enam bulan yang berakhir 30 Juni 2006 dan 2005
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4
Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 - 31
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan bank 7.992 3 7.019
Piutang usaha 2e,4
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 38.845 24 32.859
Pihak ketiga 60.266 85.837
Piutang lain-lain 157 887
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 6.696 juta
tahun 2006 233.490 2f,5 283.476
Uang muka 202
-Pajak dibayar dimuka 16.441 2l,10 18.195
Biaya dibayar dimuka 4.842 2g 11.734
Jumlah Aktiva Lancar 362.235 440.007
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2.090 2d,6,24 1.975
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 806.898 Juta tahun 2006 dan
Rp 718.150 Juta tahun 2005 1.370.125 2h,7 1.206.822
Aktiva tetap yang tidak digunakan - bersih 1.154 2h 1.274
Aktiva pajak tangguhan-bersih 100.872 2l,10 102.212
Uang jaminan 2.048 2.048
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.476.289 1.314.331
JUMLAH AKTIVA 1.838.524 2o,25 1.754.338
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL
KEWAJIBAN LANCAR
Wesel bayar yang sudah jatuh tempo 37.200 2k,8 38.852
Hutang usaha 9
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 18.576 24 25.984
Pihak ketiga 405.208 384.449
Hutang lain-lain 6.297 12.443
Hutang pajak 138 2l,10 238
Biaya yang masih harus dibayar 116.276 11 75.683
Hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo
Wesel bayar 232.500 2k,12 242.825
Hutang bank 659.731 2k,13 689.701
Hutang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 16.308 2k,14 13.253
Jumlah Kewajiban Lancar 1.492.234 2o,25 1.483.428
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 99.996 2d,6 99.996
Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun 433.055 2k,14 469.139
Kewajiban imbalan pasca kerja 38.649 2j 34.852
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 571.700 2o,25 603.987
DEFISIENSI MODAL
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham
Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor
-264.705.000 saham 132.353 15 132.353
Agio saham 115.673 16 115.673
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 1.188.376 2h,17 965.632
Selisih kurs penjabaran laporan
keuangan (214) 2c 258
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali (200.000) 2b,18 (200.000)
Defisit (1.461.598) (1.346.993)
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) (225.410) (333.077)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI
MODAL 1.838.524 1.754.338
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
PENJUALAN BERSIH 470.968 2i,19,24 463.216
BEBAN POKOK PENJUALAN 507.378 2i,20,24 483.596
RUGI KOTOR (36.410) (20.380)
BEBAN USAHA 2i,21
Penjualan 15.366 17.641
Umum dan administrasi 9.173 8.261
Jumlah Beban Usaha 24.539 25.902
RUGI USAHA (60.949) (46.282)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2i
Laba/(Rugi) kurs mata uang asing -
bersih 53.180 2c (86.407)
Laba penjualan aktiva tetap 169 66
Penghasilan bunga 4027
Beban bunga (14.528) 22 (13.400)
Lain-lain - bersih (783) (3.296)
Penghasilan lain-lain - Bersih 38.065 (102.997)
RUGI SEBELUM PAJAK (22.884) (149.279)
MANFAAT PAJAK 13.121 2l,10 39.980
RUGI BERSIH DARI AKTIVITAS
NORMAL (9.763) (109.299)
RUGI BERSIH (9.763) (109.299)
RUGI PER SAHAM DASAR 2m,23
(dalam Rupiah penuh)
Rugi bersih (37) (413)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
) ) ) ) ) Selisih nilai
Selisih penilaian Selisih kurs transaksi
restruk-kembali penjabaran laporan turisasi entitas Jumlah
Catatan Modal disetor Agio saham aktiva tetap keuangan sepengendali Defisit defisiensi modal
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo per 1 Januari 2005 132.353 115.673 965.632 127 (200.000) (1.237.694 (223.909)
Selisih kurs penjabaran 2c - - - 131 - - 131
Rugi bersih tahun ber alaj n - - - (109.299 (109.299)
Saldo per 30 Juni 2005 132.353 115.673 965.632 258 (200.000) (1.346.993 (333.077)
Saldo per 1 Januari 2006 132.353 115.673 1.188.376 (39) (200.000) (1.451.835) (215.472)
Selisih kurs penjabaran 2c - - - (175) - - (175)
Rugi bersih tahun ber alaj n - - - (9.763 (9.763)
Saldo per 30 Juni 2006 132.353 115.673 1.188.376 (214) (200.000) (1.461.598 (225.410)
Control
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 500.757 445.082
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (494.575) (425.403)
Kas dihasilkan dari operasi 6.182 19.679
Pembayaran bunga dan beban keuangan (1.264) (17.133)
Pembayaran pajak penghasilan (3.787) (1.570)
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk)
Aktivitas Operasi 1.131 976
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga - 40
Hasil klaim asuransi 250
-Hasil penjualan aktiva tetap 169 66
Perolehan aktiva tetap (1.332) (2.426)
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi (913) (2.320) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan piutang affiliasi 292
-Pembayaran hutang jangka panjang - -Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 292 -KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS 510 (1.344)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 7.482 8.363
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Argo Pantes Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 30 tanggal 12 Juli 1977 dari Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dirubah dengan akta No. 65 tanggal 11 April 2003 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan pasal 11, 12, 14 dan 15. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan tanggal 29 Desember 2003 No. C-30159 HT.01.04.Th.2003. Perusahaan berdomisili di Jakarta, pabrik berlokasi di Tangerang, Banten dan Bekasi, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Argo Manunggal, Lantai 14, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 22, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang manufaktur produk tekstil. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1977. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri termasuk ke Eropa, Amerika Serikat dan Asia. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 4.250karyawan tahun 2006 dan 4.735 karyawan tahun 2005.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Argo Manunggal. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006, berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 121 tanggal 15 Juli 2005, dari Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Sidik Murdiono Komisaris : Karman Widjaja
Marcia Sutedja
Komisaris Independen : Toni Hartono
Doddy Soepardi Haroen Al Rasyid Direktur Utama : The Nicholas
Direktur : Arun Taneja
Sjambirie Lioe
b. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
Persentase Tahun Operasi Jumlah Aktiva
Domisili Jenis Usaha Pemilikan Komersial 30 Juni 2006
Rp Juta
Belanda Pendanaan 100% 1997 329.797
Hongkong Perwakilan Pemasaran 99% 1998 20
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 27 Nopember 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-136/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 15.882.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 7 Januari 1991, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Pada tahun 1991, berdasarkan persetujuan Bapepam No. S-04/PM/1991 tertanggal 3 Januari 1991 Perusahaan melakukan penambahan pencatatan saham di Bursa Efek di Jakarta dan Surabaya sebanyak 8.000.000 saham yang berasal dari saham yang dimiliki PT Dharma Manunggal.
