• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. DEFINISI DAN SINGKATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. DEFINISI DAN SINGKATAN"

Copied!
361
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DEFINISI DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN viii

I. PENAWARAN UMUM 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 11

III. PERNYATAAN HUTANG 14

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 23

V. RISIKO USAHA 54

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR 64 VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 65

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 65

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 67

3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

BERBENTUK BADAN HUKUM 70

4. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI ANAK PERUSAHAAN 71

5. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERUSAHAAN ASOSIASI 97

6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN 99

7. SUMBER DAYA MANUSIA 102

8. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN

PERSEROAN, ANAK PERUSAHAAN DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK

BADAN HUKUM 105

9. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI KELOMPOK USAHA PERSEROAN 107 10. TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI

HUBUNGAN ISTIMEWA 107

11. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 108

12. KETERANGAN TENTANG PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI 109

13. KETERANGAN TENTANG RENCANA PERSEROAN 109

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 113

1. UMUM 113

2. KEGIATAN USAHA 117

3. PERSAINGAN 129

4. PEMASOK 130

5. KESELAMATAN, KUALITAS DAN PEMELIHARAAN 130

6. ASURANSI 132

7. LINGKUNGAN DAN POLUSI 132

8. PROPERTI 133

9. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 133

10. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL 133

(4)

X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 169

XI. EKUITAS 171

XII. PERPAJAKAN 173

XIII. PENJAMINAN EMISI SUKUK IJARAH 174

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 175

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 177

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 209

XVII. KETERANGAN TENTANG SUKUK IJARAH 283

1. UMUM 283

2. STRUKTUR SUKUK IJARAH 283

3. JAMINAN 286

4. DANA PELUNASAN SUKUK IJARAH (SINKING FUND) 286

5. PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN PERSEROAN 286

6. KELALAIAN 292

7. RAPAT UMUM PEMEGANG SUKUK IJARAH 294

8. PEMBELIAN KEMBALI SUKUK IJARAH (BUY BACK) 297

9. HAK-HAK PEMEGANG SUKUK IJARAH 300

10. PEMBERITAHUAN 301

11. HUKUM YANG BERLAKU 301

XVIII. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN SUKUK IJARAH 302

1. HASIL PEMERINGKATAN 302

2. SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG 302

XIX. ANGGARAN DASAR PERSEROAN 304

XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SUKUK IJARAH 327

XXI. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT 330

XXII. AGEN PEMBAYARAN 340

XXIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

Addendum Perjanjian : Perubahan dan/atau tambahan pada Perjanjian Penjaminan Emisi Penjaminan

Emisi Sukuk Ijarah : Sukuk Ijarah yang dibuat dan ditandatangani setelah sindikasi Penjamin Emisi Sukuk Ijarah terbentuk, yang syarat dan ketentuannya harus disetujui bersama oleh Perseroan dan Penjamin Emisi Sukuk Ijarah termasuk Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah.

Addendum Perjanjian : Perubahan dan/atau tambahan pada Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Perwaliamanatan Ijarah yang Perwaliamanatan dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan Sukuk Ijarah dan Wali Amanat.

Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Akad Ijarah : Akad Ijarah tertanggal 1 Mei 2007 yang dibuat dibawah tangan, bermaterai cukup, berikut segala perubahan dan penambahannya dimana Perseroan berkeinginan untuk mengalihkan manfaat atas Kapal milik Perseroan kepada Wali Amanat sebagai wakil dari Pemegang Sukuk Ijarah, dan Wali Amanat sebagai wakil dari Pemegang Sukuk Ijarah berkeinginan untuk menerima pengalihan manfaat atas Kapal tersebut sebagai Obyek Ijarah dalam waktu sejak Tanggal Emisi Sukuk Ijarah sampai dengan berakhirnya Sukuk Ijarah, sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Akad Wakalah : Akad wakalah tertanggal 1 Mei 2007, yang dibuat dibawah tangan, bermaterai cukup, berikut segala perubahan dan penambahannya dimana Perseroan bertindak sebagai kuasa (wakil) khusus tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali untuk mewakili Pemegang Sukuk Ijarah (muwakil) sebagai penerima manfaat atas Obyek Ijarah untuk: membuat dan melangsungkan perjanjian/kontrak dengan pihak ketiga sebagai pengguna/ penyewa Kapal tersebut untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah sebagai penerima manfaat Obyek Ijarah berdasarkan Akad Ijarah dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan, apabila diperlukan, membuat perubahan atas perjanjian/kontrak yang sudah di tandatangani oleh Perseroan dan pihak ketiga tersebut sepanjang perubahan dimaksud sesuai dengan praktek bisnis yang berlaku umum dan wajar; dan mewakili segala kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah dalam rangka pelaksanaan-perjanjian dengan pihak ketiga sebagai pengguna/penyewa Kapal termasuk akan tetapi tidak terbatas untuk melakukan penagihan dan, tanpa mengesampingkan ketentuan dalam Akad Wakalah, menerima seluruh hasil pemanfaatan Kapal dari pihak ketiga.

Anak Perusahaan : Anak perusahaan Perseroan yang secara langsung maupun tidak langsung dikuasai oleh Perseroan melalui pemilikan saham sebesar 50% (limapuluh persen) atau lebih dan laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perseroan.

Bapepam : Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-undang Pasar Modal.

Bapepem & LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI KMK/606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

(6)

Cicilan Imbalan Ijarah : Jumlah Cicilan imbalan Ijarah yang harus dibayar oleh Perseroan kepada pemegang Sukuk Ijarah sesuai dengan ketentuan dalam pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Daftar Pemegang Rekening : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Sukuk Ijarah oleh seluruh Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Sukuk Ijarah Ijarah di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Sukuk Ijarah, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

DWT : Dead Weight Ton.

Efek : Surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Efektif : Terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan

ketentuan Peraturan nomor IX.A.2 angka 10 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-44/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 yaitu: a. atas dasar lewatnya waktu yaitu: 45 (empat puluh lima) hari sejak

tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima BAPEPAM secara lengkap; atau 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta BAPEPAM dipenuhi; atau

b. atas dasar penyataan efektif dari BAPEPAM bahwa tidak ada lagi keterangan lebih lanjut yang diperlukan, dengan ketentuan bahwa Pernyataan Pendaftaran harus menjadi efektif selambat-lambatnya tanggal 15 Juni 2007.

Emisi : Penerbitan Sukuk Ijarah oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Force Majeure : Suatu kejadian di luar kemampuan wajar suatu pihak sehingga pihak yang bersangkutan tidak mungkin melaksanakan kewajibannya sesuai Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah atau Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Hari Bank : Setiap hari di mana Bank Indonesia menjalankan kegiatan kliring. Hari Bursa : Setiap hari di mana bursa efek atau badan hukum yang menggantikannya

menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut. Hari Kalender : Tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa

kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja biasa.

Imbalan Ijarah : Semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah sehubungan dengan Emisi, yakni berupa jumlah Sisa Imbalan Ijarah dan Cicilan Imbalan dan Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) yang menjadi Kewajiban dari waktu ke waktu.

Kapal : Kapal yang dimiliki oleh Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Anak Perusahaan Perseroan yang manfaatnya menjadi Obyek Ijarah.

