Lampiran Surat No :
217.b
/EQ/III/2013, tanggal
27 Maret 2013
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)
DI PT FAJARTERBIT ABADI, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH
Identitas LV-LK :
I. Nama LV-LK
:
PT. EQUALITY INDONESIA
Alamat
:
Bogor Baru Blok C1 No. 32 Bogor 16127
Telp.
:
(0251) 7157103
Fax.
:
(0251) 8326950
:
eq@equalityindonesia.com
Website
:
www.equalityindonesia.com
Identitas Auditee :
II. Nama IUI
:
PT FAJARTERBIT ABADI
Nomor IUI
:
530/022/IUI/IX/2008 tanggal 23 September 2008
Kapasitas Produksi
:
1.000 M3/Tahun
Bidang Usaha
:
Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan
Alamat
:
Jl. Brigjend Sudiarto No. 571 Kel. Pedurungan Kidul, Kec.
Pedurungan, Kota Semarang – Jawa Tengah
III. Hasil Penilaian
:
NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT FAJARTERBIT ABADI
PROVINSI
JAWA
TENGAH
BERHAK
DIBERIKAN
SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU
Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 27 Maret 2013
PT. EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S.Hut
Kepala Divisi Sertifikasi LK
Halaman 1 dari 3
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 047/EQI-KEP.Cert/III/2013
Tentang
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA IZIN USAHA INDUSTRI (IUI)
PT FAJARTERBIT ABADI DI KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH
SK IUI NO.530/022/IUI/IX/2008 TANGGAL 23 SEPTEMBER 2008
KAPASITAS 1.000 M
3/TAHUN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi
pada PT Fajarterbit Abadi sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090)
tanggal 13
Maret 2013 ;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 013/EQI-F037 tanggal 13 Maret 2013 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 015/EQI-F039 tanggal
20 Maret 2013
dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan.
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 048 tanggal 20 Maret 2013 menunjukkan PT
Fajarterbit Abadi telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier
Legalitas Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal
17 Desember 2012, PT Fajarterbit Abadi telah memenuhi syarat untuk diberikan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.45/Menhut-II/2012 tanggal
14 Desember 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.38/Menhut-II/2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin
atau Pada Hutan Hak;
2. SNI ISO/IEC 17021:2011, Penilaian kesesuaian — Persyaratan lembaga penyelenggara
audit dan sertifikasi sistem manajemen;
3. ISO/IEC Guide 65:1996 atau Pedoman BSN 401 – 2000, Persyaratan umum lembaga
sertifikasi produk;
4. ISO/IEC 19011:2011 atau SNI 19-19011-2005, Panduan audit sistem manajemen mutu
dan/atau lingkungan;
5. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal
1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021:2008 Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen yang
diperpanjang pada tanggal 2 September 2010 dengan masa berlaku sampai dengan 1
September 2014;
Halaman 2 dari 3
6. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN
tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General
requirement for bodies operating product certification sistem dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015;
7. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal
26 Agustus 2011 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI);
8. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010 tanggal
2 September 2010 jo. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.3253/Menhut-VI/BUHA/2011 Tanggal 25 April 2011 jo Nomor SK.150/Menhut-VI/BUHT/2012 tentang
Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP
& VI);
9. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal
17 Desember 2012 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
10. Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY
Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 053/EQI-F065/I/2013 Tanggal 17 Januari 2013.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) PT
FAJARTERBIT ABADI DI KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI
NO.530/022/IUI/IX/2008 TANGGAL 23 SEPTEMBER 2008 KAPASITAS 1.000 M
3/TAHUN
PERTAMA
: PT Fajarterbit Abadi dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) Nomor 038/EQC-VLK/III/2013.
KEDUA
: Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 20 Maret 2013 sampai dengan tanggal
19 Maret 2016 selama PT Fajarterbit Abadi (Pemegang Sertifikat) tetap
memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina
Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012.
KETIGA
: Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat
dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi
di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi sebagaimana Panduan
Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT
: PT EQUALITY Indonesia memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V
Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ”perjanjian penggunaan Tanda
V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta
kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA
: Apabila terdapat hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu,
termasuk perubahan pemasok dan/atau status S-LK pemasok, dan/atau
perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, akan dilakukan
verifikasi lebih lanjut pada saat penilikan (Surveillance).