Pada tahun 1993, berdasarkan persetujuan PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) No. S-0357/BEJ.I.1/III/93, tanggal 16 Maret 1993, dan persetujuan PT Bursa Efek Surabaya (BES) No. 47/EMT/LIST/BES/III/93,tanggal 12 Maret 1993, Perusahaan melakukan penambahan pencatatan saham di BEJ dan BES sejumlah 300.000 saham yang berasal dari saham yang dimiliki oleh koperasi.
Pada tahun 1994, berdasarkan akta No. 178 tanggal 24 Juni 1994 yang dibuat oleh Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menerbitkan saham bonus sejumlah Rp 26.470.500 ribu yang berasal dari kapitalisasi agio saham. Dasar pembagiannya adalah 1 (satu) saham bonus bagi setiap 4 (empat) saham Perusahaan.
Pada tahun 1995, berdasarkan persetujuan BEJ No. S.176/BEJ.1.2/VIII/1995, tanggal 11 Agustus 1995 dan persetujuan BES No. 44/EMT/LIST/BES/VIII/95 tanggal 8 Agustus 1995, Perusahaan melakukan penambahan pencatatan saham di BEJ dan BES yang berasal dari saham pendiri sehingga saham Perusahaan yang tercatat menjadi 132.352.500 saham.
Pada tahun 1997, berdasarkan akta No. 91 tanggal 16 Juni 1997 yang dibuat oleh Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.
Pada tanggal 30 Juni 2006, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 264.705.000 lembar saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi umum yang berlaku di Perusahaan.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar harga perolehan kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas , kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan rupiah yang terdekat.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dalam dan luar negeri yang lebih dari 50% saham berhak suaranya dimiliki, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Perusahaan serta apabila Perusahaan memiliki kemampuan melakukan pengendalian, kecuali pengendalian atas anak perusahaan tersebut bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dana ke Perusahaan. Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah secara efektif beralih kepada perusahaan dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara Perusahaan dan anak perusahaan telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali APFBV dan APHK, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Pembukuan APFBV diselenggarakan dalam Dollar Amerika Serikat dan pembukuan APHK diselenggarakan dalam Dollar Hongkong. Untuk tujuan konsolidasi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan Dollar Hongkong dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs penjabaran laporan keuangan yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas (defisiensi modal).
d. Transaksi Dengan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries)
2) Perusahaan asosiasi
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signfikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan).
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau
pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga normal, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak - pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan.
e. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tak tertagih f. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi estimasi biaya penjualan.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penilaian terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
g. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
h. Aktiva Tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas (defisiensi modal).
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 15 – 30
Mesin dan peralatan Kendaraan
Perabot dan peralatan Prasarana Instalasi Perlengkapan 15 – 20 5 5 5 – 10 5 – 12 5 Komputer 5
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan disajikan sebagai aktiva lain-lain dan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali
Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Aktiva dalam penyisihan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
i. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
j. Kewajiban Imbalan Pasca kerja
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 tentang imbalan kerja. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
k. Restrukturisasi Hutang Bermasalah
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga dan denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya. Tingkat bunga efektif yang baru adalah sebesar tingkat diskonto yang dapat menyamakan nilai tunai jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan baru (tidak termasuk jumlah hutang kontinjen) dengan nilai tercatat pinjaman.
Penyelesaian hutang melalui pengalihan aktiva, selisih antara nilai tercatat hutang yang diselesaikan dengan nilai wajar aktiva diakui sebagai keuntungan yang timbul akibat
restrukturisasi hutang. Perbedaan antara nilai wajar dan nilai tercatat aktiva yang dialihkan kepada kreditur dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pengalihan aktiva.
Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah dikurangi dengan biaya-biaya terkait diakui sebagai pos luar biasa.
l. Perpajakan
Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
m. Laba (Rugi) Per Saham
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih ditambah beban bunga dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan berdasarkan asumsi bahwa sebagian hutang bank sindikasi dikonversikan menjadi modal saham.
n. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. o. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
3. KAS DAN BANK
2006 2005 Rp Juta Rp Juta Kas 966 785 Bank Rupiah Bank Mandiri 3.202 507
Bank Central Asia 272 221 dibawah Rp 30 juta) 49 50 Lain-lain (masing-masing
Dollar Amerika Serikat
Bank Mandiri 1.439 3.912
Bank Niaga 863
-Citibank N.A. 351 168
Bank Internasional Indonesia 237 412 Sumitomo Niaga 150 171 Australia dan New Zealand Bank 144 429
Bank of China 111
-The Hongkong and Shanghai
Banking Corp. Ltd, Jakarta 37 106 Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 100 juta) 160 258 Euro
Australia dan New Zealand Bank 11
-Jumlah 7.992 7.019
2006 2005 Rp Juta Rp Juta a. Berdasarkan Pelanggan
Pihak hubungan istimewa
PT Argo Manunggal Trading 28.971 28.455
PT Argo Fajar Textile Industry 3.549 3.193
PT Grand Textile Industry 2.756 371
PT Kukuh Tangguh Sandang Mills 1.252 -PT Daya Manunggal 1.213 -PT Mitra Cita Prima 655 -PT Citrasari Inti Buana 299 840 PT Kanebo Tomen Sandang Synthetic 89 -PT Pancacitra W irabrothers 61
-Jumlah 38.845 32.859
Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri 13.245 18.490
Pelanggan luar negeri 47.021 67.347
Jumlah 60.266 85.837
Jumlah Piutang Usaha 99.111 118.696
b. Berdasarkan Umur (Hari)
Belum jatuh tempo 63.359 53.345
Lewat jatuh tempo
1 s/d 30 hari 21.109 23.080
31 s/d 60 hari 2.259 3.957
61 s/d 90 hari 1.501 7.800
> 91 hari 10.883 30.514
Jumlah 99.111 118.696
c. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah 1.828 2.171
Dollar Amerika Serikat 97.283 116.525
Jumlah 99.111 118.696
Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang.
Piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 13 dan 14). 5. PERSEDIAAN
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Barang jadi 108.162 111.248
Barang dalam perjalanan 30.501 65.195
Barang dalam proses 36.304 52.757
Bahan pembantu dan suku cadang 27.665 22.322
Bahan baku 37.554 31.954
Jumlah 240.186 283.476
Penyisihan penurunan nilai persediaan (6.696)
-Jumlah 233.490 283.476
Berdasarkan penelaahan terhadap jenis-jenis persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dalam aktivitas normal sehingga tidak perlu membuat penyisihan kerugian atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan.
