• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH OPTIMALISASI BIMBINGAN TERHADAP KEBERHASILAN MATA KULIAH PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH OPTIMALISASI BIMBINGAN TERHADAP KEBERHASILAN MATA KULIAH PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JPTS FPTK UPI."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH OPTIMALISASI BIMBINGAN TERHADAP KEBERHASILAN MATA KULIAH PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI PRODI PTB JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK

SIPIL FPTK UPI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

oleh

Hendi Sidauruk

0707078

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

HENDI SIDAURUK : NIM. E. 025. 0707078

JUDUL SKRIPSI :

PENGARUH OPTIMALISASI BIMBINGAN TERHADAP KEBERHASILAN MATA KULIAH

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK

BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL S-1 FPTK UPI BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Mengetahui,

Pembimbing I

Drs. Ris.R. Mulyana, M.Pd

NIP. 196306281988031002

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Pembimbing II

Drs. Budi Kudwadi, MT

(3)

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi

Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK UPI

Bandung” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya

siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak

lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013

Yang membuat pernyataan,

(4)

ABSTRAK

Hendi Sidauruk. Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan

Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil berupaya untuk menciptakan lulusan sebagai tenaga kerja yang memiliki keahlian tentunya tidak boleh diabaikan. Upaya untuk mempersiapkan lulusan yang berorientasi pada dunia kerja selain menjadi calon pendidik yang bermutu dan mampu bersaing dengan berbagai lulusan perguruan tinggi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh optimalisasi bimbingan yang dimiliki mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK UPI terhadap keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu metode yang mencari dan menjelaskan hubungan dari variabel-variabel yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 95 orang, dengan sampel yang digunakan sebanyak 50% dari populasi yaitu berjumlah 48 orang.

Analisis data untuk uji hipotesis dengan rumus uji-t diperoleh t hitung = Hasil penelitian menunjukkan besarnya nilai koefisien korelasi (r = 0,447) dan koefisien determinasi sebesar 20,03 %, maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi yang dimiliki mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK UPI yang berpengaruh melalui optimalisasi bimbingan dapat dikategorikan optimal Sedang.

(5)

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Civil Engineering Department of Education seeks to create graduates as skilled labor is certainly not to be overlooked. Attempts to prepare graduates who are oriented to the world of work in addition to being prospective educator quality and able to compete with graduates of other universities. This study aims to determine how much influence the optimization of student guidance owned study program Education of Building Engineering Department of Civil Engineering Education S-1 Faculty Of Technical Education and Vocational UPI subject to the success of Tall Buildings Structural Planning. The research method used is quantitative methods that seek methods and explain the relationship of the variables studied. The population in this study were 95 people, with a sample that is used by 50% of the population that numbered 48 people.

Data analysis for hypothesis testing with the t-test formula obtained t = The results show the value of the correlation coefficient (r = 0.447) and a coefficient of determination of 20.03%, it can be concluded that the success of the course Planning Structure Tall Buildings owned student Prodi Education Building Engineering Department of Civil Engineering Education S-1 FPTK UPI influential through the optimization of the guidance can be considered optimal Medium.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

1.7 Penjelasan Istilah dalam Judul ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori ... 9

2.1.1 Pengertian Bimbingan ... 9

2.1.2 Fungsi Bimbingan ... 12

2.1.3 Tujuan Bimbingan ... 13

2.1.4 Ragam Teknik Bimbingan ... 13

2.1.5 Pelaksanaan Layanan Bimbingan ... 14

2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Bimbingan ... 16

2.1.7 Optimaslisasi Bimbingan terhadap Keberhasilan Belajar 18 2.2 Tinjauan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi ... 20

(7)

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.2 Ruang lingkup Mata Kuliah PSBT ... 22

2.2.3Kompetensi Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi (PSBT) ... 23

2.2.4 Tugas Terstruktur Kegiatan Akademik Mahasiswa pada Mata Kuliah PSBT ... 25

2.2.5 Gambaran Proses Bimbingan PSBT ... 30

2.3 Anggapan Dasar ... 32

2.4 Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 34

3.2 Variabel dan Paradigma Peneltian ... 35

3.2.1 Variabel Penelitian ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian . 42 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.5.2 Instrumen Penelitian ... 45

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 47

3.6.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 47

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 49

3.7 Teknik Analisis Data ... 51

3.7.1 Langkah-Langkah Analisis Data ... 51

3.7.2 Uji Normalitas Distribusi Data Variabel ... 52

3.7.3 Uji Homogenitas ... 54

3.7.4 Menghtung Uji Kecenderungan ... 55

3.7.5 Analisis Regresi Sederhana ... 56

(8)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Peneltian ... 61

4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian ... 61

4.1.1.1 Uji Validitas ... 61

4.1.1.2 Uji Reliabilitas ... 61

4.1.2 Gambaran Umum Hasil Peneltian ... 62

4.1.2.1 Optimalisasi Bimbingan ... 62

4.1.2.2 Keberhasilan Mata Kuliah PSBT ... 67

4.1.3 Uji Prasyarat Penelitian ... 69

4.1.3.1 Uji Normalitas Data ... 69

4.1.3.2 Analisis Hasil Uji Linieritas Regresi ... 71

4.1.4 Analisis Data Hasil Penelitian ... 72

4.1.4.1 Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 72

4.1.4.2 Uji Koefisien Determinasi ... 73

4.1.4.3 Model Persamaan Regresi Sederhana ... 73

4.1.4.4 Uji Hipotesis ... 74

4.2 Pembahasan ... 75

4.2.1 Gambaran Optimalisasi Bimbingan ... 76

4.2.2 Gambaran Keberhasilan Mata Kuliah PSBT ... 77

4.2.3 Pengaruh Optimalisasi Bimbingan terhadap Keberhasilan Mata Kuliah PSBT ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

