Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH OPTIMALISASI BIMBINGAN TERHADAP KEBERHASILAN MATA KULIAH PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI PRODI PTB JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
SIPIL FPTK UPI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
oleh
Hendi Sidauruk
0707078
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
HENDI SIDAURUK : NIM. E. 025. 0707078
JUDUL SKRIPSI :
PENGARUH OPTIMALISASI BIMBINGAN TERHADAP KEBERHASILAN MATA KULIAH
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK
BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL S-1 FPTK UPI BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Mengetahui,
Pembimbing I
Drs. Ris.R. Mulyana, M.Pd
NIP. 196306281988031002
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Pembimbing II
Drs. Budi Kudwadi, MT
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi
Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK UPI
Bandung” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak
lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2013
Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
Hendi Sidauruk. Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan
Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil berupaya untuk menciptakan lulusan sebagai tenaga kerja yang memiliki keahlian tentunya tidak boleh diabaikan. Upaya untuk mempersiapkan lulusan yang berorientasi pada dunia kerja selain menjadi calon pendidik yang bermutu dan mampu bersaing dengan berbagai lulusan perguruan tinggi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh optimalisasi bimbingan yang dimiliki mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK UPI terhadap keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu metode yang mencari dan menjelaskan hubungan dari variabel-variabel yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 95 orang, dengan sampel yang digunakan sebanyak 50% dari populasi yaitu berjumlah 48 orang.
Analisis data untuk uji hipotesis dengan rumus uji-t diperoleh t hitung = Hasil penelitian menunjukkan besarnya nilai koefisien korelasi (r = 0,447) dan koefisien determinasi sebesar 20,03 %, maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi yang dimiliki mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK UPI yang berpengaruh melalui optimalisasi bimbingan dapat dikategorikan optimal Sedang.
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstract
Civil Engineering Department of Education seeks to create graduates as skilled labor is certainly not to be overlooked. Attempts to prepare graduates who are oriented to the world of work in addition to being prospective educator quality and able to compete with graduates of other universities. This study aims to determine how much influence the optimization of student guidance owned study program Education of Building Engineering Department of Civil Engineering Education S-1 Faculty Of Technical Education and Vocational UPI subject to the success of Tall Buildings Structural Planning. The research method used is quantitative methods that seek methods and explain the relationship of the variables studied. The population in this study were 95 people, with a sample that is used by 50% of the population that numbered 48 people.
Data analysis for hypothesis testing with the t-test formula obtained t = The results show the value of the correlation coefficient (r = 0.447) and a coefficient of determination of 20.03%, it can be concluded that the success of the course Planning Structure Tall Buildings owned student Prodi Education Building Engineering Department of Civil Engineering Education S-1 FPTK UPI influential through the optimization of the guidance can be considered optimal Medium.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
1.7 Penjelasan Istilah dalam Judul ... 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori ... 9
2.1.1 Pengertian Bimbingan ... 9
2.1.2 Fungsi Bimbingan ... 12
2.1.3 Tujuan Bimbingan ... 13
2.1.4 Ragam Teknik Bimbingan ... 13
2.1.5 Pelaksanaan Layanan Bimbingan ... 14
2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Bimbingan ... 16
2.1.7 Optimaslisasi Bimbingan terhadap Keberhasilan Belajar 18 2.2 Tinjauan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi ... 20
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.2 Ruang lingkup Mata Kuliah PSBT ... 22
2.2.3Kompetensi Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi (PSBT) ... 23
2.2.4 Tugas Terstruktur Kegiatan Akademik Mahasiswa pada Mata Kuliah PSBT ... 25
2.2.5 Gambaran Proses Bimbingan PSBT ... 30
2.3 Anggapan Dasar ... 32
2.4 Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 34
3.2 Variabel dan Paradigma Peneltian ... 35
3.2.1 Variabel Penelitian ... 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian . 42 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.5.2 Instrumen Penelitian ... 45
3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 47
3.6.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 47
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 49
3.7 Teknik Analisis Data ... 51
3.7.1 Langkah-Langkah Analisis Data ... 51
3.7.2 Uji Normalitas Distribusi Data Variabel ... 52
3.7.3 Uji Homogenitas ... 54
3.7.4 Menghtung Uji Kecenderungan ... 55
3.7.5 Analisis Regresi Sederhana ... 56
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Peneltian ... 61
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian ... 61
4.1.1.1 Uji Validitas ... 61
4.1.1.2 Uji Reliabilitas ... 61
4.1.2 Gambaran Umum Hasil Peneltian ... 62
4.1.2.1 Optimalisasi Bimbingan ... 62
4.1.2.2 Keberhasilan Mata Kuliah PSBT ... 67
4.1.3 Uji Prasyarat Penelitian ... 69
4.1.3.1 Uji Normalitas Data ... 69
4.1.3.2 Analisis Hasil Uji Linieritas Regresi ... 71
4.1.4 Analisis Data Hasil Penelitian ... 72
4.1.4.1 Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 72
4.1.4.2 Uji Koefisien Determinasi ... 73
4.1.4.3 Model Persamaan Regresi Sederhana ... 73
4.1.4.4 Uji Hipotesis ... 74
4.2 Pembahasan ... 75
4.2.1 Gambaran Optimalisasi Bimbingan ... 76
4.2.2 Gambaran Keberhasilan Mata Kuliah PSBT ... 77
4.2.3 Pengaruh Optimalisasi Bimbingan terhadap Keberhasilan Mata Kuliah PSBT ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79
5.2 Saran ... 80
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut,
diperlukan keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak, dalam hal ini
instansi-instansi pemerintahan yang terkait dengan kemajuan dan keberhasilan pendidikan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok, karena di dalamnya terdapat interaksi antara pengajar dengan peserta didik
secara aktif dan berkesinambungan.
