• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Berlian Laju Tanker Tbk

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN

2. KEGIATAN USAHA

Armada

Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan mengoperasikan armada yang terdiri dari 59 kapal tanker dengan total kapasitas tonase sekitar 1.518.487 juta DWT, meningkat sejumlah 6 kapal tanker dari 53 kapal-tanker, dengan kapasitas tonase total sebesar 1.297.157 juta DWT pada tanggal 31 Desember 2005. Pada tanggal 31 Desember 2006, armada Perseroan tersebut terdiri dari 36 adalah kapal tanker kimia, 16 kapal tanker minyak, 6 kapal tanker gas dan 1 kapal tanker FPSO. Dari jumlah tersebut, Perseroan memiliki 46 kapal tanker dan menyewa 13 kapal tanker. Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan sedang membangun 13 kapal tanker dan sejak tanggal tersebut, Perseroan telah menerima penyerahan 2 kapal tanker. Perseroan mengharapkan untuk menerima 1 kapal tanker gas tambahan pada bulan Juni 2007.

Tabel berikut ini menguraikan gambaran armada Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006:

Kapal yang Dimiliki Kapal yang Disewa oleh

oleh Perseroan Perseroan dari Pihak Ketiga (1)

Jumlah DWT Umur Jumlah DWT Umur Total

Rata-Rata Rata-Rata DWT

Kapal Tanker Kimia 24 238,994 10,7 12(2) 152,575 3,8 391,569

Kapal Tanker Minyak 15 1,010,380 14,5 1 30,500 7,9 1,040,880

Kapal Tanker Gas 6 25,164 11,9 - - - 25,164

Kapal Tanker FPSO 1 60,874 26,0 - - - 60,874

Jumlah 46 1,335,412 12,4 13 183,075 4,2 1,518,487

Catatan:

(1) Termasuk time charter dan bareboat charter. Berdasarkan bareboat charter, Perseroan menyewakan kapal dan menanggung semua biaya pelayaran dan operasil kapal. Pemilik kapal hanya menanggung semua biaya modal terkait kapal.

(2) Termasuk 11 time charter dan 11 bareboat charter.

Sejak tanggal 31 Desember 2006 hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah menerima 1 kapal tanker kimia dengan kapasitas 19.900 DWT dan 1 kapal tanker gas dengan kapasitas 5.000 CBM (5.100 DWT). Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mengoperasikan armada yang terdiri dari 61 kapal tanker dengan total kapasitas tonase sekitar 1.543.487 DWT.

Jenis Kontrak-Kontrak Penyewaan

Perseroan menyewakan kapal-kapal tankernya kepada pihak ketiga berdasarkan tiga jenis kontrak yang berbeda, yaitu time charter (sewa berdasarkan waktu), kontrak pengangkutan untuk rute tententu dengan jaminan volume angkutan dan periode waktu tertentu (contracts of affreightment/COA) dan spot charter

111 153 171 228 244 303 380 422 727 1.297 1.519 17 18 22 28 30 35 35 40 59 53 44 0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 0 10 20 30 40 50 60 70 80 DWT (’000) Number of vessels DWT (’000) Number of vessels

pelanggan untuk periode waktu tertentu dengan tarif penyewaan yang telah dinegosiasikan, yang pada umumnya dengan tarif tetap. Penyewaan suatu kapal berdasarkan penyewaan time charter mencakup awak-kapal operasional serta semua layanan pemeliharaan, persediaan, suku cadang, makanan awak kapal, dan layanan operasil lainnya, dimana keseluruhannya difaktorkan atau dipertimbangkan dalam tarif sewa yang dinegosiasikan. Pihak yang menyewa tetap bertanggung jawab secara langsung atas pembayaran semua biaya pelayaran, yang terdiri dari biaya bahan bakar dan jasa pelabuhan. Kontrak time charter biasanya memiliki durasi antara 1 hingga 2 tahun untuk sewa jangka pendek; dan antara 10 hingga 12 tahun untuk sewa jangka panjang. Pada intinya, berdasarkan time charter, pelanggan menyewa kapal yang siap beroperasi termasuk awak kapal untuk periode tertentu dimana selama jangka waktu tersebut, penyewa dapat menentukan tujuan kapal tersebut, kargo yang akan diangkut, dan membayar biaya bahan bakar dan suku cadang selama periode tersebut.

