• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS ACUTE CORONARY SYNDROME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KASUS ACUTE CORONARY SYNDROME"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT DALAM RSU SILOAM LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT DALAM RSU SILOAM

A.

A. IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN

Nama :

Nama : Tn.S Tn.S

Jenis

Jenis kelamkelamin in :: Laki-Laki Laki-Laki

Agama :

Agama : IslamIslam

Usia :

Usia : 45 Tahun45 Tahun

Status :

Status : MenikahMenikah

Pekerjaan :

Pekerjaan : KaryawanKaryawan

No. Rekam medis

No. Rekam medis :: 66-73-1266-73-12

B.

B. DATA DAN RIWAYAT PENYAKIT PASIENDATA DAN RIWAYAT PENYAKIT PASIEN

(Dilakukan secara autoanamnesis, pada tanggal 13 September 2015) (Dilakukan secara autoanamnesis, pada tanggal 13 September 2015)

Keluhan utama : Keluhan utama :

 Nyeri dada yang memburuk sejak kur

 Nyeri dada yang memburuk sejak kurang lebih 8 Jam SMRSang lebih 8 Jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang : Riwayat penyakit sekarang :

Perjalanan penyakit dimulai dari 10 hari

Perjalanan penyakit dimulai dari 10 hari SMRS dimana pasien merasakan demam SMRS dimana pasien merasakan demam yangyang datang secara tiba-tiba dan tidak mengalami perbaikan setelah mengkonsumsi datang secara tiba-tiba dan tidak mengalami perbaikan setelah mengkonsumsi  paracetamol,

 paracetamol, lalu lalu pada pada hari hari ke ke 2 2 semenjak semenjak demam demam datang datang pasien pasien mulai mulai sesak sesak nafasnafas disertai batuk ringan yang berdahak dan pada dahak yang keluar berwarna agak disertai batuk ringan yang berdahak dan pada dahak yang keluar berwarna agak kekuningan dan sering terlihat ada bercak kemerahan, pasien sempat memeriksakan kekuningan dan sering terlihat ada bercak kemerahan, pasien sempat memeriksakan kepada klinik dekat rumahnya dan petugas kesehatan berkata pasien terkena infeksi kepada klinik dekat rumahnya dan petugas kesehatan berkata pasien terkena infeksi virus dan diberikan vitamin, obat batuk dan obat turun panas. Setelah mengkonsumsi virus dan diberikan vitamin, obat batuk dan obat turun panas. Setelah mengkonsumsi obat tersebut pasien tidak mengalami perbaikan, hanya demam saja yang berkurang. obat tersebut pasien tidak mengalami perbaikan, hanya demam saja yang berkurang. sebaliknya sesak nafas dan batuk pasien semakin parah, dahak terasa semakin banyak sebaliknya sesak nafas dan batuk pasien semakin parah, dahak terasa semakin banyak dan sesak semakin hari semakin meningkat sampai menyebabkan pasien cepat merasa dan sesak semakin hari semakin meningkat sampai menyebabkan pasien cepat merasa lelah. Namun pasien tidak lagi memeriksakan kepada tenaga kesehatan didekat lelah. Namun pasien tidak lagi memeriksakan kepada tenaga kesehatan didekat rumahnya karena pasien sibuk dengan pekerjaanya.

rumahnya karena pasien sibuk dengan pekerjaanya.

Pada malam hari, satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa nyeri di sekitar Pada malam hari, satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa nyeri di sekitar dada ketika hendak meninggalkan rumah untuk berkerja. Nyeri yang dirasakan seperti dada ketika hendak meninggalkan rumah untuk berkerja. Nyeri yang dirasakan seperti

(2)

dadanya diremas dan ditekan dengan benda panas hingga menembus kebelakang dan dadanya diremas dan ditekan dengan benda panas hingga menembus kebelakang dan menjalar ke tangan kanan dan ulu hati terasa tidak enak. Nyeri datang tiba-tiba dan menjalar ke tangan kanan dan ulu hati terasa tidak enak. Nyeri datang tiba-tiba dan disertai rasa tidak enak pada seluruh badan terutama lambung namun pasien tidak disertai rasa tidak enak pada seluruh badan terutama lambung namun pasien tidak sampai muntah dan memutuskan untuk tidak berkerja dan beristirahat dirumah saja. sampai muntah dan memutuskan untuk tidak berkerja dan beristirahat dirumah saja.  Nyeri berlangsung

 Nyeri berlangsung selama 15 menit disertai keringselama 15 menit disertai keringat dingin. Bat dingin. Buang air besar uang air besar dan buadan buangng air kecil pasien dalam keadaan normal, hanya nafsu makan pasien menurun semenjak air kecil pasien dalam keadaan normal, hanya nafsu makan pasien menurun semenjak  badanya

 badanya demam. demam. Lalu Lalu isteri isteri pasien pasien memutuskan memutuskan untuk untuk membawa membawa pasien pasien ke ke UGDUGD rumah sakit siloam pada keesokan Pagi hari nya.

rumah sakit siloam pada keesokan Pagi hari nya.

Riwayat penyakit terdahulu : Riwayat penyakit terdahulu :

Pada Tahun 2014 pasien pernah mengalami keluhan nyeri dada yang serupa dengan Pada Tahun 2014 pasien pernah mengalami keluhan nyeri dada yang serupa dengan nyeri yang dikeluhkan oleh pasien saat datang kerumah sakit sekara

nyeri yang dikeluhkan oleh pasien saat datang kerumah sakit sekara ng, nyeri dada padang, nyeri dada pada saat itu terjadi secara mendadak saat pasien sedang terduduk menonton acara televisi saat itu terjadi secara mendadak saat pasien sedang terduduk menonton acara televisi didalam rumahnya. Pada saat itu pasien merasa seperti tertekan di daerah dada dan didalam rumahnya. Pada saat itu pasien merasa seperti tertekan di daerah dada dan sakitnya menembus ke punggung belakang dan menjalar ke leher pasien. Pasien juga sakitnya menembus ke punggung belakang dan menjalar ke leher pasien. Pasien juga sesak sehingga bernafas dengan sedikit lebih berat yang menyebabkan pasien sampai sesak sehingga bernafas dengan sedikit lebih berat yang menyebabkan pasien sampai keringat dingin. Pasien merasa seluruh badanya menjadi tidak enak bersamaan dengan keringat dingin. Pasien merasa seluruh badanya menjadi tidak enak bersamaan dengan datangnya nyeri dada tersebut sehingga pasien muntah beberapa kali dan terbaring datangnya nyeri dada tersebut sehingga pasien muntah beberapa kali dan terbaring lemah di tempat tidurnya secara perlahan. Nyeri mereda sekitar 10-20 menit namun lemah di tempat tidurnya secara perlahan. Nyeri mereda sekitar 10-20 menit namun  pasien

 pasien masih masih lemas lemas dan dan memutuskan memutuskan untuk untuk memanggil memanggil tukang tukang pijat pijat untuk untuk memijatmemijat dadanya kemudian pasien merendam kakinya dengan air hangat untuk merasa lebih dadanya kemudian pasien merendam kakinya dengan air hangat untuk merasa lebih  baik.

 baik. Pada saPada saat at itu itu pasien pasien tidak metidak memeriksakan ke meriksakan ke klinik klinik maupun rumah maupun rumah sakit. sakit. HanyaHanya menceritakan kejadian tersebut kepada temanya dan temanya memberikan ramuan menceritakan kejadian tersebut kepada temanya dan temanya memberikan ramuan herbal dari daun daunan yang kemudian diyakini oleh pasien se

herbal dari daun daunan yang kemudian diyakini oleh pasien se bagai obat untuk lemahbagai obat untuk lemah dan letih badan. Pasien tidak mengeluhkan riwayat terbangun tengah malam karena dan letih badan. Pasien tidak mengeluhkan riwayat terbangun tengah malam karena  perasaan sesak yang mencekik,

 perasaan sesak yang mencekik, hanya semenjak kejadian inhanya semenjak kejadian ini pasien merasa cepat capaii pasien merasa cepat capai apabila beraktivitas dan merasa sesak nafas apabila aktifitas berat seperti naik tangga. apabila beraktivitas dan merasa sesak nafas apabila aktifitas berat seperti naik tangga. Dikarenakan kantor pasien harus diakses dengan menaiki tangga sebanyak 4 lantai, Dikarenakan kantor pasien harus diakses dengan menaiki tangga sebanyak 4 lantai,  pasien

 pasien biasanya berhenti biasanya berhenti senejak senejak setiap setiap satu satu lantai. lantai. Pasien Pasien terkadang meraterkadang merasa sa kakinyakakinya sedikit membengkak setelah lama berjalan dan membaik saat bangun tidur dipagi hari. sedikit membengkak setelah lama berjalan dan membaik saat bangun tidur dipagi hari. tidak ada keluhan berulang antara tahun lalu sampai

(3)

Pada riwayat penyakit sebelumnya pasien mengaku tidak pernah terdiagnosa TB Paru Pada riwayat penyakit sebelumnya pasien mengaku tidak pernah terdiagnosa TB Paru dan tidak mendapatkan terapi OAT rutin sel

dan tidak mendapatkan terapi OAT rutin selama 6 bulan. Tidak pernah keringat malam,ama 6 bulan. Tidak pernah keringat malam, tidak ada riwayat batuk lebih dari 2 minggu dan tidak

tidak ada riwayat batuk lebih dari 2 minggu dan tidak ada riwayat batu berdarah. Sertaada riwayat batu berdarah. Serta  penurunan berat badan y

 penurunan berat badan yang signifikan.ang signifikan.

Riwayat operasi : Riwayat operasi :

Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya. Hanya beberapa kali berobat ke Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya. Hanya beberapa kali berobat ke klinik dekat rumahnya.

klinik dekat rumahnya.

Riwayat Pengobatan : Riwayat Pengobatan :

Tidak ada riwayat pengobatan yang berarti Tidak ada riwayat pengobatan yang berarti

Riwayat alergi : Riwayat alergi :

Alergi disangkal oleh pasien. Alergi disangkal oleh pasien.