Dalam proses belajar terdapat hal-hal pokok pada proses penyelesaian
perkuliahan setiap mata kuliah. Salah satu hal pokok yang dimaksud yaitu proses
bimbingan terhadap mahasiswa dalam melaksanakan penyelesaian setiap mata
kuliah. Bimbingan merupakan salah satu prosedur yang harus dilakukan dan pada
dasarnya merupakan faktor yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap
keberhasilan mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan
Tinggi. Dalam proses bimbingan mahasiswa dan dosen dapat saling berinteraksi
secara dinamis dalam memecahkan suatu permasalahan dengan menyatukan
berbagai jawaban atau pendapat melalui pemikiran-pemikiran, pengetahuan, serta
keterampilan berfikir dalam memunculkan gagasan dan ide-ide baru yang
nantinya diharapkan akan dapat memberikan pemahaman tentang mata kuliah
Mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi merupakan mata kuliah
bidang studi yang wajib di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil yang
diselengggarakan tiap semester secara berkesinambungan sebagai kegiatan yang
mandiri dan terbimbing. Keberhasilan mata kuliah ini merupakan salah satu syarat
untuk mengikuti ujian sidang sarjana. Mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi merupakan mata kuliah dengan tingkat kesulitan yang tinggi
maka mahasiswa membutuhkan bimbingan untuk dapat memecahkan masalah
dalam penyelesaian mata kuliah ini.
Keberhasilan mahasiswa dalam penyelesaian mata kuliah Perencanaan
Struktur Bangunan Tinggi, tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab dosen
pembimbing. Pada dasarnya tugas dan tanggung jawab dosen pembimbing
dituntut untuk dapat melaksanakan pembimbingan mata kuliah Perencanaan
Struktur Bangunan Tinggi secara continue, karena penyelenggaraan penyelesaian
mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dibatasi oleh waktu selama
satu semester dan diharapkan mahasiswa menyelsaikan tepat pada waktunya.
Semua mahasiswa menganggap pelaksanaan bimbingan penting dalam proses
penyelesaian tugas mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi tetapi
tidak semua mahasiswa memanfaatkan dengan baik dosen pembimbing sebagai
sarana diskusi untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya, sehingga
bagi mereka yang tidak memanfaatkan bimbingan dengan baik waktu satu
semester tidaklah cukup untuk meyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan
3
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pengamatan sementara terhadap mata kuliah Perencanaan
Struktur Bangunan Tinggi, tampak adanya kondisi yang tidak diharapkan.
Sebagian besar mahasiswa tidak merasa penting melakukan proses bimbingan
mata kuliah ini, sehingga banyak mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan
mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dengan baik. Walaupun telah
diberikan perpanjangan waktu dari batas yang telah ditentukan, namun tetap saja
mahasiswa mengumpulkan tugas dengan kualiatas pengerjaan yang kurang baik
dan tidak lengkap. Sehingga mahasiswa tersebut mendapat nilai yang rendah atau
belum lulus (BL) bahkan gagal (G) yang artinya ia harus mengikuti mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi pada tahun ajaran berikutnya. Hal ini
sangat merugikan mahasiswa sendiri, karena akan menambah lama proses
penyelesaian studi di kampus (UPI).
Kegagalan mahasiswa dalam penyelesaian mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi tidak terlepas dari kesulitan yang dihadapi pada saat pengerjaan
tugasnya yang berakibat tensendatnya bimbingan. Dengan tuntutan harus selesai
tepat waktu serta kesulitan yang dihadapi pada saat pengerjaanya mahasiswa
merasa tertekan. Ketika mahasiswa berada dalam tekanan peran dosen
pembimbing sangat diperlukan, dorongan dan motivasi merupakan salah satu
yang diberikan kepada mahasiswa agar semangat dan pantang menyerah dalam
menyelesaikan tugasnya tapi sayangnya tidak semua mahasiswa menanggapi
dengan positif dorongan dan motivasi dosen pembimbing, sebagian menganggap
dorongan itu paksaan atau tuntutan yang harus mereka penuhi sehingga mereka
Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dan mengangkat permasalahan tersebut sebagai
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap
Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek
permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan
masalah atau variabel yang akan diteliti. Berdasarkan uraian di atas, dapat
diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:
1. Minat mahasiswa dalam proses bimbingan kurang serius pada penyelesaian
mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.