(7)

Kompensasi Kerugian : Jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Akibat Keterlambatan Ijarah berdasarkan Fatwa nomor 43/DSN/MUI/VIII/2004 tentang Ganti Rugi (Ta’widh), sebagai akibat dari Perseroan lalai memenuhi kewajiban pembayaran atau terlambat membayar Cicilan Imbalan Ijarah dan/atau Sisa Imbalan Ijarah dimana dalam hal ini tidak ada unsur kesalahan dari Pemegang Sukuk Ijarah serta Pemegang Sukuk Ijarah dirugikan sebagai akibat dari kelalaian atau keterlambatan tersebut. Besarnya Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan untuk keterlambatan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah adalah sebesar Rp1.616.530 (satu juta enam ratus enam belas ribu lima ratus tiga puluh Rupiah) per hari dan untuk keterlambatan pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah adalah sebesar Rp62.777.780 (enam puluh dua juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus delapan puluh Rupiah) per hari.

Konfirmasi Tertulis : Laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Sukuk Ijarah dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening.

KTUR : Konfirmasi Tertulis Untuk RUPSI atau surat konfirmasi kepemilikan Sukuk Ijarah yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening.

Kustodian : Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima Pendapatan Bagi Hasil dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

MT : Motor Tanker.

Obyek Ijarah : Manfaat atas Kapal FPSO Brotojoyo yang dimiliki langsung atau tidak langsung melalui Anak Perusahaannya sebagaimana terlampir dalam Akad Ijarah.

Pemegang Sukuk : Masyarakat yang menanamkan dananya kedalam Sukuk Ijarah yang terdiri dari:

a. Pemegang Rekening yang melakukan investasi secara langsung atas Sukuk Ijarah; dan atau

b. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening.

Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan atau Perusahaan Efek dan atau pihak lalin yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Penawaran Umum : Kegiatan penawaran Sukuk Ijarah yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Sukuk Ijarah kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

Penjamin Emisi : Pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk Sukuk Ijarah melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan, dan masing-masing menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) atas pembelian dan pembayaran Sisa Imbalan Ijarah yang tidak diambil oleh Masyarakat sebesar bagian penjaminannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah dan Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah dan telah mempunyai Rekening Efek sesuai dengan ketentuan KSEI.

(8)

Penjamin Pelaksana : PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, PT Danatama Makmur dan Emisi Sukuk Ijarah PT HSBC Securities Indonesia.

Peraturan KSEI : Peraturan KSEI No. Kep-015/DIR/KSEI/0500 tanggal 15 Mei 2000 tentang Jasa Kustodian Sentral sebagaimana telah disetujui oleh Bapepam sesuai dengan surat keputusan Bapepam No.S-1053/PM/2000 tanggal 15 Mei 2000 perihal Persetujuan Rancangan Peraturan Jasa Kustodian Sentral PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau perubahan-perubahannya di kemudian hari.

Perjanjian Agen : Perjanjian antara Perseroan dan Agen Pembayaran perihal pelaksanaan Pembayaran pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah dan Pembayaran Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada), No. SP-002/AP-Syrh/KSEI/0507 tanggal 1 Mei 2007 tanggal 1 Mei 2007, yang dibuat di bawah tangan, berikut perubahan-perubahannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan : Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun Emisi 2007 No.8 tanggal 1 Mei 2007 yang dibuat di hadapan Robert Purba,

S.H, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya.

Perjanjian Perwaliamanatan : Akta Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Sukuk Ijarah Tahun 2007 No. 6 tanggal 1 Mei 2007 yang dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat Sukuk, berikut perubahan-perubahannya.

Perjanjian Tentang : Perjanjian Pendaftaran Sukuk Ijarah Pada Penitipan Kolektif Sukuk Ijarah Pendaftaran di KSEI yang ditandatangani Perseroan dengan KSEI No. SP-002/PO-Syrh/KSEI/0507 tanggal 1 Mei 2007 yang dibuat di bawah tangan, berikut segala perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Pernyataan Pendaftaran : Dokumen yang wajib disampaikan kepada BAPEPAM dan LK oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah dalam rangka Penawaran Umum sesuai dengan ketentuan-ketentuan UUP.

Perseroan : PT Berlian Laju Tanker Tbk.

Perusahaan-perusahaan : Perusahaan-perusahaan di mana Perseroan memiliki penyertaan saham Terafiliasi di bawah 50% (lima puluh persen).

Penitipan Kolektif : Jasa penitipan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Prospektus : Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka emisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal 1 ayat 26 UUPM.

Prospektus Ringkas : Ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi Syariah Ijarah dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

Rekening Efek : Rekening yang memuat catatan posisi Sukuk Ijarah milik Pemegang Obligasi Syariah Ijarah yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan kontrak.

RUPSI : Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

(9)

Satuan Pemindahbukuan : Satuan jumlah Sukuk Ijarah yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Sertifikat Jumbo : Bukti penerbitan Sukuk Ijarah yang disimpan dalam Penitipan Kolektif Sukuk Ijarah KSEI yang diterbitkan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk

kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening. Sisa Imbalan Ijarah : Bagian dari pengalihan manfaat yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada

Pemegang Sukuk yang pada tanggal Emisi sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) dengan memperhatikan ketentuan pasal 5 dan pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Sukuk : Efek Syariah berupa Sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas:

1. kepemilikan aset berwujud tertentu;

2. nilai manfaat dan jasa atas saat proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu; atau

3. kepemilikan atas aset proyek tertentu. Sukuk Ijarah : Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007.

Tanggal Emisi : Tanggal dibukukannya Sukuk Ijarah ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterima oleh KSEI dari Perseroan.

Tanggal Pembayaran : Tanggal jatuh tempo Imbalan Ijarah dan dapat ditagih kembali yaitu Sisa Imbalan Ijarah pada ulang tahun kelima sejak Tanggal Emisi dan dapat ditagih

berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.

UUPM : Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang diundangkan pada tanggal 10 Nopember 1995 dan peraturan pelaksanaannya. Wali Amanat Sukuk : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

(10)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. PERSEROAN

Perseroan didirikan dengan nama PT Bhaita Laju Tanker dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Akta No. 60 tanggal 12 Maret 1981, yang kemudian diubah dengan Akta No. 127 tanggal 26 Maret 1982, Akta No. 10 tanggal 2 Agustus 1982, Akta No. 55 tanggal 17 Desember 1984 dan Akta No. 4 tanggal 5 September 1988, yang semuanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-2630.HT.01.01.Th.89 tanggal 31 Maret 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 865/1989, 833/1989, 867/1989, 868/1989, dan 869/1989 tanggal 28 April 1989, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 1 September 1989, Tambahan No. 1729/1989.

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990, Anggaran Dasar Perseroan telah diubah seluruhnya dengan Akta No. 23 tanggal 9 November 1989 dan Akta No. 73 tanggal 14 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-11316.HT.01.04.Th.89 tanggal 16 Desember 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2505/1990 dan No. 2506/1990 tanggal 23 November 1990, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1990, Tambahan No. 5291/1990.

Pada tahun 1993, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham sejumlah 29.400.000 (dua puluh sembilan juta empat ratus ribu) saham dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru.

Dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995, tentang Perseroan Terbatas, maka Perseroan mengubah seluruh Anggaran Dasarnya dengan Akta No. 34 tanggal 19 Juni 1996, dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-8186.HT.01.04.Th.96 tanggal 29 Juli 1996, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 139/BH09-05/X/1996 tanggal 17 Oktober 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1996, Tambahan No. 9343/1996.