KEENAM
: Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
Halaman 3 dari 3
KETUJUH
: Audit Khusus atau percepatan Penilikan dapat dilakukan apabila
diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat
sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan
dengan :
a. Masukan dari Penilai Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap hal-hal yang mempengaruhi
kinerja PHPL/sistem legalitas kayu;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KEDELAPAN
: Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan
penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi
Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan
dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal: 20 Maret 2013
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :
1. Direktur Utama PT Fajarterbit Abadi
2. Direktorat Jenderal Bina Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Hutan U.p. Direktur Bina
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta.
3. Sekretaris Direktorat Bina Usaha Kehutanan U.p. Kepala Bagian Program dan
Pelaporan.
PT EQUALITY INDONESIA
Bogor Baru Blok C1 Nomor 32 Bogor 16127 Telp : (0251) 7190910; Fax : (0251) 8326950 Website : http://www.equalityindonesia.com Email : eq@equalityindonesia.com
EQI-F085.2.1/20120126
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
DENGAN PREDIKAT :
L U L U S
DITETAPKAN DI BOGOR TANGGAL 20 MARET 2013
BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 19 MARET 2016
Ir. AGUSTRI WARSONO
Direktur Utama
NOMOR : 038/EQC-VLK/III/2013
DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUI
PT FAJARTERBIT ABADI
SK IUI
: 530/022/IUI/IX/2008
TANGGAL
: 23 September 2008
JENIS USAHA
: Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan
PRODUK
: Moulding dan Komponen Bahan Bangunan
LUAS/KAPASITAS
: 1.000 M³/Tahun
LOKASI KABUPATEN/KOTA
: Semarang
ALAMAT PERUSAHAAN
: Jln. Brigjend Sudiarto No. 571 Kelurahan Pedurungan Kidul,
Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Telp: 024-6723516, 673681; Fax: 024-8419392, 6717154
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (LV-LK) :
PT EQUALITY INDONESIA
DINYATAKAN MEMENUHI STANDARD VERIFIKASI LEGALITAS KAYU :
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.8/VI-BPPHH/2012 tentang
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 11
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga
: PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi
: LVLK-006-IDN
c. Alamat
: Bogor Baru Blok C1 No.32 Bogor 16127
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7157103
0251-8326950
eq@equalityindonesia.com
e. Direktur
: Ir. Agustri Warsono
f. Standar
: P.8/VI-BPPHH/2011, P.68/Menhut-II/2011
g. Tim Audit
: 1. Ucep Sucitra, A.Md ( Auditor)
2. M Subur (Lead Auditor-Supervisi)
h. Tim Pengambil Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono
2. Amin Muchakim, S.Hut
(2) Identitas Auditee
a. Nama Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan
: PT FAJARTERBIT ABADI
b. Nomor & Tanggal SK
: 530/022/IUI/IX/2008 tanggal 23 September
2008
c. Kapasitas
d. Nomor & Tanggal SK
Perubahan
e. Kapasitas
:
:
:
1.000 M3/ Tahun
f. Alamat kantor
: JL Brigjen Sudiarto No 571, Pedurungan
Semarang Provinsi Jawa Tengah
g. Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
(024) 6723516 - 6717154
h. Pengurus
- Komisaris.
- Direktur Utama
- Direktur.
:
:
:
Nyonya Ince Meliana
Tuan Jonathan Wijaya Saputra
Nyonya Luciana Kosasih Saputra
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 11
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan) Tidak ada -
Pertemuan Pembukaan Tanggal 4 Maret 2013 di ruang rapat PT Fajarterbit Abadi Pertemuan dilaksanakan di Ruang Meeting Kantor PT Fajarterbit Abadi Semarang . Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan
ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi, menyampaikan
metodologi dan prosedur
verifikasi, menyampaikan
ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP. Verifikasi Dokumen dan Observasi
Lapangan Tanggal 4-5 Maret 2013
Kantor PT Fajarterbit Abadi Observasi di Gudang bahan baku. Pabrik Pengolahan dan Gudang barang jadi.
Tim Audit menghimpun,
mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5, Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor
P.8/VI-BPPHH/2012. Untuk menguji kebenaran data, tim Audit
melakukan pengamatan,
pencatatan, uji petik
menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor
P.8/VI-BPPHH/2012.
