• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Penderita 'Dengue Haemorragic Fever' Di Rumah Sakit Immanuel Januari - Desember 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Penderita 'Dengue Haemorragic Fever' Di Rumah Sakit Immanuel Januari - Desember 2011."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

viii

 

ABSTRAK

GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

Rinaldy Alexander, 2014.

Pembimbing : July Ivone, dr, MKK, MPd.Ked Prof. Dr dr. Susy Tjahjani, M.Kes

Latar belakang Dengue Haemorragic Fever (DHF) disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV) yang merupakan single-stranded RNA virus. Virus ini memiliki 4 serotipe: DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV 4 dan ditularkan melalui vektor, yaitu nyamuk dengan genus Aedes yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Infeksi dengue yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2010 ke 2011, namun angka kejadian DHF meningkat menjadi 35.703 dengan angka kematian mencapai 255 kasus.

Tujuan penelitian

Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran dari

penderita infeksi DHF di Rumah Sakit Immanuel kota Bandung selama tahun

2011 dan mengetahui gambaran penyakit pasien DHF.

Metode penelitian

Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif.

Data diambil dari bagian rekam medis Rumah Sakit Immanuel periode Januari

2011 sampai dengan Desember 2011.

Hasil penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh 557 kasus DHF

yang terjadi dari Januari 2011 – Desember 2011. Angka kejadian tertinggi

didapatkan pada bulan Januari dan Desember masing-masing sejumlah 14 % dari

total kasus yang diteliti. Pada data ditemukan kasus paling banyak ditemukan

pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 54% dari total kasus yang diteliti.

Kasus paling banyak ditemukan usia 1-10 tahun dengan jumlah 39,68% dari total

kasus yang diteliti. Jumlah trombosit pada pasien saat pertama kali didiagnosis

paling tinggi didapatkan 51.000-100.000 /mm

3

dengan jumlah kasus 34,7%. Pada

pemeriksaan penunjang didapatkan 247 kasus dengan IgM positif, 222 kasus

dengan IgG positif, dan 34 kasus dengan NS-1 antigen positif.

Kesimpulan

Pada data yang diambil di Rumah Sakit Immanuel kota Bandung

pada periode tahun 2011 didapatkan 557 kasus DHF dengan kejadian tertinggi

pada bulan Januari dan Desember, jenis kelamin laki-laki, kelompok usia 1-5

tahun. Pada pemeriksaan trombosit ditemukan jumlah trombosit terbanyak

didapatkan pada 51.000-100.000/mm

3

saat diagnosis awal.

(2)

ABSTRACT

THE CHARACTERISTIC OF DENGUE HAEMORRAGIC

FEVER PATIENT IN IMMANUEL HOSPITAL OF PERIOD 2011

Rinaldy Alexander, 2014.

Tutors : July Ivone, dr, MKK, MPd.Ked Prof. Dr dr. Susy Tjahjani, M.Kes

Background Dengue Haemorragic Fever (DHF) infection caused by dengue virus, which is a single-stranded RNA virus. This virus had four serotype : DENV-1, DENV-2, DENV-3, and DENV-4 and transmitted by vector. The vector is a mosquito with Aedes genus that spread in tropic and sub tropic area. The infection of dengue in Indonesia has decreased from year 2010-2011, but the incidence of DHF increases to 35.703 with 255 death case.

Objective

The research was done to compare the incidence of DHF infection

that happen in Bandung’s Immanuel Hospital of 2011 period and also to see the

characteristic of the DHF infected patients.

Method

The research was a descriptive survey. The data was taken from

Immanuel Hospital’s Medical Record Section of January 2011 to December 2011

periods.

Result

The research showed about 557 cases of DHF happen in January

2011- December 2011. The highest incidence showed in the month of January and

December as many as 78 cases each month or about 14% of the total cases. The

data showed that the highest incidence were among male, which is about 54% of

total cases. The highest incidence also found in the age group of 1-10 years, about

39,68% of total cases. The highest number of cases in thrombocyte count was

around 51.000-100.000/mm

3

with 34,7% of the total case. From the laboratory

test, about 247 cases found with positive IgM test, 222 cases with positive IgG test,

and 34 cases with positive NS-1 antigen test.