Pada tahun 1998, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para Pemegang Saham sejumlah 305.760.000 (tiga ratus lima juta tujuh ratus enam puluh ribu) saham dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli 2 (dua) saham baru, dimana pada setiap 10 (sepuluh) saham baru melekat 2 (dua) Waran.Selanjutnya, pada tahun 2001, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada para Pemegang Saham sejumlah 53.958.150 (lima puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu seratus lima puluh) saham dengan perbandingan setiap pemegang 17 (tujuh belas) saham lama berhak membeli 2 (dua) saham baru.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tertanggal 21 September 2006, yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan, SH, LL.M, Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang laporan perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 30 Oktober 2006 Nomor W7-HT.01.04-2705, akta mana telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dibawah No. 7379/RUB.09.05/XI/2006 tertanggal 20 November 2006 serta telah diumukan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 2006 Tambahan Berita Negara No. 1317.

(11)

Perseroan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat di Wisma BSG, Lantai 10, Jl. Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160. Saat ini, Perseroan mempunyai dua kantor cabang di Dumai dan Merak, yang masing-masing berkedudukan di Jl. Yos Sudarso No. 159, Dumai 28814, dan Jl. Yos Sudarso No. 18, Desa Tamansari, Merak 42438.

Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Terakhir Perseroan

Komposisi Modal Saham dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Propektus ini diterbitkan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2007 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp 62,50 (enam puluh dua Rupiah lima puluh sen), setiap saham

Uraian Jumlah Jumlah Nilai Persentase

Saham Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 14.676.480.000 917.280.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT Tunggaladhi Baskara 1.884.814.264 117.800.891.500 45,33

Meadowstream Limited 138.000.000 8.625.000.000 3,32

Mr. Widihardja Tanudjaja 2.620.800 163.800.000 0,06

Koperasi Karyawan Berlian 2.422.056 151.378.500 0,06

Masyarakat * 1.879.711.516 117.481.969.750 48,43

Sub Jumlah 3.907.568.636 244.223.039.750 100,00

Saham yang diperoleh kembali 250.003.800 15.625.237.500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.157.572.436 259.848.277.250 100,00

Saham Dalam Portepel 10.518.907.564 657.431.772.750

*) Merupakan total dari kepemilikan pemegang saham publik yang masing-masing jumlahnya tidak melebihi 5 % dari seluruh modal yang telah ditempatkan oleh Perseroan.

Perseroan dan Anak Perusahaan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan laut, khususnya angkutan muatan cair yang banyak diperdagangkan di pasar international seperti minyak mentah, bahan bakar minyak, minyak pelumas, bahan kimia cair, LPG, aspal cair, minyak kelapa sawit dan turunannya, serta molasses.

Kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan adalah penyewaan kapal, pengawakan kapal, manajemen kapal dan bisnis keagenan bagi perusahaan pelayaran asing. Sampai saat ini, bisnis pengoperasian dan penyewaan kapal yang terdiri dari time charter (penyewaan berdasarkan waktu) dan spot charter (penyewaan pengangkutan untuk sekali pelayaran) memberikan kontribusi yang terbesar bagi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan. Sebagian besar bisnis penyewaan kapal dilakukan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dengan menggunakan kapal-kapal milik sendiri dan sisanya Perseroan menyewa dari perusahaan pelayaran lain.

Pada saat ini, Perseroan melakukan penyertaan saham pada:

Perusahaan Persentase Kegiatan Tanggal Penyertaan

Pemilikan (%) Usaha Saham

Anak Perusahaan:

Indigo Pacific Corporation (Labuan, Malaysia) 100,00 Perusahaan Investasi 29 Desember 1997 Diamond Pacific International Corp. (Labuan, Malaysia) 100,00 Perusahaan Investasi 29 Desember 1997 Asean Maritime Corporation (Labuan, Malaysia) 100,00 Perusahaan Investasi 1 Juli 1998 PT Banyu Laju Shipping (Indonesia) 100,00 Pengoperasian dan 16 Desember 2002

Pemilikan Kapal

PT Brotojoyo Maritime (Indonesia) 100,00 Pengoperasian dan 20 Januari 2003 Pemilikan Kapal

PT Buana Listya Tama (Indonesia) 100,00 Pengoperasian dan 12 Mei 2005 Pemilikan Kapal

PT Bayu Lestari Tanaya (Indonesia) 100,00 Agen Perkapalan 22 Maret 2005 Perusahaan Afilasi:

(12)

Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memiliki dan menyewakan 2 (dua) unit kapal tanker minyak dengan kapasitas tonase 12,050 DWT. Dari tahun ke tahun, armada Perseroan dan Anak Perusahaan terus berkembang dan per 31 Desember 2006, Perseroan mengoperasikan 59 (lima puluh sembilan) armada tanker dengan total kapasitas tonasi 1.518.487 juta DWT, terdiri dari 36 (tiga puluh enam) kapal tanker bahan kimia, 16 (enam belas) kapal tanker minyak, 6 (enam) kapal tanker gas, dan 1 (satu) kapal tanker FPSO.

2. PENAWARAN UMUM

Para Penjamin Emisi Efek atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum “Sukuk ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 dengan jumlah Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah).

3. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah ini yaitu sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk tambahan modal kerja sebagai penambah likuiditas Perseroan dan/atau Anak Perusahaan.

4. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI SUKUK IJARAH

Keterangan singkat mengenai Penawaran Umum Sukuk Ijarah yang dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) ini adalah sebagai berikut:

Nama Sukuk Ijarah :Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007

Jumlah Sukuk Ijarah :Sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) Harga Penawaran :100% (seratus persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah Jangka Waktu Dan :5 (lima) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 5 Juli 2012 yang Jatuh Tempo merupakan tanggal pembayaran Sisa Imbalan Ijarah

Tanggal Efektif :25 Juni 2007 Tanggal Pencatatan Pada :6 Juli 2007 Bursa Efek Surabaya

Cicilan Imbalan Ijarah :Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 ini memberikan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp20.600.000.000 (dua puluh miliar enam ratus juta Rupiah) per tahun. Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah. Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah pertama akan dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2007 dan terakhir pada tanggal 5 Juli 2012. Satuan Pemindah Bukuan :Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Satu Satuan Pemindahbukuan

Sukuk Ijarah memberikan hak kepada pemegangnya untuk mendapatkan 1(satu) suara dalam RUPSI.

Jaminan :Sukuk Ijarah ini tidak didukung oleh agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh kekayaan Perseroan dan Anak Perusahaan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada mapun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan atas Sukuk Ijarah ini, kecuali hak-hak kreditur Perseroan dan Anak Perusahaan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan yang telah ada maupun yang akan ada, sesuai dengan Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak Pemegang Sukuk Ijarah adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan dan Anak Perusahaan lainnya baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari.

