• Tidak ada hasil yang ditemukan

RT 23 RW 06 Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RT 23 RW 06 Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM

PADA PT.MULTI BINTANG INDONESIA Tbk. PERIODE 2004-2013 Tuti Ningsih

RT 23 RW 06 Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya (ningsihtuti43@yahoo.com)

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

ABSTRACT

The Influence Of Liquidity Ratio, Solvency Ratio and Value Market Ratio Toward Stock Return On PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2004-2013

by : TUTI NINGSIH

113402227 Under the Guidance:

Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti

This research took in PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. the data taken from Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. The purpose of this research was to known and to analys the factors that influence to the stock return of PT Multi Bintang Indonesia Tbk. in order liquidity ratio, solvency ratio and market value ratio. The research method used was descriptive method and correlational method. Analysis method used was multiple linear regression. According to the research result, we know that as partial the ratio liquidity with CR indicator and solvency ratio with DER indicator were not influenced to the stock return but market value ratio with EPS indicator has positif significant influence to the stock return. For the simultan test,we can took that there were ratio liquidity influence, solvency ratio and market value ratio to the stock return of PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. and the influence wassignificant.

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Nilai Pasar Terhadap Return Saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk.( MLBI)

Oleh: Tuti Ningsih

113402227 Dibawah Bimbingan:

Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti

Penelitian ini dilakukan di PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. yang datanya diambil dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Return Saham PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) yaitu melalui Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Nilai Pasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptip dan metode korelasional.Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial Rasio Likuiditas dengan indikator CR dan Rasio Solvabilitas dengan indikator DER tidak berpengaruh terhadap Return Saham, sedangkan Rasio Nilai Pasar dengan indikator EPS berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham. Untuk pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Nilai Pasar terhadap Return Saham PT. Multi BintangIndonesia Tbk. (MLBI) dan pengaruhnya adalah signifikan.

(3)

PENDAHULUAN

Pasar modal memberikan berbagai alternatif investasi bagi para investor guna untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) saham. Keuntungan atau pengembalian (return) atas investasi yang ditanamkan besarnya berbanding lurus dengan risiko yang diperoleh. Untuk saham, return yang diperoleh adalah kenaikan atau penurunan nilai saham (capital gains or capital loss) dan dividen.

Menurut Eduardus (2010: 101), Returnsaham dibedakan menjadi dua jenis yaitu return aktual (actual return) dan return harapan (expected return). Return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu sedangkan

return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa yang akan

datang. Sumber-sumber return investasi terdiri dari 2 komponen utama yaitu yield dan

capital gain (loss).

Rasio keuangan menurut Irham (2011: 269) adalah sebuah formula yang dipakai sebagai alat pengujian, karena formula maka bisa saja hasil yang diperoleh belum tentu benar-benar sesuai untuk dijadikan alat prediksi.Secara umum Rasio keuangan terdiri dari 5 rasio yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan kondisi keuangan perusahaan serta untuk memprediksi return saham di pasar modal. Peneliti mencoba menganalisis faktor-faktor yang diduga mempengaruhi return saham yang akan diterima oleh investor yaitu rasio likuiditas, solvabilitas dan nilai pasar.

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Apabila perusahaan dinilai memiliki cukup kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka perusahaan tersebut dapat disebut likuid.Dalam menganalisis suatu perusahaan yang paling dominan dianalisis oleh investor yaitu rasio likuiditas dan rasio solvabilitas karena analisis kedua ini dianggap sebagai bentuk simpel analisis tapi bagus untuk dijadikan rekomendasi.Solvabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi dan menjaga kemampuannya untuk selalu mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar utang secara tepat waktu.

Faktor ketiga yang diduga berpengaruh terhadap return saham yaitu rasio nilai pasar yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi

(4)

pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang.