Pertemuan Penutupan Tanggal 6 Maret 2013 di ruang
rapat PT Fajarterbit Abadi
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Fajarterbit
Abadi atas kerjasamanya
selama verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP
Pengambilan Keputusan Tanggal, 20 Maret 2013. di Ruang
Meeting PT EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan (b) Eksportir produk olahan
memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir
MEMENUHI
Akte pendirian pertama dikeluarkan oleh kantor notaries Subiyanto Putro SH dengan nomor akta 192 tanggal 24 April 1990, dan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik ndonesia Direktorat Jendral Hukum dan Perundang Undangan Nomor : C2- 6676.HT.01.01 Tahun 1994 tertanggal 27 April 1994, yang ditandatangani oleh Direktur Perdata pada Direktorat Jendral Hukum dan Perundang undangan Departemen Kehutanan Republik Indonesia.
Perubahan terakhir terjadi pada Tahun 2011 oleh Notaris Subiyanto Putro, SH, MKn nomor akta 7 tanggal 8 Desember 2011 serta mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-02563.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 16 Januari 2012.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI
Auditee memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil Nomor 517/697/11.01/PK/III/2011 tanggal 2 Maret 2011 ditandatangan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang atas nama Walikota Semarang, dengan masa berlaku SIUP sampai dengan tanggal 2 Maret 2016. Ruang lingkup bidang usahanya sesuai dengan bidang usahan yang dijalankannya.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI
Auditee memiliki surat izin gangguan lingkungan sekitar pabrik dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal, Pemberdayaan BUMD dan Aset Daerah dengan nomor 517/469/2008 tanggal 29 Juli 2008 ditandatangani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Pemberdayaan BUMD dan Aset Daerah atas nama Walikota Semarang. Izin Gangguan (HO) Ini berlaku selama 5 (lima) tahun sampai 28 Juli 2013.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) MEMENUHI
Dokumen TDP dikeluarkan pada tangal 6 Desember 2012 oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang dengan nomor TDP 11.01.1.46.08412 ditandatangani oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang dengan tanggal berlaku sampai 6 Desember 2017.
Verifier,e.
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI
1. NPWP nomor : 01.649.215.9-518.000 atas nama PT Fajarterbit Abadi, terdaftar pada tanggal 18-2-1994. 2. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan telah terdaftar
pada tata usaha Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Gayamsari dengan nomor PEM00918/WPJ.10/KP.1703/2012 dokumen ini ditandatangani oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pajak pada tangal 25 April 2012.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 11
3. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No : PEM-00125/WPJ.10/KP. 1703/2013 yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pajak pada tanggal 6 Februari 2013.
Verifier.f.
AMDAL/Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) – Upaya
Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI
Auditee telah menyusun Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (DPPL). telah dinilai layak lingkungan oleh Kepala Bapedalda Kota Semarang dan telah memperoleh surat rekomendasi dari Bapedalda Kota Semarang pada tanggal 22 Juli 2008 sesuai surat No.660.1/711 yang ditandatangani oleh Kepala Bapedalda Kota Semarang. Sesuai surat pernyataan Auditee, laporan realisasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan telah dibuat dan disampaikan sesuai ketentuan perundang-undangan yangditujukan kepada instansi terkait di wilayah Kota Semarang.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Izin Usaha Industri yang dimiliki oleh Auditee dikeluarkan sesuai surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman
Modal Pemberdayaan BUMD dan Aset Daerah Nomor 530/022/IUI/IX/2008 tanggal 23 September 2008.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).
- Verifier ini tidak diterapkan karena Auditee bukan Industri Primer Hasil Hutan (IPHH)
Indikator.1.1.2 Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) untuk kayu olahan dan mebel dari kayu nomor 6074/DAGLU/ETPIK/III/2010 yang ditandatangani oleh Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan pada tanggal 5 Maret 2010.
Indikator 1.1.3
Pedagang ekspor atau eksportir non- produsen yang beranggotakan TDI atau industri rumah tangga / pengrajin, atau bekerjasama dengan IU
Verifier: 1.1.3.a
Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) non-produsen
- Tidak diterapakan di Auditee
Verifier :1.1.3.b.
