iv
ABSTRAK
PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE
DI RUMAH SAKIT IMMANUEL
PERIODE JANUARI
–
DESEMBER 2012
Albert Jonathan, 2013 Pembimbing 1 : Oeij Anindita Adhika, dr., M.kes Pembimbing 2 : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes
Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih merupakan penyakit endemik dengan insiden tinggi yang sering kali berakhir sebagai kejadian luar biasa (KLB) terutama pada musim penghujan dan mengakibatkan angka kematian yang cukup tinggi.
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi kasus demam berdarah di Rumah Sakit Immanuel pada Januari - Desember 2012.
Metode Desain penelitian adalah observasional dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Data yang diperlukan diambil dari Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Immanuel dan disajikan dalam bentuk grafik yang disusun menurut bulan kejadian, usia pasien, dan jenis kelamin.
Hasil Pada penelitian didapatkan 2136 kasus demam berdarah dengue, paling tinggi terjadi pada bulan Juli (271 Kasus) , dan lebih banyak pada laki-laki (1137 kasus atau 53,2%) dengan usia 5 - 14 tahun (693 kasus atau 28%).
Kesimpulan Kasus demam berdarah dengue di Rumah Sakit Immanuel paling tinggi pada bulan Juli, lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan dan paling tinggi pada kelompok umur 5 - 14 tahun.
ABSTRACT
PREVALENCE OF DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER
AT IMMANUEL HOSPITAL
JANUARY - DECEMBER 2012
Albert Jonathan, 2013 Tutor 1: Oeij Anindita Adhika, dr., M.kes Tutor 2: Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes
Background Dengue haemorrhagic fever (DHF) in Indonesia is still an
endemic disease with high incidence which likely ends into extraordinary outbreak, especially on rainy season and causes high mortality rate .
Objectives The purpose of this research is to know the prevalence of dengue
haemorrhagic fever at Immanuel Hospital in January – December 2012.
Methods This research is an observational with Retrospective method. The
data needed is from Immanuel Hospital Medical record, and prepared in graphic that is arranged in month, age, and sex
Results The result of this research is the highest incidence is on July and at
age 5 – 14 years old.
Conclusions The prevalence of dengue haemorrhagic fever at Immanuel
Hospital showed the highest on July and higher prevalence on men and at age 5 – 14 years old .
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
2.1.6 Prevalensi ... 9 BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 17
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 19
4.2 Pembahasan... 25
x
5.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
LAMPIRAN ... 29
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Jumlah kasus DBD Januari - Desember 2012 ... 19
Grafik 4.2 Jumlah Kasus DBD Rawat Inap Bulan Januari - Desember 2012... 20
Grafik 4.3 Jumlah Kasus DBD Rawat Jalan Bulan Januari - Desember 2012 ... 20
Grafik 4.4 Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Jenis Kelamin ... 21
Grafik 4.5 Jumlah Kasus DBD Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin ... 22
Grafik 4.6 Jumlah Kasus DBD Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 22
Grafik 4.7 Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Kelompok Usia ... 23
Grafik 4.8 Jumlah Kasus DBD Rawat Inap Berdasarkan Kelompok Usia ... 24
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui cucukan
nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. menurut
World Health Organization (WHO) di seluruh dunia setiap tahun terdapat 50 –
100 juta kasus infeksi virus dengue. Data WHO pada tahun 2011 menyatakan
bahwa dari 2,5 milyar penduduk dunia yang disurvey, dua dari lima orang di
antaranya berisiko terjangkit DBD. Setiap tahun, 50 juta manusia terinfeksi DBD
dan lebih dari 500 ribu manusia terjangkit DBD serius serta diperkirakan 21 ribu
manusia meninggal dunia. Seriusnya ancaman penyakit ini ditunjukkan dengan
semakin meluasnya wilayah-wilayah di dunia yang terjangkit penyakit DBD yang
sebelumnya terbebas dari penyakit ini, termasuk di wilayah yang beriklim
subtropik (WHO, 2011).
DBD di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu penyakit
endemik dan masih sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) pada
musim-musim tertentu yaitu pada musim-musim penghujan. Sejak Januari - 5 Maret tahun 2004
total kasus DBD di seluruh provinsi Indonesia sudah mencapai 26.015 dengan
jumlah kematian sebanyak 389 orang (CFR: 1,53%). Kasus tertinggi terdapat di
Propinsi Jawa Timur (11.534 orang) sedangkan CFR (Case Fatality Rate)
tertinggi terdapat di Propinsi Nusa Tenggara Timur (3,96%) (Depkes RI, 2004).