(9)

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut,

diperlukan keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak, dalam hal ini

instansi-instansi pemerintahan yang terkait dengan kemajuan dan keberhasilan pendidikan.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, belajar merupakan kegiatan yang paling

pokok, karena di dalamnya terdapat interaksi antara pengajar dengan peserta didik

secara aktif dan berkesinambungan.

Dalam proses belajar terdapat hal-hal pokok pada proses penyelesaian

perkuliahan setiap mata kuliah. Salah satu hal pokok yang dimaksud yaitu proses

bimbingan terhadap mahasiswa dalam melaksanakan penyelesaian setiap mata

kuliah. Bimbingan merupakan salah satu prosedur yang harus dilakukan dan pada

dasarnya merupakan faktor yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap

keberhasilan mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan

Tinggi. Dalam proses bimbingan mahasiswa dan dosen dapat saling berinteraksi

secara dinamis dalam memecahkan suatu permasalahan dengan menyatukan

berbagai jawaban atau pendapat melalui pemikiran-pemikiran, pengetahuan, serta

keterampilan berfikir dalam memunculkan gagasan dan ide-ide baru yang

nantinya diharapkan akan dapat memberikan pemahaman tentang mata kuliah

(10)

Mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi merupakan mata kuliah

bidang studi yang wajib di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil yang

diselengggarakan tiap semester secara berkesinambungan sebagai kegiatan yang

mandiri dan terbimbing. Keberhasilan mata kuliah ini merupakan salah satu syarat

untuk mengikuti ujian sidang sarjana. Mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi merupakan mata kuliah dengan tingkat kesulitan yang tinggi

maka mahasiswa membutuhkan bimbingan untuk dapat memecahkan masalah

dalam penyelesaian mata kuliah ini.

Keberhasilan mahasiswa dalam penyelesaian mata kuliah Perencanaan

Struktur Bangunan Tinggi, tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab dosen

pembimbing. Pada dasarnya tugas dan tanggung jawab dosen pembimbing

dituntut untuk dapat melaksanakan pembimbingan mata kuliah Perencanaan

Struktur Bangunan Tinggi secara continue, karena penyelenggaraan penyelesaian

mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dibatasi oleh waktu selama

satu semester dan diharapkan mahasiswa menyelsaikan tepat pada waktunya.

Semua mahasiswa menganggap pelaksanaan bimbingan penting dalam proses

penyelesaian tugas mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi tetapi

tidak semua mahasiswa memanfaatkan dengan baik dosen pembimbing sebagai

sarana diskusi untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya, sehingga

bagi mereka yang tidak memanfaatkan bimbingan dengan baik waktu satu

semester tidaklah cukup untuk meyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan

(11)

3

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengamatan sementara terhadap mata kuliah Perencanaan

Struktur Bangunan Tinggi, tampak adanya kondisi yang tidak diharapkan.

Sebagian besar mahasiswa tidak merasa penting melakukan proses bimbingan

mata kuliah ini, sehingga banyak mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan

mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dengan baik. Walaupun telah

diberikan perpanjangan waktu dari batas yang telah ditentukan, namun tetap saja

mahasiswa mengumpulkan tugas dengan kualiatas pengerjaan yang kurang baik

dan tidak lengkap. Sehingga mahasiswa tersebut mendapat nilai yang rendah atau

belum lulus (BL) bahkan gagal (G) yang artinya ia harus mengikuti mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi pada tahun ajaran berikutnya. Hal ini

sangat merugikan mahasiswa sendiri, karena akan menambah lama proses

penyelesaian studi di kampus (UPI).

Kegagalan mahasiswa dalam penyelesaian mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi tidak terlepas dari kesulitan yang dihadapi pada saat pengerjaan

tugasnya yang berakibat tensendatnya bimbingan. Dengan tuntutan harus selesai

tepat waktu serta kesulitan yang dihadapi pada saat pengerjaanya mahasiswa

merasa tertekan. Ketika mahasiswa berada dalam tekanan peran dosen

pembimbing sangat diperlukan, dorongan dan motivasi merupakan salah satu

yang diberikan kepada mahasiswa agar semangat dan pantang menyerah dalam

menyelesaikan tugasnya tapi sayangnya tidak semua mahasiswa menanggapi

dengan positif dorongan dan motivasi dosen pembimbing, sebagian menganggap

dorongan itu paksaan atau tuntutan yang harus mereka penuhi sehingga mereka

(12)

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dan mengangkat permasalahan tersebut sebagai

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap

Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi

Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek

permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan

masalah atau variabel yang akan diteliti. Berdasarkan uraian di atas, dapat

diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

1. Minat mahasiswa dalam proses bimbingan kurang serius pada penyelesaian

mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.