Conclusion

The data that was taken from Bandung’s Immanuel Hospital of

2011 period was about 557 DHF cases with the highest incidences was in

January and December, in male, and in age of 1-10 years old. The thrombocyte

count that showed the most cases was around 51.000-100.000/mm

3

.

Keywords

: DHF characteristic, Immanuel Hospital Bandung

(3)

x

  

DAFTAR ISI

JUDUL DALAM... i

LEMBAR PERSETUJUAN...

ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1

Latar Belakang... 1

1.2

Identifikasi Masalah... 2

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian... 2

1.4

Manfaat Penelitian... 3

1.5

Landasan Teori... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1

Dengue……... 5

2.1.1

Definisi…... 5

2.1.2

Etiologi………... 5

2.1.3

Vektor... 7

2.2

Aedes aegypti

... 8

2.2.1

Klasifikasi... 8

2.2.2

Morfologi………. 9

2.2.3

Penyebaran………... 9

2.2.4

Siklus Hidup………. 9

2.2.5

Habitat……….. 11

(4)

2.3

Dengue Haemorragic Fever... 11

2.3.1

Definisi……...………...…. 11

2.3.2

Klasifikasi………... 12

2.3.3

Patogenesis dan Patofisiologi………. 12

2.3.4

Gejala klinis……… 13

2.3.5

Pemeriksaan Penunjang……….. 14

2.3.6

Epidemiologi………... 15

BAB III METODE PENELITIAN...

19

3.1

Bahan Penelitian/ Subjek Penelitian... 19

3.1.1 Bahan Penelitian... 19

3.1.2 Subjek Penelitian... 19

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 19

3.2 Metode Penelitian... 19

3.2.1 Desain Penelitian... 19

3.2.2 Besar Sampel Penelitian... 19

3.2.3 Alur Penelitian... 20

3.2.4 Definisi Operasional... 20

3.2.5 Metode Analisis... 21

BAB IV HASIL... 22

4.1 Hasil Penelitian... 22

4.2 Pembahasan…... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 27

5.1 Kesimpulan... 27

5.2 Saran………. 28

DAFTAR PUSTAKA... 29

LAMPIRAN... 31

(5)

xii

 

DAFTAR TABEL

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiv

 

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengue Haemorragic Fever (DHF) ditularkan oleh nyamuk dengan genus Aedes,

yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis (Shepherd, 2012). Infeksi dimulai ketika

nyamuk

Aedes

betina dengan virus DENV menghisap darah manusia. Darah dari

orang yang sudah terinfeksi dapat masuk ke nyamuk lain yang mencucuk dan

ditularkan ke orang lain yang dicucuk oleh nyamuk tersebut. Orang yang terinfeksi

pertama kali oleh virus DENV ini akan terserang

Dengue Fever (Kumar & Clark,

2006).

DHF disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV) yang merupakan

single-stranded RNA virus. Virus ini memiliki 4 serotipe: DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan

DENV 4. Hamper 2,5-3 milyar orang tinggal di 112 negara yang endemik terhadap

penyakit ini (Kumar & Clark, 2006).

Saat ini sekitar 2,5 miliar orang, atau 40% dari populasi dunia, tinggal di daerah

dengan risiko penularan dengue. Dengue sudah endemik di setidaknya 100 negara di

Asia, Amerika, Kepulauan Pasifik, Afrika, dan Kepulauan Karibia.

World Health

Organization (WHO) memperkirakan bahwa 50 sampai 100 juta infeksi terjadi setiap

tahun, termasuk 500.000 kasus DHF dan 22.000 kematian, sebagian besar di antara

anak-anak (CDC, 2010).

Pada wilayah Asia Tenggara, kasus DHF masih mengkhawatirkan. Penurunan

jumlah kasus hanya dibeberapa tempat, sedangkan pada daerah lainnya masih terus

meningkat. Di tahun 2011, tercatat sekitar 177.503 kasus infeksi dengue, dengan

100.278 kasus DHF yang terjadi di Asia Tenggara, dengan kebanyakan penderita

anak-anak. (World Health Organization, 2011).

(9)

 

 

 

Peningkatan penyebaran kasus DHF tersebut kemungkinan disebabkan oleh mobilitas

penduduk yang tinggi, perkembangan wilayah perkotaan, perubahan iklim, perubahan

kepadatan dan distribusi penduduk serta faktor epidemiologi lainnya (Departemen

Kesehatan RI, 2010).