Pada tahun 2009, masyarakat Kota Bandung yang terkena DBD mencapai
jumlah 6.678 orang di mana 7 di antaranya meninggal dunia, sementara itu pada
tahun 2010, penderita DBD di Kota Bandung sebanyak 3.435 orang dan 4 di
antaranya meninggal dunia. Pada tahun 2011 bulan Januari - Mei tercatat 638
orang dan belum ada laporan kematian karena DBD. Kasus DBD lebih banyak
ditemukan pada laki-laki daripada perempuan. Hal ini sesuai dengan studi
sebelumnya yang menyatakan adanya korelasi antara jenis kelamin dengan tingkat
2
sering beraktivitas di luar rumah daripada perempuan. Kejadian DBD terbanyak
terjadi pada kelompok umur 5 - 14 tahun (Muhammad Rizki, 2013).
Rumah Sakit Immanuel merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan
yang menangani kasus DBD di Kota Bandung. Penulis tertarik untuk mengetahui
jumlah penderita DBD dan hubungannya dengan jenis kelamin dan usia pada
tahun 2012 di Rumah Sakit Immanuel.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :
1) Berapa angka kejadian DBD di Rumah Sakit Immanuel periode
Januari –Desember 2012.
2) Bagaimana gambaran penderita DBD di Rumah Sakit Immanuel
periode Januari – Desember 2012 berdasarkan jenis kelamin.
3) Bagaimana gambaran penderita DBD di Rumah Sakit Immanuel
periode Januari – Desember 2012 berdasarkan kelompok usia.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menyajikan data kejadian DBD pada
tahun 2012 di Rumah Sakit Immanuel.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:
1) Angka kejadian DBD di Rumah Sakit Immanuel periode Januari -
Desember 2012.
2) Gambaran penderita DBD di Rumah Sakit Immanuel periode Januari -
Desember 2012 berdasarkan jenis kelamin.
3) Gambaran penderita DBD di Rumah Sakit Immanuel periode Januari -
3
3 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberi informasi tentang prevalensi penyakit DBD di salah satu rumah sakit
di Bandung, dan hubungannya dengan usia serta jenis kelamin.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menambah wawasan tentang penyakit DBD dan mengetahui prevalensi
penderita DBD sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan
berkelanjutan untuk terus menurunkan angka kejadian di masa depan.
1.5 Landasan Teori
Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi di
Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara tropis dan banyak didapatkan
jenis nyamuk terutama Aedes aegypti. Prevalensi DBD di Indonesia cukup tinggi
sehingga sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) (Buletin Jendela
Epidemiologi, 2010). Virus dengue dilaporkan telah men- jangkiti lebih dari 100
negara, terutama di daerah perkotaan yang berpenduduk padat dan pemukiman di
Brazil dan bagian lain Amerika Selatan, Karibia, Asia Tenggara, dan India.
Jumlah orang yang terinfeksi diperkirakan sekitar 50 sampai 100 juta orang,
setengahnya dirawat di rumah sakit dan mengakibatkan 22.000 kematian setiap
tahun. Jumlah kasus DBD tidak pernah menurun di beberapa daerah tropik dan
subtropik bahkan cenderung terus meningkat dan banyak menimbulkan kematian
90% di antaranya menyerang anak di bawah 15 tahun. Di Indonesia, setiap
tahunnya selalu terjadi KLB di beberapa provinsi, yang terbesar terjadi tahun
1998 dan 2004 dengan jumlah penderita 79.480 orang dengan kematian sebanyak
800 orang lebih. Pada tahun berikutnya jumlah kasus terus naik tapi jumlah
kematian turun secara bermakna dibandingkan tahun 2004. Misalnya jumlah
4
fatality rate (CFR) 0,86% serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan
kematian 1.384 orang atau CFR 0,89%.
Munculnya kejadian DBD dikarenakan penyebab majemuk, artinya muncul
kesakitan karena berbagai faktor yang saling berinteraksi, diantaranya agen (virus
dengue), host yang rentan serta lingkungan yang memungkinan tumbuh dan
berkembang biaknya nyamuk Aedes sp. Selain itu, juga dipengaruhi faktor
predisposisi diantaranya kepadatan dan mobilitas penduduk, kualitas perumahan,
jarak antar rumah, pendidikan, pekerjaan, sikap hidup, golongan umur, suku
1
26
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Angka kejadian DBD di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2012 adalah 2136 kasus.