Berdasarkan COA, pemilik atau operator kapal menyediakan fasilitas untuk mengangkut sejumlah kargo dalam suatu periode tertentu (biasanya satu hingga tiga tahun) atas kapal yang dipilih oleh pemilik kapal dari satu tempat ke tujuan yang ditentukan oleh pelanggan. Pihak penyewa membayar biaya sewa, sedangkan operator kapal menanggung biaya pelayaran, yaitu bahan bakar dan jasa pelabuhan. Berdasarkan COA, pelanggan memperoleh manfaat atas akses ke armada yang besar, dibandingkan akses ke kapal tunggal. Jumlah armada yang lebih besar meningkatkan fleksibilitas pelanggan untuk memilih kargo yang akan diangkut dan mengurangi risiko tidak adanya kapal yang tersedia ketika diperlukan. Perseroan memperoleh manfaat dari volume yang meningkat dan utilisasi armada yang lebih efisien. Sebagai konsekwensinya, Perseroan berkeyakinan bahwa armada yang lebih besar akan lebih baik dalam memberikan layanan yang memuaskan bagi pelanggan berdasarkan COA.

Kontrak spot adalah kontrak yang ditandatangani untuk sekali pelayaran dengan tarif berdasarkan tarif saat itu atau tarif pasar spot. Sama halnya dengan COA, dalam kontrak spot pihak penyewa membayar satu kali biaya sewa, sementara Perseroan menanggung biaya bahan bakar dan jasa pelabuhan. Untuk mengukur hasil usahanya, Perseroan mengurangi biaya bahan bakar dan jasa pelabuhan dari pendapatan yang diperoleh dari COA dan kontrak spot untuk menghitung "pendapatan ekuivalen time charter", yang merupakan ukuran yang menunjukkan pendapatan dari COA dan kontrak spot dengan basis yang sama dengan kontrak time charter, dimana biaya bahan bakar dan jasa pelabuhan tidak termasuk dalam biaya Perseroan dan ditanggung langsung oleh pihak penyewa. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab IV mengenai "Analisa dan Pembahasan Oleh Manajemen".

Dari sudut pandang operasi, Perseroan secara historis lebih memilih menyewakan kapal-kapalnya dengan kontrak tetap berdasarkan time charter dan COA. Menurut kontrak-kontrak bersifat tetap ini, Perseroan akan lebih mampu mengelola biaya-biaya Perseroan dan mengendalikan arus pendapatannya, sehingga Perseroan akan terlindungi apabila kondisi pasar memburuk dalam jangka pendek. Namun, Perseroan senantiasa berusaha untuk mempertahankan keseimbangan antara kontrak-kontrak seperti itu dengan peluang yang ditawarkan pasar spot yang lebih rentan. Perseroan secara terus menerus mengawasi perkembangan pasar karena Perseroan selalu berusaha memanfaatkan peningkatan tarif angkutan dalam jangka pendek, untuk menjaga fleksibilitas armada Perseroan dalam melayani pelanggannya di lokasi-lokasi yang berbeda di seluruh dunia dan untuk meningkatkan pendapatan Perseroan. Pada tahun 2006, Perseroan menyewa sejumlah besar kapal melalui sewa time charter, untuk meningkatkan persentase pendapatan sewa berdasarkan waktu terhadap total pendapatan Perseroan. Hasilnya adalah persentase pendapatan Perseroan yang berasal dari kontrak spot dibandingkan kontrak tetap meningkat dibandingkan dengan tahun 2005 dan 2004. Semua sewa dibayar dimuka dengan tarif tetap setiap bulan.