Riwayat Kebiasaan : Riwayat Kebiasaan :

Pasien berkerja sebagai editor video di perusahaan swasta, pasien sering berpergian ke Pasien berkerja sebagai editor video di perusahaan swasta, pasien sering berpergian ke Hongkong dengan frekuensi 1 kali setiap dua bulan. Jam kerja pasien adalah pukul Hongkong dengan frekuensi 1 kali setiap dua bulan. Jam kerja pasien adalah pukul 22:00 Malam samp

22:00 Malam sampai dengan pukul 7:00 Pagi dari hari senin sampai jum’at. Pasienai dengan pukul 7:00 Pagi dari hari senin sampai jum’at. Pasien mengimbangi jam kerjanya dengan tidur di pagi hari dan terbangun di siang harinya. mengimbangi jam kerjanya dengan tidur di pagi hari dan terbangun di siang harinya. Setiap harinya pasien harus menaiki tangga karena kantor pasien bertempat di lantai Setiap harinya pasien harus menaiki tangga karena kantor pasien bertempat di lantai empat gedung tempatnya berkerja

empat gedung tempatnya berkerja dan pasien malas menunggu untuk menggunakan lift.dan pasien malas menunggu untuk menggunakan lift.

Pola makan pasien terbilang tidak teratur karena

Pola makan pasien terbilang tidak teratur karena pasien tidak memiliki jam makan yangpasien tidak memiliki jam makan yang dia jadwalkan setiap harinya. Frekuensi makan pasien adalah 3 kali sehari dengan tipe dia jadwalkan setiap harinya. Frekuensi makan pasien adalah 3 kali sehari dengan tipe makanan y

makanan yang dang dikonsumsi sedikit nikonsumsi sedikit nasi dan asi dan banyak banyak daging-dagingan, jeroan, daging-dagingan, jeroan, dandan makanan berlemak serta santan.

makanan berlemak serta santan. Pasien tidak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahanPasien tidak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan karena tidak doyan. Pasien suka ngemil kue-kue kering dan makanan manis serta karena tidak doyan. Pasien suka ngemil kue-kue kering dan makanan manis serta minum kopi secara rutin untuk membantunya tidak ngantuk saat berkerja.

minum kopi secara rutin untuk membantunya tidak ngantuk saat berkerja.

Pasien merokok selama 20 Tahun dan dapat menghabiskan 1-2 bungkus rokok Pasien merokok selama 20 Tahun dan dapat menghabiskan 1-2 bungkus rokok  perharinya. Tidak mengkonsumsi alcohol dan tidak ada riwayat penyalahgunaan  perharinya. Tidak mengkonsumsi alcohol dan tidak ada riwayat penyalahgunaan

obat-obatan maupun NAPZA. obatan maupun NAPZA.

(4)

Riwayat Berolahraga pasien disangkal. Menurut pasien Rutinitas sehari-hari Riwayat Berolahraga pasien disangkal. Menurut pasien Rutinitas sehari-hari membuatnya sulit meluangkan waktu untuk berolahraga.

membuatnya sulit meluangkan waktu untuk berolahraga.

Riwayat penyakit keluarga : Riwayat penyakit keluarga :

Dalam keluarga pasien tidak mengetahui apabila ada penyakit kronis seperti: Dalam keluarga pasien tidak mengetahui apabila ada penyakit kronis seperti: (Darah tinggi, Penyakit Gula (DM), Asma, kanker)

(Darah tinggi, Penyakit Gula (DM), Asma, kanker) Dalam keluarga pasien tidak ada r

Dalam keluarga pasien tidak ada riwayat Stroke dan Serangan Jantung.iwayat Stroke dan Serangan Jantung. Akan tetapi kakak kandung dari pasien sering berobat ke dokter Jantung. Akan tetapi kakak kandung dari pasien sering berobat ke dokter Jantung.

Pemeriks

Pemeriksaan fisik :aan fisik : Keadaan

Keadaan umum umum : : Sakit Sakit SedangSedang Kesadaran

Kesadaran : : compos compos mentis, mentis, GCS GCS = = 1515 Tanda-tanda vital

Tanda-tanda vital

--  Nadi  Nadi :: 125x/menit125x/menit

-- Laju Laju pernapasan pernapasan :: 24x/menit (SpO2 = 92%)24x/menit (SpO2 = 92%)

-- Suhu Suhu tubuh tubuh : : 36,536,5 00C (dalam pengaruh pemberian Paracetamol)C (dalam pengaruh pemberian Paracetamol)

-- Tekanan Tekanan darah darah : : 110 110 / / 70 70 mmHgmmHg

-- Tinggi Tinggi badan badan : : 155 155 cmcm

-- Berat Berat badan badan : : 65 65 kgkg

-- IMT IMT : : 27.05 27.05 Kg/mKg/m22 (normal weight) (normal weight)

-- Kesan Kesan gizi gizi : : SedangSedang

Pemeriksa

Pemeriksaan Fisian Fisik Sistematisk Sistematis Pemeriksaan

Pemeriksaan Hasil Hasil PemeriksaanPemeriksaan

Kulit

Kulit Turgor Turgor baik. baik. Tidak Tidak kterik kterik dan dan sianosis. sianosis. Tidak Tidak ada ada lesi lesi atauatau  jejas.

 jejas. Kepala

Kepala Normosefali Normosefali tanpa tanpa tanda tanda trauma trauma dan dan deformitas.deformitas. Rambut

Rambut Rambut Rambut berwarna berwarna hitam, hitam, tidak tidak mudah mudah rontok.rontok. Mata

Mata KonjungtivKonjungtiva a pucat pucat -/-, -/-, sklera sklera ikterikikterik –  – // –  – . Pupil bulat isokor 2,. Pupil bulat isokor 2, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+. Mata tidak tampak cekung.

(5)

Telinga

Telinga Bentuk Bentuk daun daun telinga telinga normal normal dan dan simetris. simetris. Tidak Tidak ada ada lesi,lesi,  perdarahan, dan cairan.

 perdarahan, dan cairan. Hidung

Hidung Bentuk normal, Bentuk normal, septum septum nasi nasi di di tengah. tengah. Tidak Tidak ada ada lesi,lesi,  perdarahan, dan cairan.

 perdarahan, dan cairan. Tenggorokan

Tenggorokan Faring Faring tidak tidak hiperemis. hiperemis. Tonsil Tonsil T1/T1.T1/T1. Mulut

Mulut dan dan Gigi Gigi Mukosa Mukosa mulut mulut basah, basah, tidak tidak ada ada lesi lesi dan dan leukoplakia. leukoplakia. GigiGigi dan gusi baik, tidak ada perdarahan. Hygiene baik.

dan gusi baik, tidak ada perdarahan. Hygiene baik. Leher

Leher JVP JVP dalam dalam batas batas normal, normal, Tidak Tidak ada ada pembesaran pembesaran kelenjarkelenjar getah bening. Tidak ada lesi.

getah bening. Tidak ada lesi. Paru Paru Inspeksi Inspeksi Palpasi Palpasi Perkusi Perkusi Auskultasi Auskultasi

Dinding dada simetris kanan dan kiri

Dinding dada simetris kanan dan kiri –  –  statis dan dinamis. statis dan dinamis. Bentuk dada normal. Tidak ada retraksi, penggunaan otot Bentuk dada normal. Tidak ada retraksi, penggunaan otot  pernapasan tambahan (-)

 pernapasan tambahan (-).. Tidak ada lesi dan massa.Tidak ada lesi dan massa. Dada simetris kanan dan kiri.

Dada simetris kanan dan kiri. Taktil fremitus lapang paruTaktil fremitus lapang paru

kanan = lapang paru kiri (sedikit Meningkat)

kanan = lapang paru kiri (sedikit Meningkat)

Suara redup (dall)

Suara redup (dall)

Vesikuler normal,

Vesikuler normal, ronchi +/+,ronchi +/+, wheezingwheezing –  – // –  – .. Jantung Jantung Inspeksi Inspeksi Palpasi Palpasi Perkusi Perkusi Auskultasi Auskultasi

Tidak tampak iktus kordis. Tidak tampak iktus kordis. Tidak ada heave,lift,thril. Tidak ada heave,lift,thril. Batas jantung normal.

Batas jantung normal. S3 GallopS3 Gallop -S1-S2 (+) normal. Mur--S1-S2 (+) normal. Mur-mur ( mur ( –  – ).). Abdomen Abdomen Inspeksi Inspeksi Auskultasi Auskultasi Palpasi Palpasi Perkusi Perkusi

Dinding abdomen simetris, cembung. Tidak ada massa dan Dinding abdomen simetris, cembung. Tidak ada massa dan lesi.

lesi.

Bising usus (+) ±8x/menit. Bruit ( Bising usus (+) ±8x/menit. Bruit ( –  – ).).

Hati dan limpa tidak teraba. Ginjal tidak teraba. Nyeri ketok Hati dan limpa tidak teraba. Ginjal tidak teraba. Nyeri ketok CVA (

CVA ( –  – ).).

Timpani, shifting dullness ( Timpani, shifting dullness ( –  – ).). Punggung

Punggung Tidak Tidak ada ada lesi lesi dan dan massa.massa. Letak tulang normal. Letak tulang normal. Alat

Alat Kelamin Kelamin Tidak Tidak dilakukan dilakukan pemeriksaan.pemeriksaan. Anus

(6)

Ektremitas

Ektremitas Atas Atas Akral hangat. Akral hangat. Tidak Tidak ada ada deformitas, deformitas, edema, edema, dan dan sianosis.sianosis. Ekstremitas

Ekstremitas Bawah Bawah Akral Akral hangat. hangat. Tidak Tidak ada ada deformitas,deformitas, Sedikit pitting edemaSedikit pitting edema

 pada kedua kaki +/+

 pada kedua kaki +/+ dan tidak ada sianosis. dan tidak ada sianosis.

C.

C. PEMERIKSPEMERIKSAAN PENUNJANG YANG AAN PENUNJANG YANG PERLU ATAU SUDAH DPERLU ATAU SUDAH DILAKUKANILAKUKAN

 Pemeriksaan yang sudah dilakukanPemeriksaan yang sudah dilakukan 1.