2. Sebagian mahasiswa kurang efesien dalam memanfaatkan waktu terhadap

proses bimbingan pada penyelesaian mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi.

3. Persepsi mahasiswa yang menganggap tidak penting melakukan bimbingan

mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.

4. Sebagian dosen pembimbing kurang memberikan waktunya dalam proses

bimbingan.

5. Mahasiswa menganggap mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan

Tinggi (PSBT) mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi

6. Terbatasnya kelengkapan fasilitas yang mendukung proses penyelesaian

(13)

5

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Keterbatasan materi yang diberikan oleh dosen.

8. Kurangnya pengoptimalan proses bimbingan menimbulkan sebagian

mahasiswa malas melakukan bimbingan PSBT.

9. Keberhasilan mahasiswa diukur pada evaluasi seminar dan nilai hasil akhir

mata kuliah PSBT.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah yang diungkapkan di atas dan

luasnya lingkup penelitian, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar

penelitian dapat mencapai sasarannya. Dalam penelitian ini peneliti membatasi

optimalisasi bimbingan terhadap keberhasilan tugas Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi, yang meliputi aspek berikut ini:

1. Aspek yang diungkap dalam optimalisasi bimbingan ini mencakup tiga

hal yaitu persiapan layanan bimbingan, pelaksanaan layanan

bimbingan dan upaya dalam mengoptimalkan bimbingan tugas mata

kuliah PSBT.

2. Keberhasilan mata kuliah PSBT yaitu nilai akhir mata kuliah PSBT

yang diperoleh dari hasil akumulasi kehadiran, tugas terstruktur, dan

seminar.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di

atas maka dapat dirumuskan masalah penelitiannya adalah:

1. Bagaimanakah optimalisasi bimbingan mata kuliah Perencanaan Struktur

(14)

2. Bagaimanakah keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan

Tinggi di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan ?

3. Bagaimanakah pengaruh optimalisasi bimbingan terhadap keberhasilan

mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di prodi Pendidikan

Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk:

1. Memperoleh gambaran umum tentang optimalisasi bimbingan mata kuliah

Perencaan Struktur Bangunan Tinggi di prodi Pendidikan Teknik

Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung.

2. Memperoleh gambaran tentang keberhasilan tugas mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.

3. Mengetahui besarnya pengaruh optimalisasi bimbingan terhadap

keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di prodi

Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung

1.6 Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka

penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai :

1. Bahan masukan bagi mahasiswa yang telah atau akan melaksanakan

perkuliahan tugas Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi untuk lebih

meningkatkan kualitas diri lebih aktif, inovatif, kreatif, dan berani

(15)

7

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dalam upaya

meningkatkan mutu proses pendidikan dan pengajaran di Program Prodi

Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada dosen

sebagai pembimbing sehingga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan

proses bimbingan Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.

4. Sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan subjek dan objek yang

diteliti serta bahan untuk penelitian selanjutnya.

5. Guna menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis,

baik secara teoritis maupun praktis.

1.7Penjelasan Istilah dalam Judul

Penjelasan istilah dimaksudkan agar penulis dan pembaca memiliki persepsi

yang sama dalam mengartikan kata-kata yang tertera dalam jududl penelitian dan

mempermudah penelitian yang dilakukan. Berikut ini penulis gambarkan arti

kata-kata yang menjadi judul penelitian :

1. Pengaruh

Pengaruh merupakan hubungan yang bersifat sebab-akibat, dalam hal

ini terdapat variabel independen /variabel yang mempengaruhi, dan

variabel dependen /variabel yang dipengaruhi.(Sugiyono, 2006: 12)

2. Optimalisasi

Optimalisasi berasal dari kata optimal yang memiliki makna tertinggi.

Jadi optimalisasi adalah upaya dalam meningkatkan suatu kegiatan

(16)

bimbingan itu lebih meningkat terhadap keberhasilan mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan.

3. Bimbingan

Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus

menerus dan sistematis dari dosen pembimbing kepada mahasiswa

dalam penyelsaian mata kuliah Perencanaan Struktur bangunan Tinggi

yang akan ditempuh melalui tahap-tahap untuk mencapai kemandirian

dalam pemahaman diri.

4. Keberhasilan

Keberhasilan adalah perihal (keadaan) berhasil.

5. Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi

Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi adalah Mata

kuliah wajib di Jurusan Pendidikan Tekni Sipil yang memiliki bobot 2

SKS, yang diselenggarakan tiap semester secara berkesinambungan

sebagai kegiatan yang mandiri dan terbimbing. Dan Mata kuliah

keberhasilan ini merupakan salah satu syarat penentu dalam menempuh

(17)

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian

dilaksanakan (metdhos = tata cara). Penetapan metode yang digunakan merupakan

suatu hal yang sangat penting dalam melakukan suatu penelitian, karena

dengan pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan

pedoman penyelidikan yang terarah. Metode yang harus dipakai untuk

memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagaimana memperoleh

data-data yang diperlukan, metode lebih menekankan kepada strategi, proses dan

pendekatan dalam memilih jenis, karakteristik, serta dimensi ruang dan waktu dari

data yang diperlukan.

pendapat Winarno Surakhmad (Riduwan, 2010: 139):

(18)

klarifikasi ataupun mengadakan suatu penilaian, menentukan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur lain.”