Kapal Tanker Kimia

Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan merupakan salah satu perusahaan pelayaran terbesar di pasar angkutan kimia di dalam wilayah Asia berdasarkan tonase, yaitu sebesar 391.569 DWT, dan memiliki armada kapal tanker kimia berkapasitas kurang dari 20.000 DWT kedua terbesar di dunia, menurut Drewry Shipping Consultant, dengan 33 kapal berkapasitas kurang dari 20.000 DWT, serta 3 kapal yang berkapasitas lebih besar dari 20.000 DWT. Kapal berkapasitas kurang dari -20.000 DWT biasanya digunakan untuk rute di wilayah Asia, seperti Asia Tenggara, Asia Utara dan Timur Tengah/India, yang merupakan rute perdagangan paling penting bagi Perseroan untuk segmen kimia. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada bagian "Wilayah Operasional Armada — Kimia". Pada tanggal 31 Desember 2006, umur kapal rata armada tanker kimia Perseroan adalah sekitar 8,4 tahun, dibandingkan

rata-rata industri sekitar 12,9 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan sedang memesan 7 kapal tanker kimia baru, dengan jumlah kapasitas 124.680 DWT yang akan diserahkan antara tahun 2007 dan 2010. Sejak tanggal 31 Desember 2006 hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah menerima satu kapal tanker kimia yang telah dipesan tersebut dengan kapasitas 19.900 DWT pada akhir bulan Pebruari 2007.

Kapal tanker kimia dibangun dengan tangki-tangki yang terpisah dalam suatu kapal. Sehingga, kapal tanker kimia dapat mengangkut sejumlah produk kimia dengan jenis dan/atau grade yang berbeda-beda pada saat yang bersamaan. Namun, pemisahan ini memerlukan pembersihan tambahan atas tangki, pipa dan pompa ketika mengangkut dan menyerahkan kargo. IMO menyediakan tiga klasifikasi untuk jenis kapal kimia yang berbeda tergantung pada desain struktur tangki kargo yang diangkut oleh kapal tersebut. Tangki kargo jenis I didesain untuk mengangkut produk khusus seperti chlorinated paraffins dalam jumlah kecil yang merupakan proporsi kecil dalam perdagangan kimia. Tangki kargo jenis II didesain untuk mengangkut kimia dengan grade yang lebih tinggi, sementara tangki jenis III didesain untuk kimia jenis lainnya. Perseroan secara khusus mengangkut kargo jenis II dan III. Kapal yang diperingkat IMO II/ III pada umumnya dapat mengangkut tidak hanya kargo IMO III tetapi juga berbagai jenis kargo IMO II di seluruh tangki Perseroan. Dalam armada Perseroan, pengecualiannya adalah pada MT Indradi, MT Wulansari, MT Mustokoweni, MT Larasati dan MT Dewi Madrim, yang hanya dapat mengangkut kargo IMO II di tangki tengahnya, dimana tangki tersebut merupakan 60% dari kapasitas pengangkutan kapal tersebut. Perseroan mengkategorikan kapal-kapal tersebut dalam IMO II/III.

Tidak seperti kapal tanker minyak, dimana IMO mengatur kategori kapal berdasarkan kondisi tertentu, IMO tidak memiliki pengelompokan untuk kapal tanker kimia. Namun, kapal yang lebih tua memiliki risiko pencemaran (cross-contamination) antar produk yang berbeda serta biaya operasi yang lebih tinggi. Sebagai akibatnya, sebagian besar kapal tanker kimia dibesituakan ketika mencapai umur 25 tahun.

Perseroan mengoperasikan semua kapal tanker kimianya berdasarkan kontrak spot dan COA secara substansial. Selama tahun 2006 Perseroan memperoleh sekitar 93,7% pendapatan segmen kapal tanker dari kontrak spot dan COA dan sekitar 6,3% dari time charter. Sehubungan dengan kontrak COA, 13 kontrak berjangka waktu kurang dari satu tahun dan lima kontrak berjangka waktu antara satu dan tiga tahun. Perseroan pada umumnya tidak menyewakan kapal tanker kimianya kepada operator kapal tanker kimia lainnya di Asia karena sedikitnya jumlah perusahaan pesaing dibandingkan dengan pasar lainnya di Asia, dan terdapat kemungkinan bahwa pihak yang menyewakan kepada Perseroan adalah salah satu pesaing Perseroan.

Tabel di bawah ini menguraikan secara ringkas mengenai kapal-kapal tanker kimia yang dioperasikan oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006. Tabel pertama menunjukkan kapal tanker yang dimiliki oleh Perseroan, sementara tabel kedua dan ketiga merupakan kapal yang disewakan. Kecuali MT Dewi Madrim, Perseroan telah memperoleh pembiayaan untuk semua kapalnya.