Semua persediaan di atas dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 13 dan 14).
Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 36.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya yang mungkin timbul.
6. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
2006 2005
Rp Juta Rp Juta Piutang
PT Argo Beni Manunggal 1.855 1.646
PT Argo Fajar Textile Industry 174 159
PT Argo Manunggal Trading 61 170
Jumlah 2.090 1.975
Hutang
PT Alfa Goldland Realty 99.996 99.996
Hutang kepada PT Alfa Goldland Realty, berdasarkan perjanjian hutang tanggal 11 Mei 2004, merupakan pinjaman modal kerja tanpa beban bunga dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 100.000 juta dengan pembayaran angsuran sebagai berikut :
Jadwal pembayaran
Jatuh tempo Rp (Juta)
2007 5.000 2008 5.000 2009 10.000 2010 20.000 2011 20.000 2012 40.000 Jumlah 100.000
Piutang dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya terutama timbul dari biaya Perusahaan dan anak perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan/atau sebaliknya. Piutang dan hutang tersebut tanpa bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian.
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.
7. AKTIVA TETAP 1 J a n u a ri 2 0 0 6 P e n a m b a h a n P e n g u ra n g a n R e k la s ifik a s i 3 0 J u n i 2 0 0 6 R p J u ta R p J u ta R p J u ta R p J u ta R p J u ta B ia y a p e ro le h a n a ta u p e n ila ia n k e m b a li: T a n a h 5 0 8 .8 9 7 - - - 5 0 8 .8 9 7 B a n g u n a n 1 2 2 .8 1 1 2 0 - 3 5 5 1 2 3 .1 8 6 M e s in d a n p e ra la ta n 1 .4 0 2 .7 8 8 - 2 2 8 - 1 .4 0 2 .5 6 0 K e n d a ra a n 8 .4 5 6 - 6 5 9 - 7 .7 9 7 P e ra b o t d a n p e ra la ta n 1 2 .0 9 0 8 3 - - 1 2 .1 7 3 P ra s a ra n a 5 .4 7 4 - - - 5 .4 7 4 In s ta la s i 3 7 .6 6 0 - - 2 1 3 7 .6 8 1 P e rle n g k a p a n 5 7 .6 7 7 8 6 1 - - 5 8 .5 3 8 K o m p u te r 1 .9 7 9 - - - 1 .9 7 9 A k tiv a d a la m -p e n y e le s a ia n 1 8 .7 7 5 3 6 8 2 9 (3 7 6 ) 1 8 .7 3 8 J u m la h 2 .1 7 6 .6 0 7 1 .3 3 2 9 1 6 - 2 .1 7 7 .0 2 3 A k u m u la s i p e n y u s u ta n : B a n g u n a n 4 3 .8 6 3 2 .7 3 8 - - 4 6 .6 0 1 M e s in d a n p e ra la ta n 6 1 0 .4 7 0 3 7 .3 4 5 - - 6 4 7 .8 1 5 K e n d a ra a n 7 .8 1 6 1 8 4 6 5 9 - 7 .3 4 1 P e ra b o t d a n p e ra la ta n 9 .9 4 8 4 3 1 - - 1 0 .3 7 9 P ra s a ra n a 4 .8 9 6 6 1 - - 4 .9 5 7 In s ta la s i 3 2 .3 1 4 5 0 8 - - 3 2 .8 2 2 P e rle n g k a p a n 5 4 .3 4 3 6 8 8 - - 5 5 .0 3 1 K o m p u te r 1 .9 0 7 4 5 - - 1 .9 5 2 J u m la h 7 6 5 .5 5 7 4 2 .0 0 0 6 5 9 - 8 0 6 .8 9 8 J u m la h T e rc a ta t 1 .4 1 1 .0 5 0 1 .3 7 0 .1 2 5
1 J a n u a ri 2 0 0 5 P e n a m b a h a n P e n g u ra n g a n R e k la s ifik a s i 3 0 J u n i 2 0 0 5 R p J u ta R p J u ta R p J u ta R p J u ta R p J u ta B ia y a p e ro le h a n a ta u p e n ila ia n k e m b a li: T a n a h 3 0 5 .9 8 1 - - - 3 0 5 .9 8 1 B a n g u n a n 1 1 8 .8 5 3 - - - 1 1 8 .8 5 3 M e s in d a n p e ra la ta n 1 .3 5 7 .4 2 8 1 .3 3 1 - 1 6 .2 9 9 1 .3 7 5 .0 5 8 K e n d a ra a n 8 .6 7 4 - 1 6 0 - 8 .5 1 4 P e ra b o t d a n p e ra la ta n 1 1 .6 9 1 3 4 7 - - 1 2 .0 3 8 P ra s a ra n a 5 .4 7 4 - - - 5 .4 7 4 In s ta la s i 3 6 .4 4 4 2 0 - - 3 6 .4 6 4 P e rle n g k a p a n 5 6 .6 9 6 7 2 8 - - 5 7 .4 2 4 K o m p u te r 1 .9 7 8 - - - 1 .9 7 8 A k tiv a d a la m -p e n y e le s a ia n 1 9 .3 2 7 - - (1 6 .2 9 9 ) 3 .0 2 8 J u m la h 1 .9 2 2 .5 4 6 2 .4 2 6 1 6 0 - 1 .9 2 4 .8 1 2 A k u m u la s i p e n y u s u ta n : B a n g u n a n 3 8 .6 1 6 2 .5 6 1 - - 4 1 .1 7 7 M e s in d a n p e ra la ta n 5 3 2 .1 3 7 3 9 .3 5 0 - (3 .8 3 9 ) 5 6 7 .6 4 8 K e n d a ra a n 7 .6 3 5 1 9 8 1 6 0 - 7 .6 7 3 P e ra b o t d a n p e ra la ta n 9 .0 7 0 4 3 9 - - 9 .5 0 9 P ra s a ra n a 4 .7 6 6 6 6 - - 4 .8 3 2 In s ta la s i 3 1 .3 6 6 4 6 0 - - 3 1 .8 2 6 P e rle n g k a p a n 5 2 .8 0 8 8 1 6 - - 5 3 .6 2 4 K o m p u te r 1 .8 1 6 4 5 - - 1 .8 6 1 J u m la h 6 7 8 .2 1 4 4 3 .9 3 5 1 6 0 (3 .8 3 9 ) 7 1 8 .1 5 0 J u m la h T e rc a ta t 1 .2 4 4 .3 3 2 1 .2 0 6 .6 6 2
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Biaya pabrikasi 41.733 43.646
Beban usaha 267 289
Jumlah 42.000 43.935
Pada tahun 2005 dan 1998, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aktiva tetapnya sebagaimana dijelaskan pada Catatan 17.