Penelitian tentang pengaruh rasio fundamental terhadap return saham telah banyak dilakukan, namun masih menunjukan hasil yang berbeda-beda. Penelitian Desy (2012) menunjukan bahwa rasio solvabilitas dengan indikator DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham sedangkan penelitian Gian (2009) menunjukan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Dalam kaitannya dengan likuiditas, Gian (2009) menunjukan bahwa rasio likuiditas dengan indikator Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Pada rasio nilai pasar dengan indikator Earning Per Share ( EPS) Desy (2012) menujukan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri minuman bir di Indonesia. Pada saat ini PT Multi Bintang Indonesia mengeluarkan produk Bintang Zero yang merupakan minuman bir tanpa alkohol sehingga masyarakat Indonesia lebih banyak yang mengkonsumsi produk tersebut sehingga permintaan semakin meningkat yang mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan minuman di Indonesia. Oleh karena itu PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. dituntut untuk mampu bersaing dengan banyak melakukan inovasi, promosi dan juga peningkatan kualitas yang baik. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. memerlukan modal yang besar sehingga membutuhkan dana atau investasi dari masyarakat/public.

Berikut gambaran Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Nilai Pasar dan

Return Saham PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. selama 5 tahun terakhir dapat dilihat

pada Table 1.1

Tabel 1.1

Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2009-2013

Tahun CR DER EPS DPS

2009 65,89 8,44 16,16 16,15

2010 94 1,41 21,02 21,00

2011 99 1,30 24,08 6,95

2012 58 2,49 21,52 15,00

2012 97 0,80 55,58 55,57

Sumber: PT.Multi Bintang Indonesia Tbk. data diolah kembali.

Berdasarkan data di atas salah satunya indikator CR dan EPS pada tahun 2011 menunjukan bahwa tingginya CR dan EPStidak selalu berpengaruh positif terhadap DPS dan tidak semua perusahaan yang memiliki CR dan EPS yang tinggi akan

(5)

membagikan DPS yang tinggi pula. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio

Solvabilitas dan Rasio Nilai Pasar Terhadap Return Saham (Studi Pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2004-2013).

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan korelasional. Menurut Mohammad (2000: 63) metode deskriptif adalah“ Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.Sedangkan metode korelasional menurut Rus (2003: 31) adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih.

Operasional Variabel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat variabel yang disesuaikan dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Nilai PasarTerhadap Return Saham”.Keempat variabel tersebut terdiri dari 3 variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio nilai pasar sedangkan variabel dependen terdiri dari return saham. Untuk lebih jelasnya, variabel-variabel penelitian dapat dioperasionalkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabeel

No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Satuan 1 Variabel Independen Rasio Likuiditas (X1) mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2004-2013 - Current Asset - Current Liabilities Rasio Persen (%) 2 Rasio Solvabilitas

mengukur berapa besar perusahaan menggunakan

(6)

(X2) utang dalam pembelanjaan

perusahaan pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2004-2013 - Total Liabilities - Shareholder Equity Rasio Kali (x) 3 Rasio Nilai Pasar (X3) rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar pada PT Multi Bintang

Indonesia Tbk. pada tahun 2004-2013 - EAT - Jumlah saham beredar Rasio Rupiah (Rp) 4 Variabel Dependen Return Saham (Y) keuntungan yang diperoleh pemegang saham atas investasi yang dilakukannya pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2004-2013 - Dividen Total - Jumlah Saham Beredar Rasio Persen (%)

Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data sekunder yaitu penelitian melalui buku-buku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang ada hubungannyabaik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatifyaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya.

Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian kali ini adalah laporan keuangan PT. Multi Bintang

Indonesia Tbk. pada tahun 2004-2013.

