• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS. alternatif tersebut kemudian dipilih salah satu yang terbaik, yang nantinya akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS. alternatif tersebut kemudian dipilih salah satu yang terbaik, yang nantinya akan"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

66 BAB IV ANALISIS

4.1 Gambaran Umum Analisis Perancangan

Analisis dalam perancangan smart masjid ini dilakukan untuk mengetahui alternatif-alternatif apa saja yang dapat terjadi dalam proses perancangan. Dari alternatif tersebut kemudian dipilih salah satu yang terbaik, yang nantinya akan digunakan sebagai konsep dalam perancangan smart masjid ini.

Secara umum, terdapat beberapa tahapan dalam proses analisis. Dalam perancangan smart masjid ini, prosesnya dimulai dengan melakukan analisis kawasan untuk menentukan lokasi perancangan yang tepat untuk perancangan smart masjid ini. Selanjutnya dilakukan analisis fungsi untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja yang terakomodasi dalam perancangan smart masjid ini. Hal ini terkait dengan tujuan perancangan smart masjid yang memiliki fungsi ibadah, pendidikan, ekonomi, dan pengembangan masyarakat. Tujuan perancangan tersebut dijabarkan dalam analisis fungsi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat sekitar tapak, sehingga hasil perancangan yang diperoleh nantinya dapat tepat sasaran dan tujuan perancangan dapat terpenuhi.

Setelah melakukan analisis fungsi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis aktivitas dan pengguna. Analisis aktivitas dan pengguna berfungsi sebagai dasar dalam penentuan kebutuhan dan dimensi ruang pada smart masjid. Selanjutnya hasil analisis ruang dibawa ke analisis tapak untuk diolah sehingga mendapatkan alternatif perancangan yang sesuai. Untuk lebih jelasnya konsep berpikir dalam perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(2)

67

Gambar 4.1. Skema konsep berpikir dalam analisis perancangan smart masjid

(sumber: hasil analisis, 2012)

4.2 Analisis Kawasan 4.2.1 Dasar Pemilihan Tapak

Dalam rancangannya, lingkup pelayanan smart masjid ini direncanakan berskala regional, sehingga dalam proses pemilihan lokasi tapak harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi yang ada. Sebelumnya telah dipilih tiga alternatif lokasi tapak untuk perancangan smart masjid ini yakni lokasi pertama berada di jalan Panji Suroso, Kecamatan Blimbing, Malang, lokasi kedua di jalan Ikan Tombro, Kelurahan Mojolangu, Malang dan lokasi ketiga di jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Tunjungsekar, Malang. Lokasi ketiga alternatif tapak dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(3)

68

Gambar 4.2. Alternatif lokasi tapak perancangan

(sumber: hasil analisis, 2012)

Berdasarkan arahan rancangan peraturan daerah Kota Malang Tahun 2011 tentang rencana detail tata ruang kota sub pusat Malang Utara tahun 2012-2032, dalam paragraf 8 pasal 42 ayat 2 disebutkan bahwa rencana kawasan peruntukan peribadatan untuk wilayah Kota Malang sub pusat Malang Utara meliputi:

a. Pengembangan masjid di Kelurahan Tasikmadu, Tunggulwulung, Merjosari, Tulusrejo dan Tunjungsekar dengan luas empat hektar

b. Pengembangan musholla di Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru dan Dinoyo dengan luas satu koma lima hektar.

Selain itu juga terdapat ketentuan dalam pembangunan tempat peribadatan sebagaimana tercantum dalam penjelasan ketentuan peraturan zonasi kawasan peruntukan peribadatan pasal 57 ayat (2) huruf b butir 8 menjelaskan bahwa:

1. Sarana peribadatan tidak diperbolehkan dibangun pada ruang industri dan pertanian.

2. Jenis penggunaan ruang yang diperbolehkan meliputi Ruang Terbuka Hijau (RTH), permukiman, perdagangan dan jasa serta perkantoran.

(4)

69

3. Sarana ibadah yang dikembangkan dalam satu zona tersendiri meliputi sarana ibadah tingkat pelayanan kecamatan atau lebih besar.

4. Sarana peribadatan dengan skala pelayanan lebih rendah dari tingkat kecamatan tidak dikembangkan dalam satu zona tersendiri namun merupakan satu kesatuan dengan permukiman (bagian dari fasilitas perumahan); dan 5. Fasilitas peribadatan dengan skala pelayanan lebih besar atau sama dengan

tingkat kecamatan dikembangkan dengan jalan akses minimum jalan kolektor.

Dari ketentuan tersebut dijabarkan kembali menjadi beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi tapak untuk perancangan smart masjid ini. Kriteria ini dibuat berdasarkan ketentuan pemerintah tersebut, yakni:

1. Tapak harus terletak minimum pada jalan kolektor

2. Tapak berada di Kelurahan Tasikmadu, Tunggulwulung, Merjosari, Tulusrejo dan Tunjungsekar untuk perancangan tempat peribadatan berskala besar atau terletak di Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru dan Dinoyo untuk perancangan berskala lebih kecil. Selain lokasi tapak diatas, pemilihan lokasi tapak diperbolehkan memakai area Ruang Terbuka Hijau (RTH), permukiman, perdagangan dan jasa serta perkantoran.

3. Pemilihan lokasi disesuaikan dengan populasi agama di sekitarnya.

Ketiga kriteria tersebut menjadi dasar dalam pemilihan lokasi tapak untuk perancangan smart masjid ini. Proses pemilihan lokasi tapak dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(5)

70

Tabel 4.1. Analisis pemilihan lokasi tapak perancangan

Tapak harus terletak minimum pada jalan

kolektor

Tapak terletak pada jalur kolektor primer

Tapak terletak pada jalur kolektor sekunder

Tapak terletak pada jalur kolektor primer

Lokasi tapak harus sesuai

dengan peruntukan

lokasi

Tapak berada di luar daerah Malang sub pusat Malang Utara. Peruntukan lahan tidak

diketahui

Terletak di Kelurahan Mojolangu. Peruntukan untuk tempat ibadah berskala

kecil

Terletak di Kelurahan Tunjungsekar. Peruntukan untuk tempat ibadah berskala

besar Pemilihan lokasi disesuaikan dengan populasi agama di sekitarnya. Populasi penduduk di sekitar tapak multi

agama dengan dominan utama agama

Islam

Populasi agama di sekitar tapak dominan

Islam

Populasi penduduk di sekitar tapak multi

agama dengan dominan utama agama

Islam

Keputusan

Peruntukan lokasi tapak tidak diketahui karena berada di luar area Malang Utara. Tapak tidak dipilih untuk perancangan smart masjid ini.