1. Pemeriksaan Tes Darah Lengkap :Pemeriksaan Tes Darah Lengkap : Hb Hb : 14.20 : 14.20 g/dL g/dL N N : : (12-14 (12-14 g/dL)g/dL) Ht Ht : : 43.30 43.30 % % N N : : (35-45 (35-45 %)%) WBC WBC : : 18.770 18.770 /mm3/mm3  N : (5000-10.00 N : (5000-10.000 /mm3)0 /mm3) RBC RBC : 4.73 : 4.73 x x 10101212 N : N : (4.0-5.(4.0-5.2 2 x x 10101212)) Trombosit Trombosit : 421.000 : 421.000 N N : : (150.000-440.00(150.000-440.000)0) Basophil Basophil : : 0% 0% N N : : (0.0-1.0%)(0.0-1.0%) Eosinophil Eosinophil : : 0% 0% N N : : (1.0-3.0%)(1.0-3.0%) Batang Batang : : 3% 3% N N : : (2.0-6.0%)(2.0-6.0%) Segmen Segmen :: 78%78% N N : : (50.0-70.0%)(50.0-70.0%) Limfosit Limfosit : : 12% 12% N N : : (20-40 (20-40 %)%) ---Monosit Monosit : : 7% 7% N N : : (2-6%)(2-6%) MCH MCH : : 30.00 30.00 pg pg N N : : (27.8-33.8 (27.8-33.8 pg)pg) MCV MCV : : 91.50 91.50 fL fL N N : : (83.9-99.1 (83.9-99.1 fL)fL) MCHC MCHC : 32.80 : 32.80 g/dL g/dL N N : : (32-36 (32-36 g/dL)g/dL) GDS GDS : : 129 129 mg/dL mg/dL N N : : (<200 (<200 mg/dL)mg/dL) Ureum Ureum : : 42.0 42.0 mg/dL mg/dL N N : : (10-50 (10-50 mg/dL)mg/dL) Creatinin Creatinin : : 1.39 1.39 mg/dL mg/dL N N : : (0.5-1.1 (0.5-1.1 mg/dL)mg/dL) eGFR eGFR : : 58.758.7 CK : CK : 1405 U/L1405 U/L N N : : (38 (38 - - 174)174) CK-MB : CK-MB : 90.9 U/L90.9 U/L N N : : (7 (7 - - 25)25) Troponin Troponin T T :: 2553.0 pg/ml2553.0 pg/ml N N : : (0.00 (0.00 - - 14.00)14.00)

(7)

Total

Total Cholestrol Cholestrol 187 187 >240 >240 mg/dl mg/dl (H)(H) –  –  200-239 (Moderate) - <200 (Normal) 200-239 (Moderate) - <200 (Normal) HDL

HDL 29.0 (Low)29.0 (Low) >60 >60 mg/dl mg/dl (HIGH) (HIGH) - - <40 <40 mg/dl mg/dl (LOW)(LOW) LDL

LDL 132132 >130 >130 mg/dl mg/dl (HIGH) (HIGH) - - <100 <100 mg/dl mg/dl (optimal)(optimal) Tryglicerides

Tryglicerides 118 118 50-150 50-150 mg/dlmg/dl

2.

2. EKG :EKG : Sinus Tachycardia (HR 100-130), Northwest Axis, AnteriorSinus Tachycardia (HR 100-130), Northwest Axis, Anterior

Extensive MI, Terdapat Q Patologis (Old Infarction), Terdapat

Extensive MI, Terdapat Q Patologis (Old Infarction), Terdapat

ST-Depresi, dan T-Inversi

Depresi, dan T-Inversi

3.

3. Foto Thorax PAFoto Thorax PA

Kedua Sinus Costophrenicus dan diafragma normal Kedua Sinus Costophrenicus dan diafragma normal Cor :

Cor : CTR 53%CTR 53%

Aorta : baik Aorta : baik

Kedua hilus: kasar Kedua hilus: kasar Pulmo :

Pulmo : Tampak infiltrat pada kedua perihiler, paracardial, basal paru,Tampak infiltrat pada kedua perihiler, paracardial, basal paru,

dan lapangan atas paru kanan

dan lapangan atas paru kanan.. Tulang dada baik

(8)

4.

4. USG AbdomenUSG Abdomen

 Hepar : Besar dan bentuk normal, permukaan rata, liver tip tajam, ekoHepar : Besar dan bentuk normal, permukaan rata, liver tip tajam, eko  parenkim

 parenkim homoghomogeny eny normal. normal. Tidak Tidak tampak tampak lesi-lesi lesi-lesi fokal, fokal, strukturstruktur vaskuler dan biliaris intra/ekstrahepatik normal.

vaskuler dan biliaris intra/ekstrahepatik normal. Tampak efusi pleuraTampak efusi pleura

kanan.

kanan.

 Vesica Fellea: Besar, Bentuk dan dinding normal, tak tampak batu/Vesica Fellea: Besar, Bentuk dan dinding normal, tak tampak batu/

sludge/ S.O.L sludge/ S.O.L

 Renal Dextra: Ukutan dan permukaan normal, tak tampak tandaRenal Dextra: Ukutan dan permukaan normal, tak tampak tanda

 bendungan/Batu/S.O.L  bendungan/Batu/S.O.L

 Renal Sinistra: Ukuran, bentuk dan permukaan normal, tak tampakRenal Sinistra: Ukuran, bentuk dan permukaan normal, tak tampak

tanda bendungan / Batu / S.O.L tanda bendungan / Batu / S.O.L

 Spleen: Besar dan bentuk normal, eko Spleen: Besar dan bentuk normal, eko parenkim homogenyparenkim homogeny, tak ta, tak tampakmpak

S.O.L tak tampak pelebaran ductus pankreatikus mayor. S.O.L tak tampak pelebaran ductus pankreatikus mayor.

 Pankreas: besar, bentuk dan permukaan normal, eko parenkimPankreas: besar, bentuk dan permukaan normal, eko parenkim

homogeny, tak tampak S.O.L tak tampak pelebaran ductus pa

homogeny, tak tampak S.O.L tak tampak pelebaran ductus pa nkreatikusnkreatikus mayor.

mayor.

 Vesica Urinaria: besar dan bentuk normal, dinding baik, tak tampakVesica Urinaria: besar dan bentuk normal, dinding baik, tak tampak

 batu/SOL. Trabekulasi dalam batas normal.  batu/SOL. Trabekulasi dalam batas normal.

 Prostat: Besar dan bentuk normal, eko parenkim homogen, tak tampakProstat: Besar dan bentuk normal, eko parenkim homogen, tak tampak

SOL. SOL.

 Tak tampak tanda kokarde patologik pada traktus digestivus.Tak tampak tanda kokarde patologik pada traktus digestivus. 

 KESAN:KESAN: *EFUSI PLEURA KANAN*EFUSI PLEURA KANAN. (ORGAN INTRA ABDOMEN. (ORGAN INTRA ABDOMEN

LAINYA DALAM BATAS NORMAL) LAINYA DALAM BATAS NORMAL) 5.

5. ECHOECHO

 KESAN: Ischemic kardiomiopati dengan LV disfungsiKESAN: Ischemic kardiomiopati dengan LV disfungsi

D.

D. RINGKASAN/RESUMERINGKASAN/RESUME

 Pasien datang dengan keluhan nyeri disekitar dada seperti diremas dan ditekanPasien datang dengan keluhan nyeri disekitar dada seperti diremas dan ditekan

 benda yang panas

 benda yang panas dan rasa dan rasa nyeri yang nyeri yang menjalar menjalar ke tangan, ke tangan, punggung dan ulu punggung dan ulu hatihati dan bertahan selama 15 menit. Disertai keringat dingin Satu hari sebelum masuk dan bertahan selama 15 menit. Disertai keringat dingin Satu hari sebelum masuk rumah sakit.

rumah sakit.

 10 Hari sebelum masuk rumahsakit pasien mengeluh, Demam yang datang secara10 Hari sebelum masuk rumahsakit pasien mengeluh, Demam yang datang secara

mendadak dan tidak membaik setelah minum paracetamol 2 hari. mendadak dan tidak membaik setelah minum paracetamol 2 hari.

(9)

 Pada hari ke 2 setelah demam, pasien merasa sesak nafas diikuti batuk berdahakPada hari ke 2 setelah demam, pasien merasa sesak nafas diikuti batuk berdahak

 berwarna

 berwarna kekuningan kekuningan bercampur bercampur bercak bercak kemerahan. kemerahan. Sesak Sesak nafas nafas semakin semakin lamalama semakin memburuk.

semakin memburuk.

 Pasien merasa cepat lelah dalam beraktivitas.Pasien merasa cepat lelah dalam beraktivitas. 

 1 tahun yang lalu pasien memiliki riwayat nyeri dada serupa saat sedang terduduk1 tahun yang lalu pasien memiliki riwayat nyeri dada serupa saat sedang terduduk

menonton televise didalam rumahnya. Rasa sakit yang dirasakan hampir sama menonton televise didalam rumahnya. Rasa sakit yang dirasakan hampir sama dengan keluhan nyeri dada saat ini hanya saja disertai keringat dingin dan dengan keluhan nyeri dada saat ini hanya saja disertai keringat dingin dan  penjalaran

 penjalaran nyeri nyeri ke ke leher. leher. Pasien Pasien muntah muntah beberapa beberapa kali. kali. Dan Dan nyeri nyeri dada dada tersebuttersebut mereda setelah berla

mereda setelah berlangsung selama kurang lebih 20 menit.ngsung selama kurang lebih 20 menit.

 Tidak pernah ada keluhan terbangun tiba tiba saat malam hari dengan keluhan sesaTidak pernah ada keluhan terbangun tiba tiba saat malam hari dengan keluhan sesa kk

nafas yang mencekik, hanya merasa sesak ketika aktivitas bertambah seperti sesak nafas yang mencekik, hanya merasa sesak ketika aktivitas bertambah seperti sesak yang dirasakan ketika pasien menaiki tangga.

yang dirasakan ketika pasien menaiki tangga.

 Untuk menaiki tangga 4 lantai, pasien berhenti disetiap satu lantai dan bernafasUntuk menaiki tangga 4 lantai, pasien berhenti disetiap satu lantai dan bernafas

terengap-engap. terengap-engap.

 Kaki yang sedikit membengkak ketika selesai beraktivitas, dan membaik setelahKaki yang sedikit membengkak ketika selesai beraktivitas, dan membaik setelah

 bangun tidur.  bangun tidur.

 Tidak pernah terdiagnosa TB Paru Tidak pernah terdiagnosa TB Paru dan tidak mendapatkan pengobatan OAT. Tidakdan tidak mendapatkan pengobatan OAT. Tidak

keringat malam dan tidak ada batuk lebih dari 2 minggu, batuk berdarah dan keringat malam dan tidak ada batuk lebih dari 2 minggu, batuk berdarah dan  penurunan berat badan y

 penurunan berat badan yang signifikan.ang signifikan.

 Pola makan pasien tidak teratur, frekuensi makan pasien adalah 3x/Hari. DenganPola makan pasien tidak teratur, frekuensi makan pasien adalah 3x/Hari. Dengan

 jenis makanan

 jenis makanan sedikit nasi sedikit nasi dan banydan banyak daging-dagingan, ak daging-dagingan, jeroan, makanan jeroan, makanan berlemakberlemak dan santan. Pasien tidak mengkonsumsi buah dan sayuran. Suka mengemil kue dan santan. Pasien tidak mengkonsumsi buah dan sayuran. Suka mengemil kue kering, makanan manis dimalam hari dan rutin minum kopi dimalam hari.

kering, makanan manis dimalam hari dan rutin minum kopi dimalam hari.