Memiliki perjanjian atau kontrak kerjasama dengan IUI atau TDI atau industri rumah tangga/pengrajin yang telah memiliki S-LK
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 11
Kriteria.1.2
Unit Usaha dalam bentuk kelompok bagi pemeganag IUIPHHK Kapasitas Izin Produksi s.d 2.000 m3/tahun
Indikator 1.2.1
Akte pembentukan kelompok
-
Tidak diterapakan di Auditee
Verifier : 1.2.1.a
Dokumen akte pembentukan
kelompok -
Tidak diterapakan di Auditee
Verifier.1.2.1.b
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) - Tidak diterapakan di Auditee Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan
system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya
Indikator 2.1.1.a
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah
-
- Verifier a.
Dokumen jual beli dan atau kontrak suplai bahan baku dan
atau bukti pembelian dan
dilengkapi dengan dokumen
legalitas hasil hutan/surat keterangan sahnya hasil hutan
MEMENUHI Auditee dalam pembelian bahan baku berupa kayu gergajian hanya melakukan pembelian secara eceran dari
suplaier disekitar Semarang dan untuk melengkapi transaksi jual beli tersebut seluruh penerimaan kayu gergajian mempergunakan Purchase Order (PO) dan dokumen legalitas angkutan kayu berupa FAKO dilengkapi dengan Daftar Kayu Olahan dan kedua dokumen tersebut ditandatangani oleh pejabat penerbit FAKO yang mempunyai Nomor Registrasi Ganis serta Nota Angkutan. Sebagai catatan untuk Pemenuhan bahanbaku Auditee membeli kayu gergajian dari beberapa penjual yang memiliki izin yang sah sebagai penjual kayu.
Verifier b.
Berita acara serah terima kayu dan /atau bukti serah terima dan atau berita acara pemeriksaan dan dilengkapi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
MEMENUHI Audite dalam pemenuhan bahan baku bukan berasal dari Hutan Negara serta bahanbaku bukan kayu log. Sehingga
dokumen angkutan tidak perlu dimatikan oleh P3KB. Seluruh bahan baku yang diterima oleh Auditee seluruhnya telah dilengkapi dengan nota angkutan yang bernomor dari penjual yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan seluruh nota angkutan /serah terima bahan baku seluruhnya dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah yang telah ditandatangani oleh pejabat penerbit yang berwenang, dan di dalam dokumen FAKO tersebut dijelaskan Asal Usul kayu yang diproduksi.
Bahan baku telah didukung dengan dokumen legalitas angkutan kayu yang sah dan sesuai peraturan yang berlaku.
Verifier c.
Kayu impor dilengkapi dokumen Pemberitahuan Impor Barang
- Auditee dalam pemenuhan bahan baku kayunya seluruhnya berasal dari dalam negeri, tidak terdapat
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 11
(PIB) dengan keterangan asal usul kayu. Bahan baku impor dilengkapi dengan dokumen asal negara pemanenan kayu yang dibuat oleh eksportir asal bahan baku
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI
Seluruh penerimaan bahan baku yang diterima Auditee yang berupa kayu gergajian seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen FA-KO dan dilampiri dengan Daftar Kayu Olahan (DKO). Auditee juga dapat menunjukkan dokumen legalitas asal dari FAKO yang diterima, Auditee dapat memperlihatkan penerimaan Dokumen FAKO dan DKO selama Maret 2012 – Februari 2013 yaitu sebanyak 179 set. Tim audit melakukan uji petik terhadap kayu gergajian yang ada di gudang bahan baku dengan dokumen FAKO Nomor seri PT.KJUT.1330.B.0000272 tanggal 22 Februari 2013 = 1756 btg volume 29,2960 M3. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sampling lulus uji, tidak ada perbedaan antara tebal dan lebar yang signifikan (toleransi 5 mm).
Verifeir. e.
Kayu bekas/hasil bongkaran dilengkapi Nota dan Dokumen Keterangan yang dapat menjelaskan asal usul kayu
dimaksud
-
Verifier ini tidak diterapakan karena bahan baku yang diterima Auditee bukan kayu bekas.
Verifier.f.
Kayu bekas/hasil bongkaran, kayu hanyut atau hasil memungut dari sungai dan/atau pantai dilengkapi Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten) yang dapat menjelaskan asal usul kay
u
dimaksud- Verifier ini tidak diterapakan karena bahan baku yang diterima Auditee bukan kayu bekas.
Verifier g.
Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri
- Verifier ini tidak diterapakan karena bahan baku yang diterima Auditee bukan kayu bekas.
Verifier.h.