(13)

Wali Amanat :PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Beberapa Ketentuan Yang :Keterangan mengenai pembatasan dan kewajiban Perseroan eZn Anak Harus Diindahkan Oleh Perusahaan sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah ini Perseroan dan diuraikan dalam Bab XVII mengenai Keterangan Tentang Sukuk Ijarah Anak Perusahaan

5. DATA KEUANGAN PENTING DAN PERMODALAN Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikthisar data konsolidasi keuangan penting Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Ramli Satrio dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Neraca Konsolidasi

31 Desember

Uraian 2006 2005 2004

Rp juta Rp juta Rp juta

AKTIVA

Aktiva Lancar 1.972.476,6 2.008.839,3 1.134.830,9

Investasi Saham 224.237,8 244.560,2 1.587,1

Aktiva Tetap – Bersih 5.903.931,7 5.184.774,3 2.944.326,5

Aktiva Lain-lain 105.309,8 470.413,1 313.169,8

Jumlah Aktiva 8.205.955,9 7.908.586,9 4.393.914,3

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kewajiban Jangka Pendek 1.286.463,3 1.375.452,4 873.961,8 Kewajiban Jangka Panjang 3.671.073,1 4.408.577,2 1.854.492,1

Hutang Lain-Lain 117.260,0 116.172,7

-Ekuitas 3.131.159,5 2.008.384,6 1.665.460,4

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 8.205.955,9 7.908.586,9 4.393.914,3

Laporan Rugi-Laba Konsolidasi

31 Desember

Uraian 2006 2005 2004

Rp juta Rp juta Rp juta

AKTIVA

Pendapatan Usaha 3.073.787,6 2.617.192,4 1.351.433,1

Beban Usaha 2.127.395,8 1.671.370,8 1.046.000,8

Laba Usaha 946.391,8 945.821,6 305.432,3

Laba Bersih 1.205.279,9 645.185,6 243.204,2

Laba per Saham:

Dasar 303,0 159,0 64,0

Dilusian 268,0 145,0 62,0

Permodalan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut (keterangan lebih rinci dapat dilihat pada Bab VII mengenai Keterangan Tentang Perseroan):

(14)

Uraian Jumlah Jumlah Nilai Persentase

Saham Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 14.676.480.000 917.280.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT Tunggaladhi Baskara 1.885.536.792 117.846.049.500 47,04

Widihardja Tanudjaja 2.620.800 163.800.000 0,07

Koperasi Karyawan Berlian 2.422.056 151.378.500 0,06

Masyarakat (*) 2.117.538.988 132.346.186.750 52,83

Sub Jumlah 4.008.118.636 259.507.414.750 100,00

Saham yang diperoleh kembali 149.453.800 9.340.862.500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.157.572.436 259.848.277.250

Saham Dalam Portepel 10.518.907.564 657.431.722.750

(**) Merupakan total dari kepemilikan pemegang saham publik yang masing-masing jumlahnya tidak melebihi 5 % dari seluruh modal yang telah ditempatkan oleh Perseroan.

RISIKO USAHA

Risiko sehubungan dengan Perseoran dan Anak Perusahaan

1. Sebagian besar pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan berasal dari kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, sehingga kondisi ekonomi yang memburuk di pasar tersebut akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan. 2. Setelah Penawaran Umum ini, Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki dan akan tetap memiliki hutang dalam jumlah yang substantial, dan mungkin tidak bisa mencari dana baru atau mendapatkan pinjaman tambahan yang dibutuhkan untuk membiayai perkembangan Perseroan dan Anak Perusahaan dimasa yang akan datang.

3. Salah satu rencana strategis Perseroan dan Anak Perusahaan adalah ekspansi ke dalam sektor angkutan baru dan pasar geografis baru dimana pengalamannya masih sedikit dan belum terbukti, dan ekspansi yang demikian mungkin saja gagal.

4. Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai ketergantungan kepada anggota manajemen kunci. 5. Perseroan dan Anak Perusahaan mungkin menderita kerugian karena tidak menutup asuransi umum

untuk melindungi semua risiko-risiko atau tuntutan hukum yang mungkin timbul.

6. Satu keputusan atau penyelesaian atas tuntutan terhadap Perseroan dan Anak Perusahaan yang merugikan berdampak negatif terhadap kondisi keuangan dan kinerja operasi Perseroan dan Anak Perusahaan.

7. Setiap keterlambatan atas pengiriman kapal baru atau perbaikan kapal yang ada sekarang, akan mengakibatkan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja operasi dan kondisi keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan.

8. Biaya operasi dan biaya modal akan memperpanjang umur kapal.

9. Apabila seluruh karyawan membentuk serikat, maka Perseroan dan Anak Perusahaan mungkin harus mengeluarkan biaya.

10. Salah satu pelanggan mempunyai porsi kontribusi signifikan terhadap pendapatan usaha dan penurunan penjualan terhadap pelanggan tersebut berdampak buruk terhadap kegiatan usaha dan kinerja operasi Perseoran dan Anak Perusahaan.

11. Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan kegiatan usaha dengan perusahaan yang berada di negara-negara yang tunduk terhadap sanksi berdasarkan ketentuan dari the Office of Foreign Assets Control (”OFAC”) dari Department of the Treasury Amerika Serikat dan peraturan-peraturan serta konvensi internasional ikutannya (the ”OFAC Rules”).

Risiko sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan 1. Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak.

2. Risiko Bencana Alam Dan Kecelakaan Di Laut. 3. Risiko Persaingan.

(15)

4. Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Dan Tingkat Bunga Pinjaman. 5. Risiko Ketidakstabilan Politik.

6. Risiko Sebagai Induk Perusahaan.

7. Risiko Terkait Penurunan Peringkat Obligasi. Risiko yang berkaitan dengan Industri Pelayaran

1. Industri pelayaran mudah bergejolak (volatile) dan peka terhadap perubahan kondisi ekonomi secara umum, dalam arti bahwa faktor-faktor ekonomi global yang berada di luar kendali Perseroan dapat memberikan dampak negatif terhadap hasil usaha dan kinerja Perseroan.

2. Fluktuasi atas kapasitas pengangkutan laut global dan permintaan global atas pengangkutan laut dapat mengakibatkan perubahan uang tambang (freight rate) secara tidak terduga, sehingga dapat berdampak negatif terhadap pendapatan Perseroan.

3. Angkutan laut merupakan usaha yang memiliki beberapa risiko melekat dan kecelakaan yang terjadi atas kapal Perseroan akan berdampak negatif terhadap hasil usaha.

4. Terbatasnya ketersediaan kapal-kapal untuk dibeli secara tepat waktu dan harga kapal yang bergejolak akan mempengaruhi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan.

5. Kenaikan harga bahan bakar atau biaya operasi lainnya akan berdampak negatif terhadap marjin laba.

6. Untuk memelihara armada, Perseroan harus mengeluarkan biaya tidak terduga.

7. Karena nilai pasar kapal-kapal Perseroan dapat berubah secara signifikan, Perseroan dapat mengalami kerugian yang berdampak negatif terhadap likuiditas, pendapatan dan kondisi keuangan Perseroan.

8. Perseroan tunduk terhadap berbagai peraturan dan potensi kewajiban yang mengakibatkan pengeluaran biaya secara signifikan dan akhirnya berdampak negatif terhadap kondisi usaha, operasi dan keuangan Perseroan.

9. Terdapat risiko atas adanya peraturan tentang dipercepatnya penghapusan kapal tanker berlambung tunggal.

10. Pendapatan dipengaruhi variasi musiman sehingga berdampak pada laba Perseroan.

11. Kegiatan teroris di Indonesia maupun di tempat lain akan mengakibatkan ketidakstabilan pasar global angkutan laut, dan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha.

12. Pemerintah dapat mengambil-alih kapal pada saat terjadinya perang atau keadaan darurat tanpa memberikan kompensasi yang memadai sehingga menyebabkan hilangnya pendapatan.

Penjelasan mengenai risiko usaha dapat dilihat pada Bab V Prospektus ini. 7. HASIL PEMERINGKATAN

Berdasarkan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-42/ PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PEFINDO. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas Sukuk Ijarah sesuai dengan surat No. 236/PEF-Dir/ V/2007 tanggal 7 Mei 2007 dari PEFINDO, “Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2007” telah mendapat peringkat:

idAA-(Sy)

(Double A Minus; Stable Outlook)

Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini mengenai ”Keterangan Mengenai Pemeringkatan Efek”.