2. Sebagian mahasiswa kurang efesien dalam memanfaatkan waktu terhadap
proses bimbingan pada penyelesaian mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi.
3. Persepsi mahasiswa yang menganggap tidak penting melakukan bimbingan
mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.
4. Sebagian dosen pembimbing kurang memberikan waktunya dalam proses
bimbingan.
5. Mahasiswa menganggap mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan
Tinggi (PSBT) mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi
6. Terbatasnya kelengkapan fasilitas yang mendukung proses penyelesaian
5
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Keterbatasan materi yang diberikan oleh dosen.
8. Kurangnya pengoptimalan proses bimbingan menimbulkan sebagian
mahasiswa malas melakukan bimbingan PSBT.
9. Keberhasilan mahasiswa diukur pada evaluasi seminar dan nilai hasil akhir
mata kuliah PSBT.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah yang diungkapkan di atas dan
luasnya lingkup penelitian, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar
penelitian dapat mencapai sasarannya. Dalam penelitian ini peneliti membatasi
optimalisasi bimbingan terhadap keberhasilan tugas Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi, yang meliputi aspek berikut ini:
1. Aspek yang diungkap dalam optimalisasi bimbingan ini mencakup tiga
hal yaitu persiapan layanan bimbingan, pelaksanaan layanan
bimbingan dan upaya dalam mengoptimalkan bimbingan tugas mata
kuliah PSBT.
2. Keberhasilan mata kuliah PSBT yaitu nilai akhir mata kuliah PSBT
yang diperoleh dari hasil akumulasi kehadiran, tugas terstruktur, dan
seminar.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di
atas maka dapat dirumuskan masalah penelitiannya adalah:
1. Bagaimanakah optimalisasi bimbingan mata kuliah Perencanaan Struktur
2. Bagaimanakah keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan
Tinggi di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan ?
3. Bagaimanakah pengaruh optimalisasi bimbingan terhadap keberhasilan
mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di prodi Pendidikan
Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk:
1. Memperoleh gambaran umum tentang optimalisasi bimbingan mata kuliah
Perencaan Struktur Bangunan Tinggi di prodi Pendidikan Teknik
Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung.
2. Memperoleh gambaran tentang keberhasilan tugas mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.
3. Mengetahui besarnya pengaruh optimalisasi bimbingan terhadap
keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung
1.6 Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai :
1. Bahan masukan bagi mahasiswa yang telah atau akan melaksanakan
perkuliahan tugas Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi untuk lebih
meningkatkan kualitas diri lebih aktif, inovatif, kreatif, dan berani
7
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dalam upaya
meningkatkan mutu proses pendidikan dan pengajaran di Program Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada dosen
sebagai pembimbing sehingga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan
proses bimbingan Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.
4. Sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan subjek dan objek yang
diteliti serta bahan untuk penelitian selanjutnya.
5. Guna menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis,
baik secara teoritis maupun praktis.
1.7Penjelasan Istilah dalam Judul
Penjelasan istilah dimaksudkan agar penulis dan pembaca memiliki persepsi
yang sama dalam mengartikan kata-kata yang tertera dalam jududl penelitian dan
mempermudah penelitian yang dilakukan. Berikut ini penulis gambarkan arti
kata-kata yang menjadi judul penelitian :
1. Pengaruh
Pengaruh merupakan hubungan yang bersifat sebab-akibat, dalam hal
ini terdapat variabel independen /variabel yang mempengaruhi, dan
variabel dependen /variabel yang dipengaruhi.(Sugiyono, 2006: 12)
2. Optimalisasi
Optimalisasi berasal dari kata optimal yang memiliki makna tertinggi.
Jadi optimalisasi adalah upaya dalam meningkatkan suatu kegiatan
bimbingan itu lebih meningkat terhadap keberhasilan mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan.
3. Bimbingan
Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus
menerus dan sistematis dari dosen pembimbing kepada mahasiswa
dalam penyelsaian mata kuliah Perencanaan Struktur bangunan Tinggi
yang akan ditempuh melalui tahap-tahap untuk mencapai kemandirian
dalam pemahaman diri.
4. Keberhasilan
Keberhasilan adalah perihal (keadaan) berhasil.
5. Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi
Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi adalah Mata
kuliah wajib di Jurusan Pendidikan Tekni Sipil yang memiliki bobot 2
SKS, yang diselenggarakan tiap semester secara berkesinambungan
sebagai kegiatan yang mandiri dan terbimbing. Dan Mata kuliah
keberhasilan ini merupakan salah satu syarat penentu dalam menempuh
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian
dilaksanakan (metdhos = tata cara). Penetapan metode yang digunakan merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam melakukan suatu penelitian, karena
dengan pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan
pedoman penyelidikan yang terarah. Metode yang harus dipakai untuk
memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagaimana memperoleh
data-data yang diperlukan, metode lebih menekankan kepada strategi, proses dan
pendekatan dalam memilih jenis, karakteristik, serta dimensi ruang dan waktu dari
data yang diperlukan.
pendapat Winarno Surakhmad (Riduwan, 2010: 139):
klarifikasi ataupun mengadakan suatu penilaian, menentukan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur lain.”