Dengan menggunakan metode deskriptif dapat terlihat keterikatan

antara dua variabel atau lebih melalui analisa data yang didapat. Metode deskriptif

lebih menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala

yang muncul pada saat penelitian berlangsung.

Melalui pendekatan metode ini peneliti bermaksud mengungkapkan

pengaruh optimalisasi bimbingan terhadap keberhasilan mata kuliah Perencanaan

Struktur Bangunan Tinggi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan JPTS FPTK UPI.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

Setiap masalah penelitian harus mengandung variabel yang jelas, sehingga

memberikan gambaran mengenai data dan informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan.

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua bagian (Sugiyono, 2011:

39 ), yaitu :

(19)

36

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas menggunakan simbol “X”.

b) Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebas menggunakan simbol “Y”.

Berpedoman pada uraian diatas, maka variabel pada penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (X) : Optimalisasi Bimbingan

2. Variabel Terikat ( Y ) : Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi

3.2.2 Paradigma Penelitian

Untuk memperjelas alur penelitian, maka dibuat paradigma penelitian.

Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut

sebagai peradigma penelitian. Dalam penelitian ini, maka dibuat paradigma

(20)

Mahasiswa

: Ruang Lungkup Penelitian : Alur penelitian

:

(21)

38

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Data

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan

keterangan-keterangan tentang suatu hal, data dapat digambarkan lewat angka, simbol,

kode dan lain-lain. Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

data yang berbentuk angka-angka yang diperoleh dari:

1. Data untuk optimalisasi bimbingan mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi (variabel X) diperoleh dengan melalui penyebaran

angket kepada responden.

2. Data mengenai keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan

Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI (variabel Y)

diperoleh dari nilai akhir perkuliahan

3. Data mengenai mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi berupa

silabus perkuliahan, deskripsi pembelajaran, atau rancangan kegiatan

pembelajaran yang diperoleh melalui wawancara dengan dosen mata

kuliah tersebut.

4. Data mengenai jumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di Prodi Pendidikan Teknik

Bangunan JPTS FPTK UPI.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data merupakan asal darimana data itu diperoleh. Data didapatkan

bisa berasal dari lisan seseorang, catatan, tempat, benda yang diteliti, dan

(22)

sumber data, yaitu sebagai berikut :

“yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data itu diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumentasi atatu catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatn adalah objek penliti atau variabel penelitian.”

Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK

UPI yang mengontrak mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan

Tinggi pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 angkatan tahun

2005,2006,2007,dan 2008.

b. Dosen mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi (PSBT).

c. Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Data – data tersebut di atas dapat disajikan sebagai bahan informasi dan

kajian yang berguna dalam memecahkan masalah yang diteliti.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi dapat didefinisikan sebagai “totalitas dari semua objek atau

individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan

diteliti”. (Hasan MI, 2002: 58). Adapun Sugiyono (2008: 80) mengemukakan

(23)

40

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek/objek yang dipelajarinya tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Berdasarkan uraian di atas, maka populasi yang diambil pada penelitian ini

adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang sedang mengontrak mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi pada semester ganjil tahun ajaran

2011/2012.

Table 3.1

Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Yang Mengontrak Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Pada

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

Sumber : TU Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh suatu populasi. Pengambilan sampel berfungsi sebagai contoh atau

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Pengambilan sampel yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008: 127) bahwa :

(24)

Pengambilan sampel dengan metode Nomogram Harry King. Pengambilan jumlah sampel bisa diambil dengan tingkat kepercayaan 90 % atau tingkat kesalahan 10 % apabila populasi yang diteliti berjumlah lebih dari 200. Karena apabila lebih dari 200 untuk tingkat kesalahan bisa diambil antara 5 – 15 %.

Dan berdasarkan pendapat Winarno Surakhmad (Riduwan, 2010: 65)

menyatakan bahwa :

Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.

Berpedoman pada teori diatas, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari

jumlah populasi yang ada. Sampel yang diambil menggunakan metode yang

dikemukakan oleh Winarno Surakhmad, dengan rumus sebagai berikut :

( Ridwan 2010 : 65)

= 50,19 %

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, ukuran

sampel yang diambil adalah 50,19 % dari jumlah keseluruhan populasi.

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 95 x 0,5019 = 47,68

(25)

42

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Jumlah Sampel Penelitian

Prodi / Angkatan Jumlah Mahasiswa

PTB 2005 = ( 3 / 95 ) x 48 = 2 orang

PTB 2006 = ( 13 / 95 ) x 48 = 6 orang

PTB 2007 = ( 37 / 95 ) x 48 = 19 orang

PTB 2008 = ( 42 / 95 ) x 48 = 21 orang

JUMLAH 48 Orang

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat-alat yang

digunakan oleh peneliti. Suprian (2001: 79) mengemukakan bahwa untuk

melaksanakan penelitian dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka

pengumpulan data perlu dilakukan. Teknik atau metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data sangat tergantung pada jenis data yang diinginkan oleh

peneliti. Hal ini berhubungan dengan cara yang lazim dikembangkan para peneliti

untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data yang dipergunakan dalam

(26)

1) Teknik Kuesioner (Angket)

Menurut pendapat Chaplin (1981) yang dikutip Kartono (1985:217)

menyebutkan bahwa “Angket ialah set pertanyaan yang berurusan dengan satu

topik tunggal atau satu set topik yang paling berkaitan, yang harus dijawab oleh

subjek.”