Prosedur Pengumpulan Data

1. Studi dokumentasi 2. Studi Kepustakaan

Model Penelitian

Dalam penelitian ini model penelitian dapat digambarkan dalam model skema sebagai berikut:

(7)

Gambar 3.1 Model Penelitian Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Nilai Pasar terhadap Return Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. maka analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Analisis rasio keuangan

Rasio Likuiditas

Rasio Solvabilitas

Rasio Nilai Pasar

Return Saham

Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2010: 211) model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 Dimana : Rasio Likuiditas ( ) Rasio Solvabilitas ( ) Rasio Nilai Pasar

( )

Return Saham

(8)

Y = Return Saham α = Intercept

βi = Koefisien Regresi X1 = Rasio Likuiditas X2 = Rasio Solvabilitas X3 = Rasio Nilai Pasar

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dimasukan dalam penelitian terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian ternyata semua uji asumsi klasik dapat dipenuhi.

Koefisien Determinasi (R2)

Kesesuaian model dapat dihitung dengan menggunakan koefisien determinasi (R2). Dimana (R2) dapat menunjukkan besarnya kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya.

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikansi, kriteria dan penarikan kesimpulan.

1. Penetapan Hipotesis Operasional a. Secara Simultan

Ho : 0 Berarti tidak ada pengaruh Rasio Likuiditas, RasioSolvabilitas dan Rasio Nilai Pasarterhadap Return Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Ha : 0 Berarti ada pengaruh Rasio Likuiditas, RasioSolvabilitas dan Rasio Nilai Pasarterhadap Return Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

(9)

b. Secara Parsial

H01 : ρ = 0 berarti tidak ada pengaruh Rasio Likuiditasterhadap Return Sahampada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Ha : ρ ≠ 0 berarti ada pengaruh Rasio Likuiditasterhadap Return Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

H02 : ρ = 0 berarti tidak ada pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Return Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Ha : ρ ≠ 0 berarti ada pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Return Sahampada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

H03 : ρ = 0 berarti tidak ada pengaruh Rasio Nilai Pasar terhadap Return Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Ha : ρ ≠ 0 berarti ada pengaruh Rasio Nilai Pasar terhadap Return Saham pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

2. Penetapan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% (α = 0,05) yang merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukkan keempat variabel mempunyai korelasi cukup nyata.

3. Uji Signifikansi

a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t 4. Kaidah keputusan

Secara parsial

Tolak Ho : jika

t

t

Terima Ho : jika

t

t

Secara simultan

(10)

5. Penarikan Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.

PEMBAHASAN

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian pada análisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Uji Regresi Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel coefficients dapat menghasilkan bentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3

= -1.572 - 0,005X1 + 0,290 X2 + 0,943X3

Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika Current Ratio, Debt To

Equity Ratio dan Earning Per Share berada pada nilai nol maka kemampuan perusahaan

membagikan Dividend Per Share sebesar Rp -1.572. Dengan nilai konstanta yang negatif senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Desy (2012) dan Gian (2009).Koefisien regresi Current Ratio sebesar -0,005 menunjukkan sebuah pengaruh

(11)

negatif (berlawanan arah) antara variabel CR dengan variabel dependennya yaitu DPS. Hal ini berarti setiap penambahan 1% CR akan menurunkan DPS sebesar Rp. 0,005,- dengan asumsi variabel-variabel yang lain konstan. Untuk koefisien regresi Debt to

Equity Ratio sebesar 0,290 artinya koefisien DER memiliki nilai positif. Ketika Debt to Equity Ratio naik sebesar 1% maka akan meningkatkan DPS sebesar 0,290 dengan

asumsi bahwa variabel CR dan EPS tetap. Untuk koefisien regresi Earning Per Share sebesar 0,943 artinya koefisien EPS memiliki nilai positif. Ketika EPS naik sebesar 1% maka akan meningkatkan DPS sebesar 0,943 dengan asumsi bahwa variabel CR dan DER tetap.

Koefisien Determinasi

Hasil determinasi dengan menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,873 atau 87,3 %. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 87,3% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 87,3% variasi variabel dependen, sedangkan sisanya sebesar 12,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio nilai pasar memiliki pengaruh terhadap return

(12)

saham sebesar 87,3% sedangakan 12,7% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan.