Peruntukan tapak untuk perancangan tempat ibadah berskala kecil, sedangkan objek

perancangan direncanakan berskala

besar. Tapak tidak dipilih untuk perancangan smart

masjid ini.

Tapak sesuai dengan kriteria pemilihan. Tapak dipilih untuk

perancangan smart masjid ini.

(sumber: hasil analisis, 2012)

Dari hasil analisis di atas, diperoleh tapak yang sesuai dengan kriteria pemilihan yang akan digunakan sebagai lokasi perancangan. Tapak yang dipilih

(6)

71

adalah tapak yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Mojolangu, Malang. Lokasi tapak dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3. Lokasi tapak perancangan

(sumber: hasil analisis, 2012)

4.3 Analisis Fungsi

Perancangan smart masjid bermula dari sebuah gagasan untuk merancang sebuah masjid yang tidak hanya dapat berfungsi sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga dapat berfungsi sebagai tempat pengembangan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar masjid ini berada. Hal ini dituangkan dalam konsep dasar smart masjid yang menekankan pentingnya program masjid sebagai landasan dalam merancang, ditopang teknologi smart building sebagai basis pengelolaannya, yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah smart masjid sebagai tujuan akhir perancangannya. Secara umum, hal ini dapat dilihat pada skema konsep dasar perancangan smart masjid berikut ini:

(7)

72

Gambar 4.4. Skema konsep dasar perancangan

(sumber: hasil analisis, 2012)

Karena pentingnya smart program sebagai dasar dalam perancangan smart masjid ini, maka kesesuaian fungsi yang diakomodasi dengan kondisi lingkungan sekitar tempat masjid ini berada mutlak diperlukan. Hal ini agar tidak terjadi kesia-siaan karena program yang dibuat salah sasaran atau tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada. Lebih jauh mengenai kondisi lingkungan masyarakat di sekitar lokasi tapak dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.5. Kondisi lingkungan masyarakat di sekitar lokasi tapak

(sumber: hasil analisis, 2012) smart program smart building smart masjid

(8)

73

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa lingkungan sekitar lokasi tapak didominasi oleh area permukiman, area bisnis dan perdagangan serta area kampus. Oleh karena itu, secara umum program yang dibuat harus mempertimbangkan tiga area tersebut sebagai calon penyumbang utama jama’ah yang akan memanfaatkan smart masjid, yakni masyarakat sekitar, karyawan atau pekerja sekitar dan mahasiswa.

Lebih jauh agar rumusan masalah yang menjadi latar belakang perancangan dapat terselesaikan, penentuan fungsi bangunan hendaklah merujuk pada tujuan awal perancangan. Dalam perancangan smart masjid ini, penentuan fungsi merujuk pada tujuan utama perancangan smart masjid, yaitu menghasilkan rancangan masjid yang memiliki fungsi ibadah, ekonomi, pendidikan, dan pengembangan masyarakat di dalamnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut ini:

4.3.1 Fungsi Primer

Fungsi primer adalah fungsi utama yang diakomodasi dalam sebuah perancangan. Fungsi primer pada smart masjid meliputi:

4.3.1.1 Fungsi Ibadah

Fungsi utama sebuah masjid adalah sebagai tempat ibadah. Atas dasar itulah maka fungsi utama smart masjid juga adalah sebagai tempat ibadah. Smart program yang dibuat pada smart masjid terkait fungsi ibadah, memiliki kesamaan dengan program-program ibadah masjid pada umumnya. Hal ini karena ibadah mempunyai sifat yang universal, artinya sama dimanapun tempatnya dikerjakan. Smart program tersebut antara lain meliputi shalat berjama’ah lima waktu, kultum sehabis shalat, ceramah agama, serta program mengaji al-Qur’an secara berkala.

(9)

74

Juga terdapat program lainnya terkait peringatan hari besar agama Islam seperti peringatan hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha dan tahun baru Islam yang termasuk dalam smart program dari smart masjid ini. Selain itu juga terdapat baitul mal yang dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan ibadah lainnya yakni pembayaran zakat. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian fungsi ibadah tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.6. Skema program kegiatan terkait fungsi primer smart masjid

(sumber: hasil analisis, 2012)

4.3.2 Fungsi Sekunder

Fungsi sekunder adalah fungsi pendukung yang diakomodasi dalam sebuah perancangan. Fungsi sekunder umumnya dibuat berdasarkan tujuan awal perancangan yang kemudian disesuaikan kembali dengan kondisi lingkungan di sekitar lokasi perancangan. Dalam penentuan fungsi sekunder sebuah bangunan, perlu disesuaikan dengan fungsi primernya, untuk menghindari timbulnya permasalahan akibat perbedaan fungsi yang terlalu besar dikemudian hari.