Dalam melaksanakan penelitian, penulis perlu menggunakan instrumen atau

alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh lebih

akurat. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur penelitian dan

merupakan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian.

Pengumpulan data ini diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat

terkumpul dengan baik. Teknik angket atau kuesioner adalah teknik komunikasi

tidak langsung sebagai alat pengumpul data. Teknik angket digunakan penulis

untuk mendapatkan data tentang Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilanr

Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi di Program Pendidikan

Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. Ada beberapa keuntungan dengan

menggunakan angket/kuesioner ini, sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto

(2006 : 125):

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

c. Dapat dijawab oleh responden menurut waktu senggang responden dan menurut kecepatannya masing-masing.

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

e. Dapat diukur berstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun menurut Skala

(27)

44

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis

kuantitatif, maka jawaban itu diberi jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skala Jawaban Angket pada Skala Likert

NO PILIHAN PENILAIAN

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu – Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

2) Teknik Dokumentasi

Menurut Ali (1984:42) yang dimaksud dengan teknik dokumentasi adalah :

“Cara untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan

dengan dokumen, baik resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan,

statistic, surat-surat resmi buku harian dan semacamnya baik yang

(28)

Teknik ini digunakan dalam pengumpulan data untuk variabel Y. data yang

dikumpulkan melalui dokumen yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik

Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan tahun 2005,2006,2007,dan 2008 yang telah

mengikuti mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi (PSBT).

3) Teknik Wawancara

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

interviewe (responden penelitian), dan jawaban responden dicatat atau direkam

dengan alat perekam (tape recorder).

Teknik ini diterapkan untuk memperoleh beberapa informasi berkaitan

dengan bimbingan terhadap mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi

(PSBT). Adapun responden yang akan diwawancarai adalah dosen mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi atau mahasiswa.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, digunakan instrumen atau alat yang

dapat digunakan sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh lebih akurat.

Pengumpulan data merupakan prosedur penelitian dan merupakan prasyarat bagi

pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data ini diperlukan

cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat terkumpul dengan baik.

Arikunto (2002 : 136) menyatakan bahwa : “Instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

(29)

46

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah pembuatan instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

d. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian

e. Menyusun instrumen penelitian

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan kisi-kisi instrumen menurut

Arikunto adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel yang ada dalam rumusan

judul penelitian atau tertera dalam problematika penelitian.

b. Menjabarkan variabel menjadi aspek yang diungkap.

c. Mencari indikator dari setiap aspek.

d. Menderetkan setiap indikator menjadi butir-butir instrumen.

e. Melengkapi instrumen dengan pedoman (instruksi) dan kata pengantar.

Di dalam kisi-kisi instrumen memuat indikator-indikator yang akan diukur

dari variabel yang telah ditetapkan yang kemudian dijabarkan dalam butir-butir

pertanyaan atau pernyataan.

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data tentang

Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan

Struktur Bangunan Tinggi dalam penelitian ini adalah angket. Data yang diperoleh

melalui penyebaran angket merupakan data primer yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Bagan alir instrument penelitian dapat di lihat pada

(30)

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian

Kebenaran dan ketepatan data sangat bergantung pada baik atau tidaknya

instrumen pengumpul data. Instrumen yang baik memiliki dua persyaratan yang

harus dipenuhi yaitu valid dan reliabel. Karena hasil penelitian sangat tergantung

dari data yang diperoleh dan cara pengolahan datanya, maka diperlukan analisis

instrumen penelitian terutama untuk teknik angket supaya data yang diperoleh

dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

3.6.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat kemampuan

dalam mengukur apa yang diukur. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto (2006: 168) mengatakan bahwa:

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah”.

Uji validitas menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut :

rxy = √{ }{ }

(Arikunto, 2006 : 170 )

Keterangan : rxy = Koefisien korelasi butir

(31)

48

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑Y = Jumlah skor total seluruh item

N = Jumlah responden uji coba

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan criteria

sebagai berikut :

rXY < 0,20 = Validitas sangat rendah

0,20 – 0,40 = Validitas rendah

0,40 – 0,70 = Validitas sedang /cukup

0,70 – 0,90 = Validitas tinggi

0,90 – 1,00 = Validitas sangat tinggi

(Arikunto, 2006: 170)

Setelah harga rxy diperoleh, selanjutnya untuk menentukan validitas dari

item dilakukan uji t dengan rumus :

(Sudjana, 2005 : 377 )

Keterangan : t = Uji signifikasi korelasi

n = jumlah responden uji coba

r = koefeisien korelasi

Uji validitas ini dikenakan pada setiap item angket, sehingga

perhitungannya merupakan setiap item. Suprian A.S. (2001: 43) mengungkapkan

bahwa : “Korelasi akan signifikansi jika harga t hitung < t table pada taraf

(32)

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas adalah tingkat ketepatan suatu alat ukur yang mengukur

sesuatu terhadap kelompok tertentu yang dapat dipercaya sehingga alat ukur dapat

diandalkan sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas alat ukur

dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha. Adapun langkah-langkah mencari

nilai reliabilitas dengan metode Alpha (Riduwan 2010 : 115) adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus

Si

Keterangan :

Si = Varians skor tiap-tiap item

∑Xi² = Jumlah kuadrat item Xi

(∑Xi)² = Jumlah item Xi dikuadratkan

n = Jumlah responden

b. Kemudian menjumlahkan varians setiap item dengan rumus :

∑Si = S1 + S2 + S3 + ……… Sn

Dimana :

∑Si = jumlah varians tiap item

S1 + S2 + S3 + …Sn = varians item ke -1,2,3… n

c. Menghitung harga varians dengan rumus :

(33)

50

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : St = Varians total

∑Yi² = Jumlah kuadrat Y total

(∑Yi)² = Jumlah y total yang dikuadratkan

n = Jumlah responden

d. Mencari reliabilitas :

Uji reliabilitas yang digunakan bisa juga dengan menggunakan rumus

koefisien alpa (α), sebagai berikut :

r 11 [ ] [ ]

Keterangan :

r11 = Koefisien Reliabilitas

k = Jumlah item pertanyaan

∑Si = Jumlah varians item

St = Varians total

Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan

r11 tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak

ukur, dengan taraf kepercayaan 90%, sebagai pedoman untuk

penafsirannya adalah :

r11 – 0,20 : reliabilitas sangat rendah

0,20 – 0,40 : reliabilitas rendah

0,40 – 0,60 : reliabilitas sedang/cukup

0,60 – 0,80 : reliabilitas tinggi

0,80 – 1,00 : reliabilitas sangat tinggi

(34)

3.7 Teknik Analisi Data

Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif (berupa angka-angka),

sehingga perlu diolah dan dianalisis untuk proses penarikan kesimpulan yang

akurat. Pengolahan data dan analisis data dilakukan melaului suatu proses yaitu

menyusun, mengkategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang

diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.

3.7.1 Langkah-langkah Analisis data

Pengolahan data merupakan pengubahan data kasar menjadi data halus

danlebih bermakana. Sedangkan analisis yang dimaksud adalah untuk menguji

hubungannya data dengan pertanyaan penelitian. Secara garis besar teknik analisa

data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal, lembar jawaban dan

lembar isian dokumentasi.

b. Menyebarkan angket kepada responden.

c. Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden.

d. Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden.

2. Tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Memberi skor pada tiap item jawaban positif (skor 5 untuk jawaban SS,

skor 4 untuk jawaban S, skor 3 untuk jawaban R, skor 2 untuk jawaban

TS, skor 1 untuk jawaban STS).

(35)

52

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun prosedur yang

ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai beikut:

a. Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya

serta kebenaran pengisiannya.

b. Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban angket.

c. Memberi skor pada lembar jawaban angket.

d. Mengontrol data dengan uji statistik.

6. Pengolahan skor mentah menjadi skor baku. Untuk mengkonversikan skor

mentah menjadi skor baku dapat menggunakan rumus Z – Skor dan T – Skor

3.7.2 Uji Normalitas Distribusi Data Variabel

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji kenormalan data adaah

sebagai berikut ;

a. Menentukan jangkauan ( R , yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

Z =

(36)

R = skor tinggi - skor rendah

b. Menentukan banyaknya kelas interval dengan menggunakan struges yaitu :

k = 1 +3,3 log n

c. Membuat rentang antar interval (P) dengan rumus ;

P =

d. Membuat table distribusi frekuensi

Tabel 3.5

Format daftar distribusi frekuensi

No Kelas Fi Xi Xi² FiXi FiXi²

e. Menghitung mean ( rata-rata) dengan rumus :

X =

f. Menghitung simpangan baku

g. Membuat tabel distrubusi harga yang diperlukan dalam chi-kuadrat, yaitu

sebagai berikut :

 Bk = batas kelas interval

 Nilai baku (z) =

 L = Luas dibawah kurva normal baku dari 0 ke z  Mencari harga frekuensi ekspekstasi (Ei)

Ei = N . L

(37)

54

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x² =

Uji X² dengan criteria penerimaan hipotesis adalah X²hitung < X²tabel.

Apabila datanya berdistribusi normal maka menggunakan analisis

statistik parametrik. Dalam analisis statistik parametrik ada pengujian

persyaratan analisis yaitu uji homogenitas, uji linieritas regresi. Apabila

datanya tidak berdistribusi tidak normal maka menggunakan analisis

statistik nonparametrik.

3.7.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari populasi

yang beragam menjadi satu ragam atau ada kesamaan dan layak untuk diteliti.

Perhitungan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogeny tidaknya

suatu sampel. Hal tersebut diketahui jika X²hitung telah diperoleh kemudian

dikonsultasikan dengan X²tabel. Perhitungan uji homogenitas varians digunakan

metode Bartlet dengan langkah perhitungan sebagai berikut (Riduwan, 2010 :

119-120) :

1) Menyusun data dan membuat tabel Bartlet

Tabel 3.6 Format tabel Bartlet Nilai Varians Jenis Variabel

Sampel

S1

(38)

2) Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada

tabel penolong.