Pada tiga tahun terakhir (2008-2010) jumlah rata-rata kasus kasus dilaporkan

sebanyak 150.882 kasus dengan rata-rata kematian 1.321 kematian. Situasi kasus

DBD tahun 2011 sampai dengan Juni 2011 dilaporkan sebanyak 16.612 orang dengan

kematian sebanyak 412 orang (CFR = 0,85%). Disisi lain, angka DBD pada

perempuan sebesar 50,33% dan laki-laki sebesar 49,67% (Kementrian Kesehatan RI,

2011).

Hasil penelitian yang didapat dari data rekam medik tahun 2010 pada bagian anak

RS Immanuel didapatkan 266 kasus DHF (93,67%), DSS 18 kasus (6,3%). DHF

terbanyak menyerang anak usia 3 tahun (13,3%), sedangkan berdasarkan wilayah

insidensi terbanyak di Bandung Selatan 104 kasus (85,24%) dan wilayah Tegalega

(66%). Puncak insidensi DHF terjadi di bulan Agustus (14,08%) (Rosmiati, 2011).

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran penderita

DHF di tahun 2011 untuk melihat keadaan di RS Immanuel.

1.2 Identifikasi Masalah

-

Berapakah angka kejadian DHF di RS Immanuel pada bulan Januari –

Desember 2011.

-

Bagaimanakah gambaran jenis kelamin pada penderita DHF.

-

Bagaimanakah gambaran menurut usia pada penderita DHF.

-

Bagaimanakah gambaran jumlah trombosit pada penderita DHF.

-

Bagaimanakah gambaran tes NS1, tes IgM dan IgG anti dengue pada

penderita DHF.

(10)

 

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dan melihat

karakteristik infeksi DHF di RS Immanuel pada bulan Januari – Desember 2011.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian, jenis kelamin,

dan usia terbanyak yang menderita penyakit DHF, dan melihat hasil pemeriksaan

penunjang dari pasien yang terkena DHF baik melalui jumlah trombosit, tes IgM,

IgG, dan NS1-antigen.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah menambah wawasan dan

pengetahuan tentang DHF serta gambaran penderita DHF di RS Immanuel Bandung.

Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah untuk menginformasikan pada

masyarakat angka kejadian dari infeksi demam berdarah di Bandung selama bulan

Januari – Desember 2011. Manfaat lainnya yang dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah agar pembaca dapat mengetahui gambaran penderita demam berdarah yang

terjadi di RS Immanuel Bandung yang terjadi pada bulan Januari – Desember 2011.

1.5 Landasan Teori

DHF adalah penyakit infeksi yang menyebabkan demam disertai dengan adanya

perdarahan. DHF disebabkan oleh infeksi virus Dengue

untuk kedua kalinya dengan

serotipe virus yang berbeda dan dapat menyebabkan DHF atau syok. Dengan

meningkatnya penyebaran vektor dari DHF, terutama di daerah tropis dan subtropis,

banyak daerah di dunia semakin rentan untuk terjangkit penyakit dengue, bahkan

DHF sudah semakin sering terjadi (Fauci, 2008).

(11)

 

 

 

terutama di Asia Tenggara, Caribbean dan Amerika Selatan (Goldman & Ausiello,

2007).

Kasus

Dengue

Fever diperkirakan mencapai 50-100 juta kasus dengan

500.000 kasus DHF terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Penduduk dari 112 negara

tropis dan subtropis dengan jumlah 2,5-3 milyar orang (sekitar 40% dari jumlah

populasi dunia) memiliki risiko tinggi terjangkit DHF (Shepherd, 2012).

Di Indonesia, telah dilakukan penelitian tentang insidensi

DHF sejak 1968,

saat terjadi peningkatan wabah penyakit DHF di Surabaya dan Jakarta. Sejak saat itu,

terjadi peningkatan angka kejadian DHF setiap 5 tahun. Sejak tahun 1968, insidensi

per 100.000 penduduk meningkat dari 0,08, menjadi 8,14 pada tahun 1973, menurun

menjadi 4,96 pada tahun 1978, meningkat menjadi 8,65 pada tahun 1983, dan

tertinggi pada tahyn 1988 dengan persentase 27,98. Selama tahun 1989 -1992 tercatat

10.362-22.807 kasus DHF setiap tahunnya (Seodarmo, 1993).