Kapal Yang Dimiliki Tahun DWT Jenis (1) Bendera Lunas/

Pembuatan Lambung(2)

MT Anjasmoro 1996 32,696 III Singapura DH

MT Indradi 1993 13,944 II/III SUS Singapura DB

MT Wulansari 1992 11,055 II/III SUS Singapura DB

MT Rasawulan 1996 10,332 II/III SUS Singapura DH

MT Yanaseni 1992 9,202 II/III Singapura DH

MT Gerbera 2004 8,738 II/III SUS Hong Kong DH

MT Freesia 2003 8,521 II/III SUS Hong Kong DH

MT Celosia 1997 7,477 II/III SUS Hong Kong DH

Kapal Yang Dimiliki Tahun DWT Jenis (1) Bendera Lunas/

Pembuatan Lambung(2)

MT Jembawati 1999 6,685 III Singapura DH

MT Ulupi 1999 6,690 II/III Singapura DH

MT Dragonaria 1998 6,555 II/III Singapura DH

MT Tirtasari 1997 5,878 II/III SUS Singapura DH

MT Bauhinia 1997 5,851 II/III SUS Singapura DH

MT Eustoma 1994 4,990 II/III SUS Hong Kong DH

MT Kunti 1992 3,984 III Singapura DB

MT Larasati 1991 3,665 II/III SUS Hong Kong DH

MT Mustokoweni 1991 3,199 II/III SUS Singapura DB

MT Setyawati 1994 3,189 II/III SUS Hong Kong DH

MT Cendanawati 1997 3,159 II/III SUS Singapura DH

MT Dewi Madrim 1987 1,250 II/III SUS Indonesia DH

MT Gagarmayang 2004 40,354 II/III Singapura DH

MT Anggraini 1995 31,225 III Singapura DH

Bareboat Charter Tahun DWT Jenis (1) Bendera Lunas/

Pembuatan Lambung(2)

MT Harsanadi(3) 2005 14,271 II/III SUS Singapura DH

MT Hartati(3) 2004 14,312 II/III SUS Singapura DH

MT Nogogini(3) 1996 11,639 II/III SUS Singapura DH MT Nolowati(3) 1998 11,636 II/III SUS Singapura DH

MT Ratih(3) 1996 10,329 II/III SUS Singapura DH

MT Fatmarini(3) 2004 8,578 II/III SUS Singapura DH MT Frabandari(3) 2004 8,575 II/III SUS Singapura DH

MT Pertiwi(4) 2006 19,970 II/III SUS Singapura DH

MT Pujawati(4) 2006 19,900 II/III SUS Singapura DH MT Prita Dewi(4) 2006 19,998 II/III SUS Singapura DH

Time Charter Tahun DWT Jenis (1) Bendera Lunas/

Pembuatan Lambung(2)

MT Bestari(5) 2003 6,689 II/III SUS Panama DH

MT Bidadari(5) 2003 6,678 II/III SUS Panama DH

Catatan:

(1) "SUS" mengacu pada kapal tanker dengan tangki kargo terbuat dari stainless steel.

(2) "DH" berarti lambung ganda (double hull); " "DB" berarti lunas ganda (double bottom).

(3) Bareboat charter untuk periode 6,5 tahun, yang akan jatuh tempo pada tahun 2010 dan 2011.

(4) Bareboat charter untuk periode 12 tahun, akan jatuh tempo pada bulan Juni, Juli dan September 2018.

(5) Time charter selama 6,5 tahun, akan jatuh tempo pada bulan Agustus dan Oktober 2009.

Pada bulan Pebruari 2007, Perseroan telah menerima kapal tanker kimia yang baru dibangun, MT Purwati dengan kapasitas 19.900 DWT.

Setiap kapal tanker kimia Perseroan didaftarkan pada satu dari beberapa asosiasi klasifikasi. Untuk kapal tanker kimianya, Perseroan mendaftarkannya di asosiasi berikut ini: Lloyds Register, Nippon Kaiji Kyokai, Bureau Veritas dan Det Norske Veritas.