Aktiva dalam penyelesaian merupakan mesin dan bangunan yang sedang dibangun untuk ekspansi Perusahaan, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2006.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Tangerang dan Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2007 dan 2022.
Manajemen Peusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aktiva tetap dan aktiva dalam penyelesaian digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 13 dan 14).
Aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 251.291.886 pada tanggal 30 Juni 2006 dan PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 251.291.886 dan Rp. 7.397 juta pada tanggal 30 Juni 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
8. WESEL BAYAR YANG SUDAH JATUH TEMPO
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Societe Generale Asia Ltd., Hongkong
-US$ 4.000.000 37.200 38.852
Tingkat bunga per tahun
Dollar Amerika Serikat 5,37% -6,25% 2,10% - 2,42%
Merupakan wesel bayar yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan jumlah US$ 38.000.000 dimana penerbitannya diatur oleh Societe Generale Asia Ltd., Hongkong berdasarkan perjanjian tanggal 6 Nopember 1995. Wesel bayar tersebut telah jatuh tempo pada tahun 1998.
9. HUTANG USAHA
2006 2005
Rp Juta Rp Juta a. Berdasarkan Pemasok
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Lawe Adyaprima Spinning Mills 11.568 11.370
PT Daya Manunggal 3.763 12.820
PT Sugih Brother 1.200 1.690
Lainnya (masing-masing dibawah Rp 2 Milyar) 2.045 104
Jumlah 18.576 25.984
Pihak ketiga
Pemasok dalam negeri 17.604 33.413
Pemasok luar negeri 387.604 351.036
Jumlah 405.208 384.449
Jumlah hutang usaha 423.784 410.433
b. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah 34.369 10.369
Dollar Amerika Serikat 387.889 399.488
Yen 872 576
Euro 599
-CHF 55
-Jumlah 423.784 410.433
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, dari pemasok dalam negeri berkisar 30 sampai 60 hari.
Hutang kepada pemasok luar negeri pada tahun 2006 dan 2005 berasal dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu yang menggunakan fasilitas letter of credit dari Bank Mandiri, dengan kredit maksimum US$ 34.700.000.
10. PERPAJAKAN
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Induk Perusahaan
Pajak Penghasilan Badan
Tahun 2006 2.923
-Tahun 2005 4.858 4.196
Tahun 2004 6.949 6.997
Tahun 2003 - 4.695
Pajak Pertambahan Nilai 1.711 2.307
Jumlah 16.441 18.195
Pada tahun 2005 perusahaan telah memperoleh Surat Ketetapan Pajak untuk tahun pajak 2003 antara lain Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan pasal 21, 23 dan 26 serta Pajak Pertambahan Nilai dan telah diselesaikan pada tahun tersebut.
b. Hutang Pajak
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Induk Perusahaan:
Pajak Penghasilan Pasal 21 72 198
Pajak Penghasilan Pasal 23 66 40
Jumlah 138 238
Anak Perusahaan -
-Jumlah hutang pajak 138 238
c. Beban (Manfaat) Pajak
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
(Manfaat)/beban pajak penghasilan terdiri dari: Induk Perusahaan Pajak Kini - -Pajak Tangguhan 13.121 39.980 Jumlah 13.121 39.980 Anak Perusahaan Pajak Kini - -Pajak Tangguhan - -Jumlah - -Konsolidasi Pajak Kini - -Pajak Tangguhan 13.121 39.980 Jumlah 13.121 39.980 Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Rugi sebelum pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi (22.884) (149.279) Laba (rugi) sebelum pajak anak
perusahaan -
-Rugi sebelum pajak Perusahaan (22.884) (149.279) Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal:
Tunjangan karyawan 880
-Biaya Relasi dan representasi 454
-Pendapatan bunga (27) (40)
Jumlah 1.307 (40)
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Perbedaan temporer:
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal (37.833) 72.204
Jumlah (37.833) 72.204
Laba fiskal Perusahaan
sebelum kompensasi rugi fiskal (59.410) (77.115) Rugi fiskal tahun-tahun lalu yang belum
dikompensasi (setelah disesuaikan
dengan SKPLB) (852.934) (883.331)
Rugi Fiskal Perusahaan (912.344) (960.446)
Beban pajak kini - Perusahaan Nihil Nihil
Rincian beban pajak kini dan pajak lebih bayar Perusahaan adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Beban pajak kini Nihil Nihil
Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan - Perusahaan
Pasal 22 14.711 15.698
Pasal 23 - 30
Pasal 25 19 160
Pajak penghasilan yang lebih bayar
- pasal 28A 14.730 15.888
Rekonsiliasi antara manfaat pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Rugi sebelum pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi (22.884) (149.279)
Laba (rugi) sebelum pajak anak
perusahaan -
-Rugi sebelum pajak Perusahaan (22.884) (149.279)
Pajak penghasilan dengan tarif yang berlaku (6.865) (44.784) Pengaruh pajak atas beda permanen
Tunjangan pengobatan 264
-Biaya Relasi dan representasi 136
-Pendapatan bunga yang pajaknya bersifat final (8) (12) Pajak penghasilan - Perusahaan (6.473) (44.796) Rugi Fiskal tahun-tahun lalu yang belum dikompensasi
setelah disesuaikan dengan SKPLB (6.648) 4.816 Pajak penghasilan - Perusahaan - setelah peyesuaian rugi fiskal (13.121) (39.980) Pajak penghasilan - Anak Perusahaan - -Pajak penghasilan per laporan laba rugi
konsolidasi - bersih (13.121) (39.980)
d. Aktiva pajak tangguhan – bersih
Saldo dan pergerakan aktiva pajak tangguhan sebagai berikut:
2006 (Dibebankan)
Saldo Dikreditkan ke laba rugi Saldo 1 Januari 2006 Konsolidasi 30 Juni 2006 Rugi Fiskal 231.409 24.471 255.880 Kewajiban imbalan pasca kerja 11.594 - 11.594 Penyisihan piutang ragu-ragu 688 - 688 Penyisihan penurunan nilai persediaan 2.009 - 2.009 Penyusutan aktiva tetap (157.949) (11.350) (169.299) Jumlah aktiva pajak tangguhan 87.751 13.121 100.872
2005 (Dibebankan)
Saldo Dikreditkan ke laba rugi Saldo 1 Januari 2005 Konsolidasi 30 Juni 2005 Rugi Fiskal 245.606 42.528 288.134 Kewajiban imbalan pasca kerja 10.455 - 10.455 Penyisihan piutang ragu-ragu - - -Penyisihan penurunan nilai persediaan 2.009 (2.009) -Penyusutan aktiva tetap (195.838) (539) (196.377) Jumlah aktiva pajak tangguhan 62.232 39.980 102.212
2006 2005 Rp Juta Rp' Juta Bunga 85.701 52.813 Listrik 12.550 6.083 Pemeliharaan 4.311 4.371 Asuransi 3.654 4.197 Air 2.158 1.802 Bonus 2.091 488 Pengangkutan 1.238 1.691 Gas 712 594 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 600 juta) 3.861 3.644 Jumlah 116.276 75.683
12. WESEL BAYAR JANGKA PANJANG YANG SUDAH JATUH TEMPO
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Societe General Asia Ltd.,
Hong Kong - US$ 22.000.000 204.600 213.686
Sanwa International Finance Ltd.,
Hong Kong - US$ 3.000.000 27.900 29.139
Jumlah 232.500 242.825
Merupakan wesel bayar milik APFBV (anak perusahaan), dengan nilai nominal sebesar US$ 38.000.000 yang penerbitannya diatur oleh Societe Generale Asia Ltd., Hong Kong dan wesel bayar dengan nilai nominalUS$ 30.000.000 yang penerbitannya diatur oleh Sanwa International Finance Ltd., Hong Kong. Kedua wesel bayar tersebut telah jatuh tempo di tahun 2000 dengan tingkat bunga LIBOR + 1,5% - 1,6% per tahun.
