompok usia 0-10 tahun, dengan keluhan utama demam 4 hari, dan berdasarkan hasil laboratorium kadar trombosit pasien lebih banyak di bawah 100.000/mm³, dan hasil NS-1 positif, serta paling banyak terkena infeksi sekunder, angka kejadian DSS dan mortalitas cukup rendah.
Kata kunci : demam berdarah dengue, usia, jenis kelamin, demam, trombosit, infeksi sekunder, dss, mortalitas
v ABSTRACT
REPRESENTATION OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER PATIENTS IN IMMANUEL HOSPITAL IN THE PERIOD OF JANUARY – DECEMBER
2014
Dea Britta Hilda Setiani, 2015
1st tutor : Budi Widyarto Lana, dr.,M.H. 2nd tutor : July Ivone, dr.,MKK, MPd Ked
Background Dengue Hemorrhagic Fever is an endemic disease with high incidence rate which often cause an outbreak and consequencing in high mortality rate. The incidence of DHF in West Java was reported 47,29 cases in 100,000 citizen. 5096 cases of DHF were reported in 2012 by Bandung Health Department.
Aim of the research is to indentify the representation of Dengue Hemorrhagic Fever patients in Immanuel Hospital in the period of January - December 2014.
Research Method the method used in this research was descriptive retrospective. The method of data collecting used was whole sampling.
Result from this research, total 890 cases were found, with the highest incidence in June (11.91%), happened more frequent in female (50.56%), in 0-10 years-old age group (33.82%), with main objective was 4 days fever (22.25%), based on inpatients’ laboratory findings platelet level below 100.000/mm³ were 52.02%, NS-1 test positive was 73,2% and most of them suffered from secondary infection (46.85%), 38 cases (4.27%) of DSS were found, and the mortality rate was 0.001%.
Conclusion the cases of Dengue Hemorrhagic Fever in Immanuel Hospital were found at the highest incidence in June, happened more frequent in female, in 0-10 years-old age group, with main objective was 4 days fever, based on inpatients’ laboratory findings, more of platelet levels found were below 100.000/mm³ and NS-1 test positive, most of them suffered from secondary infection, DSS incidence and mortality rate were minimal.
Keywords : dengue hemorrhagic fever, age, gender, fever, platelet, secondary infection, dss, mortality
viii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud Dan Tujuan ... 3
1.3.1 Maksud ... 3
1.3.2 Tujuan ... 3
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4
1.4.1 Kegunaan Akademis ... 4
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 4
1.5Landasan Teori ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Demam Berdarah Dengue ... 5
2.1.1 Definisi Demam Berdarah Dengue ... 6
2.1.2 Diagnosis Klinik ... 6
2.1.3 Vektor ... 7
2.1.3.1Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti ... 8
2.1.4 Penularan DBD ... 9
ix
2.1.5 Segitiga Epidemiologi ... 10
2.1.6 Epidemiologi ... 10
2.2Patofisiologi ... 11
2.2.1 Etiologi ... 11
2.2.2 Proses Perjalanan Penyakit ... 12
2.3Penegakkan Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue ... 15
2.3.1 Klasifikasi ... 15
2.3.2 Pemeriksaan Laboratorium ... 15
2.3.3 Penatalaksanaan ... 16
2.3.4 Komplikasi ... 17
2.3.5 Pencegahan ... 18
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Bahan dan Subjek Penelitian ... 20
3.1.1 Bahan Penelitian ... 20
3.1.2 Populasi dan Sampel ... 20
3.2Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 20
3.3Desain Penelitian ... 20
3.4Prosedur Kerja ... 21
3.5Definisi Operasional... 21
3.6Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 23
BAB V 5.1.Simpulan ... 30
5.2.Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32
x
LAMPIRAN ... 34 RIWAYAT HIDUP ... 50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Tabel Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Bulan Kejadian ... 23
4.2 Tabel Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Kelompok Usia ... 24
4.3 Tabel Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Jenis Kelamin ... 25
4.4 Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Keluhan Utama ... 26
4.5 Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Kadar Trombosit ... 26
4.6 Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Pemeriksaan NS-1 ... 27
4.7 Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Pemeriksaan IgM dan IgG .. 28
4.8 Gambaran Penderita DBD Berdasarkan Kasus DSS dan Kematian ... 28
[image:6.595.117.473.161.595.2]xii
[image:7.595.133.468.283.586.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti ... 9
2.2 Peta Persebaran Dengue ... 10
2.3 Angka Kesakitan Penyakit DBD dari Tahun 1968 – 2013 ... 11
2.4 Patogenesis Infeksi DBD ... 13
2.5 Patofisiologi DBD ... 14
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Ethic Approval ... 34
Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian ... 35
Lampiran 3 Data Rekam Medis Pasien DBD Tahun 2014 ... 36
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditransmisikan melalui cucukan nyamuk
dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penderita yang
terinfeksi akan memiliki gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai
dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga perdarahan
spontan.