Kapal Tanker minyak

Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan mengoperasikan 16 kapal tanker minyak dengan total kapasitas 1.040.880 DWT. Armada tanker minyak Perseroan terdiri dari 2 jenis kapal Suezmax, 5 Aframax, 6 Handysize dan 3 kapal tanker dengan ukuran yang lebih kecil. Pada tanggal 31 Desember 2006, umur rata-rata armada tanker minyak Perseroan armada adalah sekitar 14,1 tahun, dibandingkan dengan rata-rata industri sekitar 13,5 tahun.

IMO telah menetapkan ketentuan sehubungan dengen pembesituaan kapal tanker minyak pada berbagai umur dan berbagai kondisi yang berbeda. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di Bab IX mengenai "Industri Perkapalan". Menurut salah satu dari peraturan ini, kapal tanker minyak yang tidak berlambung ganda (non-double-hull) harus dibesituakan selambat-lambatnya pada saat mencapai umur 25 tahun. Karena umur rata-rata armada tanker minyak Perseroan adalah 14.1 tahun dan Perseroan memiliki 2 kapal tanker minyak dengan umur saat ini lebih dari 20 tahun, Perseroan berkeyakinan bahwa ketentuan IMO ini tidak akan mempengaruhi hasil operasi atau kondisi keuangan Perseroan secara mterial. Kapal tanker minyak tertua Perseroan akan mencapai umur 25 tahun pada tahun 2008 dan akan dibesituakan atau dikonversikan menjadi kapal tanker FPSO/FSO pada saat itu, dan kapal tanker minyak kedua tertua tidak akan mencapai 25 tahun sebelum tahun 2010.

Perseroan mengoperasikan 7 dari kapal tanker minyaknya berdasarkan kontrak spot dan menyewakan 9 dari kapal tanker minyaknya berdasarkan kontrak time charter. Dari semua kapal tanker minyaknya dengan kapasitas kurang dari 100,000 DWT, 70.0% di antaranya dioperasikan berdasarkan kontrak jangka panjang dan jangka pendek dengan Pertamina (untuk pengangkutan minyak mentah domestik) dimana kontrak-kontrak tersebut akan jatuh tempo antara tahun 2007 dan 2011. Selama tahun 2006 Perseroan memperoleh sekitar 58,4% dari total pendapatannya berasal dari segmen kapal tanker minyak dari kontrak spot dan COA dan sekitar 41,6% dari kontrak time charter.

Tabel di bawah ini menguraikan deskripsi singkat kapal tanker minyak yang dioperasikan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006. Perseroan memiliki seluruh kapal tanker di bawah ini, kecuali MT Gandari. Perseroan telah memperoleh pembiayaan atas semua kapal-kapal tanker tersebut.

Kapal Yang dimiliki Tahun DWT Jenis (1) Bendera Lunas/

Pembuatan Lambung(2)

MT Tribuana 1989 147,500 Crude Oil Tanker Singapura SH MT Triwati 1991 147,253 Crude Oil Tanker Singapura SH MT Badraini 1991 111,777 Crude Oil Tanker Singapura DB MT Barunawati 1992 111,689 Crude Oil Tanker Singapura DB MT Barawati 1990 101,134 Crude Oil Tanker Singapura SH MT Bramani 1990 96,672 Crude Oil Tanker Singapura SH MT Bandondari 1983 89,999 Crude Oil Tanker Indonesia SH MT Pergiwo 1993 37,087 Crude Oil Tanker Singapura SH MT Anjani 1985 36,882 Oil Product Tanker Indonesia DS MT Pradapa 1993 36,362 Crude Oil Tanker Indonesia DS MT Pergiwati 1993 36,345 Crude Oil Tanker Singapura DS MT Gandini 1998 32,042 Oil Product Tanker Singapura DH MT Gandari(1) 1999 30,500 Oil Product Tanker Singapura DH MT Ontari 1993 18,520 Oil Product Tanker Indonesia SH MT Dewayani 1999 3,561 Oil Product Tanker Singapura DH MT Dewi Sri 1999 3,557 Oil Product Tanker Singapura DH

Catatan:

(1) Kepemilikan secara sewa bareboat selama 10 tahun yang akan berakhir pada bulan Mei 2012.