Dalam perancangan smart masjid ini, beberapa fungsi sekunder yang ada sudah disesuaikan dengan tujuan perancangan. Beberapa fungsi sekunder pada smart masjid antara lain:

(10)

75 4.3.2.1 Fungsi Pendidikan

Melihat kondisi lingkungan sekitar lokasi perancangan yang didominasi tiga jenis wilayah yakni permukiman, perdagangan dan kampus, fungsi pendidikan pada smart masjid diarahkan lebih untuk menguatkan dan menghidupkan kembali nilai-nilai ajaran Islam melalui program kajian agama untuk orang dewasa dan pembelajaran al-Qur’an untuk anak-anak. Untuk usia dini, terdapat program pendidikan khusus yang dibuat dalam format penitipan anak, sehingga selain bermanfaat sebagai tempat belajar, juga dapat membantu meringankan beban masyarakat sekitar masjid yang notabene merupakan masyarakat urban yang sibuk bekerja. Dengan begitu, secara tidak langsung anak akan diajarkan untuk cinta terhadap masjid sejak dini sehingga diharapkan nantinya akan lebih mudah untuk meramaikan masjid di kemudian hari. Sedangkan bagi orang tua, hal ini akan bermanfaat karena dapat tenang bekerja karena selain dititipkan, anak mereka juga diberi pembelajaran yang baik. Selain itu juga disediakan perpustakaan sebagai penunjang fungsi masjid sebagai tempat pendidikan. Lebih jauh mengenai fungsi pendidikan pada smart masjid dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Gambar 4.7. Skema program kegiatan terkait fungsi pendidikan smart masjid

(11)

76 4.3.2.2 Fungsi Ekonomi

Area sekitar lokasi perancangan masjid yang ramai serta lokasi tapak yang strategis merupakan dua faktor yang sangat mendukung fungsi ekonomi dari smart masjid ini. Fungsi ekonomi penting bagi smart masjid untuk membiayai operasional masjid dan agar smart masjid dapat berjalan secara mandiri, tidak bergantung pada sumbangan jama’ahnya tapi justru dapat memakmurkan jama’ahnya. Walau begitu fungsi ekonomi smart masjid tidak sepenuhnya mengejar nilai keuntungan semata karena harus ada sisi pembelajaran yang dapat diambil pada fungsi ekonomi smart masjid ini, agar mempunyai nilai lebih dibanding fungsi-fungsi ekonomi pada umumnya. Smart program terkait fungsi ekonomi smart masjid, antara lain meliputi:

a. Kantin Halal

Kantin halal adalah kantin yang dirancang sebagai bentuk kampanye masjid akan pengenalan kembali masalah halal haram. Masalah halal haram sebenarnya merupakan masalah lama yang bersifat pokok, artinya sudah jelas karena terdapat aturannya dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Namun karena masyarakat kita sekarang cenderung mengabaikan hal tersebut maka hal ini kemudian diangkat kembali sebagai bagian dari smart program oleh smart masjid. b. Syariah Bussiness Center

Syariah bussiness center adalah bagian dari smart program untuk pengembangan ekonomi dari smart masjid. Ekonomi nerupakan penopang utama keberadaan smart masjid karena biaya investasi untuk pengembangan smart masjid membutuhkan biaya investasi yang besar. Konsep syariah bussiness center adalah konsep perbelanjaan supermarket yang menekankan pada prinsip-prinsip

(12)

77

ekonomi syariah yang berdasar pada al-Qur’an dan al-Hadits. Prinsip-prinsip itu antara lain:

1. Tidak curang, meliputi penerapan sistem input output barang agar penjualan barang kadaluarsa pada pembeli dapat dihindari

2. Pengambilan untung maksimal tidak boleh melebihi setengah dari pada harga modal. Hal ini untuk menjaga nilai ekonomis barang karena pada prinsipnya syariah bussiness center ini dibuat tidak hanya untuk mencari keuntungan ekonomis semata tetapi juga sebagai wadah pengenalan konsep ekonomi syari’ah langsung kepada masyarakat.

3. Tidak dzalim, hal ini terutama terkait pada masalah pembulatan nominal belanja yang sering dilakukan di supermarket-supermarket umum. Sedapat mungkin hal ini dihindari pada syariah bussiness center dengan menetapkan nominal-nominal yang bulat. Sebagai contoh harga sebotol minuman tidak ditulis Rp.1225,- tetapi ditulis Rp.1200,- agar kembalian yang dihasilkan masih berupa bilangan bulat.

4.3.2.3 Fungsi Pengembangan Masyarakat

Permasalahan utama masyarakat kota adalah kurangya kesempatan untuk bersosialisasi yang disebabkan oleh keterbatasan ruang publik yang ada dan kecendrungan waktu yang habis untuk bekerja. Selain itu, kecendrungan bahwa masjid hanya didatangi oleh orang tua merupakan merupakan dua contoh permasalahan yang banyak dihadapi pada masjid-masjid saat ini. Oleh karena itu, pada smart masjid ini dibuat beberapa program sebagai respon atas hal tersebut, yakni:

(13)

78 a. Sillaturrahim Public Space

Sillaturrahim public space adalah bagian dari smart program yang menggabungkan antara fungsi masjid sebagai tempat ibadah dengan public space sebagai area berinteraksi antar jamaahnya. Dengan silaturrahim public space diharapkan ukhuwah islamiyah antar umat Islam khususnya dapat ditingkatkan sehingga nantinya akan tercipta masyarakat kota yang islami.

Konsep sillaturrahim public space adalah bagaimana menciptakan ruang terbuka yang dapat mendukung terjadinya interaksi antar jama’ah dengan penyediaan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung hal tersebut seperti taman, area duduk, dan sebagainya. Selain itu, sillaturrahim public space juga dapat menjadi tempat untuk melestarikan lingkungan, yang diwujudkan dalam bentuk penanaman pohon-pohon langka sebagai peneduh dan pembuatan biopori di sekitar area masjid. Lebih jauh, sillaturrahim public space juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial masyarakat sekitar, sehingga diharapkan nantinya antara masjid dan masyarakat di sekitarnya akan dapat terjalin hubungan yang baik dan saling mendukung.

b. Masjid Creative Program

Masjid creative program adalah program dari smart masjid yang menyasar segmen muda. Program ini dibuat sebagai perhatian masjid terhadap golongan muda sehingga kedepannya diharapkan masjid tidak hanya didatangi oleh kaum tua saja tetapi dapat menjadi tempat bagi semua golongan. Masjid creative program terdiri dari beberapa kegiatan dengan tujuan utama mengembangkan potensi dan bakat dari pemuda-pemudi di sekitar masjid. Diharapkan nantinya

(14)

79

masjid creative program ini juga dikelola oleh remaja masjid ini sendiri sehingga setiap tahunnya smart masjid akan memiliki program atau agenda yang tetap.