Dengan menggunakan metode deskriptif dapat terlihat keterikatan
antara dua variabel atau lebih melalui analisa data yang didapat. Metode deskriptif
lebih menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala
yang muncul pada saat penelitian berlangsung.
Melalui pendekatan metode ini peneliti bermaksud mengungkapkan
pengaruh optimalisasi bimbingan terhadap keberhasilan mata kuliah Perencanaan
Struktur Bangunan Tinggi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan JPTS FPTK UPI.
3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian
3.2.1 Variabel Penelitian
Setiap masalah penelitian harus mengandung variabel yang jelas, sehingga
memberikan gambaran mengenai data dan informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan.
Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua bagian (Sugiyono, 2011:
39 ), yaitu :
36
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas menggunakan simbol “X”.
b) Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebas menggunakan simbol “Y”.
Berpedoman pada uraian diatas, maka variabel pada penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X) : Optimalisasi Bimbingan
2. Variabel Terikat ( Y ) : Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi
3.2.2 Paradigma Penelitian
Untuk memperjelas alur penelitian, maka dibuat paradigma penelitian.
Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut
sebagai peradigma penelitian. Dalam penelitian ini, maka dibuat paradigma
Mahasiswa
: Ruang Lungkup Penelitian : Alur penelitian
:
38
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Data dan Sumber Data
3.3.1 Data
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan
keterangan-keterangan tentang suatu hal, data dapat digambarkan lewat angka, simbol,
kode dan lain-lain. Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data yang berbentuk angka-angka yang diperoleh dari:
1. Data untuk optimalisasi bimbingan mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi (variabel X) diperoleh dengan melalui penyebaran
angket kepada responden.
2. Data mengenai keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan
Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI (variabel Y)
diperoleh dari nilai akhir perkuliahan
3. Data mengenai mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi berupa
silabus perkuliahan, deskripsi pembelajaran, atau rancangan kegiatan
pembelajaran yang diperoleh melalui wawancara dengan dosen mata
kuliah tersebut.
4. Data mengenai jumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan JPTS FPTK UPI.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data merupakan asal darimana data itu diperoleh. Data didapatkan
bisa berasal dari lisan seseorang, catatan, tempat, benda yang diteliti, dan
sumber data, yaitu sebagai berikut :
“yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data itu diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumentasi atatu catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatn adalah objek penliti atau variabel penelitian.”
Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK
UPI yang mengontrak mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan
Tinggi pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 angkatan tahun
2005,2006,2007,dan 2008.
b. Dosen mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi (PSBT).
c. Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Data – data tersebut di atas dapat disajikan sebagai bahan informasi dan
kajian yang berguna dalam memecahkan masalah yang diteliti.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi dapat didefinisikan sebagai “totalitas dari semua objek atau
individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan
diteliti”. (Hasan MI, 2002: 58). Adapun Sugiyono (2008: 80) mengemukakan
40
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek/objek yang dipelajarinya tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Berdasarkan uraian di atas, maka populasi yang diambil pada penelitian ini
adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang sedang mengontrak mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi pada semester ganjil tahun ajaran
2011/2012.
Table 3.1
Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Yang Mengontrak Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012
Sumber : TU Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh suatu populasi. Pengambilan sampel berfungsi sebagai contoh atau
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Pengambilan sampel yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008: 127) bahwa :
Pengambilan sampel dengan metode Nomogram Harry King. Pengambilan jumlah sampel bisa diambil dengan tingkat kepercayaan 90 % atau tingkat kesalahan 10 % apabila populasi yang diteliti berjumlah lebih dari 200. Karena apabila lebih dari 200 untuk tingkat kesalahan bisa diambil antara 5 – 15 %.
Dan berdasarkan pendapat Winarno Surakhmad (Riduwan, 2010: 65)
menyatakan bahwa :
Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.
Berpedoman pada teori diatas, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari
jumlah populasi yang ada. Sampel yang diambil menggunakan metode yang
dikemukakan oleh Winarno Surakhmad, dengan rumus sebagai berikut :
( Ridwan 2010 : 65)
= 50,19 %
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, ukuran
sampel yang diambil adalah 50,19 % dari jumlah keseluruhan populasi.