2. Gambaran penderita DBD di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2012 berdasarkan jenis kelamin, paling banyak pada laki-laki, yaitu 1137 kasus (53,2%).
3. Gambaran penderita DBD di Rumah Sakit Immanuel periode Januari – Desember 2012 berdasarkan kelompok usia, dengan kasus DBD terbanyak pada kelompok usia 5-14 tahun, yaitu sebanyak 693 kasus (32%).
5.2. Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan dan simpulan, maka saran yang dapat disampaikan adalah :
1) Melakukan penelitian terhadap berbagai aspek yang berpengaruh terhadap penularan, maupun terhadap angka kejadian DBD agar dapat menunjang kelengkapan data DBD.
DAFTAR PUSTAKA
Cornain, S.1987. Ikeuchi, H.; Sumarmo : Immunological changes and recovery in patients with dengue haemorrhagic fever. Southeast Asian J. trop. Med. Pub. Hlth. .18 : 340-345.
Ditjen PP & PL, 2004. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan,
Goering, Richard et al. (2007). Dengue Virus in Mims Medical Microbiology 3rd Edition Mosby Medical Textbook
Halstead. 2007. Natural history of dengue virus (DEN)-1 and DEN-4 infections. Reanalysis of classical studies.
Kusriantuti, R., Suroso, T., Nalim, S., and Kusumadi, W., 2004. “Together Picket”: Community Activities in Dengue Source Reduction in Purwokerta City, Central Java, Indonesia. Dalam: Dengue Bulletin. Vol. 28: 35-38
Kowalski, H., 2007. Draft Genome Sequence from Aedes aegypti, Mosquito Responsible for Yellow Fever, Dengue Fever. J. Craig Venter Institute.
Muhammad Rizki Febrianto., 2013. Analisis spasiotemporal kasus demam berdarah dengue di kecamatan ngaliyan bulan januari-mei 2012
Nene, V., 2007, Genome Sequence of Aedes aegypti, a major arbovirus. Dalam: Science, Vol. 316: 1718-1723.
Nimmannitya, S., 2007. Dengue & Dengue Hemorhagic Fever. In: Cook, G.C., Zumila, A.I., ed.,
2007. Manson’s Tropical Disease, 22nd ed. USA: Elsevier.
Notoatmodjo, S., 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. P.T Rineka Cipta, Jakarta.
Pagana, K.D., Pagana, T.J., 2006. Mosby’s Manual of Diagnostic & Laboratory Tests, 3rd ed.
USA: Elsevier
Peters, C.J., 2008. Infections Caused by Arthropod-and-Rodent-Borne Viruses. In: Fauci, A.S.,
2008. Harrison’s Priciples of Internal Medicine, Volume 1. 17th ed. USA: McGraw-Hill:
1226-1239.
Roose, A., 2008. Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Demam Dengue Berdarah (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota PekanBaru Tahun 2008. USU Repository, Medan.
Sastroasmoro, S., Ismael, I., 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Ketiga. Republik Indonesia: CV Sagung Seto.
Shepard, S.M., 2010. Dengue Fever. Available from:
28 Soegeng, S., 2004. Demam Berdarah Dengue : Tinjauan & Temuan Baru di Jakarta.
2003.Airlangga University Press, Surabaya.
Soegijanto, S., 2004, Demam Berdarah Dengue. Airlangga University Press, Surabaya. Sumarmo,Suroso.T. 1994. The Epidemiology Control and Prevention of Dengue Hemorhagic
Fever in Indonesia. Majalah Cermin Dunia Kedokteran,No.92
Supartha, I.W., 2008. Pengendalian terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) & Aedes Albopictus (skuse)(Diptera: Culicidae). Universitas Udayana, Denpasar.
Syofia Nelli, 2007. Hubungan status gizi dengan kejadian renjatan pada penderita anak demam berdarah dengue periode januari - juni 2006 di rs.dr. M. Djamil padang
Timmereck, T.C., 2001. Epidemiologi, Suatu Pengantar. Edisi Terjemahan. Republik Indonesia: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
WHO Regional Publication, SEARNO, 2006. Situation of Dengue/Dengue Hemorrhagic Fever in Indonesia.
Widyastuti, Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue . EGC, Jakarta. 2004
Witayathawornwong, P., 2005. DHF in Infants, Late Infants & Older Children: A Comparative Study. Dalam: The Southeast Asian Journal of Tropical Medicine & Public Health. Vol. 36 No.4.
World Health Organization, 2006, Dengue Hemorrhagic Fever, Diagnosis, Treatment, & Control, 3rd Edition, Geneva.