 Merokok selama 20 Tahun dengan menghabiskan 1-2 bungkus rokok perhari nya.Merokok selama 20 Tahun dengan menghabiskan 1-2 bungkus rokok perhari nya.

Tidak ada riwayat konsumsi al

Tidak ada riwayat konsumsi alcohol maupun NAPZA.cohol maupun NAPZA.

 Pasien tidak berolahraga dikarenakan tidak dapat meluangkan waktunya.Pasien tidak berolahraga dikarenakan tidak dapat meluangkan waktunya. 

 Tidak ada penyakit kronis pada keluarga, kakak pasien sering berobat ke dokterTidak ada penyakit kronis pada keluarga, kakak pasien sering berobat ke dokter

 jantung.  jantung.

 Pada pemeriksaan fisik didapatkan:Pada pemeriksaan fisik didapatkan:

1.

1.  Nadi: 125x/menit Nadi: 125x/menit 2.

2. RR: 24x/menitRR: 24x/menit 3.

3. Taktil Fremitus Lapang Paru sedikit meningkat.Taktil Fremitus Lapang Paru sedikit meningkat. 4.

(10)

5.

5. Ronchi +/+Ronchi +/+ 6.

6. Suara Jantung Tambahan S3 GallopSuara Jantung Tambahan S3 Gallop

 Pada Pemeriksaan Laboraturium didapatkan:Pada Pemeriksaan Laboraturium didapatkan:

1. 1. WBC: 18.770/mm3WBC: 18.770/mm3 2. 2. Trombosit: 421.000Trombosit: 421.000 3. 3. CK: 1405 U/LCK: 1405 U/L 4. 4. CK-MB: 90.9 U/LCK-MB: 90.9 U/L 5. 5. Troponin T: 2553.0 pg/mlTroponin T: 2553.0 pg/ml 6. 6. LDL: 132 mg/dlLDL: 132 mg/dl 

 Pada pemeriksaan EKG didapatkan:Pada pemeriksaan EKG didapatkan:

1.

(11)

2.

2. T-Inversion = T-Inversion = biasanya ditemukan biasanya ditemukan pada N-STEMIpada N-STEMI

3.

3. ST-Depresion ST-Depresion = = biasanya ditemukan biasanya ditemukan pada Npada N-STEMI-STEMI

 Pada Pemeriksaan Rontgent Thorax PA didapatkan:Pada Pemeriksaan Rontgent Thorax PA didapatkan:

1.

1. CTR 53% (sedikit Membesar), dan Tampak infiltrat pada keduaCTR 53% (sedikit Membesar), dan Tampak infiltrat pada kedua  perihiler, paracardial, basal paru, dan lapangan atas paru kanan  perihiler, paracardial, basal paru, dan lapangan atas paru kanan

 Pada USG Abdomen didapatkan:Pada USG Abdomen didapatkan:

1.

1. Kesan adanya EFUSI PLEURA KANANKesan adanya EFUSI PLEURA KANAN

 Pada pemeriksaan ECHO didapatkan:Pada pemeriksaan ECHO didapatkan:

1.

1. Kesan adanya Ischemic kardiomiopati dengan LV disfungsi.Kesan adanya Ischemic kardiomiopati dengan LV disfungsi.

E.

E. DAFTAR MASALAHDAFTAR MASALAH 1.

1. Coronary Artery DiseaseCoronary Artery Disease 2.

2. Congestive Heart Failure e.c Old InfarctionCongestive Heart Failure e.c Old Infarction 3.

3. Suspect Community Acquired PneumoniaSuspect Community Acquired Pneumonia 4.

4. Acute Lung OedemaAcute Lung Oedema

F.

(12)

1.

1. Coronary Artery DiseaseCoronary Artery Disease

Anamnesis

Anamnesis : Nyeri dada tiba-tiba seperti diremas dan menembus kebelakang, tidak: Nyeri dada tiba-tiba seperti diremas dan menembus kebelakang, tidak mereda dengan istirahat dan hilang dalam beberapa menit (Unstable Angina) mereda dengan istirahat dan hilang dalam beberapa menit (Unstable Angina) menggambarkan adanya plak yang ruptur sebagian didalam pe

menggambarkan adanya plak yang ruptur sebagian didalam pe mbulu darah dimanambulu darah dimana dapat timbul secara tiba tiba dan tidak membaik dengan beristirahat ,Dyspneu On dapat timbul secara tiba tiba dan tidak membaik dengan beristirahat ,Dyspneu On Excertion (+) selama satu tahun menandakan adanya (Chronic Stable Angina) atau Excertion (+) selama satu tahun menandakan adanya (Chronic Stable Angina) atau keberadaan lipid plak yang tidak rupture

keberadaan lipid plak yang tidak rupture dalam pembuludarah hal ini membuat, saatdalam pembuludarah hal ini membuat, saat  beraktivitas

 beraktivitas dan jantung medan jantung membutuhkan lebih oksigen mbutuhkan lebih oksigen dengan meningkatkan dengan meningkatkan curahcurah  jantung

 jantung untuk untuk mendapatkan mendapatkan lebih lebih oksigen oksigen namun namun tidak tidak dapat dapat terpenuhi terpenuhi karenakarena  penyempitan atau st

 penyempitan atau stenosis dari enosis dari diameter pembuludarah adiameter pembuludarah akibat dari kibat dari lipid plak padalipid plak pada dindingnya. Riwayat Nyeri dada berulang menandakan adanya lebih dari satu dindingnya. Riwayat Nyeri dada berulang menandakan adanya lebih dari satu  penyempitan

 penyempitan pada pada pembulu pembulu darah darah jantung jantung di di pasien pasien tersebut tersebut yang yang memilmemilikiiki karakteristik, dan besar penyempitan yang berbeda-berbeda dan menyebabkan karakteristik, dan besar penyempitan yang berbeda-berbeda dan menyebabkan angina. Riwayat konsumsi makanan berlemak, daging dan santan, merokok, nyemil angina. Riwayat konsumsi makanan berlemak, daging dan santan, merokok, nyemil kue dan minum kopi rutin. 20 tahun, riwayat keluarga dengan kakak kandung sering kue dan minum kopi rutin. 20 tahun, riwayat keluarga dengan kakak kandung sering  berobat

 berobat ke ke dokter dokter jantung jantung membantu membantu dalam dalam menegakan menegakan diagnosis diagnosis dari dari faktorfaktor kebiasaan dan riwayat keluarga.

kebiasaan dan riwayat keluarga. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang : Laboraturium : LDL Tinggi (132 mg/dl) : Laboraturium : LDL Tinggi (132 mg/dl) Rencana terapi :

Rencana terapi :

 Non medikamentosaNon medikamentosa : : Edukasi Edukasi Mengubah Mengubah jenis jenis makanan makanan pasien pasien untukuntuk

mengkonsumsi sayuran lebih dari daging dagingan, tidak makan goreng-gorengan, mengkonsumsi sayuran lebih dari daging dagingan, tidak makan goreng-gorengan, santan, lemak-lemak. Mengedukasi Berhenti Merokok. Menyarankan berolahraga santan, lemak-lemak. Mengedukasi Berhenti Merokok. Menyarankan berolahraga Ringan dan rutin minum obat untuk Kontrol kadar kolestrol dalam darah.

Ringan dan rutin minum obat untuk Kontrol kadar kolestrol dalam darah.

 Medikamentosa Medikamentosa ::Simvastatin Simvastatin 20mg 20mg 1x/hari 1x/hari (menurunkan (menurunkan kadarkadar

Kolesterol LDL dalam darah dan meringankan resiko dari stroke akibat thrombo emboli Kolesterol LDL dalam darah dan meringankan resiko dari stroke akibat thrombo emboli dan meringankan resiko serangan jantung)

dan meringankan resiko serangan jantung)

::Aspilet (Asam AsetilSalisilat) 80mg 1x/hari (mencegahAspilet (Asam AsetilSalisilat) 80mg 1x/hari (mencegah agregrasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan thrombus melalui penekanan agregrasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan thrombus melalui penekanan sintesis tromboksan A2 dalam trombosit, mencegah Myocardial Infarction pada orang sintesis tromboksan A2 dalam trombosit, mencegah Myocardial Infarction pada orang dengan gangguan pembuludarah seperti penyempitan dan hilangnya elastisitas normal dengan gangguan pembuludarah seperti penyempitan dan hilangnya elastisitas normal  pembuludarah)

(13)

::Clopidrogrel 75mg 1x/Hari (menghambat atauClopidrogrel 75mg 1x/Hari (menghambat atau mencegah agregasi platelet kepada dinding pembuluh darah atau terhadap injured mencegah agregasi platelet kepada dinding pembuluh darah atau terhadap injured tissue)

tissue)

2.

2. Congestive Heart Failure e.c Old Infarction dan Acute Lung OedemCongestive Heart Failure e.c Old Infarction dan Acute Lung Oedem

Anamnesis :

Anamnesis : Berhenti setiap naik tangga 1 lantai karena sesak nafas dan merasa Berhenti setiap naik tangga 1 lantai karena sesak nafas dan merasa kelelahan, Riwayat Nyeri dada Typical 1 Tahun yang lalu, Riwayat Bengkak pada kelelahan, Riwayat Nyeri dada Typical 1 Tahun yang lalu, Riwayat Bengkak pada Kedua kaki setelah pulang beraktivitas dan mereda setelah bangun tidur (pitting Kedua kaki setelah pulang beraktivitas dan mereda setelah bangun tidur (pitting edema). Mudah lelah saat beraktivitas, DOE (+)

edema). Mudah lelah saat beraktivitas, DOE (+) Pemeriksa

Pemeriksaan an FisikFisik : Nadi 125x/Menit (tachycardia), Nafas 24x/menit dalam posisi: Nadi 125x/Menit (tachycardia), Nafas 24x/menit dalam posisi  berbaring lurus (Orthopnea), nampak sedikit Edema pada kak

 berbaring lurus (Orthopnea), nampak sedikit Edema pada kaki (+/+) Pittingi (+/+) Pitting Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang  : Gelombang Q Patologis pada EKG (adanya riwayat  : Gelombang Q Patologis pada EKG (adanya riwayat infark), S3 heart sound (tanda khas dari Heart Failure), Nadi 120x/menit (reaksi infark), S3 heart sound (tanda khas dari Heart Failure), Nadi 120x/menit (reaksi kompensasi jantung untuk memenuhi demand tubuh pada keadaan infark), kompensasi jantung untuk memenuhi demand tubuh pada keadaan infark),  penumpukan cairan diparu bias jug

 penumpukan cairan diparu bias juga menyebabkan shortness of breath.a menyebabkan shortness of breath.