Tahun 2004, terjadi kembali peningkatan angka kejadian di Jakarta. WHO

mencatat adanya 78.690 kasus dengan angka kematian sebanyak 900 orang. Dari

hasil pemeriksaan, ditemukan 66,2% merupakan infeksi dengue. Dari jumlah

tersebut, terdapat 55,6% terkena

Dengue Fever,

17,2%

Dengue Fever

dengan

perdarahan dan 27,2% kasus DHF (Setiatia, et al, 2006)

.

Jumlah kasus DHF di Kota Bandung Tahun 2010 didapatkan sebanyak 3.435

kasus, sedangkan di Tahun 2011 di temukan 3.901 kasus dengan jumlah penderita

meninggal 11 orang. Kasus DHF paling banyak terjadi di Kecamatan Buah Batu

sebanyak 396 kasus. Sedangkan untuk jumlah Kasus paling sedikit berada di

Kecamatan Gedebage sebanyak 57 kasus (Dinas Kesehatan Pemerintah Kota

Bandung, 2011).

(12)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1.

Angka kejadian DHF di RS Immanuel pada tahun 2011 adalah 557 kasus

dengan angka kejadian tertinggi pada bulan Januari dan Desember dengan

jumlah 14% kasus.

2.

Gambaran penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2011

menurut jenis kelamin, paling banyak ditemukan pada laki-laki dengan

jumlah 54% kasus.

3.

Penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2011 paling tinggi

terjadi pada usia 1-10 tahun dengan 39,68% kasus

4.

Jumlah trombosit terendah yang didapatkan pada penderita DHF di Rumah

Sakit Immanuel pada tahun 2011 saat pertama didiagnosis adalah 4000

/mm

3

dan jumlah yang paling banyak adalah 51.000-100.000 /mm

3

.

5.

Pemeriksaan antibodi IgM anti dengue yang menunjukkan hasil positif

pada penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel adalah sebanyak 247

kasus.

6.

Pemeriksaan antibodi IgG anti dengue yang menunjukkan hasil positif

pada penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel adalah sebanyak 222

kasus.

7.

Pemeriksaan NS-1 antigen yang menunjukkan hasil positif pada penderita

DHF di Rumah Sakit Immanuel adalah sebanyak 34 kasus.

8.

Derajat keparahan penyakit DHF sering tidak dimasukkan ke dalam

diagnosis pada rekam medis di Rumah Sakit Immanuel sehingga 421 data

(13)

 

 

27 

6.2 Saran

1.

Melakukan penelitian secara berkala untuk melihat perkembangan

kejadian DHF di RS Immanuel.

2.

Melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan agar tidak terjadi

salah diagnosis.

3.

Mengadakan penyuluhan pada warga untuk mengendalikan jumlah

dari vektor, terutama saat musim hujan.

4.

Berperan serta dalam pencegahan dan pemberantasan vektor dengan

cara menerapkan 3M+ (Menguras, Mengubur, Menutup, Pembubuhan

(14)