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 95 x 0,5019 = 47,68
42
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Jumlah Sampel Penelitian
Prodi / Angkatan Jumlah Mahasiswa
PTB 2005 = ( 3 / 95 ) x 48 = 2 orang
PTB 2006 = ( 13 / 95 ) x 48 = 6 orang
PTB 2007 = ( 37 / 95 ) x 48 = 19 orang
PTB 2008 = ( 42 / 95 ) x 48 = 21 orang
JUMLAH 48 Orang
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat-alat yang
digunakan oleh peneliti. Suprian (2001: 79) mengemukakan bahwa untuk
melaksanakan penelitian dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka
pengumpulan data perlu dilakukan. Teknik atau metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data sangat tergantung pada jenis data yang diinginkan oleh
peneliti. Hal ini berhubungan dengan cara yang lazim dikembangkan para peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data yang dipergunakan dalam
1) Teknik Kuesioner (Angket)
Menurut pendapat Chaplin (1981) yang dikutip Kartono (1985:217)
menyebutkan bahwa “Angket ialah set pertanyaan yang berurusan dengan satu
topik tunggal atau satu set topik yang paling berkaitan, yang harus dijawab oleh
subjek.”
Dalam melaksanakan penelitian, penulis perlu menggunakan instrumen atau
alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh lebih
akurat. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur penelitian dan
merupakan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian.
Pengumpulan data ini diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat
terkumpul dengan baik. Teknik angket atau kuesioner adalah teknik komunikasi
tidak langsung sebagai alat pengumpul data. Teknik angket digunakan penulis
untuk mendapatkan data tentang Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilanr
Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di Program Pendidikan
Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. Ada beberapa keuntungan dengan
menggunakan angket/kuesioner ini, sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto
(2006 : 125):
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
c. Dapat dijawab oleh responden menurut waktu senggang responden dan menurut kecepatannya masing-masing.
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
e. Dapat diukur berstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun menurut Skala
44
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis
kuantitatif, maka jawaban itu diberi jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.3 Skala Jawaban Angket pada Skala Likert
NO PILIHAN PENILAIAN
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu – Ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
2) Teknik Dokumentasi
Menurut Ali (1984:42) yang dimaksud dengan teknik dokumentasi adalah :
“Cara untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan
dengan dokumen, baik resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan,
statistic, surat-surat resmi buku harian dan semacamnya baik yang
Teknik ini digunakan dalam pengumpulan data untuk variabel Y. data yang
dikumpulkan melalui dokumen yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan tahun 2005,2006,2007,dan 2008 yang telah
mengikuti mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi (PSBT).
3) Teknik Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada
interviewe (responden penelitian), dan jawaban responden dicatat atau direkam
dengan alat perekam (tape recorder).
Teknik ini diterapkan untuk memperoleh beberapa informasi berkaitan
dengan bimbingan terhadap mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi
(PSBT). Adapun responden yang akan diwawancarai adalah dosen mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi atau mahasiswa.
3.5.2 Instrumen Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, digunakan instrumen atau alat yang
dapat digunakan sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh lebih akurat.
Pengumpulan data merupakan prosedur penelitian dan merupakan prasyarat bagi
pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data ini diperlukan
cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat terkumpul dengan baik.
Arikunto (2002 : 136) menyatakan bahwa : “Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
46
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah pembuatan instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
d. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian
e. Menyusun instrumen penelitian
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan kisi-kisi instrumen menurut
Arikunto adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel yang ada dalam rumusan
judul penelitian atau tertera dalam problematika penelitian.
b. Menjabarkan variabel menjadi aspek yang diungkap.
c. Mencari indikator dari setiap aspek.
d. Menderetkan setiap indikator menjadi butir-butir instrumen.
e. Melengkapi instrumen dengan pedoman (instruksi) dan kata pengantar.
Di dalam kisi-kisi instrumen memuat indikator-indikator yang akan diukur
dari variabel yang telah ditetapkan yang kemudian dijabarkan dalam butir-butir
pertanyaan atau pernyataan.
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data tentang
Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan
Struktur Bangunan Tinggi dalam penelitian ini adalah angket. Data yang diperoleh
melalui penyebaran angket merupakan data primer yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Bagan alir instrument penelitian dapat di lihat pada
3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian
Kebenaran dan ketepatan data sangat bergantung pada baik atau tidaknya
instrumen pengumpul data. Instrumen yang baik memiliki dua persyaratan yang
harus dipenuhi yaitu valid dan reliabel. Karena hasil penelitian sangat tergantung
dari data yang diperoleh dan cara pengolahan datanya, maka diperlukan analisis
instrumen penelitian terutama untuk teknik angket supaya data yang diperoleh
dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.6.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat kemampuan
dalam mengukur apa yang diukur. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto (2006: 168) mengatakan bahwa:
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah”.