Karena fokus utama program ini adalah golongan muda, maka kegiatan yang dibuat disesuaikan dengan karakteristik jiwa pemikiran mereka. Hal ini antara lain mencakup karakter remaja yang mudah bosan, ditanggapai dengan membuat konsep program yang berbeda setiap tahunnya, karakter suka bersenang-senang dibuat dalam bentuk program yang menyenangkan namun tetap mendidik, serta karakter suka meniru dibuat dalam bentuk kerja sama dengan sekolah-sekolah disekitarnya sehingga diharapkan akan lebih banyak remaja yang berpartisipasi. Programnya sendiri dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama yaitu program pengembangan seni Islam, mencakup pengembangan budaya lokal yang memiliki nilai Islam, kategori pengembangan ilmu karya lokal, mencakup pelatihan kerja untuk pemuda-pemudi sekitar, dan kategori pengembangan mental berupa konseling atau seminar motivasi.

4.3.3 Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang adalah fungsi yang menunjang keberadaan fungsi primer dan sekunder agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa fungsi penunjang pada perancangan smart masjid ini antara lain area pakir, tempat wudhu, kamar mandi, menara penyimpanan air, ruang pengelola, area terbuka dan sebagainya.

Lebih jauh mengenai garis besar hubungan antar fungsi dalam perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(15)

80

Gambar 4.8. Garis besar hubungan antar fungsi pada perancangan smart masjid

(sumber: hasil analisis, 2012)

4.4 Analisis Aktivitas

Setelah menentukan fungsi-fungsi yang diakomodasi dalam perancangan smart masjid ini, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis aktivitas. Analisis aktivitas perlu dilakukan untuk mengetahui jenis kegiatan dan perilaku beraktivitas dari kegiatan-kegiatan yang mungkin terjadi di dalam masjid. Lebih jauh mengenai analisis aktivitas dalam perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2. Analisis aktivitas pada perancangan smart masjid Klasifika

si Fungsi

Jenis

Fungsi Jenis Aktivitas

Sifat

Aktivitas Perilaku Beraktivitas

Primer Beribadah Shalat

Wudhu Privat, statis

Berdiri, membungkuk, diam

Adzan Privat, statis

Muadzin: Berdiri, bersuara lantang, menghadap kiblat Iqomat Privat,

statis

Berdiri, bersuara lantang, menghadap kiblat

(16)

81

Shalat Privat, tenang

Imam: Berada di depan ma’mum, berorientasi ke kiblat, memimpin jama’ah Ma’mum: Posisi saling rapat di belakang imam, berorientasi ke kiblat Ceramah agama Privat, Aktif

Duduk, berdiri, bersuara keras, berjalan kecil Membaca

al-Qur’an

Privat, tenang

Duduk, bersuara keras atau lemah lembut, disunnahkan berorientasi ke kiblat Perayaan hari besar Islam(Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Islam) Publik, Aktif Shalat, mendengarkan ceramah, bersalam-salaman, memotong hewan kurban

I’tikaf Privat, tenang

Duduk merenung dengan bertafakur, bertadzabur, mengucap asma Allah, dengan lemah lembut, suasana hening, disunnahkan berorientasi ke kiblat Memba- yar zakat Menerima zakat Publik, statis

Berdiri, bergerak statis Mendata Privat, statis Berdiri, duduk Berzakat Privat, statis Berdiri, duduk Menyimpa n data Privat, statis Berdiri, duduk Menyimpa n zakat Privat, statis

Berdiri, bergerak dinamis

Belajar al-Qur’an

Belajar Publik, aktif

Duduk, lesehan, saling berinteraksi satu sama lain Mengaji

al-Qur’an dan al-Hadits

Publik, tenang

Duduk, bersuara keras atau lemah lembut, disunnahkan berorientasi ke kiblat Mengajar Publik,

aktif

Duduk, berdiri, bersuara keras, berjalan kecil Melakukan

Penilaian

Privat,

tenang Duduk, suasana tenang Istirahat

dan makan

Privat, tenang

Duduk, ngobrol, bercanda, berjalan-jalan

(17)

82 Sekunder Pendidi- kan Menyim pan berkas Privat,

statis Berdiri, bergerak, duduk Istirahat

pengajar

Privat,

tenang Duduk, santai, ngobrol Kajian

Agama Ceramah

Privat, Aktif

Duduk, berdiri, bersuara keras, berjalan kecil

Menitip kan anak

Bermain Privat, Aktif

Duduk, lesehan, saling berinteraksi satu sama lain Memberi

materi pelajaran

Privat, Aktif

Duduk, lesehan, saling berinteraksi satu sama lain

Istirahat Privat, Statis

Tidur, suasana tenang

Perpusta kaan

Lavatory Privat,

statis Berdiri, duduk Penerimaan Publik,

statis Berdiri Penitipan

Barang

Publik,

statis Berdiri, bergerak Menyim

pan koleksi

Publik,

statis Berdiri, bergerak Membaca Privat,

tenang Duduk, bersantai Melayani Adminis trasi Publik, statis Berdiri Mengganda kan Privat, statis Berdiri Ekonomi Kantin Halal Menyiapka n makanan Privat, statis

Berdiri, duduk, bergerak, dinamis

Mengolah makanan

Privat, aktif Berdiri, duduk, bergerak, dinamis

Menyajikan makanan

Privat, aktif Berdiri, duduk, bergerak, dinamis

Menyim pan bahan

Privat, statis

Berdiri, duduk, bergerak, dinamis Makan, minum Publik, statis Duduk, lesehan Mencuci Privat, statis Berdiri, membungkuk Melakukan transaksi Publik, statis Berdiri

(18)

83 Syariah

Bussi- ness Center

Jual beli Publik, aktif

Berdiri, duduk, bergerak statis

Penurunan barang

Publik, aktif

Berdiri, bergerak dinamis Penyimpa

n an barang

Privat, statis

Berdiri, bergerak dinamis Transaksi Publik,

statis

Berdiri, duduk, bergerak statis

Rapat harian

Privat, statis

Berdiri, duduk, bergerak dinamis Pengemba ngan Masyara kat Sillaturr ahim Public Space Sillaturrah mi Publik, aktif