Rencana diagnostik : EKG (melihat Q patologis), ECHO melihat apabila ada Rencana diagnostik : EKG (melihat Q patologis), ECHO melihat apabila ada kelainan pada otot jantung dan infarction, Thorax xray (Melihat

kelainan pada otot jantung dan infarction, Thorax xray (Melihat adanya akumulasiadanya akumulasi cairan yang disebabkan tekanan balik dari atrium kanan terlalu tinggi yang cairan yang disebabkan tekanan balik dari atrium kanan terlalu tinggi yang  biasanya

 biasanya terjadi terjadi pada pada left left ventricular ventricular heart heart failure, failure, CTR CTR 53% 53% melihat melihat adaada  pembesaran jantung

 pembesaran jantung akibat remodeling yakibat remodeling yang bersifat kompensasi ang bersifat kompensasi terhaterhadap demanddap demand tubuh yang tidak bisa dipenuhi oleh kekuatan otot jantung yang mengalami athropi tubuh yang tidak bisa dipenuhi oleh kekuatan otot jantung yang mengalami athropi akibat infark), USG abdomen (untuk melihat adanya penumpukan cairan di rongga akibat infark), USG abdomen (untuk melihat adanya penumpukan cairan di rongga abdomen bila curiga ada

abdomen bila curiga ada kegagalan jantung ventrikel kanan).kegagalan jantung ventrikel kanan). Rencana terapi :

Rencana terapi :

 Non medikamentosaNon medikamentosa : : 

 Berat badan berlebihan mungkin menyebabkan kerja jantung jadi lebih berat.Berat badan berlebihan mungkin menyebabkan kerja jantung jadi lebih berat.

Penurunan berat badan secara

Penurunan berat badan secara bertahap dengan diet, memilih makanan rendahbertahap dengan diet, memilih makanan rendah garam, rendah lemak, rendah kolestrol, dan sela

garam, rendah lemak, rendah kolestrol, dan selain itu kebiasaan merokok harusin itu kebiasaan merokok harus diherntikan, walaupun makan tidak terlalu banyak tapi har

diherntikan, walaupun makan tidak terlalu banyak tapi har us dipastikan pasienus dipastikan pasien makan cukup untuk memiliki gizi yang baik.orang dengan CHF mengalami makan cukup untuk memiliki gizi yang baik.orang dengan CHF mengalami kesulitan menjaga berat badan normal karena kebutuhan energy yang lebih kesulitan menjaga berat badan normal karena kebutuhan energy yang lebih tinggi, kurang nafsu makan, mual, gejala lain yang terkait, dan suplemen tinggi, kurang nafsu makan, mual, gejala lain yang terkait, dan suplemen makanan yang cukup mungkin disarankan.

(14)

 Bagi mereka yang mengalammi gagal jantung konsumsi garam harus dibatasiBagi mereka yang mengalammi gagal jantung konsumsi garam harus dibatasi

yaitu tidak lebih dari 2000mg Natrium/hari. Kelebihan garam dapat yaitu tidak lebih dari 2000mg Natrium/hari. Kelebihan garam dapat menyebabkan penarikan cairan ekstraselular pindah ke intravascular sehingga menyebabkan penarikan cairan ekstraselular pindah ke intravascular sehingga  jantung berkerja lebih keras (Heart Stroke Fo

 jantung berkerja lebih keras (Heart Stroke Foundation).undation).

 Serat, pada penderita gagal jantung cenderung mengalami keterbatasan dalamSerat, pada penderita gagal jantung cenderung mengalami keterbatasan dalam

aktivitas fisik karena adanya kongesti cairan. Oleh sebab itu beberapa metode aktivitas fisik karena adanya kongesti cairan. Oleh sebab itu beberapa metode  pengobatan seper

 pengobatan seperti diuretiti diuretic dic digunakan untuk gunakan untuk mengurangi jumlah mengurangi jumlah cairan yangcairan yang ada, factor ini menyebabkan sembelit atau susah BAB, dimana pasien ada, factor ini menyebabkan sembelit atau susah BAB, dimana pasien cenderung harus mengejan saat BAB dan hal tersebut bias membuat cenderung harus mengejan saat BAB dan hal tersebut bias membuat ketegangan pada jantung. Hal ini diatasi dengan peningkatan serat dalam diet. ketegangan pada jantung. Hal ini diatasi dengan peningkatan serat dalam diet.

 Asupan cairan harus dibatasi tidak lebih dari 8 gelas air putih perhari. IniAsupan cairan harus dibatasi tidak lebih dari 8 gelas air putih perhari. Ini

mencakup semua jenis cairan yang diminum, pada saat makan, maupun tidak mencakup semua jenis cairan yang diminum, pada saat makan, maupun tidak saat makan.

saat makan.

  Nausea dan m Nausea dan muntah sering ditemui untah sering ditemui sebagai marker dari sebagai marker dari peningkatan keparahan padapeningkatan keparahan pada

gagal jantung, makan yang terlalu banyak dapat meningkatkan beban kerja jantung. gagal jantung, makan yang terlalu banyak dapat meningkatkan beban kerja jantung. Oleh sebab itu dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil dan lebih sering, dengan Oleh sebab itu dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil dan lebih sering, dengan  periode istirahat diantaranya.

 periode istirahat diantaranya.

 Pembatasan aktivitas fisik yang terlalu berat, untuk menghindari kerja jantung yangPembatasan aktivitas fisik yang terlalu berat, untuk menghindari kerja jantung yang

terlalu berat pada orang dengan Old Miocard Infarction. terlalu berat pada orang dengan Old Miocard Infarction.

 MedikamentosaMedikamentosa : : Ramipril Ramipril 1.25mg 1.25mg 1x/Hari 1x/Hari (ACE (ACE inhibitor: inhibitor: mencegah mencegah high high bloodblood

 pressure yang dapat menyebabkan rup

 pressure yang dapat menyebabkan rupture thrombus dan memicu terjadinyture thrombus dan memicu terjadinya emboli.)a emboli.) ::Simvastatin 20mg 1x/hari (menurunkan kadar Kolesterol LDLSimvastatin 20mg 1x/hari (menurunkan kadar Kolesterol LDL dalam darah dan meringankan resiko dari stroke akibat thrombo emboli dan dalam darah dan meringankan resiko dari stroke akibat thrombo emboli dan meringankan resiko serangan jantung)

meringankan resiko serangan jantung)

::Aspilet (Asam AsetilSalisilat) 80mg 1x/hari (mencegahAspilet (Asam AsetilSalisilat) 80mg 1x/hari (mencegah agregrasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan thrombus melalui penekanan agregrasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan thrombus melalui penekanan sintesis tromboksan A2 dalam trombosit, mencegah Myocardial Infarction pada orang sintesis tromboksan A2 dalam trombosit, mencegah Myocardial Infarction pada orang dengan gangguan pembuludarah seperti penyempitan dan hilangnya elastisitas normal dengan gangguan pembuludarah seperti penyempitan dan hilangnya elastisitas normal  pembuludarah)

 pembuludarah)

::Clopidrogrel 75mg 1x/Hari (menghambat atau mencegahClopidrogrel 75mg 1x/Hari (menghambat atau mencegah agregasi platelet kepada dinding pembuluh darah atau terhadap injured tissue)

agregasi platelet kepada dinding pembuluh darah atau terhadap injured tissue)

:: Lasix (Diuretic) 40mg 1x/Hari (diuretic berkerja mengurangi Lasix (Diuretic) 40mg 1x/Hari (diuretic berkerja mengurangi edema pada pada keadaan akut dengan masa kerja 4-6 jam dan banyak digunakan pada edema pada pada keadaan akut dengan masa kerja 4-6 jam dan banyak digunakan pada

(15)

kasus edema otak dan paru

kasus edema otak dan paru-paru. Penggunaan jangka panjang menyebabkan kehilangan-paru. Penggunaan jangka panjang menyebabkan kehilangan Kalium)

Kalium)

:: Aspartate K 1Tab/Hari (bila diperlukan sebagai Suplementary Aspartate K 1Tab/Hari (bila diperlukan sebagai Suplementary kalium tambahan pada kasus hypokalemia yang disebabkan pemberian diuretic

kalium tambahan pada kasus hypokalemia yang disebabkan pemberian diuretic jangkajangka  panjang. Syarat pengg

 panjang. Syarat penggunaan adalah bila tidak ada penggununaan adalah bila tidak ada penggunaan asupan nutrisi lain yangaan asupan nutrisi lain yang mengandung kalium dan bila ada hasil lab darah yang menunjukan kadar Kalium mengandung kalium dan bila ada hasil lab darah yang menunjukan kadar Kalium menurun dari normal, karena kalium yang rendah dapat menyebabkan irregular heart menurun dari normal, karena kalium yang rendah dapat menyebabkan irregular heart  beat/ aritmia.)

 beat/ aritmia.)

::  Laxadine Syrup (Phenolphthalein, liquid paraffin, glycerin)  Laxadine Syrup (Phenolphthalein, liquid paraffin, glycerin) 3x1CI PRN/ Membantu buang air besar,bila ada konstipasi akibat

3x1CI PRN/ Membantu buang air besar,bila ada konstipasi akibat penggpenggunaan diureticunaan diuretic  jangka panjang.

 jangka panjang.

3.

3. Suspect Community Acquired PneumoniaSuspect Community Acquired Pneumonia

Anamnesis

Anamnesis : diawali dengan Demam (+), Sesak Nafas : diawali dengan Demam (+), Sesak Nafas setelah demam timbul yangsetelah demam timbul yang semakin memburuk keadaanya, Batuk berdahak, warna kuning dicampur bercak semakin memburuk keadaanya, Batuk berdahak, warna kuning dicampur bercak Darah (+), timbul secara akut.