(16)

8. SKEMA SUKUK IJARAH (RINGKASAN AKAD IJARAH DAN AKAD WAKALAH) Skema Sukuk Ijarah (Ringkasan Akad Ijarah dan Akad Wakalah)

Berikut adalah skema Sukuk Ijarah:

Penjelasan skema Ijarah (Ringkasan Akad Ijarah dan Akad Wakalah) adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Akad Ijarah sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 yang dilangsungkan antara Perseroan dan Pemegang Sukuk Ijarah yang diwakili oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Wali Amanat Sukuk”), Perseroan telah mengalihkan manfaat atas Kapal Tanker FPSO (floating production storage offloading) dengan nama FPSO Brotojoyo yang saat ini disewa oleh Joint Operation Body Pertamina dan Petro China yang dimiliki oleh Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Anak Perusahaan Perseroan dengan spesifikasi antara lain sebagai berikut: panjang 194 meter, lebar 38 meter, ukuran dalam terbesar ditengah kapal hingga Geladak Teratas 18,60 meter, Tonasa kotor (GT) 37.987 dan Tonase bersih (NT) 15.407. Kelaikan kapal ini telah disertifikasi oleh Det Norske Veritas, Norwegia dan Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktur Jendral Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Kapal dibuat tahun 1980 oleh galangan kapal Mitsui Engineering and Shipbuilding Co., Ltd., Jepang. sebagaimana tercantum dalam Akad Ijarah sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 (selanjutnya disebut “Akad Ijarah” dan manfaat atas kapal tersebut selanjutnya disebut “Obyek Ijarah”) kepada Pemegang Sukuk Ijarah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sukuk Ijarah dengan nilai pengalihan Obyek Ijarah sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) atau sejumlah Sisa Imbalan Ijarah.

Selain mengatur mengenai pengalihan manfaat ijarah, Akad Ijarah juga mengatur bahwa Perseroan menjamin kepemilikan kapal serta berfungsinya kapal yang manfaatnya menjadi Obyek Ijarah dan kondisinya, menjamin dan membebaskan Pemegang Sukuk Ijarah dari segala tuntutan pihak lain hak atas Obyek Ijarah tersebut, menjamin atas risiko kondisi-kondisi tertentu atau kehilangan atau turunnya nilai pengalihan manfaat ijarah, dan menjamin tersedianya Obyek Ijarah pengganti dalam kondisi-kondisi tertentu. Akad Ijarah juga mengatur mengenai prosedur penggantian atau penambahan Obyek Ijarah, dimana Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat Sukuk dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kerja sebelum mengajukan Obyek Ijarah Pengganti atau Obyek Ijarah Tambahan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Nilai Obyek Ijarah Pengganti harus sama dengan jumlah Obyek Ijarah yang telah diserahkan sebelumnya atau nilai Obyek Ijarah Tambahan harus sama dengan nilai penurunan Obyek Ijarah.

Akad Ijarah dapat diakhiri dengan ketentuan: (i) atas kesepakatan Perseroan dan Wali Amanat Sukuk (ii) dengan dilakukannya pelunasan lebih awal atas seluruh jumlah Sisa Imbalan Ijarah (iii) berdasarkan cara-cara yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Akad Ijarah berakhir dengan sendirinya bilamana junlah Sisa Imbalan Ijarah telah dibayar seluruhnya oleh Perseroan.

Investor/Pemegang Sukuk Ijarah

KAPAL FPSO BROTOJOYO

Pemakai/Penyewa Kapal

(17)

(1) Selanjutnya, berdasarkan Akad Wakalah yang dilangsungkan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk, Pemegang Sukuk Ijarah selaku Muwakkil (penerima Obyek Ijarah), memberikan kuasa khusus kepada Perseroan sebagai Wakil untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membuat dan melangsungkan serta memperpanjang perjanjian atau kontrak dengan pihak ketiga, dalam hal ini para pelanggan Perseroan sebagai pemakai/penyewa kapal untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah sebagai penerima Obyek Ijarah berdasarkan Akad Ijarah dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan apabila diperlukan membuat perubahan atas perjanjian atau kontrak yang sudah ditandatangani oleh Wakil dan pihak ketiga tersebut sepanjang perubahan tersebut sesuai dengan praktek industri yang berlaku umum dan wajar; dan

b. Mewakili segala kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah (Muwakkil) dalam rangka pelaksanaan perjanjian dengan pihak ketiga sebagai pemakai/penyewa kapal, termasuk akan tetapi tidak terbatas untuk melakukan penagihan dan tanpa mengesampingkan ketentuan dalam Akad Wakalah menerima seluruh hasil pemanfaatan kapal dari pihak ketiga; dan

c. Mewakili kepentingan Muwakil dalam mencari pengganti pihak ketiga untuk memanfaatkan kapal.

Selain itu di dalam Akad Wakalah Perseroan sebagai Wakil berjanji untuk membayar Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah sesuai dengan nilai dan tata cara pembayaran yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

(18)
(19)

I.

PENAWARAN UMUM

“SUKUK IJARAH BERLIAN LAJU TANKER TAHUN 2007”

Jumlah Nominal Sukuk Ijarah (“Sisa Imbalan Ijarah”) sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah)

Bersamaan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007, Perseroan juga melakukan Penawaran Umum Obligasi Berlian Laju Tanker III Tahun 2007 (“Obligasi”) dengan jumlah pokok sebesar Rp700.000.000.000 (tujuh ratus miliar Rupiah).

Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp20.600.000.000 (dua puluh miliar enam ratus juta Rupiah) per tahun.

Sukuk Ijarah ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah. Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana Cicilan Imbalan Ijarah pertama akan dibayarkan pada tanggal 5 Oktober 2007 sedangkan Cicilan Imbalan Ijarah terakhir sekaligus jatuh tempo Sukuk Ijarah akan dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2012.

Setelah ulang tahun I (pertama) Sukuk Ijarah sejak Tanggal Emisi, Perseroan dapat melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) atas Sukuk Ijarah yang belum jatuh tempo, baik seluruhnya atau sebagian dengan harga pasar.

DALAM RANGKA PENERBITAN SUKUK IJARAH INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SUKUK IJARAH DARI PEFINDO:

idAA-(Sy)

(Double A Minus; Stable Outlook)

UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEMERINGKATAN EFEK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS INI MENGENAI

”KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN EFEK”.

PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk

Kegiatan Usaha: Jasa Pelayaran Angkutan Laut Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Cabang Dumai: Kantor Pusat: Kantor Cabang Merak:

Jl. Sultan Syarif Kasim No. 11 Wisma BSG, Lantai 10 Jl. Pulorida No. 18, Kompleks PT Pelindo Jl. Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160 Desa Tamansari, Merak 42438

Dumai 28813 Telp. (62-21) 350-5390, 345-5361 Telp. (62-254) 570560, 570561 Telp. (62-765) 38466; Fax. (62-21) 345-5362, 350-5391, 350-5488 Fax. (62-254) 570564

Fax. (62-765) 31884 E-mail: investor@blt.co.id Homepage: www.blt.co.id

RISIKO UTAMA

RISIKO UTAMA YANG MUNGKIN DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN HUBUNGAN KONTRAK

(20)

Perseroan didirikan dengan nama PT Bhaita Laju Tanker dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Akta No. 60 tanggal 12 Maret 1981, yang kemudian diubah dengan Akta No. 127 tanggal 26 Maret 1982, Akta No. 10 tanggal 2 Agustus 1982, Akta No. 55 tanggal 17 Desember 1984 dan Akta No. 4 tanggal 5 September 1988, yang semuanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-2630.HT.01.01.Th.89 tanggal 31 Maret 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 865/1989, 866/1989, 867/1989, 868/1989 dan 869/1989 tanggal 28 April 1989, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 1 September 1989, Tambahan No. 1729/1989.