Setiap kapal tanker minyak Perseroan didaftarkan pada salah satu asosiasi klasifikasi. Untuk kapal tanker minyak Perseroan, asosiasi klasifikasinya adalah Lloyds Register, Nippon Kaiji Kyokai, Bureau

Kapal Tanker Gas

Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan mengoperasikan 6 kapal tanker gas,yang keseluruhannya adalah kapal tanker gas LPG/petrokimia, dengan total kapasitas of 24.126 CBM (25.164 DWT). Pada tanggal 31 Desember 2006, umur rata-rata armada tanker Perseroan adalah sekitar 11,9 tahun, dibandingkan dengan rata-rata industri sekitar 16,8 tahun.

Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan persentase total pendapatannya dari operasi kapal tanker gas dan oleh karena itu, melakukan ekspansi armada tanker gasnya. Perseroan saat ini sedang membangun 4 kapal tanker gas dan ethylene baru serta 2 kapal tanker LNG baru, dengan kapasitas masing-masing sebesar 28.000 CBM (29.700 DWT) dan 310.000 CBM (153.400 DWT). Perseroan berharap kapal-kapal tersebut akan diserahkan antara tahun 2007 dan 2009. Perseroan akan memiliki 30% kepemilikan atas 2 kapal tanker LNG tersebut. Perseroan bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasarnya dengan menyediakan angkutan LPG/petrokimia di wilayah Asia Utara. Perseroan juga akan meningkatkan pengangkutan LNG secara domestic, tergantung pada permintaan LNG di Indonesia. Perseroan mengoperasikan 2 dari kapal tanker gasnya berdasarkan kontrak spot dan 4 kapal tanker gasnya berdasarkan time charter. Selama tahun 2006, Perseroan memperoleh sekitar 33,1% pendapatan segmen kapal tanker gasnya dari kontrak spot dan COA dan 66,9% dari kontrak dengan basis sewa. Tabel di bawah ini menguraikan deskripsi singkat kapal tanker gas yang dioperasikan oleh Perseroa pada tanggal 31 Desember 2006. Perseroan memiliki seluruh kapal tanker ini secara keseluruhan. Perseroan telah memperolah pembiayaan untuk semua kapal tersebut kecuali MT Gas Sulawesi.

Kapal yang Dimiliki Tahun Pembuatan Jenis Kapal Bendera Lambung CBM

MT Gas Maluku 1996 Tanker gas Singapura DH 5.000

MT Gas Sumatera 1989 Tanker gas Indonesia DH 3.512

MT Gas Jawa 1989 Tanker gas Indonesia DH 3.596

MT Gas Indonesia 1990 Tanker gas Indonesia DH 3.518

MT Gas Kalimantan 1996 Tanker gas Indonesia DH 3.500

MT Gas Sulawesi 2006 Tanker gas Singapura DH 5.000

Perseroan telah menerima satu tanker gas baru pada bulan Januari 2007 yang diberi nama MT Gas Papua dengan kapasitas of 5.000 CBM (5.100 DWT).

Setiap tanker gas Perseroan didaftarkan pada satu dari beberapa asosiasi klasifikasi. Untuk tanker gas Perseroan, asosiasi klasifikasi tersebut adalah Nippon Kaiji Kyokai dan Biro Klasifikasi Indonesia. Tanker FPSO

Sebuah tanker FPSO adalah tanker produksi, penyimpanan dan pembongkaran mengapung. Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan memiliki satu tanker FPSO yang dibeli pada bulan Desember 2005 dan mulai mengubahnya menjadi FPSO. Selama tahun 2006, Perseroan tidak lagi memasukan kapal ini sebagai bagian dari armada kapal tanker minyak dalam kegiatan operasionalnya. Pengubahan kapal ini menjadi FPSO selesai pada bulan Agustus 2006. Tanker ini mempunyai total kapasitas 60.874 DWT. Perseroan mengoperasikan tanker FPSO berdasarkan kontrak time charter. Untuk tujuan pelaporan keuangan pada tahun 2006, tanker FPSO ini telah dimasukkan dalam segmen kapal tanker minyak. Tabel di bawah ini menguraikan deskripsi singkat tanker FPSO yang beroperasi pada tanggal 31 Desember 2006.