Uji validitas menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut :
rxy = √{ }{ }
(Arikunto, 2006 : 170 )
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi butir
48
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑Y = Jumlah skor total seluruh item
N = Jumlah responden uji coba
Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan criteria
sebagai berikut :
rXY < 0,20 = Validitas sangat rendah
0,20 – 0,40 = Validitas rendah
0,40 – 0,70 = Validitas sedang /cukup
0,70 – 0,90 = Validitas tinggi
0,90 – 1,00 = Validitas sangat tinggi
(Arikunto, 2006: 170)
Setelah harga rxy diperoleh, selanjutnya untuk menentukan validitas dari
item dilakukan uji t dengan rumus :
√ √ (Sudjana, 2005 : 377 )
Keterangan : t = Uji signifikasi korelasi
n = jumlah responden uji coba
r = koefeisien korelasi
Uji validitas ini dikenakan pada setiap item angket, sehingga
perhitungannya merupakan setiap item. Suprian A.S. (2001: 43) mengungkapkan
bahwa : “Korelasi akan signifikansi jika harga t hitung < t table pada taraf
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas adalah tingkat ketepatan suatu alat ukur yang mengukur
sesuatu terhadap kelompok tertentu yang dapat dipercaya sehingga alat ukur dapat
diandalkan sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas alat ukur
dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha. Adapun langkah-langkah mencari
nilai reliabilitas dengan metode Alpha (Riduwan 2010 : 115) adalah sebagai
berikut:
a. Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus
Si
Keterangan :
Si = Varians skor tiap-tiap item
∑Xi² = Jumlah kuadrat item Xi
(∑Xi)² = Jumlah item Xi dikuadratkan
n = Jumlah responden
b. Kemudian menjumlahkan varians setiap item dengan rumus :
∑Si = S1 + S2 + S3 + ……… Sn
Dimana :
∑Si = jumlah varians tiap item
S1 + S2 + S3 + …Sn = varians item ke -1,2,3… n
c. Menghitung harga varians dengan rumus :
50
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan : St = Varians total
∑Yi² = Jumlah kuadrat Y total
(∑Yi)² = Jumlah y total yang dikuadratkan
n = Jumlah responden
d. Mencari reliabilitas :
Uji reliabilitas yang digunakan bisa juga dengan menggunakan rumus
koefisien alpa (α), sebagai berikut :
r 11 [ ] [ ]
Keterangan :
r11 = Koefisien Reliabilitas
k = Jumlah item pertanyaan
∑Si = Jumlah varians item
St = Varians total
Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan
r11 tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak
ukur, dengan taraf kepercayaan 90%, sebagai pedoman untuk
penafsirannya adalah :
r11 – 0,20 : reliabilitas sangat rendah
0,20 – 0,40 : reliabilitas rendah
0,40 – 0,60 : reliabilitas sedang/cukup
0,60 – 0,80 : reliabilitas tinggi
0,80 – 1,00 : reliabilitas sangat tinggi
3.7 Teknik Analisi Data
Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif (berupa angka-angka),
sehingga perlu diolah dan dianalisis untuk proses penarikan kesimpulan yang
akurat. Pengolahan data dan analisis data dilakukan melaului suatu proses yaitu
menyusun, mengkategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang
diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.
3.7.1 Langkah-langkah Analisis data
Pengolahan data merupakan pengubahan data kasar menjadi data halus
danlebih bermakana. Sedangkan analisis yang dimaksud adalah untuk menguji
hubungannya data dengan pertanyaan penelitian. Secara garis besar teknik analisa
data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal, lembar jawaban dan
lembar isian dokumentasi.
b. Menyebarkan angket kepada responden.
c. Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden.
d. Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden.
2. Tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Memberi skor pada tiap item jawaban positif (skor 5 untuk jawaban SS,
skor 4 untuk jawaban S, skor 3 untuk jawaban R, skor 2 untuk jawaban
TS, skor 1 untuk jawaban STS).
52
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun prosedur yang
ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai beikut:
a. Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya
serta kebenaran pengisiannya.
b. Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban angket.
c. Memberi skor pada lembar jawaban angket.
d. Mengontrol data dengan uji statistik.
6. Pengolahan skor mentah menjadi skor baku. Untuk mengkonversikan skor
mentah menjadi skor baku dapat menggunakan rumus Z – Skor dan T – Skor
3.7.2 Uji Normalitas Distribusi Data Variabel
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji kenormalan data adaah
sebagai berikut ;
a. Menentukan jangkauan ( R , yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
Z =
R = skor tinggi - skor rendah
b. Menentukan banyaknya kelas interval dengan menggunakan struges yaitu :
k = 1 +3,3 log n
c. Membuat rentang antar interval (P) dengan rumus ;
P =
d. Membuat table distribusi frekuensi
Tabel 3.5
Format daftar distribusi frekuensi
No Kelas Fi Xi Xi² FiXi FiXi²
e. Menghitung mean ( rata-rata) dengan rumus :
X =
f. Menghitung simpangan baku
√
g. Membuat tabel distrubusi harga yang diperlukan dalam chi-kuadrat, yaitu
sebagai berikut :
Bk = batas kelas interval
Nilai baku (z) =
L = Luas dibawah kurva normal baku dari 0 ke z Mencari harga frekuensi ekspekstasi (Ei)
Ei = N . L
54
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x² =
Uji X² dengan criteria penerimaan hipotesis adalah X²hitung < X²tabel.