Berdiri, duduk, berjalan, mengobrol, bergerak dinamis Kegiatan

sosial masyarakat

Publik, aktif

Berdiri, duduk, berjalan, mengobrol, bergerak dinamis Pelestarian

lingkungan

Publik, aktif

Berdiri, duduk, menanam pohon Masjid Creative Program Pengemban gan seni Publik, aktif

Berdiri, duduk, berjalan, mengobrol, bergerak dinamis Pengemban

gan ilmu

Publik, aktif

Berdiri, duduk, berjalan, mengobrol, bergerak dinamis Pengemban

gan mental Privat, aktif

Duduk, mendengarkan, mengobrol. Penun jang Pengelola Meninjau kegiatan masjid

Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan, bergerak dinamis Mengatur

kesekretari atan

Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan, bergerak dinamis Rapat,

presentasi Privat, aktif

Berdiri, duduk, berjalan, bergerak dinamis Mengatur

fasilitas pendidikan

Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan, bergerak dinamis Mengatur

fasilitas ekonomi

Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan, bergerak dinamis Mengatur fungsi interaksi dan pelestarian lingkungan

Privat, aktif Berdiri, duduk, berjalan, bergerak dinamis

(19)

84 Servis Makan dan minum Publik, statis Duduk, lesehan Parkir Publik, aktif Berdiri, duduk Lavatory Privat, statis Duduk, berkeliliing, bergerak dinamis, berdiri Menjaga

keamanan

Privat, aktif Duduk, berkeliliing, bergerak dinamis, berdiri

Mengatur ME

Privat, aktif Duduk, berkeliliing, bergerak dinamis, berdiri Bongkar

muat barang

Privat, aktif Duduk, berkeliliing, bergerak dinamis, berdiri Menyimpa

n peralatan

Privat, aktif Duduk, berkeliliing, bergerak dinamis, berdiri (sumber: hasil analisis, 2012)

4.5 Analisis Pengguna

Pengguna smart masjid secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pengelola masjid (ta’mir) dan pengguna masjid (jama’ah). Pengelola masjid (ta’mir) merupakan perorangan atau sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi masjid yang mempunyai tugas untuk mengelola dan merawat masjid. Aktivitas pengelola adalah aktivitas struktural kelembagaan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan bangunan dan pengunjung masjid. Struktur kelembagaan dalam susunan pengurus dalam masjid dijelaskan sebagai berikut:

(20)

85

Gambar 4.9. Struktur kelembagaan dalam susunan pengurus masjid

(sumber: hasil analisis, 2012)

Jama’ah masjid sendiri secara umum terbagi menjadi dua, yaitu jama’ah tetap dan jama’ah tidak tetap. Jama’ah tetap berasal dari masyarakat di sekitar masjid yang secara rutin beribadah di masjid. Perkiraan jumlah jama’ah tetap masjid adalah sekitar 500 orang, dilihat dari perkiraan jumlah penduduk muslim di sekitar tapak. Jama’ah masjid lainnya adalah jama’ah tidak tetap yakni masyarakat umum yang tidak secara rutin beribadah di masjid.

Lebih jauh mengenai aktivitas masing-masing pengguna pada smart masjid ini akan dijelaskan pada tabel berikut ini:

(21)

86 Tabel 4.3. Analisis pengguna pada perancangan smart masjid

Klasifika

si Fungsi Jenis Aktifitas Jenis Pengguna

Jumlah Pengguna Rentang Waktu Pengguna Alur Sirkulasi Primer Shalat Wudhu

Ta’mir masjid 5-10 orang 5-10 menit

Gambar 4.5. Skema aktivitas pengunjung umum

(sumber: hasil analisis, 2012)

Gambar 4.6. Skema aktivitas pengunjung khusus

(sumber: hasil analisis, 2012) Jama’ah masjid 500 orang 5-10 menit

Masyarakat umum

10-20

orang 5-10 menit Adzan Ta’mir masjid 1 orang 5 menit Iqomat Ta’mir masjid 1 orang 5 menit

Shalat

Imam 1 orang 15-10

menit Jama’ah masjid 500 orang 15-20 menit I’tikaf Ta’mir 500 orang 15-30 menit

Membaca al-Qur’an

Imam/ ustadz 1 orang 15-60 menit Jama’ah 25-50 orang 15-60 menit Ceramah agama

Imam/ Ta’mir 1 orang 15-60 menit Jama’ah 500 orang 15-60 menit

(22)

87 Sekunder Taman Pendidi kan al-Qur’an

Belajar Murid 50 orang 60 menit

Gambar 4.7. Skema aktivitas pengajar TPQ

(sumber: hasil analisis, 2012) Mengaji

Qur’an dan al-Hadits

Pengajar 1-2 orang 30 menit Murid 50 orang 30 menit Mengajar Pengajar 1-2 orang 60 menit Melakukan Penilaian Pengajar 1-2 orang 10-15 menit Istirahat dan makan Pengajar 1-2 orang 10-15 menit Murid 50 orang 10-15 menit Menyimpan berkas Pengajar 1-2 orang 10-15 menit Lavatory Pengajar 1-2 orang 5-10 menit

Murid 50 orang 5-10 menit

Perpusta kaan

Penerimaan Staff

perpustakaan 3 orang 5-10 menit Penitipan

Barang

Petugas

Penitipan 1-2 orang 5-10 menit Pengguna perpustakaan 50-100 orang 5-10 menit Menyimpan koleksi Staff perpustakaan 10-15 orang 1-2 jam Membaca Pengguna perpustakaan 50-100 orang 30-60 menit

(23)