Dokumen LMKB/ LMKBK/LMHHOK
- Auditee telah membuat dokumen LMHHOK selama periode 1 tahun Maret 2012 – Februari 2013 dan
seluruh format LMHHOK telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.55/Menhut-II/2006 tentang penatausahaan hasil hutan, Informasi data dalam dokumen LMHHOK telah dilakukan pengecekan kesesuaian dengan dokumen pendukung berupa FAKO. Dan hasilnya telah sesuai. Realisasi penerimaan bahan baku kayu gergajian periode Maret 2012 s/d Februari 2013 sebesar KGG = 434.528 btg = 4.389,5801 m3, dan realisasi olahan selama 1 tahun = Maret 2012 – Februari 2013 adalah =1.128.111 btg= 1.272,4278 M3.
Verifier.i
Dokumen pendukung RPBBI (SK
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 11
Indikator 2.1.1.b.
Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu
Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.
MEMENUHI Auditee telah memiliki tally sheet secara sederhana tetapi dapat mencatat merekam pada penerimaan kayu dan
proses produksi yang dapat memberikan informasi penelusuran asal usul bahan baku. Pada tahap awal proses produksi di catat dalam Tally harian Moulding yang menginformasikan : jenis bahan baku, pemakaian, ukuran fisik bahan baku kemudian jumlah yang dipakai serta volume bahan bakau yang dipakai dalam 1 (satu) hari. Kemudian setiap proses produksi untuk bahan baku awal dicatat dalam tally produksi input bulanan yang di rekam berdasarkan tally penggunaan harian. Selanjutnya hasil produksi dicatat dalam tally produksi output adalah pencatatan hasil produksi harian. Dan seluruh data penggunaan bahan baku serta hasil produksi di catat dalam LMHHOK setiap bulan.
Verifier b.
Laporan produksi hasil olahan
MEMENUHI Penghitungan hasil produksi yang dilakukan berdasarkan pengolahan data LMHHOK serta dari data produksi.
Perhitungan laporan hasil produksi selama periode 1 (satu0 tahun Maret 2012 – Februari 2013 adalah sebagai berikut :
Input kayu gergajian : 434.528 btg = 4389,5801 m3
Dari data laporan produksi dan LMHHOK diketahui terdapat penggunaan bahan baku sebanyak :
202.293 btg = 2.061,9426 m3. Sedangkan hasil produksi dalam periode waktu yang sama adalah = 1.128.111 btg= 1.272,4278 M3. Dengan demikian rendemen yang didapat selama periode 1 tahun sebesar = 61,71 % Dari hasil analisis perhitungan rendemen di atas, jika disandingkan dengan Peraturan Dirjen Bina Produksi Kehutanan No: P.13/VI-BPPHH/2009, pemakaian bahan baku dan hasil produksi selama periode waktu tersebut indikasinya terdapat hubungan yang logis antara input dan output.
Berdasarkan P.13/VI-BPPHH/2009 standar rendemen untuk produk wood working adalah 60-73%..
Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan
MEMENUHI Kapasitas produksi terpasang per tahun berdasarkan Izin Usaha Industri No. 530/022/ IUI/IX/2008 yang
diterbitkan oleh Kepala BKPMD, adalah sebagai berikut: Jenis Produksi : Moulding
Kapasitas Izin : 1.000 m3/th Realisasi Prod : 1.272,4278 M3/th.
Dari realisasi produksi satu tahun terakhir 1.128.111 btg= 1.272,4278 M3 . Total ini melebihi izin yang diberikan tetapi sesuai peraturan dalam Permenhut no 35 ada penambahan toleransi sebesar 30% dari total izin kapasitas dengan demikian hasil produksi tidak melebihi kapasitas yang diizinkan.
Indikator. 2.1.1.c.
Proses pengolahan produk
melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industry rumah tangga )
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 11
Verifier.a
Dokumen kontrak kerjasama atau kontrak jasa pengolahan produk dengan pihak lain
MEMENUHI
Tersedia kontrak jasa proses produksi antara Auditee dengan CV Sinar Dunia yang dibuat di atas kertas bermeterai. Bahan material kayu diproses untuk pesanan auditee semuanya dipasok oleh auditee sehingga CV Sinar Dunia hanya menerima jasa pembuatan/proses produksi saja. Setiap pekerjaan akan dibuatkan PO dan surat jalan oleh Auditee serta model dan ukuran yang akan dibuat disertai jangka waktu pengerjaan dan harganya.
Verifier b.
Dokumen perizinan/legalitas
perusahaan jasa/kerjasama
pengolahan dalam hal kerjasama dilakukan dengan industri lain
MEMENUHI
Terhadap perusahaan jasa telah memiliki legalitas perizinan selaku jasa kerjasama yang meliputi: Izin Gangguan, TDP dan SIUP.
Verifier c
Ada segregasi/ separasi produk
yang dikerja samakan/ dijasakan -
Verifier ini tidak diterapkan karena CV Sinar Dunia hanya menerima jasa pembuatan dengan bahan baku seluruhnya dari Auditee, sehingga tidak diperlukan segregasi dan separasi.
Verifier d
Adanya pendokumentasian
bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa/ kerjasama.
-
Verifier ini tidak diterapakan karena Auditee tidak melakukan kontrak kerjasama atau kontrak jasa proses produksi dan ekspor melalui pihak lain.
Kriteria. K3.1
Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
Indikator. 3.1.1.
Pelaku usaha yang mengirim kayu olahan antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT )
-
Verifier .a Dokumen PKAPT Verifier .b.
Dokumen Laporan PKAPT
- -
Tidak diterapkan di Auditee
Tidak diterapkan di Auditee Indikator 3.1.2
Pengangkutan kayu olahan yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.
-
Verifier .a
Dokumen yang menunjukan
identitas kapal.
-
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 11
Verifier b.
Identitas kapal sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen
angkutan hasil hutan yang sah -
Tidak diterapkan di Auditee
Indikator 3.1.3
PKAPT mampu membuktikan bahwa kayu yang dipindahtangan kan berasal dari sumber yang sah
-
Verifier a.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
- Tidak diterapkan di Auditee
Verifier b.
Identitas permanen batang
(apabila dalam bentuk kayu bulat) -
Tidak diterapkan di Auditee
Kriteria.K3.2.
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
Indikator. 3.2.1.
Pengapalan kayu olahan untuk
ekspor harus memenuhi
kesesuaian dokumen
Pemberitahuan Ekapor Barang (PEB)
Verifier. a. PEB MEMENUHI Auditee dapat menunjukan 177 dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang menyertai ekspor produk
selama periode Maret 2012 sampai dengan Februari 2013 (satu tahun), dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading).
Verifier. b. Packing list MEMENUHI Auditee dapat menunjukkan keseluruhan packing list yang menyertai pengiriman ekspor produk selama
periode Maret sampai dengan Februari 2013 dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, B/L) dan telah ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor.
Verifier.c. Invoice MEMENUHI Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Invoice yang menyertai pengiriman ekspor produk
selama periode Maret 2012 sampai dengan Februari 2013 (satu tahun), dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor.
Verifier d. B/L MEMENUHI Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Bill Of Lading yang menyertai pengiriman ekspor produk selama
periode Maret 2012 sampai dengan Februari 2013 (satu tahun), dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Packing L
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 11
Verifier .e.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
-
Verifier ini tidak diterapakan karena Auditee masih dalam tahap verifikasi oleh Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) PT Equality Indonesia.
Verifier. f.
Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang
wajib verifikasi teknis -
Auditee dapat menunjukkan keseluruhan dokumen Laporan Survei yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode Maret 2012 sampai dengan Februari 2013 (satu) tahun, dimana informasi mengenai eksportir terdaftar, nomor endorsement, nomor packing list, nomor invoice, importir, uraian barang hail pemeriksaan, pelabuhan tujuan dan pelabuhan muat, nomor HS dan uraian barang, catatan pemeriksaan dan kesimpulan pemeriksaan. Dokumen LS itu juga telah ditandatangani oleh surveyor PT Sucofindo.
Verifier g.
Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
-
Produk kayu olahan dan mebel yang di hasilkan oleh Auditee tidak termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 223/PMK.011/2008 tanggal 17 Desember 2008.
Verifier. h.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang di batasi
perdagangannya
MEMENUHI
Bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan produk wooden furniture oleh Auditee adalah kayu Mahoni (Sweetenia spp) yang tidak terdaftar ke dalam CITES Appendix I, II, atau III.
Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan
keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1
Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.