Apabila dibandingkan dengan penelitian Desy (2012) variabel DER dan EPS hanya mampu menjelaskan 7,9% dan Gian (2009) variabel CR dan DER hanya mampu menjelaskan 12%. Hal ini menujukan bahwa masih banyak faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap return saham.

Pengujian Hipotesis

Uji Signifikansi (Uji F)

Hasil uji F dapat dilihat pada output anovadari hasil analisis regresi linier berganda pada table dibawah ini.

Tabel 4.12 Uji F

Hasil perhitungan uji simultan pada tabel anova diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,04 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig < α atau 0,04 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima atau Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Nilai Pasar secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham.

(13)

Uji Parsial (Uji t)

Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficients dari hasil analisis regresi linier berganda berikut ini:

Tabel 4.13 Uji t

a. Pengaruh rasio likuiditas terhadap return saham

Hasil perhitungan uji parsial pada tabel coefficient diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,902 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,902 > 0,05 artinya Ho diterima atau rasio likuiditas dengan indikator CR secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham (DPS). Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Gian (2009) bahwa rasio likuiditas dengan indikator CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Secara teoritis nilai CR yang besar oleh perusahaan memiliki aset-aset lancar yang cukup besar yang dapat digunakan untuk menutup hutang-hutang jangka pendeknya.Namun demikian CR yang tinggi juga seringkali mencerminkan bahwa perusahaan terlalu banyak menumpukkan aset mereka pada kas, persediaan dan hutang lancar yang berarti bahwa perusahaan kurang mampu memutar aset-aset mereka sehingga kondisi ini terkadang tidak disukai investor.

(14)

b. Pengaruh rasio solvabilitas terhadap return saham

Hasil perhitungan uji parsial pada tabel coefficient diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,811 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,811 > 0,05 Ho diterima atau rasio solvabilitas dengan indikator DER secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham (DPS). Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Gian (2009) bahwa rasio solvabilitas dengan indikator DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Secara teoritis DER merupakan rasio hutang yang secara umum mencerminkan tingkat kewajiban perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendek maupun jangka panjangnya, sehingga beberapa pihak investor merasakan bahwa DER yang besar dapat membebani keuangan perusahaan yang pada akhirnya dapat merugikan inevestor.Namun demikian kondisi yang berbeda juga dapat diperoleh dari investor dimana DER yang tinggi justru mencerminkan bahwa perusahaan sedang dalam pertumbuhan dimana perusahaan sangat memerlukan pendanaan yang besar yang lebih cepat diperoleh melalui kontrak hutang dengan pihak ketiga. Adanya pemahaman dan interpretasi dari investor mengenai peran DER bagi perusahaan menjadikan reaksi yang diberikan oleh investor dapat memiliki arah positif terhadap return saham.

c. Pengaruh rasio nilai pasar terhadap return saham

Hasil perhitungan uji parsial pada tabel coefficient diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,01 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig < α atau 0,01 < 0,05 artinya Ha diterima atau rasio nilai pasar dengan indikator EPS secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap return saham (DPS). Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Sugiharti (2010) bahwa rasio nilai pasar

(15)

dengan indikator EPS berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Secara teoritis semakin tinggi EPS tentu saja menggembirakan para pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Rasio likuiditas dengan indikator CR, rasio solvabilitas dengan indikator DER, rasio nilai pasar dengan indikator(EPS) terus mengalami fluktuasi. Bila dibandingkan dengan perusahaan industrI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. dikatakan ilikuid dan insolvabel karena rata-rata CR PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. berada dibawah rata-rata perusahaan industri dan DER berada diatas rata-rata perusahaan industri.

2. Return saham dengan indikator Dividend Per Share (DPS) terus mengalami perubahan dari tahun ke tahunnya, akan tetapi PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. konsisten untuk membagikan dividen setiap tahunnya.

3. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio nilai pasar berpengaruh signifikan terhadap return saham dan secara parsial rasio likuiditas dengan indikator CR berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham, rasio solvabilitas dengan indikator DER juga berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham namun rasio nilai pasar dengan indikator EPS mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

(16)

Saran

Dengan melihat hasil penelitian sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan jangan terlalu menyimpan asset lancar terlalu tinggi sebaiknya asset tersebut digunakan untuk operasionalisasi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan yang mana akan menarik para investor untuk berinvestasi.

2. Bagi Investor

Sebaiknya investor tidak hanya melihat dari rasio likuiditas yang tinggi dan rasio solvabilitas yang rendah karena belum tentu perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi dan rasio solvabilitas yang rendah bisa membagikan dividen yang tinggi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya perlu adanya penelitian yang menggunakan rasio- rasio keuangan yang lain yang pengaruhnya lebih relevan terhadap return saham seperti rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikas, edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan ketujuh. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.

Desy, Arista. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi Terapan, Vol 3 No 1,Mei 2012, hal 10-11. Duwi, Priyatno. 2010. Paham Analisa Data Dengan SPSS. Edisi Pertama. Jakarta:

Mediakom.

_______. 2014. Pengolahan Data Terpraktis, Edisi 1, Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Eduardus, Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama.

Yogyakarta: Kanisius.

Gian, Ismoyo Kusumo. 2009. Analisis rasio keuangan terhadap return saham. Hal 23-24.

http: ww.idx.co.id (diakses bulan September 2014)

http: www.multibintang.co.id ( diakses bulan September 2014)

http://romannurbawastore.wordpress.com/2012/06/12/standar-industri-menurut-rasio-keuangan( diakses bulan januari 2015)

I Made, Sudana.2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Jakarta: Erlangga.

Imam, Ghozali. 2005. Aplikasi analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Irham, Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama. Bandung: Alfabeta. Jogiyanto.2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga.Yogyakarta:

BPFE.

_______ 2008.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Muhammad, Nazir. 2000. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ratnawati, Raden Roro Sari. 2009. Analisis pengaruh ROE, DER,PBV, EPS dan Risiko

Sistematik terhadap Return.

Rus, Efendi. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang-Bidang Ekstra

(18)

Sugiharti, Binastuti. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.hal 8. Suad, husnan. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan analisis Investasi.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan. Bandung: Alfabetha. _______ 2006.Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Jakarta: Alfabeta.

Subramanyam dan Jhon J. Wild. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Edisi sepuluh, Jakarta: Salemba Empat.

Gambar

Gambar 3.1  Model  Penelitian
Tabel 4.10  Uji Regresi Berganda
Tabel 4.11  Koefisien Determinasi
Tabel 4.12  Uji F
+2

Referensi

Dokumen terkait

• Secara prinsip: tiap atom yang berbeda secara kimia di dalam molekul akan memiliki frekuensi absorpsi (resonansi) jika inti berada dalam momen magnet.. • Bidang analitik

Agribisnis tanaman perkebunan tahunan adalah penanaman investasi dalam jangka waktu yang panjang yaitu antara 20 – 30 tahun. Dimana tanaman sudah dapat berproduksi

Sama halnya, jika manajemen berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang

6. Informed consent yang sudah di tanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien disimpan dalam rekam medic.. Bila informed consent yang diberikan oleh pihak lain atau pihak ke

Hasil dari pengolahan Statistik (Lampiran B) menunjukkan bahwa perkecambahan dan pertumbuhan awal tanaman kacang hijau dipengaruhi signifikan dengan adanya penambahan Cu

Jadi, dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa promosi penjualan adalah alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan

Dengan asumsi temporal coherence yang menunjukkan bahwa pergerakan objek dalam video sekuensial tidak bergerak secara cepat atau tiba-tiba, namun bergerak secara halus dan

Maka dari itu, untuk meningkatkan peran pemerintah dalam mengawasi transaksi, diperlukan inovasi untuk menjamin perlindungan serta keamanan konsumen terhadap pelaku usaha