88 Melayani

Administrasi

Staff

perpustakaan 5 orang 5-10 menit

Gambar 4.8. Skema aktivitas petugas perpustakaan

(sumber: hasil analisis, 2012) Menggandakan Staff

perpustakaan 3 orang 5-10 menit

Pelatihan masyara

kat

Penerimaan Resepsionis 1-2 orang 5-10 menit

Gambar 4.9. Skema aktivitas petugas pelatihan masyarakat

(sumber: hasil analisis, 2012) Melakukan

diskusi

Moderator 1 orang

1-2 jam Narasumber 1-3 orang

Peserta diskusi 50 orang

Praktek kerja

Staff pelatihan 1 orang

1-2 jam Narasumber 1-3 orang

Peserta

(24)

89 Baitul

maal

Menerima zakat Petugas baitul

maal 1-3 orang

10-15 menit

Gambar 4.10. Skema aktivitas petugas baitul maal

(sumber: hasil analisis, 2012) Mendata Petugas baitul

maal 1-3 orang

10-15 menit Berzakat Jama’ah masjid 500 orang 10-15 menit Menyimpan data Petugas baitul

maal 1-3 orang 10-15 menit Menyimpan zakat Petugas baitul maal 1-3 orang 10-15 menit Koperasi Mendata

anggota Petugas koperasi 3-5 orang

10-15 menit

Gambar 4.11. Skema aktivitas petugas koperasi

(sumber: hasil analisis, 2012) Melayani

anggota Petugas koperasi 3-5 orang

10-15 menit

Konsultasi

Petugas koperasi 3-5 orang 15-30 menit Anggota koperasi/ jama’ah masjid 50-100 orang 15-30 menit Melakukan

pengarsipan Petugas koperasi 3-5 orang

15-30 menit

(25)

90 Kantin

Menyiapkan

makanan Petugas kantin 3-5 orang

15-30 menit

Gambar 4.12. Skema aktivitas penjaga kantin

(sumber: hasil analisis, 2012) Mengolah

makanan Petugas kantin 3-5 orang

15-30 menit Menyajikan

makanan Petugas kantin 3-5 orang 5-10 menit Menyimpan

bahan Petugas kantin 3-5 orang

15-30 menit Makan, minum Pembeli/

jama’ah masjid

50-100 orang

15-30 menit Mencuci Petugas kantin 3-5 orang 5-10 menit Melakukan transaksi Kasir 1-3 orang 5-10 menit Pembeli 50-100 orang Toko

Jual beli Supplier 1-3 orang 15-30 menit

Gambar 4.13. Skema aktivitas penjaga toko

(sumber: hasil analisis, 2012) Pengelola toko 3-5 orang

Penurunan

barang Karyawan toko 3-5 orang

15-30 menit Penyimpanan

barang Karyawan toko 3-5 orang

30-60 menit Transaksi Karyawan toko/ kasir 1-2 orang 5-10 menit Pembeli/ jama’ah masjid 20-50 orang Rapat harian Seluruh

karyawan toko

10-15 orang

15-30 menit

(26)

91 Penun jang Pengelola Menerima tamu Pengelola masjid 3-5 orang 15-30 menit

Gambar 4.14. Skema aktivitas kepala pengelola masjid

(sumber: hasil analisis, 2012)

Gambar 4.15. Skema aktivitas kepala bagian

(sumber: hasil analisis, 2012) Tamu 3-5 orang Meninjau kegiatan masjid Pengelola masjid 3-5 orang 15-30 menit Mengatur kesekretariatan Pengelola masjid 3-5 orang 15-30 menit Rapat Seluruh pengurus/ pengelola masjid 10-15 orang 15-30 menit Mengatur fasilitas pendidikan Pengelola masjid bag. pendidikan 3-5 orang 30-60 menit Mengatur fasilitas ekonomi Pengelola masjid bag. ekonomi 3-5 orang 30-60 menit Mengatur fungsi interaksi dan pelestarian lingkungan Pengelola masjid bag. Humas dan pelestarian lingkungan 3-5 orang 30-60 menit

(27)

92

Gambar 4.16. Skema aktivitas bagian interaksi sosial dan pelestarian lingkungan

(sumber: hasil analisis, 2012)

Servis

Makan dan

minum Petugas kantin 3-5 orang

15-30 menit

Gambar 4.17. Skema aktivitas cleaning service

(sumber: hasil analisis, 2012) Parkir Petugas parkir 1-3 orang 5-10 menit

Lavatory Petugas kebersihan 5-10 orang 30-60 menit Menjaga keamanan Petugas keamanan (satpam) 3-5 orang 12 jam (shift) Mengatur mekanikal dan elektrikal Pengelola masjid 3-5 orang 30-60 menit Bongkar muat

barang Karyawan toko 3-5 orang

30-60 menit

(28)

93 Menyimpan peralatan Pengelola masjid 3-5 orang 15-30 menit

Gambar 4.18. Skema aktivitas petugas keamanan

(sumber: hasil analisis, 2012) (sumber: hasil analisis, 2012)

(29)

94 4.6 Analisis Ruang

4.6.1 Kebutuhan dan Dimensi Ruang

Kebutuhan ruang dihasilkan dari aktvitas dan pengguna dari smart masjid ini. Dari kedua analisis tersebut diperoleh ruang-ruang yang dibutuhkan dalam perancangan smart masjid ini, yaitu:

1. Kelompok Primer, merupakan kelompok ruang yang mewadahi fungsi utama masjid sebagai tempat ibadah, terdiri atas:

a. Ruang shalat b. Mimbar c. Mihrab

d. Serambi masjid e. Perluasan area shalat f. Ruang adzan dan iqamat g. Baitul Maal

2. Kelompok Sekunder, merupakan ruang yang mewadahi program kegiatan masjid, terdiri atas:

a. Fungsi Pendidikan

- Tempat pembelajaran al-Qur’an dan kajian agama - Tempat penitipan anak Islami

- Perpustakaan b. Fungsi Ekonomi

- Kantin Halal

(30)

95

c. Fungsi Pengembangan Masyarakat - Sillaturrahim Public Space - Masjid Creative Program