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990, Anggaran Dasar Perseroan telah diubah seluruhnya dengan Akta No. 23 tanggal 9 Nopember 1989 dan Akta No. 73 tanggal 14 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-11316.HT.01.04.Th.89 tanggal 16 Desember 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2505/1990 dan No. 2506/1990 tanggal 23 Nopember 1990, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1990, Tambahan No. 5291/1990.

Pada tahun 1993, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham sejumlah 29.400.000 (dua puluh sembilan juta empat ratus ribu) saham dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru.

Dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995, tentang Perseroan Terbatas, maka Perseroan mengubah seluruh Anggaran Dasarnya dengan Akta No. 34 tanggal 19 Juni 1996, dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-8186.HT.01.04.Th.96 tanggal 29 Juli 1996, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 139/BH09-05/X/1996 tanggal 17 Oktober 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1996, Tambahan No. 9343/1996.

Pada tahun 1998, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para Pemegang Saham sejumlah 305.760.000 (tiga ratus lima juta tujuh ratus enam puluh ribu) saham dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli 2 (dua) saham baru, dimana pada setiap 10 (sepuluh) saham baru melekat 2 (dua) Waran.

Selanjutnya, pada tahun 2001, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada para Pemegang Saham sejumlah 53.958.150 (lima puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu seratus lima puluh) saham dengan perbandingan setiap pemegang 17 (tujuh belas) saham lama berhak membeli 2 (dua) saham baru.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tertanggal 21 September 2006, yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan, SH, LL.M, Notaris di Jakarta, akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang laporan perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 30 Oktober 2006 Nomor W7-HT.01.04-2705, akta mana telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dibawah No. 7379/RUB.09.05/XI/2006 tertanggal 20 Nopember 2006 serta telah diumukan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 2006 Tambahan Berita Negara No. 1317.

Perseroan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat di Wisma BSG, Lantai 10, Jl. Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160. Saat ini, Perseroan mempunyai dua kantor cabang di Dumai dan Merak, yang masing-masing berkedudukan di Jl. Yos Sudarso No. 159, Dumai Riau 28814, dan Jl. Yos Sudarso No. 18, Desa Tamansari, Merak Banten 42438.

Komposisi Modal Saham dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Propektus ini diterbitkan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2007 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:

(21)

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase

(Rp) (%)

Modal Dasar 14.676.480.000 917.280.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT Tunggaladhi Baskara 1.884.814.264 117.800.891.500 45,33

Meadowstream Limited 138.000.000 8.625.000.000 3,32

Mr. Widihardja Tanudjaja 2.620.800 163.800.000 0,06

Koperasi Karyawan Berlian 2.422.056 151.378.500 0,06

Masyarakat * 1.879.711.516 117.481.969.750 48,43

Sub Jumlah 3.907.568.636 244.223.039.750 100,00

Saham yang diperoleh kembali 250.003.800 15.625.237.500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.157.572.436 259.848.277.250 100,00

Saham Dalam Portepel 10.518.907.564 657.431.772.750

* Merupakan total dari kepemilikan pemegang saham publik yang masing-masing jumlahnya tidak melebihi 5 % dari seluruh modal yang telah ditempatkan oleh Perseroan.

Keterangan ringkas mengenai Sukuk Ijarah ini adalah sebagai berikut: 1. NAMA SUKUK IJARAH

Nama Sukuk Ijarah yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah “SUKUK IJARAH BERLIAN LAJU TANKER TAHUN 2007.

2. JENIS SUKUK IJARAH

Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah. Sukuk Ijarah ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah oleh Perseroan kepada KSEI. Yang menjadi bukti kepemilikan Sukuk Ijarah bagi Pemegang Sukuk Ijarah adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

Skema Sukuk Ijarah (Ringkasan Akad Ijarah dan Akad Wakalah) Berikut adalah skema Sukuk Ijarah:

Investor/Pemegang Sukuk Ijarah

KAPAL FPSO BROTOJOYO

Pemakai/Penyewa Kapal

(22)

Penjelasan skema Ijarah (Ringkasan Akad Ijarah dan Akad Wakalah) adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Akad Ijarah sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 yang dilangsungkan antara Perseroan dan Pemegang Sukuk Ijarah yang diwakili oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Wali Amanat Sukuk”), Perseroan telah mengalihkan manfaat atas Kapal Tanker FPSO (floating production storage off loading) dengan nama FPSO Brotojoyo yang saat ini disewa oleh Joint Operation Body Pertamina dan Petro China yang dimiliki oleh Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Anak Perusahaan Perseroan dengan spesifikasi antara lain sebagai berikut: panjang 194 meter, lebar 38 meter, ukuran dalam terbesar ditengah kapal hingga Geladak Teratas 18,60 meter, Tonasa kotor (GT) 37.987 dan Tonase bersih (NT) 15.407. Kelaikan kapal ini telah disertifikasi oleh Det Norske Veritas, Norwegia dan Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktur Jendral Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Kapal dibuat tahun 1980 oleh galangan kapal Mitsui Engineering and Shipbuilding Co., Ltd., Jepang. sebagaimana tercantum dalam Akad Ijarah sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 (selanjutnya disebut “Akad Ijarah” dan manfaat atas kapal tersebut selanjutnya disebut “Obyek Ijarah”) kepada Pemegang Sukuk Ijarah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sukuk Ijarah dengan nilai pengalihan Obyek Ijarah sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) atau sejumlah Sisa Imbalan Ijarah.

Selain mengatur mengenai pengalihan manfaat ijarah, Akad Ijarah juga mengatur bahwa Perseroan menjamin kepemilikan kapal serta berfungsinya kapal yang manfaatnya menjadi Obyek Ijarah dan kondisinya, menjamin dan membebaskan Pemegang Sukuk Ijarah dari segala tuntutan pihak lain hak atas Obyek Ijarah tersebut, menjamin atas risiko kondisi-kondisi tertentu atau kehilangan atau turunnya nilai pengalihan manfaat ijarah, dan menjamin tersedianya Obyek Ijarah pengganti dalam kondisi-kondisi tertentu. Akad Ijarah juga mengatur mengenai prosedur penggantian atau penambahan Obyek Ijarah, dimana Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat Sukuk dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kerja sebelum mengajukan Obyek Ijarah Pengganti atau Obyek Ijarah Tambahan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Nilai Obyek Ijarah Pengganti harus sama dengan jumlah Obyek Ijarah yang telah diserahkan sebelumnya atau nilai Obyek Ijarah Tambahan harus sama dengan nilai penurunan Obyek Ijarah.

Akad Ijarah dapat diakhiri dengan ketentuan: (i) atas kesepakatan Perseroan dan Wali Amanat Sukuk (ii) dengan dilakukannya pelunasan lebih awal atas seluruh jumlah Sisa Imbalan Ijarah (iii) berdasarkan cara-cara yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Akad Ijarah berakhir dengan sendirinya bilamana junlah Sisa Imbalan Ijarah telah dibayar seluruhnya oleh Perseroan.