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG YANG SUDAH JATUH TEMPO
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Pinjaman Sindikasi yang dikoordinir oleh: Citicorp Investment Bank(s) Ltd./
American Express Bank, Ltd.- US$ 40.400.000 375.316 392.405
PT Bank Mandiri (Persero)
Singapura - US$ 25.000.000 232.500 242.825
The Sumitomo Mitsui Banking Corporation /
The Sanwa Bank, Ltd - US$ 24.000.000 222.960 233.112
Jumlah 830.776 868.342
Dikurangi dengan dana yang ditempatkan Perusahaan untuk
membeli kembali hutang (171.045) (178.641)
Hutang Bank Jangka Panjang - Bersih 659.731 689.701
Tingkat bunga per tahun
Dollar Amerika Serikat 5,96% - 9,13% 2,63% - 3,49%
Citicorp Investment Bank(s) Ltd. / American Express Bank, Ltd.
Pada tanggal 25 Oktober 1996, Perusahaan memperoleh pinjaman sindikasi yang diatur oleh American Express Bank, Ltd., cabang Singapura dan Citicorp Investment Bank, Ltd. (d/h Schroders International Merchant Bankers Ltd.), cabang Singapura dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 42.000.000. Tingkat bunga sebesar SIBOR + 1,5% - 2% per tahun. Pinjaman ini dikembalikan dengan angsuran mulai 25 Oktober 1997 sampai 1999.
Perusahaan menangguhkan pembayaran pinjaman sejak tahun 1998. Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar Rp 9.290 per 1 Dollar Amerika Serikat.
PT Bank Mandiri (Persero), Singapura
Pada tanggal 15 Pebruari 1995 Perusahaan memperoleh pinjaman sindikasi yang diatur oleh PT Bank Mandiri, cabang Singapura (berasal dari PT Bank Ekspor Impor Indonesia) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 25.000.000. Tingkat bunga SIBOR + 2% per tahun.
Jaminan atas pinjaman ini adalah sebagai berikut:
Piutang usaha, persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi dengan nilai US$ 15.625.000 sebagai jaminan utama, dan
Jaminan tambahan berupa tanah seluas 22.590 m2 di Cikokol Tangerang berikut bangunan, mesin-mesin dan peralatan pabrik yang berada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 15 atas nama Perusahaan dengan nilai Rp 36.912 juta dipasang hipotik I senilai US$ 15.625.000.
Pinjaman ini telah jatuh tempo sejak 29 Pebruari 1998.
The Sumitomo Mitsui Banking Corporation / The Sanwa Bank, Ltd.
Pada tanggal 8 Mei 1996, Perusahaan memperoleh pinjaman sindikasi yang diatur oleh The Sanwa Bank Ltd., cabang Singapura dan The Sumitomo Mitsui Banking Corporation cabang Singapura dengan jumlah maksimum sebesar US$ 30.000.000. Tingkat bunga sebesar SIBOR + 1,5% - 2% per tahun. Pinjaman ini dikembalikan dengan angsuran mulai 8 Mei 1997 sampai 1998.
Perusahaan menangguhkan pembayaran pinjaman sejak tahun 1998. Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar Rp 9.290 per 1 Dollar Amerika Serikat.
Dana yang ditempatkan untuk membeli kembali hutang
Sebagian hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo telah dibeli kembali oleh Perusahaan. Oleh karena itu, dana yang telah dikeluarkan untuk membeli hutang tersebut masing-masing sebesar US$ 18.391.970 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.
14. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Merupakan fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) - Jakarta dengan perincian sebagai berikut:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Fasilitas modal kerja
US$ 31.943.764 tahun 2006 dan
US$ 32.526.861 tahun 2005 297.077 315.933
Fasilitas pinjaman lainnya
Pokok - US$15.130.071 (2006) dan
Pokok - US$15.400.000 (2005) 140.710 149.580
Premium atas pinjaman yang direstrukturisasi 11.576 16.879
Jumlah 449.363 482.392
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (16.308) (13.253) Hutang bank jangka panjang - bersih 433.055 469.139 Fasilitas Modal Kerja
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 18 September 1996 dan 12 Juni 1998, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Produksi Dalam Negeri dan KMK Ekspor dari PT Bank Mandiri (Persero) (berasal dari PT Bank Ekspor Impor Indonesia) dengan jumlah maksimum Rp 228.000 juta. Pada tanggal 18 Desember 1997 dan 26 Pebruari 1998 Perusahaan juga memperoleh fasilitas Rediskonto Pre-shipment dengan jumlah maksimum sebesar Rp 233.825 juta. Kedua fasilitas kredit tersebut telah jatuh tempo masing-masing pada tanggal 31 Juli 1998 dan 22 Agustus 1998.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit tanggal 9 Desember 1999 yang diuraikan dalam akta No. 7 dan 8 dari Erly Soehandojo S.H., notaris di Jakarta, fasilitas kredit tersebut direstrukturisasi sebagai berikut:
Jumlah pinjaman pokok KMK Produksi Dalam Negeri, KMK Ekspor dan fasilitas Rediskonto Preshipment pada tanggal 31 Juli 1999 masing-masing sebesar Rp 219.451 juta dan Rp 101.595 juta dikonversikan menjadi KMK Ekspor Valuta Asing masing-masing sebesar US$ 26.203.106,60 dan US$ 12.130.754,75.
Jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai 31 Juli 2000 dengan tingkat bunga 9% per tahun. Tunggakan bunga sampai dengan 31 Juli 1999 sebesar Rp 75.131.579 ribu dikonversikan
menjadi US$ 8.970.934,85 tanpa dikenakan bunga dan wajib dibayar dengan angsuran sebagai berikut:
(i) Angsuran pertama sebesar US$ 1.050.746,27 pada tanggal 31 Desember 2001; (ii) Angsuran kedua sebesar US$ 1.623.880,60 pada tanggal 31 Desember 2002; (iii) Angsuran ketiga sebesar US$ 887.352,76 pada tanggal 31 Desember 2003; dan
(iv) Sisa tunggakan sebesar US$ 5.408.955,22 dihapuskan jika Perusahaan dapat memenuhi jadwal angsuran tersebut.
Berdasarkan akta perjanjian kredit modal kerja tanggal 8 Desember 2000 sebagaimana tercantum dalam akta No. 5 dan 6 dari Ny. Raharti Sudjardjati, S.H., notaris di Jakarta, kredit modal kerja valas sebesar US$ 26.203.106,60 dan US$ 12.130.754,75 diperpanjang jangka waktu pembayarannya sampai dengan 31 Juli 2009. Pelunasan fasilitas kredit dilakukan dengan cara mengangsur pada setiap tahun berjalan yang harus dibayar oleh Perusahaan kepada bank dengan pembayaran pertama selambat-lambatnya tanggal 31 Juli 2001.
Berdasarkan amandemen tanggal 24 Nopember 2001 atas perjanjian kredit modal kerja tanggal 8 Desember 2000 yang disahkan dengan akta notaris No. 6 oleh Ny. Raharti Sudjardjati, S.H., notaris di Jakarta, jumlah maksimum kredit fasilitas modal kerja sebesar US$ 26.203.106,60, diturunkan menjadi US$ 25.553.106,60.
Berdasarkan amandemen tanggal 26 Nopember 2001 atas perjanjian kredit modal kerja tanggal 8 Desember 2000 yang disahkan dengan akta notaris No. 6 oleh Ny. Raharti Sudjardjati, S.H., notaris di Jakarta, batas fasilitas kredit sebesar US$ 25.553.106,60 dibagi menjadi dua fasilitas kredit dengan maksimum kredit sebesar US$ 20.926.673 dan US$ 4.626.433,60 yang dicatat dalam rekening tersendiri.
Berdasarkan pemberitahuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Jakarta, No. CBG-CRI/RD2.657/2003 tanggal 30 Oktober 2003, angsuran ketiga sebesar US$ 887.352,76 telah dihapuskan.
Pada tahun 2003, Perusahaan telah melakukan kelebihan pembayaran angsuran sebesar US$ 1.616.418 yang dibukukan sebagai piutang lain-lain dan telah dikembalikan seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bersangkutan pada tanggal 5 dan 7 Januari 2004.
Berdasarkan akta No. 13 tanggal 11 Agustus 2004 dari Ny Erly Soehardjojo S.H., notaris di Jakarta, atas salinan akta addendum II Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 5 tanggal 8 Desember 2000, fasilitas kredit sebesar batas pinjaman US$ 10.562.754,75 telah diperpanjang periode pembayarannya sampai tahun 2012.
Berdasarkan akta No. 14 tanggal 11 Agustus 2004 dari Ny. Erly Soehandjojo S.H.,notaris di Jakarta, atas salinan akta addendum VIII Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 6 tanggal 8 Desember 2000, fasilitas kredit sebesar US$ 21.964.106,60 telah diperpanjang periode pembayarannya sampai tahun 2012.
Fasilitas Pinjaman Lainnya
Berdasarkan akta No. 15 tanggal 27 Oktober 2000, tentang Perjanjian Kredit Investasi No. KP-CRU/009/PK-KI/VA/2000 dari Raharti Sudjardjati S.H., notaris di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero), Jakarta mengambil alih pinjaman jangka panjang yang berasal dari International Finance Corporation dengan nilai tercatat sebesar US$ 22.590.315 yang terdiri dari pokok pinjaman dan bunga. Setelah pengambilalihan, nilai hutang tersebut menjadi sebesar US$ 17.000.000.
Hutang tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008 termasuk masa tenggang pembayaran angsuran pokok selama 1 tahun. Bunga atas pinjaman ini adalah sebesar 10% per tahun, dengan tingkat suku bunga mengambang dan dibayar setiap akhir bulan takwim. Atas fasilitas kredit ini Perusahaan wajib membayar provisi sebesar 1%. Pelunasan fasilitas kredit dilakukan dengan cara mengangsur pada setiap tahun berjalan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2001.
Berdasarkan akta notaris no. 15 tanggal 11 Agustus 2004 atas salinan akta addendum III Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 15 tanggal 8 Desember 2000 dari Ny. Erly Soehandjojo S.H., notaris di Jakarta, fasilitas kredit dengan batas pinjaman US$ 15.400.000 telah diperpanjang periode pembayarannya sampai dengan tahun 2012.
Hutang bank jangka panjang dari Bank Mandiri berdasarkan tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
2006 2005 US$ US$ 2005 600.000 1.364.419 2006 600.000 1.239.766 2007 1.500.000 1.965.637 2008 3.000.000 3.246.542 2009 5.500.000 5.500.000 2010 9.000.000 9.000.000 2011 10.500.000 10.500.000 2012 17.226.861 17.226.861 Jumlah 47.926.861 50.043.225
Tahun jatuh tempo
Seluruh hutang tersebut di atas dijamin dengan:
• Hak tanggungan berupa Pembebanan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar US$ 22.100.000 atas sebidang HGB No. 15/Gandamekar seluas 199.560 m2 atas nama PT Argopantes, Tbk. yang terletak di Cibitung, Bekasi berikut segala sesuatu yang berada diatas tanah tersebut; • Hak Tanggungan Peringkat I dan Peringkat II sebesar Rp 199.418 juta atas tanah HGB ats
nama PT Argo Pantes, Tbk. seluas 382.555 m2 yang terletak di Cikokol, Tangerang berikut segala sesuatu yang berada diatas tanah tersebut;
• Mesin dan peralatan yang diikat secara fidusia; • Persediaan diikat secara fidusia;
• Tagihan kepada pihak ketiga diikat secara fidusia.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, Perusahaan juga diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu dan mengubah susunan pengurus.