Apabila datanya berdistribusi normal maka menggunakan analisis
statistik parametrik. Dalam analisis statistik parametrik ada pengujian
persyaratan analisis yaitu uji homogenitas, uji linieritas regresi. Apabila
datanya tidak berdistribusi tidak normal maka menggunakan analisis
statistik nonparametrik.
3.7.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari populasi
yang beragam menjadi satu ragam atau ada kesamaan dan layak untuk diteliti.
Perhitungan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogeny tidaknya
suatu sampel. Hal tersebut diketahui jika X²hitung telah diperoleh kemudian
dikonsultasikan dengan X²tabel. Perhitungan uji homogenitas varians digunakan
metode Bartlet dengan langkah perhitungan sebagai berikut (Riduwan, 2010 :
119-120) :
1) Menyusun data dan membuat tabel Bartlet
Tabel 3.6 Format tabel Bartlet Nilai Varians Jenis Variabel
Sampel
S1
2) Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada
tabel penolong.
Tabel 3.7
Penolong pengujian homogenitas
Sampel n ni(dk =n-1) S1 Log S1 (dk).Log S1
Jumlah ∑n ∑(ni-1)
3) Menghitung varians gabungan dari ketiga sampel
S =
4) Menghitung Log S
5) Menghitung nilai B = (Log S) x ∑(ni – 1 )
6) Menghitung nilai X²hitung
X ²hitung = (lon 10) x (B - ∑(dk). Log S1)
Bandingkan X²hitung dengan nilai X²tabel untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k – 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
X²tabel dengan criteria pengujian sebagai berikut:
Jika X²hitung ≥ X² tabel, berarti tidak homogen
Jika X²hitung ≤ X² tabel, berarti homogen
3.7.4 Menghitung Uji Kecenderungan
Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui bagaimana
kecenderungan suatu data berdasarkan criteria melalui skala penilaian yang telah
ditetapkan sebelumnya. Uji kecenderungan dimaksudkan untuk menghitung
56
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masing-masing variable sehingga dapat diperoleh gambaran dari masing-masing
variable yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini uji kecenderungan untuk mengetahui gambaran umum
proses optimalisasi bimbingan sebagai variable X dan keberhasilan mata kuliah
Perencanaan Struktur bangunan Tinggi sebagai variable Y. langkah-langkah
perhitungan uji kecenderungan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.Menghitung rata-rata simpangan baku dari masing-masing variable dan sub
variable.
b.Menentukan skala skor mentah, untuk menghitung besarnya rerata ideal (M)
dan simpangan baku ideal (SD).
c. Menetukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data
kecenderungan tiap variable.
3.7.5 Analisis Regresi sederhana
Kegunaan analisis regresi dalam penelitian adalah untuk mengukur derajat
keeratan pengaruh, memprediksi besarnya arah pengaruh itu, serta meramalkan
atau memprediksi variable terikat (Y) apabila variable bebas (X) diketahui.
kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi) atas variable X ( optimalisasi
bimbingan). Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut ini.
Y = a + bX Keterangan :
Y = subyek/nilai dalam variable dependen yang diprediksi a = harga Y bila X = 0 (constant)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan variable independen. Bila b (+) maka naik dan (-) maka terjadi penurunan.
X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu (Ridwan, 2010 : 148)
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
( )
(Sudjana, 2005 : 315)
Langkah – langkah menjawab regresi sederhana seperti yang dijelaskan Riduwan
(2010 : 148 – 154) adalah sebagai berikut :
a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistic
b. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistic
Tabel 3.9
Format penolong Untuk Menghitung Angka Statistik
no X Y X² Y² XY
1 … … … … …
2 … … … … …
58
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
… … … …
N … … … … …
Statistika ∑X ∑Y ∑X² ∑Y² ∑XY
c. Berdasarkan tabel penolong tersebut, maka dapat dihitung nilai a dan b
d. Membuat persamaan regresi sederhana Y = a + bX
e. Membuat tabel ANAVA untuk pengujian signifikansi dan pengujian
liniearitas
Tabel 3.10
RJKReg b|a = JKReg b|a
RJKRes =
RJKTC =
RJKE =
f. Menentukan keputusan pengujian linearitas
Jika Fhitung ≤ F tabel artinya data berpola linear
Jika Fhitung ≥ F tabel artinya data berpola tidak linear
Dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05 )
Mencari F tabel dengan rumus :
Ftabel = F (1-α)(dk.TC,dk E)
= F (1-0,05)(dk = k-2), dk = n-k)
= F (0,95)(dk=k-2, dk=n-k)
Untuk mencari Ftabel , dk = k – 2 = sebagai angka pembilang
dk = n – k = sebagai angka penyebut
g. Menentukan keputusan pengujian signifikansi (hipotesis)
Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan
Jika F hitung ≤ F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf kepercayaan 95 % ( α = 0,05)
F tabel = F (1-α)(dk.Reg [b|a]),(dk res)
= F (1-0,05)(dk.Reg[b|a]),(dk res)
60
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara mencari Ftabel , dk.reg [b|a] = sebagai angka pembilang
dk res = sebagai angka penyebut
h. Membuat kesimpulan
3.7.6 Menguji Hipotesis
Uji signifikansi korelasi product moment dapat digunakan rumus sebagai berikut :
r = √
√ (Sugiyono, 2008 : 257)
Dengan tingat signifikansi dan dk tertentu, ketentuannya yaitu : Jika thitung >
t tabel , maka signifikan sehingga dapat digenerelisasikan, jika thtung < ttabel, maka
tidak signifikan. Hipotesis yang diuji terdiri daru dua macam yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Sugiyono (2008:183) menjelaskan bahwa
“Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaaan antara parameter
dengan statistic (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis
alternative, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistic”.