GAMBARAN PENDERITA

DENGUE HAEMORRAGIC FEVER

DI RUMAH

SAKIT IMMANUEL JANUARI – DESEMBER 2011

Rinaldy Alexander

1

, July Ivone

2

, Susy Tjahjani

3 1. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

2. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

3. Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Dengue Haemorragic Fever (DHF) disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV) yang merupakan single-stranded RNA virus. Virus ini memiliki 4 serotipe: DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV 4 dan ditularkan melalui vektor, yaitu nyamuk dengan genus Aedes yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Penyebaran DHF yang terjadi di Indonesia pada tahun 2009 mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu 158.912 kasus dan tersebar ke 32 provinsi di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran dari penderita infeksi DHF di Rumah Sakit Immanuel kota Bandung selama bulan Januari – Desember 2011 dan mengetahui gambaran penyakit pasien DHF. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif. Data diambil dari bagian rekam medis Rumah Sakit Immanuel periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2011. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh 557 kasus DHF yang terjadi dari Januari 2011 – Desember 2011. Angka kejadian tertinggi didapatkan pada bulan Januari dan Desember masing-masing sejumlah 14 % dari total kasus yang diteliti. Pada data ditemukan kasus paling banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 54% dari total kasus yang diteliti. Kasus paling banyak ditemukan usia 1-10 tahun dengan jumlah 39,68% dari total kasus yang diteliti. Jumlah trombosit pada pasien saat pertama kali didiagnosis paling tinggi didapatkan 51.000-100.000 /mm3 dengan jumlah kasus 34,7%. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan 247 kasus dengan IgM positif, 222 kasus dengan IgG positif, dan 34 kasus dengan NS-1 antigen positif. KesimpulanPada data yang diambil di Rumah Sakit Immanuel kota Bandung pada periode tahun 2011 didapatkan 557 kasus DHF dengan kejadian tertinggi pada bulan Januari dan Desember, jenis kelamin laki-laki, kelompok usia 1-5 tahun. Pada pemeriksaan trombosit ditemukan jumlah trombosit terbanyak didapatkan pada 51.000-100.000/mm3 saat diagnosis awal.

Kata Kunci: gambaran penderita DHF, dengue, RS Immanuel Bandung

 

THE CHARACTERISTIC OF DENGUE HAEMORRAGIC FEVER PATIENT IN

IMMANUEL HOSPITAL OF PERIOD 2011

ABSTRACT

(15)

included in most of diagnosis in medical record in Immanuel Hospital. About 421 cases were not classified to any degrees of severity. The data that was taken from Bandung’s Immanuel Hospital of 2011 period was about 557 DHF cases with the highest incidences was in January and December, in male, and in age of 1-10 years old. The thrombocyte count that showed the most cases was around 51.000-100.000/mm3.

Keywords : DHF characteristic, dengue, Immanuel Hospital Bandung

PENDAHULUAN

Penyebaran DHF yang terjadi di Indonesia pada tahun 2009 mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu 158.912 kasus dan tersebar ke 32 provinsi di Indonesia [1]. Pada tiga tahun terakhir (2008-2010) jumlah rata-rata kasus kasus

dilaporkan sebanyak 150.882 kasus

dengan rata-rata kematian 1.321 kematian. Situasi kasus DBD tahun 2011 sampai dengan Juni 2011 dilaporkan sebanyak 16.612 orang dengan kematian sebanyak 412 orang (CFR = 0,85%). Disisi lain, angka DBD pada perempuan sebesar

50,33% dan laki-laki sebesar 49,67% [2].

Hasil penelitian yang didapat dari data rekam medik tahun 2010 pada bagian anak RS Immanuel didapatkan 266 kasus DHF (93,67%), DSS 18 kasus (6,3%). DHF terbanyak menyerang anak usia 3 tahun (13,3%), sedangkan berdasarkan wilayah insidensi terbanyak di Bandung Selatan 104 kasus (85,24%) dan wilayah Tegalega (66%). Puncak insidensi DHF terjadi di bulan Agustus (14,08%) [3].

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui angka kejadian,

jenis kelamin dan usia terbanyak yang menderita penyakit DHF dan melihat hasil pemeriksaan penunjang dari pasien yang terkena DHF melalui jumlah trombosit, tes IgM dan IgG anti dengue, dan NS-1 antigen di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada bulan Januari-Desember 2011.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif. Data yang digunakan adalah rekam medis dari pasien yang didiagnosis terinfeksi DHF baik melalui uji lab maupun secara klinis yang terjadi pada bulan Januari-Desember 2011. Data diperoleh dari

Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung.

PROSEDUR PENELITIAN

Data yang diperoleh diolah berdasarkan usia, jenis kelamin, jumlah trombosit, pemeriksaan NS1-antigen, IgM dan IgG anti dengue, dan derajat keparahan penyakit. Usia dikelompokkan dalam rentang waktu 10 tahun. Jumlah trombosit yang

diambil adalah jumlah saat

pemeriksaan pertama kali. Derajat keparahan penyakit dibagi menjadi empat yaitu derajat I (ringan), derajat II (sedang), derajat III (berat), dan derajat IV (berat sekali) [4]. Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan jumlah penderita DHF pada bulan januari – Desember 2011 sebagai berikut :

Tabel 1 Jumlah Penderita DHF pada Bulan Januari-Desember 2011

Bulan Jumlah

Penderita DHF

Persentase (%)