3. Kelompok Penunjang, merupakan ruang yang mewadahi fungsi servis, yaitu sebagai berikut:

a. Gudang b. KM/WC c. Pos Keamanan d. Kantor Pengelola e. Ruang Administrasi

Lebih jauh mengenai kebutuhan dan dimensi ruang pada perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(31)

96

Tabel 4.4. Analisis kebutuhan dan dimensi ruang pada perancangan smart masjid

Klasifika si Fungsi

Jenis

Aktivitas Kebutuhan Ruang

Jumlah ruang Kapasitas Ruang Standar ukuran (m2/org/ unit) Sumber Dimensi Ruang (jumlah ruang x kapasitas x standar ukuran) + sirkulasi Luas Ruang (m2) Perabot Primer Shalat Tempat Ibadah R.Wudhu -Pria -Wanita 1 1 10 orang 10 orang 0,9 0,9 PPM PPM (1x10x0,9)+20% (1x10x0,9)+20% 10,8 10,8 rak penitipan rak penitipan

R. Adzan 1 1 orang 1 A (1x1x1)+20% 1,2 sound system

R. Iqomat 1 1 orang 1 A (1x1x1)+20% 1,2 sound system

R. Sholat - Mihrab - R. Shalat 1 1 2 orang 500 orang 0,9 0,9 PPM PPM (1x20x0,9)+20% (1x500x0,9)+20% 21,6 540 - -

Mimbar 1 1 orang 2 A (1x1x2)+20% 2,4 Meja mimbar

Serambi 1 200 orang 0,4 A (1x200x0,4)+20% 96 -

(32)

97 Ruang Ta’mir 1 1 orang 15 A (1x1x15)+20% 18 Rak buku-buku Membaca al-Qur’an Tempat Ibadah R. Sholat - Mihrab -Liwan 1 1 2 orang 500 orang 0,9 0,9 PPM PPM (1x20x0,9)+20% (1x500x0,9)+20% Idem idem Rak al-Qur’an Rak al-Qur’an Mendengar ceramah Tempat Ibadah R. Sholat - Mihrab -Liwan 1 1 2 orang 500 orang 0,9 0,9 PPM PPM (1x20x0,9)+20% (1x500x0,9)+20% Idem idem sound system sound system Total 882 m2

Total luas primer 882 m2

Belajar al-Qur’an Tempat pembelajar an al-Qur’an

R. Belajar 1 20 orang 2 NAD (1x20x2)+20% 48 Meja, kursi, papan

tulis

R. Mengaji 1 20 orang 2 NAD (1x20x2)+20% 48 Dudukan al-Qur’an

Kantor 1 5 orang 2 NAD (1x5x2)+20% 12 Meja, kursi, lemari

Kantin 1 10 orang 0,8 A (1x10x0,8)+20% 9,6 Meja, kursi

(33)

98 Sekunder Total 121,92 m2 Membaca atau meminjam buku Perpustaka an

Lobby 1 1 unit 6 A (1x1x6)+20% 7,2 Kursi tunggu

R. Penitipan 1 1 unit 6 A (1x1x6)+20% 7,2 Rak/loker penitipan R. Koleksi Buku 1 10 rak 0,15 NAD (1x10x0,15)+20% 1,8 Rak buku

R. Baca 1 50 orang 1,4 NAD (1x50x1,4)+20% 84 Meja, kursi

R.

Administra si

1 2 orang 10,5 A (1x2x10,5)+20% 25,2

Meja, kursi, komputer

R. Fotokopi 1 2 unit mesin

1,2 NAD (1x2x1,2)+20% 2,88 Mesin fotokopi, counter

Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,3 -

Total 119,38 m2

Pelatihan

masyarakat Aula serba guna

Lobby 1 1 unit 6 A (1x1x6)+20% 7,2 Kursi tunggu

R. Kelas 1 50 orang 1,4 NAD (1x50x1,4)+20% 84 Meja, kursi, papan tulis R. Sound

System

1 1 unit 10 A (1x1x10)+20% 12

(34)

99

Bengkel 1 1 unit 20 A (1x1x20)+20% 24 Papan tulis

R. Display 1 1 unit 3 A (1x1x3)+20% 3,6 Counter display

Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,2

-

Total 138 m2

Membayar

zakat Baitul Maal R. Penerima

1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2

Kursi, meja tamu

R. Arsip 1 4 orang 0,9 NAD (1X4X0,9)+20% 4,32 Rak arsip

Gudang 1 1 unit 5x2 A (1X1X10)+20% 12 - Total 23,52 m2 Menabung dan meminjam uang Koperasi Kantor koperasi 1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2

Kursi, meja, lemari R. tamu

koperasi

1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2

Kursi, meja tamu

R. arsip 1 4 orang 0,9 NAD (1X4X0,9)+20% 4,42 Rak arsip

Total 18,82 m2

(35)

100 Makan dan

minum

Makan Makan)+20% kulkas

R. Saji 1 1 unit 3 A (1x1x3)+20% 3,6 Meja panjang

Gudang Makanan 1 I unit 1,3 NAD (1x50x1,3)+20% 78 Rak makanan R. Makan 1 50 orang 195 tamu 0,15 m2/tamu NAD (1x195x0,15)+20% 35,1 Meja,kursi R. Cuci 1 20% ruang makan NAD (20% R. Makan)+20% 18,72 -

Kasir 1 2 orang 4 A (1x2x4)+20% 9,6 Meja kasir

Total 159,06 m2 Belanja barang kebutuhan sehari-hari Toko

R. Display 1 1 unit 3 A (1x1x3)+20% 3,6 Rak display

Loading dock 1 2 unit mobil 15 NAD (1x2x15)+20% 36 - Gudang 1 1 unit 5x2 A (1x1x10)+20% 12 -

Kasir 1 2 orang 4 A (1x2x4)+20% 9,6 Meja kasir

(36)

101 Toko

Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,2 Orinoir

Total 75,6 m2 Total luas sekunder 656,3 m 2 Penun jang Mengelola Masjid Ruang Pengelola