Insidensi demam berdarah dengue meningkat secara signifikan di seluruh
dunia dalam beberapa dekade terakhir. Diperkirakan saat ini di seluruh dunia
sekitar 2,5 milyar orang memiliki risiko terjangkit DBD terutama masyarakat
yang tinggal di daerah perkotaan negara-negara tropis dan subtropis. Diperkirakan
saat ini sekitar 50 juta kasus DBD ditemukan setiap tahun, sementara 500.000
kasus memerlukan penanganan di Rumah Sakit. Dari kasus di atas, sekitar 21.000
kematian terjadi setiap tahunnya (WHO, 2011).
DBD pertama kali dilaporkan terjadi pada tahun 1953-1954 di Filipina. Setelah
itu DBD dengan cepat menyebar ke sebagian besar negara-negara di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia. Dari 2,5 milyar orang yang memiliki risiko
terjangkit DBD di seluruh dunia, 1,3 milyar diantaranya tinggal di 10 negara
endemik di Asia Tenggara (WHO, 2011).
Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 45
tahun terakhir sejak tahun 1968. Pada tahun 2013, dilaporkan terdapat 41,25
kasus per 100.000 penduduk dengan Case Fatality Rate (CFR : 0,7%). Kasus ini
tersebar di seluruh 33 propinsi dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota
(88%) di Indonesia. Kasus tertinggi terdapat di Propinsi Bali yaitu 168,48 kasus
per 100.000 penduduk sedangkan CFR tertinggi terdapat di Propinsi Jambi (CFR :
2,8%). Untuk propinsi Jawa Barat dilaporkan terdapat 47,29 kasus per 100.000
2
penduduk (Depkes RI, 2013). Angka tersebut masih tergolong tinggi bila
dibandingkan dengan propinsi yang lain.
Pada tahun 2012, masyarakat Kota Bandung yang terkena DBD mencapai
5096 kasus dengan jumlah penderita meninggal 11 orang. Angka ini meningkat
dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 tercatat sebanyak 3435 kasus DBD, lalu meningkat menjadi 3901 kasus pada tahun 2011
(Dinkes Kota Bandung, 2012).
Rumah Sakit Immanuel merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan
[image:10.595.115.514.249.707.2]yang menangani kasus DBD di kota Bandung. Penulis tertarik untuk mengetahui
gambaran penderita DBD pada pasien rawat inap di Rumah sakit Immanuel tahun
2014.
1.2. Identifikasi Masalah
1. Berapa jumlah kasus Demam Berdarah Dengue pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2014 – Desember 2014.
2. Bagaimana gambaran penderita DBD berdasarkan kelompok usia pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
3. Bagaimana gambaran penderita DBD berdasarkan jenis kelamin pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
4. Bagaimana gambaran penderita DBD berdasarkan bulan dirawat pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
5. Bagaimana gambaran penderita DBD berdasarkan keluhan utama pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
3
6. Bagaimana gambaran penderita DBD berdasarkan jumlah kasus
komplikasi Dengue Shock Syndrome pada pasien rawat inap di Rumah
Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
7. Bagaimana gambaran penderita DBD berdasarkan hasil laboratorium
(trombosit, NS-1, IgM, dan IgG) pada pasien rawat inap di Rumah Sakit
Immanuel periode Januari – Desember 2014.