(1) Selanjutnya, berdasarkan Akad Wakalah yang dilangsungkan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk, Pemegang Sukuk Ijarah selaku Muwakkil (penerima Obyek Ijarah), memberikan kuasa khusus kepada Perseroan sebagai Wakil untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membuat dan melangsungkan serta memperpanjang perjanjian atau kontrak dengan pihak ketiga, dalam hal ini para pelanggan Perseroan sebagai pemakai/penyewa kapal untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah sebagai penerima Obyek Ijarah berdasarkan Akad Ijarah dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan apabila diperlukan membuat perubahan atas perjanjian atau kontrak yang sudah ditandatangani oleh Wakil dan pihak ketiga tersebut sepanjang perubahan tersebut sesuai dengan praktek industri yang berlaku umum dan wajar; dan

b. Mewakili segala kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah (Muwakkil) dalam rangka pelaksanaan perjanjian dengan pihak ketiga sebagai pemakai/penyewa kapal, termasuk akan tetapi tidak terbatas untuk melakukan penagihan dan tanpa mengesampingkan ketentuan dalam Akad Wakalah menerima seluruh hasil pemanfaatan kapal dari pihak ketiga; dan

c. Mewakili kepentingan Muwakil dalam mencari pengganti pihak ketiga untuk memanfaatkan kapal.

(23)

Selain itu di dalam Akad Wakalah Perseroan sebagai Wakil berjanji untuk membayar Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah sesuai dengan nilai dan tata cara pembayaran yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

3. JUMLAH NILAI NOMINAL SUKUK IJARAH (”SISA IMBALAN IJARAH”)

Nilai nominal seluruh Sukuk Ijarah (“Sisa Imbalan Ijarah”) yang diterbitkan ini adalah sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) dengan satuan jumlah Sukuk Ijarah yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

4. HARGA PENAWARAN

Sukuk Ijarah ini ditawarkan pada harga 100% (seratus persen) dari nilai nominal Sukuk Ijarah. 5. CICILAN IMBALAN IJARAH

Sukuk Ijarah ini memberikan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp20.600.000.000 (dua puluh miliar enam ratus juta Rupiah) per tahun.

6. KETENTUAN UMUM PEMBAYARAN CICILAN IMBALAN IJARAH

Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah. Sukuk Ijarah ini memberikan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp20.600.000.000 (dua puluh miliar enam ratus juta Rupiah) per tahun yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan pada tanggal-tanggal dimana Cicilan Imbalan Ijarah pertama dibayarkan pada tanggal 5 Oktober 2007 sedangkan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah terakhir adalah pada tanggal 5 Juli 2012.

Tanggal-tanggal pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah adalah sebagai berikut:

Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah

Cicilan Imbalan Ijarah ke 1 5 Oktober 2007

Cicilan Imbalan Ijarah ke 2 5 Januari 2008

Cicilan Imbalan Ijarah ke 3 5 April 2008

Cicilan Imbalan Ijarah ke 4 5 Juli 2008

Cicilan Imbalan Ijarah ke 5 5 Oktober 2008

Cicilan Imbalan Ijarah ke 6 5 Januari 2009

Cicilan Imbalan Ijarah ke 7 5 April 2009

Cicilan Imbalan Ijarah ke 8 5 Juli 2009

Cicilan Imbalan Ijarah ke 9 5 Oktober 2009

Cicilan Imbalan Ijarah ke 10 5 Januari 2010

Cicilan Imbalan Ijarah ke 11 5 April 2010

Cicilan Imbalan Ijarah ke 12 5 Juli 2010

Cicilan Imbalan Ijarah ke 13 5 Oktober 2010 Cicilan Imbalan Ijarah ke 14 5 Januari 2011

Cicilan Imbalan Ijarah ke 15 5 April 2011

Cicilan Imbalan Ijarah ke 16 5 Juli 2011

Cicilan Imbalan Ijarah ke 17 5 Oktober 2011 Cicilan Imbalan Ijarah ke 18 5 Januari 2012

(24)

7. HASIL PEMERINGKATAN

Berdasarkan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-42/ PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PEFINDO. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas Sukuk Ijarah sesuai dengan surat No. 236/PEF-Dir/ V/2007 tanggal 7 Mei dari PEFINDO, “Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2007” telah mendapat peringkat:

idAA-(Sy)

(Double A Minus; Stable Outlook)

Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini mengenai ”Keterangan Mengenai Pemeringkatan Efek”.

8. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN SISA IMBALAN IJARAH DAN PEMBAYARAN CICILAN IMBALAN IJARAH

Pelunasan Sisa Imbalan Ijarah dan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya, maka pembayaran akan dilakukan pada hari bursa berikutnya.

9. WALI AMANAT

Penerbitan Sukuk Ijarah ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007 No. 6 tanggal 1 Mei 2007, yang dibuat di hadapan Robert Purba, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat.

10. PEMBELIAN KEMBALI SUKUK IJARAH (BUY BACK)

a. Setelah ulang tahun ke-1 (satu) sejak tanggal Emisi, Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian atau seluruh Sukuk Ijarah sebelum Tanggal Pembayaran Kembali Sukuk Ijarah.

b. Perseroan dilarang melakukan pembelian kembali apabila:

(i) Pelaksanaan pembelian kembali tersebut dapat mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. (ii) Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Akta Perjanjian

Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

c. Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali tersebut untuk dipergunakan sebagai pelunasan Sukuk Ijarah atau disimpan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.

d. Sukuk Ijarah yang dibeli kembali oleh Perseroan untuk disimpan, di kemudian hari dapat dijual kembali dan/atau diberlakukan sebagai pelunasan Sukuk Ijarah.

e. Sukuk Ijarah yang dibeli kembali oleh Perseroan untuk disimpan tidak berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah dan Sukuk Ijarah tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum RUPO.

f. Perseroan dapat melakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah baik sebagai pelunasan Sukuk Ijarah maupun untuk disimpan, dengan ketentuan sebagai berikut:

(25)

(i) Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai rencana dilakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali Sukuk Ijarah. Dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan: 1. Periode penawaran pembelian kembali Sukuk Ijarah dimana Pemegang Sukuk Ijarah

dapat mengajukan penawaran atas Sukuk Ijarah yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya kepada Perseroan.

2. Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali Sukuk Ijarah dan target harga maksimal pembelian kembali Sukuk Ijarah.

3. Tanggal pembayaran pembelian kembali Sukuk Ijarah tersebut dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal terakhir periode penawaran pembelian kembali Sukuk Ijarah.

4. Pemegang Sukuk Ijarah yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran wajib melampirkan:

- Konfirmasi tertulis dari KSEI mengenai jumlah Sukuk Ijarah yang akan dijual yang tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali Sukuk Ijarah.

- Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual.

- Pernyataan bahwa Sukuk Ijarah yang akan dijual oleh Pemegang Sukuk Ijarah yang bersangkutan untuk dibeli kembali oleh Perseroan adalah bebas dari segala sengketa, tuntutan, ikatan, jaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang Sukuk Ijarah sehingga Sukuk Ijarah tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali Sukuk Ijarah.

5. Perseroan akan melakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah mulai dari harga terendah yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk Ijarah (namun lebih diutamakan penawaran jual dari pemegang Obligasi non afiliasi) pada periode penawaran pembelian kembali Sukuk Ijarah, dengan ketentuan apabila terdapat beberapa Pemegang Sukuk Ijarah yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Sukuk Ijarah yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk Ijarah telah melampau jumlah dana maksimal atau sisa dana pembelian kembali Sukuk Ijarah, maka Perseroan akan membeli Sukuk Ijarah tersebut secara proporsional terhadap Sukuk Ijarah tersebut.

6. Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Sukuk Ijarah yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk Ijarah untuk dibeli kembali pada periode penawaran pembelian kembali Sukuk Ijarah, apabila harga penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk Ijarah melampau target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam butir 6.b.(ii) diatas.