Januari 78 14

Februari 71 13

Maret 36 6

April 28 5

Mei 33 6

Juni 46 8

Juli 42 8

[image:15.595.314.507.545.751.2]
(16)

September 31 6

Oktober 24 4

November 35 6

Desember 78 14

Jumlah 557 100

Jumlah penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel, Bandung pada tahun 2011, didapatkan data sejumlah 557 orang. Pada hasil penelitian, jumlah kasus paling tinggi terjadi pada bulan Desember dan Januari sebanyak 78 kasus. Hal ini dipengaruhi oleh cuaca, dimana pada bulan Desember dan Januari merupakan

musim hujan yang menyebabkan

perkembangbiakan vektor, nyamuk Aedes

aegypti, meningkat.

Tabel 2 Jumlah penderita DHF

Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Kelamin

Jumlah Persentase

(%)

Perempuan 254 46

Laki-laki 303 54

Jumlah 557 100

Dari data yang didapatkan, penderita DHF lebih tinggi terdapat pada penderita laki-laki, dengan jumlah 303 kasus (54%) dan pada perempuan sebanyak 254 kasus (46%) dengan perbandingan laki-laki : perempuan adalah 1,17 : 1. Hal ini juga

ditunjang dengan jumlah penduduk

Bandung, dimana populasi laki-laki

(1.638.623) lebih tinggi dari perempuan (1.576.925) [5]

Tabel 3 Jumlah Penderita DHF

Berdasarkan Kelompok Umur

Umur Jumlah

Penderita Persentase (%) 1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 221 117 108 57 32 13 8 1 39,68 21,01 19,39 10,23 5,75 2,33 1,43 0,18

TOTAL 557 100

Kasus DHF terbanyak dtemukan pada kelompok umur 1-10 tahun dengan jumlah 221 kasus (39,68%). Hal ini terjadi akibat aktivitas anak dalam rentang waktu ini lebih banyak di dalam ruangan, karena vektor beraktivitas di siang hari, dan

berdomisili di dalam ruangan [6] dan jarak

terbangnya hanya sekitar 50-100 meter

dari tempat perindukannya [7].

Tabel 4 Jumlah Trombosit Saat Diagnosis

Jumlah Trombosit Jumlah

Penderita Persentase (%) <10.000 11.000-50.000 51.000-100.000 101.000-150.000 >150.000 9 161 193 139 55 1,6 28,9 34,7 24,9 9,9

Total 557 100

Ditemukan kadar dari trombosit penderita DHF paling banyak antara 51.000-100.000

/mm3 dengan jumlah 193 data atau

34,7%.Data dengan kadar trombosit lebih dari 150.000 /mm3 . Hal ini dipengaruhi oleh patofisiologi DHF karena penurunan trombosit terjadi beberapa saat setelah infeksi terjadi, biasanya saat IgM mulai muncul [8].

Tabel 5 Jumlah Pemeriksaan

Penunjang DHF Pemeriksaan

Penunjang

Positif Negatif Tidak

Dilakukan IgM anti dengue IgG anti dengue NS-1 antigen 247 222 34 92 116 6 218 219 517

Pada pemeriksaan yang dilakukan,

ditemukan dari 339 kasus melakukan

pemeriksaan IgM, 338 melakukan

pemeriksaan IgG, dan 40 penderita

melakukan pemeriksaan NS1-antigen.

Pada pemeriksaan tersebut, terdata 247 IgM positif, 222 IgG positif dan 34 NS1-antigen positif. Untuk beberapa kasus

dengan serologis negative dapat

disebabkan berbagai hal. Untuk

[image:16.595.86.285.71.179.2] [image:16.595.84.287.593.753.2]
(17)

7-diperoleh sekitar 14 hari setelah infeksi [8]. Untuk pemeriksaan NS1 – antigen tidak terlalu banyak dilakukan karena harga yang lebih mahal dari pemeriksaan IgM dan IgG anti dengue. Harga untuk pemeriksaan IgM dan IgG anti dengue adalah Rp 120.000,00 sedangkan harga pemeriksaan untuk tes NS1-antigen adalah Rp 195.000,00 [9].