8. Berapakah jumlah mortalitas dari kasus DBD pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit Immanuel.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud Penelitian
Untuk menyajikan data kejadian Demam Berdarah Dengue pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui :
1. Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue pada pasien rawat inap di Rumah
Sakit Immanuel periode Januari 2014 – Desember 2014.
2. Gambaran penderita DBD berdasarkan kelompok usia pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
3. Gambaran penderita DBD berdasarkan jenis kelamin pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
4. Gambaran penderita DBD berdasarkan bulan dirawat pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
5. Gambaran penderita DBD berdasarkan keluhan utama pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014.
4
6. Gambaran penderita DBD berdasarkan jumlah kasus komplikasi Dengue
Shock Syndrome pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel periode
Januari – Desember 2014.
7. Gambaran penderita DBD berdasarkan hasil laboratorium (trombosit,
NS-1, IgM, dan IgG) pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel
periode Januari – Desember 2014.
8. Jumlah mortalitas dari kasus DBD pada pasien rawat inap di Rumah Sakit
Immanuel.
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1. Manfaat Akademis
Memberi informasi tentang gambaran penderita DBD di salah satu Rumah
Sakit di Bandung kepada Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan
Rumah Sakit Immanuel. Untuk mengetahui apakah terdapat perubahan atau
variasi dari gambaran penderita DBD khusunya di Rumah Sakit Immanuel.
1.4.2. Manfaat Praktis
Menambah wawasan tentang penyakit DBD dan mengetahui gambaran
penderita DBD sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan
selanjutnya untuk menurunkan angka kejadian di masa depan.
1.5. Landasan Teori
Di Indonesia, Demam Berdarah Dengue telah menjadi masalah kesehatan
masyarakat selama 45 tahun terakhir, sejak tahun 1968 sampai saat ini dan telah
menyebar di 33 provinsi dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota
(88%). Data menunjukkan bahwa Indonesia endemis DBD sejak tahun 1968
sampai saat ini. Angka kesakitan penyakit DBD dari tahun 1968 sampai saat ini
5
cenderung terus meningkat. Kemudian dari tahun 2010 ke 2011 menurun drastis,
dan meningkat kembali dari tahun 2012 ke 2013 (Kemenkes RI, 2013).
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus Aedes
(terutama A. Aegypti dan A. Albopictus). Peningkatan kasus setiap tahunnya
berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi
nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas, dan
tempat penampungan air lainnya) (Suhendro et al, 2014).
Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi biakan virus
dengue yaitu : 1. Vektor : perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit,
kepadatan vektor di lingkungan, transportasi vektor dari satu tempat ke tempat
lain; 2. Penjamu : terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi, dan
paparan terhadap nyamuk, usia, dan jenis kelamin; 3. Lingkungan : curah hujan,
suhu, sanitasi, dan kepadatan penduduk (Suhendro et al, 2014).
Demam Berdarah Dengue memiliki manifestasi klinik demam, nyeri otot dan
atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia,
dan diatesis hemoragik. Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui
mekanisme : 1. Supresi sumsum tulang; 2. Destruksi dan pemendekan masa hidup
trombosit (Suhendro et al, 2014).
30 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan
bahwa :
1. Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue pada pasien rawat inap di Rumah
Sakit Immanuel periode Januari 2014 – Desember 2014 adalah 890 kasus. 2. Gambaran penderita DBD berdasarkan kelompok usia pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014 terbanyak pada kelompok usia 0-10 tahun yaitu sebanyak 301 kasus.
3. Gambaran penderita DBD berdasarkan jenis kelamin pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014 paling banyak adalah perempuan dengan jumlah 450 kasus.
4. Gambaran penderita DBD berdasarkan bulan dirawat pada pasien rawat
inap di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014, kasus terbanyak terjadi pada bulan Juni yaitu 106 kasus.
5. Keluhan utama pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel periode
Januari – Desember 2014 yang paling banyak ditemukan adalah demam selama 4 hari yaitu sebanyak 198 kasus.
6. Jumlah kasus komplikasi Dengue Shock Syndrome pada pasien rawat inap
di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2014 sebanyak 38
kasus.