Premium Atas Pinjaman yang Direstrukturisasi
Perbedaan antara nilai tercatat pokok hutang dan bunga dengan jumlah yang disetujui kreditur sebesar US$ 5.590.315 dicatat dalam premium atas pinjaman yang direstrukturisasi sebagai penambah hutang. Jumlah pembayaran kas masa depan, mencakup jumlah bunga dan jumlah pokok hutang periode masa depan, tanpa memperhitungkan nilai tunainya, lebih besar daripada nilai tercatatnya, sehingga tidak ada keuntungan restrukturisasi yang diakui. Akun ini akan diamortisasi saat pengakuan bunga hutang yang baru dilakukan. Tingkat bunga efektif adalah 3,40%.
15. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham sesuai dengan registrasi Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Edi Indonesia) tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Jumlah Modal
Jumlah Nominal Persentase Ditempatkan
Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan dan Disetor
% Rp. Juta
PT Dharma Manunggal 98.500.000 37,21 49.250
Tuan The Ning King 33.832.500 12,78 16.916
Ny. Lie Ang Sioe Nio 19.193.550 7,25 9.597
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 113.178.950 42,76 56.590
Jumlah/Total 264.705.000 100,00 132.353
2005
Jumlah Modal
Jumlah Nominal Persentase Ditempatkan
Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan dan Disetor
% Rp. Jut
PT Dharma Manunggal 98.500.00
a
0 37,21 49.250
Tuan The Ning King 33.832.500 12,78 16.916
Ny. Lie Ang Sioe Nio 11.760.000 4,44 5.880
Tuan Karman Widjaja 6.252.500 2,36 3.126
Tuan The Nicholas 1.733.250 0,65 867
Marcia Sutedja 1.030.000 0,39 515
Koperasi 758.750 0,29 380
Tuan Sidik Murdiono 11.250 0,01 6
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 110.826.750 41,87 55.413
Jumlah/Total 264.705.000 100,00 132.353
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta No. 7 tanggal 5 April 2000 dari Max Chandra, S.H., CN, pengganti dari Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 125 per saham dan memberi kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menentukan dan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham tersebut. Sampai dengan laporan keuangan konsolidasi diterbitkan pemecahan nilai nominal saham tersebut belum dilaksanakan. 16. AGIO SAHAM
Merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan harga jual saham sehubungan dengan penawaran umum saham kepada masyarakat pada tahun 1990 setelah dikurangi pembagian saham bonus dengan perincian sebagai berikut :
Rp Juta
Agio atas penawaran umum saham 142.143
Dikurangi pembagian saham bonus 26.470
Bersih 115.673
17. SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP
Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva tetap - tanah dan mesin dan telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak berdasarkan surat No. KEP-27/WPJ.19/2006 tanggal 11 April 2006.
Pada tahun 1998, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aktiva tetapnya dan telah mendapat pengesahan dari Direktur Jenderal Pajak berdasarkan surat No. KEP-020/WPJ-06/KP.0404/1999 tanggal 14 Mei 1999.
Selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai berikut :
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Tahun 2005 222.744
-Tahun 1998 965.632 965.632
1.188.376 965.632
18. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Merupakan selisih nilai transaksi dengan jumlah tercatat atas transaksi pembelian 99% saham PT Nusa Raya Mitratama (NRM) pada tahun 1999 dan penjualan saham NRM pada tahun 2004 yang dilakukan antara entitas sepengendali dengan perincian sebagai berikut :
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Selisih nilai transaksi pembelian saham NRM pada tahun 1999 211.000 211.000
Selisih nilai transaksi pembelian saham NRM pada tahun 2004 (11.000) (11.000)
Jumlah 200.000 200.000
Selisih nilai transaksi dengan jumlah tercatat atas transaksi pembelian saham NRM merupakan penurunan nilai tanah milik NRM.
19. PENJUALAN BERSIH 2006 2005 Rp Juta Rp Juta Lokal 152.863 153.965 Ekspor 318.105 309.251 Jumlah 470.968 463.216
82,38 % dan 75,92% dari penjualan lokal masing-masing pada periode Januari s/d Juni 2006 dan 2005 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 24).
Berikut adalah transaksi penjualan yang melebihi 10% pada periode Januari s/d Juni 2006 dan 2005:
2006 2005 2006 2005
Rp Juta Rp Juta
PT Argo Manunggal Trading 117.608 110.310 24,97% 23,81% Lodway Trading Limited 180.137 121.609 38,25% 26,25%
Jumlah 297.745 231.919 63,22% 50,06%
Persentase terhadap pejualan bersih konsolidasi Jumlah
2006 2005 Rp Juta Rp Juta Bahan baku yang digunakan 255.414 252.924 Tenaga kerja langsung 27.171 28.145 Beban pabrikasi 160.598 155.916 Jumlah Biaya Produksi 443.183 436.985 Persediaan barang dalam proses
Awal tahun 52.458 42.354
Akhir tahun (36.304) (52.757) Beban pokok produksi 459.337 426.582 Persediaan barang jadi
Awal tahun 140.089 142.552 Pembelian 34.370 49.972 Akhir tahun (108.161) (111.248)
525.635
507.858 Penjualan barang afkir dan lain-lain (18.257) (24.262) Beban Pokok Penjualan 507.378 483.596
Tidak terdapat pembelian bahan baku dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada periode Januari s/d Juni 2006 dan 2005.
21. BEBAN USAHA 2006 2005 Rp Juta Rp Juta Beban Penjualan Ongkos angkut 10.595 12.329 Klaim penjualan 1.604 1.469
Komisi ekspor dan lokal 744 1.394
Perjalanan dinas 647 780
Iklan dan promosi 225 209
Lain-lain 1.551 1.460 Jumlah 15.366 17.641 Beban Umum & Administrasi Gaji dan tunjangan 4.354 4.898 Konsultan dan notaris 1.478 83
Pemeliharaan 698 3 Sewa 515 480 Penyusutan 267 289 Komunikasi 219 346 Asuransi 157 195 Lain-lain 1.485 1.967 Jumlah 9.173 8.261 22. BEBAN BUNGA
Beban bunga berasal dari hutang bank sebesar Rp 14.528 juta dan Rp 13.400 juta rupiah masing-masing pada periode Januari s/d Juni 2006 dan 2005.
23. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham dasar:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
Laba (Rugi) bersih Laba (Rugi) bersih untuk
Perhitungan rugi bersih per saham dasar (9.763) (109.299)
Jumlah Saham
Jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa untuk perhitungan laba bersih
per saham dasar 264.705.000 264.705.000
24. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
Perusahaan yang pemegang saham dan sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan:
− PT Argo Beni Manunggal − PT Argo Fajar Textile Industry − PT Argo Manunggal Trading − PT Bekasi Fajar Industrial Estate − PT Citra Sari Inti Buana
− PT Daya Manunggal − PT Grand Textile Industry − PT Grand Pintalan
− PT Kanebo Tomen Sandang Syntetic − PT Kukuh Manunggal Fiber Industries − PT Lawe Adyaprima Spinning Mills − PT Mitra Cita Prima
− PT Ragam Logam
− PT Surya Karya Pratama Textile − PT Sugih Brothers
Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang meliputi antara lain:
a. 26,73% dan 25,23% dari jumlah penjualan masing-masing untuk periode Januari s/d Juni 2006 dan 2005, merupakan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajamen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 2,11% dan 1,88% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
PT Argo Manunggal Trading 117.608 110.310
PT Citrasari Intibuana 4.118
-PT Daya Manunggal 1.907 1.367
PT Kukuh Tangguh Sandang Mills 1.285
-PT Argo Fajar Textile Industry 950 2.706
PT Grand Textile Industry 23 2.507
PT Dharma Valmode Textile 4 5
PT Argo Beni Manunggal 3
-Jumlah 125.898 116.895
b. 4,03% dan 1,08% dari jumlah pembelian masing-masing untuk periode Januari s/d Juni 2006 dan 2005, merupakan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 0,90% dan 1,24% dari jumlah hutang masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.
Rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
2006 2005
Rp Juta Rp Juta
PT Citrasari Intibuana 6.304
-PT Argo Manunggal Trading 3.572
-PT Sugih Brothers 881 469
PT Kukuh Tangguh Sandang Mills 545
-PT Daya Manunggal - 1.991
PT Grand Pintalan - 631
PT Grand Textile Industry - 171 PT Lawe Adyaprima Spinning - 3
Jumlah 11.302 3.265
c. Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 6.
25. INFORMASI SEGMEN USAHA
Segmen Usaha
Perusahaan dan anak perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Manufaktur produk tekstil.
2. Kantor perwakilan pemasaran.
3. Pencarian dana untuk induk perusahaan (pendanaan). 4. Perdagangan umum.
Berikut Ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha :
Manufaktur Kantor perwakilan Pendanaan Perdagangan
produk tektil pemasaran Perusahaan umum Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan ekstern 470.968 - - - 470.968 - 470.968
Laba (rugi) usaha (60.949) - - - (60.949) - (60.949)
Penghasilan bunga 27 - - - 27 - 27
Keuntungan kurs mata
uang asing - bersih 53.180 - - - 53.180 - 53.180
Keuntungan penjualan
Aktiva tetap 169
Beban bunga (14.528) - - - (14.528) - (14.528)
Lain- lain - bersih (783) - - - (783) - (783)
Manfaat Pajak 13.121 - - - 13.121 - 13.121
Laba (rugi ) bersih (9.763) - - - (9.932) - (9.932)
INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen 1.842.366 20 329.797 4 2.172.187 (333.663) 1.838.524 Kewajiban segmen 2.067.775 6 326.753 202 2.394.736 (330.802) 2.063.934 Pengeluaran modal (873) - - - (873) - (873) Penyusutan 49.000 - - - 49.000 - 49.000 2006
Manufaktur Kantor perwakilan Pendanaan Perdagangan
produk tektil pemasaran Perusahaan umum Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan ekstern 463.216 - - - 463.216 - 463.216
Laba (rugi) usaha (46.282) - - - (46.282) - (46.282)
Penghasilan bunga 40 - - - 40 - 40
Kerugian kurs mata
uang asing - bersih (86.407) - - - (86.407) - (86.407)
Beban bunga (13.400) - - - (13.400) - (13.400)
Lain- lain - bersih (3.230) - - - (3.230) - (3.230)
Manfaat Pajak 39.980 - - - 39.980 - 39.980
Laba (rugi ) bersih (109.299) - - - (109.299) - (109.299)
INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen 1.761.604 19 331.963 4 2.093.590 (339.252) 1.754.338 Kewajiban segmen 2.094.681 6 328.981 202 2.423.870 (336.455) 2.087.415 Pengeluaran modal (2.426) - - - (2.426) - (2.426) Penyusutan 43.935 - - - 43.935 - 43.935 2005
Segmen Geografis
Penjualan berdasarkan pasar geografis
Berikut menunjukkan distribusi dari keseluruhan penjualan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang:
2006 2005 Rp Juta Rp Juta Lokal - Jawa 152.863 153.965 Ekspor Asia pasifik 197.023 169.179 Eropa 99.416 117.825 Amerika Serikat 10.070 15.050 Lain-lain 11.596 7.197 Jumlah 470.968 463.216
Tidak terdapat penjualan antar segmen.
26. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Juni 2006 dan 2005, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2006 2005
Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen
Asing Rupiah Asing Rupiah
Rp. Juta Rp. Juta
Aktiva
Kas dan bank
US$ 447.128 4.158 561.721 5.456 EUR 896 11 -Piutang usaha US$ 10.460.583 97.283 12.333.718 116.525 Jumlah Aktiva 101.452 121.981 Kewajiban
Wesel bayar yang sudah jatuh tempo
US$ 4.000.000 37.200 4.000.000 38.852 Hutang Usaha US$ 41.708.470 387.889 41.129.208 399.488 JPY 10.769.022 871 6.546.942 576 EUR 50.730 599 - -CHF 7.274 55 - -Biaya yang masih harus dibayar
US$ 9.215.129 85.701 5.437.352 52.813
Wesel bayar jangka panjang
US$ 25.000.000 232.500 25.000.000 242.825
Hutang bank jangka panjang yang sudah jatuh tempo
US$ 89.400.000 831.420 89.400.000 868.342
Dana yang ditempatkan kembali untuk membeli
kembali hutang (18.391.949) (171.045) (18.391.949) (178.641)
Hutang bank jangka panjang
US$ 48.318.591 449.363 49.664.635 482.392
Jumlah kewajiban 1.854.553 1.906.647
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Mata Uang Asing
EUR 1 11.822,77 11.732,83
US$ 1 9.300,00 9.713,00
CHF 1 7.545,65 7.578,52
JPY 1 80,96 87,99