(ii) Bilamana Perseroan membatalkan pembelian kembali, maka Perseroan berkewajiban untuk mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai pembatalan pembelian kembali tersebut dengan disertai alasannya, selambat-lambatnya pada hari terakhir periode penawaran pembeli kembali Sukuk Ijarah.

(iii) Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran jual Sukuk Ijarah yang telah disampaikan oleh Pemegang Sukuk Ijarah selama periode penawaran pembelian kembali Sukuk Ijarah. (iv) Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali

Sukuk Ijarah sebagaimana tersebut diatas, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal pembelian kembali Sukuk Ijarah tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia peredaran nasional. Dalam pengumuman tersebut harus mencantumkan:

(26)

1. Jumlah Sukuk Ijarah yang dibeli kembali dengan menjelaskan jumlah menjelaskan Pokok Sukuk Ijarah yang telah dilulnasi dan/atau jumlah Sukuk Ijarah yang dibeli kembali untuk disimpan.

2. Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi. (v) Perseroan dapat melakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.12.6.A Akta Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jumlah pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang diterbitkan untuk setiap transaksi dalam periode 1 (satu) tahun; dan

2. Sukuk Ijarah yang dibeli kembali tersebut bukan Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan

3. Sukuk Ijarah yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali.

(vi) Dalam hal dilakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5.12.6E Akta Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, maka Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali tersebut serta kepada BAPEPAM dan LK selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali tersebut. (vii) Perseroan wajib menyampaikan kepada BAPEPAM dan LK seluruh dokumen

penawaran jual yang disampaikan oleh Pemegang Sukuk Ijarah selama periode penawaran pembelian kembali Sukuk Ijarah selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali Sukuk Ijarah selesai dilaksanakan.

g. Sukuk Ijarah yang telah dilunasi menjadi tidak berlaku, dan tidak dapat diterbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyatakan dalam suatu akta apapun.

h. Dalam hal pembelian kembali Sukuk Ijarah oleh Perseroan adalah sebagai pembayaran kembali untuk sebagian Sukuk Ijarah, maka Perseroan wajib menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang lama pada hari yang sama dengan tanggal pelunasan sebagian Sukuk Ijarah tersebut dalam jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang masih terhutang setelah dikurangi dengan jumlah Sukuk Ijarah yang telah dilunasi tersebut.

i. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali Sukuk Ijarah tersebut, serta kepada BAPEPAM dan LK, Bursa Efek, dan KSEI selambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal pembelian kembali tersebut. j. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Sukuk Ijarah yang dimiliki

Perseroan untuk disimpan, dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah, dengan memperhatikan peraturan KSEI. k. Seluruh Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali

dan Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan tidak memiliki hak suara dan tidak dapat diperhitungkan dalam korum kehadiran.

11. JAMINAN

Sukuk Ijarah ini tidak dijamin dengan agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh kekayaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan atas Sukuk Ijarah ini kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan yang telah ada maupun yang akan ada, sesuai pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak Pemegang Sukuk Ijarah adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari.

(27)

12. KELALAIAN

Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah pasal 9, kejadian kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah apabila terjadi salah satu atau lebih dari keadaan atau kejadian tersebut di bawah ini, yaitu:

Perseroan lalai membayar kepada Pemegang Sukuk Sisa Imbalan Ijarah pada Tanggal Pembayaran Sisa Imbalan Ijarah dan/atau Cicilan Imbalan Ijarah pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah; atau

Perseroan lalai melaksanakan atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah yang berdasarkan pertimbangan Wali Amanat secara material dapat berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; atau

Perseroan dinyatakan bubar, bubar karena sebab lain, (termasuk penggabungan yang mengakibatkan Perseroan menjadi bubar demi hukum) atau dinyatakan dalam keadaan pailit yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau diberikan penundaan pembayaran hutang oleh badan peradilan yang berwenang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau

Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; atau

Sebagian besar hak, ijin dan persetujuan lainnya dari Pemerintah Republik Indonesia yang dimiliki Perseroan dan atau Anak Perusahaan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan dan/ atau Anak Perusahaan tidak mendapat ijin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara material berakibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; atau

Keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan Perseroan dan atau pengelolaan Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, termasuk pernyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah ini; atau

Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan dan/atau Anak Perusahaan oleh salah satu krediturnya (cross default) yang berupa pinjaman (debt), baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan berdasarkan perjanjian hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi Pelunasan); atau

Perseroan atau Anak Perusahaan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Penjelasan lebih lanjut mengenai kelalaian dapat dilihat pada Bab XVI dalam Prospektus ini mengenai “Keterangan Tentang Sukuk Ijarah”.

13. HAK-HAK PEMEGANG SUKUK IJARAH

a. Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak mendapatkan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah adalah Pemegang Sukuk Ijarah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Sukuk Ijarah setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Cicilan Imbalan Ijarah tersebut maka pihak yang menerima pengalihan Sukuk Ijarah tersebut tidak berhak atas Cicilan Imbalan

(28)

b. Seorang atau lebih Pemegang Sukuk Ijarah yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar (di luar dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang dimiliki oleh Emiten dan/atau Anak Perusahaan) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat Sukuk agar diselenggarakan RUPSI dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan fotocopy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat Sukuk, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Sukuk Ijarah akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Sukuk Ijarah yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Sukuk Ijarah oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat Sukuk.

c. Apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah setelah lewat Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah atau Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, maka Emiten harus membayar Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan. Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Sukuk Ijarah oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Sukuk Ijarah secara proporsional berdasarkan besarnya Sukuk Ijarah yang dimilikinya.

d. Menerima pelunasan Sisa Imbalan Ijarah dan/atau pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah dan/atau Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah yang bersangkutan. Sisa Imbalan Ijarah harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Sukuk Ijarah pada Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah.

e. Melalui Keputusan RUPSI, Pemegang Sukuk Ijarah antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:

(i) memberhentikan Wali Amanat Sukuk dan menunjuk pengganti Wali Amanat Sukuk menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

(ii) mengambil keputusan sehubungan dengan perubahan jumlah Cicilan Imbalan Ijarah, perubahan tata cara pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan/atau Sisa Imbalan Ijarah termasuk perubahan Sukuk Ijarah menjadi ekuitas Perseroan, perubahan jangka waktu Sukuk Ijarah dan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dalam rangka perubahan tersebut di atas, yang mana ketentuan perubahan tersebut di atas hanya dapat diminta oleh Perseroan, jika Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

(iii) mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Sukuk Ijarah yang mewakili sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan Pasar Modal dan KSEI.

(iv) mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(v) mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah.

Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

Gambar

Tabel berikut menunjukkan pertumbuhan armada Perseroan, berdasarkan segmen kegiatan usaha, untuk 3 tahun terakhir:
Tabel berikut ini menunjukkan jumlah hari kapal yang tersedia (ship available days), tingkat utilisasi berdasarkan segmen dan armada Perseroan sesuai dengan periode yang ditunjukkan
Tabel berikut ini menunjukkan pendapatan kegiatan usaha Perseroan selama tiga tahun terakhir, menurut segmen usahanya.
Tabel berikut ini adalah ringkasan arus kas Perseroan yang dikutip dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Ramli Satrio dan Rekan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari perancangan tersebut adalah terbentuknya suatu sistem basis data dan aplikasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan khususnya yang berhubungan dengan proses

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroan mengajukan gugatan perdata terhadap Dewan Komisaris dan Direksi yang bertugas di Perseroan pada tahun 2007 dan 2008

Laba Kotor Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 Sept 2011 telah mengalami kenaikan secara marjinal sebesar US$0,2juta dari US$27,7juta pada kuartal