R. Tamu 1 1 unit 6 A (1X1X6)+20% 7,2 Meja dan kursi tamu

R. Rapat 1 1 unit 6 A (1X1X6)+20%

7,2 Meja, kursi, papan tulis Kantor

Pengelola

1 5 unit 6 A (1X5X6)+20%

36 Meja, kursi, leamari

Toilet 1 2 unit 3 A (1x2x3)+20% 7,2 Orinoir

Total 57,6 m2 Area Service Tempat parkir Pos Keamanan 2 1 9 A (2x1x9)+20% 21,6 cctv, meja, kursi Parkir Mobil 1 50 15 NAD (1x50x15)+20% 900 -

(37)

102 Parkir Sepeda Motor 1 300 2 NAD (1x300x2)+20% 720 - Mekanikal Elektrikal Ruang Panel 1 1 unit 9 A (1x1x9)+20% 10,8 - Bongkar muat barang Loading dock 1 2 unit mobil 15 NAD (1x2x15)+20% 36 -

Tempat Air Menara air 1 1 unit 30 A (1x1x30)+20% 36 Pompa

Tempat

peralatan Gudang 1 1 unit 5x2 A (1x1x10)+20% 12 -

Total 1736,4 m2 Total keseluruhan

Total luas penunjang

1794 m2 3332,3 m2

(sumber: hasil analisis, 2012) Keterangan :

1. NAD : Neufert Architect’s Data 2. PPM : Pedoman Pembinaan Masjid 3. A : Asumsi

(38)

103

Mengacu pada peraturan daerah Kota Malang no 4 tahun 2011 tentang koefisien dasar bangunan (KDB), koefisein luas bangunan (KLB), dan tinggi lantai bangunan (TLB), terdapat aturan bahwa untuk bangunan fasilitas umum pada pusat kota termasuk diantaranya tempat ibadah, KDB yang diperbolehkan antara 40-60% dari luas lahan dan KLB antara 0,4-1,2 serta TLB 1-3 lantai. Dari aturan tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi tapak yang dipilih minimal mempunyai luas 7000m2 karena luas keseluruhan area yang dibutuhkan untuk perancangan smart masjid ini adalah 3332,3 m2.

Tabel 4.5. Persyaratan ruang

Jenis Ruang Aksesbilitas

Pencahayaan Penghawaan

Ketenangan

View

Kebersihan Saluran sanitasi

Alami Buatan Alami Buatan Ke

luar

Ke dalam

Ruang Shalat +++ +++ ++ +++ ++ +++ + ++ +++ -

(39)

104

Ruang Kelas +++ +++ ++ +++ ++ +++ + ++ +++ -

Perpustakaan +++ +++ ++ +++ + +++ ++ ++ +++ -

Aula serba guna +++ +++ ++ +++ ++ +++ ++ + +++ -

Baitul Maal ++ +++ ++ +++ + + ++ ++ ++ - Koperasi ++ +++ ++ +++ + + ++ ++ ++ - Kantin +++ +++ ++ +++ + + +++ +++ +++ - Toko +++ +++ ++ +++ + + +++ ++ +++ - Ruang Pengelola ++ +++ ++ +++ + ++ ++ + ++ - Tempat Parkir +++ +++ ++ +++ - - ++ ++ ++ - Ruang Panel ++ +++ ++ ++ + + ++ + ++ - Loading Dock +++ ++ ++ ++ + + ++ ++ ++ - Menara Air + ++ ++ ++ - - ++ ++ ++ +++ Gudang ++ +++ ++ ++ - - + + ++ - Kamar Mandi +++ +++ ++ +++ + + - - +++ +++ Tempat Wudhu +++ +++ ++ +++ - + + + +++ +++

(40)

105 Keterangan: + kurang diperlukan ++ diperlukan +++ sangat diperlukan - tidak diperlukan

(41)

106 4.6.2 Hubungan Antar Ruang

Pola hubungan ruang berfungsi untuk menunjukkan kedekatan hubungan tiap-tiap ruang yang ada pada suatu kelompok kegiatan. Kegiatan hubungan ruang terbagi menjadi tiga sifat hubungan ruang, yatu berhubungan langsung, berhubungan tidak langsung dan tidak berhubungan. Kriteria penentuan sifat hubungan ruang dipengaruhi oleh karakter kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan satu dan lainnya. Hubungan ruang juga harus memiliki fleksibilitas kegiatan di dalamnya. Lebih jauh mengenai pola hubungan antar ruang dalam perancangan smart masjid ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6. Hubungan Antar Ruang

(sumber: hasil analisis, 2012)

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

Gambar

Gambar 4.1. Skema konsep berpikir dalam analisis perancangan smart masjid  (sumber: hasil analisis, 2012)
Gambar 4.2. Alternatif lokasi tapak perancangan  (sumber: hasil analisis, 2012)
Tabel 4.1. Analisis pemilihan lokasi tapak perancangan
Gambar 4.3. Lokasi tapak perancangan  (sumber: hasil analisis, 2012)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada sistem interaksi, pengindera Leap Motion [8] digunakan sebagai masukan interaksi dengan membaca fitur tangan pengguna yang ada dalam jarak efektif Leap Motion

Hak asasi manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau mengganggu hak orang lain. Budaya dari

Kelainan bicara dan/atau bahasa adalah adanya masalah dalam komunikasi dan bagian-bagian yang berhubungan dengannya seperti fungsi organ bicara Keterlambatan dan

Tepung tapioka dapat memperbaiki sifat fisik (daya leleh, kemuluran, daya potong dan kekenyalan), CMC dapat memperbaiki sifat fisik (kemuluran, daya potong dan

Jika ada driver printer lain yang terinstal di komputer Anda, pilihlah Brother HL-XXXX (XXXX adalah model printer Anda.) sebagai driver printer dari menu Print (Cetak) atau

Asupan protein total, protein nabati, dan zink yang kurang serta usia ≥60 tahun merupakan faktor risiko kepadatan tulang rendah pada wanita pascamenopause

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu

Secara singkat, faktor yang dapat menjadi daya tarik pusat kota bagi masyarakat untuk memilih tinggal di pusat kota tersebut yang dapat menyebabkan permukiman tumbuh