Tabel 3.7

Penolong pengujian homogenitas

Sampel n ni(dk =n-1) S1 Log S1 (dk).Log S1

Jumlah ∑n ∑(ni-1)

3) Menghitung varians gabungan dari ketiga sampel

S =

4) Menghitung Log S

5) Menghitung nilai B = (Log S) x ∑(ni – 1 )

6) Menghitung nilai X²hitung

X ²hitung = (lon 10) x (B - ∑(dk). Log S1)

Bandingkan X²hitung dengan nilai X²tabel untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k – 1, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat

X²tabel dengan criteria pengujian sebagai berikut:

Jika X²hitung ≥ X² tabel, berarti tidak homogen

Jika X²hitung ≤ tabel, berarti homogen

3.7.4 Menghitung Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui bagaimana

kecenderungan suatu data berdasarkan criteria melalui skala penilaian yang telah

ditetapkan sebelumnya. Uji kecenderungan dimaksudkan untuk menghitung

(39)

56

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masing-masing variable sehingga dapat diperoleh gambaran dari masing-masing

variable yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini uji kecenderungan untuk mengetahui gambaran umum

proses optimalisasi bimbingan sebagai variable X dan keberhasilan mata kuliah

Perencanaan Struktur bangunan Tinggi sebagai variable Y. langkah-langkah

perhitungan uji kecenderungan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.Menghitung rata-rata simpangan baku dari masing-masing variable dan sub

variable.

b.Menentukan skala skor mentah, untuk menghitung besarnya rerata ideal (M)

dan simpangan baku ideal (SD).

c. Menetukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data

kecenderungan tiap variable.

3.7.5 Analisis Regresi sederhana

Kegunaan analisis regresi dalam penelitian adalah untuk mengukur derajat

keeratan pengaruh, memprediksi besarnya arah pengaruh itu, serta meramalkan

atau memprediksi variable terikat (Y) apabila variable bebas (X) diketahui.

(40)

kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi) atas variable X ( optimalisasi

bimbingan). Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut ini.

Y = a + bX Keterangan :

Y = subyek/nilai dalam variable dependen yang diprediksi a = harga Y bila X = 0 (constant)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan variable independen. Bila b (+) maka naik dan (-) maka terjadi penurunan.

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu (Ridwan, 2010 : 148)

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

( )

(Sudjana, 2005 : 315)

Langkah – langkah menjawab regresi sederhana seperti yang dijelaskan Riduwan

(2010 : 148 – 154) adalah sebagai berikut :

a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistic

b. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistic

Tabel 3.9

Format penolong Untuk Menghitung Angka Statistik

no X Y X² Y² XY

1 … … … … …

2 … … … … …

(41)

58

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

… … … …

N … … … … …

Statistika ∑X ∑Y ∑X² ∑Y² ∑XY

c. Berdasarkan tabel penolong tersebut, maka dapat dihitung nilai a dan b

d. Membuat persamaan regresi sederhana Y = a + bX

e. Membuat tabel ANAVA untuk pengujian signifikansi dan pengujian

liniearitas

Tabel 3.10

(42)

RJKReg b|a = JKReg b|a

RJKRes =

RJKTC =

RJKE =

f. Menentukan keputusan pengujian linearitas

Jika Fhitung ≤ F tabel artinya data berpola linear

Jika Fhitung ≥ F tabel artinya data berpola tidak linear

Dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05 )

Mencari F tabel dengan rumus :

Ftabel = F (1-α)(dk.TC,dk E)

= F (1-0,05)(dk = k-2), dk = n-k)

= F (0,95)(dk=k-2, dk=n-k)

Untuk mencari Ftabel , dk = k – 2 = sebagai angka pembilang

dk = n – k = sebagai angka penyebut

g. Menentukan keputusan pengujian signifikansi (hipotesis)

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan

Jika F hitung ≤ F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf kepercayaan 95 % ( α = 0,05)

F tabel = F (1-α)(dk.Reg [b|a]),(dk res)

= F (1-0,05)(dk.Reg[b|a]),(dk res)

(43)

60

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cara mencari Ftabel , dk.reg [b|a] = sebagai angka pembilang

dk res = sebagai angka penyebut

h. Membuat kesimpulan

3.7.6 Menguji Hipotesis

Uji signifikansi korelasi product moment dapat digunakan rumus sebagai berikut :

r = √

√ (Sugiyono, 2008 : 257)

Dengan tingat signifikansi dan dk tertentu, ketentuannya yaitu : Jika thitung >

t tabel , maka signifikan sehingga dapat digenerelisasikan, jika thtung < ttabel, maka

tidak signifikan. Hipotesis yang diuji terdiri daru dua macam yaitu hipotesis nol

(Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Sugiyono (2008:183) menjelaskan bahwa

“Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaaan antara parameter

dengan statistic (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis

alternative, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistic”.

Untuk menguji hipotesis yang teah diajukan terdapat ketentuan yang dapat

dijadikan acuan yaitu menurut Sugiyono (2008:258) “Ketentuan bila rhitung < r tabel

ÎÎmaka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila rhitung > rtabel maka Ha

(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Pada akhir bab ini, akan diuaraikan mengenai kesimpulan penelitian yang

merupakan hasil analisis data yang terkumpul. Kesimpulan yang diperoleh setelah

melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Gambaran umum mengenai optimalisasi bimbingan mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi prodi PTB JPTS FPTK UPI

tergolong dalam kategori optimal sedang. Optimalisasi bimbingan dilihat

dari aspek persiapan mahasiswa terhadap layanan bimbingan, pelaksanaan

layanan bimbingan yang diberikan dan upaya mahasiswa dalam

mengoptimalkan bimbingan tugas mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi.

