• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Rumpun Bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Rumpun Bahasa"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH RUMPUN BAHASA

MAKALAH RUMPUN BAHASA

Diajukan untuk mem

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tuenuhi salah satu syarat Tugas Ulang gas Ulang Tengah SemeTengah Semester 4ster 4 Mata Kuliah Linguistik Bandingan

Mata Kuliah Linguistik Bandingan

PEMBIMBING : PEMBIMBING : LELI TRIANA, S.S., M.Pd. LELI TRIANA, S.S., M.Pd. Oleh : Oleh :

AGUSTYA DYAH NUGRAHAENI AGUSTYA DYAH NUGRAHAENI

NPM. 1516500005 NPM. 1516500005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIAINDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt, atas segalah limpah rahmat , inayah, Taufik dan Hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Ulangan Tengah Semester 4 mata kuliah Linguisik Bandingan. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai rumpun bahasa dalam kehidupan masyarakat. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Penulis menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum seberapa dan masih banyak belajar dalam membuat makalah. Olehkarena itu, kami ssangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan gaya guna. Harapan saya mudah-mudahan makalah yang sederhana ini benar-benar dapat berguna dan  bermanfaat bagi kita semua.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Malasah ... 2

C. Tujuan ... 3

BAB II Pembahasan A. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Rumpun dan Kelompok Bahasa Austronesia dan Sejarah Bahasa Melayu ... 3

B. Sumber Bahasa Indonesia ... 7

C. Peresmian Bahasa Indonesia ... 8

D. Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Bahasa Indonesia ... 8

BAB III Penutup A. Kesimpulan ... 10

B. Saran ... 10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa sebagai alat komunikasi sudah barang tentu menunjang berbagai aktifitas hidup manusia. Apabila bahasa berperan sebagai alat berkomunikasi, baik itu mengunakan bahasa daerah maupun bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.

Berangkat dari hal tersebut kami penulis membahas singkat dari segi fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia. Selain itu pula penulis dilatar belakangi dengan tugas  perkuliahan dan sebagian bangsa Indonesia belum memahami fungsi dan kedudukan  bahasa Indoonesia sebagai bahasa Nasional. Sehingga tidak sedikit bahasa Indonesia

dijadikan bahasa kedua setelah bahasa Daerah.

Rumpun bahasa Austronesia adalah sebuah rumpun bahasa yang sangat luas  penyebarannya di dunia. Dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia

Baru (Aotearoa) di ujung selatan dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.

Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata. Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani (étymos, arti kata) dan (lógos, ilmu).

Beberapa kata yang telah diambil dari bahasa lain, kemungkinan dalam bentuk yang telah diubah (kata asal disebut sebagai etimon). Melalui naskah tua dan  perbandingan dengan bahasa lain, etimologis mencoba untuk merekonstruksi asal-usul dari suatu kata - ketika mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa, dan  bagaimana bentuk dan arti dari kata tersebut berubah.

Etimologi juga mencoba untuk merekonstruksi informasi mengenai bahasa- bahasa yang sudah lama untuk memungkinkan mendapatkan informasi langsung mengenai bahasa tersebut (seperti tulisan) untuk diketahui. Dengan membandingkan kata-kata dalam bahasa yang saling bertautan, seseorang dapat mempelajari mengenai  bahasa kuno yang merupakan “generasi yang lebih lama”. Dengan cara ini, akar  bahasa yang telah diketahui yang dapat ditelusuri jauh ke belakang kepada asal-usul

keluarga bahasa Austronesia

Ketika Belanda menjajah Indonesia dari abad ke-17, Bahasa Belanda ikut dibawa bersama mereka. Kelas penguasa berbicara dalam bahasa Belanda, sementara  para petani menggunakan bahasa Melayu, bahasa Jawa atau bahasa daerah lain masa itu. Hal ini menyebabkan banyak kata yang berpasangan dalam bahasa Indonesia dan Belanda. Contohnya, polisi mirip dengan Bahasa Belanda politie; handuk dengan handdoek, yang memiliki arti "lap (doek) tangan (hand)". Sepeda berasal dari Belanda

(5)

vélicopède (yang dipinjam Belanda dari Bahasa Perancis). Sesudah Belanda keluar dari Indonesia, banyak perkataan pinjaman Belanda sudah dilatinisasikan: misalnya, kwalitet (Bld. “kwaliteit”) sering diganti menjadi kualitas (Latin “qualitas”).