Tabel 6 Derajat Keparahan Penyakit DHF

Derajat Keparahan

DHF

Jumlah

DHF grade I

DHF grade II

DHF grade III

DHF grade IV

DHF (tidak diidentifikasi) 59 70 7 0 421

Total 557

Hasil yang didapatkan dari rekam medis di RS Immanuel derajat keparahan penyakit

sering tidak dituliskan. Hal ini

menyebabkan data sejumlah 421 data tidak teridentifikasi derajat keparahannya

SIMPULAN

Angka kejadian DHF di RS Immanuel pada tahun 2011 adalah 557 kasus dengan angka kejadian tertinggi pada bulan Januari dan Desember dengan jumlah 14% kasus. Gambaran penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2011 menurut jenis kelamin, paling banyak ditemukan pada laki-laki dengan jumlah 54% kasus. Penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2011 paling tinggi terjadi pada usia 1-10 tahun dengan 39,68% kasus Jumlah trombosit terendah yang didapatkan pada penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2011 saat pertama didiagnosis adalah 4000

/mm3 dan jumlah yang paling banyak

adalah 51.000-100.000 /mm3. Pemeriksaan

antibodi IgM anti dengue yang

menunjukkan hasil positif pada penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel adalah sebanyak 247 kasus. Pemeriksaan

antibodi IgG anti dengue yang

menunjukkan hasil positif pada penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel adalah sebanyak 222 kasus. Pemeriksaan NS-1 antigen yang menunjukkan hasil positif pada penderita DHF di Rumah Sakit Immanuel adalah sebanyak 34 kasus. Derajat keparahan penyakit DHF sering tidak dimasukkan ke dalam diagnosis pada rekam medis di Rumah Sakit Immanuel

sehingga 421 data tidak diketahui

derajatnya.

SARAN

Melakukan penelitian secara berkala

untuk melihat perkembangan kejadian DHF di RS Immanuel. Melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan

agar tidak terjadi salah diagnosis.

Mengadakan penyuluhan pada warga untuk mengendalikan jumlah dari vektor, terutama saat musim hujan. Berperan serta dalam pencegahan dan pemberantasan vektor dengan cara menerapkan 3M+

(Menguras, Mengubur, Menutup,

Pembubuhan Abate) serta PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Departemen Kesehatan RI. (2010). Demam Berdarah Dengue di Indonesia Tahun

1968-2009. Buletin Jendela Epidemiologi, 2, 1-3.

[2] Kementrian Kesehatan RI. (2011). Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue.

[3] Rosmiati, N. M. (2011). Maranatha

Repository System. Retrieved from

Maranatha Repository System:

http://repository.maranatha.edu/2532/

[4] Widyanto, F. C., & Triwibowo, C. (2013). Trend Disease : Trend Penyakit Saat Ini. Jakarta: Trans Info Media.

[5] Pemerintah Kabupaten Bandung. (2010).

Pemerintah Kabupaten Bandung. Retrieved

from Pemerintah Kabupaten Bandung:

[image:17.595.84.286.223.391.2]
(18)

[6] Malavige, G. N., Fernando, S., Fernando, D. J., & Seneviratne, S. L. (2004, Maret 15).

Postgrad Med J. Dengue viral infections .

[7] Marisa. 2007. Toleransi Larva dan Nyamuk Dewasa Aedes aegypti Terhadap Temefos

dan Malation Di Wilayah Endemik

Kelurahan Duren Sawit Jakarta Timur. Pascasarjana IPB. Bogor..

[8] World Health Organization. (2011).

World Health Organization. Retrieved

from

http://www.searo.who.int/entity/vector _borne_tropical_diseases/documents/S EAROTPS60/en/index.html

[9] Pemerintah Kota Depok. (2011).

Retrieved from

http://www.depok.go.id/perda/2012/LA MP%20VI.pdf

 

(19)

28 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

CDC. (2009, September 10).

Centers for Disease Control and Prevention.

Retrieved

September 17, 2012, from CDC: www.cdc.gov

CDC. (2010, July 28).

Centers of Disease Control and Prevention

. Retrieved August

2013, from CDC: www.cdc.gov/dengue

Departemen Kesehatan RI. (2010). Demam Berdarah Dengue di Indonesia Tahun

1968-2009.

Buletin Jendela Epidemiologi

, 2

, 1-3.

Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Bandung. (2011). Profil Kesehatan Kota Bandung

Tahun 2011.

Fauci, A. (2008).