Implementasi prosedur K3
MEMENUHI 1. Auditee telah memiliki Personil penanggung jawab implementasi programKeselamatan dan Kesehatan Kerja yang ditanda tangani oleh Direktur No. 010/FTA/XI/2012 tanggal 1 November 2012 tentang Surat Keputusan Pengangkatan personil penanggung jawab implementasi program K3. Auditee dalam kegiatan operasional secara sederhana telah memiliki standar operasional keselamatan kerja yang terbagi dalam berbagai prosedur
2. Selain itu juga dilampiri dengan Skema Penanggulangan Gawat Darurat dan K3, dan peralatan K3. Prosedur K3 tersebut ditandatangani dan dibuat oleh seluruh steakholder PT Fajarterbit Abadi..
Verifier.b.
Ketersediaan peralatan K3
seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat Pelindung Diri (APD) dan jalur evakuasi
MEMENUHI
Untuk peralatan penunjang pelaksanaan K3 telah terdapat peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Auditee telah memiliki pendataan untuk mencatat peralatan seperti APAR dimana dijelaskan jumlah seluruh APAR sebanyak 5 unit APAR dengan variasi Powder serta titik penempatan dan tanggal kedaluwarsa dari seluruh APAR yang dimilki, kemudian setiap tiga bulan dilakukan pengecekan terhadap alat tersebut apakah tetap berfungsi dengan baik. Untuk Alat Pelindung Diri setiap pegawai umumnya telah diberikan Alat pelindung seperti masker tetapi ada beberapa unit kerja mendapatkan alat pelindung yang berbeda tergantung tingkat kesulitan. Dan untuk jalur evakuasi selain telah memiliki peta untuk implementasi evakuasi bila terjadi suatu kasus selanjutnya Auditee juga telah membuat tanda atau
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 11
petunjuk jalur evakuasi yang di tempel di tempat tertentu dengan jelas.
Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja
MEMENUHI Auditee dalam menunjang penekanan angka kecelakaan sebagai acuannya telah memiliki rekaman Laporan
Kecelakaan kerja selama 1 tahun antara bulan Maret 2012 – Februari 2013 telah terjadi 9 kasus kecelakaan yang bersifat ringan dan telah mendapat perawatan secara tuntas. Dalam Formulir Laporan kecelakaan Kerja memuat identitas korban, kronologis kejadian, saran dan laporan kecelakaan dibuat pada setiap bulan serta ditandatangani oleh Bagian personalia dan diketahui oleh Direktur.
Kriteria K.4.2
Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1
Kebebasan berserikat bagi
pekerja Verifier :
Ada serikat pekerja atau kebijaksanaan Perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerj
MEMENUHI
Untuk serikat pekerja Auditee belum memiliki tetapi Auditee telah mengeluarkan kebijakan bahwa pegawai diperbolehkan membentuk serikat pekerja atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja selama tidak melanggar peraturan perusahaan, agar produktifitas tetap berjalan dan perusahaan tidak dirugikan, Surat kebijakan tersebut telah dikeluarkan pada tanggal 30 Nopember 2012 dengan nomor : 011/FTA/11/2012 yang ditandatangani oleh Direktur.
Indikator 4.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB atau PP
MEMENUHI
Untuk melengkapi ketersediaan dokumen KKB atau PP, Auditee telah memiliki Dokumen Perjanjian Kerja Waktu tertentu dengan seluruh pegawai dan dibuat secara perorangan. Perjanjian Kerja Waktu tertentu telah didaftarkan oleh Auditee dengan nomor surat : 05/FTA-TK/XII/2012 tertangal 03 Desember 2012 yang ditandatangani oleh Manager Personalia ditujukan kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Semarang. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang no. 7 tahun 1981 pasal 6 ayat 2 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan maka Auditee telah melaporkan keberadaan pegawai yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang dengan Bukti pencatatan Nomor : 560/5308/2012 tertanggal 19 Desember 2012 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Indikator. 4.2.3
Tidak mempekerja- kan anak di bawah umur
Verifier :
Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur
MEMENUHI
Menurut data dari bagian personalia sampai bulan Februari 2013 tercatat sebanyak 32 orang tenaga kerja yang terdiri dari 26 orang pria dan 6 orang wanita. Dari seluruh data dan informasi tentang tenaga kerja Auditee tidak memperkerjakan tenaga di bawah umur, tenaga yang termuda adalah usia 22 tahun.