2. Gambaran umum mengenai keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Bandung yang meliputi nilai akhir mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi berada dalam optimal kategori cukup baik. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan belajar mahasiswa dalam mata

(45)

80

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari optimalisasi bimbingan terhadap

keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi prodi

Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. Hal ini menunjukkan

bahwa peningkatan kualitas layanan bimbingan akan berpengaruh terhadap

peningkatan keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan

Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI Bandung.

Dengan demikian semakin baik proses bimbingan dalam mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi akan semakin lebih baik keberhasilan

belajar mahasiswa dalam mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi

prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.

5.2 Saran

Atas dasar kesimpulan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan

untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan tugas mata kuliah Perencanaan

Struktur Bangunan Tinggi, yang dapat ditempuh melalui hal-hal berikut :

1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

hendaknya meningkatkan keberhasilan belajarnya dalam mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dengan cara memanfaatkan waktu

dan mengoptimalkan layanan bimbingan yang diberikan oleh dosen

pembimbing/asisten dosen mata kuliah Perencanaan Struktur Bangunan

Tinggi.

2. Untuk kelancaran proses layanan bimbingan tugas terstruktur yang optimal

(46)

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi dengan sebaik-baiknya dan penuh

keseriusan guna mencapai keberhasilan mata kuliah Perencanaan Struktur

Bangunan Tinggi yang lebih baik terutama dalam waktu bimbingan dalam

proses bimbingan tugas mata kuliah ini.

3. Kepada pihak Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan

Teknik Sipil FPTK UPI agar mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

ada, termasuk di dalamnya kualitas dan kuantitas layanan bimbingan serta

proses penjadwalan guna untuk keberhasilan mahasiswa dalam mata kuliah

Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi.

4. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih

luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan

penelitian ini, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian menggunakan

metode dan instrumen penelitian yang berbeda, sehingga diperoleh hasil

penelitian komprehensif.

(47)

82

Hendi Sidauruk, 2013

Pengaruh Optimalisasi Bimbingan Terhadap Keberhasilan Mata Kuliah Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1984 . Prosedur Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

---(2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Elmira. N.S. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Gunung Agung.

Hasan,MI. 2002. Metode Penelitian. Jakarta. : Alfabeta.

Kartono, K. 1985. Bimbingan Belajar SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta : Rajawali.

Natawidjaja, R. 1987. Pendekatan – Pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok I.

Bandung : Diponegoro.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling. Bandung : Aditama

Oemar, H. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.

Prayitno dan Amti Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

……….. 2004. Pelayanan Optimalisasi Bimbingan terhadap Peserta Didik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Prayitno. 1977. Pelayanan Bimbingan di Sekolah, dasar – dasar dan

kemungkinan pelaksanaannya di Sekolah – sekolah Indonesia. Jakarta

:Remaja Rosda Karya.

---.2003.Pengaruh bimbingan belajar terhadap motivasi siswa SMKN 5

pada mata pelajaran beton. Skripsi pada FPTK Bandung : IKIP

Bandung

Riduwan. (2010). Metode Penelitian.Bandung : Alfabeta.

Slameto. 1995. Belajar dan Factor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

(48)

Sugiyono. (2011). Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta. (2008). Statistika untuk Peneltian. Bandung : Alfabeta

Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. --- (2001). Penelitian Pendidikan. Bandung: Pendidikan Teknik Bangunan

FPTK UPI.

Tim Penyusun UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

--- (2010). Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir Program Studi Sipil. Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.

---(2011). Kurikulum Ketentuan Pokok dan Struktur Program. Bandung : UPI Bandung.

Yusuf, Syamsu. 2004. Layanan Bimbingan Bagi Mahasiswa Universitas

Gambar

Table 3.1 Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Skala Jawaban Angket pada Skala Likert
Tabel 3.5 Format daftar distribusi frekuensi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, skripsi ini mengangkat kasus Perencanaan Master Plan Kawasan Pulo Brayan Bengkel dengan tema Green Deli Oasis.. Target perencanaan Master Plan

(3) Struktur dan besarnya tarif retribusi pada Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta, Unit Pelaksana Teknis Puskesmas, Puskesmas Pembantu, puskesmas keliling, puskesmas rawat

“Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi

Pada bagian Utara Kecamatan Medan Timur terdapat satu potensi yang menjadi salah satu pengembangan Metropolitan Mebidangro, yaitu Stasiun KA Pulo Brayan kota Medan

Tribology, one of the applied sciences in mechanical engineering which studies friction, wear and lubrication, contributes in the effort of minimizing wear and loses due to

Tribology, one of the applied sciences in mechanical engineering which studies friction, wear and lubrication, contributes in the effort of minimizing wear and loses due

Program Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan keterampilan sosial remaja pengguna teitter Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

jika ada salah satu anggota keluarga ibu misalnya suami yang rentan dengan penyakit ISPA, apa yang ibu lakukan terhadap anak balita ibu yang sedang sakit ISPA supaya penyakitnya