Harrison's Principles of Internal Medicine, 17th Edition

(17th

edition ed.). Mcgraw-hill.

Goldman, L., & Ausiello, D. A. (2007).

Cecil Texbook of Medicine

(23 ed.). Elsevier

Health Sciences.

Kementrian Kesehatan RI. (2011).

Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue.

Kemenkes RI.

Kumar, P., & Clark, M. L. (2006).

Kumar and Clark's Clinical Medicine

(6th Edition

ed.). Elsevier.

Malavige, G. N., Fernando, S., Fernando, D. J., & Seneviratne, S. L. (2004, Maret

15). Postgrad Med J.

Dengue viral infections

.

Marisa. 2007. Toleransi Larva dan Nyamuk Dewasa Aedes aegypti Terhadap

Temefos dan Malation Di Wilayah Endemik Kelurahan Duren Sawit Jakarta

Timur. Pascasarjana IPB. Bogor.

Nimmannitya, S., 2007. Dengue & Dengue Hemorhagic Fever. In: Cook, G.C.,

Zumila, A.I., ed., 2007. Manson’s Tropical Disease, 22nd ed. USA: Elsevier.

 

Notoatmodjo, S. (2005).

Metodologi Penelitian Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Pemerintah

Kota

Depok.

(2011).

Retrieved

from

(20)

29

Pemerintah Kabupaten Bandung. (2010).

Pemerintah Kabupaten Bandung.

Retrieved

from Pemerintah Kabupaten Bandung: www.bandungkab.go.id

Rosmiati, N. M. (2011).

Maranatha Repository System.

Retrieved from Maranatha

Repository System: http://repository.maranatha.edu/2532/

Setiatia, T. E., Wagenaarb, J. F., de Kruifb, M. D., Mairuhub, A. T., van Gorpb, E.

C., & Soemantria, A. (2006). Changing Epidemiology of Dengue Haemorrhagic

Fever in Indonesia.

Dengue Bulletin Volume 30

, 1-4.

Shepherd, S. M. (2013, July 18).

Dengue

. (B. A. Cunha, Editor) Retrieved November

19, 2013, from Medscape:

http://emedicine.medscape.com/article/215840-overview#a0104

Soedarmo, S. P. (1994, March 31).

NAOSITE.

Retrieved November 19, 2013, from

NAOSITE:

Nagasaki

University's

Academic

Output

SITE:

http://naosite.lb.nagasaki-u.ac.jp/dspace/bitstream/10069/4636/1/tm35_04_04_t.pdf

WHO, & TDR. (2009). Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and

Control.

Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control

.

France: WHO.

World Health Organization. (2011).

World Health Organization

. Retrieved from

http://www.searo.who.int/entity/vector_borne_tropical_diseases/documents/SEAR

OTPS60/en/index.html

Widyanto, F. C., & Triwibowo, C. (2013).

Trend Disease : Trend Penyakit Saat Ini.

Jakarta: Trans Info Media.

Wulandari,

D.

2011.

Jenis-Jenis

Nyamuk.

Gambar

Tabel 1 Jumlah Penderita DHF pada Bulan Januari-Desember 2011
Tabel 4
Tabel 6 Derajat Keparahan Penyakit DHF

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan sarana produksi pangan oleh BB/Balai POM di 26 Propinsi secara keseluruhan, dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 dilakukan terhadap 11,144 sarana produksi

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat efektivitas latihan lay up menggunakan underhand lebih baik daripada latihan lay up menggunakan overhand

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian Menggunakan Analisis Diskriminan 21 Gambar 2.2 Model Penelitian Menggunakan Regresi Logistik 22 Gambar 2.3 Model Penelitian Menggunakan

Penelitian ini dirancang untuk mcndapatkan aktivitas enzim protease yang tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan aditif deterjen.. U ntuk mencapai tujuan tersebut

Dari pengertian ini bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang melakukan aktifitas penghimpunan dana atau dalam kata lain sebagai perantara dan meyalurkan dana

Selanjutnya, kebahagiaan juga dapat membantu permasalahan yang dialami oleh remaja karena kebahagiaan dapat menjadi anteseden stimulus berbagai keuntungan, contoh:

Hasil utama dari sistem ini berupa sebuah library java yang digunakan sebagai fungsi login pada sistem developer.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1