7. Gambaran penderita DBD berdasarkan hasil laboratorium (trombosit,
NS-1, IgM, dan IgG) pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Immanuel
periode Januari – Desember 2014, kadar trombosit pasien di bawah 100.000 sebanyak 463 kasus, NS-1 positif sebanyak 153 kasus, dan
pemeriksaan IgM/IgG menunjukkan kasus infeksi sekunder dengue
sebanyak 417 kasus.
31
8. Jumlah mortalitas dari kasus DBD pada pasien rawat inap di Rumah Sakit
Immanuel sebanyak 1 kasus.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan maka saran yang dapat
disampaikan adalah :
1. Melakukan penelitian yang sama untuk tahun berikutnya di Rumah Sakit
Immanuel untuk melihat bagaimana perkembangan penyakit DBD,
keberhasilan pengobatan, serta mempertahankan data dari tahun-tahun
sebelumnya.
2. Kelengkapan data rekam medis sangat diperlukan untuk jalannya
penelitian. Disarankan bahwa untuk hasil laboratorium pasien bisa
dilampirkan semuanya dalam rekam medis.
32
DAFTAR PUSTAKA
(2015). Dipetik September 20, 2015, dari Kementerian Kesehatan RI:
http://www.depkes.go.id/folder/view/full-content/structure-kamus.html
Amira, F. (2013). Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan
[image:16.595.112.497.282.575.2]Gambir dan Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Tahun 2005-2009.
Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue .
ASM. (2009, Oktober). Dengue Virus of Pathogenesis : an Integrated View.
Dipetik September 20, 2015, dari American Society of Microbiology:
http://cmr.asm.org/content/22/4/564/F1.expansion.html
Candra, A. (2010). Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis dan.
Aspirator , 110-119.
CDC. (2009). Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever.
CDC Taiwan. (2013). An Epidemiological Analysis of Dengue Hemorrhagic
Fever Cases in Taiwan from 2003 to 2011. Taiwan Epidemiology Bulletin .
Dinas Kesehatan Kota Bandung. (2012). Profil Kesehatan Kota Bandung.
Kementerian Kesehatan RI. (2010). Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela
Epidemiologi .
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Situasi Demam Berdarah Dengue di Indonesia.
InfoDATIN .
Kliegman, R. M. (2015). Nelson Textbook of Pediatrics 20th Edition.
Philadelphia: Elsevier.
Kusuma, A. (2014). Demam Berdarah Dengue Derajat II Pada Pasien Pediatrik.
Medula .
33
Megariani, Mariko, R., Alkamar, A., & Putra, A. E. (2012). Uji Diagnostik
Pemeriksaan Antigen Nonstruktural 1 untuk Deteksi Dini Infeksi Virus
Dengue pada Anak. Sari Pediatri .
National Institutes of Health. (2012, September 25). Dipetik Januari 24, 2015, dari
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/thcp
Nature. (2013, May 8). Barriers to Preclinical Investigation of Anti Dengue
Immunity and Dengue Pathogenesis. Dipetik September 20, 2015, dari
Nature: http://www.nature.com/nrmicro/journal/v11/n6/abs/nrmicro3030.html
Nature Education. (2011). Dipetik September 20, 2015, dari Aedes Aegypti Life
Cycle:
http://www.nature.com/scitable/content/aedes-aegypti-life-cycle-22400575
Rasyada, A. (2014). Hubungan Nilai Hematokrit Terhadap Jumlah Trombosit
pada Penderita Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Andalas .
Shepherd, S. M. (2015, Oktober 5). Dengue Hemorrhagic Fever. Dipetik Oktober
18, 2015, dari Medscape:
http://emedicine.medscape.com/article/215840-overview#a5
Simmons CP. (2012). Dengue. N Engl J Med .
Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis-Dit PPBB-Ditjen PP dan PL,
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Petunjuk Teknis Penggunaan Rapid
Diagnostic Test (RDT) Untuk Penunjang Diagnosis Dini DBD.
Suhendro, Nainggolan, L., Chen, K., & Pohan, H. T. (2014). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi IV. Jakarta.
Sukohar, A. (2014). Demam Berdarah Dengue. Medula .
World Health Organization. (2011). Comprehensive Guidelines for Prevention
and Control of Dengue Hemorrhagic Fever .