Darah (+), timbul secara akut. Pemeriksaan fisik :

Pemeriksaan fisik : Laju pernafasan 24x/menit Laju pernafasan 24x/menit (SpO2 92%), (SpO2 92%), Taktil fremitus padaTaktil fremitus pada  palpasi

 palpasi dada dada meningkat di meningkat di kedua lapang kedua lapang paru paru (menandakan a(menandakan adanya cadanya cairan/masa),iran/masa),  pada

 pada perkusi perkusi terdengar terdengar suara suara redup/dull redup/dull menandakan menandakan adanya adanya (cairan/masa(cairan/masa), ), padapada auskultasi lapang paru terdapat Rhonki basah nyaring pada basal

auskultasi lapang paru terdapat Rhonki basah nyaring pada basal kedua lapang parukedua lapang paru dengan batasan yang tidak jelas (menandakan adanya cairan pa

dengan batasan yang tidak jelas (menandakan adanya cairan pa da ronggda rongga paru).a paru). Pemeriksaan

Pemeriksaan penunjang penunjang : WBC (leukosit) : 18.770 /: WBC (leukosit) : 18.770 /mm3 (active infection),mm3 (active infection), Segmen 78% (bacterial infection). Pada Xray Thorax didapatkan gambaran Segmen 78% (bacterial infection). Pada Xray Thorax didapatkan gambaran infiltrate pada kedua perihiler

infiltrate pada kedua perihiler (khas pada CAP) ,Disarankan untuk Culture Sputum(khas pada CAP) ,Disarankan untuk Culture Sputum untuk mengetahui pathogen yang menginfeksi.

untuk mengetahui pathogen yang menginfeksi. Rencana

Rencana Terapi Terapi : : terapi terapi penggunpenggunaan aan antibiotic antibiotic sesuai sesuai dengan dengan etiologi.etiologi.

G.

G. PROGNOSAPROGNOSA Quo

Quo ad ad vitam vitam : : Dubia Dubia ad ad bonambonam Quo

Quo ad ad Fungsionam Fungsionam : : BonamBonam Quo

(16)

H.

H. PEMBAHASAN PENYAKITPEMBAHASAN PENYAKIT

Serangan jantung adalah suatu penyakit di mana terjadinya gangguan aliran darah ke jantung Serangan jantung adalah suatu penyakit di mana terjadinya gangguan aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan sel-sel jantung mati akibat kurangnya pasokan darah ke sel-sel

sehingga menyebabkan sel-sel jantung mati akibat kurangnya pasokan darah ke sel-sel jantung.jantung. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab nomor satu kematian pada orang dewasa di Penyakit jantung koroner merupakan penyebab nomor satu kematian pada orang dewasa di Amerika. Di seluruh dunia jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Faktor yang paling Amerika. Di seluruh dunia jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Faktor yang paling  berhubungan dengan

 berhubungan dengan penyakit penyakit ini ini adalah adalah gaya gaya hidup hidup yang kurang yang kurang sihat, sihat, merokok, merokok, konsumsikonsumsi makanan berkolesterol tinggi, kurang gerak dan kurang istirahat.

makanan berkolesterol tinggi, kurang gerak dan kurang istirahat.

Sindrom koroner akut(ACS) merupakan kumpulan gejala yang mengambarkan proses Sindrom koroner akut(ACS) merupakan kumpulan gejala yang mengambarkan proses  penyakit yang meli

 penyakit yang meliputi angina puti angina pektoris tidak pektoris tidak stabil, infastabil, infark miokardium rk miokardium tanpa elevasi tanpa elevasi segmensegmen ST(NSTEMI) dan infark miokardium dengan elevasi segmen ST(STEMI). Ketiganya ST(NSTEMI) dan infark miokardium dengan elevasi segmen ST(STEMI). Ketiganya mempunyai dasar patofisiologi yang sama, cuma hanya berbeda

mempunyai dasar patofisiologi yang sama, cuma hanya berbeda derajat keparahannya. Adanyaderajat keparahannya. Adanya elevasi segmen ST pada EKG menggambarkan adanya oklusi total arteri koroner yang elevasi segmen ST pada EKG menggambarkan adanya oklusi total arteri koroner yang menyebabkan nekrosis pada seluruh atau hampir seluruh lapisan dinding jantung. Pada menyebabkan nekrosis pada seluruh atau hampir seluruh lapisan dinding jantung. Pada  NSTEMI

 NSTEMI dan dan angina angina pektoris pektoris tidak tidak stabil stabil terjadi terjadi oklusi oklusi parsial parsial arteri arteri koroner. koroner. KeduanyaKeduanya mempunyai gejala klinis dan patofisiologi serupa, tetapi berbeda derajat keparahannya. mempunyai gejala klinis dan patofisiologi serupa, tetapi berbeda derajat keparahannya. Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika iskemi cukup parah sehingga menyebabkan nekrosis Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika iskemi cukup parah sehingga menyebabkan nekrosis sel-sel miokardium; hal ini menyebabkan pelepasan biomarker dari sel-sel

sel miokardium; hal ini menyebabkan pelepasan biomarker dari sel -sel miokardium (Troponin-sel miokardium (Troponin T atau I, atau CKMB) menuju ke sirkulasi. Sebaliknya, pada pasien dengan angina pektoris T atau I, atau CKMB) menuju ke sirkulasi. Sebaliknya, pada pasien dengan angina pektoris tidak stabil tidak didapatkan peningkatan biomarker tersebut di sirkulasi.

(17)

BAB 2 BAB 2 TINAJUAN PUSTAKA TINAJUAN PUSTAKA 2.1. DEFINISI 2.1. DEFINISI

Sindrom koroner akut adalah salah satu manifestasi klinis penyakit jantung koroner Sindrom koroner akut adalah salah satu manifestasi klinis penyakit jantung koroner yang utama dan sering mengakibatkan kematian. Sindrom koroner akut terjadi karena yang utama dan sering mengakibatkan kematian. Sindrom koroner akut terjadi karena terjadinya pengurangan oksigen akut atau subakut dari miokardium. Hal ini terjadi karena terjadinya pengurangan oksigen akut atau subakut dari miokardium. Hal ini terjadi karena robekan plak aterosklerotik dan berkaitan dengan adanya proses inflammasi, trombosis, robekan plak aterosklerotik dan berkaitan dengan adanya proses inflammasi, trombosis, vasokonstriksi dan embolisasi. Manifestasi sinrdrom koroner akut adalah:

vasokonstriksi dan embolisasi. Manifestasi sinrdrom koroner akut adalah: 1.

1. ST elevasi miokardium infarkST elevasi miokardium infark  oklusi total oleh trombus oklusi total oleh trombus a.

a. STEMI ; infarkSTEMI ; infark  b.

 b. Angina variant(angina prinzmetal, arteri coronary spasm), jarang terjadiAngina variant(angina prinzmetal, arteri coronary spasm), jarang terjadi 2.

2.  Non-elevasi ST sindrom koron Non-elevasi ST sindrom koroner akuter akut oklusi parsial oleh trombus oklusi parsial oleh trombus a.

a.  NSTEMI : infark NSTEMI : infark  b.

 b. Unstable anginaUnstable angina

2.2 EPIDEMIOLOGI 2.2 EPIDEMIOLOGI

Setiap tahun di Amerika Serikat 1.300.000 pasien dirawat di RS dengan APTS / Infark Miokard Setiap tahun di Amerika Serikat 1.300.000 pasien dirawat di RS dengan APTS / Infark Miokard non Q, dibandingkan 350.000 pasien Infark miokard dengan gelombang Q ST el

non Q, dibandingkan 350.000 pasien Infark miokard dengan gelombang Q ST el evasievasi

2.3 FAKTOR RESIKO 2.3 FAKTOR RESIKO

Faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner dibagi dua yaitu faktor resiko yang dapat Faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner dibagi dua yaitu faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi.

dimodifikasi dan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi antara lain:

Faktor resiko yang dapat dimodifikasi antara lain: 1. Hipertensi 1. Hipertensi 2. Diabetes 2. Diabetes 3. Hiperkolesterolemia 3. Hiperkolesterolemia 4. Merokok 4. Merokok 5.

5. Kurang Kurang latihanlatihan 6.

6. Diit Diit dengan dengan kadar kadar lemak lemak tinggitinggi 7. Obesitas

7. Obesitas 8. Stress 8. Stress

Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain: Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain:

(18)

1.

1. Riwayat Riwayat PJK PJK dalam dalam keluargakeluarga 2.

2. Usia Usia di di atas atas 45 45 tahuntahun 3.

3. Jenis Jenis kelamin kelamin laki-laki laki-laki > > perempuanperempuan 4.

4. Etnis Etnis tertentu tertentu lebih lebih besar besar resiko resiko terkena terkena PJK.PJK.

2.4 PATOGENESIS DAN ETIOLOGI 2.4 PATOGENESIS DAN ETIOLOGI Patogenesis

Patogenesis

ACS dimulai dengan adanya ruptur plak arteri koroner, aktivasi kaACSde pembekuan ACS dimulai dengan adanya ruptur plak arteri koroner, aktivasi kaACSde pembekuan dan platelet, pembentukan trombus, serta aliran darah koroner yang mendadak berkurang. Hal dan platelet, pembentukan trombus, serta aliran darah koroner yang mendadak berkurang. Hal ini terjadi pada plak koroner yang kaya lipid dengan fibrous cap yang tipis (vulnerable plaque). ini terjadi pada plak koroner yang kaya lipid dengan fibrous cap yang tipis (vulnerable plaque). Ini disebut fase plaque disruption ‘disrupsi plak’. Setelah plak mengalami ruptur maka tissue Ini disebut fase plaque disruption ‘disrupsi plak’. Setelah plak mengalami ruptur maka tissue factor ‘faktor jaringan’ dikeluarkan dan bersama faktor VIIa membentuk tissue factor VIIa factor ‘faktor jaringan’ dikeluarkan dan bersama faktor VIIa membentuk tissue factor VIIa complex mengaktifkan faktor X menjadi faktor Xa sebagai penyebab terjadinya produksi complex mengaktifkan faktor X menjadi faktor Xa sebagai penyebab terjadinya produksi trombin yang banyak. Adanya adesi platelet, aktivasi, dan agregasi, menyebabkan trombin yang banyak. Adanya adesi platelet, aktivasi, dan agregasi, menyebabkan  pembentukan trombus arteri koroner. In

 pembentukan trombus arteri koroner. Ini disebut fase acute thrombosis ‘trombosis akut’.i disebut fase acute thrombosis ‘trombosis akut’. Proses inflamasi yang melibatkan aktivasi makrofage dan sel T limfosit, proteinase, dan Proses inflamasi yang melibatkan aktivasi makrofage dan sel T limfosit, proteinase, dan sitokin, menyokong terjadinya ruptur plak serta trombosis tersebut. Sel inflamasi tersebut sitokin, menyokong terjadinya ruptur plak serta trombosis tersebut. Sel inflamasi tersebut  bertanggung

 bertanggung jawab jawab terhadap terhadap destabilisasi destabilisasi plak plak melalui melalui perubahan perubahan dalam dalam antiadesif antiadesif dandan antikoagulan menjadi prokoagulan sel endotelial, yang menghasilkan faktor jaringan dalam antikoagulan menjadi prokoagulan sel endotelial, yang menghasilkan faktor jaringan dalam monosit sehingga menyebabkan ruptur plak.

monosit sehingga menyebabkan ruptur plak.