Untuk menguji hipotesis yang teah diajukan terdapat ketentuan yang dapat
dijadikan acuan yaitu menurut Sugiyono (2008:258) “Ketentuan bila rhitung < r tabel
ÎÎmaka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila rhitung > rtabel maka Ha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Pada akhir bab ini, akan diuaraikan mengenai kesimpulan penelitian yang
merupakan hasil analisis data yang terkumpul. Kesimpulan yang diperoleh setelah
melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Gambaran umum mengenai optimalisasi bimbingan mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi prodi PTB JPTS FPTK UPI
tergolong dalam kategori optimal sedang. Optimalisasi bimbingan dilihat
dari aspek persiapan mahasiswa terhadap layanan bimbingan, pelaksanaan
layanan bimbingan yang diberikan dan upaya mahasiswa dalam
mengoptimalkan bimbingan tugas mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi.
2. Gambaran umum mengenai keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Bandung yang meliputi nilai akhir mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi berada dalam optimal kategori cukup baik. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan belajar mahasiswa dalam mata
80
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari optimalisasi bimbingan terhadap
keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi prodi
Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. Hal ini menunjukkan
bahwa peningkatan kualitas layanan bimbingan akan berpengaruh terhadap
peningkatan keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan
Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung.
Dengan demikian semakin baik proses bimbingan dalam mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi akan semakin lebih baik keberhasilan
belajar mahasiswa dalam mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi
prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.
5.2 Saran
Atas dasar kesimpulan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan
untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan tugas mata kuliah Perencanaan
Struktur Bangunan Tinggi, yang dapat ditempuh melalui hal-hal berikut :
1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
hendaknya meningkatkan keberhasilan belajarnya dalam mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dengan cara memanfaatkan waktu
dan mengoptimalkan layanan bimbingan yang diberikan oleh dosen
pembimbing/asisten dosen mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan
Tinggi.
2. Untuk kelancaran proses layanan bimbingan tugas terstruktur yang optimal
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dengan sebaik-baiknya dan penuh
keseriusan guna mencapai keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur
Bangunan Tinggi yang lebih baik terutama dalam waktu bimbingan dalam
proses bimbingan tugas mata kuliah ini.
3. Kepada pihak Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan
Teknik Sipil FPTK UPI agar mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
ada, termasuk di dalamnya kualitas dan kuantitas layanan bimbingan serta
proses penjadwalan guna untuk keberhasilan mahasiswa dalam mata kuliah
Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.
4. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih
luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan
penelitian ini, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian menggunakan
metode dan instrumen penelitian yang berbeda, sehingga diperoleh hasil
penelitian komprehensif.
82
Hendi Sidauruk, 2013
Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 1984 . Prosedur Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
---(2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Elmira. N.S. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Gunung Agung.
Hasan,MI. 2002. Metode Penelitian. Jakarta. : Alfabeta.
Kartono, K. 1985. Bimbingan Belajar SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta : Rajawali.
Natawidjaja, R. 1987. Pendekatan – Pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok I.
Bandung : Diponegoro.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling. Bandung : Aditama
Oemar, H. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.
Prayitno dan Amti Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
……….. 2004. Pelayanan Optimalisasi Bimbingan terhadap Peserta Didik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Prayitno. 1977. Pelayanan Bimbingan di Sekolah, dasar – dasar dan
kemungkinan pelaksanaannya di Sekolah – sekolah Indonesia. Jakarta
:Remaja Rosda Karya.
---.2003.Pengaruh bimbingan belajar terhadap motivasi siswa SMKN 5
pada mata pelajaran beton. Skripsi pada FPTK Bandung : IKIP
Bandung
Riduwan. (2010). Metode Penelitian.Bandung : Alfabeta.
Slameto. 1995. Belajar dan Factor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiyono. (2011). Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta. (2008). Statistika untuk Peneltian. Bandung : Alfabeta
Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. --- (2001). Penelitian Pendidikan. Bandung: Pendidikan Teknik Bangunan
FPTK UPI.
Tim Penyusun UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
--- (2010). Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir Program Studi Sipil. Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
---(2011). Kurikulum Ketentuan Pokok dan Struktur Program. Bandung : UPI Bandung.
Yusuf, Syamsu. 2004. Layanan Bimbingan Bagi Mahasiswa Universitas