Kapal yang Dimiliki Tahun Pembuatan DWT Jenis Bendera Lunas

FPSO Brotojoyo 1980 60.874 FPSO Tanker Indonesia DB

Kapal Baru yang Sedang Dibuat

Tabel di bawah ini menguraikan deskripsi singkat kapal baru yang sedang dibuat untuk armada Perseroan, tonase yang direncanakan dan tanggal penyerahan yang diharapkan, pada tanggal 31 Desember 2006. Kecuali dinyatakan lain, semua kapal ini dimiliki secara keseluruhan oleh Perseroan. Ukuran yang ditunjukkan oleh DWT untuk kapal tanker kimia dan dengan CBM untuk kapal tanker gas, ethylene dan LNG. Perseroan mengantisipasi bahwa total biaya dari 13 kapal baru ini, termasuk kepemilikan 30% dari 2 kapal tanker LNG, adalah sekitar USD405,2 juta. Perseroan merencanakan untuk membiayai kapal-kapal ini melalui arus kas dari operasi dan dengan pinjaman, serta kemungkinan juga melalui dana hasil penawaran umum Obligasi ini. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan kapal-kapal tersebut adalah JPY1.872,1 juta dan USD44,7 juta.

Nama Tahun Indikasi DWT/ Jenis Bendera Lambung Galangan

Dimulai Penyerahan CBM Pembuatan

MT Purwati (*) 2006 2007 19,900 Tanker Minyak Singapura DH Shin IMOII/III SUS Kurushima(1)

MT Puspawati 2007 2007 19,900 Tanker Minyak Singapura DH Shin IMOII/II SUS Kurushima(1)

MT Pramoni 2008 2008 19,990 Tanker Minyak Singapura DH Shin

IMOII/II SUS Kurushima(1)

MT Pramesti 2008 2009 19,990 Tanker Minyak Singapura DH Shin IMOII/II SUS Kurushima(1)

MT Purbasari 2008 2009 19,900 Tanker Minyak Singapura DH Fukuoka(2)

IMOII/II SUS

MT Gas Bali (*) 2006 2007 5,000 Tanker Gas Singapura DH Shitanoe(3)

MT Gas Papua (*) 2006 2007 5,000 Tanker Gas Singapura DH Shitanoe(3)

MT Gas Lombok 2007 2008 9,000 Tanker Gas Singapura DH STX(4)

(Ethylene)

MT Gas Sumbawa 2008 2008 9,000 Tanker Gas Singapura DH STX(4)

(Ethylene)

MT Sago(5) 2007 2008 155,000 LNG Tanker Bahamas DH Hyundai(6)

MT Hiri(5) 2007 2009 155,000 LNG Tanker Bahamas DHHyundai Samho(7) MT Subadra 2009 2009 12,500 Tanker Minyak Singapura DH Shitanoe(3)

IMOII/II SUS

MT Hyacinth 2009 2010 12,500 Tanker Minyak Singapura DH Shitanoe(3)

IMOII/II SUS

(*) Perseroan telah menerima penyerahan MT Gas Papua pada bulan Januari 2007, MT Purwati pada bulan Pebruari 2007, dan MT Gas Bali pada bulan Mei 2007.

Catatan:

(1) Shin Kurushima — Shin Kurushima Dockyard Co., Ltd.

(2) Fukuoka — Fukuoka Shipbuilding Co., Ltd.

(3) Shitanoe — Shitanoe Shipbuilding Co., Ltd.

(4) STX — STX Shipbuilding Co., Ltd.

(5) Perseroan memiliki saham 30 %.dan sisanya 70 %. dimilki oleh Teekay Tangguh Holdings Corporation.

(6) Hyundai — Hyundai Heavy Industries Co., Ltd.

(7) Hyundai Samho — Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd.

Akuisisi atau Pembelian Kapal

Kriteria utama Perseroan dalam mengakuisisi kapal-kapal tambahan adalah pertimbangan Perseroan terhadap pasar dimana Perseroan melakukan operasinya. Apabila penilaian (assessment) Perseroan mengenai perkembangan pasar bersifat positif, Perseroan akan melakukan pembobotan profil risiko potensial atas peluang-peluang akuisisi tertentu. Perseroan mengkaji salah satu risikonya berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasinya dibandingkan dengan nilai kapal setelah masa

memadai sesuai dengan tingkat risikonya. Sesuai degan siklus pasar dimana Perseroan melakukan