Endotelium mempunyai peranan homeostasis vaskular yang memproduksi berbagai zat Endotelium mempunyai peranan homeostasis vaskular yang memproduksi berbagai zat vasokonstriktor maupun vasodilator lokal. Jika mengalami aterosklerosis maka segera terjadi vasokonstriktor maupun vasodilator lokal. Jika mengalami aterosklerosis maka segera terjadi disfungsi endotel (bahkan sebelum terjadinya plak). Disfungsi endotel ini dapat disebabkan disfungsi endotel (bahkan sebelum terjadinya plak). Disfungsi endotel ini dapat disebabkan meningkatnya inaktivasi nitrit oksid (NO) oleh beberapa spesies oksigen reaktif, yakni meningkatnya inaktivasi nitrit oksid (NO) oleh beberapa spesies oksigen reaktif, yakni xanthine oxidase, NADH/NADPH (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate oxidase), dan xanthine oxidase, NADH/NADPH (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate oxidase), dan endothelial cell Nitric Oxide Synthase (eNOS). Oksigen reaktif ini dianggap dapat terjadi pada endothelial cell Nitric Oxide Synthase (eNOS). Oksigen reaktif ini dianggap dapat terjadi pada hiperkolesterolemia, diabetes, aterosklerosis, perokok, hipertensi, dan gagal jantung.

hiperkolesterolemia, diabetes, aterosklerosis, perokok, hipertensi, dan gagal jantung. Fase selanjutnya ialah terja

Fase selanjutnya ialah terja dinya vasokodinya vasokonstriksi artenstriksi arteri koroner akibat disfungsi endotelri koroner akibat disfungsi endotel ringan dekat lesi atau respons terhadap lesi itu. Pada keadaan disfungsi endotel, faktor ringan dekat lesi atau respons terhadap lesi itu. Pada keadaan disfungsi endotel, faktor konstriktor lebih dominan (yakni endotelin-1, tromboksan A2, dan

konstriktor lebih dominan (yakni endotelin-1, tromboksan A2, dan prostaglandin H2) daripadaprostaglandin H2) daripada faktor relaksator (yakni nitrit oksid dan prostasiklin).

faktor relaksator (yakni nitrit oksid dan prostasiklin).

Seperti kita ketahui bahwa NO secara langsung menghambat proliferasi sel otot polos Seperti kita ketahui bahwa NO secara langsung menghambat proliferasi sel otot polos dan migrasi, adesi leukosit ke endotel, serta agregasi platelet dan sebagai proatherogenic. dan migrasi, adesi leukosit ke endotel, serta agregasi platelet dan sebagai proatherogenic.

(19)

Melalui efek melawan, TXA2 juga menghambat agregasi platelet dan menurunkan Melalui efek melawan, TXA2 juga menghambat agregasi platelet dan menurunkan kontraktilitas miokard, dilatasi koroner, menekan fibrilasi ventrikel, dan luasnya infark.

kontraktilitas miokard, dilatasi koroner, menekan fibrilasi ventrikel, dan luasnya infark. ACS yang diteliti secara angiografi 60

ACS yang diteliti secara angiografi 60 —  — 70% menunjukkan obstruksi plak aterosklerosis yang70% menunjukkan obstruksi plak aterosklerosis yang ringan sampai dengan moderat, dan terjadi disrupsi plak karena beberapa hal, yakni tipis ringan sampai dengan moderat, dan terjadi disrupsi plak karena beberapa hal, yakni tipis -tebalnya fibrous cap yang menutupi inti lemak, adanya inflamasi pada kapsul, dan tebalnya fibrous cap yang menutupi inti lemak, adanya inflamasi pada kapsul, dan hemodinamik stress mekanik.

hemodinamik stress mekanik.

Etiologi: Etiologi:

1. Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada 1. Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada

Penyebab paling sering adalah penurunan perfusi miokard oleh karena penyempitan arteri Penyebab paling sering adalah penurunan perfusi miokard oleh karena penyempitan arteri koroner sebagai akibat dari trombus yang ada pada plak aterosklerosis yang rupture dan koroner sebagai akibat dari trombus yang ada pada plak aterosklerosis yang rupture dan  biasanya tidak

 biasanya tidak sampai menysampai menyumbat. Mikroumbat. Mikroemboli (emboli emboli (emboli kecil) dari kecil) dari agregasi tromboagregasi trombosit besertasit beserta komponennya dari plak yang ruptur, yang mengakibatkan infark kecil di distal, merupakan komponennya dari plak yang ruptur, yang mengakibatkan infark kecil di distal, merupakan  penyebab keluarnya petanda kerusakan mio

 penyebab keluarnya petanda kerusakan miokard pada banyak pasien.kard pada banyak pasien. 2. Obstruksi dinamik

2. Obstruksi dinamik

Penyebab yang agak jarang adalah

Penyebab yang agak jarang adalah obstruksi dinamik, yang mungkin diakibatkan oleh spasmeobstruksi dinamik, yang mungkin diakibatkan oleh spasme fokal yang terus menerus pada segmen arteri koroner epikardium (angina prinzmetal). Spasme fokal yang terus menerus pada segmen arteri koroner epikardium (angina prinzmetal). Spasme ini disebabkan oleh hiperkontraktilitas otot polos pembuluh darah dan/atau akibat adanya ini disebabkan oleh hiperkontraktilitas otot polos pembuluh darah dan/atau akibat adanya disfungsi endotel. Obstruksi dinamik koroner dapat juga dia

disfungsi endotel. Obstruksi dinamik koroner dapat juga dia kibatkan oleh konstriksi abnormalkibatkan oleh konstriksi abnormal  pada pembuluh darah y

 pada pembuluh darah yang lebih kecil.ang lebih kecil. 3. Obstruksi mekanik yang progresif 3. Obstruksi mekanik yang progresif

Penyebab ke tiga ACS adalah penyempitan yang hebat namun bukan karena spasme atau Penyebab ke tiga ACS adalah penyempitan yang hebat namun bukan karena spasme atau trombus. Hal ini terjadi pada sejumlah pasien dengan aterosklerosis progresif atau dengan trombus. Hal ini terjadi pada sejumlah pasien dengan aterosklerosis progresif atau dengan stenosis ulang setelah intervensikoroner perkutan (PCI).

stenosis ulang setelah intervensikoroner perkutan (PCI). 4. Inflamasi dan/atau infeksi

4. Inflamasi dan/atau infeksi Penyebab ke

Penyebab ke empat adalah inflamasi, disebabkan empat adalah inflamasi, disebabkan oleh/yang berhuoleh/yang berhubungan dbungan dengan engan infeksi, infeksi, yangyang mungkin

mungkin menyebabkan menyebabkan penyempitan penyempitan arteri, arteri, destabilisasi destabilisasi plak, plak, ruptur ruptur dan dan trombogenesis.trombogenesis. Makrofag dan limfosit-T di dinding plak meningkatkan ekspresi enzim seperti Makrofag dan limfosit-T di dinding plak meningkatkan ekspresi enzim seperti metaloproteinase,

metaloproteinase, yang yang dapat dapat mengakibatkan mengakibatkan penipisan penipisan dan dan ruptur ruptur plak, plak, sehinggasehingga selanjutnya dapat mengakibatkan

selanjutnya dapat mengakibatkan ACS.ACS. 5. Faktor atau keadaan pencetus

5. Faktor atau keadaan pencetus

Penyebab ke lima adalah ACS yang merupakan akibat sekunder dari kondisi pencetus diluar Penyebab ke lima adalah ACS yang merupakan akibat sekunder dari kondisi pencetus diluar arteri koroner. Pada pasien ini ada penyebab dapat berupa penyempitan arteri koroner yang arteri koroner. Pada pasien ini ada penyebab dapat berupa penyempitan arteri koroner yang

(20)

mengakibatkan terbatasnya perfusi miokard, dan mereka biasanya menderita angina stabil yang mengakibatkan terbatasnya perfusi miokard, dan mereka biasanya menderita angina stabil yang kronik.

kronik.

ACS jenis ini antara lain karena : ACS jenis ini antara lain karena : a)

a) Peningkatan Peningkatan kebutuhan kebutuhan oksigen oksigen miokard, miokard, seperti seperti demam, demam, takikardi takikardi dan dan tirotoksikosisotirotoksikosiso Berkurangnya aliran darah koroner,

Berkurangnya aliran darah koroner,  b)

 b) berkurangnya pasokan oberkurangnya pasokan oksigen miokard, seperti pada anemia dan hipoksksigen miokard, seperti pada anemia dan hipoksemia.emia.

Kelima penyebab ACS di atas tidak sepenuhnya berdiri sendiri dan banyakterjadi tumpang Kelima penyebab ACS di atas tidak sepenuhnya berdiri sendiri dan banyakterjadi tumpang tindih. Dengan kata lain tiap penderita mempunyai lebih dari satu penyebab dan saling terkait. tindih. Dengan kata lain tiap penderita mempunyai lebih dari satu penyebab dan saling terkait.

Klasifikasi: Klasifikasi:

Berdasarkan jenisnya, Sindroma Koroner Akut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Berdasarkan jenisnya, Sindroma Koroner Akut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

(21)

Jenis

Jenis Penjelasan Penjelasan nyeri nyeri dada dada Temuan Temuan EKG EKG Enzim Enzim JantungJantung Angina Angina Pectoris Tidak Pectoris Tidak Stabil (APTS) Stabil (APTS)

Angina pada waktu

Angina pada waktu

istirahat/ aktivitas ringan, istirahat/ aktivitas ringan, Crescendo angina, Hilang Crescendo angina, Hilang dengan nitrat.

dengan nitrat.

·

· Depresi Depresi segmen segmen TT ·

· Inversi Inversi gelombang gelombang TT ·

· Tidak ada Tidak ada gelombang gelombang QQ

Tidak meningkat Tidak meningkat

 NonST

 NonST elevasielevasi Miocard

Miocard Infark Infark

Lebih berat dan lama (> 30 Lebih berat dan lama (> 30

menit), Tidak hilang

menit), Tidak hilang

dengan pemberian nitrat. dengan pemberian nitrat.

Perlu opium untuk

Perlu opium untuk

menghilangkan nyeri. menghilangkan nyeri.