Sebelumnya, Bahasa Sansekerta sudah memasukkan banyak perkataan dalam  bahasa Indonesia, terutamanya dalam bahasa Jawa. Contohnya: kusuma berarti “bunga”, wijaya berarti “yang menang”, kota berarti “benteng”, pahala berarti “buah”, "hasil" atau “pala”, maha berarti “besar” dan ratusan yang lain.

Bahasa Indonesia terbukti mampu mengakomodasi kata-kata dari banyak  bahasa: Arab, Belanda, Inggris, Latin, Perancis, Sansekerta, Spanyol, Tionghoa,

Yunani dan lain lain.

Bahasa Melayu adalah bahasa kebangsaan Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa kebangsaan dan  bahasa resmi negara Republik Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu, yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau (bahasa Melayu di provinsi Riau, Sumatra, Indonesia). Ia sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, "jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia.

Bahasa Melayu Riau dijadikan sebagai bahasa Melayu Tinggi atau Melayu Baku yang merupakan bahasa dengan logat utama untuk bahasa Indonesia. Jadi,  bahasa Indonesia disebut sebagai dialek baku dari bahasa Melayu. Ø Bahasa melayu

merupakan lingua franca bagi perdagangan dan hubungan politik dinusantara pada masa pra-kolonial. Bahasa melayu juga dituturkan didaerah Afrika Selatan, Srilanka, Thailand selatan, Fhilifina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil Kamboja hingga Papua Nugini dan Australia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia dalam rumpun dan kelompok Bahasa Austronesia dan sejarah Bahasa Melayu

2. Apa sumber Bahasa Indonesia ?

3. Bagaimana peresmian Bahasa Indonesia ?

(6)

C. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas Tengah Semester 4 2. Untuk mengetahui rumpun Bahasa

3. Dapat mengetahui kedudukan Bahasa Indonesia dalam rumpun Bahasa 4. Dapat mengetahui peresmian Bahasa Indonesia

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam rumpun dan kelompok Bahasa

Austronesia dan sejarah Bahasa Melayu

Rumpun bahasa Austronesia (atau kadang disebut "bahasa kepulauan") adalah sebuah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia. Dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia Baru (Aotearoa) di ujung selatan dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.

Kebanyakan bahasa-bahasa Austronesia tidak mempunyai sejarah panjang dalam bentuk tertulis, sehingga upaya untuk merekonstruksi bentuk-bentuk yang lebih awal, yaitu sampai pada Proto-Austronesia, menjadi lebih sulit. Prasasti tertua dalam  bahasa Cham, yaitu Prasasti Dong Yen Chau yang diperkirakan dibuat pada abad ke-4 Masehi, sekaligus merupakan contoh bukti tertulis tertua pula bagi rumpun bahasa Austronesia.

Austronesia mengacu pada wilayah geografis yang penduduknya menuturkan  bahasa-bahasa Austronesia. Wilayah tersebut mencakup Pulau Formosa, Kepulauan  Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar. Secara harafiah, Austronesia berarti "Kepulauan Selatan" dan berasal dari bahasa Latin austrālis yang berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos (jamak: nesia) yang berarti "pulau".

Jika bahasa Jawa di Suriname dimasukkan, maka cakupan geografi juga mencakup daerah tersebut. Studi juga menunjukkan adanya masyarakat penutur  bahasa Melayu di pesisir Sri Langka.

Untuk mendapat ide akan tanah air dari bangsa Austronesia, cendekiawan menyelidiki bukti dari arkeologi dan ilmu genetika. Penelaahan dari ilmu genetika memberikan hasil yang bertentangan. Beberapa peneliti menemukan bukti bahwa tanah air bangsa Austronesia purba berada pada benua Asia. (seperti Melton dkk., 1998), sedangkan yang lainnya mengikuti penelitian linguistik yang menyatakan  bangsa Austronesia pada awalnya bermukim di Taiwan. Dari sudut pandang ilmu sejarah bahasa, bangsa Austronesia berasal dari Taiwan karena pada pulau ini dapat ditemukan pembagian terdalam bahasa-bahasa Austronesia dari rumpun bahasa Formosa asli. Bahasa-bahasa Formosa membentuk sembilan dari sepuluh cabang pada rumpun bahasa Austronesia. Comrie (2001:28) menemukan hal ini ketika ia menulis: . Bahasa-bahasa Formosa lebih beragam satu dengan yang lainnya dibandingkan seluruh bahasa-bahasa Austronesia digabung menjadi satu sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi perpecahan genetik dalam rumpun bahasa

(8)

Setidaknya sejak Sapir (1968), ahli bahasa telah menerima bahwa kronologi dari  penyebaran sebuah keluarga bahasa dapat ditelusuri dari area dengan keberagaman  bahasa yang besar ke area dengan keberagaman bahasa yang kecil. Walau beberapa cendekiawan menduga bahwa jumlah dari cabang-cabang di antara bahasa-bahasa Taiwan mungkin lebih sedikit dari perkiraan Blust sebesar 9 (seperti Li 2006), hanya ada sedikit perdebatan di antara para ahli bahasa dengan analisis dari keberagaman dan kesimpulan yang ditarik tentang asal dan arah dari migrasi rumpun bahasa Austronesia.

Bukti dari ilmu arkeologi menyarankan bahwa bangsa Austronesia bermukim di Taiwan sekitar delapan ribu tahun yang lalu Dari pulau ini para pelaut bermigrasi ke Filipina, Indonesia, kemudian ke Madagaskar dekat benua Afrika dan ke seluruh Samudra Pasifik, mungkin dalam beberapa tahap, ke seluruh bagian yang sekarang diliputi oleh bahasa-bahasa Austronesia Bukti dari ilmu sejarah bahasa menyarankan  bahwa migrasi ini bermula sekitar enam ribu tahun yang lalu Namun, bukti dari ilmu

sejarah bahasa tidak dapat menjembatani celah antara dua periode ini.

Pandangan bahwa bukti dari ilmu bahasa menghubungkan bahasa Austronesia purba dengan bahasa-bahasa Tiongkok-Tibet seperti yang diajukan oleh Sagart (2002), adalah pandangan minoritas seperti yang dinyatakan oleh Fox (2004:8):

Disiratkan dalam diskusi tentang pengelompokan bahasa-bahasa Austronesia adalah permufakatan bahwa tanah air bangsa Austronesia berada di Taiwan. Daerah asal ini mungkin juga meliputi kepulauan Penghu di antara Taiwan dan Cina dan  bahkan mungkin juga daerah-daerah pesisir di Cina daratan, terutama apabila leluhur  bangsa Austronesia dipandang sebagai populasi dari komunitas dialek yang tinggal  pada permukiman pesisir yang terpencar.

Analisis kebahasaan dari bahasa Austronesia purba berhenti pada pesisir barat Taiwan. Bahasa-bahasa Austronesia yang pernah dituturkan di daratan Cina tidak  bertahan. Satu-satunya pengecualian, bahasa Chamic, adalah migrasi yang baru terjadi

setelah penyebaran bangsa Austronesia

Bahasa Melayu (Jawi) ialah sejenis bahasa Melayu-Polinesia di bawah keluarga bahasa Austronesia yang telah digunakan di wilayah Indonesia, Malaysia, dan persekitarannya sejak melebihi 1,000 tahun lagi. Walaupun asal usul bangsa Melayu (dalam pengertian yang khusus) yang paling asal belum diketahui secara pasti tetapi pertumbuhan bahasa Melayu dapatlah dikatakan berasal dari Sumatera Selatan di sekitar Jambi dan Palembang. Rekod terawal bahasa Melayu Kuno ialah sebuah  batu bersurat bertarikh 682 Masihi yang dijumpai di Sumatera Selatan.

Bahasa Melayu ialah bahasa kebangsaan Malaysia, Indonesia, dan Brunei, serta salah satu bahasa rasmi di Singapura. Di Indonesia, bahasa Melayu kini dipanggil bahasa Indonesia, dan di Malaysia, bahasa Melayu juga dipanggil bahasa Malaysia. Selain daripada keempat-empat negara tersebut, bahasa Melayu juga ditutur oleh penduduk-penduduk Melayu di Thailand Selatan, Filipina, Kemboja, Vietnam, Sri Lanka dan Afrika Selatan.

Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia, penutur bahasa Melayu dianggarkan berjumlah lebih 300 juta (bersama penutur Bahasa Indonesia) dan

(9)

merupakan bahasa keempat dalam turutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa- bahasa di dunia selepas bahasa Mandarin, bahasa Inggeris dan bahasa Hindi/bahasa Urdu. Selain itu, dilaporkan sebanyak 70,000 orang mampu bertutur dalam bahasa Melayu di Sri Lanka, manakala di China, terdapat radio dalam bahasa Melayu. Bahasa Melayu juga diajar di universiti-universiti di United Kingdom, Amerika Syarikat, Australia, Belanda, China, Jerman, New Zealand dan beberapa tempat yang lain.

Bahasa Melayu Piawai ialah Bahasa Melayu Riau, Indonesia, seperti yang dipersetujui oleh Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Bahasa Melayu Riau dianggap tempat kelahiran bahasa Melayu. Di Malaysia, bahasa Melayu mengalami perubahan nama beberapa kali. Pada awal 1970-an, Bahasa Melayu dinamakan Bahasa Malaysia atas sebab politik. Namun sejak akhir-akhir ini, nama "Bahasa Melayu" digunakan semula. Bermula tahun 2007, bahasa kebangsaan Malaysia dinamakan kembali kepada Bahasa Malaysia sebagai simbol bahawa bahasa ini adalah bahasa untuk semua dan tidak mengira kaum. Di Indonesia, bahasa Melayu juga dikenali sebagai Bahasa Indonesia atas sebab persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia iaitu Sumpah Pemuda tahun 1928. Di Singapura dan Brunei, Bahasa Melayu tidak mengalami sebarang perubahan nama.

Bahasa Melayu mempunyai banyak dialek dan setiap dialek mempunyai  perbezaan ketara dari segi sebutan dan kosa kata. Misalnya, bahasa Melayu Jawa atau  bahasa Jawa mempunyai banyak perkataan yang tidak diketahui oleh penutur bahasa Melayu yang lain. Selain itu, bahasa yang digunakan oleh masyarakat peranakan atau Cina Selat (campuran pendatang Cina dan penduduk asal) merupakan campuran antara Bahasa Melayu dan dialek Hokkien. Bahasa ini dahulunya banyak digunakan di negeri-negeri Selat seperti Pulau Pinang dan Melaka. Walaubagaimanapun, kini kaum peranakan lebih gemar berbahasa Hokkien atau Inggeris. Bahasa Melayu merupakan bahasa aglutinatif, bermaksud makna perkataan boleh diubah dengan menambah imbuhan tertentu. Umumnya, kata dasar (atau kata akar) terdiri daripada kata kerja.

Penggunaan Bahasa Melayu di negara-negara ini berbeza bergantung kepada sejarah dan budaya. Bahasa Melayu menjadi bahasa rasmi di Malaysia pada 1968, tetapi Bahasa Inggeris masih digunakan dengan luas terutama sekali di kalangan masyarakat Cina dan India, sama seperti di Brunei. Berbeza di Indonesia, Bahasa Indonesia berjaya menjadi bahasa perantaraan utama atau lingua franca untuk rakyatnya yang berbilang kaum kerana usaha gigih kerajaan Indonesia dalam menggalakkan penggunaan Bahasa Indonesia selain Bahasa Belanda yang tidak lagi digunakan. Di Timor Leste, sekarang terlepas dari Indonesia menjadi negara Timor Leste, Bahasa Indonesia diterima sebagai "bahasa berkerja". Di Singapura, Bahasa Melayu dikekalkan statusnya sebagai bahasa kebangsaan walaupun Singapura mempunyai empat bahasa rasmi (yaitu Bahasa Inggris, Cina, India, dan Melayu.) Di

(10)

Melayu yang sudah ditambah dan digabung dengan kata-kata dari bermacam-macam  bahasa.

Menurut seorang ahli bahasa ada sekitar 5.000 kata-kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Belanda, tetapi tidak semua kata-kata lazim dan sering digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Saya disini hanya mencatat sekitar 1.500 kata-kata lebih yang berasal dari bahasa Belanda. Kalau kita telusuri bagaimana terjadinya atau timbulnya kata-kata tsb ini benar-benar hal yang sangat menarik sekali. Rupanya karena orang Indonesia dahulu sukar mengucapkan perkataan huruf W maka dirubah menjadi huruf B, sebagai contoh ialah waskom menjadi baskom, wekker = beker, Winkel dirubah menjadi Binkel dan akhirnya menjadi bengkel. Begitu juga dengan huruf ui, dari achteruit, menjadi ahteret, ritssluiting = ritsleting, kortsluiting = korsleting, puin = puing dan dari kakhuis = kakus

Suku kata tje dirubah ci, laatjes = laci, kaartjes = karcis, petje = peci, potje =  poci Untuk huruf f dan v diganti dengan p; franco = perangko, fiets = piet, vol = pol, divan = dipan, vanille = panili, versnelling = persneling, voorschot = persekot, enveloppe = emplop. Dan dalam bahasa bisnis dari onkosten = ongkos, dan co = engko, company = kompeni, bazar = pasar, gage = gaji Saya masih ingat perkataan dari tetangga saya dahulu, dimana ia mengamcam saya bahwa kalau saya nakal terus akan di kelaken ke polisi, perkataan Indonesia tempo Doeloe.

Kelak berarti akan diadukan atau dilaporkan berasal dari kata klacht. Dan anehnya terutama di daerah Jawa mereka tahu perkataan kakkerlak = kakerlak (kecoa). Piet = fiets adalah perkataan sepeda dalam bahasa Jawa. Ketika saya masih kecil saya sekolah di sekolah sending dari kata asal zendingsschool. Dan kami menyebut kuburan orang kristen adalah kerkof. Perkataan ini berasal dari kerkhof (halaman gereja), karena orang Belanda dahulu kebanyakan dikubur di kerkhof. Perkataan pelopor berasal dari kata voorloper. Taplak meja berasal dari kata taffellaken. Dan perkataan judes berasal dari judas = nama murid Tuhan yang jahat. Jadi orang judes itu kelakuannya sama dengan kelakuannya Judas. Kalau dahulu orang-orang berpendidikan dan orang-orang yang berpangkat merasa bangga bisa menggunakan kata-kata bahasa Belanda dalam percakapannya sehari-hari.

Sekarang kebalikannya banyak para direktur, menteri maupun politikus Belanda menyelipkan perkataan bahasa Indonesia di dalam percakapannya. Karena sekarang sudah banyak kata-kata Indonesia yang di ambil alih menjadi perkataan Belanda. Perkataan pikir menjadi pieker; "Pieker niet te veel!" = "Jangan banyak dipikir". Mantan Topmanager dari Fokker Mr. Frans Zwarttouw pernah mengucapkan di dalam pindatonya: "de toko draaiende gehouden moet worden. " = "toko (perusahaan) harus dipertahankan agar berjalan terus." "Bij dit compromis ben ik senang," = " dengan kompromi seperti itu saya merasa senang" kata seorang politikus Belanda. Bahkan kalau kita belanja di Den Haag, tiap orang tahu perkataan: kacang, lumpia, bami, nasi, sayuran, sambal, sate, tauge, kerupuk dll-nya. Bahkan rupanya karena orang Belanda merasa senang di pijat oleh orang Indonesia, sehingga  perkataan pijat pun di ambil oleh mereka, menjadi pidjetten.

(11)

B. Sumber Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dalam perkembangannya dewasa ini telah berubah arah sampai dengan tahun 60-an bahasa Indonesia berkembang dengan memanfaatkan sumber bahasa Melayu Riau. Perobahan arah itu berhubungan dengan perobahan orientasi sumber pengembangannya karena peranan dari bahasa daerah lain.

C. Peresmian Bahasa Indonesia

Secara Sosiologi, bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober 1928, hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda yaitu “ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia”. Namun secara yuridis ba hwa  bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 agustus 1945 atau setelah kemerdekaan

Indonesia.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa bahasa Indonesia awalnya dari bahasa melayu. Ada faktor yang menyebabkan bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu:

1. Bahasa Melayu sudah merupakan Lingua Franca diindonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan

2. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal adanya tingkatan bahasa.

3. Suku Jawa, suku Sunda dan suku lainnya dengan suka rela menerima bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional.

4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan.

D. Peristiwa penting yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia

1. Tahun 1808 disusunlah ejaan resmi bahasa melayu Ch. A. Van Ophuisen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Makmoer dan Moehammad Raib Soedan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam kitab logat melayu.

2. Tahun 1908 pemerintah colonial mendirikan sebuah badan penerbit buku  bacaan yang diberi nama Commisie Voor De Volkstlectur, yang kemudian  pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka, badan penerbit ini

menerbitkan novel penuntun seperti Siti Nurbaya dan salah Asuhan.

3. Tanggal 16 juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya dalam sidang rakyat.

4. Tanggal 28 0ktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa Indonesia menjadi  bahasa persatuan.

(12)

7. Tanggal 25-28 juni 1938 dilangsungkan kongres bahasa Indonesia sebagai  bahasa Negara.

8. Tanggal 28 oktober - 2 November 1954 diselenggarakan kongres bahasa Indonesia kedua diMedan. Pada tanggal 28-oktober-2 november 1978 diselenggarakan kongres bahasa Indonesia ketiga dijakarta. Dan pada tanggal 21-26 november 1983 diselenggarakan kongres bahasa Indonesia keempat diJakarta.

9. Tanggal 28 oktober - 3 November 1988 diselenggarakan kongres bahasa Indonesia kelima diJakarta, dihadiri oleh kira-kira 700 pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu Negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman dan Australia.

10. Tanggal 28 oktober  –   2 november 1993 diselenggarakan kongres bahasa Indonesia keenam diJakarta, pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Honkong, India, Italia, Jepang Rusia, dan AS, kongres mengusulkan agara pusat pembinaan dan pengembangan bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia (LBI)

11. Tanggal 26-30 oktober 1988 diselenggarakan kongres bahasa Indonesia ketujuh di Hotel Indonesia Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya  badan pertimbangan bahasa.

(13)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rumpun bahasa Austronesia (atau kadang disebut "bahasa kepulauan") adalah sebuah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia. Dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia Baru (Aotearoa) di ujung selatan dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.

Kebanyakan bahasa-bahasa Austronesia tidak mempunyai sejarah panjang dalam  bentuk tertulis, sehingga upaya untuk merekonstruksi bentuk-bentuk yang lebih awal, yaitu sampai pada Proto-Austronesia, menjadi lebih sulit. Prasasti tertua dalam bahasa Cham, yaitu Prasasti Dong Yen Chau yang diperkirakan dibuat pada abad ke-4 Masehi, sekaligus merupakan contoh bukti tertulis tertua pula bagi rumpun bahasa Austronesia.

Secara Sosiologi, bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober 1928, hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda yaitu “ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia”.  Namun secara yuridis bahwa  bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 agustus 1945 atau setelah kemerdekaan Indonesia.Sebagaimana telah dijelaskan bahwa bahasa Indonesia awalnya dari  bahasa melayu.

B. Saran

Dengan mempelajari tentang bahasa rumpun bahasa , kita dapat melestarikan  bahasa budaya yang merupakan bahasa pemersatu dan penghubung antar wilayah.Kita dapat mengetahui bagaimana sejarah munculnya dan  berkembangnya bahasa melayu dan bahasa Indonesia.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa_Austronesia

http:// id. Wikipedia. Org/wiki/bahasa melayu. Cite note. Sastra 6

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kenaikan konsentrasi HPMC terhadap daya sebar adalah sebesar 100% yang dilihat dari nilai koefisien determinan ( R-square ). Hubungan antara kedua variabel

Confirming the earlier findings the recent preliminary study proves that the pulsed jet is axisymmetric in the horizontal and vertical direction and follows a linear trajectory

Tujuan dari algoritma estimasi Direction-Of-Arrival (DOA adalah menggunakan data yang diterima oleh array untuk mengestimasi kedatangan arah sinyal.. Lalu hasil estimasi DOA

Dengan mengetahui faktor – faktor tersebut perusahaan akan dapat menetapkan kebijaksanaan untuk mengantisipasi kondisi tersebut, sehingga perusahaan dapat menjual produk dalam

dari pusat layanan kesehatan rujukan persalinan, rendahnya pengetahuan dan sikap masyarakat, serta masih banyaknya kasus persalinan muda (di bawah usia 18 tahun) sangatlah

Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan, Persalinan, Nifas Fisiologis Dan Masa Antara (Kb Suntik 3 Bulan) Pada Ny D Umur 35 Tahun G1p2a0 Umur Kehamilan 9 Minggu Di Bpm

Akad Wakalah : Akad wakalah tertanggal 1 Mei 2007, yang dibuat dibawah tangan, bermaterai cukup, berikut segala perubahan dan penambahannya dimana Perseroan bertindak sebagai

Pengelolaan data tiket bus dengan input data nama, tujuan, no.telp, tgl keberangkatan, tgl pemesanan, waktu, usia, dan tipe kelas dengan menggunakan VB.6.0 sehingga dapat