·

· Depresi Depresi segmen segmen STST ·

· Inversi Inversi gelombang gelombang TT

Meningkat Meningkat

minimal 2 kali minimal 2 kali nilai batas atas nilai batas atas normal normal ST elevasi ST elevasi Miocard Miocard Infark Infark

Lebih berat dan lama (> 30 Lebih berat dan lama (> 30

menit), Tidak hilang

menit), Tidak hilang

dengan pemberian nitrat. dengan pemberian nitrat.

Perlu opium untuk

Perlu opium untuk

menghilangkan nyeri. menghilangkan nyeri.

·

· Hiperakut Hiperakut TT ·

· Elevasi Elevasi segmen segmen TT ·

· Gelombang Gelombang QQ ·

· Inversi Inversi gelombang gelombang TT

Meningkat Meningkat

minimal 2 kali minimal 2 kali nilai batas atas nilai batas atas normal

normal

Berdasarkan beratnya menurut Braunwald: Berdasarkan beratnya menurut Braunwald: a. Kelas I: Serangan baru,

a. Kelas I: Serangan baru, yaitu kurang dari 2 bulan progresif, berat, dengan nyeri payaitu kurang dari 2 bulan progresif, berat, dengan nyeri pa da waktuda waktu istirahat, atau aktivitas sangat ringan, terjadi >2 kali per hari.

istirahat, atau aktivitas sangat ringan, terjadi >2 kali per hari.  b.Kelas

 b.Kelas II: II: Sub-akut, Sub-akut, yakni yakni sakit sakit dada dada antara antara 48 48 jam jam sampai sampai dengan dengan 1 1 bulan bulan pada pada waktuwaktu istirahat.

istirahat.

c. Kelas III: Akut, yakni kurang dari 48 jam. c. Kelas III: Akut, yakni kurang dari 48 jam.

(22)

2.5 DIAGNOSIS 2.5 DIAGNOSIS

Diagnosis ACS dapat ditegakkan dari 3 kriteria utama, yaitu dari anamnesis, EKG, dan Diagnosis ACS dapat ditegakkan dari 3 kriteria utama, yaitu dari anamnesis, EKG, dan  pengukuran enzim-enzim jantung.

 pengukuran enzim-enzim jantung. 1.

1. AnamnesisAnamnesis

Pasien dengan ACS biasanya datang dengan keluhan nyeri dada yang khas, yaitu: Pasien dengan ACS biasanya datang dengan keluhan nyeri dada yang khas, yaitu:

-- LokasiLokasi  substernal, retrosternal, atau prekordial substernal, retrosternal, atau prekordial

-- Sifat nyeriSifat nyeri  sakit, seperti ditekan, ditindih benda berat, seperti diperas/dipelintir sakit, seperti ditekan, ditindih benda berat, seperti diperas/dipelintir -- PenjalaranPenjalaran  ke lengan kiri, leher,  ke lengan kiri, leher, rahang bawah, punggrahang bawah, punggung/interACSpula, perut, atauung/interACSpula, perut, atau

lengan kanan. lengan kanan.

--  Nyeri membaik/hilang dengan istirahat atau nitrat. Nyeri membaik/hilang dengan istirahat atau nitrat.

-- Gejala penyertaGejala penyerta  mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas, lemah. mual, muntah, sulit bernapas, keringat dingin, cemas, lemah. -- Faktor pencetusFaktor pencetus aktivitas fisik, emosiaktivitas fisik, emosi

-- Faktor resikoFaktor resiko   laki-laki usia >40 tahun, wanita menopause, DM, hipertensi,  laki-laki usia >40 tahun, wanita menopause, DM, hipertensi, dislipidemia, perokok, kepribadian tipe A, obesitas.

dislipidemia, perokok, kepribadian tipe A, obesitas.

2.

2. Elektro KardiografiElektro Kardiografi

Pada iskemia miokardium, dapat ditemukan depresi segmen ST (≥ 1mV) atau inverse Pada iskemia miokardium, dapat ditemukan depresi segmen ST (≥ 1mV) atau inverse gelombang T simetris (> 2mV) pada dua lead

gelombang T simetris (> 2mV) pada dua lead yang bersebelahan.yang bersebelahan.

Perubahan EKG yang khas menyertai infark miokardium, dan perubahan paling awal terjadi Perubahan EKG yang khas menyertai infark miokardium, dan perubahan paling awal terjadi hampir seketika pada saa

hampir seketika pada saat mulainya gangguan miokardium. Pemeriksaan EKG harus dilakukant mulainya gangguan miokardium. Pemeriksaan EKG harus dilakukan segera pada setiap orang yang dicurigai menderita infark se

segera pada setiap orang yang dicurigai menderita infark se kalipun kecurigaannya kecil.kalipun kecurigaannya kecil.

Depresi ST pada iskemia miokard: Depresi ST pada iskemia miokard: A.

A. Depresi ST horizontal, spesifik untuk iskemiaDepresi ST horizontal, spesifik untuk iskemia B.

B. Depresi ST landai ke bawah, spDepresi ST landai ke bawah, sp esifik untuk iskemiaesifik untuk iskemia C.

C. Depresi ST landai ke atas, tidak spesifik untukDepresi ST landai ke atas, tidak spesifik untuk iskemia

iskemia

Inverse T pada

Inverse T pada iskemia miokard:iskemia miokard: A.

A. Inverse T yang kurang spesifik untuk iskemiaInverse T yang kurang spesifik untuk iskemia B.

B. Inverse T berujung lancip dan simetris, spesifikInverse T berujung lancip dan simetris, spesifik untuk iskemia.

(23)

Selama infark miokard akut, EKG berkembang melalui tiga stadium: Selama infark miokard akut, EKG berkembang melalui tiga stadium:

1.

1. Gelombang T runcing diikuti dengan inverse gelombang TGelombang T runcing diikuti dengan inverse gelombang T

 Secara akut, gelombang T meruncing (peaking), kemudian inverse (simetris).Secara akut, gelombang T meruncing (peaking), kemudian inverse (simetris). Perubahan gelombang T menggambarkan iskemia miokardium. Jika terjadi infark Perubahan gelombang T menggambarkan iskemia miokardium. Jika terjadi infark sejati, gelombang T tetap inverse selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.

sejati, gelombang T tetap inverse selama beberapa bulan sampai beberapa tahun. 2.

2. Elevasi segmen STElevasi segmen ST

 Secara akut, segmen ST mengalami elevasi Secara akut, segmen ST mengalami elevasi dan menyatu dengan gelombang T. elevasidan menyatu dengan gelombang T. elevasi segmen ST menggambarkan jejas miokardium. Jika terjadi i

segmen ST menggambarkan jejas miokardium. Jika terjadi i nfark, segmen ST biasanyanfark, segmen ST biasanya kembali ke garis iso elektrik dalam beberapa jam.

kembali ke garis iso elektrik dalam beberapa jam. 3.

3. Muncul gelombang Q baruMuncul gelombang Q baru

 Gelombang-gelombang Q baru bermunculan dalam beberapa jam sampai beberapaGelombang-gelombang Q baru bermunculan dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Gelombang ini menandakan infark miokard, syarat: lebar ≥ 0,04 detik, dalam ≥ hari. Gelombang ini menandakan infark miokard, syarat: lebar ≥ 0,04 detik, dalam ≥ 4mm atau ≥ 25% tinggi R. Pada kebanyakan kasus, gelombang ini menetap seumur 4mm atau ≥ 25% tinggi R. Pada kebanyakan kasus, gelombang ini menetap seumur hidup pasien.

hidup pasien.

Lokalisasi infark berdasarkan lokasi letak perubahan EKG: Lokalisasi infark berdasarkan lokasi letak perubahan EKG:

Lokasi

Lokasi Lead Lead Perubahan Perubahan EKGEKG

Anterios

Anterios ekstensif ekstensif V1-V6 V1-V6 ST ST elevasi, elevasi, gelombang gelombang QQ Anteroseptal

Anteroseptal V1-V4 V1-V4 ST elevasi, ST elevasi, gelombang gelombang QQ Anterolateral

Anterolateral V4-V6 V4-V6 ST ST elevasi, elevasi, gelombang gelombang QQ Posterior

Posterior V1-V2 V1-V2 ST ST depresi, depresi, Gelombang Gelombang R R tinggitinggi Lateral

Lateral I, I, aVL, aVL, V5, V5, V6 V6 ST ST elevasi, elevasi, gelombang gelombang QQ Inferior

Inferior II, II, III, III, aVF aVF ST ST elevasi, elevasi, gelombang gelombang QQ Ventrikel

Ventrikel kanan kanan V4R, V4R, V5R V5R ST ST elevasi, elevasi, gelombang gelombang QQ

Evolusi EKG pada AMI: Evolusi EKG pada AMI: A.

A. Fase hiperakut: Elevasi segmen ST yang nonspesifik,Fase hiperakut: Elevasi segmen ST yang nonspesifik, T yang tinggi dan meruncing.

T yang tinggi dan meruncing. B.

B. Fase evolusi lengkap: Elevasi ST yang spesifik danFase evolusi lengkap: Elevasi ST yang spesifik dan konveks ke atas, T inverse simetris, Q patologis. konveks ke atas, T inverse simetris, Q patologis. C.

C. Fase infark lama: Q paFase infark lama: Q pa tologis (QS atau Qr), ST kembalitologis (QS atau Qr), ST kembali isoel

Referensi

Dokumen terkait

Prosesi Semana Santa di Larantuka, Nusa Tenggara Timur telah mengalami inkulturasi antara kepercayaan masyarakat lokal, ajaran gereja, dan tradisi yang dibawa oleh

(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang sistem

Melalui kegiatan PPM IbM ini,tujuanyang akan dilakukan adalah : memberikan informasi pengetahuan dan ketrampilan IPTEKS diversifikasi pisang dan nanas dari daging

Pada tabel 4.6 terlihat hasil analisis variance 1 jalan terhadap perbedaan penurunan suhu tubuh antara obat antipiretik, plester kompres demam dan obat antipiretik serta tepid

Dokumen pengadaan Bab II Persyaratan peserta halaman 2 2.6 pengalaman di lingkungan pemerintah maupun swasta paling sedikit 1 pekerjaan , kok di halaman 28 bab V LDK point B

Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 3 ayat (3) dan ayat dikenakan sanksi pengisoliran yang dapat diikuti dengan pencabutan/pemutusan sambungan telekomunikasi SPEEDY yang

#epadatan populasi manusia adalah jumlah populasi manusia yang menempati suatu luas % areal &amp; tertentu dalam kurun waktu tertentu. #epadatan populasi manusia di berbagai

iii Alhamdullilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan